Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
10. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Peluruh seni, kencing
batu, kencing nanah, nyeri ginjal, demam dan mencret
Cara pengolahan:
Cuci bersih sebanyak 10 gram herba meniran segar
Rebuslah menggunakan 2 gelas air selama kira kira 25 menit.
Biarkan mendingin kemudian saring air rebusannya,
Kemudian airnya diminum pada pagi hari dan sore hari.
Senyawa lain yang terkandung dalam Meniran adalah beta-d-xylopyranoside dan beta-
sitosteroy. Senyawa lain yang baru ditemukan adalah seco-4-hidroksilintetralin, seco-
isoarisiresinol trimetil eter, hidroksinirantin, dibenzilbutirolakton, nirfilin, dan neolignan.
Akar dan daun Meniran kaya akan senyawa flavonoid, antara lain phyllanthin,
hypophyllanthin, qeurcetrin, isoquercetin, astragalin, dan rutin. Minyak bijinya mengandung
beberapa asam lemak seperti asam ricinoleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
Ada banyak khasiat yang dapat kita peroleh dari Tanaman Obat Meniran untuk kesehatan
kita. Namun, bagi wanita hamil, penggunaan Meniran tidak dianjurkan karena Meniran
bersifat menggugurkan kandungan. Penderita gangguan ginjal akut juga dilarang
menggunakan Meniran sebagai obat. Selain itu, penggunaan Meniran dalam jangka waktu
lama dapat menimbulkan gangguan disfungsi ereksi dan gagal ginjal.
Antibakteri.
Ekstrak metanol daun Meniran mempunyai efek antibakteri paling tinggi terhadap bakteri
Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia colli, dan Pseudomonas aeruginosa.
Efek ini disebabkan senyawa antibakteri pada Meniran seperti phyllanthin, hypophyllanthin,
niranthin, dan nietetralin. Ekstrak petroleum eter dari batang, daun, dan akar Meniran juga
menunjukkan efek antifungi.
Di dalam tubuh, flavonoid akan berikatan dengan kalsium dari batu ginjal lalu membentuk
senyawa kompleks kelat yang mudah larut. Ion-ion Na dan K dalam Meniran akan berikatan
dengan asam urat membentuk senyawa garam yang mudah larut dalam air sehingga asam urat
yang telah mengkristal di dalam darah dan ginjal akan terlarut secara perlahan dan kemudian
akan dikeluarkan melalui air seni. Meniran juga bersifat diuretik (membantu keluarnya air
seni). Dengan cara tersebut, Meniran digunakan untuk mengatasi asam urat dan batu ginjal
ataupun penyakit lain yang disebabkan oleh asam urat seperti rematik gout.
Immunomodulator.
Sistem kekebalan tubuh bekerja dengan 3 cara. Pertama, menghalangi masuknya bakteri dan
virus ke dalam tubuh. Kedua, jika bakteri dan virus berhasil masuk ke dalam tubuh, sistem
kekebalan tubuh akan mendeteksinya dan melakukan proses eliminasi sebelum bakteri dan
virus tersebut berkembang biak dan menyebabkan penyakit. Ketiga, jika bakteri dan virus
terlanjur berkembang biak, maka sistem kekebalan tubuh akan memberantasnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui
proliferasi (penyebaran) dan aktivasi limfosit T dan B, apabila perlawanan sistem kekebalan
alami kita tidak mencukupi. Limfosit T dan B bekerja menurut jenis serangan virus dan
bakteri yang terjadi. Selain itu, Meniran juga berfungsi mengaktivasi sel fagositik seperti
monosit dan makrofag yang bertugas memberikan potongan patogen (agen biologis penyebab
penyakit) kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dikenali dan dibunuh.
Antikanker.
Antidiabetes.
Phyllanthin dan hypophyllanthin merupakan komponen utama yang diduga berperan aktif
dalam penurunan kadar gula darah. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil penelitian terhadap
tikus yang sudah diinduksi aloksan (zat kimia yang diberikan untuk memicu kondisi diabetes
pada hewan percobaan). Ternyata, tikus yang diberi ekstrak Meniran menurun kadar gula
darahnya. Meniran terbukti berperan sebagai antidiabetes.
Hepatoprotektor.
Hepatitis kronis.
Hasil uji klinis di RS Soetomo membuktikan bahwa Meniran berkhasiat mengatasi hepatitis
B. Pasien hepatitis kronis diberi sebuah kapsul Meniran 3 kali sehari selama sebulan. Ekstrak
Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui proliferasi dan aktivasi limfosit T dan B.
Sekresi TNF- dan IFN- pun meningkat. Efek akhirnya, indikasi kesembuhan hepatitis.
Meniran mendorong mekanisme perbaikan sel-sel hati dengan cara meningkatkan jumlah
enzim yang berperan sebagai antioksidan.
Antituberkulosis.
dr. Zulkifi Amin, pakar imunologi TBC dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
sepanjang tahun 2000 melakukan uji klinis Meniran terhadap penderita tuberkulosis. Uji
klinis melibatkan 60 penderita usia 15-55 tahun. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, masing-
masing terdiri atas 30 anggota. Kedua kelompok tetap diberikan obat-obatan anti TBC.
Bedanya, 1 kelompok diberi juga tambahan kapsul ekstrak Meniran 50 mg. Frekuensi 3 kali
sehari masing-masing 1 kapsul. Selama 2 bulan keadaan mereka terus dipantau.
