Está en la página 1de 5

Mengenal Kolesterol

Disusun oleh dr. Muhammad Hasan Budi Santosa


UPT Puskesmas Bantarsari

Kata kolesterol tentunya sudah tidak asing lagi


di telinga kita. Kata ini seringkali dihubungkan
dengan hal-hal seputar makanan yang lezat,
penyakit yang berbahaya, penyakit usia tua, dan
lain sebagainya. Tidak sedikit yang memiliki
pemahaman keliru dengan istilah kolesterol,
sehingga menjadi suatu hal yang menakutkan.
Lantas, apakah yang dimaksudkan dengan
kolesterol itu sendiri? Berikut penjelasan
sederhana agar Anda juga dapat memahaminya.
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks
yang 70-80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat
makanan) untuk bermacam-macam fungsi dalam tubuh, antara lain untuk pembentukan dinding
sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon, vitamin D, dan juga berperan dalam proses
pencernaan. Kolesterol yang terkandung pada makanan juga dapat mempengaruhi kadar
kolesterol dalam darah. Akan tetapi, besar kecil pengaruhnya menyesuaikan dengan kebutuhan
tubuh.
Kolesterol tidak larut dalam darah sehingga perlu berikatan dengan pengangkutnya, yaitu
lipoprotein. Kolesterol dapat dibedakan menjadi Low Density Lipoprotein (LDL), High Density
Lipoprotein (HDL), dan Trigliserida.
Kolesterol LDL
Kolesterol LDL atau yang secara keliru seringkali dijuluki lemak jahat ini dianggap dapat
menimbulkan timbunan pada dinding pembuluh darah, terutama pembuluh arteri yang menyuplai
makanan ke jantung dan otak. Timbunan lemak ini semakin lama semakin tebal dan keras,yang
dinamakan arteriosklerosis dan akhirnya menyumbat aliran darah.
Kolesterol LDL yang optimal apabila kadarnya dalam darah kurang dari 100 mg/dl.
Kolesterol HDL
Kolesterol HDL disebut lemak baik karena dapat membersihkan dan mengangkut timbunan
lemak pada dinding pembuluh darah.
Kolesterol HDL yang optimal adalah apabila kadarnya diatas 60 mg/dl.

Penyebab kolesterol HDL yang rendah adalah kurang aktivitas fisik, terlalu gemuk, serta
kebiasaan merokok. Selain itu pemakaian steroid atau hormon testosteron pada laki-laki dan
progesteron bisa menurunkan kolesterol HDL.
Trigliserida
Trigliserida adalah bentuk lemak lain yang dibentuk sendiri oleh tubuh akibat surplus kalori dari
asupan makan berlebih. Memiliki kadar trigliserida yang tinggi seringkali diikuti dengan
kolesterol total dan LDL yang tinggi, serta kolesterol HDL yang rendah.
Normalnya kadar trigliserida dalam darah harus di bawah 150 mg/dl.
Pada dasarnya LDL dan HDL memiliki fungsi pentingnya masing-masing, sehingga kurang tepat
apabila diklasifikasi dengan jahat dan baik. Selain itu, memiliki kadar kolesterol normal tidak
menjamin untuk tidak dapat terkena serangan jantung. Kolesterol hanya berbahaya apabila
terbentuk suatu plak yang dapat menyumbat peredaran darah. Plak terbentuk akibat adanya
peradangan yang disebabkan oleh banyak faktor yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

