Está en la página 1de 10

LAKTASI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN

(Sebuah Kajian Tafsir Tematik)

Nanang Rokhman Saleh

(Stikes Yarsis, Jl. Smea 57 Surabaya)


email: nanang.stikesyarsi@gmail.com

Abstract: One of the provisions of law which has been described in the Qur'an is the
problem radha'ah (feeding) or lactation. The word of Radha'ah in the Quran is used for
two meaning: first, as one reason for marriage forbidden due to foster sister (QS. al-Nisa:
23), and second, as the activity of breastfeeding for the mother to her baby, in which the milk
becomes the main food for babies, especially the first six months of birth, and highly
recommended it be given to infants until two years old (Surah al-Baqarah: 233). Feeding
activity is a series of pregnancy, childbirth and infant care. The fourth activity has been
established by Allah to each of women as the nature and the trust as well. All of these gifts,
recognized by the Qur'an as a condition that is very exhausting and burdensome to mother,
but noble in the sight of Allah. Therefore, children must be grateful, respectful and dutiful to
his parents, so that they can remember the good, service, and the struggle of his parents
(Luqman: 14, al-Ahqaf: 15) Radha'ah as the main activity of the mother after the birth of her
baby, bring benefits to both mother and baby. Breastfeeding can build psychological situation
of calm and full of affection between mother and child. However, in practice, interest of
mother in giving breastfeed declined, whereas the Quran has set the terms of breastfeeding,
obligations and rights of mothers to breastfeed, breastfeeding and weaning time limit. The
father should provide to mother during breastfeeding or find a woman to give breastfeeding
and these conditions causes mahram. In addition, breast-feeding should be intended for the
worship of Allah so the mother had the pleasure and reward from Him.

Abstrak: Salah satu ketentuan hukum yang telah dijelaskan dalam al-Quran adalah
persoalan radhaah (menyusui bayi) atau laktasi. Kata radhaah dalam al-Quran
dipergunakan untuk dua pengertian, yaitu pertama, sebagai salah satu sebab diharamkannya
pernikahan akibat saudara perempuan persusuan (QS. al-Nisa: 23), dan kedua, sebagai
aktifitas menyusui bagi ibu terhadap bayinya, di mana ASI menjadi makanan utama bagi bayi
terutama enam bulan pertama dari kelahirannya, dan sangat dianjurkan diberikan hingga bayi
itu berusia dua tahun (QS. al-Baqarah: 233). Aktifitas menyusui merupakan rangkaian dari
kehamilan, persalinan dan perawatan bayi. Keempat aktifitas ini telah ditetapkan oleh Allah
kepada setiap kaum wanita sebagai kodrat sekaligus amanah. Semua anugerah tersebut, diakui
oleh al-Quran sebagai kondisi yang sangat memayahkan dan memberatkan ibu namun mulia
di sisi Allah. Karenanya, anak-anak wajib bersyukur, hormat dan berbakti kepada orang
tuanya, agar supaya mereka dapat mengingat kebaikan, jasa dan perjuangan orang tuanya
(Luqman: 14, al-Ahqaf: 15). Radhaah sebagai aktifitas utama ibu setelah kelahiran bayinya,
membawa manfaat bagi ibu dan bayinya. Pemberian ASI dapat membangun situasi psikologi
yang tenang dan penuh kasih sayang antara ibu dan anak. Namun dalam praktiknya, minat ibu
menyusui menurun, padahal al-Quran telah menetapkan pengertian menyusui, kewajiban dan
hak ibu untuk menyusui, batas waktu menyusui dan menyapih. Kewajiban ayah mencukupi
kebutuhan ibu selama menyusui atau menyewa ibu susu jika ibu berhalangan dan kondisi ini
menyebabkan hubungan mahram. Di samping itu, menyusui bayi hendaknya diniatkan untuk
beribadah kepada Allah sehingga pelakunya mendapat ridha dan pahala dari sisi-Nya

Kata kunci: Laktasi, ASI


PENDAHULUAN formula, takut kehilangan daya tarik
Al-Quran menyebut dirinya sebagai wanita, kurangnya penyuluhan
sebagai hudan li al-nas petunjuk bagi tentang pentingnya ASI dan menyusui dari
segenap umat manusia. Akan tetapi tenaga kesehatan juga dari para dai
petunjuk al-Quran tersebut tidak akan (ulama), dan meningkatnya promosi susu
dapat dipahami maknanya bila tanpa kaleng (formula).
adanya penafsiran. Pada intinya, tafsir Bila demikian kondisinya, sebagai
adalah usaha manusia untuk menjelaskan pengganti ASI para ibu akan memberikan
hal-hal yang dikandung dalam ayat-ayat al- susu formula kepada anak mereka dan
Quran sehingga dengan mudah dapat menitipkannya kepada baysister atau ke
dimengerti, mengeluarkan hukum yang TPA (Taman Pengasuhan Anak), yang hal
terkandung di dalamnya untuk diterapkan ini dapat merugikan masa depan anak.
