Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
SEKTOR LISTRIK
SUB SEKTOR INSTALASI
PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
BUKU INFORMASI
DAFTAR ISI
BAB I
PENGANTAR
Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual / mandiri :
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Isi Modul
Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta.
Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari
dan memahami informasi.
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.
Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu
yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan
belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang
dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat
kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta
memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA
Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul-modul lain
yang berkaitan diantaranya:
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Standar Kompetensi ini?
Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk
Menerapkan prosedur-prosedur mutu.
05. Membuat laporan. 5.1 Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan prosedur
dan format yang berlaku.
BAB III
STRATEGI BELAJAR DAN METODE BELAJAR
Strategi Belajar
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang
diajarkan di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab
terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar
Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan
rencana yang telah dibuat.
Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur
dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki
prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan
interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
Pendahuluan
Unit kompetensi ini berkaitan dengan perencanaan dan persiapan pemasangan, penerapan
prosedur pemasangan, pemeriksaan, pembuatan laporan yang dibutuhkan pada pemasangan
instalasi PLC sesuai standar konstruksi dan persyaratan pemasangannya.
satu paket PLC contohnya Omron CPM2, sedangkan PLC tipe besar terbagi dalam
bentuk modul modul / unit unit yang terpisah contohnya PLC Omron C200 dan PLC LG
GM4.
Unit I/O
Unit I/O merupakan unit antarmuka yang berfungsi mengkonversikan atau
mengubah sinyal sinyal masukan dan keluaran agar CPU dapat berkomunikasi
dengan piranti luar seperti tombol, saklar, sensor, motor listrik, selenoid, relay,
lampu dan lain sebagainya.
Secara singkat cara kerja dan rangkaian internal dari unit I/O dapat dijelaskan
sebagai berikut;
Unit input
Unit input terdiri atas dua macam yaitu input DC dan input AC. Bagaimana
rangkaian input pada PLC?, berikut akan kita pelajari pengertian yang baik
tentang rangkaian input tersebut karena kemungkinan ada kesalahan sambung
pada input yang cukup fatal.
Modul input DC dibuat untuk bekerja dengan tegangan 5, 12, 24, dan 48 volts,
hati-hati untuk pembelian PLC sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan anda
tentang rangkaian input yang akan digunakan.
Modul input DC memungkinkan kita menghubungkan rangkaian transistor baik
dari jenis PNP berupa rangkaian sourcing atau NPN yaitu rangkaian sinking. Jika
kita gunakan rangkaian saklar atau saklar limit yang umum dapat kita abaikan
apakah PNP atau NPN. Kita harus ingat bahwa kebanyakan PLC tidak
memberikan kemungkinan mencampur untuk rangkaian NPN dan PNP. Ketika
menggunakan sensor seperti photo-eye, prox, dll. Kita harus lebih berhati-hati
dan melihat dengan cermat tentang jenisnya NPN atau PNP. (cek pada data dari
pabrik)
Perbedaan kedua tipe adalah sambungan ke input PLC apakah ke positip
sumber atau ke ground sumber tegangan. Untuk NPN sensor pemberian
tegangan adalah dengan ground dan PNP sensor diberikan tegangan dari
tegangan positip.
Berikut gambar sambungan output sensor ke input PLC untuk NPN dan PNP.
Pada sensor tipe NPN kita menghubungkan outputnya ke input PLC melalui
pemberian tegangan ground sumber. Jika sensor tidak diberikan dari sumber
yang sama maka diharuskan untuk menghubung ground kedua sumber
tegangan. Tipe ini umumnya dipakai di daerah Amerika utara.
Banyak perancang system pengendali mengatakan bahwa jenis PNP adalah
lebih aman dan lebih baik karena diberikan tegangan sumber melalui ground.
Pada sensor tipe PNP kita menghubungkan outputnya ke input PLC melalui
pemberian tegangan positip sumber. Jika sensor tidak diberikan dari sumber
yang sama maka diharuskan untuk menghubung positip kedua sumber
tegangan. Tipe ini umumnya dipakai di daerah Eropa.
Terminal PLC yang bisa digunakan oleh pemakai adalah terminal yang berlabel
COMMON, INPUT 0000, INPUT 0001, INPUT xxxx... dan untuk terminal
common kemungkinan dihubungkan ke V+ atau ground. Dimana terminal ini
dihubungkan tergantung pada tipe sensor, ketika menggunakan sensor tipe NPN
dihubungkan ke V+ dan ketika digunakan sensor PNP maka terminal common
ini dihubungkan ke 0V (ground).