Pada minggu pertama efek Meniran terlihat sangat nyata. Jumlah bakteri tahan asam (BTA,
salah satu indikator TBC) pada pasien yang mengonsumsi Meniran berkurang nyata pada
minggu pertama. Perbedaan jumlah BTA antara pasien yang mengonsumsi Meniran dengan
yang tidak sangat signifikan. Meniran membantu meningkatkan kadar imunitas penderita TB
dengan cara meningkatkan CD4 limfosit T dan rasio CD4/CD8 limfosit T.
Penyakit kulit.
Konsumsi Meniran juga berguna sebagai terapi tambahan penyakit kulit seperti lepra dan
herpes zoster. Ekstrak Meniran bekerja dengan cara meningkatkan sistem imunitas seluler.
Dengan kata lain, Meniran mendorong limfosit T makin aktif bekerja. Herpes zoster
berkembang biak dengan leluasa saat sistem imunitas tubuh melemah.
Sedangkan lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
Bakteri tersebut menyerang kulit dan susunan syaraf tepi sehingga kemampuan penderita
lepra untuk merasakan rangsangan berupa sentuhan, panas, dingin, nyeri akan menurun.
Dalam dunia medis, pasien lepra akan diberi antibiotik untuk menahan laju perkembangan
penyakit.
Makin berat infeksi, makin lama pengobatan antibiotik dilakukan sehingga tak jarang muncul
efek samping obat berupa ruam pada kulit, anemia, atau kerusakan hati. Dengan
mengonsumsi Meniran yang berfungsi sebagai immunomodulator, sistem kekebalan tubuh
akan dipacu dan proses kesembuhan akan terjadi lebih cepat.
Banyaknya Manfaat dan kandungan daun meniran, menjadikannya sebagai salah satu
tanaman obat unggulan yang banyak diminati. Khasiat Meniran yang paling populer di
masyarakat adalah keampuhannya dalam mengatasi asam urat. Karena itu, hampir setiap
produk-produk herbal anti asam urat menggunakan Meniran sebagai salah satu bahan baku
pembuatannya, seperti Teh Sidaguri yang terbuat dari ramuan Sidaguri, yang dikombinasikan
dengan Meniran, Daun dewa, dan Sambiloto, yang berkhasiat untuk mengurangi kadar asam
urat, mengurangi bengkak dan rasa nyeri.
Daun Meniran - Daun meniran sering kita jumpai sebagai semak belukar yang
biasa tumbuh liar dipinggir jalan, di kebun atau di ladang, mungkin belum
banyak yang tahu tentang khasiat daun meniran yang seelama ini orang-orang
menganggapnya sebagai gulma saja, paradigma ini harus kita hapus karena
ternyata daun meniran mempunyai kandungan banyak bermanfaat untuk
kesehatan tubuh manuisa. Meniran merupakan tumbuhan yang memiliki bentuk
batang bulat dan basah, dengan tinggi yang kurang dari 50 cm. Daunnya
berbentuk sirip genap, dimana dalam setiap tangkainya, memiliki daun majemuk
dan berbentuk lonjong. Bunga Meniran terdapat pada ketiak daun yang
menghadap ke arah bawah. Suku meniran-meniranan atau Phyllanthaceae
adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi
APG II suku ini dimasukkan ke dalam bangsa Malpighiales, kladeurosids I. Suku
ini dalam Sistem Cronquist merupakan anaksuku Phyllanthoideae dari suku
kastuba-kastubaan (Euphorbiaceae), dengan Drypeteae yang dikeluarkan dan
dimasukkan ke dalam suku Putranjivaceae. Di dalamnya terdapat sembilan
tribus, 56 genera dengan sekitar 1700 jenis dari bermacam-macam habitus:
pohon, semak, serta terna.
phyllanthin
hypophyllanthin
niranthin
nirtetrali
nirurin
nirurinetin
norsecurinine
phyllanthenol
phyllnirurin
phylltetrin
quercitrin
quercetin
ricinoleic acid
rutin
garlic acid
ascorbic acid
hinokinin
hydroxy niranthin
isolintetralin
isoquercetin.
Sakit Maag
5 tanaman meniran (daun, batang, akar) direbus dengan 2 gelas air sampai
tinggal setengah. Minum 3x sehari.
50 g tanaman meniran (daun, batang, akar) direbus dengan 2 gelas air sampai
airnya tinggal setengah, lalu minum 3 sehari.
Batu Ginjal
5 tanaman meniran (daun, batang, akar) 15 helai daun kumis kucing direbus
dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Ramuan ini minum 3x sehari.
Sakit Gigi
Akar meniran setelah dicuci bersih, lalu dikunyah-kunyah pada gigi yang sakit.
Meniran atau Phylanthus urinaria, Linn. atau Phylanthus alatus, Bl. atau P. cantonensis,
Hornem. atau P. echinatus, Wall. atau P. lepidocarpus, Sieb.et Zucc atau P. leprocarpus,
Wight.
Familia : Euphorbiaceae
Batang berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50 cm. Mempunyai daun
yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai
ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Bunga : Terdapat pada ketiak daun menghadap kearah
bawah. Syarat Tumbuh : Meniran tumbuhan berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di
Hutan-hutan, ladang-ladang,
Kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tidak dipelihara, karena
dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran
rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.
Nama Lokal :
Child pick a back (Inggris), Kilanelli (India), Meniran (Jawa); Zhen chu cao, Ye xia zhu
(Cina), Gasau madungi (Ternate).
Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan Meniran : - Zat Filantin - Kalium - Mineral
- Damar - Zat Penyamak.