dalam kehidupan sebagai suatu ketentuan Berdasarkan uraian inilah, penulis
hukum. terdorong untuk menulis tentang konsep
Salah satu hak seorang anak setelah radhaah (menyusui) atau (laktasi; bahasa
kelahirannya adalah hak untuk medis) dalam perspektif al-Quran dengan
mendapatkan penyusuan dari ibunya yang menggunakan pendekatan Tafsir Maudhui
berguna untuk tumbuh kembang anak. (tematik).
Pertumbuhan dan perkembangan bayi,
banyak dipengaruhi oleh nutrisi yang PEMBAHASAN
diberikan kepada anak yang berupa ASI. Tafsir Maudhui (tematik)
Kebutuhan akan nutrisi yang sesuai bagi merupakan upaya menjelaskan persoalan
bayi tersebut, ternyata sangat diperhatikan tertentu secara tematik dengan cara
Islam. Islam telah mengajarkan kepada menghimpun ayat-ayat al-Quran yang
setiap ibu untuk memenuhi kebutuhan terkait, kemudian disusun sesuai urutan
nutrisi bayinya dengan memberikan ASI dan sejarah turunnya ayat, dicari
(air susu ibu) kepada anak-anaknya selama munasabah (korelasi) antar ayat, dibahas
dua tahun penuh (QS. al-Baqarah: 233). secara utuh dengan diperkuat dengan hadis
Isyarat al-Quran itu harus diakui Nabi saw dan literatur terkait sehingga
telah memberikan inspirasi pada kalangan membentuk kerangka konsep yang
profesi kedokteran dan berbagai lembaga sistematis.
kesehatan seperti WHO yang Dalam artikel ini, akan dibahas
menganjurkan kepada para ibu untuk tujuh hal terkait dengan konsep laktasi
menyusui secara eklusif sampai bayi dalam perspektif al-Quran, yaitu:
berumur enam bulan dan menganjurkan
pemberian ASI sampai anak berusia dua Pengertian Radhaah
tahun. Disamping itu, aktifitas menyusui Secara etimologis, kata radhaah
membawa manfaat bagi ibu dan bayi atau ridhaah didefinisikan oleh Ahmad
dalam berbagai aspek. Intinya, menyusui Isa Ashur sebagai suatu nama untuk
merupakan hal penting dalam membangun menghisap puting dan meminum air
situasi psikologi yang tenang dan penuh susunya. Secara terminologi, radhaah
kasih sayang antara ibu dan anak hingga adalah upaya seorang bayi (usia 0-2 tahun)
anak itu tumbuh dengan sehat, baik fisik, untuk mendapatkan ASI dengan cara
psikis maupun mentalnya. menghisap puting susu ibu atau melalui dot
Namun demikian pada (botol susu) setelah ASI itu dipompa
kenyataannya, minat dan motivasi ibu (perah). Berbeda dengan definisi tersebut,
untuk menyusui bayinya mengalami Ahmad Shantanawi mengartikan radhaah
penurunan yang dikarenakan oleh banyak sebagai penyusuan (seorang bayi) yang
faktor, antara lain kesibukan kerja, meniti karenanya ditetapkan adanya hubungan
karier, meniru orang lain memberi susu nasab (kekeluargaan) dan penghalang dari
pernikahan (haramnya pernikahan) akibat sudah dicerai, wajib menyusui anaknya
dari penyusuan. bila tidak berhalangan seperti sakit dan
Berdasarkan makna terminologi semacamnya. Begitu pula, kebolehan
tersebut, dapat diketahui bahwa mencari ibu susu, tidak dapat menghalangi
penggunaan kata radhaah dalam al- dari kewajiban menyusui. Sebab,
Quran dapat dilihat dari dua aspek, yaitu kewajiban itu berguna untuk menjaga
pertama penyusuan sebagai salah satu kebaikan atau kesehatan anak (li al-
sebab dari sebab-sebab diharamkan mashlahah) bukan semata menjalankan
pernikahan (QS. al-Nisa: 23) dan kedua, perintah Allah (taabbud).
penyusuan di mana air susu ibu menjadi Ahmad Mustofa al-Maraghi
makanan utama bagi bayi (QS. al-Baqarah: menjelaskan, alasan utama diwajibkannya
233, al-Thalaq: 6). para ibu menyusui anak-anaknya adalah
Penyusuan di mana air susu ibu karena air susu ibu merupakan makanan
menjadi makanan utama bagi bayi, telah terbaik bagi bayi menurut kesepakatan para
dikenal tiga macam cara pemberian ASI dokter. Ketika bayi masih dalam
kepada bayi, yaitu: pertama, penyusuan kandungan, ia ditumbuhkan dengan darah
alami (bayi menyusu langsung melalui ibunya. Setelah lahir, darah tersebut
puting susu ibunya atau wanita lain), berubah menjadi susu yang merupakan
kedua, penyusuan campuran (pemberian makanan utama dan terbaik bagi bayi.
