Está en la página 1de 22

Surastri Karma

Trimurti
Perempuan Melanglang
Buana dalam Revolusi

1
Surastri Karma Trimurti: Perempuan Melanglang
Buana dalam Revolusi / penyunting: Odilia RW
Astuti Wijono dan Agung Ayu Ratih. Ed. 1. -Jakarta:
Institut Sejarah Sosial Indonesia (ISSI); Asosiasi Guru
Sejarah Indonesia (AGSI), 2014

22 hlm.: 20 x 28 cm
Cetakan Pertama: 2014
ISBN
Penerbit
Kartini: Catatan Pena Bagi Bangsaku
Institut Sejarah Sosial Indonesia (ISSI)
Jalan Batu Kramat No. 19, Batu Ampar - Condet,
Kramat Jati, Jakarta 13520
Penyunting
T: 021-8088 2075 E: sejarahs@gmail.com
Odilia RW Astuti Wijono
W: www.sejarahsosial.org
Agung Ayu Ratih
Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI)
Penyusun Narasi
Jakarta, Indonesia
Razif
T: 081808791966 (Warsono, S. Pd.)
E: jurnalagsi@gmail.com
Penyusun Garis Waktu dan Anotasi
Grace Tjandra Leksana
Penerbitan ini sebagian didukung oleh Yayasan TIFA
Ilustrasi
Ariwowo
Arif Hidayatullah
Endro Supriyanto

Desain
Alit Ambara

2
SURASTRI KARMA
TRIMURTI
Perempuan Melanglang
Buana dalam Revolusi

Daftar Isi

Masa Kecil 4
Sekolah Guru 7
Menjadi Guru dan Mulai Aktif Politik 8
Keluar Masuk Penjara dan Masa Akhir
Pemerintahan Belanda 11
Masa Pendudukan Jepang dan Sekitar
Proklamasi Kemerdekaan 15
Melanglang Buana dalam Revolusi 16
Penutup 19
Daftar Pustaka 21

3
Pemerintah Belanda Politik Etis secara resmi
mendirikan dua jenis diterapkan di Hindia Belanda. Yayasan Kartini
sekolah dasar bumi- Kebijakan ini didorong penda- didirikan dengan dana
putra, Eerste Klass pat bahwa pemerintah Belanda S.K. Trimurti lahir royalti buku Habis Ge-
Inlandsche Scholen telah memeras rakyat Hindia lap Terbitlah Terang,
(Sekolah Bumiputra untuk kepentingannya. Karena Alexander W. F. sumbangan pribadi,
Angka Satu) untuk itu, pemerintah Belanda ber- Idenburg men- Poetri Mardika, dan subsidi peme-
anak-anak priayi dan tanggung jawab memperbaiki jadi Gubernur organisasi perem- rintah. Pada 1916
mereka yang berada, kesejahteraan hidup rakyat Jenderal di Hindia puan terkait dengan yayasan itu membuka
serta Tweede Klass Hindia. Tiga prinsip Politik Belanda. Idenburg Boedi Oetomo, tujuh sekolah swasta
Inlandsche Scholen Etis yaitu pendidikan, irigasi, giat menerapkan didirikan. Program yang khusus memberi-
(Sekolah Bumiputra dan emigrasi. kebijakan Politik mereka mengusung kan pendidikan dasar
Angka Dua) untuk Etis dalam praktik isu pendidikan, kepada anak-anak
anak-anak dari rakyat kepemimpinan- poligami, dan kese- perempuan bangsawan
kebanyakan. Soekarno lahir nya. jahteraan. pribumi.

1893 1901 1909 1912 1913

MASA KECIL (1912-1920)


paron hasil panen dibagi dua antara pemilik lahan
dan si petani. Ayahku sebagai Asisten Wedana

N
amaku Surastri, lahir Sabtu Kliwon pada 11 mempunyai para pembantu yang disebut Bebau
Mei 1912 di Boyolali, Karesidenan Surakarta, desa yang bertugas mengurus masalah keagamaan,
sebagai anak kedua dari keluarga priyayi pengairan desa, dan keamanan. Tugas mereka
menengah. Ketika aku lahir Ayahku masih magang sehari-hari adalah menjadi juru tulis yang membuat
sebagai Carik juru tulis, abdi dalem yang sedang laporan untuk kepentingan Ayahku sebagai Asisten
menunggu lowongan. Beliau diangkat menjadi Wedana.
Asisten Wedana atau Camat ketika aku berumur
enam tahun. Dengan jabatan itu, Ayah mendapat gaji Pemerintah Hindia Belanda atau Gubermen se-
yang tidak terlalu besar selain sebidang tanah lung- butan yang diberikan oleh rakyat desa, adalah lem-
guh atau tanah gaji dari Gubermen. Tanah lungguh baga yang mempunyai alat kekuasaan mulai dari pu-
itu digarap oleh petani penggarap dengan sistem sat hingga ke pelosok desa. Di lapis atas kekuasaan

KARESIDENAN SURAKARTA TANAH LUNGGUH

Karesidenan Surakarta terdiri atas wilayah Kasunanan dan Mangkunegaran. Batas Tanah lungguh diberikan kepada pangeran (sentana dalem) dan pegawai (abdi
wilayah sebagian dibentuk Gunung Lawu (timur), Gunung Merapi dan Merbabu dalem) Kasunanan. Pemegangnya disebut patuh atau lurah patuh, dan menikmati hak
(barat). Di selatan berjajar bukit kapur dan Gunung Sewu. Sungai Bengawan Solo memungut pajak atau memperoleh tenaga kerja dari orang yang tinggal di tanahnya
mengalir melalui Solo yang berada di tengah karesidenan dari selatan ke utara. Dae- selama tiga generasi untuk pangeran dan sepanjang masa jabatan bagi pejabat.
rah yang termasuk karesidenan terbagi secara administratif antara Kasunanan dan Pemegang lungguh tidak langsung memungut pajak atau memperoleh tenaga kerja
Mangkunegaran. Bagian terbesar Kota Surakarta milik Kasunanan, sedangkan seper- dari penduduk, tapi menunjuk bekel untuk mengelola tanah. Petani di bawah penga-
limanya milik Mangkunegaran. Kasunanan memiliki Kabupaten Klaten, Boyolali, dan wasan bekel, yang disebut kuli, menggarap seperlima tanah tersisa dan wajib mem-
sebagian Sragen. Sedangkan Karanganyar dan Karangpandan milik Mangkunegaran. bayar pajak serta menyerahkan tenaganya. Saat panen padi, dia menyerahkan separo
Kabupaten Wonogiri berada di wilayah Mangkunegaran, kecuali Desa Sukoharjo dan hasilnya kepada patuh. Jika panen tanaman lain, dia harus membayar sepertiga dari
Tawangsari menjadi milik Kasunanan. Berdasarkan sensus 1920, luas wilayah kekua- hasilnya. Pembayaran dilakukan dengan hasil tanaman dan tunai. Sistem itu dihapus
saan Sunan 3.360 km2 dengan penduduk 1.383.000 orang. Sedangkan Mangkune- pada 1917 di Kasultanan dan 1918 di Kasunanan (di Mangkunegaran, kebanyakan
garan meliputi daerah seluas 2.780 km2 dengan penduduk 706.000 orang. lungguh dihapus pada awal 1870-an), seiring reorganisasi oleh pemerintah Belanda.
Reorganisasi adalah usaha menempatkan mesin administrasi di bawah perintah lang-

4
sung Residen serta meluaskan kekuasaan dan kewibawaan negara Hindia ke wilayah
yang selama ini diserahkan kepada sistem lungguh.
Hollandsche Inlandsche
School (HIS), sekolah
Belanda bumiputra
menggantikan Sekolah
Bumiputra Angka Satu,
dengan bahasa Belanda
sebagai pengantar, dan
dihubungkan dengan
sistem sekolah lanjutan
Belanda.