1. Sakit Kuning
a. Bahan Utama: 16 Tanaman Meniran (akar, Batang, daun)
Cara membuat: Tanaman meniran dicuci lalu ditumbuk halus dan direbus dengan 2
gelas air susu sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
2. Malaria
Cara membuat: Seluruh bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus
dengan 2 gelas air sampai mendidih.
3. Ayan
Bahan Utama: 17 - 21 batang tanaman meniran (akar, batang, daun dan Bunga)
Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 5 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 2,5 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 1 kali sehari sehari 3/4 gelas selama 3 hari
berturut-turut
4. Demam
Bahan utama: 3-7 batang Tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas .
5. Batuk
Bahan Utama: 3 - 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun, dan bunga)
Cara membuat: Bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 3
sendok makan air masak, hasilnya dicampur dengan 1 sendok makan madu sampai
merata.
Cara menggunakan: diminum sekaligus dan dilakukan 2 kali sehari
6. Haid berlebihan
Cara membuat: bahan ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai
mendidih, Kemudian ditambah dengan 1 gelas air tajin dan diaduk sampai rata.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
7. Disentri
Bahan Utama: 17 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga )
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Bahan Utama: 3 - 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
Bahan Tambahan: 1 Rimpang umbi temulawak (4 cm), 3 buah bunga cengkeh kering,
1 potong kayu Manis.
Cara membuat: Bahan utama ditumbuk halus, dan temulawak diiris-iris . Kemudian
dicampur dengan bahan -bahan yang lain dan direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih.
9. Luka koreng
Bahan Utama: 9 - 15 batang meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
Cara membuat: Bahan Utama dicuci Bersih dan ditumbuk halus. Kemudian direbus
dengan 1 cerek air.
10. Jerawat
Bahan Utama: 7 Batang tanaman meniran
Cara membuat: Seluruh bahan dicuci sampai bersih dan ditumbuk sampai halus,
Kemudian direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum sekaligus, ulangi secara teratur setiap
hari.
MENIRAN
Deskripsi Meniran
Flavonoid
Lignan
Tanin
Alkaloid
Saponin
Khasiat Meniran:
1. Antibakteri
Ekstrak metanol daun Meniran mempunyai efek antibakteri
paling tinggi terhadap bakteri Staphylococcus aureus,
Bacillus subtilis, Escherichia colli, dan Pseudomonas
aeruginosa. Efek ini disebabkan senyawa antibakteri pada
Meniran seperti phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin, dan
nietetralin. Ekstrak petroleum eter dari batang, daun, dan
akar Meniran juga menunjukkan efek antifungi.
3. Immunomodulator
Penelitian terbaru menyingkapkan bahwa Meniran memiliki
aktivitas immunomodulator. Immunomodulator berperan
membuat sistem tubuh lebih aktif menjalankan tugasnya,
termasuk menguatkan sistem imun/sistem kekebalan
tubuh, sehingga daya tahan tubuh lebih kuat dari serangan
berbagai bakteri dan virus.
4. Antikanker
Kemampuan Meniran sebagai immunostimulator membantu
merangsang aktivitas sel natural killer (NK) dan sel killer
(K). Jika toksisitas kedua sel tersebut meningkat, sel-sel
yang mengalami mutasi dan abnormal (sel kanker) akan
dihancurkan oleh keduanya.
5. Antidiabetes
Phyllanthin dan hypophyllanthin merupakan komponen
utama dalam Meniran berperan aktif dalam penurunan
kadar gula darah. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil
penelitian terhadap tikus yang sudah diinduksi aloksan (zat
kimia yang diberikan untuk memicu kondisi diabetes pada
hewan percobaan). Ternyata, tikus yang diberi ekstrak
Meniran menurunkan kadar gula darahnya. Meniran terbukti
berperan sebagai antidiabetes.
6. Hepatoprotektor
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Meniran juga berfungsi
sebagai hepatoprotektor. Sekelompok tikus diinjeksi karbon
tetraklorida (zat penginduksi hepatotoksik). Ternyata, yang
diberi air rebusan Meniran mengalami perbaikan organ liver.
Meniran mengandung senyawa antihepatotoksik seperti
filantin, hipofilantin, triakontanal, dan trikontanol. Selain
itu, senyawa phyllanthus dalam Meniran juga diketahui
bekerja sebagai pelindung hati (hepatoprotektor) dengan
cara menyabotase DNA polimerasi (enzim yang diperlukan
virus hepatitis untuk bereplikasi/menggandakan diri).
Dalam sebuah penelitian di India, 59% pasien yang
menderita infeksi hepatitis B menunjukkan kadar HBV
infection yang makin kecil setelah mengonsumsi Meniran
selama 1 bulan.
7. Hepatitis kronis
8. Antituberkulosis
Dr. Zulkifi Amin,pakar imunologi TBC dari Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, sepanjang tahun 2000
melakukan uji klinis Meniran terhadap penderita
tuberkulosis. Uji klinis melibatkan 60 penderita usia 15-55
tahun. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing
terdiri atas 30 anggota. Kedua kelompok tetap diberikan
obat-obatan anti TBC. Bedanya, 1 kelompok diberi juga
tambahan kapsul ekstrak Meniran 50 mg. Frekuensi 3 kali
sehari masing-masing 1 kapsul. Selama 2 bulan keadaan
mereka terus dipantau. Pada minggu pertama efek Meniran
terlihat sangat nyata. Jumlah bakteri tahan asam (BTA,
salah satu indikator TBC) pada pasien yang mengonsumsi
Meniran berkurang nyata pada minggu pertama. Perbedaan
jumlah BTA antara pasien yang mengonsumsi Meniran
dengan yang tidak sangat signifikan. Meniran membantu
meningkatkan kadar imunitas penderita TB dengan cara
meningkatkan CD4 limfosit T dan rasio CD4/CD8 limfosit T.