ASI dibantu susu buatan, dan ketiga, Ketika ia telah lahir dan terpisah dari
penyusuan buatan (pemberian susu hewan ibunya, maka hanya ASI yang cocok dan
atau susu formula kepada bayi). paling sesuai dengan perkembangannya.
Abdul Karim Zaidan
mengungkapkan, menyusui bayi di
Hak dan Kewajiban Ibu untuk samping menjadi kewajiban para ibu, juga
Menyusui merupakan hak mereka. Sebab, ibu adalah
Abu Hayyan menyatakan, ayat 233 orang yang paling berhak menyusui bayi
surah al-Baqarah tersebut diturunkan daripada orang lain, selama ia mampu
bertujuan melindungi hak-hak bayi di saat melaksanakannya, baik penyusuan itu
hubungan kritis antara kedua orang tuanya dilakukan secara sukarela maupun dengan
dipertaruhkan dengan risiko mendapat upah.
membahayakan kepentingan bayi. Karena Terkait dengan hak ibu untuk
itu, permulaan ayat tersebut disepakati menyusui anak yang dilahirkannya, para
berlaku secara umum, baik orang tua mufassir telah mengungkapkan
bercerai atau tidak, berkenaan dengan pandangannya. Ibn Jarir al-Thabari
perintah dan masa menyusui. mengatakan, seorang ibu lebih berhak
Para mufassir mengemukakan menyusui anaknya daripada orang lain,
bahwa kalimat ( ) surah al- meskipun tidak disebutkan bahwa Allah
Baqarah ayat 233 tersebut meskipun mewajibkan kepadanya agar menyusui
menggunakan shighat al-khabar (bentuk anak tersebut. Abu Bakar al-Jashshas
kalimat berita), namun bermakna al-amr menafsirkan permulaan ayat 233 surah al-
(perintah), yang berarti hendaklah para ibu Baqarah dengan pengertian bahwa ibu
menyusui anak-anaknya dalam rangka lebih berhak menyusui anaknya selama dua
melaksanakan hukum Allah yang telah tahun, dan ayah tidak boleh menyusukan
diwajibkan kepada mereka. anaknya kepada wanita lain selama ibunya
Muhammad Rasyid Ridha mau menyusui sendiri.
menjelaskan, zahir ayat tersebut Imam al-Qurthubi mengatakan,
menunjukkan bahwa perintah menyusui itu para ibu (kandung bayi) adalah orang yang
wajib secara mutlak. Oleh karena itu, para paling berhak menyusui anak-anaknya
ibu, baik yang masih sebagai isteri maupun daripada wanita lain, karena mereka lebih
sayang dan lebih lembut, dan memisahkan bulan pertama dari kelahirannya, dan
anak dari ibunya dapat merugikan dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun
keduanya. Muhammad Sayyid Thanthawi dengan pemberian makanan pendamping
mengatakan, Allah telah memerintahkan ASI yang bergizi. Proses ini merupakan
kepada para ibu agar menyusui anak- kunci bagi tumbuh-kembang sehat
anaknya sejak kelahirannya. Sebab, air optiomal bagi anak.
susu ibu merupakan makanan terbaik bagi Menurut al-Maraghi, hikmah
bayi dalam fase awal kehidupanya, ditetapkannya penetapan waktu menyusui
menjaga kesehatan dan pertumbuhan bayi, bayi dengan masa dua tahun ini adalah,
serta melindunginya dari berbagai macam agar kepentingan bayi benar-benar
penyakit. diperhatikan. Air susu ibu merupakan
makanan utama bagi bayi ketika usia itu
Masa Menyusui Bayi dan ia sangat membutuhkan kasih sayang
Batas maksimal waktu menyusui dan perawatan ekstra, yang hal ini tidak
adalah dua tahun yang sangat dianjurkan mungkin dilakukan kecuali oleh ibu
kepada para ibu, yakni para ibu yang ingin kandungnya sendiri.
menyempurnakan penyusuan.
