Está en la página 1de 22

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Meningitis merupakan peradangan dari meningen yang menyebabkan
terjadinya gejala perangsangan meningen seperti sakit kepala, kaku kuduk,
fotofobia disertai peningkatan jumlah leukosit pada liquor cerebrospinal
(LCS). Berdasarkan durasi dari gejalanya, meningitis dapat dibagi menjadi
akut dan kronik. Meningitis akut memberikan manifestasi klinis dalam
rentang jam hingga beberapa hari, sedangkan meningitis kronik memiliki
onset dan durasi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Pada banyak
kasus, gejala klinik meningitis saling tumpang tindih karena etiologinya
sangat bervariasi.
Meningitis juga dapat dibagi berdasarkan etiologinya. Meningitis
bakterial akut merujuk kepada bakteri sebagai penyebabnya. Meningitis jenis
ini memiliki onset gejala meningeal dan pleositosis yang bersifat akut.
Penyebabnya antara lain Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis,
Haemophilus influenzae. Jamur dan parasit juga dapat menyebabkan
meningitis seperti Cryptococcus, Histoplasma, dan amoeba.
Meningitis aseptik merupakan sebutan umum yang menunjukkan
respon selular nonpiogenik yang disebabkan oleh agen etiologi yang berbeda-
beda. Penderita biasanya menunjukkan gejala meningeal akut, demam,
pleositosis LCS yang didominasi oleh limfosit. Setelah beberapa pemeriksaan
laboratorium, didapatkan peyebab dari meningitis aseptik ini kebanyakan
berasal dari virus, di antaranya Enterovirus, Herpes Simplex Virus (HSV).
Pada referat ini akan dibahas mengenai meningitis bakterialis.
Meningitis bakterialis merupakan penyakit yang mengancam jiwa disebabkan
oleh infeksi lapisan meningen oleh bakteri. Insidensi meningitis bakterialis di
Amerika Serikat sudah menurun sejak diterapkannya penggunaan rutin
vaksin Haemophilus influenzae tipe B (HIB). Umumnya penderita berusia di
bawah 5 tahun dan pada 70% kasus terjadi pada anak-anak usia 2
tahunNaylaTsarina Julicova
2

B. Tujuan
1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan meremuskan asuhan
keperawatan pada klien Maningitis di ruang Neurologi RSUD Cut
Meutia Aceh Utara.
2 Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan dengan gangguan
system kardiovaskuler pada pasien maningitis.
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan dengan gangguan
system kardiovaskuler pada pasien maningitis.
c. Mampu merumuskan rencana tindakan keperawatan dengan
gangguan system kardiovaskuler pada pasien maningitis.
d. Mampu melakukan tindakan/implementasi keperawatan pada
pasien maningitis.

C. Manfaat
1 Manfaat Bagi Penulis Mendapatkan pengalaman dan dapat menerapkan
Asuhan Keperawatan yang tepat pada pasien maningitis.
2 Manfaat Bagi Institusi Dapat dijadikan sebagai acuan ataupun referensi
dalam pembelajaaran di kampus

BAB II
TINJAUAN TEORI
3

A. Konsep Dasar
1 Pengertian
Meningitis adalah radang dari selaput otak (arachnoid dan
piamater). Bakteri dan virus merupakan penyebab utama dari meningitis.
Meningitis merupakan inflamasi yang terjadi pada lapisan arahnoid dan
piamatter di otak serta spinal cord. Inflamasi ini lebih sering disebabkan
oleh bakteri dan virus meskipun penyebab lainnya seperti jamur dan
protozoa juga terjadi. (Donna D.,1999).
Merupakan peradangan pada bagian arahnoid dan piameter selaput
otak dan medulla spinalis. Peradangan pada bagian durameter disebut
takimeningen. Meningitis dapat disebabkan karena bakteri, virus, jamur
atau karena toksin. Namun demikian meningitis banyak desababkan
karena bakteri.

2 Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya meningitis seperti :
a. Luka atau fraktur terbuka pada kepala
b. Infeksi pada telinga
c. Radang paru
d. Pembedahan otak dan spinel
e. Sepsis
f. Lumbal pungsi dan anastesi lumbal
g. Otitis media
h. Pneumonia
i. Sinusitis
j. Sickle cell anemia
k. Fraktur cranial, trauma otak
l. Operasi spinal
m. Meningitis bakteri juga bisa disebabkan oleh adanya penurunan
system kekebalan tubuh seperti AIDS.

