Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
DISUSUN OLEH :
Mahasiswa
Mengetahui,
tidak hanya bebas dari penyakit. Pergeseran fokus dari sehat ke sakit
sangat berarti karena sehat dan sakit merupakan kualitas yang relaitif, yang
mempunyai beberapa tingkat, maka akan lebih mudah bila sehat dan sakit
ditentukan sesuai dengan titik tertentu pada skala sehat sakit. Konsep sehat
sebagai kondisi yang normal dan alami, yang bersifat dinamis yang
keseimbangan yang sempurna, baik fisik mental dan sosial, tidak hanya
tidak normal atau sehat, secara sederhana dapat disebut penyakit yang
melebihi batas normal (tekanan sistole di atas 140 mmHg, dan diastole di
Di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4 persen penghuni
bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6 persen pria dan 26,1
persen wanita. Angka ini kemungkinan akan terus meningkat menjadi 29,2
persen di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di
dan preventif merupakan fokus dari asuhan keluarga itu sendiri tanpa
keluarga.
keluarga
keluarga
direncanakan.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi tindakan yang telah
dilaksanakan.
dan keluarga.
TINJAUAN TEORITIS
sebagai tim kesehatan selalu bergantung pada profesi kesehatan lain. Sejalan
kesehatan yang bermutu sejak tahun 1983, PPNI dalam lokakarya nasional
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
Primipara / Multipara.
Menderita Hipertensi.
Lahir premature.
BB suka naik.
Asi kurang.
Salah satu orang tua meninggal, cerai atau lari dari tanggung
jawab.
keluarga adalah:
1. Tujuan Umum:
keluarganya.
2. Tujuan Khusus:
keluarga.
dasar keluarga.
mutu hidupnya.
masalah
masalah kesehatan.
prasarana).
terpisah
dalam keluarga
berinteraksi
kesehatan
kesehatan tersebut
mandiri I
mandiri II
mandiri III
perawatan di rumah.
2. Dokumentasi
5. Advokasi
Hipertensi berasal dari dua kata yaitu hiper yang berarti tinggi dan tensi
yang artinya tekanan darah. Menurut American Society of Hypertension
(ASH), pengertian hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala
kardiovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks
dan saling berhubungan (Sani, 2008).
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik sama dengan atau lebih dari
140mmHg dan tekanan diastolik sama dengan atau lebih dari 90mmHg
(WHO, 1999). Pada populasi manula hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Mansjoer Arief, 1999).
2.3.2 Etiologi
Contoh:
(1) Adakah didalam keluarga yang menderita penyakit hipertensi
(2) Siapakah yang menderita penyakit hipertensi
c) Krisis adalah : saat- saat keadaan menuntut terlampau banyak dari
indivdu atau keluarga dalam hal penyesuaian maupun sumber daya
mereka.
Contoh :
Adakah anggota keluarga yang meninggal akibat hipertensi.
3. Penentuan prioritas masalah
Didalam menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga
menggunakan sistim scoring berdasarkan tipologi masalah dengan
pedoman sebagai berikut
No Kriteria Skala Bobot Skoring Rasional
1 Sifat Masalah 1
- Aktual 3
- Resiko 2
- Potensial/ weliness 1
2 Kemungkinan 2
Masalah dapat diubah
- Mudah 2
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah 1
untuk dicegah
- Tinggi 3
- Cukup 2
- Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah 1
- Segera 2
- Tidak perlu segera 1
- Tidak dirasakan 0
Total
Skoring :
1. Tentukan skor untuk tiap criteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
=
3. Jumlahkanlah skor untuk semua criteria ,skor tertinggi 5 sama
dengan seluruh bobot
TINJAUAN KASUS
Genogram :
= laki-laki
= perempuan
= meninggal
= garis keturunan
= tinggal serumah
8. Agama :
a. Seluruh anggota keluarga Ny. S menganut agama Islam.
b. Dalam kegiatan keagamaan Ny. S rutin mengikuti kegiatan keagamaan,
R. Sholat R. Tamu
7M
V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi mendapatkan status social
Keluarga Ny. S sudah mampu mencukupi kebutuhan sandang, pangan, papan.
Mampu mencukupi kebutuhan psikologi, termasuk dalam hal, pendidikan
untuk ketiga putrinya dan dukungan keluarga yang baik. Dalam hal
pengembangan, Ny. S menyisihkan uang yang diberikan anaknya yang
bekerja untuk ditabung dan mencukupi kebutuhan rumah. Hubungan dengan
tetangga juga baik selalu berkomunikasi.
Ny. S
Obyektif :
Obyektif :
Q : berat di kepala
S : 3 (1-10)
T : terus menerus
TD: 140/90
II. Perumusan Diagnosis Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan (PES)
4. Jelaskan pada
keluarga tentang
tanda dan gejala
hipertensi.
R/ memberikan
edukasikan menambah
informasi pada
keluarga tentang
penyakit dan masalah-
masalah tersebut.
