Está en la página 1de 26

Praktikum Kimia Anorganik I

Tahun Ajaran 2014/2015

AIR HIDRAT
I. TUJUAN
Mengamati perubahan kimia yang karakteristik dari senyawa berhidrat dan
penentuan rumus hidrat.
I. TEORI
Air kristal merupakan molekul air yang terikat dalam suatu zat/senyawa berbentuk
hablur dengan perbandingan tetap. Senyawa yang mengandung air kristal disebut
hidrat, dengan nama sesuai jumlah molekul airnya yang beragam : monohidrat,
dihidrat, dst. Misalnya : CuSO4.5H2O ; BaCl2.2H2O ; FeSO4.7H2O ; Na2CO3.10H2O ;
Na2(SO4)3.24H2O. Ikatannya biasanya ikatan koordinasi, ikatan hidrogen, atau
ikatan molekuler, dan tidak bergantung pada valensi. Air ini bisa disingkirkan
dengan pemanasan (biasanya pada suhu 100oC atau lebih, dan secara bertahap).
Pada CuSO4.5H2O 4 molekul H2O terikat secara koordinasi pada Cu++ membentuk
[Cu(H2O)4]2+ dan H2O ke-5 berikatan hidrogen dengan SO42-. Pada suhu 100oC akan
berubah menjadi CuSO4.H2O dan pada 250oC molekul airnya akan terepas sehingga
menjadi garam CuSO4 bebas air. Molekulmolekul air yang kuat ikatannya kerap
disebut air konstitusi (water of constitution). Air kristal berperan pula pada bentuk
dan warna senyawa. CoCl2 hidrat berwarna merah muda, tetapi anhidratnya biru[1].
Air ( H2O ) merupakan molekul yang sangat melimpah di dunia. Air mempunyai
kepolaran yang tinggi dan sifat fisika yang dominan adalah yaitu ikatan hidrogen
dan merupakan pelarut yang baik untuk senyawa ion. Garam hidrat diketahui
(contohnya seperti CuSO45H2O), dimana air berikatan secara koordinasi pada ion
logam dan membentuk ikatan hidrogen pada anion. Autoprotolisis akan
menghasilkan ion H3O+ dan OH- , yang dimana juga dikenal sebagai garam padat,
H3O+ dengan anion asam kuat (contohnya [H3O]+[NO3]-) dan OH- pada hidroksida,
akan dibentuk dari banyak logam[2].
Hidrat memberikan beberapa pengaruh terhadap senyawa yang mengikatnya.
Jika molekul air terdapat dalam suatu senyawa, maka warna senyawa tersebut akan

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

berubah dari keadaannya tanpa hidrat. Intensitas warnanya lebih kuat


menyebabkan warna menjadi lebih muda atau cerah. Senyawa hidrat juga akan
memperbesar massa senyawa karena kehadiran air yang terikat pada molekulnya.
Pada proses pelarutan, hidrat menurunkan kelarutan suatu senyawa dalam pelarut
air. Sedangkan dengan pemanasan, senyawa hidrat akan melepaskan uap air karena
pemanasan dapat memutuskan ikatan antara molekul air dengan senyawa, ikatan
ini merupakan ikatan yang lemah. Reaksi ini dinamakan reaksi dehidrasi. Selain itu
dengan pemanasan dapat terjadi reaksi dekomposisi seperti reaksi yang terjadi pada
hidrat dalam komponen organik, dimana reaksi yang terjadi merupakan reaksi yang
ireversibel[3].
Isomer merupakan senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama. Isomer
hidrat adalah perbedaan letak molekul air sebagai hidrat dan ligan. Isomer hidrat
membutuhkan air sebagai dua fungsi yaitu sebagai ligan dan sebagai pelarut dalam
struktur kristal. Isomer pelarut diartikan untuk mengikuti kemungkinan dari
amoniak dan ligan lainnya untuk menjadi pelarut. Perbedaan letak molekul air
tersebut mempengaruhi warna pada senyawa hidrat. Contohnya : [Cr(H2O)4Cl2].2
H2O berwarna hijau gelap sedangkan [Cr(H2O)5Cl.H2O berwarna hijau [4].
Klatrat merupakan molekul-molekul asing yang terperangkap dalam suatu
struktur induk yang besar tanpa ada reaksi kimia. Struktur induk ini biasa berupa
atau berasal dari molekul H2O atau molekul lainnya seperti agregat aquinon (fenol).
Hidrat dari gas mulia dalam molekul air dapat menjadi klatrat, tetapi tidak sama
klatrat biasa menjadi hidrat. Pada percobaan penentuan kadar hidrat menggunakan
analisa gravimetri, yaitu analisa yang berdasarkan pada pengukuran massa suatu
senyawa. Contoh dari klatrat ini terjadi ketika xenon dilarutkan dalam air dengan
tekanan rendah dan suhu dibawah 0OC, akan membentuk Xe.6H2O. Pemanasan
pada kristal akan melepaskan gas dengan segera. Dimana pada interaksi ini tidak
terjadi interaksi antara gas mulia dengan molekul air, atomatom gas akan terkunci
diantara ikatan hidrogen pada struktur es[3].