3 Etiologi
4

Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme, tetapi


kebanyakan pasien dengan meningitis mempunyai faktor predisposisi
seperti fraktur tulang tengkorak, infeksi, operasi otak atau sum-sum
tulang belakang. Seperti disebutkan diatas bahwa meningitis itu
disebabkan oleh virus dan bakteri, maka meningitis dibagi menjadi dua
bagian besar yaitu : meningitis purulenta dan meningitis serosa.
a. Meningitis Bakteri
Bakteri yang paling sering menyebabkan meningitis adalah
haemofilus influenza, Nersseria,Diplokokus pnemonia, Sterptokokus
group A, Stapilokokus Aurens, Eschericia colli, Klebsiela dan
Pseudomonas. Tubuh akan berespon terhadap bakteri sebagai benda
asing dan berespon dengan terjadinya peradangan dengan adanya
neutrofil, monosit dan limfosit. Cairan eksudat yang terdiri dari
bakteri, fibrin dan lekosit terbentuk di ruangan subarahcnoid ini akan
terkumpul di dalam cairan otak sehingga dapat menyebabkan lapisan
yang tadinya tipis menjadi tebal. Dan pengumpulan cairan ini akan
menyebabkan peningkatan intrakranial. Hal ini akan menyebabkan
jaringan otak akan mengalami infark.
b. Meningitis Virus
Tipe dari meningitis ini sering disebut aseptik meningitis. Ini
biasanya disebabkan oleh berbagai jenis penyakit yang disebabkan
oleh virus, seperti; gondok, herpez simplek dan herpez zoster.
Eksudat yang biasanya terjadi pada meningitis bakteri tidak terjadi
pada meningitis virus dan tidak ditemukan organisme pada kultur
cairan otak. Peradangan terjadi pada seluruh koteks cerebri dan
lapisan otak. Mekanisme atau respon dari jaringan otak terhadap
virus bervariasi tergantung pada jenis sel yang terlibat.

4 Manifestasi Klinis
a. Tergantung pada luasnya penyebaran dan umur anak
b. Dipengaruhi oleh type dari organisme keefektifan dari terapi

5 Patofisiologi
Otak dilapisi oleh tiga lapisan, yaitu : duramater, arachnoid, dan
piamater. Cairan otak dihasilkan di dalam pleksus choroid ventrikel
bergerak / mengalir melalui sub arachnoid dalam sistem ventrikuler dan
5

seluruh otak dan sumsum tulang belakang, direabsorbsi melalui villi


arachnoid yang berstruktur seperti jari-jari di dalam lapisan
subarachnoid.
Organisme (virus / bakteri) yang dapat menyebabkan meningitis,
memasuki cairan otak melaui aliran darah di dalam pembuluh darah otak.
Cairan hidung (sekret hidung) atau sekret telinga yang disebabkan oleh
fraktur tulang tengkorak dapat menyebabkan meningitis karena hubungan
langsung antara cairan otak dengan lingkungan (dunia luar),
mikroorganisme yang masuk dapat berjalan ke cairan otak melalui
ruangan subarachnoid. Adanya mikroorganisme yang patologis
merupakan penyebab peradangan pada piamater, arachnoid, cairan otak
dan ventrikel. Eksudat yang dibentuk akan menyebar, baik ke kranial
maupun ke saraf spinal yang dapat menyebabkan kemunduran neurologis
selanjutnya, dan eksudat ini dapat menyebabkan sumbatan aliran normal
cairan otak dan dapat menyebabkan hydrocephalus.

6 Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang khas pada meningitis adalah
analisa cairan otak. Lumbal punksi tidak bisa dikerjakan pada pasien
dengan peningkatan tekanan tintra kranial. Analisa cairan otak
diperiksa untuk jumlah sel, protein, dan konsentrasi glukosa.
Pemeriksaan darah ini terutama jumlah sel darah merah yang
biasanya meningkat diatas nilai normal. Serum elektrolit dan serum
glukosa dinilai untuk mengidentifikasi adanya ketidakseimbangan
elektrolit terutama hiponatremi. Kadar glukosa darah dibandingkan
dengan kadar glukosa cairan otak. Normalnya kadar glukosa cairan
otak adalah 2/3 dari nilai serum glukosa dan pada pasien meningitis
kadar glukosa cairan otaknya menurun dari nilai normal.
b. Pemeriksaan Radiografi
CT-Scan dilakukan untuk menentukan adanya edema cerebral
atau penyakit saraf lainnya. Hasilnya biasanya normal, kecuali
pada penyakit yang sudah sangat parah
Rontgen dada untuk menentukan adanya penyakit paru,seperti
TBC Paru, pneumonia, abses paru,
c. Lumbal pungsi
6

