Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Home Group 3
Disusun oleh :
Jessica ( 1606883064 )
Andreas Exa ( )
Fakultas Teknik
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME, atas berkat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah MPKT A berjudul Manusia sebagai Individu dan Masyarakat.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengembangan kepribadian
terintegrasi A. Selain itu, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik segi
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan keterbatasan kemampuan kami. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Tak lupa kami berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1. Ibu Praswati Dyah Pembangunan Wulan selaku fasilitator kelas 09 MPKT A yang sudah
memberi tugas dan membimbing kami di kelas
2. Semua rekan Home Group 03 Fakultas Teknik Universitas Indonesia
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberikan bantuan
dalam penulisan makalah ini.
Kami berharap semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah dan budi baik
yang berkenan di hadirat Tuhan YME.
2
DAFTAR PUSTAKA
iviv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
pengembangan kepribadian terintegrasi A serta menambah pengetahuan pembaca tentang
kondisi manusia sebagai makhluk sosial dengan interaksinya.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, memberi
referensi, dan rangkuman mengenai manusia sebagai individu dan anggota masyarakat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Amygdala
Secara teori Amygdala adalahbagian otak yang digunakan untuk mengenali
sebuah situasi apakah situasi iu baik atau buruk sehingga hal ini juga berkaitan
dengan emosi dan perspektif.
B. Hippocampus
Bagian otak ini adalah bagian yang berperan penting dalam mengingat hal hal
dalam jangka panjang dan tentunya penting untuk setiap individu dalam proses
pembelajaran yang berhubungan dengan proses perkembangan
1.1.3. Neocortex
Manusia sebagai makhluk yang berevolusi paling tinggi juga telah sangat baik dalam
pembagian bagian yang diproses dalam otak , layaknya pembagian kerja dua belah otak
yang dihungkan denganhemisfer yang berarti otak bagian kiri bertanggung jawab pada
system koordinasi tubuh bagian kanan dan begitu pula selanjutnyya
a.Otak Kanan
6
-kreativitas
-kebebasan
-warna warni
- keindahan
b.Otak Kiri
-Statis
-exact
-peraturan
Manusia dilahirkan seluruhnya cerdas namun kecerdasan tidak hanya berasal dari
pelajaran pelajaran yang ada di sekolah ada 4 jenis kecerdasan yang akan dibahas pada
makalah ini yaitu ;
A. IQ
Seperti yang dilakukan sebuah universitas atau organisasi lainnya kita diminta
untuk mengikuti tes IQ dimana kita dilihat hasil jawaban psikotesnya untuk melihat
secepat apa kita berfikir dan menganalisa sebuah masalah.
B. EQ
Ini merupakan kecerdasan emosional dimana ia merasa tau atas sikap apa yang
harus ia ambil pada situasi sulit sekalipun
C. SQ
Ini merupakan hal hal atau kecerdasan kecerdasan yang biasanya dimiliki pleroleh
pemuka agama
D. Titik tuhan
yaitu kesadaran setiap individu bahwa dirinya merupakan bagian kecil dari suatu
hal yang amat besar ( Transendental)
7
2.1.1 Myers-briggs type indicator (MBTI)
MBTI merupakan model yang dikembangkan oleh Katherine Briggs dan Isabella
Myers Briggs yang diciptakan untuk memahami kepribadian tiap individu. MBTI
mengidentifikasi dan mengkategorisasi kecenderungan perilaku individu dalam empat
dimensi, yaitu :
1. (E) Extraversion/Introversion (I)
2. (S) Sensing/Intuition (N)
3. (T) Thinking/Feeling (F)
4. (J) Judging/Perceiving (P)
8
B. Dimensi Sensing (S) / Intuition (I)
Dimensi ini adalah cara atau jenis cara manusia dalam menangkap sebuah informasi.
Sensing adalah dimensi manusia yang mampu menerima informasi dengan berdasarkan fakta-
fakta yang ada dan menangkapnya langsung dengan panca inderanya. Orang-orang ini
biasanya tidak mampu menangkap informasi yang sifatnya tersirat atau mengandung makna
dibaliknya. Dalam tes MBTI sensing biasanya di lambangkan dengan huruf S. Orang-orang
sensing biasanya mngedepankan akal sehat dan sesuatu yang terstruktur secara sistematis.
