Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
TAHUN 19902013
NIM : 0021361625589
SURYA UNIVERSITY
2015
Abstrak
a. Asal usul
Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Seperti yang diungkapkan oleh Kakwani dan Son bahwa tujuan yang paling penting
dari suatu pembangunan adalah pengurangan tingkat kemiskinan yang dapat dicapai
melalui pertumbuhan ekonomi dan/atau melalui redistribusi pendapatan. Di negara-
negara sedang berkembang pada dekade 1950-an dan 1960-an, maka diperlukan
pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang lebih merata.
Pertumbuhan ekonomi sering kali diikuti dengan perubahan struktur pendapatan,
terutama bagi negara yang sedang berkembang.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dalam pembangunan
ekonomi, sehingga ketika pertumbuhan ekonomi tinggi akan dianggap bahwa
pembangunan ekonomi berjalan dengan baik. Namun, pertumbuhan ekonomi yang
tidak diikuti dengan pemerataan distribusi pendapatan masyarakat tidak dapat disebut
bahwa pertumbuhan ekonomi telah sukses dalam melakukan pembangunan ekonomi.
Masalah yang biasa dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia adalah masalah mengenai kesenjangan ekonomi/ketimpangan distribusi
pendapatan antar kelompok masyarakat yang berpendapatan tinggi dan kelompok
masyarakat yang berpendapatan rendah. Meningkatkan pendapatan penduduk sebagai
salah satu indikator kesejahteraan sering kali dijadikan sebagai sasaran akhir dari
pembangunan nasional suatu Negara, namun hal ini juga perlu disertai dengan
pemerataan pendapatan.
Kesenjangan ekonomi yang terjadi di masyarakat perlu diidentifikasi apakah
hal tersebut berkaitan langsung dengan laju pertumbuhan ekonomi yang ada dalam
kurun waktu yang lama di Indonesia. Sehingga dapat menjadikan koreksi dalam
pembangunan konomi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan disertai
dengan pendapatan perkapita penduduk yang tersebar secara mereta.
b. Penelitian lain yang terkait
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Maryam Yuliana
(2011) yang meneliti tentang Keterkaitan Antara Pertumbuhan Ekonomi dan
Distribusi Pendapatan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah 2007-
2008), dihasilkan kesimpulan bahwa Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa
tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di Provinsi Jawa Tengah rendah Indeks
Gini sebesar 0,28 pada tahun 2007 dan tahun 2008. Dengan menggunakan diagram
tipologi empat kuadran diketahui bahwa beberapa Kabupaten/ Kota di Jawa
Tengah cenderung tergolong kedalam kategori ketimpangan distribusi pendapatan
rendah dengan pertumbuhan ekonomi rendah dan pendapatan perkapita rendah.
Penelitian lainnya yaitu yang dilakukan oleh Annisa Ganis Damarjati tahun
2010 tentang Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesenjangan Pendapatan di
Provinsi Jawa Tengah, di dapatkan hasil penelitiannya bahwa terdapat hubungan yang
siknifikan antara seluruh variabel independen yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat
pengangguran, angka partisipasi kasar, dan aglomerasi berpengaruh signifikan
terhadap kesenjangan pendapatan di Jawa tengah. Hipotesis Kuznets berlaku dalam
penelitian ini dibuktikan dengan adanya hubungan posotif antara pertumbuhan
ekonomi dengan kesenjangan pendapatan[CITATION Dam10 \l 1033 ].
c. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi peneliti, pembaca, maupun untuk
penelitian selanjutnya. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan ilmu
pengetahuan baru, menambah wawasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan
untuk mengidentifikasi permasalahan terutama tentang pemecahan masalah dalam hal
pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan ekonomi yang ada di Indonesia. Bagi
pembaca diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru
terkait hubungan pertumbuhan ekonmi dan kesenjangan pendapatan di Indonesia..
Manfaat yang diharapkan bagi pemerintah semoga penelitian ini dapat menjadi
informasi untuk menentukan kebijakan yang akan diterapkan terkait dalam
pencapaian pertumbuhan ekonomi yang merata. Serta diharapkan dapat menjadi
referensi bagi peneliti lainnya dalam melkukan penelitian yang terkait.