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

Higroskopis/zat pengering merupakan suatu zat yang dapat menyerap


air/lengas dari udara atau dari sekitarnya sehingga bisa digunakan sebagai zat
pengering, misalnya dengan menempatkannya dalam eksikator desikator. Contoh :
CaCl2, MgSO4, H2SO4Pa, CaO, P2O5 dan sebagainya. Cairan atau larutan zatzat
organik dalam pelarutpelarut organik biasanya dikeringkan melalui kontak
langsung dengan suatu zat pengering anorganik padat bebas air.
nH2O + zat pengering zat pengering (H2O)n
dalam memilih zat pengering, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah :
1. Harus tidak bersenyawa/bereaksi secara kimia dengan zat yang dikeringkan.
2. Kemampuan atau kapasitas pengeringnya harus efektif dan cepat.
3. Sebaiknya tak larut dalam zat cair.
4. Ekonomis.
5. Tidak mempunyai efek katalis yang menunjang reaksireaksi kimia terhadap
senyawa organik, seperti polimerisasi, reaksi kondensasi, dan otoksidasi.
6. Semua zat pengering harus bebas air.
Zat pengering dapat bergabung dengan air secara bolak balik (misalnya
garamgaram logam bebas air) dan dapat pula bereaksi dengan air secara tidak
bolak balik membentuk senyawa baru, contohnya P2O5.
Efektivitas zat pengering yang dapat bergabung secara bolak balik
bergantung pada :
1. Derajat hidrasi
2. Intensitas atau kesempurnaan pengeringan
3. Kecepatan serap air
Contoh dari zat pengering :
1. CaCl2 cukup banyak dipakai, karena selain harganya murah, kapasitas
pengeringnya juga lumayan tinggi (membentuk CaCl2.6H2O pada suhu kurang
dari 30oC) walaupun kecepatan serapnya tidak terlalu kencang. Proses
industrial pembuatannya biasanya masih memungkinkan terjadinya hidrolisis,

