Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
E
DENGAN MASALAH KESEHATAN BATUK-BATUK
OLEH :
NITA DANIATI
20085019081
I. LATAR BELAKANG
Keluarga merupakan unit terkecil yang terdiri dari dua atau lebih tinggal dalam satu
rumah memiliki ikatan perkawinan dan ikatan darah dengan kondisi saling berinteraksi satu
sama lain untuk menjalankan perannya masing-masing (Suprajitno, 2004). Keluarga ini juga
memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan derajat kesehatan seluruh anggota keluarga
berkaitan dengan tugas keluarga di bidang kesehatan. Tugas keluarga di bidang kesehatan
tersebut yang perlu untuk diketahui sampai dengan dipahami antara lain mengenal masalah
kesehatan, memutuskan tindakan kesehatan yang tepat, merawat keluarga yang sakit,
memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga, dan memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan terhadap salah satu keluarga binaan di
wilayah RT 004/RW 005 Kampung Galuga Binong-Tangerang ditemukan masalah
kesehatan anggota keluarga dengan batuk-batuk. Keluarga Tn. E termasuk dalam tipe
keluarga extended family yang didalamnya terdapat ayah, ibu, anak, menantu yang tinggal
dalam satu rumah. Hasil pengkajian yang telah dilakukan ditemukan bahwa keluarga tersebut
sering mengalami batuk-batuk terutama Tn J yang sudah dialami beberapa tahun yang lalu.
Namun gejala batuk-batuk tersebut belum diketahui diagnose nya karena Tn J tidak mau
untuk berobat. Sejak beberapa bulan yang lalu sempat diperiksa sputum namun hasilnya
belum diketahui karena Tn J tidak mau control ulang. Kebiasaan yang tidak baik yang
dilakukan keluarga Tn E yaitu pada saat sedang sakit mereka tidak mau untuk berobat ke
pelayanan kesehatan dikarenakan ketakutan keluarga apabila menghadapi kondisi
penyakitnya. Sehingga pada keluarga Tn E perlu dilakukan pembinaan mengenai manfaat
pelayanan kesehatan bagi kehidupannya sehingga keluarga dapat melaksanakan fungsi
keluarga dengan baik.
II. TUJUAN
1. Umum :
Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga
mereka sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya.
2. Khusus :
1) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan
yang dihadapi oleh keluarga
2) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-masalah
kesehatan dasar dalam keluarga
3) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat
dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya
4) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan
terhadap anggota keluarganya yang sakit dan dalam mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya
5) Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya
BAB II
KONSEP DASAR TEORI
1. Keluarga Inti (nuclear family) : Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak
yang diperoleh dari keturunannya ataupun adopsi.
4) Orang dewasa yang tinggal sendiri tanpa adanya ikatan perkawinan (the single
adult living alone).
6) Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay or
lesbian family).
Struktur Keluarga
Struktur keluarga menurut Parad dan Caplan (1965) yang diadopsi oleh
Friedman menyebutkan ada empat elemen struktur keluarga sebagai berikut :
2. Nilai atau norma keluarga yang menggambarkan nilai dan norma yang
dipelajari dan diyakini oleh keluarga berkaitan dengan kesehatan.
4. Perilaku individu yang mampu menggambarkan dari nilai dan norma yang
berlaku dalam keluarga.
3) Keluarga Sejahtera Tahap II (KS II) : Keluarga yang telah dapat memenuhi
kebutuhan dasar secara minimal serta telah memenuhi seluruh kebutuhan
sosial psikologisnya namun belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan
seperti menabung dan memperoleh informasi.
4) Keluarga Sejahtera Tahap III (KS III) : Keluarga yang telah dapat memenuhi
seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis, dan kebutuhan
pengembangan tetapi belum mampu memberikan sumbangan dalam bentuk
material untuk kegiatan lainnya.
