Está en la página 1de 8

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Agama merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara. Sebagaimana diketahui jika ajaran agama dapat dimengerti
secara baikdan benar akan dapat menuntun seseorang untuk mencapai
kebahagiaan lahir dan bahin. Agar agama dapat dijadikan kemudi dalam
kehidupan sehari-hari perlu diawali dengan pengertian dan pemahaman
terhadap ajaran agama itu sendiri. Sudah seyogyanya pengajar agama
diselenggarakan secara efektif bagi seluruh lapisan masyarakat terlebih-lebih
lagi terhadap para intelektual agar jangan sampai para sarjana atau kaum
intelektual tidak mengamalkan ajaran agama dalam kehidupannya.
Sraddha merupakan keyakinan kepercayaan. Panca Sraddha artinya
lima keyakinan dalam ajaran Hindu, yaitu Brahman, Atma, Karma, Samsara
dan Moksa. Sedangkan Jnana merupakan Ilmu pengetahuan, karma,
perbuatan, laksana yadnya : korban, persembahan.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni merupakan satu kesatuan yang
saling mendukung. Ilmu dapat dipandang sebagai produk, proses dan
paradigma. Ethika ilmu pengetahuan berusaha memahami alam sebagaimana
adanya. Salah satu ciri teori keilmuan adalah berdaya ramah dan terbuka untuk
diuji.
Ilmu dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Ilmu dasar (fundamental science)
2. Ilmu terapan (applied scince)
Tujuan ilmu dasar yaitu untuk mengembangkan ilmu itu sendiri dan
ilmu terapan untuk memecahkan masalah praktis dan memecahkan kesulitan-
kesulitan yang dihadapi oleh manusia. Ilmu pengetahuan dapat
menyumbangkan alternatif-alternatif, prosedur dalam teknologi. Oleh karena
itu ilmu pengetahuan harus didasari oleh agama sehingga tidak membabi buta,
karena tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan ilmu pengetahuan.
Seni dalam agama Hindu sudah menjangkit dalam perasaan umat karena
setiap upacara agama tentu ada pentas seni sesuai dengan konteksnya. Setiap
pekerjaan didasari oleh sikap beryadnya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
tidak terikat oleh hasilnya.

1
2

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka disusunlah makalah yang


sederhana ini dengan mengambil judul Hubungan Sraddha, Jnana, dan
Karma Sebagai Kesatuan Dalam Yadnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diambil beberapa
rumusan masalah yang diantaranya sebagai berikut.
1. Apa pengertian dari Sraddha, Jnana, Karma, dan Yadnya ?
2. Bagaimana hubungan antara Sraddha, Jnana, dan Karma sebagai
kesatuan dalam Yadnya ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka adapun tujuan yang ingin
dicapai diantaranya sebagai berikut.
1. Memahami pengertian dari Sraddha, Jnana, Karma, dan Yadnya.
2. Memahami hubungan antara Sraddha, Jnana, dan Karma sebagai
kesatuan dalam Yadnya.

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini diantaranya sebagai
berikut.
1. Menambah wawasan mahasiswa mengenai hubungan antara
Sraddha, Jnana, dan Karma sebagai kesatuan dalam Yadnya.
2. Menambah wawasan masyarakat umum tentang ajaran-ajaran
kerohanian agama Hindu.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SRADDHA, JNANA, KARMA, DAN YADNYA


2.1.1 SRADDHA
Kata Sraddha dari akar kata Srat yang berarti kebenaran
(satyamnambani). Jadi Sraddha mengandung makna keyakinan kepada
3