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

dan hasilnya dapat mengandung Ca(OH)2 bebas atau klorida basa. Oleh karena
itu tak bisa digunakan untuk mengeringkan asamasam atau zat cair yang
bersifat asam. CaCl2 (dan ZnCl2) dapat bereaksi dengan HF,NH3, alkohol, fenol,
asamasam amino, amida, amina, keton, dan beberapa halida dan ester.
2. MgSO4 merupakan zat pengering netral yang paling bagus dan tak mahal. Daya
serap kuat dan susah bereaksi dengan zat terlarut/pelarut, serta dapat dipakai
hampir untuk senyawa apa saja termasuk yang tak dapat digunakan bersama
CaCl2 seperti nitril, amida, keton, dan sebagainya.
3. CaSO4 merupakan pengering netral yang tergolong inert dan tak mau larut
dalam pelarutpelarut organik. Oleh karena itu baik untuk senyawa organik.
Tapi kapasitas serap airnya terbatas karena terbentuk hemihidrat.
4. NaOH/KOH digunakan terbatas untuk pengeringan aminaamina (kapur
soda, BaO, dan kapur tohor juga bisa dipakai). KOH akan lebih baik jika
dibandingkan dengan NaOH, apalagi dalam keadaan pekat larutannya dapat
dikocok dan direaksikan dengan banyak senyawa organik (asam, fenol, ester,
amida, dan sebagainya)
5. CaO banyak digunakan untuk pengeringan alkohol dengan berat molekul
rendah. Aksinya akan lebih baik jika dipanaskan terlebih dulu pada suhu 700
900oC dalam tungku listrik. CaO dan Ca(OH)2 stabil terhadap panas dan praktis
tidak volatil sehingga tidak perlu disingkirkan sebelum distilasi.
6. K2CO3 efisiennya lumayan baik, begitu pula kapasitas pengeringnya
(membentuk dihidrat). Hanya saja aksinya agak lambat. Baik untuk nitril, keton,
ester, dan sebagian alkohol, namun tak dapat untuk asam, fenol, dan zatzat
lain yang bersifat asam sebab akan bereaksi. Kadangkadang digunakan
sebagai pengganti NaOH/KOH untuk amina jika dimaksudkan untuk
menghindari pemakaian zat yang sangat alkalis. Dapat dimanfaatkan untuk
salting out alkoholalkohol, amina, dan keton, serta sebagai pengering awal.
Pada kondisi tertentu bisa ditukar MgSO4 bebas dari air.

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat dan Fungsi
No Alat Kegunaan
1. Tabung reaksi dan rak Sebagai tempat meletakkan senyawa yang
tabung reaksi akan diuji dan meletakkannya
2. Kaca arloji Sebagai wadah senyawa yang ingin di
timbang dan untuk menutup cawan
penguap
3. Cawan penguap Sebagai wadah senyawa hidrat yang ingin
didehidrasi
4. Spiritus Sebagai alat untuk memanaskan dengan
nyala kecil
6. Penjepit Sebagai alat untuk menjepit kaca arloji
menutup cawan penguap sebagian

3.1.1 Bahan dan Fungsi


No Bahan Kegunaan
1. Tembaga(II)sulfat Sebagai senyawa hidrat yang akan
heptahidrat didehidrasi
CuSO4.5H2O
2. Kobalt(II)klorida Sebagai senyawa hidrat yang akan
heksahidrat didehidrasi
CoCl2.6H2O
3. Amoniumoksalat Sebagai senyawa hidrat yang akan
monohidrat didehidrasi
(NH3)2C2O4.H2O

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

4. Kalium Sebagai senyawa hidrat yang akan


heksasianoferat(II) didehidrasi
trihidrat
K4Fe(CN)6.3H2O
5. Kalium natrium tartrat Sebagai senyawa hidrat yang akan
tetrahidrat didehidrasi
KNaC4H4O6.4H2O
11. Barium klorida hidrat Sebagai senyawa hidrat yang akan
BaCl2.xH2O ditentukan jumlah hidratnya

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

3.2 Cara kerja


a. Sifat hidrat
0,2 gram senyawa hidrat dimasukkan ke tabung reaksi kering dan tandai tiap
tabung reaksi, kemudian tiap-tiap sampel dipanaskan di atas burner dengan hati-
hati dan amati hasilnya.
b. Kadar hidrat
4 gr (BaCl2.x H2O) dimasukkan kedalam cawan yang telah ditimbang terlebih
dahulu (pastikan cawan tersebut kering), ditutup dan ditimbang. Kemudian cawan
diletakkan pada segitiga penyangga, tutupnya dipegang dengan penjepit sehingga
hanya sebagian yang tertutup. Sampel kemudian dipanaskan dengan hati-hati
selama 5 menit untuk mencegah percikan, kemudian selama 15 menit dipanaskan
dengan kuat.
Setelah pemanasan 15 menit, cawan ditutup dengan sempurna dan biarkan
dingin selama 10 menit, kemudian ditimbang. Dipanaskan lagi dengan kuat dalam
keadaan tertutup sebagian kemudian ditutup dengan rapat, didinginkan dan
timbang kembali. Hal ini dilakukan hingga berat sampel konstan, kemudian hitung
jumlah hidrat yang terdapat dalam sampel.

