Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
(BATUBARA)
Kelas XI MIA 6
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
BAB I
1. PENDAHULUAN
Ironisnya saat masih sekitar 45% penduduk Indonesia yang belum dapat
menikmati listrik, kelompok yang memiliki akses listrik, justru melakukan gaya
hidup boros tanpa menyadari bahwa listrik adalah komoditas yang terbatas dan
selayaknya dapat diakses oleh seluruh Indonesia masyarakat Indonesia.
Permintaan listrik yang kian meningkat dan boros, sementara kapasitas
pembangkit listrik yang ada terbatas mengakibatkan terjadinya pemadaman
bergilir.
1.3 Tujuan
1.4.2 Manfaat pengaturan pemakaian energi listrik bagi pengguna tenaga listrik
adalah :
Dapat menghindari pemadaman bergilir yang dikarenakan
ketidakmampuan pusat listrik untuk mensuplai tenaga listrik sesuai
permintaan. Hal ini terjadi pada saat permintaan tenaga listrik secara
bersamaan pada waktu tertentu yang sering disebut sebagai waktu
beban puncak.
Dapat menghemat sumber daya alam, dimana bahan bakar yang
diproduksi dari alam dan tidak dapat diperbaharui dapat dihemat.
Dapat memberikan kesempatan penyediaan tenaga listrik bagi
masyarakat yang belum menikmati tenaga listrik.
BAB II
2. PEMBAHASAN
Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti air, minyak,
batu bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan lainnya. Energi ini besarnya
dari beberapa Joule sampai ribuan hingga jutaan Joule.
Krisis energi terjadi karena menipisnya cadangan bahan dasar untuk mengolah
energi listrik, yaitu sumber energi fosil, seperti batu bara, minyak bumi dan gas
bumi. Selain itu, energi fosil juga digunakan untuk mendukung beragam kegiatan
manusia. Karena konsumsi manusia akan energi sangatlah besar dan terus saja
meningkat, wajarlah jika kemudian sumber daya yang tidak dapat diperbaharui
atau butuh waktu jutaan tahun untuk dapat memproduksinya kembali tersebut
kemudian menjadi kian langka. Dan semakin langka suatu barang, semakin
melambunglah harganya, sesuai dengan hukum ekonomi.
Indonesia merupakan salah datu negara yang konsumsi energinya paling besar.
Jika dilihat dari konsumsi minyak bumi saja, tahun lalu Indonesia mengkonsumsi
1, 6 juta barel per hari (bph). Bahkan di tahun 2006, Indonesia mengkonsumsi 1,
84 juta bph. Di tahun yang sama, negara-negara lain (seperti Jepang dan Jerman)
hanya mengkonsumsi minyak bumi di bawah 1 juta bph. Penggunaan energi yang
boros ini pun tidak dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Karena sekitar 35%
rakyat Indonesia belum bisa menikmati energi listrik yang salah satunya
menggunakan minyak bumi dalam proses pengolahannya. Tentu semakin boros
konsumsi Indonesia akan energi, semakin tipis pula cadangan energi yang ada di
bumi ini. Artinya Indonesia punya kontribusi besar dalam masalah krisia energi
yang sedang dihadapi dunia saat ini.
Selain itu, pola konsumsi energi yang amat boros ini juga menyebabkan
kerusakan lingkungan. Telah banyak didengungkan juga di seluruh dunia bahwa
salah satu isu kerusakan lingkungan teranyar saat ini adalah pemanasan global.
Penyebab dari pemanasan global adalah terlalu banyaknya persentasi gas-gas yang
dapat menyebabkan efek rumah kaca hingga suhu di bumi meningkat. Gas-gas
tersebut antara lain adalah CO2 dan metana. Gas CO2 , diantara gas-gas penyebab
efek rumah kaca lainnya, memiliki persentase paling besar. CO 2 adalah bentuk gas
buangan dari proses penggunaan energi fosil, baik untuk memproduksi energi
listrik maupun untuk keperluan manusia yang lainnya. Tentu dengan tingkat
konsumsi energi fosil yang tinggi, Indonesia juga menghasilkan jumlah CO 2 yang
tinggi. Hal ini memperparah terjadinya pemanasan global yang sedang terjadi di
bumi.
2.3 Kelebihan
Energi Listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus.
Energi listrik dapat diubah menjadi berbagai bentuk energi lain, misalnya :
Energi lstrik menjadi energi gerak contohnya: motor listrik.
Energi lstrik menjadi energi panas contohnya: heater.
Energi lstrik menjadi energi cahaya contohnya: lampu.
Energi lstrik menjadi energi magnetik contohnya: elektromagnetik.
Energi lstrik menjadi energi mekanik contohnya: suara, loudspeaker,
memutar roda dll.
Energi lstrik menjadi energi kimia contohnya: pengisian baterei.
Energi lstrik menjadi energi elektromagnetik contohnya: radio, TV, dll.
