Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
VARISELA
1. Definisi
virus) yang sangat menular bersifat akut yang umumnya menganai anak, yang ditandai
oleh demam yang mendadak, malese, dan erupsi kulit berupa makulopapular untuk
beberapa jam yang kemudian berubah menjadi vesikel selama 3-4 hari dan dapat
Sedangkan menurut Adhi Djuanda, varisela yang mempunyai sinonim cacar air
atau chickenpox adalah infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit
dan mukosa yang secara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi terutama
2. Etiologi
Penyebab dari varisela adalah virus varisela-zoster. Penamaan virus ini memberi
pengertian bahwa infeksi primer virus ini menyebabkan timbulnya penyakit varisela,
sedangkan reaktivasi (keadaan kambuh setelah sembuh dari varisela) menyebabkan herves
zoster.
3. Patogenesis
Masa inkubasi varisela berkisar antara 11 -20 hari, masa ini bisa lebih pendek atau
lebih panjang. lnfeksi varisela dimulai dengan masuknya virus ke mukosa saluran
pemafasan, yang ditularkan melalui vekresi pemafasan atau melalui kontak langsung.
lnokulasi diikuti dengan masa inkubasi, di mana pada saat tersebut penyebaran virus terjadi
secara subklinis. Virus masuk melalui mukosa saluran pemafasan clan diduga berkembang
biak pada jaringan kelenjar regional. Empat sampai enam hari setelah infeksi, diduga
viremia ringan terjad, diikuti dengan virus menginfeksi dan berkembang biak di organ
seperti hati, limpa dan kemungkinan organ lain. Lebih kurang 10 -12 hari setelah infeksi
terjadi viremia kedua di mana pada saat tersebut virus bisa mencapai kulit. Rash muncul
sesudah 14 hari infeksi. Lesi kulit yang terjadi berupa makula, sebagian besar berkembang
menjadi papula, vesicula, pustula, dan krusta sesudah beberapa hari. Vesicula biasanya
4. Manifestasi Klinis
Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 14-21 hari. Gejala klinis mulai dari gejala
prodromal, yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malese dan nyeri kepala, kemudian
disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam
berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel khas berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel
akan berubah menjadi pustul dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini
polimorfi.
Penyebarannya terutama didaerah badan dan kemudian menyebar secara sentrifugal
ke muka dan ekstremitas, serta dapat menyerang selaput lendir mata, mulut dan saluran
nafas bagian atas. Jika terdapat infeksi sekunder terjadi pembesaran kelenjar getah bening
5. Komplikasi
Varisela dapat menimbulkan berbagai komplikasi, tetapi umumnya pada kulit, pada
susunan syaraf pusat, atau sistem pemafasan yang dijumpai. Komplikasi yang paling sering
dijumpai pada kulit adalah sebagai akibat infeksi sekunder oleh bakteri staphylococcus
ataupun streptococcus. Bisa juga dijumpai hemorhagic varicella. Pada susunan syaraf
Guillain-Barre Syndrome. Komplikasi pada saluran pemafasan termasuk infeksi virus dan
bakteri pencumoni, infeksi saluran nafas atas terutama otitis media. Kematian yang
disebabkan oleh varisela pada anak 1-14 tahun ditaksir 1,4 per 100.000 kasus varisela,
sedang pada orang dewasa berbeda signifikan yaitu 30,9 per 100.000 kasus.
6. Pengobatan
a. Pengobatan Simptomatik
Reyes Syndrome).
b. Menjaga kebersihan
Kebersihan pakaian
c. Pengobatan dengan antivirus
Pada saat ini acyclovir telah terbukti bermanfaat untuk pengobatan varisela. Acyclovir
9 [(2-hydroxy thonyl) methyl] guanine merupakan chat pilihan. Obat ini dapat
digunakan secara oral maupun intravena: Pada kasus dengan komplikasi berat atau
intravena. Sedang pada pemberian oral dapat digunakan pada anak yang tanpa
komplikasi. Begitupun harus diingat bahwa penyakit ini dapat sembuh sendiri. Oleh
karena itu penghitungan biaya dalam penggunaan Acyclovir ini haruslah bijaksana.
7. Pemeriksaan Penunjang
diwarnai dengan Giemsa. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel
8. Pencegahan
1. Isolasi.
3. Pemberian vaksinasi.
Pada saat ini telah tersedia vaksin untuk varisela, yaitu Live, Attenuated
Varicella Virus Vaccine. Vaksin ini deberikan pada anak usia di atas 12 bulan. Pada
anak usia 12 bulan -12 tahun vaksin dapat diberikan secara subkutan dengan dosis
0,5 mI. Secara rutin vaksinasi ini dianjurkan pada usia 12 -18 bulan. Pemberian
dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian vaksinasi lain, seperti vaksinasi MMR
(Measles Mumps -Rubella) . Sedangkan pada anak usia = 13 tahun diberikan dosis
0,5 ml, s.c. dengan dua dosis. Jarak pemberian adalah 4-8 minggu.
B. KONSEF DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Lesi dalam berbagai tahap perkembangannya : mulai dari makula eritematosa yang
muncul selama 4-5 hari kemudian berkembang dengan cepat menjadi vesikel dan krusta
yang dimulai pada badan dan menyebar secara sentrifubal kemuka dan ekstremitas. Lesi
2. Diagnosa Keperawatan
b. Aktual dan potensial gangguan integritas kulit berhubungan dengan pecahnya vesikel
e. Defisit pengetahuan
3. Intervensi
Beri kompres
sama.
ii. Gunakan masker, pakaian khusus, dan sarung tangan bagi semua orang
iii. Selalu cuci tangan setelah menyentuh klien atau benda-benda yang
klien lain.
Ajarkan pada orang tua dalam melakukan perawatan terhadap anaknya di ruamah
Jelaskan bahwa demam dapat diatasi dengan melakukan tepid sponge bath.
4. Implementasi
5. Evaluasi
Krusta berkurang
Suhu kulit, kelembaban dan warna kulit serta membran mukosa normal alami
4) Nyeri terkontrol
Kelenjar Regional
Peredaran darah
Hipotalamus
Kulit
Bertanya-tanya tentang
penyakitnya
Defisit Pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
Adhi Djuanda, 1993. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Edisi Kedua, FK Universitas Indonesia,
Jakarta, 1993.
Arif Mansjoer, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, edisi ke tiga, media Aesculapius, FK
Universitas Indonesia
June M. Thomson, et. al. 1986. Clinical Nursing Practice, The C.V. Mosby Company, Toronto
Linda J. Carpenito-Moyet, 2006, Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi ke- 10 Jakarta:EGC