Cairannya diukur dan diambil sample untuk mendapatkan


culture, gram stain, jumlah sel darah merah dan untuk mengetahui
adanya glukosa dan protein.
Culture dan stain untuk mengidentifikasi organisme penyebab
Warna cairan keruh/purulen pada infeksi bakteri dan bening pada
infeksi virus.
Jumlah sel darah merah meningkat
Glukosa menurun CSF ( <45-47/100 ml ) pada meningitis bakteri.
Normal pada virus
Kensentrasi protein meningkat dalam CSF (>100 mg/dl )
Culture hidung dan tenggorokan
d. Culture darah
LDH serum : meningkat ( meningitis bakteri )
Sel darah putih : sedikit meningkat dengan peningkatan tipe sel
neutrofil ( infeksi bakteri ) dan limfosit ( infeksi virus ) ( 500-
10.000mmk pada infeksi bakteri ) 100-500/mmk pada infeksi
virus )
Elektrolit darah : Abnormal .
ESR/LED : meningkat pada meningitis
Kultur darah/ hidung/ tenggorokan/ urine : dapat mengindikasikan
daerah pusat infeksi atau mengindikasikan tipe penyebab infeksi
e. MRI/ skan CT : dapat membantu dalam melokalisasi lesi, melihat
ukuran/letak ventrikel; hematom daerah serebral, hemoragik atau
tumor
f. Ronsen dada/kepala/ sinus ; mungkin ada indikasi sumber infeksi
intra kranial.

7 Pencegahan
Meningitis dapat dicegah dengan cara mengenali dan mengerti
dengan baik faktor presdis posisi seperti otitis media atau infeksi saluran
napas (seperti TBC) dimana dapat menyebabkan meningitis serosa.
Dalam hal ini yang paling penting adalah pengobatan tuntas (antibiotik)
walaupun gejala-gejala infeksi tersebut telah hilang.
Setelah terjadinya meningitis penanganan yang sesuai harus cepat
diatasi. Untuk mengidentifikasi faktor atau janis organisme penyebab dan
7

dengan cepat memberikan terapi sesuai dengan organisme penyebab


untuk melindungi komplikasi yang serius.

8 Komplikasi
a. Dapat dikurangi dikurangi dengan diagnosis yang awal dan
pemberian terapi antimikrobial dengan cepat.
b. Bila infeksi meluas ke ventrikel, pus yang banyak (kental), adanya
penekatan pada bagian yang sempit obstruksi cairan cerebrospinal
hydrocephalus
c. Perubahan yang dekstruktif ada pada kortex serebral dan adanya
abses otak infeksi langsung. Atau melalui penyebaran pembuluh
darah.
d. Ketulian, kebutaan, kelemahan/paralysis dari otot-otot wajah atau
otot-otot yang lain pada kepala dan leher penyebaran infeksi pada
daerah syaraf cranial
e. Kompl;ikasi yang serius biasanya diakibatkan oleh infeksi :
meningococcal sepsis atau meningococcemia
f. Syndrom water haouse-Friderichsen
g. Overwhelming septic shock
h. DIC
i. Perdarahan
j. Purpura
k. SIADH, subdural effusion, kejang-kejang, edema serebral, herniasi
dan hydrocephalus.

9 Penatalaksanaan
a. Klien diisolasi
b. Klien diistirahatkan / bedrest
c. Kontrol hipertermi dengan kompres, pemberian antipiretik seperti
paracetamol,asam salisilat,
d. Kontrol kejang : diazepam, venobarbital
e. Kontrol peningkatan tekanan intrakranial : manitol, kortisteroid,
pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi
f. Pemberian antibiotik
1) Diberikan 10-14 hari / sedikitnya 7 hari bebas panas
8

2) Antibiotik yang umum diberikan : ampicillin, gentamicin,


kloramfenikol, sefalosporin

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1 Pengkajian
a. Biodata klien
Nama : Ny. S
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Samudra
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Status : Belum Kawin
Tanggal masuk : 22 Maret 2013
No RM : 22.1204.08
Bangsal : Melati
b. Identitas penanggung jawab :

