Está en la página 1de 12

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN

MEDIA EDUGAME DENGAN MEDIA POWERPOINT


TERHADAP HASIL BELAJAR

ARTIKEL SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh
Mijil Adi Prasetyo
1401413162

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Artikel skripsi ini telah disetujui pembimbing untuk diajukan ke Tim

Pengembangan Jurnal PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang,

di : Tegal

hari, tanggal : Mei 2017

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Daroni, M.Pd. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd.


NIP 19530101 198103 1 005 NIP 19831129 200812 2 003

Mengetahui,
Koordinator PGSD UPP Tegal

Drs. Utoyo, M.Pd.


NIP 19620619 198703 1 001
STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN
MEDIA EDUGAME DENGAN MEDIA POWERPOINT
TERHADAP HASIL BELAJAR

Mijil Adi Prasetyo


E-mail: mijiladi1@gmail.com

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,


Universitas Negeri Semarang UPP Tegal Jalan Kompol Suprapto No 4
Kelurahan Kemandungan Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal Jawa Tengah
Kode Pos 52114 e-mail pgsd.tegal@yahoo.com faximile (0283) 353928

Abstrak:
Pembelajaran IPA yang diterapkan di SD terkadang belum menggunakan
media pembelajaran yang tepat. Media harus membuat proses pembelajaran
menjadi interaktif. Multimedia interaktif merupakan salah satu pilihan yang tepat
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Contoh media pembelajaran yang efektif untuk mata pelajaran IPA kelas V
yaitu media interaktif berbasis edugame dan powerpoint. Belum diketahui media
pembelajaran manakah yang lebih efektif terhadap hasil belajar IPA di antara
edugame dan powerpoint. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan
mendeskripsikan media pembelajaran mana yang paling efektif terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul pada materi struktur bumi.
Berdasarkan hasil analisis hasil belajar diperoleh rata-rata nilai kelas
Edugame sebesar 85,54 kelas powerpoint sebesar 80,83, dan kelas kontrol sebesar
73,29. Perhitungan rata-rata menunjukkan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan terdapat perbedaan rata-rata pada
hasil belajar antara kelas edugame dan powerpoint. Dapat disimpulkan bahwa
penerapan kedua media pembelajaran sama-sama efektif terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas V pada materi Struktur Bumi. Akan tetapi, jika media Edugame
dan Powerpoint dibandingkan, dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar pada
kelas media pembelajaran Edugame lebih efektif dibandingkan dengan kelas
media Powerpoint pada materi yang sama.

Kata Kunci: Edugame, hasil belajar, dan powerpoint

Abstract:
Learning science that is implemented in elementary schools sometimes do
not use the right learning media. Media should be able to make the learning
process become interactive. Interactive media is the best answer to increase the
learning result.
The examples of some effective learning media for science are interactive
media based on edugame and interactive media based on powerpoint. Not yet
known which media is more effective against for increase the learning outcomes
of science between Edugame and Powerpoint. The purpose of this study is to
analyze and describe an effective learning media on the learning result of grade V
students of Debong Kidul Elementary School on the of Earth Structure material.
This type of research is quantitative experimental study.
Based on the result of learning result analysis obtained that average of
Edugame class value equal to 85,54, Powerpoint class equal to 80,83, and control
class equal to 73,29. Average calculations indicate the difference in mean
learning outcomes of experimental and control class students, and there is an
average difference in learning outcomes between Edugame and Powerpoint
classes. It can be concluded that the application of both instructional media are
equally effective on the learning outcomes of science students of class V on the
material of Earth Structure. However, if Edugame and Powerpoint media are
compared, it can be seen that the value of learning outcomes in the Edugame
learning media class is more effective than the Powerpoint media class on the
same material.
Keywords: Edugame, learning results, and powerpoint
Pendahuluan
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan
kehidupan manusia. Tanpa pendidikan manusia tidak dapat berkembang dan maju.
Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara
optimal sehingga dapat memberikan harapan kehidupan yang lebih baik. Dengan
upaya meningkatkan mutu pendidikan maka akan mempengaruhi kualitas suatu
bangsa.

Pengertian pendidikan adalah segala sesuatu yang diberikan langsung


oleh pendidik kepada peserta didik dan diharapkan untuk dikuasai peserta didik
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan (Munib 2012:47). Jadi, yang
termasuk isi pendidikan ialah materi pembelajaran yang diberikan oleh guru
kepada siswa. Materi pembelajaran di SD berdasarkan kurikulum pendidikan
dasar wajib memuat 10 mata pelajaran salah satu mata pelajaran yang terdapat
dalam kurikulum pendidikan dasar adalah Ilmu pengetahuan alam (IPA).