9. Penyakit kulit.
Komposisi :
Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan Meniran : Zat Filantin
Kalium Mineral Damar Zat Penyamak
Tanaman Obat Meniran sangat kaya akan berbagai kandungan kimia, antara lain: phyllanthin,
hypophyllanthin, niranthin, nirtetrali, nirurin, nirurinetin, norsecurinine, phyllanthenol,
phyllnirurin, phylltetrin, quercitrin, quercetin, ricinoleic acid, rutin, salicylic acid methyl
ester, garlic acid, ascorbic acid, hinokinin, hydroxy niranthin, isolintetralin, dan isoquercetin.
Senyawa lain
yang
terkandung
dalam Meniran
adalah beta-d-
xylopyranoside
dan beta-
sitosteroy.
Senyawa lain
yang baru
ditemukan
adalah seco-4-
Akar dan daun Meniran kaya akan senyawa flavonoid, antara lain phyllanthin,
hypophyllanthin, qeurcetrin, isoquercetin, astragalin, dan rutin. Minyak bijinya mengandung
beberapa asam lemak seperti asam ricinoleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
Ada banyak khasiat yang dapat kita peroleh dari Tanaman Obat Meniran untuk kesehatan
kita. Namun, bagi wanita hamil, penggunaan Meniran tidak dianjurkan karena Meniran
bersifat menggugurkan kandungan. Penderita gangguan ginjal akut juga dilarang
menggunakan Meniran sebagai obat. Selain itu, penggunaan Meniran dalam jangka waktu
lama dapat menimbulkan gangguan disfungsi ereksi dan gagal ginjal.
Antibakteri.
Ekstrak metanol daun Meniran mempunyai efek antibakteri paling tinggi terhadap bakteri
Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia colli, dan Pseudomonas aeruginosa.
Efek ini disebabkan senyawa antibakteri pada Meniran seperti phyllanthin, hypophyllanthin,
niranthin, dan nietetralin. Ekstrak petroleum eter dari batang, daun, dan akar Meniran juga
menunjukkan efek antifungi.
Di dalam tubuh, flavonoid akan berikatan dengan kalsium dari batu ginjal lalu membentuk
senyawa kompleks kelat yang mudah larut. Ion-ion Na dan K dalam Meniran akan berikatan
dengan asam urat membentuk senyawa garam yang mudah larut dalam air sehingga asam urat
yang telah mengkristal di dalam darah dan ginjal akan terlarut secara perlahan dan kemudian
akan dikeluarkan melalui air seni. Meniran juga bersifat diuretik (membantu keluarnya air
seni). Dengan cara tersebut, Meniran digunakan untuk mengatasi asam urat dan batu ginjal
ataupun penyakit lain yang disebabkan oleh asam urat seperti rematik gout.
Immunomodulator.
Sistem kekebalan tubuh bekerja dengan 3 cara. Pertama, menghalangi masuknya bakteri dan
virus ke dalam tubuh. Kedua, jika bakteri dan virus berhasil masuk ke dalam tubuh, sistem
kekebalan tubuh akan mendeteksinya dan melakukan proses eliminasi sebelum bakteri dan
virus tersebut berkembang biak dan menyebabkan penyakit. Ketiga, jika bakteri dan virus
terlanjur berkembang biak, maka sistem kekebalan tubuh akan memberantasnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui
proliferasi (penyebaran) dan aktivasi limfosit T dan B, apabila perlawanan sistem kekebalan
alami kita tidak mencukupi. Limfosit T dan B bekerja menurut jenis serangan virus dan
bakteri yang terjadi. Selain itu, Meniran juga berfungsi mengaktivasi sel fagositik seperti
monosit dan makrofag yang bertugas memberikan potongan patogen (agen biologis penyebab
penyakit) kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dikenali dan dibunuh.
Antikanker.
Antidiabetes.
Phyllanthin dan hypophyllanthin merupakan komponen utama yang diduga berperan aktif
dalam penurunan kadar gula darah. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil penelitian terhadap
tikus yang sudah diinduksi aloksan (zat kimia yang diberikan untuk memicu kondisi diabetes
pada hewan percobaan). Ternyata, tikus yang diberi ekstrak Meniran menurun kadar gula
darahnya. Meniran terbukti berperan sebagai antidiabetes.
Hepatoprotektor.
Hepatitis kronis.
Hasil uji klinis di RS Soetomo membuktikan bahwa Meniran berkhasiat mengatasi hepatitis
B. Pasien hepatitis kronis diberi sebuah kapsul Meniran 3 kali sehari selama sebulan. Ekstrak
Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui proliferasi dan aktivasi limfosit T dan B.
Sekresi TNF- dan IFN- pun meningkat. Efek akhirnya, indikasi kesembuhan hepatitis.
Meniran mendorong mekanisme perbaikan sel-sel hati dengan cara meningkatkan jumlah
enzim yang berperan sebagai antioksidan.
Antituberkulosis.
dr. Zulkifi Amin, pakar imunologi TBC dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
sepanjang tahun 2000 melakukan uji klinis Meniran terhadap penderita tuberkulosis. Uji
klinis melibatkan 60 penderita usia 15-55 tahun. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, masing-
masing terdiri atas 30 anggota. Kedua kelompok tetap diberikan obat-obatan anti TBC.