5) Keluarga Sejahtera Tahap III Plus (KS III Plus) : Keluarga yang telah dapat
memenuhi seluruh kebutuhannya yang bersifat dasar, sosial psikologis,
pengembangan, serta sumbangan berkelanjutan bagi masyarakat.
Tugas Keluarga
Tugas keluarga di bidang kesehatan yang perlu untuk dipahami dan dilakukan
meliputi :
o Merencanakan keinginan
memiliki anak.
o Mempertahankan keintiman
pasangan.
o Mempertahankan kedekatan
hubungan pasangan.
o Meningkatkan keakraban
pasangan.
o Mempertahankan keakraban
pasangan dan saling merawat.
Fungsi Keluarga
Genogram.
Tipe keluarga.
Suku bangsa.
Pemeriksaan fisik.
Harapan keluarga.
LAPORAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Hasil pengkajian yang dilakukan pada keluarga Bapak E. yang meliputi data
umum sampai penentuan kriteria keluarga mandiri selama tiga hari adalah sebagai
berikut :
1. Data umum.
a. Nama KK : Tn E (36 tahun )
b. Alamat : RT 04 RW 05 Kp Galuga Binong
Daftar Anggota Keluarga (Termasuk Kepala Keluarga)
Status Peker Keada Imu K B.
Um
N Hub. Pddk - Agam an ni- B Indo
Nama L/P ur
o Klg n jaan a keseha sasi
(th)
tan
1 Tn E KK L 35 SMP Menik Dagan Islam Sehat - - Beta
ah g wi
2 Ny S Istri P 30 SD Menik IRT Islam Sehat PIL - Sunda
ah
3 An Anak L 4 Belu Belum - Islam Batuk - -
Mh m menika sejak 1
sekola h minggu
h
4 Ny SA Mertu P 52 SD Serab Islam Sering - - Sunda
a Menik utan batuk-
ah batuk
5 Tn J Mertu L 55 SD Tidak Islam Batuk - - Sunda
a Menik bekerj menahu
ah a n
Tn E memiliki anak satu, Tn E dan Istri belum berniat menambah anak lagi
karena kondisi ekonomi belum stabil dan anaknya masih perlu perhatian.
5. Psikologis Keluarga
a. Keadaan emosi/mental :
Kondisi emosi keluarga stabil, tidak ada yang mengalami gangguan mental.
Tetapi Ny SA sering kesal dan stress kalau menghadapi suaminya (Tn J) yang
suka marah-marah saat tidak merokok dan minum kopi karena tidak memiliki
uang dan biasanya kalau Ny SA sedang kesal biasanya menghindar dan
didiamkan saja. Selain itu Ny S sering kesal dengan kondisi anaknya yang sangat
nakal dan manja.
a. Koping keluarga :
Bila ada permasalahan, keluarga berkumpul untuk membahas permasalahan yang
ada dan bila tidak ada pemecahannya maka dibiarkan saja atau menghindar.
b. Kebiasaan buruk :
Keluarga Tn E terutama orang tua (mertua) apabila sakit tidak pernah berobat dan
tidak mau berobat karena kalau berobat takut stress apabila ketahuan
penyakitnya. Jadi kalau sakit dibiarkan saja. Selain itu, kebiasaan buruk lainnya
yaitu pada saat lagi batuk keluarga Tn E tidak pernah menutup mulutnya dan
mencuci tangan sehingga menimbulkan resiko terjadi penularan ke orang lain.
c. Rekreasi :
Untuk rekreasi, keluarga jarang berekreasi karena kondisi keuangan yang belum
stabil.
