Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Akut Miokard Infark (AMI) adalah suatu keadaan dimana otot jantung tiba-
tiba tidak mendapat suplai darah akibat penyumbatan mendadak arteri koroner oleh
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa AMI adalah adanya sumbatan
Serangan jantung (AMI) biasanya terjadi jika suatu sumbatan pada arteri
koroner menyebabkan terbatasnya atau terputusnya aliran darah ke suatu bagian dari
jantung.Jika terputusnya atau berkurangnya aliran darah ini berlangsung lebih dari
setelah suatu serangan jantung secara langsung berhubungan dengan luas dan lokasi
jantung tidak dapat berfungsi dan kemungkinan terjadi kematian. Bahkan walaupun
kerusakannya tidak luas, jantung tidak mampu memompa dengan baik, sehingga
terjadi gagal jantung atau syok Jantung yang mengalami kerusakan bisa membesar,
memompanya yang menurun (karena jantung yang lebih besar akan berdenyut lebih
kuat). Jantung yang membesar juga merupakan gambaran dari kerusakan otot
jantungnya sendiri. Kadang suatu bekuan (embolus) terbentuk di dalam jantung, lalu
pecah dan tersangkut di arteri koroner. Kejang pada arteri koroner yang menyebabkan
terhentinya aliran darah. Kejang ini bisa disebabkan oleh obat (seperti kokain) atau
koroner
insufisiensi aorta
e. Gangguan Hematologi
1. Nyeri :
a. Gejala utama adalah nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus-menerus
tidak mereda, biasanya dirasakan diatas region sternal bawah dan abdomen bagian
atas.
b. Keparahan nyeri dapat meningkat secara menetap sampai nyeri tidak tertahankan
lagi.
c. Nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk-tusuk yang dapat menjalar ke bahu dan
terus ke bawah menuju lengan (biasanya lengan kiri).
d. Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi setelah kegiatan atau gangguan
emosional), menetap selama beberapa jam atau hari, dan tidak hilang dengan bantuan
istirahat atau nitrogliserin.
f. Nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin, diaforesis berat, pening atau
kepala terasa melayang dan mual muntah.
g. Pasien dengan diabetes melitus tidak akan mengalami nyeri yang hebat karena
neuropati yang menyertai diabetes dapat mengganggu neuroreseptord.
2. Laboratorium
Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4-6 jam, memuncak
dalam 12-24 jam, kembali normal dalam 36-48 jam.
b. LDH/HBDH
Meningkat dalam 12-24 jam dam memakan waktu lama untuk kembali normal
c. AST/SGOT
Meningkat ( kurang nyata / khusus ) terjadi dalam 6-12 jam, memuncak dalam 24
jam, kembali normal dalam 3 atau 4 hari
3. EKG
Perubahan EKG yang terjadi pada fase awal adanya gelombang T tinggi dan simetris.
Setelah ini terdapat elevasi segmen ST. Perubahan yang terjadi kemudian adalah
adanya gelombang Q/QS yang menandakan adanya nekrosis.
PATOFISIOLOGI
Arteri koroner kiri memperdarahi sebagian terbesar ventrikel kiri, septum dan
atrium kiri. Arteri koroner kanan memperdarahi sisi diafragmatik ventrikel kiri,
sedikit bagian posterior septum, dan ventrikel serta atrium kanan. Nodus SA lebih
sering diperdarahi oleh arteri koroner kanan daripada kiri ( cabang sirkumfleks ).
Nodus AV 90 % diperdarahi oleh arteri kanan dan 10 % dari sisi kiri ( cabang
sirkumfleks ).
Kedua nodus SA dan AV juga mendapat darah dari arteri Kugel. Jadi jelaslah
obstruksi arteri koroner kiri sering menyebabkan infark anterior, dan obstruksi arteri
koroner kanan menyebabkan infark. Tetapi bila obstruksi telah terjadi dibanyak
tempat dan kolateral kolateral telah terbentuk, lokasi infark mungkin tidak dapat
dicerminkan oleh pembuluh asal mana yang terkena. AMI sulit dikenali pada 24 48
jam pertama, setelah ini serat serat miokard membengkak dan nuklei menghilang.
Di tepi infark dapat terlihat perdarahan dan bendungan. Dalam beberapa hari
pertama daerah infark akut sangat lemah. Secara histologis penyembuhan tercapai
faktor, terutama kebiasaan hidup yang jelek, antara lain : Merokok, makan berlebihan
( obesitas ), latihan fisik yang kurang, pengaruh psikososial, pada diit rendah serat,
Dari hal hal tersebut di atas akan menimbulkan penumpukan lemak yang
plaque ( aterosklerosis ). Plaque ini semakin lama semakin menebal dan bisa sampai
dan nutrisi.
PATHWAY
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Farmakologi
a. Vasodilator
b. Antikoagulan heparin
c. Trombolitik
d. Analgetik
Pemberian dibatasi hanya untuk pasien yang tidak efektif dengan pemberian
nitrat dan antikoagulan, analgetik pilihan adalah morfin sulfaat secara IV.
memperbaiki vaskularisasi.
2. Revaskularisasi coroner
Batasan karakreristik :
Dispnea
Napas Pendek
Bradipnea
Ortopnea
Takikpnea
Kriteria hasil :
3) RR : 18 24 x/mnt
4) HR : 80 100 x/mnt
di Rumah Sakit.
Rasionalnya : klien merasa nyaman dan memudahkan jalan nfas atas paten.
Batasan karakteristik
Aritmia
Palpitasi
- Gangguan preload
Edema
Keletihan
Murmur
Dispnea
Oliguria
Intervensi (NIC):
1. Perawatan jantung
2. Perawatan jantung akut
3. Manajemen elektrolit
4. Monitor elektrolit
5. Pengaturan Hemodinamik
6. Terapi Oksigen
7. Monitor pernafasan
8. Monitor tanda-tanda vital
c. Resiko ketidakefektifan perfusi jantung b.d hiperlipidemia
Batasan karakteristik :
- Pembedahan jantung
- Riwayat penyakit arteri koroner pada keluarga
- Hiperlipidemia
- Hipertensi
- Hipovolemia
- Hipoksemia
- Hipoksia
kriteria evaluasi (NOC) :
- Tidak ada edema
- Tidak ada disritmia
- Haluaran urin normal
- TTV dalam batas normal
Intervensi (NIC)
- Pertahankan tirah baring selama fase akut
- Monitor haluaran urin
- Kaji dan pantau TTV tiap jam
- Kaji dan pantau EKG tiap hari
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Auskultasi pernafasan dan jantung tiap jam sesuai indikasi
- Pertahankan cairan parenteral dan obat-obatan sesuai advis
- Berikan makanan sesuai diitnya
- Hindari valsava manuver, mengejan ( gunakan laxan )
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelkeperawatan.info/artikel/askep-ami-di-icu.html
http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-infark-miokard-
akut/
http://www.contohmakalah.net/asuhan-keperawatan-pada-klien-akut-miokard-infak
ami/2013/753/
LAPORAN PENDAHULUAN
Di susun oleh :
2. Restu Kusumaningtyas
4. Tika Fitriana
2013/2014