Está en la página 1de 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT

KONJUNGTIVITIS

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 27 Januari 2017 pada pukul
08:00 WIB di bangsal Mawar 1 kamar 9a RSJD. Dr. R. M. Soedjarwadi
Klaten, sumber data berasal dari pihak keluarga, status pasien dan caatan
medis.
1. Identitas Pasien
Nama : An. C
Umur : 5 th
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Menikah
Pendidikan : TK
Pekerjaan : Siswa
Alamat : Jatinom, Klaten
Suku Bnagsa : Indonesia
2. Idenitas Penanggung Jawab
Nama : Dwi A
Alamat : Jatinom, Klaten
Agama : Islam
Hubungan : Ibu
3. Catatan Medis
Tanggal Masuk : 16 Juni 2016
Diagnosa Medis : Stroke
Bangsal : Mawar 1 kamar 9a
4. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan matanya gatal
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien bermain pasir di depan
rumah. Kemudian pasien mengeluh matanya pedih dan gatal sambil
mengucek-ucek mata. Kemudian oleh keluarganya diberikan obat
tetes mata namun setelah beberapa hari tidak kunjung membaik.
Kemudian oleh keluarganya langsung dibawa ke IGD RSJD dr. R.M.
Soedjarwadi dan menjalani rawat inap di Bnagsal Mawar 1 kamar 9a.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sebelumnya belum
pernah sakit seperti ini.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan dalam keluarganya memiliki riwayat
hipertensi.
5. PEMERIKSAAN FISIK
Pengkajian Fungsional Gordon
a. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Keluarga pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit parah
maka akan dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
b. Pola nutrisi
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan biasanya pasien
makan 3 kali sehari
dengan lauk seadanya dan minum 1-5 gelas sehari.
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan nafsu makan pasien
menurun karena
rewel merasakan sakit di bagian mata
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien
biasanya BAB 1 hari
sekali dengan karakteristik feses lunak, tidak berlendir,
dan tidak ada
darah
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa BAB pasien keras
dan tidak
teratur
d. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien tidur kurang
lebih 8 jam mulai
pukul 20.00 WIB
Saat sakit : Pasien susah tidur, tidue malam hanya 4 jam dan
tidak tidur siang
e. Pola personal hygiene
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan biasanya pasien
mandi 2 kali sehari
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan selama sakit pasien 2 kali
sehari
f. Pola Oksigenasi
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan biasanya pasien
bernafas secara normal
tidak sesak dan tidak ada suara grok-grok atau ngik-
ngik.
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien saat
bernafas secara normal
tidak sesak dan tidak ada suara grok-grok atau ngik-
ngik.
g. Pola Aktivitas dan Latihan

Kemampuan Sebelum Saat sakit


Perawatan Diri sakit
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan v v
Minum v v
Mandi v v
Toileting v v
Berpakaian v v
Mobilitas di tempat v v
tidur
Perpindahan v v

Keterangan:
0 : Mandiri
1: Bantuan alat
2: Bantuan orang lain
3: Bantuan orang lain dan alat bantu
4: Tergantung total
h. Management kesehatan
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan jika ada keluarga
yang sakit maka akan
periksa ke pelayanan kesehatan yang terdekat .
Sesudah sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien
mengatakan bahwa mata
pasien merah, berair, perih, dan lengket
i. Persepsi konsep diri
Keluarga dan pasien tidak terganggu baik harga diri, konsep diri,
identitas diri maupun gambaran diri
j. Hubungan peran
Keluarga pasien mengatakan dukungan keluarga sangat berpengaruh
dalam proses penyembuhan.
k. Reproduksi seksualitas

6. Pemeriksaan Fisik
a. Kondisi Umum : Lemah atau compos mentis
b. Tanda- tanda Vital
TD : 90/70 mmHg
N : 82 x /menit
S : 36C
RR : 25 x/ menit
c. Pemeriksaan Head to toe
1) Kepala
a) Rambut : Berwarna hitam kecoklatan, pendek
b) Mata : Mata merah di bagian putih bola mata atau
kelopak mata
bagian dalam, gatal, mata berair, nyeri atau
perih
c) Hidung : Bersih, simetris
d) Telinga : Bersih, simetris
2) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
3) Dada/Thorax :
I : Simetris tidak ada penonjolan masa
P : Frekuensi kanan dan kiri sama
P : Tidak ada sokor
A : Tidak terdapat penumpukan secret dan ronkhi
4) Abdomen
I : Simetris, tidak ada benjolan atau masa
A : Peristaltik usus 9 kali permenit
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Tympani
5) Integumen, Kulit, dan Kuku : Turgor, kulit baik agak kering
6) Ekstremitas
Atas : Tidak ada edema dan lesi, tangan kiri terpasang
infus RL 20 tpm
Bawah : Kedua kaki tidak ada yang terpasang alat, bentuk
simetris, tidak
terdapat edema
7) Genetalia: -
8) Jantung
I : Tidak tampak ada pembesaran
P : Tidak ada pembesaran jantung
P : Pekak
A :S1 S2 terdengar lup dup
7. Program Terapi
a Infus RL 20 tpm
b Gentamycin 0,3%
8. Data Fokus
a Subyektif
1 Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mengeluh mata gatal,
perih, bengkak, dan berair
2 Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien di bantu sibin oleh
keluarga
3 Keluarga pasien mengatakan bahwa nafsu makan pasien menurun
4 Keluarga pasien mengatakan cemas dengan kondisi pasien
b Obyektif
1 Kelopak mata pasien tampak edema, dann mata memerah
2 Klien nampak kesakitan sambil mengucek-ucek mata
3 TTV : TD = 90/70 mmHg
N = 82 x/mnt
S = 36C
R = 25 x/mnt
c) Tingkat Kesadaran : Lemah atau compos mentis

9. ANALISA DATA

No Data Fokus Problem Etiologi


.

