Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
1, (2014) 1-8 1
Abstrak----Metode seismik tomografi merupakan suatu teknik Reservoir tempat sirkulasi dari fluida panasbumi. (3) Batuan
yang digunakan untuk mengungkap citra struktur bawah penudung (cap rock) yan berfungsi menghalangi hilangnya
permukaan bumi menggunakan gelombang gempa bumi.
Penelitian tomografi di lapangan panasbumi Wayang Windu
uap air. (4) Daerah recharge yang berfungsi menyuplai air
menggunakan sinar gelombang yang berasal dari injeksi fluida pada reservoir sehingga sirkulasi air dapat terus berlangsung.
pada saat proses produksi sehingga menghasilkan gelombang (5) Rekahan zona permeabel sebagai jalur sirkulasi fluida.
seismik dengan amplitude mikro. Metodologi pengolahan data Gempa mikro atau microearthquake adalah gempa bumi
terdiri dari beberapa tahapan, yaitu optimasi model 1D dan
yang tidak dapat terdeteksi oleh manusia dan memiliki
penentuan lokasi sumber menggunakan metode goal function
(GF), lalu dilanjutkan dengan penentuan lokasi sumber dalam magnitude yang sangat kecil. Aktivitas gempa mikro adalah
model 3D, parameterisasi, perhitungan matriks dan inverse yang fenomena yang sering terjadi di area prospek panasbumi.
menggunakan metode iteratif LSQR. Hasil dari pengolahan data Injeksi fluida pada saat proses produksi akan menghasilkan
menunjukkan model struktur bawah permukaan yaitu distribusi tekanan yang melawan formasi batuan dan menciptakan
anomali kecepatan dan rasio Vp/Vs. Nilai rasio Vp/Vs yang rekahan hidrolik (hydraulyc fracture) [5]. Survei pasif seismik
tinggi di kedalaman 2-4 km = 1,785. Kondisi tersebut
menunjukkan suatu kemungkinan bahwa pada kedalaman
di lapangan panasbumi Wayang Windu memanfaatkan
tersebut adalah zona batuan penutup (cap rock) dari zona gelombang seismik yang dihasilkan dari rekahan hidrolik.
reservoir panas bumi Wayang. Pada kedalaman 5-8 km, Karakteristik dari reservoir lapangan panasbumi Wayang
menunjukkan distribusi Vp/Vs ratio minimum. Hal tersebut Windu dapat ditampilkan dengan menggunakan metode
mengindikasikan adanya anomali di sekitar Vp/Vs ratio yang inversi seismik tomografi. Metode ini memanfaatkan
lebih besar karena anomali di bawah permukaan yang berkaitan parameter kecepatan penjalaran gelombang P (Vp) dan
langsung dengan zona reservoir yang mana mencerminkan
gelombang S (Vs) dari gempa mikro. Pada penelitian ini,
daerah lemah (kurang padat) yang berkaitan dengan kegiatan
hidrolik fracturing dan vulkanik. diharapkan dengan menganalisa hasil pengamatan
karakteristik event microearthquake yang terekam oleh stasiun
Kata Kunci : seismik tomografi, microearthquake, Vp/Vs ratio perekaman, dapat diperoleh informasi distribusi anomali
kecepatan gelombang-P (Vp), gelombang-S (Vs) serta rasio
Vp/Vs yang merambat di bawah permukaan lapangan
I. PENDAHULUAN
panasbumi Wayang Windu.
S istem panasbumi merupakan sistem perpindahan panas
(konveksi) dari sumber panas ke permukaan dengan proses II. METODOLOGI PENELITIAN
sirkulasi air meteorik dengan atau tanpa air magmatik [1].
Survei seismik pasif dilakukan mulai tanggal 2
Provinsi Jawa Barat, Indonesia memiliki potensi sumber daya
alam panasbumi yang terbesar di Indonesia. Potensi Desember 2007 sampai dengan 13 Januari 2008 di lapangan
panasbumi di Jawa Barat mencapai 6000 MW [2]. Menurut panasbumi Wayang Windu. Event microearthquake yang
studi geologi regional, lapangan panasbumi Wayang Windu diekstrak dari deret waktu kontinyu menjadi data event gempa
terletak pada jalur Pegunungan Selatan Jawa merupakan hasil digunakan pada tahapan prosesing. Picking waktu tiba
subduksi antara Lempeng Hindia-Australia dengan Lempeng gelombang P dan S, serta penentuan lokasi awal hiposenter
Eurasia yang mulai terjadi pada zaman tersier [3]. Aktivitas ditentukan dengan menggunakan Seismological Data
vulkanis pada Gunung Wayang dan Gunung Malabar sudah Processing Package, Seisplus (Geotech Instruments, LLC,
berhenti, akan tetapi aktivitas magmatik belum berhenti Dallas), yang mana penentuan lokasi hiposenter menggunakan
sehingga masih dapat dimanfaatkan sebagai sumber algoritma HYPOPLUS.
panasbumi [4].