2. Rumusan Masalah dan Tujuan
Berdasarkan latar belakang pertumbuhan ekonomi harus diikuti dengan
pemerataan pendapatan yang rata untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, oleh
karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh pertumbuhan ekonomi di Indonesia terhadap kesenjangan pendapatan
yang ada di Indonesia selama tahun 19902013.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan di Indonesia serta untuk
mengetahui seberapa kuat pengaruh pertumbuhan ekonomi tersebut terhadap
kesenjangan pendapatan di Indonesia pada tahun 19902013.
3. Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan peneliti memberikan
hipotesa bahwa;
H0: Tidak ada pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan.
H1: Terdapat pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan.
H0: 2 = 0
H1: 2 0
Pertumbuhan ekonomi akan berpengaruh terhadap kesenjangan pendapatan di
Indonesia. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka tingkat kesenjanagan
ekonomi juga akan semakin tinggi, jadi hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan
kesenjangan pendapatan akan berkorelasi positif, namun hubungan tersebut bersifat
lemah.
4. Teori
a. Isi teori
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan di mana terjadi kenaikan PDB
suatu negara tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil
dari tingkat pertumbuhan penduduk. Tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk
menaikkan PDB pada suatu negara atau daerah dalam jangka panjang. Kenaikan PDB
akan lebih besar daripada tingkat pertumbuhan penduduk. Sehingga dapat
disimpulkan pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bertujuan untuk
menaikan PDB suatu negara atau daerah melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.
Berikut ini merupakan teori tentang pertumbuhan ekonomi (S. Alam, 2006).
Kesenjangan Pendapatan
Ketimpangan atau kesenjangan pendapatan adalah menggambarkan distribusi
pendapatan masyarakat di suatu daerah atau wilayah pada waktu tertentu. Para
ekonom pada umumnya membedakan dua ukuran pokok distribusi pendapatan, yang
keduanya digunakan untuk berbagai keperluan kajian kuantitatif dan analisis
kualitatif (Todaro, 2000). Kedua ukuran distribusi tersebut yaitu;
Distribusi Ukuran
Merupakan ukuran yang secara langsung menghitung jumlah penghasilan yang
diterima oleh setiap individu atau rumah tangga. Pada distribusi ini sangat
memperhatikan seberapa banyak pendapatan yang diterima seseorang tanpa
memperhatikan sumber pendapatan tersebut. Pendapatan masing-masing individu
dikelompokkan berdasarkan pendapatan yang diterimanya kemudian membagi total
populasi menjadi sejumlah kelompok atau ukuran berdasarkan besaran nominal.
Distribusi Fungsional
Distribusi ini disebut sebagai distribusi pangsa pendapatan per faktor . Indikator
ini berfokus pada bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing
faktor produksi (tanah, tenaga kerja, dan modal). Teori ini mempersoalkan presentase
penghasilan tenaga kerja secara keseluruhan, bukan sebagai unit-unit usaha atau
faktor produksi yang terpisah secara individual, dan membandingkannya dengan
presentase total pendapatan yang dibagikan dalam bentuk sewa, bunga, dan laba.
Teori hubungan pertumbuhan ekonomi dan Kesenjangan pendapatan
Teori yang digunakan untuk mengetahui hubungan pertumbuhan ekonomi
terhadap kesenjangan pendapatan adalah Hipotesis U Terbalik Tentang Ketimpangan
(Hipotesis Kuznets) Hipotesis ini menyatakan bahwa pada tahap awal pertumbuhan
ekonomi atau ketika pembangunan dimulai, distribusi pendapatan cenderung
memburuk/tidak merata, namun pada tahap selanjutnya, distribusi pendapatan akan
membaik/semakin merata (Todaro, 2000:207).
Dari pernyataan tersebut muncullah pertanyaan mengapa pada waktu proses
pembangunan dilaksanakan di negara sedang berkembang ketimpangan meningkat.
Hal tersebut dikarenakan pada waktu proses pembangunan baru dimulai di negara
sedang berkembang kesempatan dan peluang pembangunan yang ada tentunya
dimanfaatkan oleh daerah-daerah yang kondisi pembangunannya sudah lebih baik.
