Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
1. Pengertian
Appendikcitis adalah suatu peradangan pada usus atau Appendix.
2. Etiologi
Obstruksi klasik dari lumen Appendix dan kemudian peradangan bakteri, sekitar 60 %
berhubungan dengan Hyperplasia limfoid pada anak, 35 % dengan kehadiran fekolit
dan 5 % berhubungan dengan benda asing atau tumor.
5 5
3 4
- A
ktivitas makan, ganti
baju, gosok gigi,
mandi dibantu.
- T
D : 110/70 mmhg
- N
: 84x/menit
- R
espirasi : 20x/menit
4. Operasi hari ke 3 Adanya luka incisi pada perut Resiko infeksi
Pendekatan operasi
konvensional dengan Buffer opertahanan terganggu
insisi oblik perut kanan
bawah Tempat masuknya kuman
Panjang luka + 7 cm patogen melalui incisi
dengan hecting
subcuticulair
Operasi pada saluran
pencernaan
3. Perencanaan Keperawatan
1. Pengertian
Haemorhoid adalah parises vena pada rectum atau kumpulan dari pelebaran satu
segmen atau lebih
3. Etiologi
a. Teori Varicatis
b. Teori hiperplasia vaskular (Infeksi dan penyempitan )
c. Teori anal slide/ anal custhian ( bantalan anus ) merupakan penyebab paling sering
4. Analisa data
5. Rencana Kegiatan
NO DIAGNOSA TINDAKAN
1 Gangguan rasa nyaman T : Rasa nyeri teratasi setelah dilakukan tindakan
nyeri sehubungan dengan 2 hari dengan kriteria :
adanya varises pada anus nyeri anus hilang
yang ditandai dengan ekspresi tenang
benjolan hilang
I:
Kaji rasa nyeri dengan skala nyeri
Lakukan teknik relaksasi ajari klien untuk
melakukan teknik nafas dalam
Jelaskan pada pasien cara mengurangi
nyeri dengan alat posisi yang nyaman
disesuaikan dengan kebutuhan
Anjurkan untuk rendam bokong
Anjurkan pasien untuk tidak menekan
anus
Alihkan perhatian pada hal-hal ynag
menyenangkan
Konsul dengan dikter untuk pemberian
obat analgetik
DO :
- Frekuen
si nafas lebih dari 20 x/
menit
- Os
ngorok
DO :
Os disorientasi kesadaran selang
seling
DO: I:
Os disorientasi, kesadaran - Obs TTV dan keadaan
selang- seling umum
- Obs kesadaran dengan
mencubit lengan, memanggil nama pasien
- Hindari bicara yang
tidak penting
- Hindari keributan dan
ciptakan suasana yang tenang
DS : K:
Os mengeluh luka dianus - Luka operasi tidak
terasa panas dan gatal panas dan gatal
DO : - Tampon efektif
Adanya luka operasi - Luka operasi kering
dianus, terpasang tampon dan tidak ada tanda- tanda kemerahan
dianus dan sekitar anus
kemerahan I:
- Awasi tanda tanda
infeksi dan alergi sekitar luka seperti
kemerahan
- Anjurkan untuk aff
tampon dianus setelah 2x24 jam agar tidak
terasa panas dan gatal
- Anjurkan pasien
untuk sith bath/ rendam bokong dengan air
hangat + bethadine setiap hari dan setiap
sesudah BAB kurang lebih 10 menit
lamanya
- Jaga kebersihan diri
dan lingkungan
- Ganti alat tenun dan
pakaian setiap hari khususnya pakaian
dalam
- Beri penyuluhan
perawatan lanjut untuk pemberian
terhadap obat analgetik dan antibiotik
5 Gangguan pemenuhan T:
nutrisi berhubungan Kebutuhan nutrisi terpenuhi setelah dilakukan
dengan puasa pasca bedah perawatan selama 2 hari
yang ditandai dengan :
DS : K:
Os mengeluh lapar dan - Os mengeluh lapar
haus dan haus
- BU normal 4-12 x/
DO : mnt
- B - Os platus
U lemah kurang lebih 4
x/ mnt I:
- Os - OBS TTV dan bising
belum BAB (dianus usus tiap 15 mnt
masih terpasang - Atur pemberian infus
tampon ) secara adekuat
- Anjurkan untuk
sementara test feeding dengan cara minum
1-2 sendok tiap 15 menit sampai dapat
makan
- Memonitior adanya
distensi abdomen/ obat menjadi tegang
dan kembung
- Beri makan yang
banyak mengandung serat
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN FRAKTUR
1. Definisi
Terputusnya kontinuitas jaringan sebagian ataupun keseluruhan yang terjadi bila
tulang tidak kuat menahan benturan atau tekanan.