Bedanya, 1 kelompok diberi juga tambahan kapsul ekstrak Meniran 50 mg. Frekuensi 3 kali
sehari masing-masing 1 kapsul. Selama 2 bulan keadaan mereka terus dipantau.
Pada minggu pertama efek Meniran terlihat sangat nyata. Jumlah bakteri tahan asam (BTA,
salah satu indikator TBC) pada pasien yang mengonsumsi Meniran berkurang nyata pada
minggu pertama. Perbedaan jumlah BTA antara pasien yang mengonsumsi Meniran dengan
yang tidak sangat signifikan. Meniran membantu meningkatkan kadar imunitas penderita TB
dengan cara meningkatkan CD4 limfosit T dan rasio CD4/CD8 limfosit T.
Penyakit kulit.
Konsumsi Meniran juga berguna sebagai terapi tambahan penyakit kulit seperti lepra dan
herpes zoster. Ekstrak Meniran bekerja dengan cara meningkatkan sistem imunitas seluler.
Dengan kata lain, Meniran mendorong limfosit T makin aktif bekerja. Herpes zoster
berkembang biak dengan leluasa saat sistem imunitas tubuh melemah.
Sedangkan lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
Bakteri tersebut menyerang kulit dan susunan syaraf tepi sehingga kemampuan penderita
lepra untuk merasakan rangsangan berupa sentuhan, panas, dingin, nyeri akan menurun.
Dalam dunia medis, pasien lepra akan diberi antibiotik untuk menahan laju perkembangan
penyakit.
Makin berat infeksi, makin lama pengobatan antibiotik dilakukan sehingga tak jarang muncul
efek samping obat berupa ruam pada kulit, anemia, atau kerusakan hati. Dengan
mengonsumsi Meniran yang berfungsi sebagai immunomodulator, sistem kekebalan tubuh
akan dipacu dan proses kesembuhan akan terjadi lebih cepat.
Banyaknya khasiat yang dapat diperoleh dari Meniran, menjadikannya sebagai salah satu
tanaman obat unggulan yang banyak diminati. Khasiat Meniran yang paling populer di
masyarakat adalah keampuhannya dalam mengatasi asam urat. Karena itu, hampir setiap
produk-produk herbal anti asam urat menggunakan Meniran sebagai salah satu bahan baku
pembuatannya, seperti Teh Sidaguri yang terbuat dari ramuan Sidaguri, yang dikombinasikan
dengan Meniran, Daun dewa, dan Sambiloto, yang berkhasiat untuk mengurangi kadar asam
urat, mengurangi bengkak dan rasa nyeri.
TINJAUAN PUSTAKA
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Phyllanthus
Spesies : Phyllanthusniruri L
MORFOLOGI
Tanaman Herba Meniran secara morfologi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Perawakannya berupa semak yang tumbuh tegak dimana tingginya antara 50-
100 cm.
Daunnya tunggal, berseling, dan berbentuk bulat telur atau bulat memanjang
dengan panjang daun antara 5-10 mm, lebar daun 2,55 mm, ujung daunnya
berbentuk bundar atau runcing, permukaan daun bagian bawah berbintik-bintik
kelenjar yang berwarna hijau.
Bunga terletak di ketiak daun, dimana bunga jantan terletak di bawah ketiak
daun, berkumpul antara 2-4 bunga, gagang bunga 0.51 mm, helaian bunga berbentuk
bulat telur terbalik panjang antara 0,75-1 mm yang berwarna merah pucat sedangkan
bunga betina letaknya di bagian atas ketiak daun dengan gagang bunga 0,75-1 mm,
helaian mahkota bunga berbentuk bundar telur sampai bulat memanjang dengan tepi
bunga berwarna hijau muda.
Buahnya berbentuk bulat dan teksturnya licin dengan diameter 2-2,5 mm, warna
hijau keunguan.
Tanaman herba meniran tumbuh tersebar di seluruh Indonesia dengan ketinggian antara 1-
1000 meter di atas permukaan laut. Penyebarannya luas meliputi kawasan hutan bagian
negara India, hutan Cina, Malaysia, Philipina, serta kawasan Australia.
Menurut Mellinger et al. (2005) yang diacu dalam Manjrekar et al. (2008), meniran memiliki
aktivitas hipoglikemik, hipotensi, diuretik, antioksidan, dan antiinflamasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa meniran mengandung efek antihepatotoksik (Syamasundar et al. 2002,
diacu dalam Kurniasari 2006), antitumor, antikarsinogenik (Rajeskumar et al. 2002, diacu
dalam Kurniasari 2006), dan antibakteri (Gunawan et al. 2008). Penelitian untuk menggali
manfaat meniran terus dikembangkan, terutama setelah diketahui bahwa ekstrak air tanaman
ini dapat menghambat kerja virus HIV (Naik & Juvekar 2003, diacu dalam Kurniasari 2006).
Tanaman herba meniran banyak dimanfaatkan sebagai obat sakit perut, penyakit empedu,
obat penolak demam, antimikroba dan antimalaria. Dari pengujian sebelumnya didapatkan
bahwa meniran mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, fenol,
glikosida dan lignan. Dari hasil penelitian wardoyo, usia dan cahyaningsih dibuktikan bahwa
dalam herba meniran terkandung senyawa golongan saponin, tanin, alkaloid dan flavonoid.
Senyawa ini didapatkan dengan mengekstraksi herba meniran menggunakan etanol.