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

3.3 Skema kerja


a. Pengamatan senyawa hidrat

0,2 gram senyawa-senyawa anhidrat

- dimasukkan kedalam tabung reaksi kering


- diberi label tiap-tiap tabung
- dipanaskan tiap-tiap sampel diatas pembakar
(spiritus) sampai molekul air terdehidrasi

Senyawa anhidrat

Amati

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

b. Penentan kadar hidrat

4 gram (BaCl2 .x H2O)

- dimasukkan kedalam cawan yang telah


ditimbang
- ditutup dengan kaca arloji dan ditimbang
kembali
- diletakkan diatas segitiga penyangga dan
ditutup sebagian
- dipanaskan selama 5 menit untuk
menghilangkan percikan
- dipanaskan kembali dengan kuat selama 15
menit
- didinginkan 10 menit dengan ditutup
sempurna dan ditimbang
- dipanaskan dengan api sedang
- didinginkan dan ditutup dengan sempurna
Jika berat belum konstan
- ditimbang kembali
- dilakukan pemanasan, pendinginan, dan
penimbangan sampai didapat berat yang
konstan.

Senyawa anhidrat

- dihitung kadar hidrat dalam senyawa (NiSO4


.x H2O)

Hasil

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

3.4 SKEMA ALAT

3
4
2

1
6 5

Keterangan Gambar :
1. Lampu Spritus
2. Tabung Reaksi
3. Penjepit
4. Cawan Penguap
5. Pemanas
6. Segitiga Penyangga

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

IV. DATA DAN PERHITUNGAN


4.1 Data
a. Sifat hidrat
Pengamatan warna senyawa hidrat sebelum dan sesudah pemanasan:
No Senyawa hidrat Sebelum Sesudah
1 CuSO4.5H2O Biru Putih keabu - abuan
2 CoCl2.6H2O Ungu Biru
3 (NH3)2C2O4.H2O Putih Coklat
4 K4Fe(CN)6.3H2O Kuning Coklat
5 KNaC4H4O6.4H2O Putih Putih jernih

b. Kadar Hidrat BaCl2.xH2O


No Parameter Nilai
1. Massa cawan penguap + kaca arloji 58,21 gram
2. Massa cawan penguap + kaca arloji + 61,21 gram
senyawa hidrat (BaCl2.xH2O)
3. Massa senyawa hidrat (BaCl2.xH2O) 3 gram
4. Massa cawan penguap + kaca arloji + 60,78 gram
senyawa hidrat ( setelah pemanasan )
5. Massa senyawa anhidrat (BaCl2) 2,57 gram
6. Massa air yang hilang 0,43 gram

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

4.2 Perhitungan
a. Penentuan mol air
massa hidrat massa anhidrat
Mol air =
Mr air
3 gram 2,57 gram
= = 0,0239 mol
18g/mol
b. Penentuan mol anhidrat
massa anhidrat 2,57 gram
Mol anhidrat = = = 0,0123 mol
Mr anhidrat 208,34 g/mol
c. Nilai x
mol air 0,0239 mol
Nilai x = = = 1,94 2
mol anhidrat 0,0123 mol
d. Rumus molekul dan Mr hidrat
BaCl2 .2 H2O
Mr = 244,33 g/mol
e. % air dalam senyawa hidrat secara praktikum
massa air yang hilang
% senyawa hidrat = 100%
massa senyawa hidrat
0,43
= 100% = 14,33 %
3 gram
f. % air hidrat teori
BaCl2 + 2H2O BaCl2 .2 H2O
1 mol 2 mol 1 mol
massa air
% air hidrat =
massa senyawa hidrat
2 mol 18 g/mol
= 100% = 14,73%
1 mol 244,33 g/mol
g. % kesalahan
14,73% 14,33%
%kesalahan = 100% = 2,716 %
14,73%

