Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Masyarakat Pesisir
Oleh :
EVA WIDAYANTI
26020115120045
ILMU KELAUTAN A
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
Masyarakat Pesisir
Oleh : Eva Widayanti
Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang di dunia setelah Kanada, tidak
mengherankan apabila Indonesia memiliki penduduk yang 60 persennya merupakan masyarakat
yang hidup dan bermukim diwilayah pesisir. Sebagian besar menggantungkan hidupnya kepada
keberadaan sumber daya alam pesisir dan lautan. Desa pesisir merupakan entitas sosial,
ekonomi, ekologi , dan budaya, yang menjadi batas antara daratan dan lautan, dimana
didalamnya terdapat sekelompok manusia dengan pola hidup dan tingkah laku serta karakteristik
tertentu. Mereka yang menjadi pelaku utama dan pembangunan kelautan dan perikanan, serta
pembentuk suatu budaya dalam kehidupan masyarakat pesisir.
Masyarakat pesisir termasuk masyarakat yang masih terbelakang dan berada dalam posisi
marginal.Selain itu, masyarakat pesisir memiliki cara berbeda dalam aspek pengetahuan,
kepercayaan, peranan sosial, dan struktur sosialnya. Sementara itu, masyarakat pesisir belum
memiliki banyak cara dalam mengatasi masalah yang hadir. Beberapa sifat dan karakteristik
masyarakat pesisir diantaranya :
Banyak factor yang menjadikan masyarakat pesisir menjadi suatu masyarakat yang
terbelakang dan terisolasi. Sehingga masih jauh untuk menjadikan masyarakat setempat
sejahtera. Dilihat dari factor internal, masyarakat pesisir masih kurang terbuka dengan teknologi
dan tidak cocoknya pengelolaan sumberdaya dengan kultur masyarakat setempat. Dilihat dari
aspek kepercayaan , masyarakat pesisir masih menganggap bahwa laut memiliki kekuatan magic
sehingga mereka masih perlu melakukan adat pesta laut atau sedekah laut. Masyarakat pesisir
memerlukan bentuk kegiatan yang nyata yang dapat membangun ekonomi mereka tanpa
menghilangkan kultur dan karakteristik dari masyarakat pesisir tersebut. Maka diperlukan bentuk
kegiatan yang berbasis masyarakat.
Kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat pesisir merupakan lagu lama yang belum
bisa dihindari dari sejarah berdirinya republic Indonesia. Kemiskinan yang terjadi pada
masyarakat nelayan merupakan pencerminan ketidakberdayaan nelayan dalam meningkatkan
taraf kehidupannya. Makna ketidak-berdayaan sebenarnya lebih merupakan pandangan pihak
lain tentang kemampuan untuk mandiri dan mengembangkan hidupnya. Dengan memberdayakan
masyarakat pesisir dari kemiskinan dan keterbelakangan adalah langkah yang sangat mendasar
dalam tahap awal pembangunan kemaritiman. Namun pada kenyataannya langkah tersebut
belum menunjukkan sinyal yang pasti.
Kelembagaan sosial juga berperan penting dalam pembangunan masyarakat pesisir.
Berperan sebagai wadah penampung harapan dan pengelolaan aspirasi kepentingan masyarakat,
menggalang seluruh potensi sosial, ekonomi, politik, dan budaya masyarakat. Untuk
memberdayakan masyarakat pesisir tidak mudah seperti memberdayakan kelompok- kelompok
masyarakat lainnya, karena didalam habitat pesisir terdapat banyak kelompok kehidupan yang
masih menyerupai stratifikasi sosial. Nelayan saja masih dibedakan berdasarkan kasta-kasta.
Setiap kelompok masyarakat tersebut harus mendapat penanganan dan perlakuan yang
sesuaidengan kelompok, usaha, dan aktivitas ekonomi mereka. Pokok pikiran dari paradigma
pembangunan yang bertumpu pada manusia, dijadikan tumpuan dari pengelolaan sumber daya
lokal.
Daftar Pustaka
Anonim.2012. Masyarakat pesisir.http://fdcipb.wordpress.com Diakses tanggal 11 Maret 2016
Masak, Martha. 2012. Keadaan Sosial- Ekonomi Masyarakat Nelayan di Desa Kinabuhutan
Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Manado.
Universitas Sam Ratulangi.