Menurut penelitian sebelumnya saponin, tanin, alkaloid dan flavonoid menunjukan aktivitas
terhadap mikrob. Aktivitas terhadap mikroba dapat diketahui dari kemampuan penghambatan
pertumbuhan bakteri. Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri Gram
positif (Staphylococcus aureus),Gram negatif (Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa),
dan khamir (Candida albicans). Penghambatan pertumbuhan mikroba terjadi karena
penghambatan sintesis dinding sel, pengubahan permeabilitas membran sel atau transpor aktif
melalui membran sel, penghambatan sintesis protein, dan penghambatan sintesis asam
nukleat.
Dari hasil penelitian herba meniran menggunakan ekstrak etanol 96% menunjukkan bahwa
senyawa golongan alkaloid dan tanin mempunyai aktivitas penghambatan terhadap S. aureus
dan C. albicans, alkaloid dan tanin terdeteksi dalam herba meniran karena memberikan hasil
positif dengan terbentuknya endapan jingga (pereaksi Dragendorff) dan endapan putih
(pereaksi Mayer), serta terbentuk warna hitam dengan pereaksi FeCl3 dan endapan pada
gelatin10%). Aktifitas alkaloid dan tanin ini dibuktikan dengan pengujian bioaktivitas hasil
KLT ekstrak meniran secara bioautografi. Penghambatan terhadap mikroba yang
diperlihatkan dengan adanya zona bening yang terbentuk disekitar tetesan herba meniran.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gunawan, Bawa, dan Sutrisnayanti, di dalam herba
meniran tedapat senyawa golongan terpenoid yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi
menggunakan kromatografi gas dan spektroskopi massa. Hasil ekstraksi menggunakan
maserasi dengan pelarut metanol dan sokletasi dengan pelarut nheksana menunjukan bahwa
n-heksan dalam heba meniran yang diekstraksi menggunakan 2 cara positif mengandung
terpenoid. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya warna ungu setelah ekstrak n-heksana
direaksikan dengan Pereaksi Lieberman Burchard.
Setelah terpenoid diisolasi dan diuji aktivitas ekstrak nheksana terhadap bakteri Escherichia
coli dan Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa fraksi nheksana yang sudah
diidentifikasi sebagai terpenoid mempunyai aktifitas antibakteri. Dari perbandingan n-
heksana hasil sokletasi dan maserasi didapatkan bahwa n-heksana hasil sokletasi memberikan
daya hambat yang lebih baik. Daya hambat fraksi nheksana hasil maserasi adalah 1 mm
terhadap bakteri Escherichia coli dan 0,5 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus,
sedangkan daya hambat fraksi nheksana hasil sokletasi yaitu 10 mm terhadap bakteri
Escherichia coli dan 12 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Ekstrak nheksana hasil sokletasi dimurnikan dengan menggunakan kromatografi kolom dan
diidentifikasi dengan Kromatografi Gas Spektroskopi Massa. Data Kromatografi Gas
Spektroskopi Massa, menunjukkan kemungkinan ekstrak nheksana hasil sokletasi
mengandung dua buah senyawa yaitu phytadiene dan senyawa 1,2-seco-cladiellan.
Penggunaan herba meniran sebagai anti malaria telah dibuktikan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sandra dan analisis data yang dilakukan oleh Latra dan Fauzi. Dari hasil
penelitian sandra menunjukan bahwa senyawa alkaloid, flavonoid dan lignan mempunyai
aktifitas terhadap antimalaria. Penggunaan herba meniran sebagai antimalaria ini dilakukan
secara invivo dengan menggunakan mencit sebagai hewan uji yang akan direplikasikan
sebanyak 3 kali pada setiap variasi dosis. Mencit yang akan digunakan dalam percobaan
diinduksi menggunakan plasmodium berghei, mencit yang terinfeksi ini akan diterapi
menggunakan 6 variasi dosis suspensi ekstrak herba meniran yakni 50, 100 ,200 ,400, 800
dan 1000 mg/Kg BB mencit selama 8 hari percobaan.
Selama 8 hari, darah tikus akan diambil dan dianalisis prosentase parasitemia dan prosentase
penghambatan paparan. Prosentase parasitemia yaitu sel darah merah yang terinfeksi
plasmodium berghei per jumlah eritrosit yang diamati, dan yang dimaksud prosentase
penghambatan, yaitu efektifitas ekstrak uji yang dapat dilihat melalui reaksi dari herba
meniran terhadap senyawa patogen.
Parameter yang digunakan pada pengumpulan dan analisis data adalah variasi dosis yang
digunakan untuk terapi dan lamanya hari percobaan terhadap interaksi herba meniran dengan
penginduksi. Metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah menggunakan faktor
desain dengan dua variabel yakni dosis dan hari.
Berdasarkan penelitian dan analisis data, dapat diketahui bahwa ekstrak uji tanaman herba
meniran pada kedua parameter yang diamati yaitu dosis dan hari beserta interaksinya
berpengaruh sangat signifikan terhadap prosentase pertumbuhan parasitemia penyakit
malaria. Dari hasil pengamatan prosentase parasitemia terhadap variasi dosis selama tiga
replikasi menunjukan bahwa dosis yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan
parasitemia adalah pada dosis 800 mg/Kg BB mencit, dan semakin hari prosentase
penghambatan pertumbuhan parasitemia semakin kecil.
Dari hasil penelitian variasi dosis dan lama pemberian terhadap penghambatan aktivitas
plasmodium berghei dapat disimpulkan bahwa dosis yang paling efektif terdapat pada dosis
800 mg/BB mencit selama 8 hari terapi.