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1 Pengamatan Setiap Langkah Kerja
a. Sifat hidrat
Langkah Kerja dan
No Foto Pengamatan Analisa
Reaksi
1 0,2 gram senyawa hidrat Senyawa hidrat memiliki Menurut teori, senyawa
dimasukkan ke dalam warna yang berbeda-beda, hidrat memiliki warna yang
tabung reaksi yaitu : lebih gelap atau tua
1. CuSO4.5H2O = Biru dibandingkan dengan senya-
1. 2. CoCl2.6H2O = Ungu wa anhidratnya.
3. (NH3)2C2O4.H2O = Putih
4. K4Fe(CN)6.3H2O =
Kuning
5. KNaC4H4O6.4H2O =
2.
Putih

3.

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

4.

5.
2 Senyawa hidrat Warna awal = biru Panas memutuskan ikatan
dipanaskan : Setelah pemanasan warna- antara molekul air dengan
a. CuSO4.5H2O nya menjadi putih keabu senyawa sehingga dihasilkan
CuSO4(s) + 5H2O(g) abuan dan terdapat uap air senyawa anhidrat.
pada tabung reaksi.
b. CoCl2.6H2O CoCl2(s) Warna awal = ungu Panas memutuskan ikatan
+ 6H2O(g) Setelah pemanasan warna- antara molekul air dengan
nya menjadi putih keabu senyawa sehingga dihasilkan
abuan dan terdapat uap air senyawa anhidrat.
pada tabung reaksi.

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

c. (NH3)2C2O4.H2O Warna awal = ungu Panas memutuskan ikatan


(NH3)2C2O4(s) + H2O(g) Setelah pemanasan warna- antara molekul air dengan
nya menjadi putih keabu senyawa sehingga dihasilkan
abuan dan terdapat uap air senyawa anhidrat.
pada tabung reaksi.
d. K4Fe(CN)6.3H2O Warna awal = kuning Panas memutuskan ikatan
K4Fe(CN)6(s) + 3H2O(g) Setelah pemanasan warna- antara molekul air dengan
nya menjadi coklat dan senyawa sehingga dihasilkan
terdapat uap air pada senyawa anhidrat.
tabung reaksi.
e. KNaC4H4O6.4H2O Warna awal = putih Panas memutuskan ikatan
KNaC4H4O6(s) + Setelah pemanasan senyawa antara molekul air dengan
4H2O(g) mencair menjadi bening dan senyawa sehingga dihasilkan
terdapat uap air pada senyawa anhidrat.
tabung reaksi.

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

b. Kadar hidrat
No Langkah Kerja Dan
Foto Pengamatan Analisa
Reaksi
1 Ditimbang 3 g BaCl2.xH2O berwarna putih, Penimbangan dilakukan pa-
BaCl2.xH2O dan ditu- tup teksturnya kasar. da neraca analitik dengan
dengan kaca arloji. menggunakan cawan peng-
uap dan ditutup dengan kaca
arloji.

2 BaCl2.xH2O dipanaskan Pada saat ini timbul sedikit Percikan dan asap yang
hati-hati selama 5 menit percikan dan asap. muncul berasal dari uap air
dan cawan penguap yang menguap akibat
ditutup sebagian dengan pemanasan. Oleh karena itu
kaca arloji kemudian digunakan api yang kecil.
dipanaskan kembali Kemudian dipanaskan deng-
dengan kuat selama 15 an kuat.
menit.

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

4 Ditutup dengan sem- Terdapat uap air menempel Pendinginan ini bertujuan
purna menggunakan kaca pada kaca arloji setelah untuk mengstabilkan zat
arloji dan didinginkan pemanasan. setelah proses pemanasan.
Uap air yang menempel pada
kaca arloji merupakan uap
air hasih dehidrasi dari
senyawa hidrat.
5. Ditimbang Massa senyawa setelah Hal ini disebabkan karena
pemanasan berkurang. molekul air yang terdapat
didalam senyawa telah
menguap, sehingga berat
molekul senyawa menjadi
berkurang.
6. Dipanaskan kembali Massa senyawa anhidrat Proses ini dilakukan agar
menggunakan api kom- belum konstan. Warna semua molekul air terlepas
por (api sedang) senyawa hidrat semakin dari senyawa hidrat ini. Berat
lama dipanaskan semakin hidrat belum konstan itu
berkurang intensitasnya. artinya masih ada hidrat
yang terkandung didalam