Nama : Bp. R
Umur : 35 tahun
Alamat :Samudra
Hubungan dengan klien : Suami
c. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama : klien mengeluh nyeri kepala berdenyut.
Riwayat Penyakit sekarang : Menurut keluarga Sejak 1 minggu
yang lalu klien sering menangis karena nyeri kepala yang
berdenyut hebat, tubuh terasa panas/demam, dan kaku pada
kuduk. Klien belum diperiksakan ke dokter. Sejak kemarin
disertai mual ,muntah bahkan kejang, hingga klien dibawa oleh
keluarganya ke Rumah Sakit ini.
Riwayat Penyakit Dahulu : Menurut keluarganya Klien belum
pernah mempunyai penyakit TBC tetapi klien pernah menderita
influenza. Klien juga pernah jatuh dari tempat tidur setinggi 1M,
tetapi tanpa trauma serius.
Riwayat penyakit keluarga : Keluarga mengatakan dalam
keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti ini

d. Pengkajian 13 Domain Nanda


9

1 HEALTH PROMOTION
Klien mengatakan kesehatan merupakan hal yang
menyenangkan. Saat sakit klien merasa sedih. Klien bellum
pernah merasakan sakit yang sama. Jika klien sakit biasanya
hanya dibelikan abat warung. Klien mampu menerapkan
hidup sehat karena klien sudah rajin menerapkan cuci tangan
sebelum atau sesudah beraktivitas
2 NUTRITION
Keluarga mengatakan sebelum sakit klien makan 3x sehari
dengan jumlah 1 porsi setiap kali makan dengan jenis nasi,
sayur dan lauk. Minum 6-7 gelas sehari. Tetapi selama sakit
klien tidak mempunyai nafsu makan karena merasa mual saat
melihat makanan, bahkan sampai muntah. Klien juga
merasakan nyeri di tenggorokan sehingga tidak enak untuk
makan. Klien mengalami penurunan berat badan sebanyak
1kg selama 3 hari.
3 ELIMINATION
Saat belum merasakan sakit seperti sekarang ini klien BAK
sehari 5-6x dengan warna kuning jernih dan lancar, BAB 1x
sehari dengan konsistensi lembek. Tetapi saat sudah
merasakan sakit klien BAK 5-6x sehari dengan warna kuning
jernih. Klien BAB 3x konsistensinya cair, berlendir tanpa
darah.
4 ACTIVITY/REST
Sebelum sakit klien selalu bermain dengan teman
temannya, tidur malam juga tepat waktu, tetapi selama sakit
klien hanya dirumah beristirahat, dan selalu tidur terlambat
karena klien sering menangis karena sakit kepala dan rasa
tidak nyaman karena sakitnya.
5 PERCEPTION/COGNITION
10

Keluarga mengatakan tidak mengatahui penyabab sakit yang


diderita anaknya. Tetapi keluarga ingin mengetahui penyebab
penyakitnya dan cara penanggulangannya, sehingga keluarga
dapat melakukan pencegahan penyakit ini pada waktu yang
akan datang.
6 SELF PERCEPTION
Klien selalu menggunakan bahasa jawa untuk berkomunikasi
dengan keluarganya.
7 ROLE RELATIONSHIP
Hubungan klien dengan keluarga baik, begitu juga hubungan
dengan tetangga, teman temannya dan petugas di Rumah
Sakit.
8 SEXUALITY
Klien adalah seorang anak laki laki berusia 4 tahun yang
usianya belum produktif dan juga belum menikah.
9 COPING/STRESS TOLERANCE
Saat merasa sakit klien selalu bercerita kepada ibu maupun
ayahnya. Klien juga hanya dibelikan obat warung saat merasa
sakit.
10 LIFE PRINCIPLES
Klien percaya adanya Tuhan. Klien juga sudah rajin
melakukan ibadah shalat 5 waktu dan puasa Ramadhan
walaupun hanya setengah hari. Jadi klien selalu berdoa agar
diberi kesembuhan oleh Allah SWT.
11 SAFETY/PROTECTION
Klien tampak terpasang infus RL di lengan sinistra, terdapat
pengaman ditepi tempat tidur dan klien tidak selalu memakai
selimut saat berbaring di tempat tidur karena klien merasa
badannya panas dan demam.
12 COMFORT
11