Mereka juga orang-orang yang detail dalam memberikan informasi.
Intuitives adalah dimensi yang merupakan kebalikan dari dimensi sensing. Orang-
orang ini mampu menerima informasi yang tersirat yang terkandung dalam suatu ucapan.
Mereka suka ide-ide dan konsep-konsep yang baru. Mereka orang-orang suka berimajinasi
dan memberikan informasi secara umum dan luas. Karena mereka percaya banyak makna
yang terkandung di dalam informasi yang luas yang mereka berikan.
Sensors Intuitives
Percaya pada apa yang pasti dan konkret Percaya kepada inspirasi dan inference
Menyukai ide baru hanya bila bisa
Menyukai ide baru dan konsep-konsep
digunakan dengan praktis
Menghargai realisme dan akal sehat Menghargai imajinasi dan inovasi
Senang mempelajari keterampilan baru;
Senang menggunakan dan mengasah
cepat bosan setelah menguasai sebuah
keterampilan yang sudah dimiliki
keterampilan
Cenderung spesifik dan harafiah; Cenderung general dan figurative; senang
memberikan deskripsi detail menggunakan perumpamaan dan peribahasa
Mengajuka informasi dengan cara step-by- Mengajukan informasi secara umum dan
step garis besar
Berorientasi pada masa kini Berorientasi pada masa depan
9
C. Dimensi Thinking (T) /Feeling (F)
Dimensi ini adalah dimensi tentang bagaimana seseorang mengambil keputusan
dalam kehidupan sehari-hari.
Thinking, orang-orang yang termasuk dalam dimensi ini biasanya disebut thinker.
Mereka biasa berpikir panjang sebelum mengambil keputusan: benar salahnya, baik
buruknya, aturan-aturannya, semua itu dianalisis dengan cermat. Setelah pasti, barulah ia
menetapkan keputusannya.
Feeling, mereka sangat peka terhadap perasaan orang lain. Sebuah keputusan diambil
setelah memperhitungkan dampaknya bagi orang lain dan mengikuti suara hatinya. Oleh
karena itu, Feelers dapat menerima pengecualian perlakuan, berbeda dari Thinkers yang
bersikukuh dengan satu hukum atau aturan berlaku bagi semua.
D. Dimen
si (J)
Judging/Perceiving (P)
Dimensi keempat ini membahas gaya hidup. Orang yang memiliki perilaku judging
biasa disebut judger mereka orang-orang yang terstruktur dan berpikir sistematis, karena itu
mereka melakukan sesuatu sesuai dengann rencana nya, sementara orang-orang perceiving
biasanya lebih fleksibel dan spontan mereka cenderung sembrono dan berantakan.
10
2.1.2 Temperamen
Temperamen dapat dijelaskan sebagai sebuah pola dari perilaku karakteristik yang
merefleksikan kecenderungan-kecenderungan alamiah dari individu 16 dimensi yang
dikelompokkan menjadi 4 penamaan sebagai berikut :
1. Tradisionalis/pembimbing (SJ)
ciri-cirinya dilihat dari dimensi sensing dan judging yaitu:
- Menghargai hukum dan aturan
- Mudah beradaptasi
- Merasa bertanggung jawab dalam hal melayani
- Berusaha melakukan hal yang benar
- Mudah dipercaya dan diandalkan
- Kurang imajinatif
- Kurang handal merencanakan masa depan
Tradisionalis terbagi menjadi dua, SFJ dan STJ. Orang-orang STJ lebih kuat sifat
tradisionalis nya dibanding SFJ, karena orang-orang SFJ lebih mengutamakan orang lain.
2. Artisans/Experiencers (SP)
Orang orang artis/experience biasanya tidak terkekang oleh aturan, mereka fokus
pada sesuatu yang terjadi saat ini, mereka juga easy going dan cenderung pragmatis. Artisans
terbagi menjadi empat yaitu :
ESTP : Memiliki kemampuan verbal paling baik
ISTP : Paling suka kebebasan dan kreatif
ESFP : Menyukai kebebasan yang mengarah kepada kesenagan
ISFP : Cenderung sensitif dan kritis
3. Idealist (NF)
11
Orang-orang idealist biasanya memiliki motto jujurlah pada diri sendiri. Mereka
meng-idealkan orang lain sesuai potensi. Mereka memiliki integritas serta dapat memahami
orang lain. Idealis dibagi menjadi empat :
ENFJ : bersifat hangat, berempati, pendengar yang baik, dan bertanggung jawab, suka
bergaul, memudahkan kelompok mereka, dan menghadirkan kepemimpinan yang
bersemangat
INFJ : Idealistis, perfectionist, tidak suka berurusan dengan detil, visi kuat, kreatif
ENFP : Persepsi kuat, tidak suka dikendalikan, senang menjadi ketua, mampu memahmi
konsep yang sulit.