Saklar umum seperti limit switch, pushbutton, toggle, dsb. dihubungkan ke
input dengan cara yang mirip. Satu sisi saklar dihubungkan langsung ke V+ dan
sisi yang lain dihubungkan ke input PLC, dengan asumsi bahwa terminal
common dihubungkan ke 0V (ground). Dan jika terminal common terhubung ke
V+ maka hubungan ke saklar dilakukan kebalikan dari rangkaian yang pertama.
Dalam PLC biasanya sudah dilengkapi dengan rangkaian photo-coupler yang
berfungsi untuk mengisolasi rangkaian internal PLC dengan input dari luar PLC.
Hal ini dimaksudkan untuk mengeliminasi kemungkinan adanya gangguan listrik
(noise) ke dalam rangkaian internal PLC. Rangkaian photo-coupler bekerjanya
berdasarkan konversi sinyal input listrik melalui sinar (cahaya) diubah kembali
menjadi sinyal listrik untuk diproses lebih lanjut oleh rangkaian internal.
Setelah kita mengerti input DC, baiklah kita lihat bagaimana cara kerja input AC.
Catatan awal untuk input AC adalah tidak polarisasi pada tegangannya. Put
simply, this means that there is no positive or negative to " worry about".
Bagaimanapun bekerja dengan tegangan AC kita harus hati-hati karena cukup
berbahaya. Umumnya modul input AC memungkinkan dapat bekerja dengan
tegangan 24, 48, 110, dan 220 volts. Dalam pembelian juga harus hati-hati dan
pertimbangkan berdasarkan kebutuhan anda tidak haya dari segi harga tetapi
juga dari aspek teknis.
Modul input AC jarang digunakan dibandingkan modul input DC, alasannya
adalah sensor dewasa ini banyak dibuat dengan output transistor. Transistor
tidak dapat bekerja dengan tegangan AC, oleh karena itu umumnya pada
tegangan AC digunakan saklar atau saklar limit dsb. Bila system operasi
menggunakan sensor maka kemungkinannya adalah beroperasi dengan
tegangan DC.
Yang dapat diakses oleh pemakai adalah yang berlabel COMMON, INPUT 0000,
INPUT xxxx... terminal common dihubung ke kawat netral.
Saklar umum seperti limit switch, pushbutton, toggle, dsb. dihubungkan
langsung ke terminal input. Satu sisi saklar dihubungkan langsung ke INPUT
XXX dan sisi yang lain dihubungkan ke kawat aktif, dengan asumsi bahwa
terminal common dihubungkan ke netral.
Hal ini dimaksudkan untuk mengeliminasi kemungkinan adanya gangguan listrik
(noise) ke dalam rangkaian internal PLC. Rangkaian photo-coupler bekerjanya
berdasarkan konversi sinyal input listrik melalui sinar (cahaya) diubah kembali
menjadi sinyal listrik untuk diproses lebih lanjut oleh rangkaian internal.
Pada input AC jauh lebih lambat disbanding input DC, akan tetapi programmer
tidak terlalu pusing karena umumnya memakai sensor berupa saklar mekanik
dan saklar mekanik adalah sangat lambat. Setiap saklar membutuhkan 25 mili
detik atau lebih, sehingga dibutuhkan rangkaian internal delay dimana setiap
rangkaian internal bekerja dengan 5 volt DC.
Unit output
Setelah input kita pahami dengan benar tiba gilirannya kita pelajari bagaimana
menggunakan output pada PLC.
Satu tipe output yang paling banyak digunakan adalah output relay, dengan
relay output dapat kita hubungkan langsung baik beban bertegangan AC
maupun DC. Kita sebut beban output karena beban yang berada diluar PLC kita
hubungkan dengan terminal output PLC. Dalam merangkai harus pula kita
pahami perlakuan khusus untuk output relay karena dengan menghubungkan
sembarangan pada sumber tegangan akan menyebabkan kerusakan pada relay.
Hal ini mirip dengan kejadian pada fiting lampu seharusnya dipasang sebuah
lampu pijar akan tetapi langsung dihubungkan dengan sebuah kawat, akibatnya
arus yang cukup besar mengalir padanya dan sekering akan terbakar.
Beberapa beban yang sering digunakan adalah selenoid, lampu, motor listrik dll.
