Está en la página 1de 5

TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP HOLISTIK DALAM KEPERAWATAN MELALUI


PENDEKATAN MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY

Salbiah*

ABSTRAK
Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang
meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut merupakan
suatu kesatuan yang utuh, apabila satu dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi
lainnya. Holistik terkait erat dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai kesejahteraan,
terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik, emosional, intelektual, sosial dan
spiritual. Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus dimiliki individu
adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus. Teori adaptasi Sister Callista Roy dapat
digunakan. Teori ini menggunakan pendekatan yang dinamis, di mana peran perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan memfasilitasi kemampuan klien untuk melakukan
adaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya. Tindakan direncanakan dengan
tujuan mengubah stimulus dan difokuskan pada kemampuan individu dalam beradaptasi
terhadap simulus. Sedangkan evaluasi yang dilakukan dengan melihat kemampuan klien
dalam beradaptasi dan mencegah timbulnya kembali masalah yang pernah dialami.
Kemampuan adaptasi ini ini meliputi seluruh aspek baik bio, psiko maupun sosial (holistik).
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, konsep holistik dan adaptasi ini merupakan konsep yang
harus di pahami oleh perawat agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas
kepada klien.

Kata kunci: adaptasi, holistik, keperawatan

PENDAHULUAN konsep keperawatan yang harus di pahami


Salah satu teori yang mendasari oleh perawat agar dapat memberikan
praktik keperawatan profesional adalah asuhan keperawatan yang berkualitas
memandang manusia secara holistik, yaitu kepada klien.
meliputi dimensi fisiologis, psikologis, Selain konsep holistik salah satu
sosiokultural dan spiritual sebagai suatu teori model keperawatan yang menunjang
kesatuan yang utuh. Apabila satu dimensi perkembangan keperawatan adalah teori
terganggu akan mempengaruhi dimensi model adaptasi Sister Callista Roy, yang
lainnya. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, juga memandang manusia sebagai mahluk
konsep holistik ini merupakan salah satu yang holistik. Teori adaptasi ini menggunakan

Penulis adalah
* Dosen Keperawatan Dasar PSIK FK USU

34 Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006


Universitas Sumatera Utara
pendekatan yang dinamis, di mana peran dipisahkan. Hal ini terkait dengan
perawat dalam memberikan asuhan pembawaan yang berhubungan dengan
keperawatan dengan memfasilitasi keturunan dan pengendalian spiritual.
kemampuan klien untuk melakukan adaptasi Tubuh, pikiran, emosi dan semangat
dalam menghadapi perubahan kebutuhan merupakan unit keseluruhan yang sifatnya
dasarnya. Dalam proses adaptasi ini, Roy dinamis. Bersifat saling mempengaruhi dan
juga memandang manusia secara holistik mengendalikan satu sama lain. Interaksi
yang merupakan satu kesatuan. dari berbagai subsistem ini tidak dapat
Melalui uraian di atas, penulis akan dipisahkan, yang akhirnya menghasilkan
membahas konsep holistik dalam keperawatan holism.
melalui pendekatan model adaptasi Sister Holistik berkaitan dengan
Calista Roy. Tujuan penulisan ini agar kesejahteraan (wellness) yang diyakini
dapat dipahami konsep holistik yang mempunyai dampak terhadap status
merupakan salah satu dasar ilmu kesehatan manusia. Anspaugh (dalam Kozier,
keperawatan dan mengkaji lebih jauh 1995) menyatakan bahwa untuk mencapai
keterkaitan antara konsep holistik dengan kesehatan dan kesejahteraan, ada lima
model adaptasi dari Sister Calista Roy. dimensi yang saling terkait dan
ketergantungan dan dimiliki oleh tiap
individu, yaitu:
1. Dimensi fisik
TINJAUAN PUSTAKA
Kemampuan seseorang dalam melakukan
A. Konsep Holistik aktivitas sehari-hari, pencapaian
Betty Neuman (dalam, Marriner- kehehatan, memelihara nutrisi secara
Tomey, 1994) mengubah istilah holistik adekuat dan berat badan ideal,
menjadi wholistik yang makna dan terhindar dari ketergantungan obat dan
pengertiannya sama, yaitu memandang alkohol atau rokok serta secara umum
manusia (klien) sebagai suatu keseluruhan melakukan kebiasan hidup positif.
yang bagian-bagiannya saling mempengaruhi 2. Dimensi sosial
dan berinteraksi secara dinamis. Bagian- Terkait dengan kemampuan seseorang
bagian tersebut meliputi fisiologis, psikologis, berinteraksi secara baik dengan orang
sosiokultural dan spiritual. Perubahan lain dan lingkungan, membina dan
istilah tersebut untuk meningkatkan memelihara keakraban dengan orang
pemahaman terhadap manusia secara lain serta menghargai dan toleransi
keseluruhan. terhadap kepercayaan yang berbeda.
Kozier (1995), mengemukakan 3. Dimensi emosional
bahwa dalam holistik, memandang semua Menekankan bahwa individu memiliki
kehidupan organisme sebagai interaksi. kemampuan untuk menghadapi stres
Gangguan pada satu bagian akan dan mengekspresikan emosi dengan
mengganggu sistem secara keseluruhan. baik. Kesejahteraan emosional, bila dapat
Dengan kata lain adanya gangguan pada mengenal, menerima dan mengekspresikan
salah satu bagian akan menimbulkan perasaan dan kekurangan orang lain.
dampak pada keseluruhan. 4. Dimensi intelektual
Erikson, Tomlin dan Swain (dalam Terkait dengan kemampuan seseorang
Marriner-Tomey, 1994) juga mengemukakan untuk belajar dan menggunakan karier.
tentang holism, yang memandang bahwa Kesejahteraan intelektual meliputi
manusia adalah individu secara keseluruhan usaha meneruskan pertumbuhan dan
yang terdiri dari banyak subsistem yang belajar menghadapi masalah baru
saling ketergantungan dan tidak dapat secara efektif.

Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006 35


Universitas Sumatera Utara
5. Dimensi spiritual kematian sampai pada puncak kesehatan,
Terkait dengan keyakinan dalam dengan sehat normal ada di tengah.
beberapa hal seperti: alam, ilmu, agama Kesehatan rendah sebagai hasil dari
atau kekuatan yang lebih tinggi yang maladaptasi terhadap perubahan lingkungan.
membantu manusia mencapai tujuan
kehidupan. Meliputi moral, nilai, dan 4. Keperawatan
etik yang dimiliki seseorang. Roy menjelaskan bahwa keperawatan
sebagai proses interpersonal yang diawal
Berdasarkan konsep di atas, dapat adanya kondisi maladaptasi akibat perubahan
dijelaskan bahwa seorang perawat dalam lingkungan baik internal maupun eksternal.
merawat pasien harus memandang sebagai Manusia sebagai sistem, berinteraksi dengan
satu kesatuan yang utuh. Bagian-bagian lingkungan dan mengatasi lingkungan
atau dimensi saling berinteraksi dan melalui mekanisme adaptasi bio-psiko-
apabila terjadi gangguan pada salah satu sosial. Adaptasi di tingkatkan bila terjadi
bagian akan mempengaruhi keseimbangan peningkatan atau pengurangan pemenuhan
dan keutuhan kesatuan tersebut. kebutuhan. Di dalam menghadapi perubahan
atau stimulus, manusia harus menjaga
B. Model Adaptasi Sister Callista Roy integritas dirinya dan selalu beradaptasi
Seperti telah disinggung sebelumnya, secara menyeluruh (holistik adaptive system).
bahwa holistik berkaitan dengan kesejahteraan Tindakan keperawatan diarahkan untuk
(wellness) yang diyakini mempunyai mengurangi atau mengatasi dan meningkatkan
dampak terhadap status kesehatan kemampuan adaptasi manusia. Peran
manusia. Untuk sejahtera harus tercipta perawat adalah memfasilitasi potensi klien
keseimbangan antara bagian-bagian atau untuk mengadakan adaptasi dalam
dimensi menjadi satu kesatuan yang utuh. menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya
Hal tersebut dapat di capai melalui proses untuk mempertahankan homeostatis atau
adaptasi seperti yang telah dikemukakan integritasnya.
oleh Sister Calista Roy. Berikut tentang Perubahan atau stimulus yang
pandangan Roy tentang komponen sentral menimbulkan akibat pada manusia dibagi
paradigma keperawatan: menjadi tiga, yaitu:
1. Manusia a. Fokal; yaitu stimulus yang langsung
Manusia sebagai penerima pelayanan berhadapan dengan manusia (saat ini).
asuhan keperawatan mencakup individu, b. Konstekstual; yaitu semua stimulus lain
keluarga, kelompok atau masyarakat. yang dialami seseorang baik internal
maupun eksternal yang mempengaruhi
2. Lingkungan situasi dan dapat diobservasi, diukur
Menurut Roy lingkungan merupakan dan secara obyektif dilaporkan.
konsep utama dalam interaksi manusia Rangsangan ini muncul secara bersamaan
secara konstan. Lingkungan adalah semua di mana dapat menimbulkan respons
kondisi, keadaan dan kondisi tertentu yang negatif pada stimulus fokal (presifitasi).
dapat mempengaruhi perkembangan dan c. Residual; berupa ciri-ciri tambahan
perilaku individu maupun kelompok. yang ada dan relevan dengan situasi
yang ada tetapi sukar untuk diobservasi,
3. Sehat dan kesehatan meliputi kepercayaan, sikap, sifat
Kesehatan adalah suatu keadaan individu berkembang sesuai dengan
dan proses berfungsinya manusia karena pengalaman masa lalu yang dapat
terjadinya adaptasi terus-menerus. membantu untuk belajar toleransi
Digambarkan oleh Roy dari mulai rentang terhdap suatu.