Sedangkan pada daerah yang masih sangat terbelakang tidak mampu melaksanakan
peluang ini karena keterbatasan sarana dan prasarana serta rendahnya kualitas
sumber daya manusia. Hambatan ini tidak saja disebabkan oleh faktor ekonomi tetapi
juga faktor sosial dan budaya sehingga akibat ketimpangan pembangunan antar
wilayah cenderung meningkat karena pertumbuhan ekonomi cenderung lebih cepat di
daerah yang dikarenakan kondisinya lebih baik. Sedangkan pada daerah yang
terbelakang tidak banyak mngalami kemajuan.
Konsep Kuznets memperoleh namanya dari bentuk rangkaian perubahan
longitudinal (antar waktu) atas distribusi pendapatan (yang diukur berdasarkan
koefisien gini) sejalan dengan pertumbuhan GNP per kapita. Evolusi kesenjangan
dalam distribusi pendapatan pada awalnya didominasi oleh apa yang disebut Hipotesa
Kuznetz. Dengan memakai data antar Negara (cross-section) dan data dari sejumlah
survey/observasi disetiap negara (time series), Simon Kusnetz menemukan relasi
antara kesenjangan pendapatan dan tingkat pendapatan per kapita berbentuk U
terbalik. Hasil ini diinterpretasikan sebagai evolusi dari distribusi pendapatan dalam
proses transisi dari suatu ekonomi pedesaan (rural) ke suatu ekonomi perkotaan
(urban) atau ekonomi industri. Pada awal proses pembangunan, ketimpangan dalam
distribusi pendapatan naik sebagai akibat dari proses urbanisasi dan industrialisasi;
pada akhir proses pembangunan, ketimpangan menurun, yakni pada saat sektor
industri di daerah perkotaan sudah dapat menyerap sebagian besar dari tenaga kerja
yang datang dari pedesaan (sektor pertanian) atau pada saat pangsa pertanian lebih
kecil di dalam produksi dan penciptaan pendapatan.
Dalam teori Kuznet tentang hubungan pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan
pendapatan yang terdapat pada Hipotessis U Terbalik, terdapat beberapa asumsi,
diantaranya;
- Terdapat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan
pendapatan.
- Kesenjangan pendapatan yang terjadi di setiap Negara berbeda-beda, dalam
Negara berkembang pertumbuhan ekonomi akan berkorelasi positif terhadap
kesenjangan pendapatan, artinya semakin tinggi tingkat pertumbuhan
ekonomi maka semakin tinggi juga kesenjangan pendapatannya.
- Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang signifikan terhadap kesenjangan
pendapatan.
- Adanya laju kesenjangan pendapatan dalam Negara berkembang akibat laju
pertumbuhan ekonomi.
b. Hubungan rumusan masalah dan teori
Berdasarkan teori yang disampaikan oleh Simon Kuznet, bahwa kesenjangan
pendapatanakan tinggi seiring dengan awal waktu pertumbuhan ekonomi, namun
akan semakin berkurang tingkat kesenjangannya ketika tahap pembangunna ekonomi
dilakukan, hal ini berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan berkaitan
dengan hubungan pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan, bahwa
tingkat kesenjangan itu sendiri juga di pengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, namun
berkaitan dengan tahapan pembangunan yang ada di sebuah Negara, ketika dalam
tahap awal kesenjangan akan tinggi, namun ketika dalam tahap pembangunan
ekonomi yanga akn menghasilkan pertumbuhan ekonomi selanjutnya, kesenjangan
tersebut dapat berkurang dengan pertumbuhan ekonomi yang ada.
5. Metode
a. Cara pengambilan data
Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif dimana akan
melakukan penghitungan terhadap pertumbuhan ekonomi sebagai variabel
independen dan kesenjangan pendapatan sebagai variabel dependen yang di ukur
dengan indikator index gini yaitu semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya
(distribusi pendapatannya tidak merata) dan semakin kecil Indeks Gini semakin
rendah tingkat ketidakmerataannya (distribusi pendapatannya semakin merata).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang PDB Indonesia
tahun 19902013 yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS)
dan data tentang distribusi pendapatan yang di ukur dengan koofesien gini yang
diambil dari world Bank dan BPS, dengan metode pengumpulan data menggunakan
studi literatur.
b. Cara mengolah data
Analisis yang digunakan untuk mengolah data adalah menggunakan analisa regresi
untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan
pendapatan, serta untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh pertumbuhan ekonomi
terhadap kesenjangan pendapatan di indonesia.
