Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami menerima
segala kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
i
Daftar Isi
ii
BAB I: PENDAHULUAN
..1
1.2 Tujuan
.. 1
2.1 Pengertian
. 2
2.2 Etiologi
.. 3
2.3 Klasifikasi
. 4
2.4 Patofosiologi
. 9
. 9
2.7 Penatalaksanaan
.. 10
3.1 Pengkajian
. 13
14
3.3 Rencana Keperawatan
. 14
4.1 Kesimpulan
. 20
Daftar Pustaka
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2. 1 Pengertian
2.2 Etiologi
1.Genetik
Adanya Penyimpangan Kromosom Insidensi
leukemia meningkat pada penderita kelainan
kongenital, diantaranya pada sindroma Down,
sindroma Bloom, Fanconis Anemia, sindroma
Wiskott-Aldrich, sindroma Ellis van Creveld,
sindroma Kleinfelter, D-Trisomy sindrome, sindroma
von Reckinghausen, dan neurofibromatosis
( Wiernik, 1985; Wilson, 1991 ) . Kelainan-kelainan
kongenital ini dikaitkan erat dengan adanya
perubahan informasi gen, misal pada kromosom 21
atau C-group Trisomy, atau pola kromosom yang
tidak stabil, seperti pada aneuploidy.
1.d. Virus
Dalam banyak percobaan telah didapatkan fakta
bahwa RNA virus menyebabkan leukemia pada
hewan termasuk primata . Penelitian pada manusia
menemukan adanya RNA dependent DNA
polimerase pada sel-sel leukemia tapi tidak
ditemukan pada sel-sel normal dan enzim ini
berasal dari virus tipe C yang merupakan virus RNA
yang menyebabkan leukemia pada hewan.
( Wiernik, 1985 ) . Salah satu virus yang terbukti
dapat menyebabkan leukemia pada manusia
adalah Human T-Cell Leukemia . Jenis leukemia
yang ditimbulkan adalah Acute T- Cell Leukemia .
Virus ini ditemukan oleh Takatsuki dkk ( Kumala,
19990).
1.Obat-obatan
Obat-obatan anti neoplastik ( misal : alkilator dan
inhibitor topoisomere II ) dapat mengakibatkan
penyimpangan kromosom yang menyebabkan AML
. Kloramfenikol, fenilbutazon, dan methoxypsoralen
dilaporkan menyebabkan kegagalan sumsum
tulang yang lambat laun menjadi AML ( Fauci, et.
al, 1998 ).
2.3 Klasifikasi
1) Manifestasi klinis
2) Penatalaksanaan
3) Prognosis
1) Manifestasi
2) Komplikasi
2.4 Patofisiologi
1.Kemoterapi
Sebagian besar pasien leukemia menjalani
kemoterapi. Jenis pengobatan kanker ini
menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-
sel leukemia. Tergantung pada jenis leukemia,
pasien bisa mendapatkan satu jenis obat atau
kombinasi dari dua obat atau lebih.
Melalui mulut
1.Terapi Biologi
Orang dengan jenis penyakit leukemia tertentu
menjalani terapi biologi untuk meningkatkan daya
tahan alami tubuh terhadap kanker. Terapi ini
diberikan melalui suntikan di dalam pembuluh
darah balik. Bagi pasien dengan leukemia limfositik
kronis, jenis terapi biologi yang digunakan adalah
antibodi monoklonal yang akan mengikatkan diri
pada sel-sel leukemia. Terapi ini memungkinkan
sistem kekebalan untuk membunuh sel-sel
leukemia di dalam darah dan sumsum tulang. Bagi
penderita dengan leukemia myeloid kronis, terapi
biologi yang digunakan adalah bahan alami
bernama interferon untuk memperlambat
pertumbuhan sel-sel leukemia.
1.Terapi Radiasi
Terapi Radiasi (juga disebut sebagai radioterapi)
menggunakan sinar berenergi tinggi untuk
membunuh sel-sel leukemia. Bagi sebagian besar
pasien, sebuah mesin yang besar akan
mengarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian
lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel-sel
leukemia ini. Beberapa pasien mendapatkan
radiasi yang diarahkan ke seluruh tubuh. (Iradiasi
seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum
transplantasi sumsum tulang.)