Sebagaimana hal itu tertera di permulaan Nafkah untuk Penyusuhan
ayat 233 surah al-Baqarah yang artinya, Sayyid Quthb menyatakan, sebagai
Para ibu hendaklah menyusukan anak- timbal balik dari melaksanakan kewajiban
anaknya selama dua tahun penuh, yaitu menyusui bagi ibu terhadap anaknya, maka
bagi yang ingin menyempurnakan ayah berkewajiban untuk memberi nafkah
penyusuan. (QS. al-Baqarah: 233) (makan dan minum), dan pakaian kepada
Muhammad Rasyid Ridho ibu secara patut dan baik, sehingga ibu
menjelaskan bahwa permulaan ayat 233 dapat menyusui anaknya secara optimal,
surah al-Baqarah tersebut memberi dan kesehatan diri ibu tetap terjaga. Hal
pengertian bahwa masa menyusui yang ini telah ditegaskan oleh lanjutan ayat 233
sempurna adalah dua tahun, ditinjau dari surah al-Baqarah yang artinya, Dan
aspek pemeliharaan anak yang ketika itu kewajiban ayah memberi makan dan
masih lemah kondisinya dan berdasarkan pakaian kepada para ibu dengan cara
prinsip bahwa air susu ibu merupakan yang maruf .
makanan yang paling sesuai bagi setiap Pemberian nafkah penyusuan itu
bayi dalam masa ini. Sayyid Quthb berlaku selama dua tahun yang diberikan
menambahkan, bahwa perintah menyusui kepada ibu yang menyusui bayinya, baik
selama dua tahun penuh, merupakan waktu yang sudah dicerai maupun masih sebagai
yang ideal, baik ditinjau dari kesehatan isteri. Pemberian nafkah dan sandang itu
fisik, jiwa, dan mental spiritual anak. dilakukan dengan cara yang maruf (baik),
Selain itu, Ibn Jarir al-Thabari yakni sesuai dengan kebutuhan ibu,
menyatakan, bahwa dua tahun adalah batas berdasarkan kemampuan ekonomi suami.
maksimal penyusuan untuk semua bayi Petunjuk ini sebagaimana dijelaskan pada
yang dilahirkan berdasarkan keumuman lanjutan ayat 233 surah al-Baqarah yang
ayat, sekaligus menjadi pedoman bagi artinya, Seseorang tidak dibebani
kedua orang tua bayi ketika berselisih melainkan menurut kadar
tentang waktu menyusui, dan ia kesanggupannya, sehingga tidak
menyatakan bahwa tidak ada penyusuan menyusahkan suami (ayah).
setelah masa dua tahun. Adapun illat (sebab)
Terkait dengan lamanya pemberian diundangkannya hukum-hukum penyusuan
ASI, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tersebut adalah sebagaimana disebutkan
menganjurkan kepada para ibu untuk dalam al-Quran surah al-Baqarah ayat 233
memberikan ASI pada anaknya selama 6 yang artinya, Janganlah seorang ibu
menderita kesengsaraan karena anaknya memisahkan dari puting susunya,
dan juga seorang ayah karena anaknya. kemudian beralih pada makanan pokok
Mayoritas mufassir menjelaskan, lainnya yang menjadi makanan orang
ayat tersebut dengan makna seorang ibu dewasa.
tidak boleh menolak untuk menyusui Imam al-Qurhubi menjelaskan
bayinya dengan tujuan membuat derita bahwa penetapan al-Quran tentang
ayahnya, atau menuntut upah yang lebih bolehnya bayi disapih setelah dua tahun
banyak kepada ayah, dan seorang ayah disusui adalah untuk menghindari konflik
juga tidak boleh mencegah ibu dari dan perselisihan antara orang tua (suami
menyusui bayi padahal ia sangat cinta isteri). Namun, meski syariat menetapkan
(rela) untuk menyusuinya. dua tahun, bayi boleh disapih sebelum
Dengan tuntunan ini, anak yang mencapai dua tahun itu, jika ada alasan
dilahirkan mendapat jaminan pertumbuhan yang dibenarkan serta dengan kesepakatan
fisik dan perkembangan jiwa dengan baik. dan keridaan suami isteri. Tentunya hal
Bahkan jaminan tersebut harus tetap tersebut tidak boleh sampai
diperolehnya walau ayahnya telah membahayakan kondisi bayi.
meninggal dunia sebagaimana dinyatakan Penyapihan dilakukan pada usia
oleh lanjutan ayat 233 surah al-Baqarah sekitar dua tahunan bertujuan untuk
yang artinya, Dan warispun berkewajiban menjaga perkembangan fisik dan
demikian. psikologis anak seperti pengenalan aneka
Yakni diwajibkan pula kepada ahli ragam rasa dan tekstur makanan, latihan
waris (sebagaimana diwajibkan kepada mengunyah makanan padat agar gigi dan
ayah) untuk memberi nafkah kepada ibu, rahangnya berkembang normal, melatih
memenuhi seluruh haknya, dan tidak anak mandiri dan membentuk konsep diri
menimpakan mudharat (bahaya) yang positif.