1914

dipegang oleh orang-orang Belanda dan Eropa. Di demikian pula dengan kaum bapak, mereka bekerja
provinsi dan kabupaten kekuasaan dipegang oleh di sawah atau menjajakan hasil pertanian dengan
para Gubernur dan Bupati dengan didampingi oleh bertelanjang dada. Para perempuan berpakaian
Kontrolir (pejabat Belanda). Di bawah Bupati ada sederhana, lusuh, jarang ganti baju. Sedangkan
Wedana dan Camat. para bebau desa meskipun berpakain lengkap, tapi
berbahan sudah lama.
Sering aku diajak perjalanan ke desa- desa. Seba-
gai pejabat, Ayahku mendapat penghormatan dan Ketika aku berumur delapan tahun, Ayah memasuk-
pelayanan yang berlebihan dari warga desa. Mereka kan aku ke sekolah dasar Ongko Loro Tweede
menyebut Ayahku nDoro Siten, kependekan dari Inlandsche School, sekolah dasar berbahasa Jawa
Asisten Wedana. Aku bisa melihat ketimpangan yang diperuntukkan bagi rakyat biasa, tukang dan
kehidupan rakyat desa. Sebagian besar rakyat desa pegawai kecil dalam birokrasi kolonial. Ketika itu
di Boyolali hidup miskin; anak-anak tak berpakaian, kami sudah pindah ke Kartosuro. Aku bersekolah di

PENDIDIKAN UNTUK PRIBUMI

Sekolah bumiputra angka satu dan dua menggunakan bahasa daerah dan Melayu
sebagai bahasa pengantar. Murid hanya bisa meneruskan ke sekolah perdagangan,
teknik, dan keterampilan setelah lulus. Sedangkan anak-anak lulusan ELS (sekolah
dasar Eropa) dapat melanjutkan ke sekolah lanjutan Belanda seperti Hogere Burger-
school (HBS, sekolah menengah Belanda) atau School tot Opleiding van Inlandsche
Artsen (STOVIA, sekolah pendidikan bagi dokter bumiputra), dan Opleiding School
voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA, sekolah pendidikan bagi pegawai bumiputra).

5
Sekolah Taman Siswa didiri-
kan Ki Hadjar Dewantara.

Indische Vereeniging, per-


kumpulan pelajar Indonesia
di Belanda, berganti nama
menjadi Perhimpoenan
Indonesia (PI). Ini merupa-
kan organisasi pertama yang
menggunakan nama Indo-
nesia. Moh. Hatta dan Sutan
Sjahrir merupakan pemimpin
utama PI.
1922

sana selama lima tahun bersama anak-anak desa. anaknya dengan memadai.
Sedangkan kakakku dimasukkan di sekolah Eu-
ropese Lagere School (ELS), sekolah dasar untuk Hanya sedikit anak perempuan yang bersekolah
anak-anak Belanda dan pejabat. Perbedaan ini waktu itu. Anak perempuan seumurku banyak yang
dipengaruhi oleh pola pikir dan budaya Jawa ningrat membantu orangtuanya bekerja di sawah atau di
waktu itu. Anak laki-laki perlu mendapat pendi- rumah. Aku sendiri sepulang sekolah membantu Ibu
dikan yang baik karena mereka dipersiapkan untuk dan mengurus adik-adik. Setelah urusan membantu
memasuki birokrasi sebagai pribumi pengikut rezim Ibu selesai, aku membatik. Sebagai perempuan pri-
Kolonial Belanda. Tradisi adat Jawa memprioritas- yayi Jawa, membatik adalah kewajiban. Aku menjadi
kan anak laki-laki, dan tidak menyisakan apa-apa bagian penjaga dan penerus budaya Jawa supaya
untuk anak perempuan. Anak perempuan priyayi kebudayaan adiluhung ini tetap memancarkan aura
dipersiapkan menjadi ibu rumah tangga yang akan magisnya. Petinggi Gubermen juga sedang meng-
mengurus anak-anak mereka. Lagi pula, gaji Ayah galakkan perlindungan kesenian dan budaya Jawa,
sebagai Asisten Wedana kelas dua hanya sebesar termasuk membatik.
95,- , itu pun masih harus membayar gaji para juru
tulisnya, tidak cukup untuk menyekolahkan anak-

PENDIDIKAN PEREMPUAN yang didukung pemerintah, meski dilengkapi kursus pengetahuan ekonomi rumah
tangga, yang dirancang untuk mempersiapkan gadis-gadis pribumi dalam tugasnya
Di sekolah dasar desa di berbagai daerah, yang didirikan untuk mempersiapkan mu- di masa depan sebagai ibu rumah tangga, sekolah istri cepat menarik perhatian mu-
rid pribumi bagi lembaga pendidikan pemerintah, perempuan hanya 8 % dari jumlah rid perempuan dalam jumlah besar.
murid di Jawa dan Madura. Pada 1910, ada 5.114 murid perempuan dan 66.125
murid laki-laki yang bersekolah. Sedangkan pada 1915, terdapat 18.619 murid pe-
rempuan dan 242.236 murid laki-laki yang bersekolah di sekolah desa.

Tercatat sejumlah sekolah swasta, seperti sekolah yang dikelola Yayasan Kartini dan
Yayasan van Deventer, menyelenggarakan pendidikan untuk perempuan pribumi.
Yayasan van Deventer mengelola sekolah berasrama untuk mendidik perempuan
pribumi menjadi guru. Sedangkan Yayasan Kartini, selain menyelenggarakan pen-
didikan dasar untuk anak perempuan, pada 1920-an membuka sekolah istri, atau
sekolah pribumi kelas dua untuk perempuan remaja di Bogor (1924), Batavia (1927),
dan Jatinegara (1928). Dengan menyamakan kurikulum sekolah pribumi kelas dua

6
Kongres Perempuan 1928 di Yogyakarta. Kongres
diprakarsai tiga tokoh perempuan dan pendidik yaitu
Nyi Hadjar Dewantara, Soejatin, dan Ny. Soekonto.
Kongres berusaha mengatasi provinsialisme dalam ge-
rakan perempuan. Hadir organisasi perempuan terpen-
ting Wanita Oetomo, Aisjiah, Poetri Indonesia, Wanita
Katolik, Wanito Moeljo, bagian perempuan dalam
Sarekat Islam, Jong Islamieten Bond, dan Taman Kongres Perempuan ke-2 di Jakarta di-
Siswa. Masalah yang dibicarakan kongres adalah pendi- hadiri sekitar 50 organisasi perempuan.
dikan untuk perempuan, nasib yatim-piatu dan janda, Kongres mengubah nama organisasi
perkawinan anak-anak, pembaruan undang-undang menjadi Persatoean Perkoempoelan Is-
perkawinan Islam, pentingnya meningkatkan harga diri teri Indonesia. Organisasi menerbitkan
kaum perempuan, dan kejahatan kawin paksa. majalah berbahasa Indonesia, Isteri.
1928 1929

tinggi. Kami harus membersihkan kamar, kelas,


kamar mandi, dan kakus. Proses belajar-mengajar
tidak mengenal pagi dan malam hari. Para calon
guru mendapat pelajaran membuat adi busana,
menyulam, memasak makanan yang higienis. Segala
hal tentang mengatur rumah tangga adalah pokok
SEKOLAH GURU (1925-1930) pelajaran kami, karena perempuan mengemban
tugas meneruskan pengetahuan budaya kepada
Setelah lulus dari sekolah Ongko Loro, di usia tiga generasi berikutnya.
belas tahun, Ayah mengirim aku ke sekolah guru:
Meisjes Normal School di Jebres, Solo. Menurut Pada umumnya, pendidikan Belanda hanya dinikmati
ayahku, profesi guru adalah yang paling cocok untuk oleh sebagian anak laki-laki priyayi. Anak perem-
anak perempuan - pandangan khas birokrat kolonial: puan, terlebih anak rakyat jelata sangat sedikit yang
menjadi pendidik agar bisa mempersiapkan siswi dapat mengeyam pendidikan. Tidak heran, menje-
sebagai ibu rumah tangga dan menjalankan kodrat lang pendudukan Jepang angka buta huruf sangat
sebagai ibu. Selain itu, setelah lulus, aku bisa segera tinggi, terutama di kalangan perempuan. Di sekolah
diangkat sebagai guru dan mandiri dari tanggungan guru ini kami diajarkan bahwa bumi Nusantara
orang tua. memiliki kekayaan dan keindahan yang melimpah.
Namun rakyatnya masih terbelakang dan kurang
Aku harus melewati tes masuk yang ketat untuk sejahtera sehingga memerlukan bantuan bangsa
diterima di Meisjes Normal School. Sekolah beras- Belanda untuk berkembang dan maju.
rama ini mendidik para calon guru dengan disiplin

INDUSTRI BATIK DI JAWA TENGAH

Di Surakarta membatik menjadi bagian penting pendidikan perempuan di keraton.