Selain penelitian mengenai khasiat herba meniran, ada juga penelitian lain yang
bermanfaat dalam pengembangan tanaman herbal ini. Harrizul Rivai dkk. telah melakukan
penelitian untuk mengetahui pengaruh cara pengeringan herba meniran terhadap perolehan
kadar ekstraktif, kandungan senyawa fenolat total, dan aktivitas antioksidanya. Penelitian
dilakukan dengan membagi bagian herba meiran menjadi empat bagian. Bagian I langsung
diekstraksi dengan etanol 80%. Bagian II dikering anginkan diudara pada suhu 25 oC, bagian
III dikeringkan di oven suhu 40 oC, dan bagian IV dikeringkan di oven suhu 60 oC.
Pengeringan dilakukan hingga kadar air <10%. Sebelumnya telah dilakukan penelitian
penentuan kadar air serbuk simplisia meniran dengan mengeringkan serbuk simplisia pada
suhu 105oC agar air yang terikat secara fisik dapat dihilangkan (Harjadi, 1993). Keempat
bagian tadi kemudian di ekstraksi dan di uji kadar senyawa fenolat total, uji antioksidan, dan
hasil rendemennya.
Pada tahun 2010, telah diteliti profil kimiawi ekstrak ramuan kunyit, temulawak, dan
meniran berdasarkan aktivitas antioksidannya (Lestari, 2010). Metode ekstraksi yang
digunakan adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Etanol 96% digunakan
sebagai pelarut agar semua zat aktif yang terkandung pada simplisia, baik zat kimia yang
bersifat kurang polar, semi polar, maupun polar dapat terekstrak seluruhnya. Untuk
mendapatkan rendemen yang banyak peneliti melakukan penghalusan simplisia sampai 80
mesh sebelum di ekstraksi. Semakin kecil ukuran bahan maka luas bahan yang bersentuhan
dengan pelarut makin besar (Sharief 2006, diacu dalam Haryadi 2008). Pada ramuan 100%
meniran, diperoleh nilai rendemen yang paling rendah yaitu 8,75%. Besar kecilnya rendemen
dapat disebabkan oleh ketebalan dinding sel, membran sel, dan pengaruh faktor genetik
(Nurcholis 2008). Dinding sel dan membran sel herba meniran diindikasikan lebih tebal
dibandingkan kedua simplisia yang lain sehingga metabolit sekunder yang terlarut bersama
etanol 96% lebih sedikit. Diantara ketiga serbuk simplisia, serbuk herba meniran yang
mempunyai aktivitas antioksidan paling tinggi (Lestari, 2010). Hal ini disebabkan banyak
senyawa kimia yang berfungsi sebagai antioksidan yang terkandung dalam herba meniran,
seperti flavonoid dan lignan (Kardinan & Kusuma 2004, diacu dalam Puspita 2009).
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam pengembangan herba pegagan dalam bidang
kesehatan dapat disimpulkan bahwa:
v Herba pegagan mengandung senyawa alkaloid dan tanin yang mempunyai aktifitas
antimikrob terhadap Staphylococcus aereus dan Candida albicans.
v Senyawa alkaloid, flavonoid dan lignan dalam herba pegagan mempunyai aktifitas
terhadap antimalaria, dosis 800 mg/Kg BB mencit mempunyai aktifitas yang paling efektif
terhadap penghambatan parasitemia yang dilakukan selama 8 hari.
v Herba pegagan mengandung zat aktif phyllanthin dan hipophyllanthin yang berfungsi
sebagai hepatoprotektor. Kedua senyawa ini berperan sebagai ligand yang mengaktifkan sel
kupfer dalam menghasilkan interleukin untuk proses regenerasi sel hati.
v Pengeringan herba pegagan dapat menurunkan kadar senyawa fenolat dan nilai rendemen
secara signifikan. Hasil pengeringan paling efektif didapatkan pada pengeringan pada suhu
400C karena proses ini terjadi peningkatan aktivitas antioksidan.
v Senyawa flavonoid dan lignan dalam herba meniran mempunyai antioksidan terbesar
dibanding kunyit dan temulawak.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmeda, A., Ismail, Z., and Gabriel, A., 2005, Antioxidants properties of Phyllanthus niruri
(Dukung Anak) Extracts, Malaysian Journal of Science, 24(1), 195-200.
Munjrekar, A.P., Jisha, V., Bag, P.P., Adhikary, B., Pai, M.M., Hegde, A. and Nandini, M.,
2008, Effect of Phyllanthus niruri Linn. treatment on liver, kidney and testes in CCl4 induced
hepatotoxic rats, Indian J. Exp. Biol., 46, 514-520
Nwanjo, H.U., 2007, Studies on the effect of aquous extract of Phyllanthus niruri leaf on
plasma glucose level and some hepatospecific markers in diabetic Wistar rats, Internet J. Lab.
Med., 2(2), 1-9
Sudibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan: Manfaat dan Kegunaan, Jakarta: Balai Pustaka
WHO, 1998, Quality control methods for medicinal plant materials, Geneva: World Health
Organization
Penggunaan obat tradisional telah digunakan sejak dahulu, tak hanya didalam Indonesia,
melainkan di Negara negara lainnya, secara umum obat herbal yang digunakan
menggandung efek samping relative lebih kecil, bahkan tidak ada efek samping sama sekali
bila penggunaan obat herbal sesuai dengan kebutuhan.