Klien selalu merasa nyeri kepala dan badan terasa panas


sehingga klien sering menangis karena perasaan tidak
nyaman pada tubuhnya. Klien juga tampak gelisah.
13 GROWTH/DEVELOPMENT
Klien masih dalam masa pertumbuhan tetapi klien tidak
mempunyai gangguan pertumbuhan. Berat badan mengalami
penurunan 1 kg selama 3 hari.

e. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : lemas
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda tanda vital :
Tekanan Darah : 90/70 mmHg,
Suhu : 36 C
Nadi : 100x/menit,
RR : 28 x/menit
Kepala :
I: Keadaan rambut dan hygiene kepala baik,Warna rambut hitam ,Tidak
mudah rontok, Kebersihan rambut bersih.
P:Tidak teraba adanya massa yang abnormal, Tidak ada nyeri tekan.
Muka :
I : Muka simetris kiri dan kanan,Bentuk wajah lonjong, Ekspresi wajah
murung, tampak kesakitan dan gelisah, mukosa bibir kering
P :Tidak teraba adanya massa abnormal, Tidak ada nyeri tekan.
Mata :
I : Tidak ada oedema dan tanda-tanda radang. Sklera tidak ikterik, reflek pupil
normal, konjungtiva anemis.
Hidung :
I :Bentuk hidung simetris kiri dan kanan,Tidak ada sekret pada hidung, Tidak ada
sumbatan pada hidung,adanya halusinasi penciuman.
P:Tidak ada nyeri tekan pada hidung.
Telinga:
I : telinga terlihat bersih tidak ada serumen
Leher :
I : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada luka maupun bekas operasi
P: tidak teraba hipertiroidisme
Thorax :
Jantung : I : dada simetris dan juga tidak terlihat ictus cordis
P : teraba ictus cordis pada kosta ke 5 (intercosta 5-6 )
P : tidak ada pembesaran jantung
12

A : terdengar suara jantung lup duk, reguler


Paru :
I: Bentuk dada simetris kiri dan kanan, Pengembangan dada simetri, Frekwensi
pernafasan 20x/menit
P : Vocal fremitus kanan dan kiri sama, ekspansi dada sama
P : suara paru sonor
A : suara nafas vesikuler
Abdomen :
I : abdomen simetris kiri dan kanan
A : bising usus mengalami penurunan 10x/menit
P : terdengar suara abdomen redup
P : nyeri tekan pada abdomen .

Kulit :
kulit teraba hangat dan tampak kemerahan, kulit kering dan kurang
elastis,turgor kulit jelek
Ekstremitas atas :
terpasang infus RL 60 tpm micro di lengan kiri
Ekstremitas bawah :
klien mempunyai keterbatasan gerak pada ekstremitas bawah

2. Analisa Data
13

Nama inisial klien : Ny.S Dx medis : Meningitis


No.RekamMedis : 06.61.26 Bangsal : Neurologi
NO Tanggal dan jam Data subjektif Data objektif
pengkajian
1 21 maret 2017 Klien mengatakan nyeri Klien tampak
15.39
kepala yang berdenyut hebat meringis kesakitan
P : Nyeri karena adanya
dan menangis karena
infeksi virus pada selaput
nyeri,.
otaknya
R ::nyeri kepala
Q :terasa berdenyut-denyut
S : skala nyeri 5
T :nyeri setiap saat,
2 21 maret 2017 Klien mengatakan tidak ada Klien tampak lemas
15.45
nafsu makan,merasamual dan pucat
Berat badan turun 1
dan muntah saat melihat
kg selama 3 hari.
makanan. Klien juga merasa
nyeri ditenggorokan.
3 21 maret 2017 Klien mengatakan badan Kulit kemerahan,
16.00
panas, demam,merasa tidak turgor kulit jelek,akral
nyaman,kaadang terjadi teraba hangat
S : 400c00
kejang

