Está en la página 1de 15

ENERGI LISTRIK

(BATUBARA)

Nama Anggota Kelompok 1 :


Erviana Amalia Rizka (12)
Hadi
Salsabila Dewinta Anggi Prasojo (30)
Sinta Oki Lianara (33)
Sjafriezal Rizky H (34)

Kelas XI MIA 6

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN


DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 BANGIL
Jalan Bader No. 3 Bangil Kab. Pasuruan Telp./ Fax (0343) 741873 / 747219
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penyebab Judul
2.2 Kelebihan
2.3 Kerugian
2.4 Solusi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR GAMBAR

2.3.1.1 Lapangan Panas Bumi Wayang Windu


2.3.2.1 Reaktor nuklir
2.3.4.1 Lapangan Pembangkitan Listrik Tenaga Surya
2.3.5.1 Kincir air
2.3.5.2 Waduk Gajah Mungkur
2.3.6.1 Ladang Kincir Angin

DAFTAR PUSTAKA

GLOSARIUM
BAB I

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seringnya dilakukan pemadaman listrik bergilir di Indonesia, WWF-Indonesia


tak henti mengingatkan masyarakat tentang pentingnya penghematan listrik.
Bukan sekadar untuk mengurangi pengeluaran bulanan semata, tapi untuk
mengatasi masalah kurangnya pasokan listrik di Indonesia, pasokan listrik yang
belum bisa dinikmati seluruh rakyat Indonesia, serta adanya ancaman pemanasan
global.

Hampir 40% emisi karbon dihasilkan oleh sektor ketenagalistrikan. Semakin


tinggi konsumsi listrik maka semakin tinggi pula emisi karbon yang dihasilkan
dari pembangkit listrik, karena 60% menggunakan bahan bakar fosil. Sementara
pembakaran bahan bakar fosil adalah penyebab utama terjadinya pemanasan
global, yang berdampak pada meningkatnya suhu bumi secara global.

Ironisnya saat masih sekitar 45% penduduk Indonesia yang belum dapat
menikmati listrik, kelompok yang memiliki akses listrik, justru melakukan gaya
hidup boros tanpa menyadari bahwa listrik adalah komoditas yang terbatas dan
selayaknya dapat diakses oleh seluruh Indonesia masyarakat Indonesia.
Permintaan listrik yang kian meningkat dan boros, sementara kapasitas
pembangkit listrik yang ada terbatas mengakibatkan terjadinya pemadaman
bergilir.

Kegiatan edukasi publik tentang pentingnya penggunaan listrik secara efisien,


seperti menghemat listrik dan penggunaan peralatan elektronik dengan daya kecil
(watt) dengan kualitas yang baik perlu terus dilakukan dengan sasaran berbagai
kelompok, termasuk kelompok anak-anak dan anak muda.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian energi listrik?


1.2.2 Mengapa energi listrik menyebabkan pemanasan global?
1.2.3 Apa kelebihan dan kerugian energi listrik?
1.2.4 Bagaimana solusi untuk menghindari krisisnya energi?

1.3 Tujuan

1.3.1 Agar pembaca lebih menghemat listrik


1.3.2 Agar pembaca mengetahui
1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat pengaturan pemakaian energi listrik bagi perusahaan listrik


adalah :
Dapat mengurangi biaya bahan bakar, biaya operasi dan biaya
pemeliharaan.
Dapat menunda pembangunan pembangkit listrik dan jaringan listrik
dalam rangka memenuhi pertumbuhan permintaan tenaga listrik.
Dapat tetap menjaga ketersediaan pasokan tenaga listrik, karena
kapasitas yang mampu melayani permintaan tenaga listrik dapat
dihemat.

1.4.2 Manfaat pengaturan pemakaian energi listrik bagi pengguna tenaga listrik
adalah :
Dapat menghindari pemadaman bergilir yang dikarenakan
ketidakmampuan pusat listrik untuk mensuplai tenaga listrik sesuai
permintaan. Hal ini terjadi pada saat permintaan tenaga listrik secara
bersamaan pada waktu tertentu yang sering disebut sebagai waktu
beban puncak.
Dapat menghemat sumber daya alam, dimana bahan bakar yang
diproduksi dari alam dan tidak dapat diperbaharui dapat dihemat.
Dapat memberikan kesempatan penyediaan tenaga listrik bagi
masyarakat yang belum menikmati tenaga listrik.

BAB II

2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Energi Listrik


Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan
listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper (A)dan
tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi
daya listrik dengan satuan Watt (W)untuk menggerakkan motor, lampu
penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali
suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain.

Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti air, minyak,
batu bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan lainnya. Energi ini besarnya
dari beberapa Joule sampai ribuan hingga jutaan Joule.

2.2 Penyebab Judul

Krisis energi terjadi karena menipisnya cadangan bahan dasar untuk mengolah
energi listrik, yaitu sumber energi fosil, seperti batu bara, minyak bumi dan gas
bumi. Selain itu, energi fosil juga digunakan untuk mendukung beragam kegiatan
manusia. Karena konsumsi manusia akan energi sangatlah besar dan terus saja
meningkat, wajarlah jika kemudian sumber daya yang tidak dapat diperbaharui
atau butuh waktu jutaan tahun untuk dapat memproduksinya kembali tersebut
kemudian menjadi kian langka. Dan semakin langka suatu barang, semakin
melambunglah harganya, sesuai dengan hukum ekonomi.

Indonesia merupakan salah datu negara yang konsumsi energinya paling besar.
Jika dilihat dari konsumsi minyak bumi saja, tahun lalu Indonesia mengkonsumsi
1, 6 juta barel per hari (bph). Bahkan di tahun 2006, Indonesia mengkonsumsi 1,
84 juta bph. Di tahun yang sama, negara-negara lain (seperti Jepang dan Jerman)
hanya mengkonsumsi minyak bumi di bawah 1 juta bph. Penggunaan energi yang
boros ini pun tidak dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Karena sekitar 35%
rakyat Indonesia belum bisa menikmati energi listrik yang salah satunya
menggunakan minyak bumi dalam proses pengolahannya. Tentu semakin boros
konsumsi Indonesia akan energi, semakin tipis pula cadangan energi yang ada di
bumi ini. Artinya Indonesia punya kontribusi besar dalam masalah krisia energi
yang sedang dihadapi dunia saat ini.

Selain itu, pola konsumsi energi yang amat boros ini juga menyebabkan
kerusakan lingkungan. Telah banyak didengungkan juga di seluruh dunia bahwa
salah satu isu kerusakan lingkungan teranyar saat ini adalah pemanasan global.
Penyebab dari pemanasan global adalah terlalu banyaknya persentasi gas-gas yang
dapat menyebabkan efek rumah kaca hingga suhu di bumi meningkat. Gas-gas
tersebut antara lain adalah CO2 dan metana. Gas CO2 , diantara gas-gas penyebab
efek rumah kaca lainnya, memiliki persentase paling besar. CO 2 adalah bentuk gas
buangan dari proses penggunaan energi fosil, baik untuk memproduksi energi
listrik maupun untuk keperluan manusia yang lainnya. Tentu dengan tingkat
konsumsi energi fosil yang tinggi, Indonesia juga menghasilkan jumlah CO 2 yang
tinggi. Hal ini memperparah terjadinya pemanasan global yang sedang terjadi di
bumi.

Pemerintah Indonesia telah menghimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam


mengkonsumsi energi. Pemerintah pun menargetkan konsumsi energi Indonesia di
tahun ini dapat turun 0, 1 juta bph dari tahun lalu, yaitu menjadi 1, 5 bph. Dan
pada tahun 2025 diharapkan Indonesia hanya akan mengkonsumsi minyak bumi
di bawah 1 juta bph. Peran serta masyarakat tentu berperan sangat penting untuk
dapat mewujudkan niat tersebut. Target penurunan konsumsi minyak bumi tidak
akan tercapai jika masyarakat meneruskan gaya hidup yang konsumtif dalam
penggunaan energi. Oleh karena itu mari kita ubah gaya hidup. Berpikir dan
bertindak lebih bijak untuk kelangsungan hidup manusia di masa sekarang dan di
masa yang akan datang.

2.3 Kelebihan

Energi Listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus.
Energi listrik dapat diubah menjadi berbagai bentuk energi lain, misalnya :
Energi lstrik menjadi energi gerak contohnya: motor listrik.
Energi lstrik menjadi energi panas contohnya: heater.
Energi lstrik menjadi energi cahaya contohnya: lampu.
Energi lstrik menjadi energi magnetik contohnya: elektromagnetik.
Energi lstrik menjadi energi mekanik contohnya: suara, loudspeaker,
memutar roda dll.
Energi lstrik menjadi energi kimia contohnya: pengisian baterei.
Energi lstrik menjadi energi elektromagnetik contohnya: radio, TV, dll.
Yang kedua energi listrik cukup mudah ditransmisikan jarak jauh dengan
menggunakan kabel.