INFP : tidak suka dengan rutinitas, komunikasi tertulis baik, lebih suka bekerja sendiri.
4. Rasional/conceptualizers (NT)
Rasionalis adalah orang yang memiliki standar tinggi dan cenderung perfeksionis. Kelompok
ini dibagi menjadi empat :
ENTJ : tertarik dengan benda nyata (tidak abstrak), memiliki kepercayaan diri tinggi,
menyukai tantangan, senang menambah berbagi ilmu.
INTJ : mandiri, inovator, imajinasi dan pandangan nya luas, suka mengabaikan perasaan
orang lain, tidak suka rutinitas.
ENTP : Analitis, menjaga hubungan dengan orang lain, mempunyai ide brilian, tidak suka
rutinitas
INTP : Intelektual, memahami masalah hingga mendetail, tidak bisa diluar lingkungan
akademik, pendiam, tidak tertarik pada kehidupan sosial.
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama
dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga
ditentukanlah tujuan yang sama. Akhirnya, interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah
kelompok. Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-
masing anggota .
12
kepribadian dan perbedaan, dan membuat beberapa pengungkapan awal. Meski demikian,
kemajuan yang dicapai relatif sedikit.
1 Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturanatau Anggaran Dasar (AD),
Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. . Kelompok
formal umumnya cukup stabil dan memiliki rentang waktu cukup lama(bersifat permanen).
Secara umum, kelompok formal dibagi menjadi dua yaitu kelompok komanda(command
group) dan kelompok tugas(task group). Kelompok komando atau command group adalah
kelompok formal yang terdiri dari individu-individu dalam organisasi dengan garis komando
jelas seperti bawahan yang harus melapor ke atasannya. Kelompok komando ini biasanya
ditentukan dalam bagan organisasi. Sementara, kelompok tugas atau task group adalah
kelompok formal yang dibentuk untuk menyelesaikan tugas tertentu. Individu-individu yang
bergabung ke dalam kelompok tugas adalah mereka yang dapat bekerja sama dalam
13
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua
perkumpulan yang memiliki AD/ART.
2 Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan
kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan
keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok. . Ciri kelompok
informal adalah kedudukan antaranggota setara(egaliter). Ada dua jenis kelompok informal
1
yaitu kelompok kepentingan dan kelompok persahabatan. Kelompok kepentingan atau 0
interest group yaitu kelompok yang dibentuk oleh individu-individu tertentu dalam organisasi
yang memiliki kepentingan sama. Sedangkan, kelompok persahabatan atau friendship group
adalah kelompok yang terbentuk karena adanya persamaan karakteristik seperti kesamaan
hobi, kesamaan pandangan politik, kesamaan kepercayaan, ataupun kesamaan etnis.Misalnya:
kelompok arisan.
1 Kelompok Pseudo
Kelompok pseudo adalah kelompok yang anggotanya mendapat tugas untuk bekerja
bersama namun sebenarnya tidak berminat untuk melaksanakannya. .. Kelompok pseudo
percaya bahwa kinerja mereka akan dievaluasi secara individual, maka mereka saling
bersaing dan mejatuhkan satu sama lain. Karakteristik kelompok ini adalah efektivitas
sebagai kelompok lebih rendah dibanding sebagai individu. Contoh dari Kelompok pseudo
adalah kelompok para salesman yang anggotanya saling bersaing untuk jadi salesman
terbaik dan melakukan penjualan terbanyak.
2 Kelompok Tradisional
Kelompok Tradisional adalah kelompok yang anggotanya mendapat tugas untuk
bekerja sama dan bisa menerima bahwa mereka harus bekerja sama. Anggota kelompok
percaya bahwa mereka akan dinilai sebagai individu, bukan sebagai anggota kelompok.