kepadanya, agar ia dapat melaksanakan
penyusuan dan pemeliharaan anak dengan Upah untuk Ibu Susu dan Hubungan
baik. Mahram
Ketika ibu berhalangan menyusui
Masa Menyapih Bayi anaknya, maka ayah boleh menyusukan
Allah menentukan waktu dua tahun anaknya tersebut kepada wanita lain
itu bukanlah batas waktu yang mutlak. dengan ketentuan, wanita itu diberi honor
Kedua orang tua bayi boleh menyapih (upah) yang layak dan diberikan dengan
anaknya ketika usia dua tahun cara yang baik. Hal ini sebagaimana tertera
sebagaimana dijelaskan dalam firman dalam al-Quran surah al-Baqarah ayat 233
Allah yang artinya, dan menyapihnya pada yang artinya, Dan jika kamu ingin anak-
usia dua tahun (QS. Luqman: 14, al- anakmu disusukan oleh orang lain, maka
Ahqaf: 15), atau menyapih anaknya tidak ada dosa bagimu, apabila kamu
sebelum genap usia dua tahun sebagaimana memberikan pembayaran menurut yang
dijelaskan dalam al-Quran surah al- patut.
Baqarah ayat 233 yang artinya, Apabila Kebolehan menyusukan anak
keduanya ingin menyapih (sebelum dua kepada wanita lain itu juga dijelaskan
tahun) dengan kerelaan keduanya dan dalam ayat 6 surah al-Thalaq yang artinya,
musyawarah, maka tidak ada dosa bagi Jika mereka menyusukan (anak-anak)mu
keduanya. untukmu, maka berilah kepada mereka
Kata al-fishal berarti memisahkan upahnya, bermusyawaralah di antara
bayi dari penyusuan (ibu) nya. Kata al- kalian (segala sesuatu) dengan baik, dan
fishal semakna dengan kata al-fitham yaitu jika kamu menemui kesulitan, maka
mencegah anak dari air susu (ibu), perempuan lain boleh menyusukan (anak
menghentikan dari meminumnya, dan itu) untuknya.
Wahbah al-Zuhaili menjelaskan, menyusuinya, karena wanita itu menjadi
para ibu yang ditalak itu lebih berhak ibu susunya. Hal ini dijelaskan dalam al-
menyusui bayinya dengan upah yang Quran surah al-Nisa ayat 23 yang artinya:
sepadan, dikarenakan kasih sayang dan
kelembutan ibu terhadap anaknya itu lebih Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-
besar dibanding orang lain, di samping ia ibumu; anak-anakmu yang perempuan,
termasuk orang yang paling berhak saudara-saudaramu yang perempuan,
merawat dan menyusui anaknya. Oleh saudara-saudara bapakmu yang
karena itu, seorang ayah tidak boleh perempuan; saudara-saudara ibumu yang
menyusukan bayinya kepada wanita lain perempuan; anak-anak perempuan dari
ketika sang ibu mau menyusuinya sendiri. saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-
Al-Maraghi menafsirkan, ayat anak perempuan dari saudara-saudaramu
tersebut secara tegas menjelaskan bahwa yang perempuan; ibu-ibumu yang
hak menyusui dan pemberian nafkah bagi menyusui kamu; saudara perempuan
anak-anak, adalah menjadi tanggungjawab sepersusuan.
para suami, sedangkan hak menjaga dan
merawat mereka menjadi tugas para isteri. Keharaman itu berlaku untuk setiap
Sehingga bila suami isteri itu saling perempuan yang haram dinikahi karena
memahami tugas dan kewajibannya nasab adalah juga haram dinikahi karena
terhadap anak yang dimiliki, maka semua penyusuan. Sebagaimana hal ini dijelaskan
hak anak itu akan terpenuhi dengan baik. dalam hadis Nabi saw riwayat al-Bukhari
Menurut Sayyid Quthb, pemberian yang artinya, Haram karena susuan
upah terhadap mereka berguna untuk adalah apa yang haram karena pertalian
menjaga kesehatan wanita yang menyusui nasab.
anaknya. Di samping itu, ayah dan ibu Menurut al-Qurthubi, mahram
diperintahkan agar bermusyawarah dalam (wanita) yang haram dinikahi oleh bayi
urusan anak, karena anak merupakan yang menyusui pada wanita selain ibu
amanat bagi mereka berdua. Sehingga jika kandungnya itu adalah: (a) wanita yang
mereka gagal dalam membina rumah menyusui (ibu susu), (b) ibunya ibu susu
tangga, maka hal itu tidak sampai atau nenek, (c) ibunya ayah susu atau
merugikan anaknya. nenek, (d) anak perempuan dari ibu susu,
Lebih lanjut, al-Maraghi (e) khalah atau bibi yakni saudara
menegaskan, apabila seorang bayi perempuan dari ibu susu , (f) ammah atau
diserahkan penyusuannya kepada bibi yakni saudara perempuan dari ayah
perempuan lain karena ibunya berhalangan susu, (g) banat al-akh atau keponakan
atau dalam keadaan darurat, maka yang perempuan dari saudara laki-laki ibu susu,
harus diperhatikan dari perempuan itu (h) banat al-ukht atau keponakan
adalah kesehatan dan akhlaknya. Sebab, air perempuan dari saudara perempuan ibu
susu perempuan yang diminum oleh bayi susu.