Pertengahan 1840-an, membatik dengan memakai cap diperkenalkan. Dengan cap
dari garis-garis tembaga, yang ditempelkan pada alas dan diberi pegangan, batik
dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan tenaga kerja sedikit. Pada 1850-
1860-an, produksi batik meningkat seiring banyak petani yang bekerja di perke-
bunan Belanda membutuhkan kain batik murah. Sekitar 1870-an, pasar batik meluas
seiring perluasan perkebunan Belanda ke perdesaan dan pembukaan jalur kereta
api antara wilayah raja-raja dan pusat perdagangan seperti Semarang, Surabaya,
Batavia, dan Bandung. Pada tahun itu, Surakarta menjadi pusat utama industri batik,
dan batik Surakarta terus mendominasi pasar nasional sampai akhir 1910-an, ketika
batik Pekalongan mulai menyaingi. Bagian timur dan tengah kota Surakarta, seperti
Kauman, Keprabon, dan Pasar Kliwon terus membuat batik halus, sementara bagian
barat kota, khususnya Tegalsari dan Lawean memproduksi batik cap untuk konsumsi

7
massa.
Sjahrir mendirikan organisasi
Pendidikan Nasional Indonesia
(PNI-Baru). Organisasi mena-
warkan strategi baru perjuangan
kemerdekaan yakni menciptakan
kader pemimpin yang dapat meng-
gantikan pemimpin organisasi saat
ditangkap atau mengalami represi
dari pemerintah kolonial. Pada
1932 Hatta mengambil alih kepe-
mimpinan PNI-Baru setelah pulang
dari Belanda.
1931

MENJADI GURU DAN MULAI di birokrasi pemerintah dan perusahaan Belanda.


AKTIF POLITIK (1930-1934) Mereka belajar membaca dan menulis dalam Ba-
hasa Jawa, juga berhitung.
Pada 1930 di usia 18 tahun aku lulus dari Meisjes
Normal School dengan nilai tertinggi. Aku ditun- Beberapa bulan kemudian aku dipindahkan ke
juk sebagai guru di sekolah latihan di tempat yang Meisjes School di Banyumas. Ayah merasa berat
sama. Aku merasa tidak nyaman menjadi rekan melepas anak perempuannya ke tempat yang jauh.
sejawat dari mantan guru-guruku. Dari gerak-gerik Namun aku justru merasa nyaman dan lebih bebas
mereka, aku bisa menangkap mereka mengang- tinggal di Banyumas, jauh dari pengawasan or-
gap aku tidak pantas menjadi guru; pribumi dan angtua dan mantan guru. Aku leluasa untuk belajar
masih terlalu muda. Aku juga tidak betah mengajar berorganisasi dan mulai mengenal penerbitan se-
di sekolah ini karena harus berbagi ilmu hanya de- perti majalah, surat kabar, dan pamflet. Pada1930-
ngan anak-anak priyayi. Tidak lama kemudian aku an mulai tumbuh organisasi dan partai politik yang
dipindah ke sekolah Ongko Loro di Alun-alun Kidul masing-masing memiliki organ atau penerbitan
Kota Surakarta. Di situ aku mengajar anak laki-laki untuk menyampaikan kritik terhadap sistem kolonial.
dan perempuan yang dipersiapkan untuk bekerja Penerbitan ini sebagai alat untuk menyebarkan be-

MEISJES NORMAALSCHOOL Sekolah guru itu memiliki susunan berjenjang. Sekolah Pribumi Kelas I, pada jenjang
terbawah terdapat Kweekschool dan di atasnya Hogere Kweekschool. Lama belajar
Sekolah berasrama untuk Meisjes Normaalschool didirikan pertama kali oleh Yayasan Kweekschool empat tahun. Sedangkan untuk menjadi guru di Sekolah Pribumi Kelas
van Deventer, yang berdiri di Purwakarta pada 1917. Sekolah lanjutan itu untuk anak II, pada jenjang terendah adalah Cursus voor Volksschool Onderwijzers, kemudian
perempuan priyayi. Ketika pertama kali dibuka sekitar 550 siswi mendaftar, tetapi disebut Opleiding voor Volksschool Onderwijzers. Program itu berupa kursus dua
karena keterbatasan tempat hanya 21 orang diterima. Gelar guru sangat diminati tahun. Setelah tamat pendidikan itu siswa ditempatkan sebagai guru pada Sekolah
anak priyayi. Desa atau Volksschool. Kurikulum sekolah itu sederhana sekali yaitu membaca,
menulis, dan berhitung.
SEKOLAH GURU DI MASA KOLONIAL
Pada jenjang lebih tinggi pendidikan guru yakni Normaalschool dengan lama pen-
Pada masa kolonial, terdapat dua jenis sekolah guru. Pertama, sekolah guru untuk didikan empat tahun. Lulusan Normaalschool kemudian ditempatkan sebagai guru
mereka yang akan mengajar di sekolah rendah pribumi dengan bahasa pengantar di sekolah dasar. Kurikulum sekolah itu meliputi ilmu bumi, pengetahuan alam, dan
bahasa Belanda atau Sekolah Pribumi Kelas I (Eerste Inlandsche School). Kedua, sejarah di samping membaca, menulis dan berhitung. Normaalschool negeri pertama
sekolah guru untuk mereka yang akan mengajar di sekolah rendah pribumi dengan untuk siswa laki-laki didirikan pada 1915, sedangkan untuk siswa perempuan pada
bahasa pengantar bahasa daerah atau Sekolah Pribumi Kelas II (Tweede Inlandsche 1918. Pada setiap Normaalschool terdapat sekolah dasar pribumi negeri sebagai

8
School). tempat latihan mengajar, dan para siswa Normaalschool diharuskan tinggal di as-
rama.
Pemerintah kolonial mengeluarkan Ordo-
nansi Sekolah Liar, yang melarang sekolah
swasta beroperasi tanpa ijin pemerintah
kolonial. Ordonansi dibatalkan pada 1933,
setelah menuai reaksi penolakan dari berba-
gai organisasi massa, bahkan Volksraad.

Organisasi perempuan Isteri Sedar Soekarno Hatta, Sjah-


didirikan. Pada kongresnya di tahun itu, ditangkap, rir, dan para
ketua Isteri Sedar, Soewarni Pringgodigdo, dibuang pemimpin
menyerukan perempuan Indonesia terjun ke Flores, PNI-Baru
dalam perjuangan kemerdekaan nasional. kemudian ditangkap
Seperti Soekarno, Soewarni mengatakan dipindah ke dan dibuang
hanya kemerdekaan yang akan membawa Bengkulu ke Boven
kesamaan sepenuhnya. pada 1938. Digul.

1932 1933 1934

rita kegiatan pemimpin organisasi dan propaganda sebuah rumah yang telah disediakan untuk peserta
program mereka kepada calon dan anggota partai kursus Untuk mencukupi kebutuhan hidup, aku dan
politik. Suprapti mengajar di SD Perguruan Rakyat yang
dipimpin oleh Sanoesi Pane. Hanya tiga bulan aku
Pada 1932 aku ikut rapat Partindo yang mengha- mengajar di sana, karena ada larangan mengajar
dirkan Soekarno. Beliau mengajak hadirin untuk dari Gubernur Jawa Barat melalui Asisten Residen
bersatu padu melawan kolonialisme dan imperi- demi ketertiban dan kepentingan umum. Jadilah aku
alisme. Setahun kemudian, di usia 21 tahun aku pengangguran meski sempat menulis di surat kabar
merasa menemukan identitas diri untuk membela Fikiran Rajat yang dibidani oleh Soekarno.
rakyat dan memutuskan bergabung dengan Partin-
do, partai radikal di mata Kantor Urusan Pribumi Aku memutuskan pulang ke Klaten pada 1934,
(Kantoor Inlandsch Zaken). Maka aku bersama selain karena kesulitan keuangan, situasi politik di
Suprapti, teman sejawat pindah ke Bandung untuk Bandung pasca ditangkapnya Soekarno sedang
bergabung dengan kursus pimpinan partai yang tidak menentu. Krisis ekonomi dunia membawa
diselenggarakan oleh Soekarno. Kami pun harus imbas bagi Indonesia. Banyak pegawai perkebunan
melepas status pegawai negeri kami. Kami tinggal di dipecat karena produk perkebunan tidak dapat

VAN DEVENTER

C. Th. van Deventer adalah pengacara, penasehat pemerintah Belanda, dan anggota
parlemen. Dia pernah tinggal di Hindia Belanda selama 17 tahun. Pada 1899 dia
menerbitkan artikel Een Eereschuld (Utang Kehormatan) dalam jurnal de Gids. Van
Deventer mengungkapkan bahwa pemerintah Belanda berutang kepada rakyat Hin-
dia atas seluruh kekayaan yang diambil dari Hindia Belanda. Utang itu harus dibayar
dalam bentuk kebijakan kolonial yang mengutamakan kepentingan rakyat Hindia. Van
Deventer merupakan salah satu pelopor utama dan pendorong Politik Etis.