Tuhan Yang Maha Esa. Secara etimologi Panca Sraddha berarti lima
keyakinan yang dimiliki oleh umat Hindu yaitu :
1. Widdhi Sraddha / Widhi Tatwa yaitu percaya terhadap Ida Sang
Hyang Widhi Wasa dengan berbagai manifestasi-Nya sebagai
kepercayaan Agama Hindu.
2. Atma Sraddha / Atma Tatwa yaitu percaya terhadap adanya atma
yang menghidupkan semua makhluk yang menjadi percikan-
percikan terkecil dari Ida Sang Hyang Widhi yang menjadi sumber
kehidupan makhluk hidup.
3. Karmaphala Sraddha / Karmaphala Tatwa yaitu percaya adanya
hasil perbuatan. Jenis jenis Karmaphala ada 3 yaitu :
Sancita Karma Phala yaitu hasil perbuatan dahulu yang tidak
bisa kita nikmati sekarang.
Prarabda Karma Phala yaitu hasil perbuatan sekarang
diterima sekarang juga.
Kriyamana Karma Phala yaitu hasil perbuatan yang tidak
diterima sekarang namun diterima pada saat yang akan
datang.
4. Samsara / Punarbhawa Tatwa yaitu percaya akan adanya kelahiran
kembali / berulang ulang.
5. Moksa Sraddha / Moksa Tatwa yaitu percaya adanya kebebasan
tertinggi yaitu bersatunya atma dengan Brahman Tuhan Yang Maha
Esa.

2.1.2 JNANA
Jnana yaitu ilmu pengetahuan, pikiran, dan kesadaran. Jika
dikaitkan dengan Catur Marga, Jnana Marga berarti jalan menuju Sang
Hyang Widhi dengan meningkatkan ilmu pengetahuan, baik itu secara
umum ataupun pengetahuan tentang Tuhan. Jnana dibagi menjadi 2
yaitu :
Apara Widya / Ilmu Duniawi yaitu ilmu yang memudahkan
hidup.
Para Widya / Ilmu Rohani yaitu ilmu yang mengarahkan hidup.
Dalam sloka dikatakan Styam Jnana Awatam Brahman yang
artinya kebenaran dilaksanakan berdasarkan pengetahuan suci secara
terus menerus sehingga bertemualah dengan Tuhan.

3
4

2.1.3 KARMA
Karma berasal dari kata Kri yang berarti berbuat segala bentuk
perbuatan. Konsep dari hukum karma adalah setiap perbuatan manusia
pasti akan mendapatkan hasil (phala).

2.1.4 YADNYA
Yadnya berasal dari bahasa Sansekerta dari akar kata Yaj yang
artinya pemujaan, persembahan, kurban suci, upacara kurban dsb.
Dalam Bhagawad Gita yajna artinya sebagai sesuatu perbuatan yang
dilakukan secara tulus iklas tanpa pamrih untuk melakukan
persembahan terhadap Tuhan. Bagian bagian yadnya :
Dewa Yadnya yaitu persembahan tulus iklas terhadap Tuhan
Pitra Yadnya yaitu persembahan tulus iklas terhadap para
Leluhur.
Rsi Yadnya yaitu persembahan tulus iklas kepada para resi.
Manusa yadnya yaitu persembahan tulus iklas terhadap Tuhan
untuk keselamatan manusia dan juga kepada manusia secara
langsung.
Adapun 3 kualitas yadnya menurut Bhagawad Gita XVII, 11, 12
dan 13 yaitu :
Satwika yadnya yaitu yadnya yang dilakukan sesuai dengan
kitab-kitab suci, dilakukan tanpa mengharapkan pahala, dan
percaya sepenuhnya bahwa upacara ini sebagai tugas dan
kewajiban.
Rajasika yadnya yaitu yadnya yang dilakukan tanpa aturan
(bertentangan), makanan tidak dihidangkan, tanpa mantra,
sedekah dan kenyakinan.
Tamasika Yadnya yaitu yadnya yang dilakukan dengan
mengharapkan pahala dan semata-mata untuk kemegahan atau
pamer.