itu, selain dapat menumbuhkan daging dan Mayoritas ulama menyatakan
tulang dalam tubuhnya, juga dapat bahwa hubungan mahram itu terjadi bila
mempengaruhi karakter bayi. Bahkan terpenuhi tiga syarat, yaitu (a) bayi
terkadang pengaruh kejiwaan dan meminum air susu wanita lain baik secara
kecerdasan akal lebih besar daripada langsung (menghisap puting susu) maupun
pengaruh yang bersifat jasmani. melalui dot (botol) setelah air susu itu
Akibat hukum yang muncul dari diperah (pompa), (b) bayi telah menyusu
penyusuan anak yang dilakukan oleh sebanyak lima kali susuan, dan (c) usia
wanita lain adalah terjalinlah hubungan bayi 0-2 tahun.
mahram antara keduanya, sehingga anak Menurut Sayyid Sabiq, hikmah
tersebut haram menikahi wanita yang shari diharamkannya pernikahan karena
hubungan susuan adalah sebagai rahmat kebaikan. Sebaliknya, anak-anak yang
Allah kepada manusia, yaitu untuk tidak pernah memperoleh kasih sayang dan
mengikat tali kekeluargaan akibat belaian ibunya, mereka akan merasakan
terjadinya penyusuan. Di samping itu, dirinya terbelenggu, berperasaan keras,
sebagian tubuh bayi yang menyusu, jahat dan dendam.
tumbuh dari air susu ibunya, sehingga anak Menyusui bayi dapat memperkuat
itu mewarisi tabiat dan watak ibu susunya, hubungan yang akrab dan erat antara ibu
sebagaimana tabiat itu diwarisi oleh dan anak. Namun gambaran dari kuatnya
anaknya sendiri yang ia lahirkan. hubungan itu akan terputus oleh
Al-Jazairi menambahkan, hikmah keguncangan yang dahsyat di hari Kiamat,
medis dari haramnya menikahi ibu dan sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran
saudara perempuan sepersusuan adalah surah al-Hajj ayat 2 yang artinya, ...
bahwa nutrein (zat gizi) dalam ASI (ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat
merupakan bagian penting dan sumber kegoncangan itu, lalailah semua wanita
utama dalam tumbuh kembang anak, yang menyusui anaknya dari anak yang
masuk dan menyatu dalam jaringan sel disusuinya dan gugurlah kandungan
anak. Di samping itu, saudara-saudara segala wanita yang hamil .
susuannya akan memiliki kesamaan atau Pentingnya menyusui dalam
kemiripan dalam hal sifat yang diturunkan berbagai sisinya itu, juga telah ditunjukkan
dari ibu pemilik ASI tersebut. Maka dari oleh ibunda Nabi Musa. Ia menyusui Nabi
itu, pernikahan dengan mereka akan Musa yang ketika itu berada dalam
menyebabkan lahirnya sifat (tabiat) yang ancaman pembunuhan Firaun, dan tidak
lemah dan pengaruh yang buruk terhadap menyerahkannya kepada para perempuan
anak keturunan. lain yang disiapkan oleh Firaun untuk
menyusuinya, karena ditakutkan akan
Hikmah dan Manfaat Menyusui mempengaruhi pribadi Nabi Musa sendiri.
Allah memerintahkan kepada para Karenanya, Nabi Musa menolak menyusu
ibu agar menyusui anak-anaknya selama kepada mereka atas petunjuk langsung dari
dua tahun penuh. Sebab, pada masa ini Allah (QS. Al-Qashash: 7-12).
anak-anak masih membutuhkan air susu Pentingnya menyusui itu juga
ibu. Sesudah itu, seorang anak mulai dijelaskan oleh Rasulullah saw. Beliau
merasakan makanan dan minuman. menunda merajam (menderah) wanita
Sedangkan ASI tak dapat ditandingi oleh pezina yang hamil sampai bayinya lahir,
air susu yang lain. Dalam hal ini, hikmah disusui dan kemudian disapih (usia 2
Ilahi menetapkan air susu ibu menjadi tahun). Begitu pula, beliau
makanan bagi bayi, cocok bagi memperbolehkan ibu yang sedang
pertumbuhan anak menurut tingkatan menyusui untuk tidak berpuasa di bulan
usianya. Oleh karena itu, apabila seorang ramadhan jika khawatir akan berkurangnya
anak harus disusukan kepada wanita lain produksi ASI dan bayi yang disusuinya,
karena keadaan darurat, maka kondisi tetapi dia wajib mengganti puasanya.