2. Tanda dan Gejala
Nyeri tekan
Deformmitas
Bengkak
Adanya patah tulang
Daerah fraktur tidak bisa digerakan
Keterbatasan gerak
Adanya perdarahan
3. Analisa Data
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1. DS : Adanya kerusakan Gangguan rasa nyaman
Os mengeluh jaringan/terputusnya kontinuitas nyeri
nyeri jaringan
Persepsi nyeri
2. DS : Adanya/timbul rasa nyeri yang Kurangnya
Os mengeluh tidak bertambah bila bergerak aktivitas/mobilisasi
bisa beraktivitas fisik
sendiri Klien mambatasi gerak
tubuhnya
DO :
Setiap gerakan Aktivitas yang dilakukan
selalu dibantu terbatas/minimal
3. DS : Kurangnya pengetahuan klien Gangguan rasa aman
Os selalu tentang keadaan dan prosedur cemas
menanyakan yang dilakukan
keadaannya
Stressor psikologi bagi klien
DO :
Os kelihatan Cemas
bingung dan
cemas
Terjadinya iskemik
jaringan/nekrosis
4. Diagnosa Keperawatan
NO DIAGNOSA TINDAKAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri T:
berhbungan dengan rusaknya Nyeri berkurang / hilang
kontinuitas jaringan, spasme otot,
edema, ditandai dengan : I:
Os mengeluh nyeri dan ekspresi - Kaji tingkat
wajah meringis nyeri
- Tinggikan dan
sokong ekstremitas yang mengalami
fraktur
- Atur posisi
nyaman
- Lakukan
distraksi
- Ajarkan teknik
relaksasi dan cara nafas dalam
- Kolaborasi
pemberian analgetik
1. Pengertian
Commotion Cerebri adalah gangguan neurologik yang disebabkan karena
kerusakan jaringan otak berupa pendarahan di jaringan otak tanpa diskontinuitas
jaringan otak
Kerusakan segera dan tidak tetap pada fungsi saraf yang disebabkan tekanan /
kekuatan mekanik tidak terjadi perubahan struktur.
3. Analisa Data
4. Perencanaan Keperawatan
NO DIAGNOSA TINDAKAN
1 Gangguan rasa nyaman nyeri: T:
kepala berhubungan dengan Keluhan nyeri /pusing dapat teratasi
adanya tekanan/ benturan
pada daerah kepala ditandai K:
dengan : Klien tidak mengeluh nyeri
Klien dapat istirahat dengan tenang
DS : I:
Klien mengeluh nyeri kepala/ Kaji tingkat nyeri
pusing Observasi TTV
Atur posisi tidur tampak bantal
DO : Ciptakan lingkungan tenang dan
Ekspresi wajah meringis
nyaman
Klien tampak lemah Ajarkan teknik relaksasi/ distraksi
Kolaborasi dengan Tim Medis
I. Definisi
Hernia adalah menonjolnya suatu organ / struktur organ dari tempat yang
normal melalui sebuah defek kongenital
DO :
- Ekspres
i wajah meringis kesakitan
kettiak benjolan ditekan
- Adanya
benjolan di lokasi/daerah
yang terkena + benjolan
merah
- Klien
memegang daerah nyeri
- Suhu
tubuh, denyut nadi, respirasi
dan tensi meningkat
DO :
- Kandun
g kemih terus timbul
- Haemat
uria, anuria
- Ekspres
i wajah meringis kesakitan
bila sedang BAK
4 DS : Gangguan
- Klien Peningkatan pemenuhan
mengeluh mual, muntah dan peristaltik usus akibat kebutuhan nutrisi
abdomen kembung radang (infeksi)
- Bila dimana usus terjepit
makan muntah dan terasa
mual
DO :
- Abdom
en kembung
- BU
lemah 4x/menit (normal
lebih dari 12x/menit)
- Denyut
nadi lambat
DO :
- Klien
mengeluh pusing
- Kesadar
an selang-seling
DO :
-
Ekspresi wajah meringis
kesakitan
- Klien
memegang daerah yang nyeri
DO :
- Adanya
luka operasi di.....(sebutkan
tempatnya) luka operasi
+ ....-....cm
- Luka
kemerahan
I. Rencana Perawatan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Tidak efektifnya jalan nafas T:
sehubungan dengan post op yang Jalan nafas efektif setelah dilakukan
ditandai dengan : tindakan
- Klien K:
belum sadar - Klien sadar
- Frekuens - Frekuensi nafas
i pernafasan lebih dari normal
20x/menit - Ngorok hilang
- Klien I:
mengorok - Observasi tanda-
tanda vital dan keadaan umum
- Beri O2 sesuai