2.4 Kekurangan

Energi listrik di Indonesia masih kebanyakan menggunakan sumber tenaga dari


batu bara untuk menghasilkan energi listrik, di urutan berikutnya menggunakan
energi BBM (diesel) untuk memutar generator pembangkit listrik. Kelemahan-
kelamahan pembangkit ini adalah polusi yg dihasilkan dan keterbatasan sumber
bahan bakar fosil yang tersedia.

2.5 Solusi

Saat ini sumber energi yang paling banyak digunakan di dunia adalah energi
fosil yang berupa bahan bakar minyak. Indonesia sendiri saat ini masih sangat
tergantung pada energi fosil
Energi fosil adalah energi yang tak terbarukan dan akan habis pada beberapa
tahun yang akan datang. Diprediksi tidak lebih dari 50 tahun lagi energi fosil di
dunia akan habis. Selain karena akan habis, energi fosil juga berdampak negatif
terhadap lingkungan. Emisi gas rumah kaca dari pembakaran energi fosil
berdampak pada pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim. Karena
itulah energi pengganti fosil sangat diperlukan untuk kebutuhan energi di masa
yang akan datang.

Energi alternatif merupakan solusi dari permasalahan-permasalahan di atas.


Beberapa energi alternatif telah dikembangkan seperti panas bumi, biomassa,
sinar matahari, nuklir, dan sebagainya. Kebanyakan energi alternatif yang
dikembangkan merupakan energi terbarukan. Namun ada pula yang tidak
terbarukan, salah satunya nuklir. Namun nuklir dapat menjadi energi alternatif
karena lebih ramah lingkungan dan sangat hemat sehingga ketersediaannya di
alam dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Berikut inilah 5 sumber
energi alternatif pengganti bahan bakar fosil;

2.3.1 Panas Bumi

Panas bumi merupakan energi yang alami dan terdapat di dalam bumi
hasil dari interaksi antara panas batuan dan air. Energi ini merupakan
energi terbarukan. Menurut UU No. 27/2003; Panas bumi adalah sumber
energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan
bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya
tidak dapat dipisahkan dalam satu sistem panas bumi dan untuk
pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.

Gambar 2.3.1.1 Lapangan Panas Bumi Wayang Windu

2.3.2 Nuklir
Tenaga nuklir merupakan suatu penggunaan yang terkendali dari reaksi
nuklir untuk menghasilkan energi panas yang kemudian digunakan untuk
pembangkit listrik.

Gambar 2.3.2.1 Reaktor nuklir

Tenaga nuklir sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan


pencemaran. Namun radiasi yang ditimbulkan oleh energi ini membuat
pemerintah sangat sulit mengembangkannya di Indonesia. Masyarakat
menganggap nuklir sebagai suatu hal yang sangat menakutkan terlebih
setelah terjadinya bencana nuklir di berbagai negara di dunia. Sebenarnya
Indonesia sangatlah kaya akan bahan baku nuklir yaitu, uranium dan
plutonium. Namun kekayaan sumber daya mineral tersebut belum
dimanfaatkan dengan maksimal. Penentangan dalam pengembangan
nuklir bukan hanya di Indonesia, akan tetapi juga di dunia internasional.
Para penentang menganggap bahwa tenaga nuklir menimbulkan ancaman
bagi banyak orang dan lingkungan. Sementara para pendukung
menganggap bahwa tenaga nuklir adalah sumber energi yang
berkelanjutan dan dapat mengurangi emisi karbon.

2.3.3 Sinar Matahari


Sinar matahari sangat mudah ditemukan di permukaan bumi sehingga
energi matahari merupakan suatu hal yang sangat menjanjikan. Energi
matahari (energi surya) sangat ramah lingkungan dan merupakan energi
yang terbarukan sehingga energi ini dapat digunakan sebagai alternatif
dari bahan bakar fosil. Namun, dengan biaya pembangkitan dari tenaga
surya yang membutuhkan biaya lebih mahal dari biaya untuk
pembangkitan tenaga fosil membuat pembangkitan dari tenaga surya ini
kurang diminati. Perangkat untuk mengkonversi energi matahari menjadi
energi listrik, yang disebut dengan fotovoltaik, masih didatangkan dari
luar negeri sehingga membutuhkan biaya yang mahal.

Gambar 2.3.4.1 Lapangan Pembangkitan Listrik Tenaga Surya

2.3.4 Air
Air merupakan senyawa yang menutupi hampir 71% permukaan bumi
dan terdapat sekitar 1,4 triliun km3 air di bumi yang sebagian besar berada
di laut. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan bumi ini mengalir,
contohnya adalah aliran sungai, gelombang pasang surut, ombak, arus
laut, dan sebagainya. Aliran-aliran air tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
pemutar turbin yang menggerakkan generator listrik untuk menghasilkan
energi listrik.