kesehatan, akhlak dan tabiat wanita itu Betapa Allah dan Rasul-Nya telah
harus dicermati. Sebab, air susu wanita itu menekankan pentingnya pemberian ASI
berpengaruh terhadap jasmani, akhlak dan secara alami oleh para ibu kepada anak-
sopan santun anak. anaknya. Karena sang ibu memiliki
Seorang ibu ketika menyusui peluang dan bahkan (sebagian) tanggung
anaknya, ia tidak sekedar menyusui, jawab terhadap tumbuh kembang bagi
melainkan dengan penuh perasan keturunannya. Sebagaimana hal ini
kelembutan, kasih sayang, dan belaian. dijelaskan dalam hadith Nabi saw riwayat
Sehingga dengan demikian, akan tumbuh Muslim yang bersumber dari Abdullah ibn
pada diri anak perasaan disayang dan cinta Umar yang artinya, Seorang lelaki
(suami) adalah pemimpin bagi Qashash, ayat 14 surah Luqman dan
keluarganya dan akan ditanya tentang ayat 15 surah al-al-Ahqaf, dan (b)
mereka. Seorang perempuan (isteri) ayat-ayat madaniyyah terdiri dari ayat
adalah pemimpin bagi keluarga, suami 233 surah al-Baqarah, ayat 23 surah
dan anaknya dan akan ditanta tentang al-Nisa, ayat 2 surah al-Hajj, dan ayat
mereka. 6 surah al-Thalaq.
Menurut hadis tersebut, suami isteri 2. Laktasi atau radhaah secara etimologi
bertanggungjawab atas anaknya. adalah nama untuk isapan pada puting
Kemudian keduanya akan diminta kemudian meminum air susunya.
pertanggunganjawaban kelak di akhirat, Sedangkan secara terminologi adalah
tentang apakah suami telah mencukupi upaya seorang bayi (sejak usia 0-2
kebutuhan sandang pangandan papan tahun) untuk mendapatkan air susu
untuk keluarga, dan mempergauli isteri dengan menetek pada puting ibu,
dengan baik. Demikian pula, apakah isteri maupun melalui botol (dot) setelah air
telah memenuhi hak-hak suami dan anak- susu itu diperah (dipompa) terlebih
anaknya seperti menyusui, merawat dan dahulu.
mendidik. 3. Menyusui bayi merupakan perintah
Betapa erat kaitan ayat-ayat al- agama yang diwajibkan kepada ibu
Quran dan hadith Nabi saw serta temuan- selama kondisinya sehat. Kewajiban
temuan para ahli, tentang hikmah menyusui itu dikarenakan ASI
pemberian ASI secara alami oleh ibu merupakan makanan terbaik bagi bayi
kepada bayinya, yang kesemuanya bila untuk tumbuh kembang jasmani dan
diyakini dan diikuti, akan menumbuhkan ruhaninya, dan ibu adalah orang yang
anak yang tumbuh sehat, cerdas, kreatif paling berhak menyusui anaknya
dan berakhlak mulia. karena belaian kasih sayang serta
Manfaat umum pemberian ASI perhatian ibu terhadap anaknya.
kepada bayi adalah membuat bayi tumbuh 4. Masa sempurna menyusui adalah dua
dengan sehat jasmani ruhani dan tahun, yang sangat ditekankan kepada
mentalnya. Manfaat bagi ibu antara lain: para ibu bila sanggup melakukannya.
menyusui menjadi metode alami Sebab, masa dua tahun merupakan
kontrasepsi selama enam bulan pertama, waktu ideal bagi pertumbuhan bayi,
terhindar dari kanker payudara, perdarahan baik fisik maupun mentalnya.
tipe lambat berkurang, membantu Penetapan dua tahun itu menjadi tolok
pengecilan rahim. Manfaat bagi keluarga: ukur bagi ayah dan ibu ketika
ekonomis, hygenis, praktis dan bahagia. berselisih tentang kurun waktu
Manfaat bagi negara: menurunkan angka penyusuan anaknya. Selain itu, masa
kesakitan dan kematian anak, mengurangi dua tahun menjadi syarat dalam
subsidi untuk rumah sakit, dan menetapkan hubungan mahram antara
meningkatkan kualitas generasi penerus anak yang menyusu dengan wanita lain
bangsa. yang menyusuinya.