9
diserap pasar dunia. Di saat yang sama, pemerintah ke Klaten. Menurut orangtuaku, perempuan priyayi
kolonial mengeluarkan larangan berkumpul kepada hanya mempunyai empat kewajiban: marak, ma-
perkumpulan politik. cak, masak, dan manak mengabdi kepada suami,
berdandan, masak untuk keperluan keluarga, dan
Sementara orangtuaku masih terlena dengan cerita melahirkan anak-anak dari suami tercinta. Perem-
lama kejayaan tanah Jawa, aku banyak berpikir puan priyayi tidak perlu mencari nafkah, karena itu
bagaimana caranya mengusir penjajah dari bumi adalah tugas suami. Pandangan kuno ini membuatku
Indonesia. Aku merasa asing di rumah orangtuaku. gelisah. Aku memutuskan untuk keluar dari rumah
Mereka mulai mencium keterlibatanku dalam kegi- orangtuaku dan tinggal jauh dari Klaten.
atan politik dan mengkhawatirkan diriku. Aku memu-
tuskan pindah ke Solo dan bersama teman-teman
menerbitkan majalah berbahasa Jawa Bedug yang
hanya terbit sekali, digantikan Terompet yang terbit
tiga kali. Masalah modal dan pengelolaan bisnis
yang lemah adalah penyebabnya. Begitu mengeta-
hui kegiatanku di Solo, Ayah memanggilku pulang

BOEDI OETOMO PERS DI HINDIA BELANDA

Boedi Oetomo (BO) adalah organisasi modern pertama untuk priyayi rendah yang Sebelum 1903, terbitan dan percetakan di Hindia Belanda dikelola dan dikuasai orang
dipelopori seorang dokter Jawa, dr. Wahidin Soedirohoesodo. Didirikan pada Mei Eropa dan Tionghoa. Barulah pada 17 Agustus 1903, terbit satu terbitan berkala per-
1908, mayoritas anggota BO adalah pelajar STOVIA, OSVIA, sekolah guru, sekolah tama milik pribumi yaitu Soenda Berita. Editor dan penerbitnya adalah Raden Mas
pertanian, dan kedokteran hewan. Pada Juli 1908 BO memiliki 650 anggota, dan Tirto Adhi Soerjo. Kemudian pada 1907, dia mengelola mingguan Medan Prijaji,
pada akhir 1909 mencapai 10.000 anggota. Pada tahun itu pula BO dinyatakan se- corong politik Sarekat Prijaji. Medan Prijaji cukup radikal pada jamannya karena
bagai organisasi legal oleh pemerintah kolonial di bawah kepemimpinan Gubernur banyak mengkritik sistem kolonial Belanda, membela kepentingan pribumi mela-
Jenderal van Heutsz. Hingga pembubaran pada 1935, gerakan BO berpusat di bidang wan eksploitasi dan ketidakadilan penguasa pribumi serta pejabat pemerintah yang
budaya, pendidikan, dan tidak berkecimpung di politik. korupsi. Secara umum, pers pada 1900-an berperan penting melahirkan kesadaran
nasional Indonesia.

10
Partai Indonesia Raya
(Parindra) didirikan. Parindra
merupakan peleburan dari Soetardjo Kartohadikoesoemo,
Persatoean Bangsa Indonesia anggota Volksraad, menye-
dan Boedi Oetomo. Berbeda rahkan petisi kepada Volk-
dari PNI maupun Partindo, sraad. Isi petisi mengusulkan
Parindra bertujuan mencapai konferensi merancang otonomi
kemerdekaan Indonesia de- Indonesia dalam kerja sama
ngan cara kooperatif. Bahkan, Indonesia-Belanda selama
beberapa berpendapat sepuluh tahun. Soetardjo dan
Indonesia harus bekerja sama pendukungnya terinspirasi
dengan pemerintah Belanda dari Filipina, yang mendirikan
untuk melawan kekuatan fasis pemerintahan persemakmuran
yang mulai berkembang. Filipina pada 1938, yang
diberikan Amerika Serikat.

1935 1936

ton Yogyakarta yang memilih menjadi janda karena


tuntutannya untuk dijadikan istri resmi ditolak sang
suami. Untuk memenuhi kebutuhan hidup kami, kami
bekerja di sebuah perusahaan batik. Kami bahu-
membahu dalam bekerja dan mengurus organisasi
Mardi Wanita. Kemudian Mardi Wanita berganti
nama menjadi Persatoean Marhaeni Indonesia (PMI)
dengan Sri Panggihan sebagai ketua. PMI mener-
bitkan majalah Suara Marhaeni, aku dipilih sebagai
pimpinannya. Suara Marhaeni membahas masalah
KELUAR-MASUK PENJARA perempuan dalam mengurus rumah tangga dan
DAN MASA AKHIR pergerakan perempuan merebut kemerdekaan. Aku
PEMERINTAHAN BELANDA mengganti namaku menjadi Trimurti atau Surastri
(1935-1942) Karma Trimurti SK Trimurti agar orangtuaku tidak
mengetahui aktivitasku di dunia pergerakan.

Aku pindah ke Yogyakarta dan tinggal di rumah Sri Tahun 1936 PMI menyelenggarakan referendum
Panggihan. Dia adalah aktivis perempuan bang- untuk daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah karena
sawan tinggi mantan selir seorang bangsawan Kra- tidak memungkinkan mengadakan kongres di bawah

PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI) PARTAI INDONESIA (PARTINDO)

Sebelumnya Partai Nasional Indonesia bernama Perserikatan Nasional Indonesia, Partai ini didirikan untuk menggantikan PNI yang dibubarkan. Tujuan Partindo tetap
yang didirikan pada 4 Juli 1927 di Bandung. Partai itu didirikan oleh Soekarno dan sama dengan PNI yaitu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui cara
para anggota Algemeene Studieclub di Bandung. Soekarno menjadi ketuanya. PNI nonkooperatif dan aksi massa. Pada 1932 anggota Partindo hanya mencapai 3.000
merupakan partai besar pertama yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia orang. Jumlah anggota meningkat setelah Soekarno dibebaskan pada 1931, lalu
melalui cara nonkooperatif dan aksi massa. Mei 1929, PNI memiliki cabang di kota- bergabung dalam Partindo pada 1932. Pada 1933 Partindo menyatakan memiliki
kota besar di Jawa dan satu di Palembang dengan anggota 3.860 orang. Pada akhir 20.000 anggota.
1929, PNI memiliki 10.000 anggota. PNI dibubarkan pada April 1931, setelah para
pemimpinnya mendapat peringatan dari pemerintah kolonial pada Januari 1930 GERAKAN RAKJAT INDONESIA (GERINDO)
bahwa PNI tidak diijinkan menjalankan aktivitas politik sementara vonis terhadap
pemimpinnya ditunda. Gerindo didirikan pada Mei 1937, dan merupakan peleburan dari Partindo. Tokoh-to-
koh seperti Muhammad Yamin dan Amir Sjarifuddin merupakan penggerak Gerindo.
Tujuan utama Gerindo adalah parlemen penuh untuk Indonesia yang diharapkan ter-
capai melalui kooperasi dengan Belanda dalam melawan fasisme, terutama fasisme

11
Jepang.
ancaman PID (Polietike Inlichtingen Dienst). Aku dan mendapat upah untuk makan dan sisanya aku
ditunjuk untuk mengedarkan surat referendum dari tabung. Sekeluar dari penjara aku membawa uang
daerah ke daerah. Hasil referendum memilih aku 3 Gulden ditambah 12.5 Gulden dari hasil menang
sebagai ketua. Aku menunjuk Sutarni sebagai sekre- lomba menulis naskah drama radio yang diselengga-
taris dan memutuskan pindah ke Semarang. Waktu rakan oleh majalah Panjebar Semangat di Surabaya.
itu aku menginjak umur 24 tahun. Dengan uang itu aku berkeliling Jawa Timur dan
Jawa Tengah bersama Sutarni mengunjungi teman-
Pada waktu itu, terjadi kelesuan aktivitas politik teman.
partai karena represi dari pemerintah kolonial dan
aparat PID. Untuk mengatasi kelesuan aku bersama Kembali aku aktif di dunia percetakan. Pada 1937
Sutarni membuat pamflet menentang imperialisme aku berkenalan dengan Sayuti Melik, mantan Digulis
dan kolonialisme. Kami membuat pamflet secara yang dipulangkan ke Jawa pada 1936. Sebelum
sembunyi-sembunyi, namun PID mampu mengen- pulang ke Jawa Sayuti sempat menyamar sebagai
dus kegiatan ini. Sebagai ganjarannya aku harus pedagang di Singapura. Di Semarang Sayuti masuk
masuk penjara sebagai tahanan politik selama Partai Indonesia Raya (Parindra). Kami banyak ber-
sembilan bulan. Selama dalam penjara aku bekerja diskusi tentang koperasi dan nonkoperasi yang saat

