Está en la página 1de 15

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI

TERHADAP KESENJANGAN PENDAPATAN DI INDONESIA

TAHUN 19902013

Paper Methodology Research

NAMA : AGUS MIYANTO

NIM : 0021361625589

PROGRAM STUDY GREEN ECONOMY FAKULTAS SOSIAL DAN EKONOMI

SURYA UNIVERSITY

2015
Abstrak

Pertumbuhan ekonomi pada hakekatnya memiliki tujuan untuk meningkatkan


kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan tercapainya pertumbuhan ekonomi
yang tinggi atau. Namun pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak dapat dikatakan
sukses dalam pencapaiannya jika tidak diikuti dengan pemerataan distribusi
pendapatan yang merata. Oleh karena itu diharapkan pembangunan ekonomi mampu
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan diikuti oleh distribusi
pendapatan yang merata. Dalam penelitian ini digunakan metode kuantitati, dengan
variabel independen adalah pertumbuhan ekonomi, dan variabel dependen adalah
kesenjangn pendapatan yang diukur menggunakan index gini dengan menggunakan
data tahun 19902013. Analisis yang digunakan dalam mengolah data menggunakan
analisis regresi dengan menggunakan uji t, dengan tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan di
Indonesia tahun 19902013. Berdasarkan analisa regresi di dapatkan nilai multiple
R sebesar 24, 82% yang menunjukan adanya hubungan positif antara pertumbuhan
ekonomi dan kesenjangan pendapatan di Indonesia, jika pertumbuhan ekonomi
meningkat maka akan diikuti dengan peningkatan kesenjangan ekonomi. Sedangkan
nilai R2 sebesar 6,16% yang berarti variabel independen mampu menjelaskan variabel
dependen sebesar 6,16%. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan menggunakan
uji t, hubungan pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan tidak signifikan,
yang artinya ketika pertumbuhan ekonomi semakin meningkat maka tidak akan
berpengaruh secara siknifikan terhadap peningkatan kesenjangan pendapatan di
Indonesia.