3. Diagnosa Keprawatan
Nama inisial klien : Ny.S Dx medis : Meningitis
No.RekamMedis : 06.61.26 Bangsal : Neurologi
N TG SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM DIAGNOSA
O L
1 21 Ds:Klien Agen cedera Nyeri akut Nyeri akut
mar
mengatakan biologis berhubungan
14

et nyeri kepala dengan agen


201 yang cedera biologis
7 berdenyut
15.3
hebat
9 P : Nyeri
karena
adanya
infeksi virus
pada selaput
otaknya
R ::nyeri
kepala
Q :terasa
berdenyut-
denyut
S : skala
nyeri 5
T :nyeri
setiap saat,
Do:Klien
tampak
meringis
kesakitan
dan
menangis
karena nyeri,
21 DS:Klien Ketidakmampu Ketidakseimbang Ketidakseimbang
mar mengatakan an mengingesti an nutrisi kurang an nutrisi kurang
et tidak ada makanan dari kebutuhan dari kebutuhan
201 nafsu tubuh tubuh b/d
7 makan,meras ketidakmampuan
15.4
a mual dan mengingesti
5
muntah saat makanan
15

melihat
makanan.
Klien juga
merasa nyeri
ditenggoroka
n
DO:Klien
tampak
lemas dan
pucat
Berat badan
turun 1 kg
selama 3 hari
21 DS:Klien dehidrasi Hipertermi Hipertermi b/d
mar
mengatakan dehidrasi
et
badan panas,
201
demam,mera
7
sa tidak
16.0
nyaman
0
DO:Kulit
kemerahan,
turgor kulit
jelek,akral
teraba
hangat.
S : 400c00

4. Intervensi Keperawatan
Nama inisial klien : NY.S Dx medis : Meningitis
No.RekamMedis : 06.61.26 Bangsal : Neurologi
N TGL&JA DX NOC NIC RASIONAL
O M
1 21maret 1 Setelah dilakukan 1.Kaji jenis dan
16

2017 tindakan tingkat nyeri


15.39
keperawatan klien
2.Bantu klien
selama 3x24 jam
untuk
diharapkan nyeri
mendapatkan
akut dapat
posisi yang
berkurang dengan
nyaman
krteria hasil :
3.Anjurkan
-skala nyeri 2
-klien tampak klien untuk
rileks menggunakan
aktivitas
pengalihan
untuk
mengurangi
nyeri
4.Ajarkan klien
teknik relaksasi
dan distraksi
untuk
mengurangi
nyeri
5.Kolaborasi
dengan dokter
dalam
pemberian
analgetik
2 21 maret 2 Setelah dilakukan 1.pantau asupan -
2017 tindakan dan haluaran
15.45 BB krn retensi
keperawatan klien
cairan
selama 3x24 jam
2.kaji dan catat -Memantau
diharapkan
bising usus
ketidakseimbangan /
klien -mendapat hasil
17

nutrisi kurang dari 3.timbang dan plg akurat


-menyuplai
kebutuhan tubuh catat BB setiap
kebutuhan
dapat teratasi hari pada jam
nutrisi
dengan krteria yg sama
-mencegah
4.berikan
hasil:
obstruksi dan
-klien tidak makanan lewat
mempertahankan
menunjukkan bukti selang
integritas kulit
penurunan BB
5.beri -keluarga
-BB naik 1kg
perawatan berpartisipasi
dalam 3 hari
hidung dan dalam perawatan
ganti balutan
selang

6.ajarkan klien
dan anggota
keluarga
prosedur
pemberian
makan melalui
selang
3 3 Setelah dilakukan 1.Pantau dan
tindakan catat denyut dan
keperawatan irama
selama 2x24 jam nadi,tekanan
diharapkan darah, frekuensi
hipertermi dapat nafas.
2.Ukur suhu
teratasi dengan
tubuh klien
krteria hasil:
-suhu tetap normal setiap 4 jam
36-370c sekali.
18

-keseimbangan 3.Turunkan
cairan tetap stabil panas yang
-klien menyatakan
berlebihan
kenyamanannya
dengan melepas
-Kejang dapat
selimut dan
tertangani
pasang kain
sebatas
pinggang pada
klien.
4.Berikan
kompres dingin
pada aksila dan
lipatan paha,
seka dengan air
hangat.
5.Berikan
antipiretik
sesuai anjuran