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
a. Riwayat penyakit
Pucat
Kelemahan
Sesak
Nafas cepat
Demam
Infeksi
d. Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia :
Ptechiae
Purpura
Limfadenopati
Hepatomegali
Splenomegali
f.Kaji adanya pembesaran testis
g.Kaji adanya :
Hematuri
Hipertensi
Gagal ginjal
Inflamasi disekitar rectal
Nyeri
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
diterima anak
Intervensi :
keefektifan intervensi
Intervensi :
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
http://keperawatanadil.blogspot.com/2007/11/a
skep-leukemia.html
http://materi-kuliah-
akper.blogspot.com/2010/05/makalah-askep-
leukimia.html
http://www.scribd.com/doc/9501526/ASKEP-
LEUKIMIA.html
http://nphiephien.blogspot.com/2012/06/makal
ah-leukimia.html
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
i
Daftar Isi
ii
BAB I: PENDAHULUAN
..1
1.2 Tujuan
.. 1
2.1 Pengertian
. 2
2.2 Etiologi
.. 3
2.3 Klasifikasi
. 4
2.4 Patofosiologi
. 9
. 9
2.7 Penatalaksanaan
.. 10
3.1 Pengkajian
. 13
3.2 Diagnosa Keperawatan
14
. 14
4.1 Kesimpulan
. 20
Daftar Pustaka
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
2. 1 Pengertian
2.2 Etiologi
1.Genetik
Adanya Penyimpangan Kromosom Insidensi
leukemia meningkat pada penderita kelainan
kongenital, diantaranya pada sindroma Down,
sindroma Bloom, Fanconis Anemia, sindroma
Wiskott-Aldrich, sindroma Ellis van Creveld,
sindroma Kleinfelter, D-Trisomy sindrome, sindroma
von Reckinghausen, dan neurofibromatosis
( Wiernik, 1985; Wilson, 1991 ) . Kelainan-kelainan
kongenital ini dikaitkan erat dengan adanya
perubahan informasi gen, misal pada kromosom 21
atau C-group Trisomy, atau pola kromosom yang
tidak stabil, seperti pada aneuploidy.
1.d. Virus
Dalam banyak percobaan telah didapatkan fakta
bahwa RNA virus menyebabkan leukemia pada
hewan termasuk primata . Penelitian pada manusia
menemukan adanya RNA dependent DNA
polimerase pada sel-sel leukemia tapi tidak
ditemukan pada sel-sel normal dan enzim ini
berasal dari virus tipe C yang merupakan virus RNA
yang menyebabkan leukemia pada hewan.
( Wiernik, 1985 ) . Salah satu virus yang terbukti
dapat menyebabkan leukemia pada manusia
adalah Human T-Cell Leukemia . Jenis leukemia
yang ditimbulkan adalah Acute T- Cell Leukemia .
Virus ini ditemukan oleh Takatsuki dkk ( Kumala,
19990).
1.Obat-obatan
Obat-obatan anti neoplastik ( misal : alkilator dan
inhibitor topoisomere II ) dapat mengakibatkan
penyimpangan kromosom yang menyebabkan AML
. Kloramfenikol, fenilbutazon, dan methoxypsoralen
dilaporkan menyebabkan kegagalan sumsum
tulang yang lambat laun menjadi AML ( Fauci, et.
al, 1998 ).
2.3 Klasifikasi
1) Manifestasi klinis
2) Penatalaksanaan
3) Prognosis
1) Manifestasi
1) Manifestasi
1) Manifestasi klinis
2) Komplikasi
2.4 Patofisiologi
1.Kemoterapi
Sebagian besar pasien leukemia menjalani
kemoterapi. Jenis pengobatan kanker ini
menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-
sel leukemia. Tergantung pada jenis leukemia,
pasien bisa mendapatkan satu jenis obat atau
kombinasi dari dua obat atau lebih.
1.Terapi Radiasi
Terapi Radiasi (juga disebut sebagai radioterapi)
menggunakan sinar berenergi tinggi untuk
membunuh sel-sel leukemia. Bagi sebagian besar
pasien, sebuah mesin yang besar akan
mengarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian
lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel-sel
leukemia ini. Beberapa pasien mendapatkan
radiasi yang diarahkan ke seluruh tubuh. (Iradiasi
seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum
transplantasi sumsum tulang.)
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
a. Riwayat penyakit
Pucat
Kelemahan
Sesak
Nafas cepat
Demam
Infeksi
d. Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia :
Ptechiae
Purpura
Limfadenopati
Hepatomegali
Splenomegali
g.Kaji adanya :
Hematuri
Hipertensi
Gagal ginjal
Nyeri
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
diterima anak
Intervensi :
keefektifan intervensi
Intervensi :
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
http://keperawatanadil.blogspot.com/2007/11/a
skep-leukemia.html
http://materi-kuliah-
akper.blogspot.com/2010/05/makalah-askep-
leukimia.html
http://www.scribd.com/doc/9501526/ASKEP-
LEUKIMIA.html
http://nphiephien.blogspot.com/2012/06/makal
ah-leukimia.html
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
i
Daftar Isi
ii
BAB I: PENDAHULUAN
..1
1.2 Tujuan
.. 1
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
. 2
2.2 Etiologi
.. 3
2.3 Klasifikasi
. 4
2.4 Patofosiologi
. 9
. 9
2.7 Penatalaksanaan
.. 10
BAB III: ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
. 13
14
. 14
4.1 Kesimpulan
. 20
Daftar Pustaka
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2.2 Etiologi
1.Genetik
Adanya Penyimpangan Kromosom Insidensi
leukemia meningkat pada penderita kelainan
kongenital, diantaranya pada sindroma Down,
sindroma Bloom, Fanconis Anemia, sindroma
Wiskott-Aldrich, sindroma Ellis van Creveld,
sindroma Kleinfelter, D-Trisomy sindrome, sindroma
von Reckinghausen, dan neurofibromatosis
( Wiernik, 1985; Wilson, 1991 ) . Kelainan-kelainan
kongenital ini dikaitkan erat dengan adanya
perubahan informasi gen, misal pada kromosom 21
atau C-group Trisomy, atau pola kromosom yang
tidak stabil, seperti pada aneuploidy.