2.2 HUBUNGAN SRADDHA, JNANA, DAN KARMA SEBAGAI KESATUAN


DALAM YADNYA
Ilmu pengetahuan dikaji secara lebih mendalam didalam agama, ilmu
pengetahuan merupakan kajian sebagaian di dalam weda. Ilmu dan
pengetahuan bagaikan dua sisi mata uang, apabila salah satu kabur atau
5

kosong tentu tidak dapat dijadikan sarana pembayaran. Demikian pula dengan
agama tanpa ilmu akan menjadi egois, takabur, tidak berdasarkan kebenaran,
akan simpang siur tidak tentu arah. Agama tanpa ilmu tidak akan
berkembang, sebab ilmu akan menuntut tentang cara mempelajari agama,
mengembangkan agama, dan membantu penelitian dalam agama.
Luasnya ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia merupakan sarana atau
jembatan untuk mengejar atau membantu Sraddha mencapai kebenaran.
Ungkapan ini baru tergolong sattwam, namun kalau tidak digerakkan oleh
karma untuk berbuat tentu tidak akan ada apa-apa. Menurut ajaran agama
hindu, perbuatan yang dimaksud adalah perbuatan yang tidak terikat oleh
hasil (karma yoga). Terikat atau tidak kepada hasil tetapi setiap bekerja tentu
dikejar oleh hasil (karma dikejar oleh pahala karena sudah merupakan hukum
kodrat).
Dalam Bhagawadgita 3.10 menyatakan bahwa pada awalnya setelah
umat manusia diciptakan dengan yadnya Sang Hyang Widhi bersabda :
Dengan Yadnya ini kamu akan menyebar. Biarlah ini menjadi sapi
perah keinginan-keinginanmu.
Tuhan menciptakan manusia dengan hukum yadnya sebagai sarana untuk
mencapai kemakmuran dan evolusi spiritual ke tingkat yang lebih tinggi.
Kapasitas mampu melaksanakan yadnya merupakan hadiah yang luar biasa
bagi umat manusia. Melalui yadnya ini manusia dengan budhinya dapat
meningkatkan jati dirinyqa ketahap yang lebih tinggi. Pendakian spiritual ini
dapat dilaksanakan melalui yadnya. Orang yang memberi, bersedekah tanpa
pikiran mendapatkan balasan takkan pernah menginginkan sesuatu, ikhlas,
menyucikan hati dan pikirannya. Demi selalu memberinya. Tetapi orang yang
selalu meminta tak akan mendapatkannya.
6

BAB III

PENUTUP

1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang
diantaranya sebagai berikut.
1 Sraddha merupakan keyakinan dalam agama Hindu yang menjadi
dasar bagi umat Hindu dalam melaksanakan kehidupannya. Jnana
merupakan segala ilmu yang terdiri dari ilmu rohani dan duniawi yang
digunakan sebagai pedoman hidup yang mengarahkan kehidupan
kejalan yang benar serta memudahkan segala aktivitas manusia.
Karma merupakan segala hasil perbuatan. Yadnya merupakan korban
suci atau persembahan yang tulus ikhlas tanpa pamrih.
2 Sraddha, Jnana, Karma, merupakan satu kesatuan dalam yadnya yang
saling mempengaruhi. Luasnya ilmu pengetahuan (Jnana) membantu
umat manusia dalam mengejar Sraddha untuk mencapai kebenaran.
Dan dalam pelaksanaanya digerakkan oleh karma atau karma yoga
yaitu perbuatan yang tidak terikat oleh hasil. Melalui Yadnya umat
manusia dapat meningkatkan jati dirinya atau tingkat spiritualnya ke
tingkat yang lebih tinggi serta nantinya akan mempermudah manusia
dalam mencapai moksa.
7

2 SARAN
Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah kita sebagai umat
manusia dalam melaksanakan yadnya hendaknya diimbangi dengan sraddha,
jnana, dan karma agar sesuai dengan apa yang sudah disabdakan oleh Ida Sang
Hyang Widhi Wasa.

7
8

DAFTAR PUSTAKA

Partadjaja, Tjok Rai dan Luh Asli. 2009. Pendidikan Agama Hindu, Universitas
Pendidikan Ganesha, Singaraja.

Anonim. 2015. Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni Dalam Perspektif


Hindu. Diakses tanggal 3 Desember 2016.
http://mrikimaplesiran.blogspot.co.id/2015/03/agama-hindu.html

También podría gustarte