d. Pola komunikasi keluarga :
Keluarga saling terbuka, bila ada masalah maka didiskusikan bersama. Pengambil
keputusan adalah Suami (Tn E) atau Tn J (mertua). Tidak ada campur tangan
pihak ketiga dalam mengambil keputusan apabila masalah yang dialami cukup
kompleks,. Bahkan bila tidak ada masalah pun keluarga selalu meluangkan waktu
1 minggu sekali untuk mengobrol bersama
e. Pengambil keputusan :
Pengambil keputusan adalah Tn E dan Tn J
f. Peran informasi :
Keluarga mendapatkan informasi dari mesjid bila ada kegiatan-kegiatan di sekitar
lingkungan rumah seperti posyandu, lansia, dan kerja bakti. Disamping itu
mendapat informasi dari koran, televisi, radio. Tapi untuk informasi kesehatan
keluarga sangat jarang mendapatkan. Ibu S merasa senang dengan informasi
kesehatan yang diberikan oleh mahasiswa UPH karena selama ini tidak ada yang
berkunjung dan memberikan informasi kesehatan, padahal itu bisa menambah
pengetahuan.
5. Sosial Ekonomi Keluarga
a. Hubungan dengan orang lain :
Keluarga mengenal baik tetangga dan teman-teman. Tapi menurut Ny S beliau
tidak suka merumpi tapi kalau ada yang sakit atau tetangga ada kejadian apa dia
pasti datang. Rumahnya sering untuk main teman-teman anaknya.
a. Kegiatan organisasi sosial : Keluarga Tn E tidak ada yang mengikuti kegiatan
organisasi sosial dilingkungan rumahnya.
b. Keadaan ekonomi :
Tn E bekerja sebagai pedagang roti keliling dengan penghasilan tergantung dari
jumlah roti yang habis terjual, biasanya Tn E mendapat komisi perharinya 20 rb
perhari. Ny S bekerja sebagai buruh cuci gosok dengan penghasilan perbulan Rp
300.000.00. Untuk penghasilan satu bulan jumlahnya tidak tentu.
6. Spiritual Kultural Keluarga
a. Ketaatan beribadah :
Dalam menjalankan ibadah sholat masih ada keluarga yang jarang-jarang
menjalankan sholat 5 waktu. Dan keluarga tidak pernah mengikuti pengajian.
b. Keyakinan tentang kesehatan :
Keluarga meyakini bahwa sehat dan sakit berasal dari Tuhan sehingga kita harus
menerimanya dengan sabar apapun yang dikasih oleh Tuhan.
c. Nilai dan norma :
Karena keluarga muslim maka keluarga menerapkan aturan-aturan sesuai dengan
ajaran agama Islam walaupun masih ada kegiatan ibadah yang jarang dilakukan.
d. Alat yang mempengaruhi kesehatan :
c. Kebiasaan sehari-hari
a) Biologis
Pola makan
Makan 2x/hari dengan menu nasi dan lauk seadanya tergantung kondisi
keuangan
Pola minum
Minum 3 gelas besar (kurang lebih 1500 ml per hari) air putih
Pola tidur :
Biasa tidur jam 20-21, terus bangun pagi subuh. Kalau siang tidak pernah
tidur siang.
BAB/BAK :
BAB 1 x/hari ,kadang 2 x/hari
Aktifitas sehari-hari :
Bangun pagi beres-beres rumah kemudian sekitar jam 07.00 pergi ke tempat
orang untuk bekerja cuci gosok sampai jam 11.00 an.
Rekreasi :
Jarang dilakukan karena keterbatasan ekonomi
b) Psikologis
Keadaan emosi
Emosi stabil, tidak didapatkan tindakan yang maladaptif
c) Sosial
Hubungan antar keluarga
Rukun dengan anggota keluarga
Hubungan dengan orang lain
Rukun dengan tetanggga sebelah
d) Spiritual/kultural
Pelaksanaan ibadah
Sholat masih bolong-bolong, pengajian jarang dialkukan
Keyakinan tentang kesehatan
Kalau sakit berobat supaya sembuh
d. Pemeriksaan
a) Tanda vital
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Suhu : 36.3o C
Nadi : 60 x/mnt
Pernapasan : 20 x/mnt
Tensi : 120/60 mmHg
b) Pemeriksaan fisik dan kebersihan perorangan
Pemeriksaan pandangan :
Mata tidak anemis, tidak ikterik, telinga bersih, konka nasal tidak ada polip,
tidak ada sekresi, lidah bersih, tidak ada pembesaran tonsil, tidak kemerahan
daerah tenggorokan, gigi tampak tidak terawatt dan tumpang tindih, mukosa
bibir lembab, bagian dada simetris, abdomen datar, ekstremitas simetris.