Kata kunci : Pertumbuhan ekonomi, kesenjangan pendapatan


1. Latar belakang

a. Asal usul
Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Seperti yang diungkapkan oleh Kakwani dan Son bahwa tujuan yang paling penting
dari suatu pembangunan adalah pengurangan tingkat kemiskinan yang dapat dicapai
melalui pertumbuhan ekonomi dan/atau melalui redistribusi pendapatan. Di negara-
negara sedang berkembang pada dekade 1950-an dan 1960-an, maka diperlukan
pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang lebih merata.
Pertumbuhan ekonomi sering kali diikuti dengan perubahan struktur pendapatan,
terutama bagi negara yang sedang berkembang.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dalam pembangunan
ekonomi, sehingga ketika pertumbuhan ekonomi tinggi akan dianggap bahwa
pembangunan ekonomi berjalan dengan baik. Namun, pertumbuhan ekonomi yang
tidak diikuti dengan pemerataan distribusi pendapatan masyarakat tidak dapat disebut
bahwa pertumbuhan ekonomi telah sukses dalam melakukan pembangunan ekonomi.
Masalah yang biasa dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia adalah masalah mengenai kesenjangan ekonomi/ketimpangan distribusi
pendapatan antar kelompok masyarakat yang berpendapatan tinggi dan kelompok
masyarakat yang berpendapatan rendah. Meningkatkan pendapatan penduduk sebagai
salah satu indikator kesejahteraan sering kali dijadikan sebagai sasaran akhir dari
pembangunan nasional suatu Negara, namun hal ini juga perlu disertai dengan
pemerataan pendapatan.
Kesenjangan ekonomi yang terjadi di masyarakat perlu diidentifikasi apakah
hal tersebut berkaitan langsung dengan laju pertumbuhan ekonomi yang ada dalam
kurun waktu yang lama di Indonesia. Sehingga dapat menjadikan koreksi dalam
pembangunan konomi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan disertai
dengan pendapatan perkapita penduduk yang tersebar secara mereta.
b. Penelitian lain yang terkait
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Maryam Yuliana
(2011) yang meneliti tentang Keterkaitan Antara Pertumbuhan Ekonomi dan
Distribusi Pendapatan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah 2007-
2008), dihasilkan kesimpulan bahwa Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa
tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di Provinsi Jawa Tengah rendah Indeks
Gini sebesar 0,28 pada tahun 2007 dan tahun 2008. Dengan menggunakan diagram
tipologi empat kuadran diketahui bahwa beberapa Kabupaten/ Kota di Jawa
Tengah cenderung tergolong kedalam kategori ketimpangan distribusi pendapatan
rendah dengan pertumbuhan ekonomi rendah dan pendapatan perkapita rendah.
Penelitian lainnya yaitu yang dilakukan oleh Annisa Ganis Damarjati tahun
2010 tentang Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesenjangan Pendapatan di
Provinsi Jawa Tengah, di dapatkan hasil penelitiannya bahwa terdapat hubungan yang
siknifikan antara seluruh variabel independen yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat
pengangguran, angka partisipasi kasar, dan aglomerasi berpengaruh signifikan
terhadap kesenjangan pendapatan di Jawa tengah. Hipotesis Kuznets berlaku dalam
penelitian ini dibuktikan dengan adanya hubungan posotif antara pertumbuhan
ekonomi dengan kesenjangan pendapatan[CITATION Dam10 \l 1033 ].
c. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi peneliti, pembaca, maupun untuk
penelitian selanjutnya. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan ilmu
pengetahuan baru, menambah wawasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan
untuk mengidentifikasi permasalahan terutama tentang pemecahan masalah dalam hal
pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan ekonomi yang ada di Indonesia. Bagi
pembaca diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru
terkait hubungan pertumbuhan ekonmi dan kesenjangan pendapatan di Indonesia..
Manfaat yang diharapkan bagi pemerintah semoga penelitian ini dapat menjadi
informasi untuk menentukan kebijakan yang akan diterapkan terkait dalam
pencapaian pertumbuhan ekonomi yang merata. Serta diharapkan dapat menjadi
referensi bagi peneliti lainnya dalam melkukan penelitian yang terkait.
2. Rumusan Masalah dan Tujuan
Berdasarkan latar belakang pertumbuhan ekonomi harus diikuti dengan
pemerataan pendapatan yang rata untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, oleh
karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh pertumbuhan ekonomi di Indonesia terhadap kesenjangan pendapatan
yang ada di Indonesia selama tahun 19902013.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan di Indonesia serta untuk
mengetahui seberapa kuat pengaruh pertumbuhan ekonomi tersebut terhadap
kesenjangan pendapatan di Indonesia pada tahun 19902013.
3. Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan peneliti memberikan
