Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Skeg adalah salah satu bentuk modifikasi yang diberikan pada Pada umumnya, jenis kapal tongkang menggunakan skeg
bagian buritan kapal tongkang untuk mengubah arah aliran pada bagian buritan kapal untuk membuat aliran fluida agar
fluida yang melewati buritan kapal. Seiring berjalannya waktu, lebih smooth. Pada pengaplikasiannya, bentuk skeg tidak
perkembangan bentuk skeg pada kapal tongkang sangat
bervariasi. Penelitian yang lebih lanjut diperlukan untuk
hanya berbentuk lurus membujur badan kapal (konvensional).
mengetahui bentuk aliran yang ditimbulkan dan besar tekanan Namun, juga ada bentuk variasi skeg yang dibengkokkan
yang diakibatkan karena perubahan bentuk skeg tersebut. untuk mendapatkan aliran fluida yang diinginkan.
Penilitian yang dilakukan ialah menggunakan pendekatan
simulasi Computational Fluid Dynamic (CFD). Penggunaan
software ini dilakukan untuk menggambarkan model variasi
bentuk skeg yang akan dibuat, analisa model, serta perhitungan
nilai tekanan yang melewati buritan dan skeg. Dari hasil simulasi
dapat diketahui model modifikasi bentuk skeg yang optimal.
A. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana analisa aliran fluida yang terjadi pada
Gambar. 1.1 Bentuk skeg pada kapal tongkang perubahan bentuk skeg kapal tongkang.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 2
A. Data
Kapal tongkang dengan principle dimension sebagai
berikut:
LOA : 160 ft
Gambar. 4.2 detail meshing model
Breadth : 54 f
Height : 12 ft D. Simulasi Model
Draft : 9 ft Cfx Pre merupakan langkah lanjut dalam tahap pembuatan
Displacement : 3033,376 tons model. Dalam cfx pre ini akan diberikan parameter-parameter
Dengan variasi sudut yang dibentuk skeg antara lain 1800, yang sudah ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan fungsi
1500, 1200. Serta variasi kecepatan aliran pada saat simulasi masing-masing bagian sebelum proses simulasi. Pada tahap
antara lain 3, 4, 5, 6 knot. ini yang harus dilakukan adalah membuat domain 1 yang
B. Pemodelan Geometri mempunyai karakteristik stationary dan terdiri dari
Setelah didapatkan data kapal tongkang yang akan dianalisa subdomain inlet, outlet, dan wall pada bagian seluruh kapal
maka langkah selanjutnya adalah pembuatan model kapal tongkang yang akan dianalisa.Setelah memberikan definisi
tongkang dengan masing-masing variasi skeg. Pertama kapal pada setiap bagian model kemudian dilakukan proses solver
tongkang dibuat koordinat-koordinatnya dengan ketentuan manager yang berfungsi untuk mensimulasikan dan membaca
principle dimension kapal. Setelah itu titik-titik koordinat database yang telah ditentukan pada langkah cfx pre. Hal ini
dihubungkan menjadi sebuah chord-chord yang nantinya akan yang perlu diperhatikan adalah iterasi yang dilakukan untuk
di surface menjadi satu bagian. Pada tahap ini juga dibuatlah mendapatkan hasil yang valid dalam pengerjaan. Dari hasil
variasi sudut skeg yang telah ditentukan dan merupakan tujuan running solver manager dapat dibaca pada cfd post dengan
dari analisa penelitian ini. Pada tahap selanjutnya adalah file format (.res) yang merupakan tahap akhir dari proses
pemberian surface dari masing-masing area yang ada akibat simulasi model ini. Disini didapatkan data berupa angka
adanya garis-garis yang terbentuk. Sebelum dilakukan surface, nominal pada function calculator, animasi serta countur
terlebih dahulu dibuat domain yang mana nantinya domain ini pressure dari model skeg kapal tongkang yang mana dapat
dianggap sebagai aliran fluida yang mengenai kapal tongkang dijadikan untuk mendapatkan nilai dari bentuk aliran fluida
akibat pergerakannya. Dan model lengkap dari setiap analisa yang melewati skeg kapal tongkang.. Langkah terakhir dari
penelitian ini adalah seperti pada gambar di bawah ini. rangkaian proses simulasi adalah proses post. Proses post
adalah tahapan yang mana file result dari solver
divisualisasikan melalui gambar dan animasi berupa tampilan
dan sebagainya. Data yang dibutuhkan akan didapatkan baik
secara visual maupun nominal.
C. Grid (Meshing)
Langkah selanjutnya adalah melakukan meshing terhadap
model yang telah dibuat. Namun perlu dibuat sebuah body Gambar. 4.3 tampilan pada cfx pre
terlebih dahulu pada setiap boundary. Disini body memiliki
fungsi untuk menentukan arah sekaligus sebagai media yang
E. Hasil Simulasi Model
akan dialiri oleh aliran fluida. Pada tahap meshing bagian-
bagian yang detail seperti bagian skeg memerlukan proses Dari model model yang disimulasikan akan diperoleh
meshing yang lebih halus dan spesifik dengan cara data berupa luas (m2), tekanan (Pa), gaya (N) pada
memberikan nilai yang lebih kecil dari pada bagian yang lain. permukaan skeg baik yang konvensional maupun yang telah
Sedangkan pada bagian yang lain cukup diberian ukuran dimodifikasi berdasarkan sudut bentuk skeg. Terdapat 4
meshing yang tidak perlu hingga spesifik. Setelah proses model dengan 3 variasi kecepatan aliran, sehingga dari model
meshing selesai, tahap selanjutnya adalah menyimpan file tersebut didapat 12 data. Data data tersebut akan digunakan
tersebut dalam bentuk cfx. untuk analisa aliran dan gaya gesek yang terjadi pada
permukaan model. Hasil simulasi tersebut berupa kontur
tekanan dan juga aliran pada permukaan model yang dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 5
A. Kesimpulan
Bedasarkan hasil analisa dan pembahasan yang teah dilakukan
pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
G. Pembahasan B. Saran
Semua data yang ada di dalam sub bab analisa data hasil Dari hasil pengujian dan analisa terhadap perubahan bentuk
simulasi tersebut akan diplotkan ke dalam bentuk grafik skeg pada kapal tongkang 160 ft ini, penulis memberikan
untuk mengetahui karakteristik dari masing masing model beberapa saran sebagai berikut :
yang telah divariasikan. Berikut adalah grafik dari data Diharapakan penelitian ini dapat dikembangkan lebih
lanjut dengan memberikan variasi dimensi dari model
tersebut.
skeg.
Dari hasil simulasi cfd agar dapat dilanjutkan simulasi
nyata pada kapal model yang ada untuk memperoleh
nilai yang mendekati nyata.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 6
DAFTAR PUSTAKA
[1] [1] Slade, Stuart. Skeg http://www.navweaps.com
[2] [2] Harvald,S A, 1983. Tahanan dan Propulsi Kapal. Jhon Wiley and
sons, toronto, Canada.
[3] [3] Jewis, E V (editor , 1988). Principle of naval Architecture ;Vol 2,
Resistance and Propultion. The society of Naval Architects and Marine
Engeeners, New Jersey, USA.
[4] Irfan Santoso, Ahmad, 2013. Analisa Aliran Dan Tekanan Pada Bulbous
Bow Dengan Dimple (Cekungan) Menggunakan Pendekatan CFD,
Tugas Akhir. ME ITS Surabaya.