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

senyawanya. Semakin lama


dipanaskan massanya terus
berkurang.
7. Hitung x senyawa hidrat Setelah semua hidrat Dengan menggunakan ru-
ketika beratnya telah terlepas dari senyawa, n H2O
mus x= di
n Hidrat
konstan. massanya tinggal 2,57 gram.
dapatkan bahwa nilai x
Warna senyawa hidrat
adalah 2.
adalah putih dan teksturnya
lebih halus.

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

5.2 Pengamatan Sifat Fisik dan Hasil akhir

Senyawa dan Struktur


No Foto Sifat Fisik Analisis Kesalahan
Produk

1. Barium Klorida ( BaCl2) Bentuk Kristal Persen kesalahan yang


berwarna putih didapatkan adalah 2,716 %.
Ba
Tidak berbau Ini berarti bahwa percobaan
Cl Cl
Berat molekul telah dilakukan dengan teliti.
244,33 g/mol Tetapi masih terdapat sedikit
kesalahan, kesalahan yang
mungkin terjadi adalah
kesalahan saat penimbangan.

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

5.3 Pembahasan
Prinsip pada percobaan ini adalah reaksi dehidrasi, yaitu proses penghilangan
molekul air pada senyawa hidrat. Pada praktikum ini, senyawa hidrat mengalami
perubahan fisika dan kimia. Perubahan fisika dapat dilihat dari perubahan warna,
berat, dan wujud dari senyawa tersebut. Sedangkan perubahan kimia dapat
ditentukan dengan putusnya ikatan hidrogen pada senyawa hidrat sehingga
dilepaskan.
Pemanasan hidrat dapat memutuskan ikatan senyawa antara molekul dengan
air, sehingga molekul air akan menguap. Selama pemanasan akan terjadi perubahan
warna yang menandakan telah hilangnya molekul air pada senyawa hidrat. Dimana
warna senyawa hidrat akan lebih pekat dibandingkan warna senyawa anhidratnya.
Pada penentukan rumus kimia hidrat (air Kristal) pada senyawa
BaCl2.(H2O)x.BaCl2 hidrat dipanaskan selama 10 menit dan kemudian didinginkan
hingga dingin. Guna pemanasan dan pendinginan barium klorida yaitu untuk
mengetahui berapa gram hidrat yang hilang, dengan cara menimbang barium
klorida hidrat sebelum dipanaskan dan sesudah dipanaskan, kemudian dihitung
berapa selisihnya. Saat pemanasan cawan penguap ditutup sebagian dengan tujuan
agar molekul air pada senyawa hidrat dapat lepas, kemudian saat pendinginan
cawan ditutup seluruhnya tujuannya agar senyawa anhidrat yeng telah terbentuk
tidak menangkap uap air yang berada di udara bebas. Hal ini menandakan bahwa
senyawa hidrat lebih stabil dibandingkan dengan senyawa anhidrat. Dimana jika
senyawa anhidrat diletakkan di udara terbuka maka senyawa anhidrat ini akan
bereaksi dengan uap air diudara sehingga membentuk senyawa hidrat.
Persentase kesalahan pada percobaan penentuan kadar hidrat ini adalah 2,716
%. Hal ini berarti proses dehidrasi telah mendekati sempurna. Dimana setelah
dilakukan pengolahan data rumus dari senyawa hidrat yang ditentukan ini adalah
BaCl2.2H2O.