Kadar Kolesterol Tinggi

Baik inflamasi atau kadar kolesterol tinggi


umumnya diderita oleh orang gemuk, namun
tidak menutup kemungkinan orang yang kurus
juga bisa mengalaminya, apalagi dengan pola
makan yang rendah serat namun tinggi lemak
trans. Selain faktor makanan, kolesterol yang
tinggi juga dapat disebabkan oleh faktor
keturunan.
Jika Anda memiliki gangguan metabolisme
kolesterol di dalam tubuh, maka menjaga pola
makan dan berolahraga adalah rutinitas yang harus dijalani. Berikut langkah-langkah mudah
untuk memastikan peradangan dan kadar kolesterol tetap normal:
1. Mengetahui Kadar Kolesterol Tubuh, Kadar kolesterol total sebaiknya di bawah 200 mg/dl,
dengan kadar LDL di bawah 100 mg/dl, HDL di atas 60 mg/dl, dan trigliserida di bawah 150
mg/dl.
2. Menjaga Berat Badan, Penelitian menunjukan bahwa berat badan yang berlebih berpotensi
mengganggu proses metabolisme tubuh dalam memecah lemak.
3. Melakukan Aktifitas Fisik, Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah dengan
berolahraga secara rutin. Jalan kaki atau melakukan jenis olahraga ringan lainnya yang
dilakukan secara konsisten akan membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL. Pastikan
Anda berolahraga selama 30 menit dalam sehari dan 3-4 kali dalam seminggu.
4. Berkenalan dengan Lemak Baik, Apabila seseorang terdiagnosa memiliki kadar kolesterol
tinggi, biasanya akan disarankan untuk menurunkan konsumsi lemak. Saran tersebut
sebenarnya kurang tepat karena kandungan lemak pada makanan tidak sama rata.
Konsumsilah sumber lemak yang tegolong sehat seperti kacang-kacangan, minyak zaitun,
alpukat, lemak ikan, dan lain-lain. Jenis lemak yang terkandung pada makanan tersebut dapat
membantu menurunkan kadar LDL dan trigliserida dalam darah serta meningkatkan kolesterol
HDL. Berbanding terbalik dengan lemak dari junk food, kandungan lemaknya dapat
menurunkan HDL dan meningkatkan LDL terutama lemak trans.
5. Pola Makan yang Benar, Tingkat kolesterol dapat dinormalkan dengan mengikuti pola
makan yang sehat dan benar. Batasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh
buatan seperti gorengan, jeroan, dan daging olahan.

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan:


Batasi memasak dengan cara menggoreng
Hindari kue yang banyak mengandung krim atau memakai banyak minyak
Tingkatkan konsumsi makanan kaya serat seperti sayur, buah, biji-bijian, kacang-kacangan.
Berbagai jenis makanan terbukti dapat menurunkan kadar
kolesterol jahat dalam tubuh dan meningkatkan kolesterol baik.
Berikut ini beberapa contoh makanannya:
Kacang kedelai

Kacang kedelai atau olahannya seperti tahu, tempe, susu


kedelai, tepung kedelai yang mengandung isoflavon
berfungsi sebagai zat yang dapat menekan kolesterol LDL.
Namun proses pengolahannya harus diperhatikan. Usahakan
dimasak tanpa menggunakan minyak jelantah dan ganti
minyak goreng dengan minyak kelapa.

Sayur-sayuran
Sayuran mengandung serat yang sangat tinggi dan bermanfaat untuk menurunkan kolesterol
LDL. Makanlah sayur dengan jenis beragam untuk memperoleh gizi yang lebih lengkap.

Ikan Salmon

Ikan salmon diperkaya dengan kandungan omega 3 yang dapat


berfungsi untuk menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida
serta meningkatkan produksi kolesterol HDL. Ikan salmon juga
sangat baik bagi kesehatan dan fungsi kerja organ jantung.
Dengan mengonsumsi ikan salmon, ikan tuna, trout, sarden,
makarel dan hering minimal 2 porsi dalam 1 minggu dapat
memberi manfaat yang sangat optimal dalam menstabilkan
kolesterol.

Alpukat
Alpukat merupakan salah satu buah yang sangat menyehatkan dan dapat dijadikan sumber lemak
tak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL.