Analisa regresi yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan beberapa
hal, antara lain; untuk mengetahui persamaan regresi, sehingga dari persamaan
regresi tersebut dapat diketahui seberapa besar kenaikan variabel Y (kesenjangan
pendapatan) ketika terjadi kenaikan/penurunan setiap satu unit variabel X
(pertumbuhan ekonomi).
R (coofesien regresi) merupakan nilai yang didapatkan dari analisis regresi yang
berfungsi untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel dependen (Y)
dan variabel independen (X),
Hal lain yang dijelaskan menggunakan analisa regresi adalah nilai R2 (coofesien
determinasi), untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) dapat
menjelaskan variabel (Y).
Untuk mengetahui tingkat signifikasi hubungan antara variabel dependen dan
variabel independen dan apakahdata ke dua vaiabel tersebut akurat maka dilakukan
pengujian menggunakan uji t.
6. Data dan Analisa
a. Proses analisa
Proses analisa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
- Analisa dimulai dengan pengumpulan data, setelah diperoleh data maka
diolah dengan melakukan penyusunan tabel.
- Setelah data tersaji maka dilanjutkan dengan analisis regresi. Analisis regresi
dilakukan menggunakan sofwere Microsoft exel.
- Analisis data dimulai dengan memasukan data kedalam sofwere dan
didapatkanlah hasil analisa regresi, yang dianalisis dalam anlisa regresi yaitu;
persamaan regresi, nilai R (untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan
ekonomi dan kesenjangan individu), nilai R2 (untuk mengetahui sebearapa
besar variabel independen pertumbuhan ekonomi dapat menjelaskan variabel
dependen kesenjangan pendapatan). Setelah di dapatkan analisis regresi maka
dilakukan uji ststistik dengan menggunakan uji t. setelah didapatkan hasil
maka dilakukan pengambilan kesimpulan.
Alur analisis data:
Sumber : Data BPS (2014) dan Center for Economics and Development Universitas
Padjajara, USAID (2013).
Grafik pertumbuhan Ekonomi dan Koofesien Gini Indonesia Tahun 19902013
Uji t
Coefficien Standar
ts d Error t Stat t tabel P-value
0,01050 32,0570619 2,55E-
Intercept 0,336722 4 4 19
Pertumbuhan 1,17415856 2,07961384 0,25347
Ekonomi 0,193548 0,16484 9 5 6
Diketahui;
- Jumlah observasi data 23
- Jumlah variabel independen = 1, dan jumlah variabel dependen 1
- Alpha = 0,025
Sehinnga diperoleh;
df1= k-1 = 2-1 =1
Uji t tabel menggunakan aplikasi miceosoft exel diperoleh
=t.inv(probability;deg_freedom)
= F.inv(0,975;1;21)
= 2,079
Y= 1 + 2x + Ui
Y= 0,3367+0,1935x+Ui
Jadi setiap satu unit perubahan x terdapat kenaikan y sebesar 0,1935 dengan
syarat hal lain tidak berubah.
R2= 0,0616, hal ini menunjukan bahwa variabel independen mampu menjelaskan
variabel dependen sebesar 6,16%.
Uji Statistik
Berdasarkan uji t maka diperoleh 1,174158569 < 2,079613845, maka dapat diketahui
bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, dengan demikian tidak terdapat hubungan yang
siknifikan antara pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan.
BPS. (2015). Berita Resmi Statistik No. 47/05/Th. XVIII, KeadaanN Ketenagakerjaan
Februari 2015. Jakarta : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.
Center for Economics and Development Studies, U. P. (2013, Juli). Evolution of Inequality in
Indonesia, 1990-2012 . (USAID, Ed.) SEADI Discussion Paper Series no. 17, 1-15.
Todaro, M. P., & Smith, S. (2006). Pembangunan Ekonomi Jilid I Edisi 9. Jakarta: Erlangga.