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat dsimpulan sebagai berikut :
a. Prinsip dari percobaan ini adalah proses dehidrasi yaitu penghilangan
molekul air dari suatu senyawa hidrat.
b. Intensitas warna senyawa hidrat lebih besar dibandingkan senyawa
anhidratnya.
c. Massa senyawa anhidrat lebih kecil dibandingkan massa senyawa
anhidratnya.
d. Persentase kesalahan pada percobaan ini adalah 2,716 %
e. Rumus senyawa hidrat yang diperoleh adalah BaCl2.2 H2O

6.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal diharapkan kepada praktikan
selanjutnya agar:
a. Melakukan pemanasan yang merata, untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.
b. Jangan menggunakan api yang terlalu panas pada saat pemanasan
pertama untuk menghindari percikan.
c. Pada percobaan penentuan kadar hidrat, tutup wadah untuk senyawa
yang bersifat delikuessen.

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

Lampiran 1 TUGAS PRAKTIKUM


1. Jika senyawa hidrat tidak terhidrasi secara sempurna. Bagaimana akibatnya pada
penghitungan massa air dalam BaCl2?
Jawab:
Jika tidak terhidrasi sempurna, berarti didalam senyawa tersebut masih
mengandung hidrat sehingga tidak dapat ditentukan massa airnya. Jika dibuat
perhitungan massa air, maka hasilnya pasti akan salah.
2. Berapa Air yang dibutuhkan untuk hidrasi kembali 15 gram BaCl2 anhidrat
sehingga terbentuk barium klorida hidrat?
Diketahui :
Massa BaCl2 = 15 g
Mr BaCl2 = 208,3 g/mol
Reaksi :
BaCl2 + 2H2O BaCl2.2H2O
Ditanya :
Massa air jika terbentuk BaCl2 terhidrat?
Jawab :
15 gram
Mol BaCl2 = = 0,072 mol
208,3 gram/mol

Mol H2O = 2 mol BaCl2


= 2 x 0,072 mol
= 0,144 mol
Massa H2O = 0,144 mol x 18 g/mol
= 2,592 g
3. Struktur molekul BaCl2 terhidrat

H H

O Cl Ba Cl O
H H

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

DAFTAR PUSTAKA

[1] Amirudin, Prof. DR. H. A. 2000. Kamus Kimia. Jakarta : Gramedia.

[2] Cox, P. A. 2004. Instant Notes Inorganic Chemistry Second Edition. London and
New York : BIOS Scientific.

[3] Rayner, Geoff and Canham. 2010. Descriptive Inorganic Chemistry Fifth Edition.
New York : Clancy Marshall.

[4] Miessler, Gary L. 2014.Inorganic Chemistry Fifth Edition. New York : GEX
Publishing.

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

5 JURNAL
5.1 Analisis
a. Skema kerja
10 g KCl
- Dilarutkan dalam 40 mL air
- Ditambahkan 9 g HgCl2 yang telah dilarutkan terlebih
dahulu
Campuran
- Didiamkan selama beberapa hari sampai terbentuk kristal
- Diperiksa dengan X ray
Hasil

b. Analisis metoda yang dipakai


NO. METODE PRINSIP TUJUAN

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

1. Spektra Pengukuran Metode ini


inframerah panjang bertujuan agar
ikatan dari dapat digunakan
H2O pada sebagai pengukuran
spektrum dari panjang ikatan
tertentu. H2O yang terdapat
pada kristal pada
spektrum tertentu
agar dapat
ditentukan berapa
jumlah molekul
H2O pada kristal.

c. Analisis hasil yang didapatkan


d. Kelebihan jurnal disbanding praktikum

Air Hidrat
Praktikum Kimia Anorganik I
Tahun Ajaran 2014/2015

DAFTAR PUSTAKA
Cotton, Wilkinson. 1989. DASAR KIMIA ANORGANIK. Jakarta: UI. Press. Hal 325
328.
Huhey, J. E. INORGANIC CHEMISTRY 2nd EDITION. New York : HIE. Hal 74-83.
Takhir, Agus. 1983. KONSEP-KONSEP KIMIA. Bandung: Pustaka Iadja. Hal 34-46.
Wollosn, J.D. 1994. INORGANIC EXPERIMENTS. New York: VCH Publisher Inc.
Hal 56-58.

Air Hidrat

También podría gustarte