Pemeriksaan raba :
Tidak ada benjolan pada leher, akral hangat, tidak ada edema, tidak ada nyeri
tekan pada abdomen maupun ekstremitas, abdomen supel
Pemeriksaan ketuk :
Tidak ada nyeri ketuk pada pinggang, tidak ada kelainan pada paru, abdomen
tidak kembung
Periksa dengar :
Suara jantung S1 dan S2 normal, suara paru vesikuler, bising usus positif.
c) Lain-lain
Terapi medik : tidak ada
e. Informasi Penunjang
a) Diagnosa Medik
Tidak ada
b) Laboratorium
Tidak ada
Nama : An MH
a. Alasan ke Puskesmas/Dikunjungi
Pergi ke puskesmas kalau batuk pilek dan demam
b. Riwayat Kesehatan
c) Masalah kesehatan yang pernah dialami
Tidak pernah, hanya batuk pilek biasa bila cuaca tidak enak
d) Masalah kesehatan keluarga (keturunan)
Tidak ada, paling hanya batuk pilek saja
c. Kebiasaan sehari-hari
a) Biologis
Pola makan :
Makan biasanya sehari hanya 2x saja karena pagi tidak sarapan. Tidak ada
pantangan makan. Makan dengan nasi dan lauk seadanya tergantung yang
disediakan orang tua
Pola minum :
tidak tentu
Pola tidur :
Biasa tidur jam 20.00/21.00 bangun pagi/ tidak tentu jamnya
BAB/BAK :
BAB 1x/hari
Aktifitas sehari :
Bermain dengan teman sebayanya, tidak pernah tidur siang
Rekreasi :
Jarang diakukan
b) Psikologis
Keadaan emosi :
Emosi labil cepat marah apabila kemauannya tidak dituruti dan kadang
bertindak kasar dengan melempari batu kepada orang yang menurut dia
mengganngunya.
c) Sosial
Hubungan antar keluarga :
Hubungan dengan orang lain :
Hubungan dengan orang lain dan teman-teman rukun, tidak ada masalah
tetapi kadang bertengkar lalu baikan lagi.
Spiritual/kultural
Pelaksanaan ibadah :
An Mh belum bisa melakukan ibadah keagamaan karena belum diajarkan
Keyakinan tentang kesehatan : belum bisa dikaji, usia Anak masih balita (4
th).
d. Pemeriksaan
a) Tanda vital
Tinggi badan : 87 cm
Berat badan : 10 kg
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Nadi : 80 x/mnt
Pernapasan : 19 x/mnt
Pemeriksaan fisik dan kebersihan perorangan
Pemeriksaan pandangan :
Kondisi umum bersih, mata tidak anemis ataupun ikterik, liang telinga
bersih, septum hidung simetris, konka nasal tidak ada polip, tidak ada
sekresi, lidah bersih, tidak ada pembesaran tonsil, tidak kemerahan daerah
tenggorokan, mukosa bibir lembab, bagian dada simetris, abdomen datar,
ekstremitas simetris, gigi tampak ada karies, tampak kurus, rambut tipis.