Bawang Putih
Bawang putih dapat meningkatkan kesehatan dan stamina tubuh manusia. Bahkan saat ini
banyak orang menggunakan bawang putih untuk menurunkan kolesterol, mencegah pembekuan
darah, menurunkan tekanan darah tinggi daan melindungi tubuh dari infeksi. Sebuah penelitian
membuktikan bahwa bumbu rempah yang digunakan sebagai salah satu pelengkap bumbu
masakan ini diketahui dapat mencegah berkembangnya molekul kolesterol yang menempel dan
hinggap di dinding pembuluh darah.

Kacang almond, Kenari, walnut, dan Mede

Kacang sangat baik bagi kesehatan jantung karena mengandung lemak tak jenuh tunggal.
Kacang-kacangan juga diperkaya kandungan vitamin E, magnesium, dan fitonutrisi yang
berhubungan erat dengan kesehatan jantung.
Teh
Teh, terutama teh hijau dan teh hitam diperkaya oleh kandungan antioksidan yang dapat
memberikan rasa tenang terutama pada pembuluh darah agar terhindar dari pembekuan darah.
Selain kaya serat, teh mengandung antioksidan seperti flavonoid yang dapat mencegah oksidasi
yang dapat menyebabkan penimbunan kolesterol LDL yang menumpuk di pembuluh darah.
Dengan minum segelas teh hangat dapat memenuhi antioksidan bagi tubuh.

Bagaimana dengan Konsumsi Telur?

Telur seringkali dikaitkan dengan kolesterol sehingga masih banyak orang yang menghindari
konsumsi makanan bergizi ini, terutama bagian kuning telurnya. Padahal hal tersebut tidaklah
tepat.
Berikut ini panduan yang dapat diikuti:
Untuk orang sehat, sekitar 2-3 butir telur perhari masih boleh dan tidak menyebabkan
gangguan kesehatan.
Untuk penderita diabetes, kolesterol tinggi atau penyakit jantung, disarankan untuk tidak
lebih dari 1 butir telur perhari.
Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasannya: http://lagizi.com/bolehkah-makan-telur-setiap-hari

Jangan lupa untuk melakukan olahraga. Dengan 30 menit aktivitas fisik, minimal tiga kali dalam
seminggu dapat membantu menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL.
Olahraga juga membantu Anda mempertahankan berat badan ideal, menurunkan resiko
penyumbatan pembuluh darah atau aterosklerosis.
Jika Anda tidak terbiasa berolahraga, maka cobalah memulai denganrutin berjalan kaki, mudah
dan menyehatkan. Latihan aerobik atau kardiovaskular seperti berjalan kaki, menurunkan risiko
stroke dan penyakit jantung, membantu menurunkan berat badan, serta menjaga tulang tetap
kuat. Jikabaru memulai, cobalah berjalan kaki 10 menit dan ditingkatkan secara bertahap.
Hal terpenting berikutnya adalah menghindari stress. Stress dapat meningkatkan tekanan darah
dan risiko aterosklerosis, yang terjadi ketika plak dari kolesterol menumpuk pada dinding arteri.
Penelitian juga menunjukkan bahwa stress dapat langsung meningkatkan kadar kolesterol.
Kurangi tingkat stress Anda dengan latihan relaksasi atau meditasi.
Semoga bermanfaat
Writer : Novia Akmaliyah, S.Gz
Editor & Proofreader: Jansen Ongko, MS.c, RD
Referensi :
Cassoobhoy A. 2014. Foods to help lower LDL (Bad) Cholesterol. [tersedia pada:
http://www.webmd.com/cholesterol-management/ss/slideshow-cholesterol-lowering-
foods]
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/Cholesterol/AboutCholesterol/About-
Cholesterol_UCM_001220_Article.jsp#.VvIs-OJ97IU
http://www.mayoclinic.org/cholesterol/art-20045192?pg=1
http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/hbc
http://www.nhlbi.nih.gov/health/resources/heart/heart-cholesterol-hbc-what-html

También podría gustarte