3 Kelompok Efektif
Kelompok Efektif adalah kelompok yang anggota-anggotanya komit untuk
memaksimalkan keberhasilan dirinya maupun keberhasilan anggota-anggota yang lain.
Anggota Kelompok Efektif saling mengandalkan tanggungjawab satu sama lain dalam
menjalankan bagian tugasnya, membantu keberhasilan satu sama lain, memiliki keterampilan
berkelompok, dan kerjasama yang efektif.
4 Kelompok Kinerja Tinggi
Kelompok Kinerja-Tinggi memenuhi seluruh kriteria dari kelompok yang efektif,
bedanya dari kelompok efektif adalah pada tingkat komitmen anggota-anggotanya satu sama
lain maupun komitmen pada keberhasilan kelompok. Kelompok ini memiliki tingkat
komitmen yang lebih tinggi, tidak hanya kepercayaan, respek satu sama lain, mereka sangat
14
peduli pada anggota-anggota timnya, termasuk pada pengembangan pribadi setiap anggota
kelompok.
1 Komponen Komunikasi
Bagaimana komunikasi dalam tindakan benar-benar bekerja ditentukan oleh
komponen yang ada yaitu sebagai berikut.
a Orang
Orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi memiliki dua peran, yaitusebagai sumber
yang menyampaikan pesan, dan penerima adalah sasaran pesan.
b Pesan
Pesan adalah bentuk verbal dan nonverbal ide, pikiran, atau perasaan bahwa satu orang
(sumber) ingin berkomunikasi dengan orang lain atau sekelompok orang (penerima).
c Saluran atau Media
1
Saluran atau Media adalah sarana penyampaian pesan dari sumber ke penerima pesan.
2
d Umpan balik
Umpan balik adalah respon penerima baik verbal dan nonverbal untuk pesan yang
disampaikan sumber.
e Kode
Kode adalah susunan sistematis simbol yang digunakan untuk membuat makna dalam pikiran
orang lain atau orang-orang.
f Encoding dan Decoding
Encoding didefinisikan sebagai proses menerjemahkan ide atau pemikiran ke kode. Decoding
adalah proses untuk menempatkan berarti bahwa ide atau pemikiran.
g Kebisingan
Dalam proses komunikasi, kebisingan adalah setiap gangguan pada proses encoding dan
decoding yang mengurangi kejelasan pesan.
2 Jenis Komunikasi
Ada berbagai jenis komunikasi tetapi mereka dapat diklasifikasikan ke dalam empat
jenis dasar komunikasi.
a Komunikasi verbal
Komunikasi verbal meliputi suara, kata, bahasa dan berbicara. Bahasa dikatakan berasal dari
suara dan gerak tubuh.
b Komunikasi non-verbal
Komunikasi non-verbal melibatkan cara-cara fisik dari komunikasi, seperti, nada, sentuhan,
suara, dan gerak tubuh.
15
c Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis berupa tulisan kata-kata yang ingin disampaikan pada waktu
berkomunikasi.
d Komunikasi visual
Komunikasi visual adalah tampilan visual dari informasi, seperti, topografi, fotografi, tanda,
simbol dan desain.
3 Tingkatan Komunikasi 1
Komunikasi terjadi dalam konteks suatu keadaan atau situasi. Program komunikasi 3
terjadi dalam konteks: komunikasi interpersonal, wawancara, komunikasi dalam suatu
kelompok kecil, berbicara di depan banyak orang (public speaking), dan komunikasi massa.
a Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri. Ini merupakan
dialog internal dan bahkan dapat terjadi saat bersama orang lain sekalipun.
b Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal didefinisikan oleh para ahli komunikasi dalam berbagai cara.
c Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok mengacu pada sifat dari komunikasi yang terjadi dalam kelompok
dari 3 sampai 12 orang.
d Komunikasi Publik
Komunikasi publik merupakan penyebaran informasi dari satu orang kepada banyak orang.
e Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses komunikasi kepada khalayak luas yang umumnya dilakukan
oleh media massa.
Secara khusus ada komunikasi lain, yaitu komunikasi melalui komputer yang meliputi
komunikasi manusia dan berbagi informasi melalui jaringan komputer.
16
1
4
a Hambatan Fisik.
Hambatan fisik adalah hambatan yang terjadi dalam suatu hubungan komunikasi yang
dibatasi oleh keadaan fisik suatu lingkungan.
b Hambatan persepsi.