Pemeriksaan raba :
Tidak ada benjolan pada leher, tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan pada
abdomen maupun ekstremitas, abdomen supel
Pemeriksaan ketuk :
Tidak ada nyeri ketuk pada pinggang, tidak ada kelainan pada paru, abdomen
tidak kembung
Periksa dengar :
Suara jantung S1 dan S2 normal, suara paru vesikuler, bising usus positif.
b) Lain-lain
Sedang batuk pilek
Terapi medik :
Obat batuk/pilek yang diberikan puskesmas
Informasi Penunjang :
Tidak ada
c) Diagnosa Medik :
Batuk pilek : ISPA
d) Laboratorium
Tidak ada
Nama : Ny SA (mertua Tn E)
a. Alasan ke Puskesmas/Dikunjungi
Tidak pernah ke puskesmas, kalau sakit minum obat warung
b. Riwayat Kesehatan
a) Masalah kesehatan yang pernah dialami
Batuk-batuk dan pegal-pegal pada sendi
b) Masalah kesehatan keluarga (keturunan)
Tidak ada
c. Kebiasaan sehari-hari
a) Biologis
Pola makan :
Makan sehari hanya 2x saja.Tidak ada pantangan makan. Makan dengan nasi
dengan lauk seadanya.
Pola minum :
Minum air putih tidak tentu
Pola tidur :
Biasa tidur jam 20-21 bangun pagi subuh. Tidur siang tidak pernah karena
menjaga cucunya yang balita dari anaknya yang lainnya.
BAB/BAK :
BAB 1x/hari, BAK 6-8x/hari tidak ada masalah.
Aktifitas sehari :
Tidak ada kegiatan khusu, tiap hari menjaga cucunya sampai sore (ibunya
pulang bekerja )
Rekreasi :
Mengobrol dengan keluarga, piknik jarang dilakukan
b) Psikologis
Keadaan emosi :
Emosi stabil tapi merasa stress dengan kondisi ekonomi yang tidak tentu.
Stres apabila suaminya marah-marah tidak punya uang untuk beli rokok/kopi
c) Sosial
Hubungan antar keluarga :
Hubungan antar keluarga rukun, bila ada masalah diskusi bersama
Hubungan dengan orang lain :
Hubungan dengan orang lain, tetangga, tetapi kadang moody
d) Spiritual/kultural
Pelaksanaan ibadah :
Rajin sholat
Keyakinan tentang kesehatan :
d. Pemeriksaan
a) Tanda vital
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 59 kg
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Nadi : 82 x/mnt
Pernapasan : 18 x/mnt
Tensi : 120/70 mmHg
b) Pemeriksaan fisik dan kebersihan perorangan
Pemeriksaan pandangan :
Kondisi umum bersih, mata tidak anemis ataupun ikterik, liang telinga
bersih, septum hidung simetris, konka nasal tidak ada polip, tidak ada
sekresi, lidah bersih, tidak ada pembesaran tonsil, tidak kemerahan daerah
tenggorokan, mukosa bibir lembab, bagian dada simetris, abdomen datar,
ekstremitas simetris
Pemeriksaan raba :
Tidak ada benjolan pada leher ataupun mamae, akral hangat, tidak ada
edema, tidak ada nyeri tekan pada abdomen maupun ekstremitas, abdomen
supel
Pemeriksaan ketuk :
Tidak ada nyeri ketuk pada pinggang, tidak ada kelainan pada paru, abdomen
tidak kembung
Periksa dengar :
Suara jantung S1 dan S2 normal, suara paru vesikuler, bising usus positif.
c) Lain-lain
Terapi medik : Tidak ada
e. Informasi Penunjang
a) Diagnosa Medik :
Tidak ada
b) Laboratorium
Tidak ada
Nama : Tn J (mertua)
a. Alasan ke Puskesmas/Dikunjungi
Beberapa bulan yang lalu sempat berobat ke puskesmas dengan alasan sering
batu-batuk dan sempat dicek sputum 1 kali, karena merasa sembuh tidak pernah
control kembali walaupun sebenrnya dianjurkan untuk cek sputum kembali. Dan
bila batuk nya kambuh lagi Tn J tidak pernah berobat lagi ke puskesmas.
b. Riwayat Kesehatan
a) Masalah kesehatan yang pernah dialami
Selama ini masalah kesehatan yang di alami adalah batuk-batuk yang sering
kamabuh.