Sebelum kita menghubungkan beban pada PLC sebaiknya kita lihat terlebih
dahulu spesifikasi beban, perlu arus berapa bekerja dengan tegangan berapa
sebab bila arus dan tegangan kerja melebihi tegangan atau arus yang diijinkan
pada output relay maka akan berakibat relay terbakar.
Beberapa tipe beban adalah beban semu, beban ini disebut juga dengan beban
induktif. Beban induktif menghasilkan arus balik ketika diberikan arus pertama
kali (mulai ON)". Arus balik ini menyebabkan adanya tegangan kejut pada
system.
Contoh sederhana sebuah beban induktif adalah mesin pendingin ruangan (AC)
yang selalu mati/hidup sepanjang waktu. Kalau kita amati baik dikantor atau di
rumah ternyata dengan memasang AC saat dimana alat ini terdengar deru agak
keras maka lampu-lampu yang nyala akan terlihat redup beberapa saat
kemudian kembali ke nyala normal. Hal ini disebabkan karena AC berubah ON,
kejadian ini sangat berbahaya untuk output relay PLC disebabkan arus yang
mengalir bisa mencapai 30 kali arus rata-rata. Untuk membantu mengatasi hal
diatas dibutuhkan rangkaian diode, varistor, atau yang lain. Rangkaian berikut
menunjukan bagaimana output PLC disambungkan ke beban.
Unit Memory
Unit memory berfungsi untuk menyimpan data dan program yang akan digunakan
oleh PLC. Memory ini terbagi kedalam dua tipe yaitu ROM dan RAM. ROM berisikan
data data seperti fasilitas logic program, fasilitas edit program, fasilitas monitor
program, fasilitas untuk komunikasi dan lain lain. Data data tersebut tersimpan
secara permanen dan tidak akan hilang meskipun power supply off. Sedangkan RAM
berisikan data data program user, seperti ladder diagram, data data memori, status
I/O dan lain lain. Data data tersebut bisa ditulis dan dibaca. RAM bersifat tidak
permanen, jadi jika power suplply off maka data data tersebut akan hilang. Untuk
menghindari hal tersebut, maka pada sistem power supply dilengkapi dengan battery
backup yang akan men-supply power jika power supply utama off.
Peralatan I/O
Peralatan Input Output adalah peralatan yang dihubungkan dengan Unit I/O. Contoh
peralatan input adalah sensor, limit switch, tombol, selector dan banyak lagi
sedangkan contoh peralatan output adalah lampu, selenoid, buzzer, motor relay dan
lain lain.
Input Device
Output Device
PLC
tipe
besar
PLC
tipe kecil
Unit CPU PLC dipasang pada sebuah Rel DIN. Untuk PLC tipe kecil seperti PLC
Omron CPM2A dimana Unit CPU, Power supply dan Unit I/O merupakan satu
kesatuan dapat langsung dipasang pada Rel DIN seperti terlihat pada gambar
dibawah ini.
Cara pemasangannya adalah dengan memiringkan PLC agar takik dibagian bawah
PLC mencengkeram bagian atas Rel DIN kemudian tekan PLC agar PLC terkunci
pada Rel DIN.
Backplane adalah peralatan sederhana yang memiliki dua fungsi. Yang pertama
menyediakan dukungan fisik untuk Unit unit yang terpasang padanya. Yang kedua
untuk menyediakan sambungan dan jalur kelistrikan yang penting untuk
menghubungkan Unit unit yang terpasang padanya. Inti dari PLC adalah Unit CPU.
Unit CPU biasanya menyatu dengan power supply diletakan pada bagian paling
kanan dari backplane seperti terlihat pada gambar berikut.
Setelah Unit CPU terpasang, selanjutnya Unit I/O dipasang satu persatu pada
backplane. Pasang Unit I/O pada backplane dengan penguncian ujung atas Unit
I/O kedalam slot pada backplane kemudian putar Unit I/O kearah bawah seperti
yang terlihat pada gambar. Tekan kebawah tab kuning pada bagian bawah slot,
tekan Unit I/O secara perlahan pada posisinya kemudian lepaskan tab kuning
tersebut.
Pasang mounting bracket pada ujung kanan dan kiri bagian bawah backplane,
seperti terlihat pada gambar berikut.
Kemudian pasang backplane pada Rel DIN dimana penjepit mounting bracket
mencengkeram bagian atas dari Rel DIN, seperti terlihat pada gambar berikut.