Masalahdalam berkomunikasi dengan orang lain adalah bahwa kita semua melihat dunia
adakalanya berbeda. Pikiran, asumsi dan persepsi kita akan membentuk realitas kita sendiri
c Hambatan emosional.
Hambatan emosional terdiri dari ketakutan, ketidakpercayaan, dan kecurigaan.
d Hambatan budaya.
Ketika kita bergabung dalam kelompok dan ingin tetap di dalamnya, cepat, atau lambat kita
perlu mengadopsi pola perilaku kelompok.
e Hambatan Bahasa.
Bahasa yang menggambarkan apa yang kita ingin katakan dalam dapat menjadi sumber
hambatan komunikasi kita dengan orang lain yang tidak akrab dengan ekspresi kita dan
jargon.
17
manusia. Unsur kebudayaan bersifat universal karena terdapat dalam semua kebudayaan dari
semua bangsa yang ada di dunia. Unsur-unsur kebudayaan saling berkaitan sehingga tidak
dapat dipisahkan. Unsur universal dibagi atas 7, yaitu : sistem organisasi sosial, sistem mata
pencaharian, sistem teknologi, sistem pengetahuan, kesenian, bahasa, den religi.
Proses belajar kebudayaan meliputi 3 proses, yaitu proses internalisasi, sosialisasi,
dan eksternalisasi.
a. Internalisasi
Internalisasi adalah proses seorang individu dalam menanamkan segala perasaan,
hasrat, nafsu, dan emosi dalam kepribadiannya yang dia alami sepanjang hidupnya yang
kemudian akan menjadi bagian dari kepribadian individu tersebut.
b. Sosialisasi
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya tidak lepas dari interaksi dengan individu
lainnya. Seorang individu berusaha memahami pola interaksi sosial di sekitarnya agar
individu tersebut diterima menjadi bagian dari masyarakat tersebut. Contoh dari lingkungan
untuk bersosialisasi yang pertama kali kita temui adalah lingkungan keluarga.
c. Enkulturasi
Enkulturasi merupakan proses seorang individu menyesuaikan perilaku dan sikap
terhadap adat, norma, dan peraturan yang ada di dalam kebudayaannya. Sejalan dengan
proses sosialisasi, enkulturasi juga berawal dari lingkungan yang kecil, yaitu keluarga,
kemudian berkembang ke lingkungan yang lebih luas, yaitu masyarakat. Di dalam
masyarakat, individu mengalami enkulturasi nonformal. Enkulturasi formal diperoleh
individu dari lembaga-lembaga pendidikan.
Dinamika masyarakat dan kebudayaan terjadi karena beberapa hal, yaitu difusi dan
migrasi manusia, asimilasi dan akulturasi, serta inovasi dan penemuan.
Difusi berarti proses penyebaran atau perembesan sebuah budaya. Proses penyebaran
kebudayaan menurut para ahli berkaitan erat dengan migrasi manusia. Saat seseorang atau
sekelompok manusia melakukan migrasi, maka manusia tersebut akan membawa budaya
yang sebelumnya dia miliki ke tempat baru. Di tempat baru ini, dia akan melakukan kontak
dengan manusia lain sehingga terjadi persebaran kebudayaan manusia.
Asimilasi dan akulturasi adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh para ahli yang tidak
menyetujui teori difusi. Para ahli beranggapan bahwa setiap kelompok masyarakat memiliki
ciri khas masing-masing yang membuat masyarakat tersebut tidak akan menerima sebuah
kebudayaan begitu saja. Asimilasi dapat terjadi dengan dua keadaan. Keadaan pertama adalah
saat sebuah masyarakat menerima sebuah kebudayaan yang dominan sehingga kebudayaan
baru tersebut tidak lagi terasa asing. Keadaan kedua adalah saat masyarakat datang ke suatu
daerah yang memiliki kebudayaan lokal dominan sehingga para pendatang ini menerima
kebudayaan lokal itu menjadi kebudayaannya. Akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan
sehingga membentuk sebuah kebudayaan baru yang unik namun tetap mempertahankan ciri
khas kebudayaan asalnya.