1.d. Virus
Dalam banyak percobaan telah didapatkan fakta
bahwa RNA virus menyebabkan leukemia pada
hewan termasuk primata . Penelitian pada manusia
menemukan adanya RNA dependent DNA
polimerase pada sel-sel leukemia tapi tidak
ditemukan pada sel-sel normal dan enzim ini
berasal dari virus tipe C yang merupakan virus RNA
yang menyebabkan leukemia pada hewan.
( Wiernik, 1985 ) . Salah satu virus yang terbukti
dapat menyebabkan leukemia pada manusia
adalah Human T-Cell Leukemia . Jenis leukemia
yang ditimbulkan adalah Acute T- Cell Leukemia .
Virus ini ditemukan oleh Takatsuki dkk ( Kumala,
19990).
1.Obat-obatan
Obat-obatan anti neoplastik ( misal : alkilator dan
inhibitor topoisomere II ) dapat mengakibatkan
penyimpangan kromosom yang menyebabkan AML
. Kloramfenikol, fenilbutazon, dan methoxypsoralen
dilaporkan menyebabkan kegagalan sumsum
tulang yang lambat laun menjadi AML ( Fauci, et.
al, 1998 ).
2.3 Klasifikasi
1) Manifestasi klinis
2) Penatalaksanaan
3) Prognosis
1) Manifestasi
2) Komplikasi
2.4 Patofisiologi
1.Kemoterapi
Sebagian besar pasien leukemia menjalani
kemoterapi. Jenis pengobatan kanker ini
menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-
sel leukemia. Tergantung pada jenis leukemia,
pasien bisa mendapatkan satu jenis obat atau
kombinasi dari dua obat atau lebih.
Melalui mulut
1.Terapi Biologi
Orang dengan jenis penyakit leukemia tertentu
menjalani terapi biologi untuk meningkatkan daya
tahan alami tubuh terhadap kanker. Terapi ini
diberikan melalui suntikan di dalam pembuluh
darah balik. Bagi pasien dengan leukemia limfositik
kronis, jenis terapi biologi yang digunakan adalah
antibodi monoklonal yang akan mengikatkan diri
pada sel-sel leukemia. Terapi ini memungkinkan
sistem kekebalan untuk membunuh sel-sel
leukemia di dalam darah dan sumsum tulang. Bagi
penderita dengan leukemia myeloid kronis, terapi
biologi yang digunakan adalah bahan alami
bernama interferon untuk memperlambat
pertumbuhan sel-sel leukemia.
1.Terapi Radiasi
Terapi Radiasi (juga disebut sebagai radioterapi)
menggunakan sinar berenergi tinggi untuk
membunuh sel-sel leukemia. Bagi sebagian besar
pasien, sebuah mesin yang besar akan
mengarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian
lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel-sel
leukemia ini. Beberapa pasien mendapatkan
radiasi yang diarahkan ke seluruh tubuh. (Iradiasi
seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum
transplantasi sumsum tulang.)
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
a. Riwayat penyakit
Pucat
Kelemahan
Sesak
Nafas cepat
Demam
Infeksi
d. Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia :
Ptechiae
Purpura
Limfadenopati
Hepatomegali
Splenomegali
f.Kaji adanya pembesaran testis
g.Kaji adanya :
Hematuri
Hipertensi
Gagal ginjal
Inflamasi disekitar rectal
Nyeri
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
diterima anak
Intervensi :
keefektifan intervensi
Intervensi :
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
http://keperawatanadil.blogspot.com/2007/11/a
skep-leukemia.html
http://materi-kuliah-
akper.blogspot.com/2010/05/makalah-askep-
leukimia.html
http://www.scribd.com/doc/9501526/ASKEP-
LEUKIMIA.html
http://nphiephien.blogspot.com/2012/06/makal
ah-leukimia.html