Está en la página 1de 4

PRAKTIKUM PETROGRAFI

Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

Acara : Analisa Jenis Tekstur dan Reaksi Mineral Dalam Batuan Sedimen
Nama : Andika Adi Putra Kelas : 01
NIM : 410015067 Tanggal : 16 Mei 2017

Kode Sampel : 04 Perbesaran Okuler : 10x


Jenis Batuan : Batuan Sedimen Perbesaran Obyektif : 4x

PPL XPL

Keterangan Gambar :
1. Kuarsa
2. Mineral Opak

Laporan Resmi Praktikum Petrograf


PRAKTIKUM PETROGRAFI
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

Deskripsi Mikroskopik :
Pada pengamatan sayatan tipis batuan sedimen dengan kode 04
menggunakan perbesaran okuler 10x dan perbesaran obyektif 4x, sehingga total
perbesaran adalah 40x. Pada pengamatan sayatan tersebut didapati jenis mineral
berupa kuarsa, opak, dan lithik. Ukuran butir dari mineral ini adalah 0.5 1 mm
yaitu pasir kasar. Bentuk butirnya yaitu angular, konsep kematangan dari batuan
ini adalah submature mature. Lalu fabriknya yaitu point dan porositasnya adalah
porositas sekunder retakan.

Deskripsi Mineral :
1. Kuarsa
Pada pengamatan PPL, dijumpai mineral kuarsa yang memiliki
karakteristik warna yaitu colourless. Lalu mineral tersebut juga memiliki
bentuk anhedral dan memiliki pleokroisme rendah. Pada mineral tersebut
juga memiliki belahan 1 arah, terdapat pecahan, dan berelief sedang.
Sedangkan indeks biasnya yaitu n.mineral > n.k-balsam
Selanjutnya dilakukan pengamatan XPL, dan dihasilkan data yaitu
birefriengence (b.f) berwarna merah oranye. Dalam hal pemadaman,
mineral memiliki pemadaman miring dengan sudutnya yaitu 42. Juga
memiliki orientasi length slow dan tidak mempunyai kembaran.

2. Mineral Opak
Mineral opak hanya dilakukan pengamatan PPL, karena dalam
pengamatan XPL susah diamati. Dalam pengamatan PPL, mineral ini
memiliki warna hitam karena mineral opak biasanya berwarna hitam
dalam PPL maupun XPL. Lalu mengenai bentuknya yaitu euhedral.
Mineral ini tidak memiliki pleokroisme, belahan maupun pecahan.
Sedangkan mineral ini memiliki relief tinggi.

Laporan Resmi Praktikum Petrograf


Grid pada sayatan tipis yang digunakan sebagai dasar perhitungan

Perhitungan Mineral
Rumus : Mineral x : Jumlah mineral / 339 x 100%
Perhitungan persentase mineral dalam batuan menggunakan metode point
counting.
206
Kuarsa : 339 x 100% = 60,77 %

126
Lithik : 339 x 100% = 37,17 %
7
Opak : 339 x 100% = 2,06 %

Petrogenesa Batuan :
Pasir biasanya tersusun atas partikel atau butiran mineral, batuan atau
bahan organik yang telah berubah menjadi ukuran "pasir" oleh proses pelapukan
dan terangkut ke suatu lingkungan pengendapan oleh media transportasi berupa
air, angin atau es. Waktu dan jarak transportasi mereka mungkin singkat atau
signifikan. Selama perjalanan butiran ini, akan selalu ditindaklanjuti oleh
pelapukan kimia dan fisika.

Jika pasir diendapkan dekat dengan sumber batuannya, komposisinya akan


menyerupai batuan induknya. Namun, semakin lama waktu dan jarak yang
memisahkan batuan sumber dari endapan pasirnya, komposisi tersebut akan
signifikan berubah selama proses transportasi. Butiran yang terdiri dari bahan
mudah lapuk akan diubah dan mineral atau partikel yang secara fisik lemah akan
hilang atau hancur.

Apabila batuan granit adalah sumber bahan asli dari pasir, maka batu pasir
akan tersusun atas butiran-butiran mineral dari hornblende, biotit, ortoklas dan
kuarsa. Hornblende dan biotit yang paling rentan mengalami perubahan kimia dan
fisika sehingga mereka akan tersingkir di tahap awal transportasi. Ortoklas dan
kuarsa akan bertahan lama karena ikatan kimia mereka lebih intens dan tidak
rentan terhadap pembelahan (cleavege). Mineral kuarsa biasanya paling banyak
membentuk butiran pasir, butiran-butiran kuarsa inilah yang akan membentuk
batu pasir yang biasa kita sebut sebagai "batu pasir kuarsa".

También podría gustarte