Inovasi dan penemuan juga dapat menyebabkan terjadinya dinamika. Manusia akan
selalu memiliki inovasi untuk mempermudah hidupnya. Saat inovasi yang dikemukakan
seseorang diterima oleh masyarakat maka inovasi ini akan menjadi sebuah penemuan. Oleh
karena manusia selalu memiliki inovasi dan penemuan, manusia dan kebudayaan memiliki
18
batasan ruang dan waktu. Dalam konsep ruang, sebuah kebudayaan yang berasal dari suatu
daerah belum tentu bisa diterima di daerah lainnya. Sedangkan dalam konsep waktu, sebuah
kebudayaan akan selalu diperbaharui oleh manusia agar sesuai dengan perkembangan zaman.
Kebudayaan sering disamakan dengan peradaban. Kenyataannya, kebudayaan dan
peradaban adalah dua hal yang berbeda namun saling berhubungan. Dapat dikatakan bahwa
tidak ada satu masyarakat pun yang tidak memiliki kebudayaan, tetapi tidak semua
masyarakat sudah mencapai peradaban. Suatu masyarakat dalam kurun waktu tertinggal
namun, sewaktu waktu dapat meningkat pesat menjadi bangsa yang maju dan mencapai
peradaban. Kebudayaan dihasilkan oleh masyarakat dan dari kebudayaan itulah masyarakat
dapat dikenal dan dibedakan dengan masyarakat lain.
Secara biologis, manusia adalah spesies Homo sapiens yang memiliki kecerdasan dan
kesadaran lebih dibanding makhluk lain di bumi. Sebagai individu, manusia adalah sosok
yang unik. Setiap individu memiliki pengalaman, kepribadian, visi, dan lingkungan yang
berbeda. Untuk mengelompokkan individu-individu ini, Myers-Brigg membuat suatu sistem
yang disebut MBTI untuk mengenal temperamen manusia.
Manusia dengan berbagai kepribadiannya tadi tetap tidak lepas dari manusia lain.
hubungan ketergantungan itu menciptakan kelompok dan masyarakat. Secara umum
pembentukan kelompok dapat dijabarkan dalam bentuk proses forming, storming, norming,
performing, dan adjourning. Kumpulan kelompok akan membentuk masyarakat heterogen di
lokasi tertentu.
Dalam masyarakat, komunikasi adalah unsur penting untuk menjaga keutuhan dan
keberlangsungannya. Peran komunikasi menjadi perlu. Sebagai anggota masyarakat, kita
semua harus bisa berkomunikasi yang efektif sehingga pesan dapat tersampaikan dengan
baik. Beberapa cara untuk melakukan komunikasi yang efektif antara lain:
4. Tunjukkan rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang anda kagumi tentang
mereka dan mengapa.
Hasil dari interaksi yang lama adalah budaya. Budaya ini berkembang dengan
manusia. Budaya membentuk suatu sistem sosial yang disepakati bersama dan menyebabkan
19
individu mempunyai orientasi hidup tertentu dalam masyarakat sosialnya. Budaya juga
membentuk identitas dan ciri khas bagi individu tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia sebagai individu unik dan memiliki kepribadian yang berbeda. Kemampuan
manusia untuk bernalar disebabkan perkembangan neurocortex manusia yang lebih maju
dibanding makhluk lainnya. Kompleksitas otak ini menyebabkan manusia bisa memiliki
dimensi-dimensi karakter seperti extravertion/introvertion, sensing/intuition, thinking/feeling,
dan judging/perceiving. Kombinasi dimensi tersebut memberi ciri khas pada kepribadian dan
temperamen tiap orang yang mempengaruhi keputusan dan cara bertindaknya.
Selain sebagai individu, manusia juga membutuhkan manusia lain dan hidup
berkelompok. Terdapat banyak jenis kelompok dengan tujuan tertentu. Namun, semua jenis
kelompok tidak terlepas dari komponen komunikasi. Komunikasi menjadi unsur yang
menyatukan kelompok yang nantinya berkembang menjadi masyarakat.
20
DAFTAR PUSTAKA
Katzenbach, J. & Smith, D., 1993. The Wisdom of Team:Creating High Performance
Organization. New York: McGraw Hills.
Suparlan, Parsudi. Juni 1981. Kebudayaan, Masyarakat, dan Agama. Majalah Ilmu Ilmu
Sastra. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Tuckman, B., 1965. Developmental sequence in small groups. Psychological Bulletin, pp.
384-399.
Widagdho, Djoko. dkk. 2001. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara
21