1. DS: ibu pasien mengatakan Iritasi mata Mata semakin


Kekurangan pedih
anaknya terkena pasir pada
vairan kehilangan
matanya, anak mengatakan cairan aktif
matanya perih dan berair

DO: mata memerah

2. DS : ibu pasien mengatakan Mata tidak Iritasi mata


sudah 3hari matanya kunjung tidak membaik
memerah dan hanya diberi sembuh
tetes mata

DO : bb turun 1kg

B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan kenyamanan (nyeri) berhubungan dengan
pembengkakan pada konjungtiva.
2. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan penglihatan yang
terganggu
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan informasi yang kurang
didapat.

C. Rencana Keperawatan

D Tujuan & KH Intervensi Rasional


x

1. Tujuan : nyeri 1) - Kaji tingkat nyeri - Untuk menentukan


yang dirasakan yang dialami oleh klien. pilihan intervensi
klien dapat yang tepat.
2) - Ajarkan klien
berkurang, dan
metode distraksi - Berguna dalam
klien tidak
selama nyeri, seperti intervensi
merasa
nafas dalam dan selanjutnya.
kesakitan
teratur.
KH: Nyeri
3) - Ciptakan
berkurang --Merupakan suatu
lingkungan tidur yang
atau terkontrol cara pemenuhan rasa
nyaman aman dan
nyaman kepada klien
tenang
dengan mengurangi
stressor yang berupa
kebisingan.

- Menghilangkan
4) Kolabo - Kolaborasi
nyeri,karena
dengan tim medis
memblokir saraf
dalam pemberian
penghantar nyeri
analgesik.

2. Tujuan : - Kaji ketajaman - untuk mengkaji


Setelah penglihatan pasien sejauh mana pasien
diberikan dapat melihat
askep
- Megawasi dan
keperawatan - Anjurkan kepada
membimbing selama
diharapkan keluarga atau orang
pengobatan
gangguan terdekat klien untuk
berlangsung.
persepsi tinggal bersama klien
sensori
berkurang - Anjurkan kepada
atau hilang pasien dan keluarga - untuk mempercepat
untuk mematuhi dalam proses
KH : Pasien progam terapi yang penyembuhan
dapat melihat telah dilaksanakan.
dengan baik,
pasien tidak
mengalami
kesusahan
waktu melihat
atau
berinteraksi dg
orang lain.

3. Tujuan: pasien - Kaji tingkat ansietas / - Bermanfaat dalam


tidak dalam kecemasan. penentuan intervensi.
keadaan - Meningkatkan
cemas pemahaman klien
maupun - Beri penjelasan tentang proses
gelisah cemas tentang proses penyakitnya
penyakitnya. - Memberikan
KH: Klien
perasaan tenang
mengatakan
kepada klien.
pemahaman
tentang proses
penyakitnya
dan dalam
keadaan
tenang.

4 Tujuan : pasien -beri program terapi -memberikan rasa


merasakan dengan salep nyaman pada mata
nyaman pada gentamysin dan kondisi tubuh
pasien
matanya

KH : klien
mengatakan
perubahan
pada keadaan
mata spt tidak
merasa pedih

D. Implementasi

No. Tangg IMPLEMENTASI Respon


Dx al
1 27 a. Ukur frekuensi dan S:
januar TTV
i 2017 O : TD= 90/70 mmHg

N= 82s/mnt

S =360C

RR =25x/mnt

2. 27 a. Mengkaji tingkat S : pasien kooperatif, pasien


januar nyeri yang dialami oleh bersedia melakukan metode
i 2017 klien. distraksi selama nyeri
b. Mengajarkan klien
metode distraksi selama O : pasien merasa lebih
nyeri, seperti nafas nyaman
dalam dan teratur.
c. Menciptakan
lingkungan tidur yang
nyaman aman dan
tenang
d. Kolaborasi dengan
tim medis dalam
pemberian analgesik
3. 27 a. Mengkaji S : pasien mengatakan masih
januar ketajaman penglihatan merasa pedih dimatanya
i 2017 pasien
b. Menganjurkan O : keluarga mengangguk
kepada keluarga atau paham
orang terdekat klien
untuk tinggal bersama
klien
c. Menganjurkan
kepada pasien dan
keluarga untuk
mematuhi progam terapi
yang telah dilaksanakan.
4. 27 a. Memberikan gentamysin S : pasien bersedia
januar b. Memberikan infus RL 20
i 2017 tpm O : gentamysin diberikan
sesuai dosis,

5 28 a. Mengobservasi keadaan S: pasien mengatakan


Januar pasien keadaan matasudah
i 2017 membaik

O : mata sudah tampak


normal, tidak berair.
E. Evaluasi

No. Tangg EVALUASI


Dx al

1. 27 S: Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah mulai


januar berkurang
i 2017
O: Klien menunjukkan perasaan yang rileks dan tidak
mengalami kesakitan lagi

A: Masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

2. 27 S: Klien mengatakan tidak bisa melihat seseorang jika


januar dari jarak jauh
i 2017
O: Klien menunjukkan sikap kebingungan ketika diajak
bertatap muka, dan sering salah jika berhadapan dengan
orang lain.

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

3. 27 S: Klien mengatakan cemas dan gelisah ketika ditanya


januar tentang penyakit yang ia derita.
i 2017
O: Klien tampak bingung dan wajah pucat

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

4 28 S : klien mengatakan rasa pedih dimata sudah


januar berkurang,
i 2017
O : mata pasien sudah tidak berair

TD= 90/70 mmHg

N= 82s/mnt

S =360C

RR =25x/mnt

A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan
Pasien boleh pulang dan rawat jalan

También podría gustarte