SANOESI PANE (1905 1968) Mega dan Kumpulan Sajak (1927), Airlangga drama dalam bahasa Belanda (1928),
Eenzame Caroedalueht drama dalam bahasa Belanda (1929), Madah Kelana dan
Sanoesi Pane dilahirkan di Tapanuli, Sumatera Utara, 14 November 1905. Dia ber- kumpulan sajak yang diterbitkan Balai Pustaka (1931), naskah drama Kertajaya
sekolah di HIS dan ELS Padang Sidempuan, Tanjungbalai, Sibolga, Sumatera Utara. (1932), naskah drama Sandhyakala Ning Majapahit (1933), naskah drama Manusia
Pane kemudian melanjutkan ke MULO di Padang dan Jakarta, lalu di Kweekschool Baru yang diterbitkan Balai Pustaka (1940).
Gunung Sahari, Jakarta, dan tamat pada 1925. Dia lalu mengajar di sekolah tersebut,
yang kemudian dipindahkan ke Lembang dan menjadi HIK. Pane kemudian kuliah
ontologi di Rechtshoogeschool. Dia berkesempatan mengunjungi India pada 1929- PENANGKAPAN SOEKARNO DI BANDUNG
1930 dan setelah itu bekerja sebagai guru merangkap redaktur majalah Timboel
yang berbahasa Belanda. Karena menjadi anggota PNI, Pane dipecat pada 1934 dan Pada 1929 pemerintah Belanda bereaksi terhadap PNI dengan menangkap Soekarno.
kemudian menjadi pemimpin sekolah Perguruan Rakyat di Bandung, juga menjadi Dia diajukan ke sidang terbuka di Bandung pada akhir 1930 dan dijatuhi hukuman
guru di sekolah Perguruan Rakyat di Jakarta. Pada 1936 dia menjadi pemimpin surat penjara 4 tahun di penjara Sukamiskin dengan tuduhan mengancam ketertiban
kabar Tionghoa Melayu Kebangoenan di Jakarta dan pada 1941 menjadi redaktur umum. Tindakan itu berhasil melumpuhkan PNI dan aktivitasnya.
Balai Pustaka. Karya-karya Pane: Pancaran Cinta dan Prosa Berirama (1926), Puspa

12
Serikat buruh perem-
puan pertama diben-
tuk yaitu Pekerdja
Perempoean Indonesia.
Hitler menyerbu Anggotanya meliputi
Polandia, yang buruh di pemerintahan
menandakan maupun swasta, guru,
Perang Dunia II juru rawat, dan perem-
dimulai. puan pekerja lepas.
1939 1940

itu sedang ramai dibicarakan. Aku mulai menyukai Jepang adalah buaya. Tulisan ini membawa aku
Sayuti, seorang aktivis yang berjuang menentang ke penjara untuk kedua kali, karena aku mengaku
kolonialisme dan imperialisme, tipe kekasih impi- sebagai penulis artikel itu, supaya Sayuti, sebagai
anku. Tidak perlu waktu lama untuk menerima cinta mantan Digulis, tidak mendapat hukuman yang
Sayuti. Namun Ayah menolak pinangan Sayuti berat, bahkan mungkin bisa dikembalikan ke kamp
seorang pemuda berpakaian lusuh dan berwajah itu. Aku dipenjara ketika anak pertamaku, MK Budi-
lesu bukan seorang pamong praja yang menjadi man berumur empat bulan. Karena belum disapih,
idamannya. Meskipun Ayah tidak merestui, kami aku membawanya ke penjara. Kondisi penjara yang
tetap menikah secara sederhana di rumah Karto- buruk mengganggu tumbuh kembang si bayi. Sayuti
pandoyo, orangtua angkat Sayuti, dengan kakakku mengambilnya untuk dia asuh, tapi sebulan kemu-
Suranto sebagai waliku. dian Sayuti ditangkap karena sebagai pimpinan
redaksi Pesat (yang kami dirikan dengan menjual
Sebelum menikah Sayuti pernah menulis di surat ranjang besi kami) tidak bersedia mengungkap
kabar Sinar Selatan, menganjurkan rakyat Indone- nama samaran Sri Bintara. Sayuti dikenakan dua
sia untuk tidak membantu baik Belanda maupun tahun penjara di Sukamiskin Bandung. Anakku
Jepang. Menurutnya Belanda ibarat macan dan dititipkan di rumah Kartopandoyo, Solo.
KRISIS 1930-AN POLITIEKE INLICHTINGENDIENST (PID)

Pada periode 1920-1930an, perekonomian Indonesia bergantung pada ekspor, teru- Didirikan pada 1916, di masa pemerintahan Gubernur Jenderal van Limburg Stirum.
tama minyak dan produk pertanian. Pada 1930, 52% hasil ekspor tersebut dikirim PID berfungsi mengawasi kemungkinan terjadi agresi dari luar dan aktivitas subversif
ke Eropa dan Amerika Utara. Krisis ekonomi, bersamaan dengan meluasnya sistem di Hindia. PID dikendalikan W. Muurling, mantan kapten staf umum KNIL (Koninklijk
proteksi serta menurunnya harga di negara-negara itu menyebabkan Indonesia me- Nederlands Indisch Leger). Setelah perang, PID dibubarkan (April 1919) dan polisi
masuki masa krisis ekonomi cukup parah. Pada 1932, misalnya, nilai ekspor hanya (Algemeene Politie) di bawah perintah Hoofdparket (kantor jaksa umum) mengambil
mencapai 32% dari nilai ekspor di tahun 1929. Bahan-bahan seperti karet, gula, kopi, alih tugas mengintai aktivitas revolusioner.
dan tembakau mengalami kejatuhan. Pada 1932, harga karet hanya mencapai 16%
dari harga di tahun 1929. Lahan tebu juga menurun drastis, dari 200.000 hektare
pada 1934 menjadi 90.000 pada 1939. Depresi ekonomi bahkan mengakhiri domi-
nasi gula dan kopi Indonesia di pasar dunia.

13
Pada 10 Januari
tentara Jepang
mulai menye-
rang Indonesia,
dan pada 8 Maret
pemerintah Be-
landa di Indonesia
menyerah terhadap
Jepang.

1942

Pada 1942 kembali aku ditangkap PID karena rang. 1 Juni 1942, ketika Sayuti sedang di Jakarta,
dicurigai pro Jepang, waktu itu aku sedang mengan- lahir anak keduaku, Heru Baskoro. Fasisme Jepang
dung anak keduaku. Aku dipenjara di Garut ber- mulai memperlihatkan kebengisannya. Penerbitan,
sama Adam Malik dan yang lainnya. Ketika Belanda termasuk surat kabar Pesat dihentikan; partai politik,
menyerah kepada pasukan Jepang pada 2 Maret lembaga sosial dan agama yang tidak dibentuk oleh
1942, bukan berarti Indonesia bisa merdeka. Dalam Jepang dilarang.
keadaan hamil tujuh bulan aku dibawa ke Stasiun
Bandung dalam keadaan lemah, lusuh, dan baju
compang-camping. Aku ditemukan oleh Bratanata,
pemimpin redaksi Nicorck Express. Bratanata dan
teman-teman lainnya memberi aku tumpangan dan
membawa aku ke dokter kandungan untuk me-
mastikan kandunganku baik-baik saja. Mereka juga
memberi aku uang untuk membeli baju ganti. De-
ngan kereta gratis aku dipulangkan ke Yogya. Sayuti
menjemputku di Yogya dan kami kembali ke Sema-