b) Masalah kesehatan keluarga (keturunan)
Tidak ada
c. Kebiasaan sehari-hari
a) Biologis
Pola makan :
Makan sehari hanya 2x.Tidak ada pantangan makan. Makan dengan nasi,lauk
pauk seadanya kadang makan mie rebus
Pola minum :
Minum air putih sehari 1.5 ltr,
Pola tidur :
Biasa tidur tengah malam, sering susah tidur, bangun subuh. Tidur siang
kadang-kadang
BAB/BAK :
BAB 1x/hari, BAK 6-8x/hari tidak ada masalah.
Aktifitas sehari :
Kalau tidak ada kerjaaan biasanya berkebun di halaman depan
Rekreasi :
Jarang dilakukan
b) Psikologis
Keadaan emosi :
Emosi stabil. Lebih banyak bicara kadang suka marah kalaau tidak merokok
c) Sosial
Hubungan antar keluarga :
Hubungan antar keluarga rukun, bila ada masalah diskusi bersama
Hubungan dengan orang lain :
Hubungan dengan orang lain, tetangga baik
d) Spiritual/kultural
Pelaksanaan ibadah :
melaksanakan sholat lima waktu masaih ada yang bolong
d. Pemeriksaan
a) Tanda vital
Tinggi badan : 163 cm
Berat badan : 60 kg
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Nadi : 78 x/mnt
Pernapasan : 19 x/mnt
Tensi : 130/80 mmHg
b) Pemeriksaan fisik dan kebersihan perorangan
Pemeriksaan pandangan :
Kondisi umum tampak kotor/berkeringat, mata tidak anemis ataupun ikterik,
liang telinga bersih, septum hidung simetris, konka nasal tidak ada polip,
tidak ada sekresi, lidah bersih, tidak kemerahan daerah tenggorokan, mukosa
bibir lembab, bagian dada simetris, abdomen datar, ekstremitas simetris.
Pemeriksaan raba :
Tidak ada benjolan pada leher, akral hangat, tidak ada edema, tidak ada nyeri
tekan pada abdomen maupun ekstremitas, abdomen supel
Pemeriksaan ketuk :
Tidak ada nyeri ketuk pada pinggang, tidak ada kelainan pada paru, abdomen
tidak kembung
Periksa dengar :
Suara jantung S1 dan S2 normal, suara paru vesikuler, bising usus positif.
c) Lain-lain
Terapi medik : Tidak ada
e. Informasi Penunjang
c) Diagnosa Medik :
Tidak ada
d) Laboratorium
Tidak ada
7 Genogram
batukmenahun sering
batuk
batuk kadang-kadang
batuk
pilek
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: tinggal serumah
7. Denah Rumah
4 3 2
6
1
5
keterangan :
1. Ruang tengah/tamu
2. kamar
3. kamar
4. ruang makan
5. dapur
6. kamar mandi
1. Analisa data
Analisa masalah keperawatan keluarga Tn. E
No. Data Diagnosis keperawatan
1 DS:
Tn E mengatakan bahwa Bpk Kurang pengetahuan tentang penyakit
J (mertua) sering batuk-batuk berhubungan dengan ketidakmampuan
sudah lama dan sempat di keluarga mengenal masalah kesehatan
periksa sputum satu kali tetapi Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan
hasilnya belum ketahuan, fasilitas kesehatan yang ada
sama pihak puskesmas Resiko penularan pada anggota keluarga
dianjurkan untuk cek lagi lain berhubungan dengan kurangnya
tetapi Bpk J tidak datang pengetahuan keluarga terhadap penularan
karena merasa sudah sembuh. batuk
Ny Sa (mertua Tn E)
mengatakan bahwa dirinya
sudah batuk sejak 1 minggu
yang lalu dan sering
mengalami batuk tetapi beliau
tidak pernah dan tidak mau
pergi ke pelayanan kesehatan
karena takut kalau
penyakitnya ketahuan yang
dapat mengakibatkan stress
Tn E dan anggota keluarga Tn
E yang lainnya mengatakan
bapak mertua Tn E sudah
lama mengalami batuk dan
menolak untuk berobat
Istri Bpk J mengatakan Bpk J
perokok berat.