5. Implemestasi
Nama inisial klien : NY.s Dx medis : Meningitis
No.Rekam Medis : 06.61.26 Bangsal : Neurologi
N TGL&JA DX IMPLEMENTASI RESPON PARAF
O M
1 21 maret 1 1.Mengkaji jenis dan DS:skala nyeri
2017 tingkat nyeri klien 5,jenis nyeri akut
15.39
2.Membantu klien
berada pada posisi
DS:klien
semifowler
mengatakan nyeri
3.Menganjurkan klien
tidak berkurang
untuk menggunakan
DO:klien tampak
aktivitas pengalihan
19

untuk mengurangi kesakitan


nyeri,misal nonton tv
4.Mengjarkan klien
teknik relaksasi dengan
nafas dalam

5.memberikan asam
mefenamat 25mg via
NGT

2 21 maret 2 1.memantau asupan DS:klien


2017 dan haluaran klien mengatakan mual
15.45
muntah saat melihat
makanan
DO:klien tampak
lemas
DO:bising usus
2.mengkaji dan
10x/mnt
mencatat bising usus
DO:klien makan
klien
cair 250cc
DO:balutan bersih
4.memberikan
tidak ada tanda
makanan lewat selang
kerusakan integritas
5.melakukan perawatan
kulit
hidung dan mengganti
balutan selang

3 21 maret 3 1.memantau dan DO:TD:90/70mmh


2017 mencatat denyut dan g
16.00 N:100x/mnt
irama nadi,tekanan
S:40c,RR:28x
darah, frekuensi nafas.
2.mengkur suhu tubuh
klien
3.menurunkan panas
20

yang berlebihan
denganmemberi
kompres hangat pada
seluruh tubuh
5.Berikan antipiretik
sesuai anjuran

6. Evaluasi
Nama inisial klien : Ny.s Diagnosa medis : Maningitis
No.RekamMedis : 06.61.26 Bangsal : Neurologi
NO TGL&JAM DX EVALUASI (SOAP ) PARAF
1 21 maret 1 S:Klien mengatakan nyeri kepala yang
2017 berdenyut hebat
15.39 P : Nyeri karena adanya infeksi virus pada
selaput otaknya
R ::nyeri kepala
Q :terasa berdenyut-denyut
S : skala nyeri 5
T :nyeri setiap saat,
O:Klien tampak meringis kesakitan dan
menangis karena nyeri,
A:masalah belum teratasi
P:lanjutkan intervensi
Mengajarkan teknik relaksasi dan pemberian
annalgesik
2 21 maret 2 S:Klien mengatakan tidak ada nafsu
2017 makan,merasa mual dan muntah saat melihat
15.45
makanan. Klien juga merasa nyeri
ditenggorokan
O:Klien tampak lemas dan pucat
Berat badan turun 1 kg selama 3 hari
A:masalah nutrisi belum teratasi
P:lanjutkan intervensi
-Timbang BB setiap hari
-berikan makanan yang disukai
21

3 21 maret 3 S:Klien mengatakan badan panas,


2017 demam,merasa tidak nyaman
16.00 O:Kulit kemerahan, turgor kulit jelek,akral
teraba hangat.
S : 400c00
A:masalah belum teratasi
P:lanjutkan intervensi
-berikan kompres hangat seluruh tubuh
-berikan obat antipiretik

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Meningitis adalah radang dari selaput otak (arachnoid dan piamater).
Bakteri dan virus merupakan penyebab utama dari meningitis.
Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme, tetapi kebanyakan
pasien dengan meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti fraktur
tulang tengkorak, infeksi, operasi otak atau sum-sum tulang belakang. Seperti
disebutkan diatas bahwa meningitis itu disebabkan oleh virus dan bakteri,
22

maka meningitis dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : meningitis purulenta
dan meningitis serosa.

B. Saran
Bagi pembaca dan masyarakat sebaiknya harus menjaga kesehatan
lingkungan dan makanan supaya terhindar dari penyakit infeksi.

DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C & Bare,Brenda G.(2003).Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Editor edisi bahasa
Indonesia, Monica Ester.Ed.8.Jakarta : EGC.

Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease


Processes. Alih Bahasa Peter Anugrah. Ed. 7. Jakarta : EGC; 2004.

Long, Barbara C. perawatan Medikal Bedah : Suatu Pendekatan Proses


Keperawatan. Bandung : yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan; 2006.
-.2010.Askep meningitis. Di unduh
dihttp://wadung.wordpress.com/2010/03/22/laporan-pendahuluan-
meningitis/tanggal 25 maret 2013 jam 13.30
Yanuar.2008.Askep Pasien dengan Meningitis. Di unduh
dihttp://keperawatangun.wordpress.com/2008/04/13/asuhan-keperawatan-pada-
pasien-dengan-meningitis/ tanggal 25 maret 2013 14.00
id.scribd.com/doc/84882440/Makalah-askep-Meningitis

También podría gustarte