Rempah rempah yang mempunyai sejumlah kandungan bahan aktif yang dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit sejak dahulu dan sampai sekarang masih di
gunakan dengan baik bahkan banyak perusahaan yang sudah menggunakannya sebagai obat
herbal yang di produksi lebih modern, agar pengkonsumsiannya lebik efesien dan mudah.
Dari sejumlah rempah yang bisa menyembuhkan penyakit salah satu diantaranya adalah
MENIRAN, herbal ini mempunyai banyak kandungan yang sudah digunakan sejak dahulu
sebagai pengobatan herbal secara tradisional,
Pada artikel sebelumnya kami banyak membahas tentang penggunaan, dan manfaat dari
rempah herbal yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit,
kami mengharapkan minat masyarakat untuk memanfaatkan tanaman rempah disekitar kita
sebagai obat, karena penggunaan lebih mudah dan murah, tak hanya itu kualitas dari
khasiatnya pun juga sudah terbukti dan sudah diuji dengan baik.
Rempah meniran Salah satu tanaman yang dipercaya berkhasiat dan digunakan dalam
pengobatan Herbal. Meniran mengandung filantin, hipofilantin, kalium, damar dan tanin.
Filantin dan hipofilantin dipercaya berkhasiat melindungi sel hati dari zat toksik
(hepatoprotektor) meniran (Phyllanthus niruri ) memiliki khasiat sebagai obat
antivirus. Senyawa yang ditemukan pada Meniran antara lain triterpenoid, avonoid, tanin,
alkaloid, dan asam fenolat. Secara empiris, rebusan daun Meniran sering dimanfaatkan
sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit hati, diuretik,penyakit kelamin, obat
batuk, antidiare, sariawan,panas dalam dan tonik lambung.
Meniran merupakan nama lokal dari bebarapa spesies dari anggota genus Phyllanthus.
Berdasarkan klasifikasi Hadad, Meniran dibedakan menjadi tiga macam yaitu Meniran
Merah, Meniran Kuning dan meniran Hijau (Hidayat dkk. 2008).
1. Antibakteri.
Ekstrak metanol daun Meniran mempunyai efek antibakteri paling tinggi terhadap bakteri
Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia colli, dan Pseudomonas aeruginosa.
Efek ini disebabkan senyawa antibakteri pada Meniran seperti phyllanthin, hypophyllanthin,
niranthin, dan nietetralin
2. Immunomodulator.
Penelitian terbaru menyingkapkan bahwa Meniran memiliki aktivitas immunomodulator.
Immunomodulator berperan membuat sistem tubuh lebih aktif menjalankan tugasnya,
termasuk menguatkan sistem imun/sistem kekebalan tubuh. Jika sistem imun meningkat,
maka daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai bakteri dan virus juga meningkat.
3. Hepatoprotektor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Meniran juga berfungsi sebagai hepatoprotektor.
Sekelompok tikus diinjeksi karbon tetraklorida (zat penginduksi hepatotoksik). Ternyata,
yang diberi air rebusan Meniran mengalami perbaikan organ liver. Meniran mengandung
senyawa antihepatotoksik seperti filantin, hipofilantin, triakontanal, dan trikontanol.he
4. Penyakit kulit.
Konsumsi Meniran juga berguna sebagai terapi tambahan penyakit kulit seperti lepra dan
herpes zoster. Ekstrak Meniran bekerja dengan cara meningkatkan system imunitas seluler.
Dengan kata lain, Meniran mendorong limfosit T makin aktif bekerja. Herpes zoster
berkembang biak dengan leluasa saat sistem imunitas tubuh melema
5. Hepatitis kronis.
Hasil uji klinis di RS Soetomo membuktikan bahwa Meniran berkhasiat mengatasi hepatitis
B. Pasien hepatitis kronis diberi sebuah kapsul Meniran 3 kali sehari selama sebulan. Ekstrak
Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui proliferasi dan aktivasi limfosit T dan B.
Sekresi TNF- dan IFN- pun meningkat.
6. Antikanker.
Kemampuan Meniran sebagai immunostimulator membantu merangsang aktivitas sel natural
killer (NK) dan sel killer (K). Jika toksisitas kedua sel tersebut meningkat, sel-sel yang
mengalami mutasi dan abnormal (sel kanker) akan dihancurkan oleh keduanya.
8. Antidiabetes.
Phyllanthin dan hypophyllanthin merupakan komponen utama yang diduga berperan aktif
dalam penurunan kadar gula darah. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil penelitian terhadap
tikus yang sudah diinduksi aloksan (zat kimia yang diberikan untuk memicu kondisi diabetes
pada hewan percobaan). Ternyata, tikus yang diberi ekstrak Meniran menurun kadar gula
darahnya. Meniran terbukti berperan sebagai antidiabetes.
HASIL PENELITIAN :
Pemanfaatan rempah meniran begitu luas, terutama untuk peyakit yang kronis dan
infeksi viral. Di beberapa Negara, herba ini digunakan untuk terapi tambahan obat
obatan Human Immunideficiency Virus ( HIV)
Bloomberg penemu virus hepatitis B, telah menulis di sebuah jurnal yang menyatakan
bahwa meniran dapat dipakai untuk pengobatan penyakit Hepatitis B.
REFERENSI :
2. Deni Bown, 2001, The herb Society of America, New Encyclopedia of Herbs
& Their Uses, Dorling Kindersley, London
3. Lily M Perry, Medicinal Plants of East And Southeast Asia, The MIT Press,
England.
5. http://rain-tree.com/chanca.htm