DO:
Bpk J tampak batuk, badan
kurus, tampak sedang
merokok.
TD Tn J . N 140/80mmHg,
tampak batuk-batuk
Ny Sa (mertua Tn E) tampak
batuk-batuk, suara
serak.Tampak menolak untuk
di ajak berobat, tampak
mengelak saat diberi tahu
tentang alasan harus berobat.
Tampak tidak menutup mulut
dengan tissue/sapu tangan
saat sedang batuk
Potensi masalah dapat 3/3x1 1 Keluarga tidak tahu akibat dari tidak berobat
dicegah: tinggi pada saat sakit
Menonjolnya masalah: 1/2x1 1/2 Keluarga merasa tidak perlu untuk berobat
Tidak segera diatasi ke pelayanan kesehatan
Sifat masalah: aktual 3/3x1 1 Masalah batuk masih terjadi apabila tidak
ditangani dengan serius maka dapat menular
ke orang lain. Selain itu karena kebiasaan
keluarga apabila batuk tidak menutup
mulutnya dengan benar.
Total skor 5
Sifat masalah: aktual 3/3x1 1 Batuk pilek dirasakan satu minggu dengan
tanda dan gejala sesuai dengan penyakit
ISPA
Kemungkinan masalah 2/2x2 2 Ibu mau tahu tentang penyakit batuk pilek
untuk diubah: mudah tapi masih terlihat ragu. Dilihat dari Yankes
tidak terlalu jauh
Potensi masalah dapat 2/3x1 2 /3 Masalah masih dapat dicegah agar tidak
dicegah: cukup berlanjut, tetapi ibu masih ragu dalam
merawat anaknya
Total skor 4
Sifat masalah: resiko 2/3x1 2/3 Tn J baru satu kali berobat dan tidak
tinggi dilanjutkan dan Ny Sa belum sama sekali
mendapat pengobatan dan berkunjung ke
pusat layanan kesehatan untuk mengobati
batuk-batuk
Sifat masalah: resiko 2/3x1 2/3 Stres dirasakan betul oleh Ny Sa, dan apabila
tinggi dibiarkan akan berdampak pada munculnya
hipertensi
Potensi masalah dapat 1/3x1 1/3 Stress yang di alami Ny Sa dampak dari
dicegah: rendah tingkah laku Ny J dan itu berlanjut dari
kondisi ekonomi keluarga
Total skor 3
f. Resiko penularan pada anggota keluarga lain berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
keluarga terhadap penularan batuk
Sifat masalah: resiko 2/3x1 2/3 Kebiasaan anggota keluarga pada saat batuk
tinggi tidak menutup mulutnya dengan benar
beresiko tinggi terhadap penularan batuk
kepada anggota keluarga yang lainnya.
· Rasa lelah
· Gangguan
tidur
· Perubahan
pola hidup
· Demam
· Sesak
· Nyeri
musculoskeletal
· Suara
serak
· Menggang
gu nafa
menyebutkan
pencegahan
batuk :
Jauhkan
anak dari
penderita
batuk
jagalah
kebersiha
n tubuh
dan
lingkung
an
berikan
gizi yang
cukup
berikan
penyuluh
an
kesehatan
Daftar Pustaka
Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba
Medika.
Mubarak, W. I., Chayatin, N., & Santoso, B. A. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas (Vol.
2). Jakarta: Salemba Medika.
NN. (2003). Etika Batuk. Diambil 18 mei 2004 dari new.pamsimas.org.index.php?)
Setiawati, S., & Dermawan, A. C. (2005). Tuntunan Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga.
Bandung: Rizqi Press.