VOLKSRAAD KAMP DIGUL

Pembentukan Volksraad disetujui Parlemen Belanda pada Desember 1916. Lembaga Tempat pembuangan dalam negeri (interneringskamp) Digul, Papua, dibangun dan
itu bertugas sebagai badan penasihat tanpa kekuasaan legislatif, interpelasi maupun dibuka awal 1927. Pembangunan kamp dikerjakan narapidana di bawah komando
penyelidikan parlementer. Anggotanya 38 orang, setengahnya dipilih dewan kotapraja Kapten Infanteri L. Th. Becking, yang pada 1926 memimpin pemadaman pemberon-
dan karesidenan, dan setengahnya diangkat gubernur jenderal. Anggota Volksraad takan di Banten. Dengan pembangunan kamp itu, maka pembuangan ke luar negeri
bumiputra dibatasi sampai 15 orang, sepuluh dipilih dan lima lainnya diangkat gu- dihentikan. Kamp pengasingan Digul dibangun untuk mengasingkan mereka yang di-
bernur jenderal. anggap terlibat ataupun bersimpati terhadap pemberontakan 1926-1927, tanpa mel-
alui keputusan pengadilan. Kewenangan penangkapan dan pengasingan berdasarkan
MARDI WANITA exorbitante rechten (hak-hak istimewa gubernur jenderal) yang diturunkan kepada
residen yang wilayahnya dilanda pemberontakan pada tahun itu dan berikutnya.
Organisasi perempuan politik radikal yang didirikan pada 1933. Organisasi itu didiri-
kan Sri Panggihan dan terkait erat dengan Partindo. Dalam kongresnya pada 1935,
Mardi Wanita diubah menjadi Persatoean Marhaeni Indonesia. Organisasi tersebut
dibubarkan pada 1936, bersamaan dengan pembubaran Partindo.

14
Pada 6 Agustus, bom atom
pertama dijatuhkan di
Hiroshima oleh Amerika
Serikat. Lalu pada 9
Agustus Amerika Serikat
kembali menjatuhkan bom
atom di Nagasaki. Aksi itu
menyebabkan Jepang me-
nyerah tanpa syarat pada
15 Agustus.

1945

MASA PENDUDUKAN JEPANG sebagai kepala Poesat Tenaga Rakjat (Poetera), aku
DAN SEKITAR PROKLAMASI dibebaskan dan dipindahkan ke Jakarta. Aku bekerja
KEMERDEKAAN (1942-1945) di Kantor pusat Poetera di Jalan Sunda di kantor
penyelidik untuk urusan pembagian kain, beras, dan
Sayuti diangkat sebagai pemimpin redaksi Sinar kebutuhan sehari-hari rakyat. Aku bekerja di ruangan
Baru terbitan Jepang supaya dia tidak bisa ke yang sama dengan Sayuti dan Kartosuwiryo selama
mana-mana. Pada 1942 Sayuti ditangkap Jepang setahun. Pada 1944 Poetera dibubarkan karena di-
dan mendapat siksaan yang berat atas tuduhan anggap kurang mewakili etnis lain seperti keturunan
akan melakukan perlawanan terhadap Jepang. Dia Tionghoa, Arab, dan India.
dipenjara di Penjara Jurnatan Semarang. Tak lama
kemudian aku juga ditangkap dengan tuduhan Pada Agustus 1945 pasukan Sekutu menjatuhkan
yang sama. Aku disiksa dan dipermalukan di depan bom atom di kota Nagasaki dan Hiroshima. Kaisar
suamiku. Ketika mereka tahu aku masih mempu- Jepang Tenno Hakka mengumumkan kekalahan dan
nyai bayi berumur dua bulan mereka mengijinkan penyerahan Jepang. Ketika aku dan Sayuti sedang
aku pulang, tapi setiap hari harus datang ke penjara di rumah Soekarno di Pegangsaan Timur 56 untuk
untuk menjalani pemeriksaan. Atas jasa Soekarno membicarakan persiapan kemerdekaan. Serom-

SAYUTI MELIK masi. Setelah Indonesia merdeka, dia menjadi anggota Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP). Pada 1950 dia diangkat menjadi anggota MPRS dan DPR-GR. Pada
Sayuti Melik dilahirkan di Sleman, Yogyakarta, pada 22 November 1908. Sejak di masa Orde Baru, dia menjadi anggota MPR/DPR mewakili Golkar hasil pemilu 1971
bangku sekolah, dia sudah mengkritisi kebijakan pemerintah kolonial. Dia sudah ter- dan 1977. Sayuti meninggal pada 27 Februari 1989.
tarik membaca koran Islam Bergerak pimpinan Hadji Misbach. Perkenalan pertama
dengan Soekarno terjadi di Bandung pada 1926. Tulisannya yang kerap mengkri- PARTAI INDONESIA RAYA (PARINDRA)
tik pemerintah kolonial menyebabkan dia ditahan berkali-kali oleh Belanda. Sayuti
ditangkap pada 1926 karena dituduh membantu PKI, lalu dibuang ke Boven Digul. Dua organisasi, yaitu Persatoean Bangsa Indonesia dan Boedi Oetomo melebur men-
Pada 1936 dia ditangkap Inggris dan dipenjara di Singapura selama setahun. Setelah jadi Partai Indonesia Raya (Parindra) pada Desember 1935. Diketuai oleh Soetomo,
diusir dari wilayah Inggris, Sayuti ditangkap lagi oleh Belanda dan dibawa ke Jakarta. organisasi itu bertujuan mencapai kemerdekaan melalui kooperasi dengan Belanda.
Dia menikah dengan S.K. Trimurti pada 19 Juli 1938, dan pada tahun itu mendirikan Pada 1937 Parindra memiliki lebih dari 4.600 anggota dan pada akhir 1939 sekitar
koran Pesat di Semarang. Dia menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan 11.250 orang. Pada 1941 mereka menyatakan memiliki 19.500 anggota.
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1945. Dia juga termasuk kelompok Menteng
31, yang berperan dalam penculikan Soekarno dan Hatta pada peristiwa Rengas-
dengklok. Dalam sejarah Indonesia, Sayuti tercatat sebagai pengetik naskah prokla-

15
bongan pemuda datang dan mendesak Soekarno MELANGLANG BUANA DALAM
untuk segera mengumumkan kemerdekaan Indone- REVOLUSI (1945-1951)
sia. Mereka membawa paksa Soekarno dan Hatta ke
Rengasdengklok. Pada 16 Agustus tokoh-tokoh tua, Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang telah
dan muda berkumpul di Jalan Pengangsaan Timur diumumkan disebar luaskan dengan banyak cara.
untuk membicarakan pengambil-alihan kekuasaan. Dengan grafiti di tembok dan tram, menempel kertas
Sehari kemudian, 17 Agustus 1945, teks proklamasi stensil di pasar, stasiun, terminal dan tempat umum
diumumkan dan bendera Merah Putih dikibarkan. lainnya, juga dengan getok tular dari mulut ke mulut.
Pengumuman kemerdekaan ini disiarkan melalui ra- Aku dan teman-teman mendapat tugas untuk me-
dio Kantor Berita Jepang Domei yang telah dikuasai nyebarkan kertas stensil berisi naskah proklamasi ke
oleh pemuda. Semarang dengan menggunakan mobil sitaan militer
Jepang yang bannya harus kami ganjal dengan
rumput.

Kembali aku tinggal di Semarang di Jalan Kenanga,


di kompleks orang Belanda sehingga Jepang tidak

PERSDELICHT POESAT TENAGA RAKJAT (POETERA)

Pemerintah kolonial menerbitkan Undang-undang Pers pada 1856 yang bersifat Poetera didirikan pada Maret 1943, dan merupakan perwujudan janji pemerintah
preventif dan represif. Beberapa butir yang tercantum, misalnya: pencetak/penerbit Jepang untuk membentuk organisasi politik. Organisasi tersebut berada di bawah
harus memberi tahu kepala pemerintahan setempat satu bulan sebelumnya, pen- penguasaan pemerintah Jepang. Empat tokoh pergerakan ditempatkan sebagai pem-
cetak/penerbit harus membayar sejumlah uang jaminan, pencetak/penerbit wajib impinnya: Soekarno, Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan K.H. Mas Mansur. Poetera hanya
mengirimkan satu eksemplar terbitannya dalam waktu 24 jam setelah terbit, penerbit mendapat sedikit dukungan, karena pemerintah Jepang masih enggan memberikan
bertanggung jawab penuh atas isi terbitan jika penulis suatu karangan tidak dapat kuasa penuh kepada pemimpin Indonesia.
dipastikan, dan setiap tulisan yang dikirim untuk dimuat harus membubuhi tanda
tangan penulis. Seseorang yang terkena persdelicht/delik pers, berarti dia telah mel-
anggar pasal dalam UU Pers itu.