Masukan kabel penghubung Unit I/O tambahan kedalam konektor tambahan Unit
CPU atau Unit I/O tambahan.
Untuk PLC C200 caranya hampir sama yaitu dengan memasang kabel penghubung
dari Unit CPU ke Unit I/O tambahan pada konektor yang terletak diujung kiri
Backplane/rack. Panjang kabel penghubung dapat mencapai 10m tetapi total panjang
kabel antar semua rack jangan lebih dari 12m.
d. Memasang kabel
d.1. Instalasi kabel
Instalasi kabel ditempatkan pada sebuah saluran kabel (duct) yang terbuat dari
logam. Untuk menghindari interferensi atau nosie maka kabel power listrik
dipisahkan dari kabel I/O dan duct dihubungkan ke sistem pembumian. Ada tiga
jenis duct yang biasa digunakan yaitu:
Hanging duct
Pisahkan kabel Power dan kabel I/O paling sedikit pada 300mm.
Conduit
Pisahkan kabel power dan kabel I/O seperti gambar berikut ini.
Setelah kabel dipasang pada terminal Unit I/O, selanjutnya kabel dihubungkan ke
peralatan I/O. Hal yang perlu di perhatikan saat Unit I/O dihubungkan ke
peralatan I/O adalah konfigurasi instalasinya harus disesuaikan dengan pedoman
manualnya dan jangan memberi tegangan pada PLC diatas tegangan
yang telah ditentukan, karena PLC sangat sensitif tehadap kenaikan
tegangan suplay dan dapat mengakibatkan kerusakan pada PLC itu
sendiri.
Judul Modul: Memasang Instalasi PLC
Halaman: 32 dari 43
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IK02.229.01
Berikut contoh pemasangan konfigurasi Input pada Unit Input PLC C200H
ID212 dan PLC CPM2A.
Gambar 4.38. Konfigurasi Input pada Unit Input PLC C200H ID212 & PLC CPM2A
Berikut contoh pemasangan konfigurasi Ouput pada Unit Output PLC C200H
OC225 dan PLC CPM2A.
Gambar 4.39. Konfigurasi Output pada Unit Output PLC C200H OC225
Class 3 grounding
Class 3 grounding
(A)Independent grounding : Best (B) Joint grounding : Good (C) Joint grounding : Not allowed
yang berurutan, yang dinyatakan tanpa keterlibatan personal dan dipengaruhi oleh
subjektivitas penulisnya.
akan nampak kacau balau dan pembaca tidak akan memperoleh gambaran yang
jelas tentang apa yang ingin anda sampaikan.
Rekomendasi
Rekomendasi adalah suatu saran. Rekomendasi yang anda buat haruslah
menyuarakan dan berdasarkan pada fakta yang ada pada isi laporan. Rekomendasi
dapat diitemasi . Saran yang anda ajukan harus didefinisikan dengan baik, ringkas
dan menyampaikan ide secara tepat.
Penutup laporan
Penutup laporan adalah penanda tanganan. Anda harus menuliskan nama dan
seksi/bagian dari mana anda berasal, kemudian tanda tangan atas nama anda
sendiri. Jika laporan telah selesai dibuat/ditulis, baca kembali untuk memeriksa
kesalahan ejaan, dan ketidak tepatan tata bahasa. Adalah hal yang baik jika orang
lain suruh membaca dan memeriksa. Orang lain biasanya lebih objektif dari pada
penulisnya sendiri.
Jika anda tidak puas dengan tulisan laporan anda, tulislah ulang dan yakinkan tulisan
anda bersih dan rapih. Anda dapat mengeditnya sendiri pada komputer atau
menyuruh orang lain. Jika laporan lebih dari satu lember, berilah halaman untuk
setiap halamannya dan distaple bersama-sama. Sebelum menyampaikan laporan
kepada orang yang dituju, buatlah salinan/copi untuk arsip anda sendiri.
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
Pelatih
Pelatih anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Pelatih adalah untuk :
a. Membantu anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membangtu anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk
menjawab pertanyaan anda mengenai proses belajar anda.
d. Membangtu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang anda perlukan untuk belajar anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan.
Penilai
Penilai anda melaksanakan program pelatihan tertruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
a. melaksanakan penilaian apabila anda telah siap dan merencanakan
proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan anda.
b. Menjelaskan kepada anda mengenai bagian yang perlu untuk
diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan
anda
c. Mencatat pencapaian / perolehan anda.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.