Gambar 2.3.5.1 Kincir air

Energi listrik yang berasal dari aliran air ini disebut dengan
hidroelektrik (hydoelectric). Hidroelektrik menyumbang sekitar 19% dari
kebutuhan listrik dunia. Energi listrik dengan tenaga air ini biasanya
didapatkan dari sungai-sungai yang dibendung kemudian dibuat saluran-
saluran untuk mengalirkan air ke turbin.
Gambar 2.3.5.2 Waduk Gajah Mungkur

2.3.5 Angin

Di dunia ada ribuan turbin yang beroperasi dan menghasilkan sekitar


58.982 MW dan 69% di antaranya berada di wilayah Eropa. Namun
penggunaan angin sebagai sumber energi listrik hanya sekitar 1% di
seluruh dunia. Berbagai negara telah membuat investasi listrik tenaga
angin yang sangat besar di antaranya; Jerman, Spanyol, Amerika Serikat,
Denmark, dan India. Jerman merupakan produsen tenaga angin terbesar di
dunia dengan 32% dari kapasitas seluruh dunia.

Gambar 2.3.6.1 Ladang Kincir Angin

Tenaga angin sangat murah dibandingkan dengan tenaga-tenaga yang lainnya.


Ia merupakan tenaga yang tidak akan habis dan ada terus menerus (terbarukan)
dan dijumpai di banyak tempat di dunia. Tenaga angin juga merupakan tenaga
yang bersih dan bebas dari efek rumah kaca.

BAB III

3 PENUTUP

3.3 Kesimpulan
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data didapatkan masih banyaknya
masyarakat yang tidak menggunakan energi listrik secara hemat, terutama pada
kalangan remaja. Dengan melakukan penghematan listrik seorang individu dapat
membantu mengurangi dampak pemanasan global. Selain mengurangi dampak
pemanasan global, dapat juga berguna bagi pemerintah Indonesia dalam masalah
subsidi energi listrik.
Energi alternatif saat ini sedang dikembangkan oleh manusia, diantaranya
adalah energi matahari, energi panas bumi, energi air, energi laut (energi ombak,
energi, pasang sururt, hasil konversi energi panas laut). Hambatan yang dihadapi
manusia dalam mencari dan mengembangkan energi alternatif tersebut bersumber
pada dinamika kependudukan, pengembangan sumber daya alam dan energi,
pertumbuhan ekonomi, perkembangan teknologi dan lingkungan hidup.

3.4 Saran

Masih banyak warga Indonesia yang belum bisa merasakan energi listrik.
Maka dari itu, sebaiknya kita menggunakan listrik sehemat mungkin misalnya
mematikan lampu pada saat pagi dan siang, memperbanyak ventilasi rumah untuk
mengurangi penggunaan AC atau kipas angin yang berlebihan. Dari kebisaan
itulah kita dapat menolong warga Indonesia yang belum merasakan kekayaan alam
Indonesia khususnya energi listrik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Alhanif, Epsdin. Hemat Listrik Atasi Krisis Energi dan Pemanasan Global.
28 Februari 2015. https://epsdin.wordpress.com/2007/12/05/hemat-listrik-
atasi-krisis-energi-dan-pemanasan-global/.
2. Nugrogo, Agung. Metode Pengaturan Penggunaan Tenaga Listrik dalam Upaya
Penghematan bahan bakar Pembangkit dan Energi. 2 Maret 2015.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi/article/viewFile/1582/1344.
3. Tichu, Nona. Kontribusi Indonesia Dalam Krisis Energi dan Pemanasan
Global. 2 Maret 2015. http://mei-
jikuhibiniu.blogspot.com/2009/08/kontribusi-indonesia-dalam-krisis.html.
4. Nashiruddin, Ahmad. 7 Sumber Energi Alternatif Pengganti Energi Fosil.
28 Februari 2015. http://sci.anashir.com/2013/02/15/112560/7-sumber-energi-
alternatif-pengganti-energi-fosil.

GLOSARIUM

1. WWF-Indonesia : yayasan independen yang terdaftar sesuai hukum Indonesia.


2. Fosil : sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau
mineral.
3. Elektromagnetik : peristiwa berubahnya besi atau baja yang berada didalam kumparan
berarus listrik menjadi sebuah magnet.
4. Loudspeaker : merupakan sebuah transduser elektroacoustical yang mengubah
sinyal listrik ke bentuk getaran suara.
5. rumah kaca :
6. pemanasan global
7. Nuklir
8. energi terbarukan

También podría gustarte