hipotesa bahwa;
H0: Tidak ada pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan.
H1: Terdapat pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan.
H0: 2 = 0
H1: 2 0
Pertumbuhan ekonomi akan berpengaruh terhadap kesenjangan pendapatan di
Indonesia. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka tingkat kesenjanagan
ekonomi juga akan semakin tinggi, jadi hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan
kesenjangan pendapatan akan berkorelasi positif, namun hubungan tersebut bersifat
lemah.
4. Teori
a. Isi teori
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan di mana terjadi kenaikan PDB
suatu negara tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil
dari tingkat pertumbuhan penduduk. Tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk
menaikkan PDB pada suatu negara atau daerah dalam jangka panjang. Kenaikan PDB
akan lebih besar daripada tingkat pertumbuhan penduduk. Sehingga dapat
disimpulkan pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bertujuan untuk
menaikan PDB suatu negara atau daerah melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.
Berikut ini merupakan teori tentang pertumbuhan ekonomi (S. Alam, 2006).
Kesenjangan Pendapatan
Ketimpangan atau kesenjangan pendapatan adalah menggambarkan distribusi
pendapatan masyarakat di suatu daerah atau wilayah pada waktu tertentu. Para
ekonom pada umumnya membedakan dua ukuran pokok distribusi pendapatan, yang
keduanya digunakan untuk berbagai keperluan kajian kuantitatif dan analisis
kualitatif (Todaro, 2000). Kedua ukuran distribusi tersebut yaitu;
Distribusi Ukuran
Merupakan ukuran yang secara langsung menghitung jumlah penghasilan yang
diterima oleh setiap individu atau rumah tangga. Pada distribusi ini sangat
memperhatikan seberapa banyak pendapatan yang diterima seseorang tanpa
memperhatikan sumber pendapatan tersebut. Pendapatan masing-masing individu
dikelompokkan berdasarkan pendapatan yang diterimanya kemudian membagi total
populasi menjadi sejumlah kelompok atau ukuran berdasarkan besaran nominal.
Distribusi Fungsional
Distribusi ini disebut sebagai distribusi pangsa pendapatan per faktor . Indikator
ini berfokus pada bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing
faktor produksi (tanah, tenaga kerja, dan modal). Teori ini mempersoalkan presentase
penghasilan tenaga kerja secara keseluruhan, bukan sebagai unit-unit usaha atau
faktor produksi yang terpisah secara individual, dan membandingkannya dengan
presentase total pendapatan yang dibagikan dalam bentuk sewa, bunga, dan laba.
Teori hubungan pertumbuhan ekonomi dan Kesenjangan pendapatan
Teori yang digunakan untuk mengetahui hubungan pertumbuhan ekonomi
terhadap kesenjangan pendapatan adalah Hipotesis U Terbalik Tentang Ketimpangan
(Hipotesis Kuznets) Hipotesis ini menyatakan bahwa pada tahap awal pertumbuhan
ekonomi atau ketika pembangunan dimulai, distribusi pendapatan cenderung
memburuk/tidak merata, namun pada tahap selanjutnya, distribusi pendapatan akan
membaik/semakin merata (Todaro, 2000:207).
Dari pernyataan tersebut muncullah pertanyaan mengapa pada waktu proses
pembangunan dilaksanakan di negara sedang berkembang ketimpangan meningkat.
Hal tersebut dikarenakan pada waktu proses pembangunan baru dimulai di negara
sedang berkembang kesempatan dan peluang pembangunan yang ada tentunya
dimanfaatkan oleh daerah-daerah yang kondisi pembangunannya sudah lebih baik.
Sedangkan pada daerah yang masih sangat terbelakang tidak mampu melaksanakan
peluang ini karena keterbatasan sarana dan prasarana serta rendahnya kualitas
sumber daya manusia. Hambatan ini tidak saja disebabkan oleh faktor ekonomi tetapi
juga faktor sosial dan budaya sehingga akibat ketimpangan pembangunan antar
wilayah cenderung meningkat karena pertumbuhan ekonomi cenderung lebih cepat di
daerah yang dikarenakan kondisinya lebih baik. Sedangkan pada daerah yang
terbelakang tidak banyak mngalami kemajuan.
Konsep Kuznets memperoleh namanya dari bentuk rangkaian perubahan
longitudinal (antar waktu) atas distribusi pendapatan (yang diukur berdasarkan
koefisien gini) sejalan dengan pertumbuhan GNP per kapita. Evolusi kesenjangan
dalam distribusi pendapatan pada awalnya didominasi oleh apa yang disebut Hipotesa
Kuznetz. Dengan memakai data antar Negara (cross-section) dan data dari sejumlah
survey/observasi disetiap negara (time series), Simon Kusnetz menemukan relasi
antara kesenjangan pendapatan dan tingkat pendapatan per kapita berbentuk U
terbalik. Hasil ini diinterpretasikan sebagai evolusi dari distribusi pendapatan dalam
proses transisi dari suatu ekonomi pedesaan (rural) ke suatu ekonomi perkotaan
(urban) atau ekonomi industri. Pada awal proses pembangunan, ketimpangan dalam
distribusi pendapatan naik sebagai akibat dari proses urbanisasi dan industrialisasi;