kebutuhan
- Atur posisi kepala
untuk ekstensi atau miring tanpa bantal
- Bebaskan jalan
nafas, bila perlu lakukan suction
- Monitor bunyi
pernafasan
- Anjurkan untuk
mobilisasi dengan waktu klien
merubah posisi disesuaikan dengan
kebutuhan
- Anjurkan untuk
relaksasi nafas dalam
- Alihkan perhatian
pasien dengan media radio, majalah,
TV, tergantung pada hobbby pasien
- Lakukan masage
pada daerah sekitar nyeri
- Berikan kompres
hangat / dingin sesuai kebutuhan /
kondisi penyakit
- Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian obat-obatan
analgetik
I:
- Awasi tanda-tanda
infeksi dan alergi
- Ganti alat tenun
dan pakaian setiap hari
- Jaga kebersihan
diri dan lingkungan
- Ganti balutan
setelah hari kedua dan selanjutnya
rutin setiap hari
- Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian obat
antibiotika
- Beri penyuluhan
untuk tindakan perawatan lanjut
5. Gangguan pemenuhan nutrisi T:
berhubungan dengan puasa pasca Kebutuhan nutrisis terpenuhi setelah
bedah yang ditandai dengan : dilakukan tindakan
- Klien
mengeluh lapar dan haus K:
- BU - Klien tidak
lemah + 4x/menit mengeluh lapar dan haus
- Klien - BU normal 4-
belum flatus dan BAB 12x/menit
I:
- Observasi TTV
dan bising usus tiap 15 menit
- Atur pemberian
infus secara adekuat
- Anjurkan untuk
test feeding dengan cara memberi
minum 1-2 sendok tiap 15 menit
sampai dapat makan tanpa ada distensi
abdomen
- Monitor adanya
distensi abdomen
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BPH (BENIGNA
PROSTAT HYPERTROPI)
1. Pengertian
Hypertropi prostat adalah pertumbuhan yang progresif dari kelenjar prostat
sebagai akibat dari proses penuaan. Pembesaran prostat ini dapat mengakibatkan
obstruksi saluran kemih (Tomson 1993 : 997).
Hypertropi Prostat Benigna adalah pembesaran Adenomateous dari kelenjar
prostat (Barbara C long).
Hypertropi Prostat Benigna adalah tumor jinak dari kelenjar prostat bagian
paling dalam (medial prostat) membesar oleh karena pembesaran ke arah tepi-tepi
menimbulkan penyempitan uretra. Pembesaran tersebut dapat menyebabkan dorongan
sampai ke arah basis vesika urinaria sehingga mengakibatkan kesulitan miksi.
2. Etiologi
Penyebab secara pasti pada Hypertropi Prostat Benigna belum jelas tetapi ada
dugaan oleh faktor penuaan atau bertambahnya usia akan terjadi perubahan
keseimbangan testosteron dan estrogen, karena produksi testosteron menurun dan
terjadi konversi testosteron menjadi estrogen pada jaringan adiposa di perifer. Ada
puka sumber lain menyatakan kemungkinan fakta yang mendukung terjadi BPH
adalah aktivitas seksual yang berlebihan.
DO : Klien terjaga
- Klie
n terlihat lelah Klien sulit tidur
- Klie
n terlihat lemas
4. DS : Pembesaran prostat Potensial terjadinya
Klien mengatakan urine infeksi
berwarna merah Penyempitan uretra
Potensial infeksi
DO : Timbul kecemasan
- Klie
n tampak gelisah Rasa cemas tinggi
- Eks
presi wajah tegang
- Klie
n selalu bertanya
tentang keadaan
penyakitnya
Diteruskan ke thalamus
sebagai pusat sensorik otak
DO : I:
- Urine keluar - Lakukan
sedikit-sedikit perawatan kateter
- Klien - Pertahankan
terpasang kateter kepatenan kateter
- Anjurkan pada
klien agar tidak bergerak secara
tiba-tiba dan terlalu bebas
- Palpasi
kandung kemih terhadap distensi
jika keluaran sedikit
DS : -
DO : K:
- Urine keluar Klien bisa BAK dengan teratur tanpa
melalui kateter kateter
- Klien
terpasang kateter I:
- Beritahu klien
tentang perawatan penyakitnya
- Ajarkan teknik
relaksasi
I:
- Lakukan
perawatan luka dengan
menggunakan teknik septik dan
aseptik
- Observasi
tanda-tanda infeksi