Está en la página 1de 5

Anjing termasuk hewan vertebrata berkembang biak atau bereproduksi secara

seksual. Anjing tergolong makhluk hidup yang memiliki jenis kelamin terpisah, yaitu
jantan dan betina. Organ-organ penyusun alat reproduksi pada jantan berbeda dengan
betina.

Alat Reproduksi Jantan

Alat reproduksi jantan terdiri atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.

Gambar 1.1 Alat reproduksi anjing jantan.

Alat kelamin luar jantan berupa penis dan skrotum. Penis pada anjing
terbagi atas tiga bagian yaitu bagian pangkal, badan dan ujung tudung (glans) penis.
Ukuran penis sangat pendek dan bagian pangkal penis anjing dapat membesar seperti
balon bila mengalami ereksi. Preputium merupakan selubung bagian ujung anterior
penis, selubung ini merupakan suatu lipatan kulit. Skrotum adalah kantong
pembungkus testis. Pengenduran dan pengerutan dari skrotum ini terjadi setelah masa
dewasa tercapai.

Alat kelamin dalam tersusun atas kelenjar kelamin (testis), kelenjar aksesoris, dan
saluran kelamin jantan. Secara anatomi testis pada anjing berbentuk bulat sampai oval
dan berada di dalam skrotum dengan bagian aksis memanjang kearah dorso caudal.
Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus yaitu saluran yang membelit.
Spermatozoa keluar dari tubulus seminiferus melalui tubulus yang lurus ke rete testis
di mediastinum testis kemudian kedalam duktus epididimis.

Anjing hanya mempunyai kelenjar prostat yang berkembang sempurna


terletak pada leher vesika urinaria dan kelenjarnya bermuara pada uretra. Epididimis
adalah saluran kelamin yang terletak dekat testis dan merupakan saluran yang
berkelok-kelok. Bagian dari epididimis adalah kaput epididimis berbentuk seperti
huruf U, pipih dan terletak di bagian proksimal dari testis, korpus epididimis
mengarah ke distal dan terdapat pada bagian posterior testis, dan kauda epididimis
terletak di bagian distal testis, bentuknya agak lonjong sebesar ibu jari. Saluran yang
meninggalkan kauda epididimis disebut vas deferens. Dindingnya mengandung otot-
otot licin. Diameternya mencapai 2 mm dan konsistensinya seperti tali. Uretra adalah
saluran yang terdapat di dalam penis. Uretra merupakan saluran akhir dari saluran
reproduksi. Uretra terdapat di dalam penis.

Alat Reproduksi Betina

Alat Kelamin Dalam anjing betina berupa ovarium, oviduck dan uterus.

Gambar 1.2 Alat reproduksi anjing betina.

Ovarium terletak dibagian dorsal abdomen sampai ke ginjal kira-kira daerah


vertebrae lumbalis ketiga dan keempat. Tuba fallopii terdiri dari infundibulum berikut
fimbre, ampula dan ismus. Tuba fallopii digantung oleh alat penggantung yang
disebut mesosalping yang berasal dari mesovarium. Cairan yang mengisi lumen tuba
fallopii berasal dari sekresi sel-sel epitel. Tipe uterus anjing adalah duplex, yang
terdiri dari dua kornu uteri masing-masing dengan saluran vagina. Rahim merupakan
bagian caudal tuba fallopii yang terdiri dari sepasang tanduk rahim (kornua uteri),
badan rahim (korpus uteri), dan leher rahim (Servik uteri).

Alat Kelamin Luar anjing betina berupa vulva dan klitoris. Vulva merupakan ujung
akhir dari alat kopulasi pada hewan betina dan bersatunya kedua labia vulva
membentuk comissura dorsalis dengan bentuk bulat dan ventral yang bentuknya
meruncing. Labia vulva menyerupai labia minora pada manusia. Permukaan luar
berambut dan berkelenjar. Comissura ventralis yang menggantung melalui ischium
dan pada daerah tersebut ditemukan klitoris. Klitoris terletak di belahan ventral
vestibulum yang pada masa embrional berasal dari penis. Klitoris mengandung
jaringan erektil, epitelnya pipih banyak lapis dan kaya dengan ujung-ujung serabut
saraf sensoris (Muliana 2015).