5. Seorang ayah wajib mencukupi nafkah
SIMPULAN (kebutuhan sandang, papan dan
Dari uraian tentang laktasi dalam pangan) untuk ibu, agar supaya ia dapat
perspektif al-Quran dengan menggunakan menyusui dan merawat anaknya
metode tafsir tematik, dapat diambil dengan baik. Pemberian nafkah itu
kesimpulan sebagai berikut: dilakukan secara maruf, yakni di
1. Ayat-ayat al-Quran yang berbicara samping disesuaikan dengan
tentang laktasi terbagi menjadi dua kemampuan ayah, juga menurut
kelompok, yaitu (a) ayat-ayat makiyyah kebutuhan ibu, sehingga keduanya
terdiri dari ayat 7 dan 12 surah al- tidak saling menimbulkan penderitaan
baik terhadap diri mereka sendiri Abd. al-Shamad, Muhammad Kamil.
maupun terhadap anaknya. Bila ayah (2004). al-Ijaz al-Ilmi al-Isami fi
anak itu meninggal, maka ahli al-Quran al-Karim, Al-Qahirah: al-
warisnya yang wajib memberikan Dar al-Mashdariyyah li al-
nafkah penyusuan, sehingga hak anak Bannaniyah
untuk mendapat ASI tetap terpenuhi.
6. Keputusan untuk menyapih anak Abd. Al-Baqi, Muhammad Fuad. (2000).
sebelum usia dua tahun, harus Mujam al-Mufahras li Alfazh al-
didasarkan pada musyawarah Quran al-Karim, Beirut: Dar al-
(persetujuan bersama suami isteri) dan Fikr
saling merelakan, serta
menkonsultasikan pada ahlinya (ulama, Ahmad Mustofa al-Maraghi. (1974). Tafsir
bidan/dokter anak), dengan al-Maraghi, Beirut: Dar al-Fikr
mempertimbangkan kondisi anaknya,
sehingga tidak merugikan kesehatan Isa Asyur, Ahmad. (tt). al-Fiqh al-
anak. Muyassar, Beirut: Dar al-Fikr
7. Bila ibu berhalangan menyusui atau
terjadi perselisihan antara keduanya Zaydan, Abd. Al-Karim. (1994). al-
tentang upah susuan, kemudian Mufashshal fi Ahkam al-Marah wa
menginginkan untuk menyusukan al-Bayt al-Muslim, Beirut:
anaknya kepada wanita lain, dan Muassasah al-Risalah
memandang hal itu lebih baik bagi
anaknya, maka mereka dapat Muhammad ibn Ahmad al-Qurthubi.
melakukannya dengan syarat (1993) al-Jami li Ahkam al-Quran,
memberikan upah yang wajar (sesuai Beirut: Dar al-Kutb al-Ilmiyyah
kebutuhan) kepada wanita tersebut.
Wanita itu wajib sehat jasmani dan Muhammad ibn Jarir al-Thabari. (1999).
ruhani serta baik akhlaknya, karena air Jami al-Bayan fi Tawil al-Quran,
susunya berpengaruh terhadap pribadi Beirut: Dar al-Kutb al-Ilmiyyah
anak.
8. Semua urusan penyusuan dan Quthb, Sayyid, Fi Zhilal al-Quran.
perawatan anak itu harus didasari (1987). Jeddah: Dar al-Ilm
dengan taqwa kepada Allah. Sebab,
hanya dengan bekal taqwa itulah, Rasyid Ridho, Muhammad. (tt). Tafsir al-
semuanya dapat dilaksanakan dengan Manar, Beirut: Dar al-Fikr
mudah dan lapang dada oleh kedua
orang anak, sehingga akan Rulina Suradi dan Hesti Kristina P. Tobing
menumbuhkan anak yang sehat, cerdas editor. Manajemen Laktasi. Edisi 2.
dan berakhlak mulia. (2004). Program Manajemen Laktasi,
Perkumpulan Perinatologi Indonesia
DAFTAR RUJUKAN Jakarta
Abu Abdillah ibn Ismai Al-Bukhari.
(2004). Shahih al-Bukhari, al- Sayyid Thanthawi, Muhammad. (1997).
Qahirah: Dar al-Hadith al-Tafsir al-Wasith li al-Quran al-
Karim. al-Qahirah: Dar al-Nahdhah
Abu Bakr Ahmad al-Razi al-Jashshas.
(1993). Ahkam al-Quran, Beirut: Sabiq, Sayyid. (1998). Fiqh al-Sunnah. al-
Dar al-Fikr Qahirah: Dar al-Fathh
Tim Penyusun. (1993). Peningkatan
Peranan Wanita dalam Upaya
Peningkatan Penggunaan ASI.
Jakarta: Kantor Menteri Negara
Urusan Peranan Wanita

http://www.breastfeeding.asn.au/bfinfo/we
aning. Australian Breasfeeding
Association, 1818-1822 Malvern Rd,
East Malvern VIC 3145, Australia.
ABN 64005 081 523 (7 April 2007).

También podría gustarte