Penentuan lokasi sumber (Gambar 1) dan pencarian
Sistem panasbumi merupakan sistem perpindahan panas
model kecepatan 1D (Gambar 2) ditentukan dalam tiga tahap,
dari sumber panas melalui proses konveksi air meteorik
yaitu perhitungan tabel traveltime dalam model 1D, penentuan
dengan atau tanpa fluida magmatik. Pada umumnya sistem
lokasi dalam model 1D lalu kalkulasi matriks dan inversi.
panasbumi terdiri dari: (1) Sumber panas (heat source) (2)
Pada tahap perhitungan traveltime menghubungkan semua
JURNAL TEKNIK
KNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014)
(2014 1-8 2
kombinasi dari kedalaman event dan jarak episenter terhadap III. HASIL DAN PEMBAHASAN
posisi receiver yang mana Z dianggap 0. Persamaan yang A. Analisa Model Kecepatan 1 Dimensi
digunakan dalam penentuan traveltime
time terhitung
Pada gambar 4.5 menampilkan hasil perhitungan model
menggunakan persamaan G. Nolet (1981) [6]. Selanjutnya
kecepatan 1 dimensi. Pada hasil tersebut melewati proses tiga
traveltime perhitungan yang didapatkan, dikoreksi elevasi
kalii iterasi yang mana menghasilkan nilai RMS 0.1307, nilai
stasiunnya. Pencarian event ini dihitung dengan menggunakan
tersebut lebih baik dibandingkan dengan nilai RMS
persamaan goal function (GF) [7], yang menghasilkan
sebelumnya yaitu 0.1360. Dari hasil penentuan model
kemungkinan lokasi sumber. Pencarian goal function
kecepatan 1 dimensi, terdapat kontras nilai kecepatan pada
menggunakan metode pencarian grid.
kedalaman 0-40 40 km. Pada kedalaman 0 km, kecepatan untuk
gelombang P (Vp) = 2.694627 km/s dan kecepatan gelombang
S (Vs) = 1.633392 km/s, lalu terjadi peningkatan nilai
kecepatan pada kedalaman 5 km, dengan Vp = 6.063570
km/sdan Vs = 3.700346 km/s. Selanjutnya terus meningkat
pada kedalaman 10 km, dengan Vp = 6.843659 km/s dan Vs =
4.195239 km/s. Sehingga penulis dapat menyimpulkan jumlah
lapisan dalam range 0-4040 km terdiri atas tiga lapisan
lapisan.
Studi Pustaka
Penentuan Parameter,
Mode kecepatan, parameter
Picking tP dan tS lokasi, inversi
Interpretasi
PUSTAKA
[1] Hochstein, M. P.; Browne P.R.L.,(2000) : Surface Manifestations of
Gethermal System With Volcanic. In: Encyclopedia Volcanoes, pp. 835-
855.
[2] http://www.dim.esdm.go.id, 2010
[3] Pulunggono, A., Martodjojo, S., 1994. Perubahan Tektonik Paleogen-
Neogen Merupakan Peristiwa Tektonik Terpenting di Jawa, Prosiding
Geologi dan Geoteknik Pulau Jawa, Kumpulan Makalah Seminar
Geologi dan Geoteknik Pulau Jawa Sejak Akhir Mesozoik hingga
Kuarter, Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, h.37-
61.
[4] Elfina, 2010.Studi Alterasi Hidrotermal Pada Sumur MB-1, MB-2,
MB-3, dan WR di Lapangan Panasbumi Wayang Windu Bagian Utara,
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Institut
Teknologi Bandung, Bandung.
[5] Abrenica, A. B., Hydrothermal Alteration and Fluid Inclusion Studies
in The Northern Wayang Windu Geothermal Field, West Java,
Indonesia, Proceeding of the World Geothermal Congress, 2010.
[6] Nolet, G., 1981. Linearized inversion of (teleseismic) data, inThe
Solution of the Inverse Problem in Geophysical Interpretation,pp. 937,
ed. Cassinis, R. Plenum, New York, USA
[7] Bogie, I., Kusumah Y. I., Wisnandary, M.C., 2008. Overview of the
Wayang Windu geothermal field, west java, Indonesia.
ScienceDirect.Geothermics, 347-365
[8] Steck, L.K., Thurber, C.H., Fehler, M.C., Lutter, W.J., Robbert,
P.M., Baldrige, W.S., Stafford, D.G., dan Sessions, R. (1998):
Crust and Upper Mantle P-Wave Velocity Structure Beneath Valles
Caldera, New Mexico: Result from the James Teleseismic
Tomography Experiment, J. Geophys. Res., 103, 24.30124.320.
[9] Aki, K. dan Lee, W.H.K. (1976): Determination of Three-
Dimensional Velocity Anomalies Under a Seismic Array Using
First P Arrival Times from Local Earthquakes, A Homogeneous
Initial Model, J. Geophys. Res., 81, 23, 43814399
[10] Thurber, C. (1983): Earthquake Locations and Three-Dimensional
Crustal Structure in the Coyote Lake Area, Central California, J.
Geophys. Res., 88, B10, 82268236.