5. Jelaskan pada
keluarga tentang
komplikasi yang
dapat timbul,
pelaksanaan untuk
hipertensi
R/ memberikan
edukasi dan
menambah informasi
pada keluarga tentang
penyakit dan masalh-
masalah tersebut.
18 sept 2016 Perilaku kesehatan 1. Memperkenalkan diri membina hubungan saling percaya dengan keluarga
cenderung beresiko 2. Mengkaji pengetahuan keluarga dengan menanyakan apa itu hipertensi dan
15.30 WIB berhubungan dengan apa saja yang keluarga tahu tentang hipertensi
keluarga Belum mampu 3. Memberikan leaflet dan berdiskusi dengan keluarga tentang pengertin
melaksanakan tindakan hipertensi, penyebab terjadinya hipertensi, dan tanda gejala hipertensi.
kesehatan 4. Menyuruh keluarga untuk melakukan pemeriksaan tentang hipertensi ke
pelayanan kesehatan.
5. Memberikan saran kepada keluarga untuk kontrol tentang hipertensi nya
setiap bulan ke pelayanan kesehatan.
18 Sept 2016 Ketidakefektifan 1. Menanyakan kembali pada keluarga tentang hipertensi. (sebagai indikator
pemeliharaan kesehatan evaluasi apakah keluarga sudah benar-benar mengenal masalah)
15.30 WIB berhubungan dengan 2. Menjelaskan pada keluarga tentang komplikasi yang dapat timbul,
keluarga Belum mampu pencegahan serta pengobatan untuk hipertensi.
melaksanakan tindakan 3. Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyuluhan-penyuluhan yang telah
kesehatan didapatkan
4. Menganjurkan pada keluarga untuk berobat ke pelayanan kesehatan
18 Sept 2016 Nyeri akut berhubungan 1. Mendekati keluarga dan menanyakan menu makanan yang biasa dikonsumsi
dengan keluarga Belum 2. Memberikan leaflat yang berisi tentang jenis-jenis makanan yang dapat
mampu melaksanakan berpotensi menimbulkan hipertensi.
tindakan kesehatan 3. Mengajak pasien untuk mengubah kebiasaan makan yang asin-asin jangan
terlalu sering.
4. Memberikan nasihat pada Ny. S untuk mengkompres dingin bagian leher
dan pundak dan mengajarkan teknik relaksasi untuk menurunkan nyeri
kepala.
5. Selalu mengontrol TTV pada Ny.S
E. EVALUASI
minggu, 18 S :
September
Nyeri akut berhubungan dengan keluarga 2016 Pukul - Ny. S mengatakan nyeri tengkuk dan kaku
Belum mampu melaksanakan tindakan 15.30 WIB. - P : Nyeri di daerah belakang dan berat di daerah
kesehatan kepala
- Q : berat di kepala
- R : dari kepala belakang sampai ke pundak
- S : 3 (1-10)
- T : terus menerus
- Keluarga mengatakan belum tahu tentang
pentingnya mengontrol tekanan darah .
- Keluarga mengatakan belum mengerti tentang Mhs.
penyebab, faktor resiko,pencegahan, dan Akbar
penanganan pada hipertensi.
- Ny. S mengatakan belum kontrol ke pelayanan
kesehatan selama 1 tahun.
- Ny. S mengatakan tidak kontrol ke pelayanan
kesehatan karena selama 1 tahun itu tidak ada
keluhan yang parah.
O:
Rabu, 21 S :
Oktober
Perilaku kesehatan cenderung beresiko 2015 - Keluarga mengatakan sudah tidak mengeluh
berhubungan dengan Belum mampu tentang nyeri kepalanya
mengambil keputusan kesehatan - Keluarga mengatakan sudah mengerti betapa
pentingnya melakukan pemeriksaan rutin tentang
Pukul 15.00 penyakitnya
WIB
- Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi,
pengobatan dan pencegahan serta untuk hipertensi.
-
O:
P : intervensi dihentikan
O:
P : intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Dari hasil tinjauan pustaka dan tinjauan kasus, penulis dapat menarik
1. Tahap Pengkajian
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Pelaksanaan
4. Tahap Evaluasi
penulis.
4.2 SARAN
Dari hasil pengamatan penulis masih ada masalah yang belum teratasi,
1. Kepada keluarga
keluarga.
pelayanannya.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2,
Jakarta, EGC,
Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta,
Penerbit Buku Kedokteran, EGC,
Goonasekera CDA, Dillon MJ, 2003. The child with hypertension. In: Webb NJA,
Postlethwaite RJ, editors. Clinical Paediatric Nephrology. 3rd edition.
Oxford: Oxford University Press
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Imam, S Dkk.2005. Asuhan Keperawatan Keluarga.Buntara Media:malang
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika
Smet, Bart.1994. Psikologi Kesehatan. Pt Grasindo:Jakarta
Soeparman dkk,2007 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta
Smeljer,s.c Bare, B.G ,2002 Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah,