Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa sikap dan profil wiraswasta ?
2. Apa sifat- sifat wirausaha ?
3. Apa kelemahan wirausaha indonesia ?
4. Apa ide, kreativitas dan inovasi dalam wirausaha ?
5. Bagaimana cara mengembangkan kreativitas dan inovasi ?
C.Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana sikap dan profil wiraswasta
2. Untuk mengetahui bagaimana sifat- sifat wirausaha
3. Untuk mengetahui kelemahan wirausaha indonesia
4. Untuk mengetahui ide, kreativitas, dan inovasi dalam wirausaha
5. Untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan kreativitas dan
inovasi
D. Manfaat
1. Mahasiswa mengetahui Sikap dan profil wiraswasta
2. Mahasiswa mengetahui sifat- sifat wirausaha
3. Mahasiswa mengetahui kelemahan wirausaha indonesia
4. Mahasiswa mengetahui ide, kreativitas, dan inovasi dalam wirausaha
5. Mahasiswa mengetahui mengembangkan kreativitas dan inovasi
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Sikap dan Profil Wiraswasta
1. Kreatif, inovatif, banyak ide atau gagasan dalam segala hal yang
meliputi:
- Produk baru.
- Metode baru.
- Pasar baru.
2. Mencari dan mengisi peluang
Mencari dan mengisi peluang baik dengan cara membuka pasar baru
atau produk baru. Dapat melihat peluang dengan melakukan inovasi
terhadap produk yang ada sehingga dapat menghasilkan produk
dengan harga yang lebih dan atau performance yang lebih baik
Menurut John A. Welsh dan Jerry F. White, profil wiraswasta yang sukses adalah
sebagai berikut:
3
Wiraswasta yang sukses memiliki fisik yang kuat. Mereka mampu bekerja
untuk waktu lama. Beberapa wiraswasta sukses malah menyatakan bahwa
penyakit yang pernah mereka alami justru hilang ketika mereka mulai
membangun bisnis mereka. Tampaknya gejala-gejala psikosomatis juga bisa
ditekan lewat konsentrasi meraih kesuksesan bisnis.
3. Percaya diri.
Para wiraswasta sangat percaya diri terhadap apa yang mereka anggap
mungkin. Mereka menangani masalah dengan segera dan langsung. Selama
mereka memegang kontrol, mereka gigih mengejar rujuan-tujuan mereka.
6. Realistis.
4
Para wiraswasta menerima hal-hal sebagaimana adanya. Mereka mungkin
idealis atau mungkin juga tidak, tetapi jelas bukan seseorang yang tidak
realistis.
5
Para wiraswasta bukanlah pengejar atau penghindar risiko. Mereka
memilih situasi yang hasilnya bisa mereka pengaruhi. Mereka sangat
termotivasi oleh tantangan yang mereka anggap menarik. Mereka jarang
bertindak sebelum memperhitungkan risikonya
1. Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap
masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia
mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya tersebut.
2. Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka
membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan
dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah merupakan faktor kunci
(key factor) dalan kesuksesan bisnisnya.
3. Doers
Begitu seorang wirausaha membuat keputusan maka dia langsung
menindak lanjutinya. Mereka melak-sanakan kegiatannya secepat
mungkin yang dia sanggup artinya seorang wirausaha tidak mau menunda
-nunda kesempatan yang dapat di-manfaatkan.
4. Determination
Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian.
Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia
dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi.
5. Dedication
Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-
kadang dia mengorbankan hubungan kekeluargaan, melupakan hubungan
dengan keluarganya untuk sementara. Mereka bekerja tidak mengenal
lelah, 12 jam sehari atau 7 had dalam seminggu. Semua perhatian dan
kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
6
6. Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Demikian seorang
wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dia mencintai pekerjaan dan
produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong dia mencapai
keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang
ditawarkannya.
7. Details
Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci.
Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil tertentu yang dapat
menghambat kegiatan usahanya.
8. Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang
hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau
tergantung kepada orang lain.
9. Dollars
Wirausahaan tidak sangat mengutamakan mencapai kekayaan.
Motivasinya bukan memperoleh uang. Akan tetapi uang dianggap sebagai
ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi jika mereka sukses
berbisnis maka mereka pantas mendapat laba/bonus/ hadiah.
10. Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya
terhadap orang-orang kepercayaannya. Orang-orang kepercayaan ini
adalah orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses
dalam bidang bisnis.
7
Heidirachman Ranu Pandojo (1982:16) menulis bahwa sifat-sifat
kelemahan orang kita bersumber pada kehidupan penuh raga, dan kehidupan
tanpa pedoman, dan tanpa orientasi yang tegas. Lebih rinci kelemahan
tersebut adalah sebagai berikut:
Sifat mentalitet seperti yang diungkapkan di atas sudah banyak kita saksikan
dalam praktik- pembangunan di negara ini. SD inpres yang roboh sebelum
waktunya, jalan dan jembatan yang kembali rusak hanya dalam beberapa waktu
sesudah diperbaiki, barang-barang yang kurang berfungsi dan sebagainya adalah
cermin sifat meremehkan mutu. Korupsi dan main pungli yang masih
dipraktikkan meskipun sudah ada aparat pengawasan adalah pengejawantahan
dari sikap suka menerabas. Sikap ikut -ikutan dalam berinvestasi sehingga dalam
waktu yang relatif singkat suatu obyek akan sudah jenuh sehingga semuanya akan
menderita rugi, hal ini merupakan petunjuk betapa para kaum usahawan kurapg
rnampu menemukan dirinya sendiri dan lebih suka mengekor pendapat orang
lain.
Disiplin yang murni juga sukar ditegakkan, kita ambit saja contoh pada waktu
ada kontrol semuanya berusaha baik, berusaha disiplin, tetapi sesudah tidak
dikontrol semuanya berjalan berantakan lagi, tidak ada disiplin lagi, tidak ada
ketertiban lagi. Akhirnya, banyak hal-hal yang berjalan secara tersendat- sendat
hanya karena tidak ada kesinambungan dalam peng-garapannya yang disebabkan
para pelaksana memiliki pekerjaan yang berangkap-rangkap, ini adalah cermin
sikap tidak bertanggung-jawab yang masih banyak menghinggapi bangsa kita.
8
jalan banyak yang hilang tak diganti dengan yang baru, sungai-sungai dalam kota
penuh sampah, jika hujan got tersumbat banjir dan sebagainya.
Kelemahan bangsa kita banyak dibicarakan oleh para pakar, yaitu terletak
pada supersutrukturnya.Di dalam ekonomi Pembangunan, ada 3 elemen penting
yang menunjang pembangunan yaitu Infra struktur, Struktur ekonomi,
Superstruktur.
Infra struktur adalah prasarana yang tersedia, jalan, jembatan, pelabuhan, irigasi,
alat transportasi, telepon dan sebagainya.
9
Bagi para mahasiswa, hari-hari libur dan waktu senggang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, seperti membersihkan kamar,
membongkar tumpukan buku dan menyusunnya kembali, membersihkan rumah,
menyapu halaman depan dan belakang rumah, memperbaiki atap yang bocor. Bagi
wanita dapat mencoba resep-resep makanan baru, belajar menjahit, dan
sebagainya. Kegiatan kreatif ini menjadi kebiasaan positif kelak kemudian hari
dan akan berpengaruh baik terhadap semangat kerja, dimanapun anda bekerja.
10
Dalam konteks manajemen, peran fungsi kreativitas dalam proses
inovasi merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan
efektivitas dan efisiensi pada suatu sistem. Aspek penting dalam
kreativitas adalah proses dan manusia. Proses berorientasi pada tujuan
yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan
sumber daya yang menetukan solusi.
2. Inovasi Wirausaha
Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam
rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing)
inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter
11
Druckermengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi
wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik
sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang
ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang
tidak ada menjadi ada. Meskipun demikian, terdapat perbedaan
yangsignifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi
dan ide yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja
yang sempurna hal yang lebih penting, Wirausahawan yang prospektif
harus mempunyai keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui
tahapan pengembangan. Dengan demikian inovasi adalah suatu
kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih baik dan
keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui
implementasi.
Proses inovasi di mulai dengan analisis sumberdaya kesempatan
yang menjadi obyek. Inovasi beresifat konseptual dan perseptual, dapat
di pahami dan dilihat inovator harus maelihat bertanya dan mendengar
orang lain dalam mencari inovasi. Mereka berfikir keras dengan
segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan
cermat dan mendengarkan pendapat orang lain, serta memperhatikan
potensi pengguna inovasi yang di carinya untuk memenuhi harapan
nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnya sederhan dan
terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan
cermat. Inovasi lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada
pemikiran. Thomas Alfa Edison mengatakan jenius merupakan
perpaduan yang terdiri dari 1% inspirasi dan 99% kerja keras lebih
dari itu inovator pada umumnya bekerja dalam suatu bidang, edison
bekerja dalam hanya dalam bidang listrik dan menemukan inovasi baru
yang berupa bola lampu
Inovasi terdiri dari empat jenis, diantaranya penemuan,
pengembangan, duplikasi dan sintesis.
1. Penemuan.
12
Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan
sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner. Ex, penemuan pesawat
terbang oleh wright bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll.
2. Pengembangan.
Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini
menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh
Ray Kroc.
3. Duplikasi.
Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian
duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk
memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. Misalnya,
duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.
4. Sintesis.
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru.
Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan
dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru.
Misal, sintesis pada arloji oleh Casio.
1. Mengenali hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap
suatu hubungan yang baru dan berbeda antar obyek, proses, bahan,
teknologi dan orang. Seperti mencampurkan aroma bunga melati dengan
air the kemudian dibotolkan menjadi the botol yang harum dan segar
rasanya.
Untuk membantu meningkatkan kreativitas, kita dapat melakukan
cara pandang kita yang statis terhadap hubungan orang dan lingkungan
yang telah ada. Di sini kita coba melihat mereka dengan cara pandang
yang baru dan berbeda. Orang yang kreatif akan memiliki hubungan
13
intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali hubungan
yang baru dan berbeda dari fenomena tersebut. Hubungan ini nantinya
dapat memperlihatkan ide produk dan jasa yang baru. Sebagai contoh kita
melakukan latihan dengan melihat hubungan antara kue coklat dan es krim
vanili, atlet dan pelatih serta manajer dengan buruh.
3. Gunakan akal
Penelitian terhadap penggunaan fungsi otak pada bagian yang
terpisah antara kiri dan kanan telah dilakukan sejak tahun 1950-an dan
tahun 1960-an.
Otak bagian kanan dipakai untuk hal seperti analogi, imajinasi dan
lain-lain. Sedangkan otak bagian kiri dipakai untuk kerja seperti
analisis, melakukan pendekatan yang rasional terhadap pemecahan
masalah dan lain-lain. Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam
pekerjaannya ia harus saling berhubungan. Proses kreativitas meliputi
pemikiran logis dan analitis terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap
implementasi. Jadi bila kita ingin lebih kreatif, kita harus melatih dan
mengembangkan kemampuan kedua otak kita tersebut. Contoh latihan
dapat kita buat sesuai dengan fungsi belahan otak.
14
4. Hapus perasaan ragu-ragu
Banyak kebiaaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran
kreatif. Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa hanya
menggunakan 2-10 persen potensi kreativitas yang dimilikinya. Contoh :
banyak orang memiliki kecenderungan membuat penilaian yang cepat
terhadap sesuatu orang ataupun ide-ide.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Seorang wiraswasta harus memiliki kemampuan yang menunjang
usahanya selain sikap mental yang baik, namun bukan berarti kemampuan
ini harus telah dimiliki sebelum memulai usahanya. Kemampuan-
kemampuan tersebut harus menjadi dasar seseorang untuk menjadi
wiraswasta, untuk itu diperlukan proses pembelajaran dan mengasah
kemampuannya dalam praktek usaha supaya semakin hari kemampuan
tersebut semakin terasah dan terampil, sehingga usahanya dapat
berkembang dengan baik.
15
yang diharapkan, sehingga kita tidak perlu merasa sangat terbebani untuk
menjadi kreatif.
B. Saran
Pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, dan bagi
pembaca dimohonkan untuk mengirimkan saran yang berfungsi untuk
membangun dan untuk memperbaiki makalah ini. Atas kekurangannya
mohon maaf semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang
membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
16