pada akhir proses pembangunan, ketimpangan menurun, yakni pada saat sektor
industri di daerah perkotaan sudah dapat menyerap sebagian besar dari tenaga kerja
yang datang dari pedesaan (sektor pertanian) atau pada saat pangsa pertanian lebih
kecil di dalam produksi dan penciptaan pendapatan.
Dalam teori Kuznet tentang hubungan pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan
pendapatan yang terdapat pada Hipotessis U Terbalik, terdapat beberapa asumsi,
diantaranya;
- Terdapat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan
pendapatan.
- Kesenjangan pendapatan yang terjadi di setiap Negara berbeda-beda, dalam
Negara berkembang pertumbuhan ekonomi akan berkorelasi positif terhadap
kesenjangan pendapatan, artinya semakin tinggi tingkat pertumbuhan
ekonomi maka semakin tinggi juga kesenjangan pendapatannya.
- Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang signifikan terhadap kesenjangan
pendapatan.
- Adanya laju kesenjangan pendapatan dalam Negara berkembang akibat laju
pertumbuhan ekonomi.
b. Hubungan rumusan masalah dan teori
Berdasarkan teori yang disampaikan oleh Simon Kuznet, bahwa kesenjangan
pendapatanakan tinggi seiring dengan awal waktu pertumbuhan ekonomi, namun
akan semakin berkurang tingkat kesenjangannya ketika tahap pembangunna ekonomi
dilakukan, hal ini berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan berkaitan
dengan hubungan pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan, bahwa
tingkat kesenjangan itu sendiri juga di pengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, namun
berkaitan dengan tahapan pembangunan yang ada di sebuah Negara, ketika dalam
tahap awal kesenjangan akan tinggi, namun ketika dalam tahap pembangunan
ekonomi yanga akn menghasilkan pertumbuhan ekonomi selanjutnya, kesenjangan
tersebut dapat berkurang dengan pertumbuhan ekonomi yang ada.
5. Metode
a. Cara pengambilan data
Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif dimana akan
melakukan penghitungan terhadap pertumbuhan ekonomi sebagai variabel
independen dan kesenjangan pendapatan sebagai variabel dependen yang di ukur
dengan indikator index gini yaitu semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya
(distribusi pendapatannya tidak merata) dan semakin kecil Indeks Gini semakin
rendah tingkat ketidakmerataannya (distribusi pendapatannya semakin merata).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang PDB Indonesia
tahun 19902013 yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS)
dan data tentang distribusi pendapatan yang di ukur dengan koofesien gini yang
diambil dari world Bank dan BPS, dengan metode pengumpulan data menggunakan
studi literatur.
b. Cara mengolah data
Analisis yang digunakan untuk mengolah data adalah menggunakan analisa regresi
untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan
pendapatan, serta untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh pertumbuhan ekonomi
terhadap kesenjangan pendapatan di indonesia.
Analisa regresi yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan beberapa
hal, antara lain; untuk mengetahui persamaan regresi, sehingga dari persamaan
regresi tersebut dapat diketahui seberapa besar kenaikan variabel Y (kesenjangan
pendapatan) ketika terjadi kenaikan/penurunan setiap satu unit variabel X
(pertumbuhan ekonomi).
R (coofesien regresi) merupakan nilai yang didapatkan dari analisis regresi yang
berfungsi untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel dependen (Y)
dan variabel independen (X),
Hal lain yang dijelaskan menggunakan analisa regresi adalah nilai R2 (coofesien
determinasi), untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) dapat
menjelaskan variabel (Y).
Untuk mengetahui tingkat signifikasi hubungan antara variabel dependen dan
variabel independen dan apakahdata ke dua vaiabel tersebut akurat maka dilakukan
pengujian menggunakan uji t.
6. Data dan Analisa
a. Proses analisa
Proses analisa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
- Analisa dimulai dengan pengumpulan data, setelah diperoleh data maka
diolah dengan melakukan penyusunan tabel.
- Setelah data tersaji maka dilanjutkan dengan analisis regresi. Analisis regresi
dilakukan menggunakan sofwere Microsoft exel.
- Analisis data dimulai dengan memasukan data kedalam sofwere dan
didapatkanlah hasil analisa regresi, yang dianalisis dalam anlisa regresi yaitu;
persamaan regresi, nilai R (untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan
ekonomi dan kesenjangan individu), nilai R2 (untuk mengetahui sebearapa
besar variabel independen pertumbuhan ekonomi dapat menjelaskan variabel
dependen kesenjangan pendapatan). Setelah di dapatkan analisis regresi maka
dilakukan uji ststistik dengan menggunakan uji t. setelah didapatkan hasil
maka dilakukan pengambilan kesimpulan.
Alur analisis data:

