Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Abstrak
Kerjasama tim jauh lebih baik dalam mencapai visi, misi, dan tujuan
organisasi, daripada bekerja secara individu.
Pembentukan tim ada empat tahap yang dilalui, yaitu: (1) Forming (tahap
pembentukan); (2) Storming (tahap konflik); (3) Norming (tahap
pembentukan norma); (4) Performing (tahap penunjukkan kinerja).
A. LATAR BELAKANG
C. PEMBAHASAN
berikut;
1. Tujuan yang jelas : Visi, misi, tujuan, atau tugas tim telah
berpartisipasi
pertemuan.
8. Kejelasan peran dan tugas kerja : Ada ekspektasi yang jelas tentang
11. Keragaman Gaya : Tim memiliki spektrum yang luas dari berbagai
berfungsi.
12. Penilaian diri : Secara berkala, tim berhenti untuk memeriksa
seberapa baik fungsi yang telah dilaksanakan dan apa yang dapat
mengganggu efektivitas.
D. PEMECAHAN MASALAH
Visi, misi, tujuan, atau tugas tim yang telah didefinisikan dan
diterima oleh semua anggota tim yang diimplentasikan dalam sebuah
rencana kerja, diperlukan untuk membangun kerjasama tim untuk
meningkatkan kinerja sekolah. Tidak adanya tanda-tanda
ketengangan, ada banyak diskusi dan semua anggota turut
berpartisipasi.
Dalam proses diskusi anggota menggunakan teknik
menedengarkan yang efektif seperti mempertanyakan, paraphrase
dan meringkasnya agar keluar ide. Apabila tidak sepakat tim tetap
merasa nyaman tidak ada tanda-tanda menekan konflik. Keputusan
yang diambil tidak harus dengan suara bulat, tetapi ada konsesnsus
bersama untuk menerapkannya.
Kesimpulan
Dalam pembentukan tim ada empat tahap yang dilalui, yaitu: (1)
Forming (tahap pembentukan); (2) Storming (tahap konflik); (3)
Norming (tahap pembentukan norma); (4) Performing (tahap
penunjukkan kinerja). Masing-masing tahap memiliki karakteristik.
Saran
F. DAFTAR PUSTAKA