IPA atau Sains adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta
melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan
dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto,
2016:167).
Pembelajaran IPA yang dilaksanakan di SD hendaknya dapat
menumbuhkan sikap logis, kritis, dan kreatif siswa terhadap gejala alam yang
terjadi di lingkungannya. Pencapaian tujuan pembelajaran IPA dipengaruhi oleh
beberapa komponen. Komponen pendukung ini antara lain: kompetensi guru,
siswa, kurikulum, dan proses pembelajaran. Pembelajaran IPA erat kaitannya
dengan media pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan salah satu faktor penting yang
berpengaruh dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, guru harus memahami
berbagai media pembelajaran, dan cara menggunakannya. Pemilihan media
pembelajaran juga harus mempertimbangkan materi pembelajaran dan
karakteristik siswa dengan tepat, agar mengoptimalkan hasil belajar siswa.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Perlu diketahui bahwa tidak semua media pembelajaran dapat digunakan
untuk semua materi. Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran
yang perlu menggunakan media pembelajaran yang sesuai. Media yang digunakan
dalam pembelajaran IPA harus menarik dan dapat mengaktifkan siswa dalam
proses pembelajaran.
Daryanto (2011:49) membagi multimedia menjadi multimedia linier dan
multimedia interaktif. Selanjutnya dijelaskan bahwa multimedia interaktif adalah
suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan
oleh pengguna sehingga dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya. Contohnya adalah media interaktif berbasis edugame dan media
interaktif berbasis powerpoint.
Pada umumnya siswa kelas V SD berusia 10-11 tahun. Berdasarkan teori
Piaget, siswa berusia 10-11 tahun termasuk dalam tahap operasional kongkret.
Sumantri dan Syaodih (2011:6.3) mengatakan bahwa pada tahap perkembangan
usia anak SD memiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak, bekerja
dalam kelompok dan senang merasakan sesuatu secara langsung. Dengan
memahami karakteristik dan tahap perkembangan anak, guru dapat merancang
pembelajaran yang bermuatan dengan karakteristik tahap kembang anak.
Sehingga proses pembelajaran dapat tepat sasaran. Oleh sebab itu, guru perlu
mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi karakteristik
siswa.
Pelaksanaan pembelajaran IPA di SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal,
masih jarang menggunakan media pembelajaran. Pembelajaran didominasi oleh
ceramah guru, hal ini menjadikan kurangnya interaksi antara guru dan siswa. Hal
ini menyebabkan hasil belajar siswa terkadang kurang memuaskan.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa penerapan multimedia interaktif
dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh adalah media
edugame penelitian yang dilakukan oleh Lalita Harsiningtyas pada tahun 2013
dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis EduGame Prosedur
Perakitan Komputer Pada Standar Kompetensi Merakit Perangkat Keras
Komputer Jurusan Elektronika Industri di SMK Negeri 3 Boyolangu
Tulungagung hasil penelitian menyatakan bahwa rerata kelas eksperimen
(edugame) lebih tinggi dari kelas kontrol.
Penelitian yang dilakukan oleh Wiwit Prio Prasojo pada tahun 2013
dengan judul Keefektifan Penggunaan Multimedia MicrosoftPowerPoint
terhadap Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Transportasi pada
Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Pesayangan 01 Kabupaten Tegal.
Disimpulkan bahwa multimedia MicrosoftPowerPoint lebih efektif dalam
meningkatkan hasil belajar IPS materi perkembangan teknologi transportasi
dibandingkan dengan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri Pesayangan
01 Kabupaten Tegal.
Penelitian studi komparasi yang dilakukan oleh Wening Panggalih pada
tahun 2015, melakukan penelitian dengan judul Studi Komparasi Antara Media
Interaktif Berbasis Edugame Dengan Media Gambar Terhadap Prestasi Belajar
hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman konsep siswa kelas
eksperimen lebih tinggi dari kelas control.
Ada beberapa media pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran IPA kelas V SD yaitu media interaktif berbasis edugame dan media
interaktif berbasis powerpoint. Kedua media pembelajaran dapat diterapkan agar
pembelajaran IPA lebih menyenangkan dan menjadi daya tarik bagi siswa
sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Media interaktif berbasis edugame dan media interaktif berbasis