Data pertumbuhan Ekonomi dan Koofesien Gini Indonesia Tahun 19902013

Sumber : Data BPS (2014) dan Center for Economics and Development Universitas
Padjajara, USAID (2013).
Grafik pertumbuhan Ekonomi dan Koofesien Gini Indonesia Tahun 19902013

Tahun Koofisien Gini Pertumbuhan Ekonomi Sumber : Data


1990 0,32 7,20% BPS (2014) dan
1992 0,34 6,50%
Center for
1993 0,34 6,50%
1994 0,33 7,50% Economics and
1995 0,325 8,20% Development
1996 0,355 7,80%
1997 0,33 4,70% Universitas
1998 0,325 -13,10% Padjajara, USAID
1999 0,308 0,80%
(2013) diolah .
2000 0,3 4,90%
2001 0,31 3,60% b. Penjelasan
2002 0,329 4,50% hasil
2003 0,32 4,80%
2004 0,32 5,00% Analisis Data
2005 0,363 5,70%
2006 0,35 5,50%
2007 0,363 6,40%
2008 0,35 6,00%
2009 0,37 4,60%
2010 0,38 6,20%
2011 0,41 6,50%
2012 0,41 6,20%
2013 0,413 5,80%
Analisis data
Dari Pengambilan
data yang data
telah tersedia Pengolahan data
dilakukan analisis data menggunakan
menggunakan analisisanalisis regresi
regresi
dan hasilnya sebagai berikut;
Regression
Statistics
Multiple R 0,2482046
Mendapatkan
R Square 0,061605523 kesimpulan dan
Melakukan uji ststistik
Adjusted R membandingkannya
Square 0,016920072dengan teori yang ada.
Standard Error 0,032572215
Observations 23

Uji t

Coefficien Standar
ts d Error t Stat t tabel P-value
0,01050 32,0570619 2,55E-
Intercept 0,336722 4 4 19
Pertumbuhan 1,17415856 2,07961384 0,25347
Ekonomi 0,193548 0,16484 9 5 6
Diketahui;
- Jumlah observasi data 23
- Jumlah variabel independen = 1, dan jumlah variabel dependen 1
- Alpha = 0,025
Sehinnga diperoleh;
df1= k-1 = 2-1 =1
Uji t tabel menggunakan aplikasi miceosoft exel diperoleh
=t.inv(probability;deg_freedom)
= F.inv(0,975;1;21)
= 2,079

Berdasarkan analisa regresi yang telah dilakukan diperoleh persamaan regresi;

Y= 1 + 2x + Ui

Y= 0,3367+0,1935x+Ui

Jadi setiap satu unit perubahan x terdapat kenaikan y sebesar 0,1935 dengan
syarat hal lain tidak berubah.
R2= 0,0616, hal ini menunjukan bahwa variabel independen mampu menjelaskan
variabel dependen sebesar 6,16%.

Uji Statistik

H0: Tidak ada pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan.


H1: Terdapat pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan.
H0: 2 = 0
H1: 2 0
Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, namun jika t hitung < t
tabel, maka HO diterima dan H1 ditolak.

Berdasarkan uji t maka diperoleh 1,174158569 < 2,079613845, maka dapat diketahui
bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, dengan demikian tidak terdapat hubungan yang
siknifikan antara pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan.

c. Analisa hasil penelitian

Setelah dilakukan analisis regresi dapat diketahui bahwa hubungan antara


pertumbuhan ekonomi dengan kesenjangan pendapatan tidak signifikan, hal ini
ditunjukan dengan hasil uji t yang telah dilakukan dimana nilai t hitung lebih kecil
daripada nilai t hasil tabel yang berarti menerima hipotesa 0 (H0) bahwa tidak ada
huhungan antara pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan, dan menolak
hipotesa 1 (H1) bahwa ada hubungan signifikan antara pertumbuhan ekonomi dan
kesenjangan ekonomi di Indonesia. Namun hubungan tidak signifikan ini sebanding
dengan hasil nilai R2 yang kecil, karena kemampuan variabel independen hanya
mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 6,12% hal ini berarti bahwa sebesar
93,88% dijelaskan oleh varibel-variabel independen lainnya.

d. Penjelasan hubungan pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan ekonomi