36 Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006


Universitas Sumatera Utara
Roy mengemukakan pandangan model adaptasi; yaitu: fisiologis, konsep
tentang manusia sebagai penerima asuhan diri, fungsi peran, dan interdependen melalui
keperawatan dalam kaitannya dengan teori pendekatan sistem dan memandang manusia
adaptasi, bahwa manusia mahluk bio-psiko- sebagai mahluk bio-psiko-sosial secara utuh
sosial secara utuh (holistik). adaptasi (holistik).
dijelaskan oleh Roy melalui sistem
efektor/model adaptasi yang terdiri dari B. Pengkajian Tingkat Kedua
empat faktor, yaitu: Pada tahap ini perawat menganalisis
a. Fisiologis; terdiri dari: Oksigenasi, kegawatan dan gambaran tingkah laku
eliminasi, nutrisi, aktivitas dan istirahat, klien, baik pada individu, keluarga maupun
sensori, cairan dan elektrolit, fungsi masyarakat secara menyeluruh terkait
syaraf, fungsi endokrin dan reproduksi. dengan kognator; yaitu proses pikir
b. Konsep diri; menunjukan pada nilai, individu (psiko-sosial) dan regulator; yaitu
kepercayaan, emosi, cita-cita serta proses fisiologi tubuh (biologi). Kemudian
perhatian yang diberikan untuk diidentifikasi sebagai respons yang adaptif
menyatakan keadaan fisik. atau maladaptif setelah diberi dorongan
c. Fungsi peran; menggambarkan oleh perawat. Perawat mengumpulkan data
hubungan interaksi seseorang dengan stimulus yang menjadi penyebab (etiologi),
orang lain yang tercermin pada peran baik stimulus fokal, konstektual maupun
primer, skunder, dan tersier. residual yang juga terkait dengan empat
d. Saling ketergantungan (interdependen); model adaptasi; yaitu: fisiologis, konsep
mengidentifikasi nilai manusia, cinta dan diri, fungsi peran, dan interdependen.
keseriusan. Proses ini terjadi dalam
hubungan manusia dengan individu dan C. Diagnosis Keperawatan
kelompok. Keputusan tentang penentuan
diagnosis keperawatan, oleh Roy terkait
dengan kondisi ketidakmampuan beradaptasi
APLIKASI KONSEP (maladaptif). Diagnosis keperawatan
Aplikasi Konsep Holistik dalam dirumuskan dengan mengobservasi tingkah
Keperawatan Melalui Pendekatan Model laku klien terhadap pengaruh lingkungan.
Adaptasi Sister Calista Roy Dalam menetapkan diagnosis keperawatan
Menurut Roy (1991), elemen dari Roy (1988, dalam Marriner-Tommey,
proses keperawatan meliputi pengkajian 1994), menyatakan ada tiga alternatif yang
tingkat pertama, pengkajian tingkat kedua, dapat digunakan, yaitu:
diagnosis keperawatan, penentuan tujuan, 1. Menggunakan tipologi diagnosis yang
intervensi, dan evaluasi. dikembangkan oleh Roy dan terkait
Dalam praktik keperawatan, dengan model adaptasi, yaitu: fisiologis,
penerapan konsep holistik pada proses konsep diri, fungsi peran dan interdependen.
asuhan keperawatan melalui pendekatan 2. Meruskan diagnosis dengan mengobservasi
model adaptasi Roy dapat digambarkan tingkah laku yang berhubungan dengan
sebagai berikut: stimulus, baik fokal, konstektual
maupun residual.
A. Pengkajian Tingkat Pertama 3. Sebagai kesimpulan satu atau lebih
Pada tahap ini pengumpulan data model adaptasi yang berhubungan
yang dilakukan oleh perawat berfokus pada dengan stimulus.
sekumpulan tingkah laku sebagai sistem
adaptasi yang berhubungan dengan empat

Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006 37


Universitas Sumatera Utara
Diagnosis yang ditetapkan tersebut E. Intervensi
dapat berupa diagnosis adatif (potensial), Pelaksanaan direncanakan dengan
maladaptif (Aktual) maupun risiko tujuan mengubah atau memanipulasi
maladaptif (risiko). Jenis diagnosis penyebab (stimulus), baik fokal, konsektual
keperawatan yang dikaitkan dengan empat maupun residual dan difokuskan pada
model adaptasi, adalah: kemampuan individu dalam beradaptasi
1. Fisiologi, terdiri dari sembilan kelompok, terhadap simulus. Hal ini dilakukan dengan
yaitu: aktivitas istirahat, nutrisi, elininasi, mempertimbangkan keseluruhan aspek
cairan dan elektrolit, oksigenasi dan yang ada pada klien meliputi bio-psiko-
sirkulasi, sistem endokrin, perlindungan sosial (holistik).
kulit, sensori rasa serta fungsi gerak.
2. Konsep diri, terdiri dari dua, yaitu: F. Evaluasi
physical self dan personal self. Merupakan tahap akhir dari proses
3. Fungsi peran; ditekankan pada psikososial keperawatan. Pada tahap ini, hal yang
dalam menjalankan peran individual dilakukan adalah membandingkan tingkah
dan sosial. laku klien sebelum dan sesudah
4. Interdependen; terkait dengan implementasi. Hal ini terkait dengan
keseimbangan antara ketergantungan kemampuan klien dalam beradaptasi dan
dan kemandirian dalam menerima mencegah timbulnya kembali masalah yang
sesuatu untuk dirinya. pernah dialami. Kemampuan adaptasi ini
ini meliputi seluruh aspek, baik bio, psiko
D. Penentuan tujuan maupun sosial.
Pada asuhan keperawatan adalah
terkait dengan kemampuan klien yang
tergambar dari keseluruhan tingkah laku KEPUSTAKAAN
yang menunjukkan resolusi dari masalah Dwidiyanti M. Aplikasi model konseptual
adaptasi. Keperawatan, Semarang: Akper
Tujuan jangka panjang menggambarkan Dep.Kes. 1987.
akhir dari kemampuan adaptasi klien dan George B.J. Nursing Theorist: The Base for
kemampuan tersebut terkait dengan Profesional Nursing Practice, California:
kemampuan klien secara menyeluruh, Appleton & Lange. 1990.
seperti: kemampuan hidup, tumbuh, Kozier, E.B, Erb, G. L, et. All. Fundamental of
reproduksi, dan kekuasaan. Sedangkan Nursing: Concept, Process and Practice.
tujuan jangka pendek adalah tujuan yang 5 th ed. California: Addison-Wesley
diharapkan dari tingkah laku klien setelah Publ. 1995.
dilakukan manipulasi stimulus. Misalnya Marriner-Tommey, A. Nursing Theorist and
tentang kemampuan klien mencegah Their Work, 3rd ed. St. Louis: Mosby
terjadinya kembali masalah yang sudah Company. 1994.
pernah dialami. Roy S.C-Andrews H.A. The Roy Adaptation
Model: The Definitive Statement,
California: Appleton & Large. 1991.

38 Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006


Universitas Sumatera Utara

También podría gustarte