powerpoint jika digunakan pada saat pembelajaran diharapkan dapat menjawab
kebutuhan siswa selama ini. Untuk mengetahui media pembelajaran yang paling
baik di antara yang baik maka kedua media pembelajaran tersebut akan
dibandingkan, dari perbandingan itulah bisa terlihat media manakah yang paling
baik di antara keduanya. Berdasarkan pemikiran tersebut peneliti melakukan
penelitian dengan judul Studi Komparasi Penggunaan Media Edugame dengan
Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Materi Struktur Bumi Kelas V SDN
Debong Kidul Kota Tegal.
Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen komparasi yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat keefektifan salah satu media pembelajaran. Penelitian untuk
masing-masing media dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Data yang diperoleh
dan diolah dalam penelitian ini berupa data performansi guru dan data hasil
belajar siswa. Data performansi guru diukur melalui lembar pengamatan,
sedangkan data hasil belajar siswa diukur dengan posttest. Lembar pengamatan
performansi guru didasarkan pada keterlaksanaan langkah-langkah dalam
penerapan media pembelajaran. Sedangkan lembar posttest berdasarkan pada
materi yang telah diajarkan oleh guru kepada siswa dan disesuaikan dengan
indikator pembelajaran.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan non tes. Tes
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes dilaksanakan sebanyak dua
kali, yakni ketika pretest dan post test. Teknik non tes yang digunakan yakni
wawancara tidak terstruktur, observasi dan dokumentasi. Wawancara tidak
terstruktur dan observasi dilaksanakan untuk mengetahui kondisi awal kelas
penelitian. Selanjutnya dokumentasi dilaksanakan saat proses penelitian
berlangsung. Peneliti juga membuat video pelaksanaan penerapan media
pembelajaran edugame dan powerpoint pada kelas V SDN Debong Kidul materi
struktur bumi.
Analisis data yang diperoleh selama penelitian berlangsung dan terdapat
berbagai metode analisis data yang digunakan. Sebelum dilakukan analisis akhir
perlu dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas, uji
homogenitas dan kesamaan rata-rata. Analisis akhir data adalah analisis yang
digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian. Uji keefektifan pada penerapan media
pembelajaran tipe edugame dan powerpoint dapat diketahui melalui One Sample
t test menggunakan aplikasi SPSS versi 21

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu harus menyiapkan
dan mendapatkan data yang valid. Data yang valid dalam penelitian ini yaitu
instrumen penelitian yang baik. Instrumen yang akan diuji yaitu soal pilihan
ganda. Oleh karena itu peneliti juga melakukan uji validitas dan reliabilitas
terhadap instrumen penelitian.
Instrumen berupa soal pilihan ganda yang sebelumya telah diuji validitas,
reliabilitas, daya beda dan taraf kesukarannya. Uji validitas pada instrumen
pilihan ganda terdiri dari uji validitas logis dan empiris. Uji validitas logis
dilaksanakan oleh tim ahli dan uji validitas empiris dilaksakan pada kelas uji coba
dan analisis dibantu dengan aplikasi SPSS versi 21. Penghitungan validitas
dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel. Nilai rtabel
pada penelitian ini yaitu sebesar 0,334, jadi semua instrumen yang memiliki nilai
rhitung di atas 0,334 dianggap valid. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan
aplikasi SPSS, didapatkan 27 soal pilihan ganda yang valid. Berdasarkan uji yang
telah dilakukan dengan bantuan SPSS didapat nilai cronbach alpa sebesar 0,956.
Pengambilan keputusan reliabilitas yakni apabila nilai cronbach alpa diatas 0,6.
Sehingga dapat diambil keputusan bahwa instrumen telah reliabel. Langkah
selanjutnya menghitung taraf kesukaran dan daya beda soal yang akan digunakan
dalam penelitian. Soal yang dihitung yakni soal yang telah terbukti valid
berdasarkan penghitungan SPSS.
Setelah semua instrumen dinyatakan valid dan reliabel maka langkah
selanjutnya yaitu melakukan pretest pada kelas eksperimen dan kontrol serta
dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian. Terdapat dua data yang akan dianalisis
sebelum dan setelah penelitan yaitu data pretest dan postest. Analisis data pretest
melalui uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas, homogenitas dan
kesamaan rata-rata. Uji analisis normalitas dengan SPSS memberikan hasil
penghitungan signifikansi sebesar 0,179 untuk kelas media edugame, 0,069 untuk
kelas media powerpoint dan 0,188 untuk kelas kontrol. Jika nilai signifikansi
0,05, maka varian data tersebut dinyatakan homogen dan jika nilai signifikansi <
0,05, maka varian data tersebut dinyatakan tidak homogen (Besral 2010:29).
Setelah uji normalitas, langkah selanjutnya yakni melakukan uji homogenitas dan
kesamaan rata-rata pada ketiga kelas. Uji homogenitas memberikan hasil
signifikansi sebesar 0,350 (0,350>0,05) dan 0,971 untuk hasil uji kesamaan rata-
rata(0.971>0,05). Berdasarkan hasil uji normalitas, homogenitas dan kesamaan
rata-rata yang telah memenuhi syarat, penelitian dapat dilanjutkan dengan
memberikan treatment.
Selanjutnya analisis akhir juga menggunakan uji prasyarat analisis yang
meliputi uji normalitas dan homogenitas. Analisis akhir menggunakan data dari
nilai posttest. Berdasarkan perhitungan dengan aplikasi SPSS versi 21, data
berdistribusi normal sehingga langkah selanjutnya menggunakan uji homogenitas.
Setelah data terbukti normal dan homogen langkah selanjutnya menghitung nilai
(t) dengan menggunakan One Sample t Test. Penghitungan dengan aplikasi SPSS
menghasilkan nilai 6,330 untuk kelas edugame, nilai t hitung >t tabel (6,330 >1,688).
Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media
tipe edugame lebih efektif jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Penghitungan
selanjutnya adalah penghitungan thitung untuk penerapan media powerpoint dan
memberikan nilai sebesar 9,132, sedangkan nilai ttabel 1,691 yaitu (3,404 > 1,696).
Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media
powerpoint lebih efektif jika dibandingkan dengan kelas kontrol. selanjutnya
adalah pengujian keefektifan media edugame dan powerpoint. hasil penghitungan
dengan spss memberikan hasil bahwa media edugame dan powerpoint sama-sama
efektif. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji keefektifan yang menunjukkan bahwa
nilai thitung sebesar 2,434, sedangkan nilai ttabel yaitu 1,688 (2,434 > 1,688). Kriteria
pengambilan keputusan untuk uji hipotesis keempat sampai keenam berdasarkan
nilai signifikansi dan nilai t. Jika -ttabel thitung ttabel, maka Ho diterima, dan jika
-thitung < -ttabel atau thitung > ttabel, maka Ho ditolak (Priyatno 2010:20). Berdasarkan
data-data yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penerapan
kedua multimedia interaktif lebih efektif jika dibandingkan dengan penerapan
media kontrol yang berupa gambar. Selanjutnya, jika kedua media dibandingkan
keefektifannya, media edugame lebih efektif daripada media powerpoint meski
tidak begitu signifikan.
Simpulan