Berdasarkan hasil analis telah diketahui bahwa hubungan pertumbuhan


ekonomi di Indonesia tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesenjangan
pendapatan. Jika dikaitkan dengan teori yang ada bahwa kesenjangan pendapatan
akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan tahap awal namun
seiring dengan perkembangan tahap pembangunan kesenjangan pendapatan tersebut
akan semakin menurun. Indonesia tergolong menjadi Negara yang masih
berkembang, namun sektor industri di Indonesia semakin berkembang, berdasarkan
data BPS (2015) sektor industri di Indonesia telah mampu menyerap tenaga kerja
sebesar 16% dan sektor industri di Indonesia juga menyumbang bagi pertumbuhan
ekonomi yang terbesar di bandingkan dengan 20 sektor yang lainnya, industry
menyumbang 0,85% pertumbuhan PDB dari 4,16%[ CITATION BPS15 \l 1033 ]. Hal
ini sesuai dengan apa yang di sampaikan dalam teori bahwa kesenjangan ekonomi
akan semakin menurun dan pertumbuhan ekonomi menjadi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kesenjangan ekonomi, ketimpangan menurun, yakni pada saat
sektor industri di daerah perkotaan sudah dapat menyerap sebagian besar dari tenaga
kerja yang datang dari pedesaan (sektor pertanian) atau pada saat pangsa pertanian
lebih kecil di dalam produksi dan penciptaan pendapatan.
7. Diskusi dan Kesimpulan
a. Ringkasan seluruh riset
Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
salah satu indicator dari tercapainya pembangunan ekonomi adalah dengan
terciptanya pertmbuhan ekonomi yang rata (tingkat kesenjangan pendapatan
perkapitanya rendah), dengan begitu dapat mencerminkan bahwa pertumbuhan
ekonomi tersebut adalah adil, dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Oleh karena
itu di perlukan sebuah jawaban bagaiman hubungan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia terhadap kesenjangan pendapatan.
Berdasarkan hasil penelitian berdasarkan analisa regresi bahwa hubungan
pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan di Indonesia bersifat positif,
namun hubunga tersebut bersifat lemah. Hal tersebut berdasarkan hasil analisa
regresi yang menghasilkan nilai Multipel R (korelasi) sebesar 0,2482 (24,82%).
Sedangkan nilai R2 sebesar 6,12%, dimana Variabel independen (pertumbuhan
ekonomi) dapat menjelaskan variabel dependen (kesenjangan ekonomi) sebesar
6,12%, dimana 83,88% variabel dependen dijelaskan oleh variabel lain selain
pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan uji statsitik, menggunakan uji t yang telah
dilakukan di peroleh kesimpulan bahwa hubungan pertumbuhan ekonomi tidak
memengaruhi secara signifikan terhadap kesenjangan pendapatan di Indonesia.
b. Kesimpulan Seluruh Riset
Berdasaekan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara
pertumbuhan ekonomi dengan kesenjangan pendapatan meski terdapat hubungan
yang lemah. Namun hubungan antara variabel independen pertumbuhan ekonomi
dengan variabel dependen kesenjangan pendapatan tidaklah signifikan . Bahwa pada
tahun 19902013 pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kesenjangan pendapatan di Indonesia.
c. Hubungan Kesimpulan dengan Teori
Indonesia merupakan Negara berkembang yang telah memasuki sektor industrialisasi
yang semakin berkembang dan semakin berkurang ketergantungannya dengan produk
pertanian atau hasil ekstraksi alam lainnya, oleh karena itu pembangunan ekonomi
yang dilakukan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tidak berpengaruh secara
siknifikan terhadap kesenjangan pendapatan yang masih terjadi di Indonesia yang
berkisar antara 0,380,41 selama kurun waktu 20002013.
d. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat bebarapa saran
yang dapat diterapkan untuk penelitian selanjutnya bahwa diperlukan sebuah variabel
lainnya untuk mengukur hal-hal yang berpengaruh terhadap kesenjanga di Indonesia,
sehingga dapat menghasilkan sebuah solusi yang beragam untuk mencapai
penanggulangi kesenjangan pendapatan di Indonesia.
Bagi pemerintah, dalam melakukan pembangunan ekonomi dapat menargetkan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia dan berusaha untuk mencapainya,
karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan berpengaruh secara signifikan
terhadap laju kesenjangan pendapatan yang ada di Indonesia, namun tetap harus
memerhatikan keadaan masyarakat Indonesia, agar kesenjangan pendapatan yang
terjadi dapat diminimalisir dengan membuka lapangan pekerjaan baru, ataupun
semakin mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang
mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat
yang mampu mengurangi kesenjangan pendapatan yang ada.
8. Daftar pustaka
BPS. (2015). PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2015. Jakarta: Badan
Pusat Statistik Republik Indonesia.

BPS. (2015). Berita Resmi Statistik No. 47/05/Th. XVIII, KeadaanN Ketenagakerjaan
Februari 2015. Jakarta : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.

Center for Economics and Development Studies, U. P. (2013, Juli). Evolution of Inequality in
Indonesia, 1990-2012 . (USAID, Ed.) SEADI Discussion Paper Series no. 17, 1-15.

Damarjati, A. G. (2010). Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesenjangan


Pendapatan di Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Universitas Diponegoro.

Todaro, M. P., & Smith, S. (2006). Pembangunan Ekonomi Jilid I Edisi 9. Jakarta: Erlangga.

Yuliana, M. (2011). Keterkaitan Antara Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan


(Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah 2007-2008).

También podría gustarte