Yang kedua energi listrik cukup mudah ditransmisikan jarak jauh dengan
menggunakan kabel.
2.4 Kekurangan
2.5 Solusi
Saat ini sumber energi yang paling banyak digunakan di dunia adalah energi
fosil yang berupa bahan bakar minyak. Indonesia sendiri saat ini masih sangat
tergantung pada energi fosil
Energi fosil adalah energi yang tak terbarukan dan akan habis pada beberapa
tahun yang akan datang. Diprediksi tidak lebih dari 50 tahun lagi energi fosil di
dunia akan habis. Selain karena akan habis, energi fosil juga berdampak negatif
terhadap lingkungan. Emisi gas rumah kaca dari pembakaran energi fosil
berdampak pada pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim. Karena
itulah energi pengganti fosil sangat diperlukan untuk kebutuhan energi di masa
yang akan datang.
Panas bumi merupakan energi yang alami dan terdapat di dalam bumi
hasil dari interaksi antara panas batuan dan air. Energi ini merupakan
energi terbarukan. Menurut UU No. 27/2003; Panas bumi adalah sumber
energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan
bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya
tidak dapat dipisahkan dalam satu sistem panas bumi dan untuk
pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
2.3.2 Nuklir
Tenaga nuklir merupakan suatu penggunaan yang terkendali dari reaksi
nuklir untuk menghasilkan energi panas yang kemudian digunakan untuk
pembangkit listrik.
2.3.4 Air
Air merupakan senyawa yang menutupi hampir 71% permukaan bumi
dan terdapat sekitar 1,4 triliun km3 air di bumi yang sebagian besar berada
di laut. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan bumi ini mengalir,
contohnya adalah aliran sungai, gelombang pasang surut, ombak, arus
laut, dan sebagainya. Aliran-aliran air tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
pemutar turbin yang menggerakkan generator listrik untuk menghasilkan
energi listrik.
Energi listrik yang berasal dari aliran air ini disebut dengan
hidroelektrik (hydoelectric). Hidroelektrik menyumbang sekitar 19% dari
kebutuhan listrik dunia. Energi listrik dengan tenaga air ini biasanya
didapatkan dari sungai-sungai yang dibendung kemudian dibuat saluran-
saluran untuk mengalirkan air ke turbin.
Gambar 2.3.5.2 Waduk Gajah Mungkur
2.3.5 Angin
BAB III
3 PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data didapatkan masih banyaknya
masyarakat yang tidak menggunakan energi listrik secara hemat, terutama pada
kalangan remaja. Dengan melakukan penghematan listrik seorang individu dapat
membantu mengurangi dampak pemanasan global. Selain mengurangi dampak
pemanasan global, dapat juga berguna bagi pemerintah Indonesia dalam masalah
subsidi energi listrik.
Energi alternatif saat ini sedang dikembangkan oleh manusia, diantaranya
adalah energi matahari, energi panas bumi, energi air, energi laut (energi ombak,
energi, pasang sururt, hasil konversi energi panas laut). Hambatan yang dihadapi
manusia dalam mencari dan mengembangkan energi alternatif tersebut bersumber
pada dinamika kependudukan, pengembangan sumber daya alam dan energi,
pertumbuhan ekonomi, perkembangan teknologi dan lingkungan hidup.
3.4 Saran
Masih banyak warga Indonesia yang belum bisa merasakan energi listrik.
Maka dari itu, sebaiknya kita menggunakan listrik sehemat mungkin misalnya
mematikan lampu pada saat pagi dan siang, memperbanyak ventilasi rumah untuk
mengurangi penggunaan AC atau kipas angin yang berlebihan. Dari kebisaan
itulah kita dapat menolong warga Indonesia yang belum merasakan kekayaan alam
Indonesia khususnya energi listrik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Alhanif, Epsdin. Hemat Listrik Atasi Krisis Energi dan Pemanasan Global.
28 Februari 2015. https://epsdin.wordpress.com/2007/12/05/hemat-listrik-
atasi-krisis-energi-dan-pemanasan-global/.
2. Nugrogo, Agung. Metode Pengaturan Penggunaan Tenaga Listrik dalam Upaya
Penghematan bahan bakar Pembangkit dan Energi. 2 Maret 2015.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi/article/viewFile/1582/1344.
3. Tichu, Nona. Kontribusi Indonesia Dalam Krisis Energi dan Pemanasan
Global. 2 Maret 2015. http://mei-
jikuhibiniu.blogspot.com/2009/08/kontribusi-indonesia-dalam-krisis.html.
4. Nashiruddin, Ahmad. 7 Sumber Energi Alternatif Pengganti Energi Fosil.
28 Februari 2015. http://sci.anashir.com/2013/02/15/112560/7-sumber-energi-
alternatif-pengganti-energi-fosil.
GLOSARIUM