16
Pada bulan November,
Indonesia-Belanda
mencapai persetujuan di
Linggajati, yang menya-
takan pengakuan Belan-
da terhadap kedaulatan
republik atas pulau-pulau
Jawa, Madura, dan Su-
matera.

1946

menduga ada pejuang Indonesia yang tinggal di aku mempelajari yel-yel dan salam kemerdekaan
sana. Hal ini memudahkanku untuk membagikan be- mereka, dan terbukti dapat memperlancar misiku,
ras kepada warga yang membutuhkan. Kegiatan ini bertemu dengan para Penguasa/Bupati baru. Aku
aku kerjakan sampai Gubernur Jawa Tengah dilepas mendapat informasi bahwa kaum pemberontak akan
Jepang dan menetapkan kebijakan perdagangan. menyerbu Pekalongan dan menculik para pembesar,
termasuk Sayuti. Aku membujuknya pergi ke Yogya
Terjadi aksi penurunan pejabat yang dekat dengan untuk melaporkan Peristiwa Tiga Daerah dan me-
kekuasaan Belanda dan Jepang di pantai utara ngirimkan bantuan. Maka Sayuti lolos dari ancaman
Jawa, terutama di Pekalongan, Brebes, dan Pema- penculikan. Dalam perjalanan untuk menemui Bung
lang yang dikenal sebagai Peristiwa Tiga Daerah. Karno di Solo, aku ditangkap oleh para pemuda
Sayuti dan Suprapto diutus oleh Gubernur Jawa anggota Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia
Tengah untuk meredakan pergolakan itu. Namun pimpinan Bung Tomo di Stasiun Purwosari dengan
malah mereka ditangkap oleh massa aksi daulat dan tuduhan mata-mata musuh, sungguh penghinaan
akan dibunuh. Atas bantuan Wignjo mantan Digulis, yang menyakitkan.
mereka berhasil dilarikan. Aku berangkat ke Peka-
longan dengan membawa dua anakku. Sebelumnya,

LATIEF HENDRANINGRAT

Abdul Latief Hendraningrat lahir di Jakarta, 15 Februari 1911. Dia mengenyam pen-
didikan Sekolah Tinggi Hukum. Saat menjadi mahasiswa itu dia sekaligus mengajar
bahasa Inggris di beberapa sekolah menengah swasta, seperti yang dikelola Mu-
hammadiyah dan Perguruan Rakyat. Pada masa pendudukan Jepang, dia menjadi
anggota pasukan Pembela Tanah Air (Peta). Setelah proklamasi kemerdekaan, Latief
terlibat berbagai pertempuran, antara lain di Yogyakarta. Dia kemudian ditunjuk seba-
gai atase militer Indonesia untuk Filipina pada 1952, lalu dipindahkan ke Washington
hingga 1956. Setelah itu Latief memimpin Sekolah Staf dan Komando Angkatan darat
(SSKAD, sekarang menjadi Seskoad). Pada 1965 dia menjabat rektor IKIP Negeri
Jakarta dan pensiun pada 1967.

17
Kongres I Gerwis,
memutuskan Soewarti
sebagai ketua dan
Trimurti serta Umi
Sarjono sebagai wakil
ketua. Kongres juga
memutuskan Gerwis
berganti nama men-
jadi Gerwani.

1951

Perpecahan di kalangan organisasi rakyat yang bagi pengurus BBW se Jawa di Jogya. Dengan per-
dimulai dengan Maklumat X Nopember 1945 me- alatan dan perabotan seadanya juga para pengajar
ngenai pembentukan partai semakin tajam. Tahun prodeo, kursusku berhasil baik.
1946 sudah terbentuk 156 partai politik, semakin
berkeping-kepinglah politik rakyat. Aku membentuk Pada usia 35, di tengah perombakan kabinet yang
Barisan Buruh Wanita, tidak hanya untuk memper- silih berganti, aku ditunjuk sebagai Menteri Perbu-
baiki nasib buruh, tetapi supaya kaum buruh dapat ruhan. Tugas yang harus aku emban demi per-
ikut mengisi kemerdekaan. Aku membuka kursus juangan yang sudah aku mulai sejak muda. Aku

R.P. SOEROSO MAKLUMAT 10 NOVEMBER 1945

Raden Panji Soeroso lahir di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 3 November 1893. Pada Maklumat nomor X tertanggal 3 November 1945 dikeluarkan oleh Wakil Presiden
1916 dia menamatkan pendidikannya di sekolah guru. Dia aktif dalam berbagai orga- RI Moh. Hatta. Isinya mendorong pembentukan partai politik sebagai bagian dari
nisasi, di antaranya menjadi anggota Boedi Oetomo dan menjadi ketua Sarekat Islam demokrasi untuk persiapan rencana penyelenggaraan pemilu 1946. Maklumat juga
Probolinggo. Pada 1924 Soeroso menjadi anggota Volksraad, lalu ketua Poetera pada melegitimasi partai politik yang terbentuk sejak jaman Belanda dan Jepang serta
masa pendudukan Jepang. Pada 1945 dia ditunjuk sebagai ketua muda BPUPKI. mendorong lahirnya partai-partai baru.
Sesudah proklamasi kemerdekaan, dia menjadi gubernur Jawa Tengah. Selain itu,
Soeroso pernah menjabat sebagai Menteri Perburuhan, Menteri Sosial, Menteri U- BARISAN BURUH INDONESIA/PARTAI BURUH INDONESIA
rusan Pegawai dan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.
Barisan Buruh Indonesia (BBI) dibentuk pada 15 September 1945. Pada kongresnya
9 November 1945 BBI berubah menjadi partai politik yaitu Partai Buruh Indonesia.
Sayap perempuan dari BBI adalah Barisan Buruh Wanita yang dipimpin oleh S.K.
Trimurti.

18
Kongres II Gerwis
bertema hak-hak
perempuan dan anak-
anak, kemerdekaan
dan perdamaian. Kongres III Gerwani

1954 1957

bertugas menyatukan organisasi buruh yang terpec-


ah-belah karena pro kontra perjanjian Linggajati dan
sisa-sisa perseteruan Peristiwa Tiga Daerah. Tugas
membuat Undang-undang Perburuhan aku serahkan
ke wakilku Wilopo, seorang ahli hukum yang hebat
dan cermat. Sayang umur Kabinet Amir Sjarifoed-
din I dan II hanya 6 bulan, selasailah tugasku di
pemerintahan tapi tidak di bidang perjuangan. Aku
memutuskan keluar dari Partai Buruh Indonesia dan
tidak masuk partai apa pun. Kembali aku ditangkap
dengan tuduhan terlibat peristiwa Madiun dan dita-
wan di Kaliurang. Pada saat itu Belanda menyerbu
Yogyakarta. Aku mengusulkan para tawanan dan
tentara penjaga untuk ikut melawan Belanda dengan
bergerilya di sekitar Yogyakarta. Aku pun diberi izin
untuk menemui Sayuti dan kedua anakku.
PENUTUP
Dewan keamanan PBB memerintahkan kedua belah
pihak berunding. Dunia internasional mengecam Pada 1960 Trimurti mengisi rubrik di Api Kartini,
Agresi Militer I dan II Belanda terhadap Indonesia. majalah Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) di sini
Maka dilaksanakanlah Konferensi Meja Bundar di dia mendiskusikan tentang kemerdekaan perem-
Den Haag yang melahirkan RIS Republik Indone- puan dari laki-laki. Nama pena Trimurti di majalah itu,
sia Serikat yang adalah gabungan Republik Indone- Mak Ompreng. Pembahasan Mak Ompreng tentang
sia hasil Proklamasi 1945 dan negeri-negeri boneka relasi gender kocak dan tajam. Salah satu uraian be-
buatan Belanda. Para gerilyawan dan laskar yang liau yang lucu dan mengkritik kebebasan Barat yang
tinggal di gunung dan hutan diharuskan kembali ke memanggil nama perempuan dengan nama suami-
kota. Sementara itu, tumbuh bermacam organisasi nya. Uraian dalam Mak Ompreng seperti ini: Ketika
perempuan di berbagai daerah dan kota. Lahirlah saya bertemu ke rumah seorang teman isteri duta
Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) untuk menya- besar, ia mempersilahkan saya, silahkan duduk, bu
tukan semua organisasi yang sudah ada dan aku Acep. Saya terkejut! Sejak kecil saya selalu dipang-
duduk dalam pengurus besar. gil Ompreng. Benar suami saya namanya Acep, me-
mang. Tapi mengapa saya harus dipanggil dengan