Penelitian yang telah dilaksanakan di SD Debong Kidul dan SD 1


Kejambon adalah penelitian komparatif. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui media yang lebih efektif pada pembelajaran materi struktur bumi
kelas V antara media edugame dan powerpoint. Hasil penelitian ini berupa
penghitungan keefektifan yang didasarkan pada nilai posttest. Hasil uji hipotesis
keefektifan dengan perhitungan menggunakanuji one sample t test melalui
bantuan program SPSS versi 21.
Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa penerapan kedua multimedia
interaktif lebih efektif jika dibandingkan dengan pembelajaran di kelas kontrol.
Hal ini dibuktikan dengan besarnya thitung pada kelas edugame lebih besar dari ttabel
(6,330 >1,688). Selanjutnya thitung pada kelas powerpoint lebih besar dari ttabel
(3,404 > 1,696). Kemudian pengujian keefektifan antara kelas dengan penerapan
media edugame dan powerpoint. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa thitung
sebesar 0,834 dan ttabel sebesar 2,036. Mengacu pada ketentuan pengambilan
keputusan uji hipotesis hasil perbandingan thitung <ttabel (1,620 <2,074), maka dapat
disimpulkan Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan media lebih efektif jika
dibandingkan dengan penerapan media kontrol. Selanjutnya, jika kedua media
dibandingkan keefektifannya, media edugame lebih efektif daripada media
powerpoint meski tidak begitu signifikan dilihat dari rata-rata hasiil belajar.

Ucapan Terima Kasih


Untuk ibu, bapak, adik, dan sahabat-sahabat yang selalu menyemangati,
memotivasi, dan mendoakan.
Untuk dosen pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan, menyarankan,
dan memotivasi peneliti selama pelaksanaan penelitian.
Daftar Pustaka

Besral. 2010. Pengolahan dan Analisis Data. Jakarta: FKM UI. Online
http://www.spssindonesia.com/2014/02/download-ebook-spss-gratis.html.

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Harsiningtyas, Lalita. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Edu


Game Prosedur Perakitan Komputer Pada Standar Kompetensi Merakit
Perangkat Keras Komputer Jurusan Elektronika Industri di SMK Negeri 3
Boyolangu Tulungagung.Skripsi, Surabaya : Universitas Negeri Surabaya

Munib, A., Budiyono., & Suryana, S. 2012. Pengantar Ilmu Pendidikan.


Semarang: UNNES Press.

Panggalih, W.2015, Studi Komparasi Antara Media Interaktif Berbasis Edugame


Dengan Media PowerPoint Terhadap Prestasi Belajar. Skripsi. Semarang:
Universitas Negeri Semarang
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Jakarta:
MediaKom.

Prasojo, Wiwit Prio.2013. Keefektifan Penggunaan Multimedia


MicrosoftPowerPoint terhadap Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan
Teknologi Transportasi pada Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri
Pesayangan 01 Kabupaten Tegal. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.

Sumantri., Mulyani., & Sukmadinata, N. S. 2011. Perkembangan Peserta Didik.


Jakarta: Universitas Terbuka.

Susanto, A. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group.

También podría gustarte