Metritis adalah suatu kondisi adanya infeksi pada daerah rahim yang
disebabkan oleh bakteri pembusuk. Umumnya terjadi karena setelah melahirkan
kondisi alat kelamin yang kotor sehingga bakteri pembusuk dapat masuk melalui
lubang vagina ke dalam uterus, pengaruh pemberian obat hormonal yang tidak sesuai
dosis, atau melalui perkawinan baik kawin alami maupun kawin buatan (Yusni 2014).

Pada kasus metritis rahim atau uterus akan terlihat lebih besar dari uterus
normal (Ratnawati 2007) dan terdapat cairan yang menimbun di dalamnya (Noakes
2001).

Gambar 1.3 Metritis pada uterus anjing.

Sistem urinari adalah sistem organ dalam tubuh yang terdiri dari ginjal, vesica
urinaria, ureter dan urethra. Ginjal adalah organ yang terdapat pada daerah lumbal
dan termasuk ke dalam bagian dari sistem urinari (Blood&Studdert 1999).

Bentuk ginjal anjing terlihat seperti kacang dan relatif besar tetapi tidak
seperti pada domba yang sangat menyerupai biji kacang dan warna ginjal anjing lebih
gelap. Posisi ginjal kanan terletak di ventral prosesus tranversus lumbalis 3 yang
pertama dan ginjal kiri di ventral terhadap prosesus tranversus lumbalis ke 2,3 dan 4
(Frandson 1992).
Interstisial Nefritis adalah kelainan ginjal di mana ruang antara tubulus ginjal
mengalami pembengkakan. Peradangan ginjal dapat mempengaruhi kemampuan
untuk menyaring limbah (Santoso 2009). Nefritis interstisial biasanya disebabkan
oleh obat-obatan, termasuk antibiotik, obat anti-inflamasi, dan diuretik, infeksi
bakteri dan virus (Samiadi 2016).

Pada kasus nefritis interstisial ginjal terlihat lebih besar ukurannya dari ukuran
ginjal normal, kapsula melekat di beberapa bagian, dan warna ginjal merah gelap
pada bagian korteks (Nugroho 2011).

Gambar 1.4 Ginjal anjing dengan bakterial nefritis

Blood DC dan Studdert VP. 1999. Saunders Comprehensive Veterinery Dictionary


Second Edition. Philadelphia: WB Saunders Company.
Frandson RD. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada
University Press.

Muliana GHS. 2015. Reproduksi anjing [Internet]. [Diakses pada tanggal 14 Maret
2017]. Tersedia pada: http://www.biologimu.com/2011/10/reproduksi-
anjing.html.
Noakes DE, Parkinson TJ, England GCW. 2001. Arthurs Veterinary Reproduction
and Obstetrics 8th Edition. Pennsylvania: Harcourt Publishers Limited.
Nugroho DT. 2011. Laporan pemeriksaan hasil nekropsi [Internet]. [Diakses pada
tanggal 14 Maret 2017]. Tersedia pada:
https://pustakavet.wordpress.com/2011/01/25/laporan-pemeriksaan-hasil-
nekropsi-2/.
Ratnawati D, Pratiwi WC, Affandhy L. 2007. Petunjuk Teknis Penanganan Gangguan
Reproduksi Pada Sapi Potong. Pasuruan: Pusat Penelitian dan Pengembangan
Peternakan
Samiadi LA. 2016. Apa itu nefritis interstisial? [Internet]. [Diakses pada tanggal 14
Maret 2017]. Tersedia pada: https://hellosehat.com/penyakit/nefritis-
interstisial/.
Santoso TB. 2009. Interstisial Nefritis [Internet]. [Diakses pada tanggal 14 Maret
2017]. Tersedia pada:
https://health.detik.com/read/2009/10/08/142800/1217908/770/interstisial-
nefritis.
Yusni. 2014. Infeksi Rahim (Metritis) pada Anjing [Internet]. [Diakses pada tanggal
14 Maret 2017]. Tersedia pada: http://anjingkita.com/artikel/26859/infeksi-
rahim-metritis-pada-anjing.

También podría gustarte