KOMITE VAN AKSI MENTENG 31 PERUNDINGAN LINGGAJATI

Pada 1 September 1945 Angkatan Pemuda Indonesia (API) didirikan dan bermarkas Pada Perundingan Linggajati 12 November 1946, Belanda mengakui kekuasaan
di asrama Menteng 31. Tujuannya menyatukan semua gerakan pemuda di ibukota. republik atas Jawa, Madura, dan Sumatera. Kedua pihak bersepakat bekerja sama
Organisasi itu diketuai Wikana dan diwakili Chaerul Saleh, dan merupakan suborgan- membentuk federasi Negara Kesatuan Indonesia pada 1 Januari 1949, di mana Re-
isasi yang lebih besar dari Komite van Aksi. Pembentukan API diikuti pembentukan publik menjadi salah satu negara bagian dan ratu Belanda menjadi simbol pemimpin
Barisan Rakjat (organisasi petani) dan Barisan Buruh (kelompok aksi buruh). Komite Negara Kesatuan Indonesia-Belanda. Perjanjian itu berlangsung sangat singkat, ka-
tersebut mengeluarkan manifesto berisi 5 butir. Butir keempat dan kelima menekan- rena kedua pihak saling mencurigai dan memunculkan kontroversi politik di masing-
kan pelucutan senjata tentara Jepang dan perebutan perusahaan dari tangan Jepang. masing negara.
Dengan manifesto itu, para pekerja merebut stasiun Manggarai dan Jatinegara. Lalu,
pada 4 September pekerja juga merebut kontrol atas sistem tram dan pada 11 Sep-
tember mereka merebut stasiun radio.

19
Kongres IV Gerwani

1961

nama itu? Hanya di Barat kaum wanita dipanggil gunakan untuk melakukan penelitian hubungan kerja
berganti nama. Padahal di sana pun ratu-ratu tidak di Eropa Timur dan Barat. Beliau mengunjungi ham-
menyukainya. Ratu Yuliana [dari negeri Belanda] pir seluruh negeri Eropa dan mengumpulkan banyak
tidak pernah dipanggil nyonya Benhard, bukan? buku relasi perburuhan untuk dijadikan referensi
untuk buku yang akan beliau tulis. Beliau kembali ke
Pada 1960 beliau lulus dari Fakultas Ekonomi Uni- tanah air pada 1964. Sayang buku-buku yang beliau
versitas Indonesia. Ketika Dewan Nasional (Denas) kumpulkan tidak pernah sampai. Buku-buku itu tiba
didirikan untuk mendampingi Presiden dan Kabinet di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pasca peris-
dalam membuat kebijakan, Trimurti ditunjuk untuk tiwa1965. Buku-buku tentang perburuhan diang-
mewakili golongan perempuan. Begitupun ketika gap haram oleh rezim Orde Baru dan tidak diizinkan
Denas berganti menjadi Dewan Perancang Nasi- untuk diambil pemiliknya.
onal di bawah Muhammad Yamin, Trimurti terpilih
kembali. Di masa kekuasaan Orde Baru Trimurti tidak pernah
dilibatkan dalam perumusan kebijakan pemerin-
Pada 1962 Trimurti dikirim ke Yugoslavia untuk tah Orde Baru. Ia lalu bergabung dalam organisasi
belajar Worker Management, kesempatan ini beliau pembangkang yang dikenal sebagai Petisi 50. Di
TAN MALAKA (1897 1948)

Berasal dari Minangkabau, Tan Malaka merupakan anggota awal PKI dan Liga Is-
lam yang kemudian dibuang atas keterlibatannya dalam aksi politik pada 1922. Dia
kemudian keluar dari jajaran kepemimpinan Partai Komunis setelah pemberontakan
1926-1927. Tan Malaka menjadi anggota utama Komintern dan terlibat dalam pem-
bentukan partai komunis di Asia Tenggara. Dia kembali ke Indonesia pada 1942, dan
muncul sebagai salah satu alternatif presiden pada awal revolusi. Dia ditahan di Yo-
gakarta pada 1946 oleh pemimpin Republik, namun dibebaskan untuk membantu
mengatasi peristiwa Madiun. Dia memimpin pasukan gerilya hingga terbunuh oleh
militer Republik di awal 1948. Pengikutnya kemudian membentuk Partai Murba.

PERUNDINGAN RENVILLE

Perundingan diadakan pada Januari 1948, sebagai reaksi terhadap serangan militer

20
Belanda pada 1947. Di atas kapal USS Renville, Belanda dan Republik menyepakati
gencatan senjata.
DAFTAR PUSTAKA

Adam, Ahmat. Sejarah Awal Pers dan Kebangkitan


Kesadaran Keindonesiaan. Jakarta: KITLV-Hasta
Mitra, 1995.

Anderson, Benedict. R. OG. Java in a Time of Revolution:


Occupation and Resistance 1944-1946. Jakarta:
Equinox Publishing Indonesia, 2006.

Blackburn, Susan. Women and The State in Modern


Indonesia. New York: Cambridge University Press,
2004.

Buchori, Mochtar. Evolusi Pendidikan di Indonesia: Dari


Kweekschool sampai ke IKIP: 1852 1998. Jakarta:
Insist Press, 2007.

organisasi itu dia ikut menandatangani ketidak setu- Gouda, Frances. Dutch Colonial Overseas: Politik
juannya terhadap gagasan presiden Suharto untuk Kolonial di Hindia Belanda, 1900-1942. Jakarta:
Serambi, 2007.
mengazas tunggalkan segenap ormas, lembaga
politik dan lain-lain dengan Pancasila. Ricklefs, M. C. A History of Modern Indonesia Since c.
1200. Hampshire: Palgrave, 2001.
Trimurti adalah salah satu penerima anugerah Satya
Lencana Perintis Pergerakan Kemerdekaan yang Shiraishi, Takashi. Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat
disematkan oleh Presiden Soekarno pada 1965. Dia di Jawa 1912-1926. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti,
1997.
meninggal dalam usia lanjut berumur 96 tahun, pada
2008 di Jakarta. Toer, Pramoedya Ananta. Cerita dari Digul. Jakarta: Ke-
pustakaan Populer Gramedia, 2004.

Wieringa, Saskia Eleonora. Penghancuran Gerakan Pe-


rempuan di Indonesia. Jakarta: Garba Budaya dan
Kalyanamitra. 1999.

PERISTIWA MADIUN AGRESI MILITER II (1948)

Pada 1948, PKI berada di bawah kepemimpinan Musso. Sementara itu, mantan Per- Pada Desember 1948, Belanda merebut Yogyakarta dan semua kota besar di Jawa
dana Menteri Amir Sjarifuddin yang berada di pihak oposisi pemerintah membentuk dan Sumatera. Tetapi aksi itu berakhir dengan kekalahan Belanda, karena muncul
Front Demokratik Rakyat (FDR). Amir dan FDR menerima pimpinan Musso dan pada protes dunia atas penangkapan pemerintah Republik. Selain itu sejumlah kesatuan
1 September 1948 sebuah politbiro baru dibentuk, beranggotakan sejumlah tokoh bersenjata Republik menyebar ke berbagai satuan gerilya sehingga menimbulkan
PKI masa depan: Aidit, Lukman, Njoto dan Sudisman. Berbagai aksi demonstrasi, kesulitan militer yang gawat di pihak Belanda. Sementara itu Amerika Serikat meng-
pemogokan, dan pendudukan tanah meningkat, sehingga menimbulkan ketegangan ancam memutus bantuan rekonstruksi yang diterima Belanda melalui Marshall Plan.
dengan angkatan perang pro pemerintah di bawah Nasution. Para pendukung FDR Akibatnya para pemimpin pemerintah Republik dibebaskan dan pasukan Belanda
mengundurkan diri dari Solo ke Madiun, dan di sana mereka mengumumkan peme- ditarik dari Yogyakarta.
rintahan baru. Amir dan pimpinan PKI lainnya berusaha menguasai aksi ini, tetapi
kabinet Sukarno-Hatta sudah menyatakannya sebagai kup Komunis. Soekarno me-
nuduh Musso hendak mendirikan pemerintahan Soviet, sebaliknya Musso menuduh
Soekarno hendak menjual revolusi Indonesia kepada imperialisme Amerika, dan
memikul tanggung jawab pimpinan pemberontakan Madiun. Pasukan pro pemerin-

21
tah, menyerbu Madiun dan merebut kekuasaan dari tangan PKI. Tidak ada angka
pasti terkait jumlah korban, namun diperkirakan ada 8000 orang meninggal dalam
peristiwa itu.
22

También podría gustarte