Está en la página 1de 4

TUGAS

Penyalahgunaan CTM

Oleh :
Maya Rusandi
NIM.3351111089
Kelas C

PROGRAM PROFESI APOTEKER


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2011`
KASUS PENYALAHGUNAAN CTM (Chlorpheniramin maleat)
PEMATANGSIANTAR (EKSPOSnews): Sebanyak delapan siswa/I
SMP Negeri 9 Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Siantar Martoba tertangkap
basah oleh guru sedang mengkonsumsi obat tidur dan gatal-gatal jenis CTM
secara berlebihan. salah satu siswa berinisial Sen, membenarkan mereka
tertangkap basah saat mengkonsumsi obat CTM dibelakang salah ruangan kelas
IX. Hanya saja, dia mengaku keterlibatannya bukan atas kemauannya sendiri
melainkan terpengaruh ajakan teman sekelasnya. Menurutnya, obat itu didapat
secara gratis melalui temannya. Sen juga mengatakan, obat itu dibeli temannya
dari salah satu apotek. Dijelaskannya, obat itu dikonsumsi antara dua hingga lima
butir sehingg dapat mengetahui reaksinya. Siswi kelas VII ini mengaku kepalanya
terasa pening, namun perasaannya tenang seakan tidak ada masalah setelah
mengkonsumsi obat tersebut.

Chlorpheniramin maleat

Chlorpheniramin maleat atau lebih dikenal dengan CTM merupakan salah


satu antihistaminika yang memiliki efek sedative (menimbulkan rasa kantuk).
Namun, dalam penggunaannya di masyarakat lebih sering sebagai obat tidur
dibanding antihistamin sendiri. Keberadaanya sebagai obat tunggal maupun
campuran dalam obat sakit kepala maupun influenza lebih ditujukan untuk rasa
kantuk yang ditimbulkan sehingga pengguna dapat beristirahat.
Pada kasus tertentu, misalnya pada keadaan stres, dalam perjalanan, atau
adanya hal-hal kecil yang mengganggu tidur, maka CTM dapat digunakan sebagai
obat tidur. Tetapi ini dibatasi untuk dua atau tiga hari saja. Mengapa demikian?
Karena efek ngantuk CTM cepat ditoleransi oleh tubuh. Artinya, semakin lama
kita gunakan CTM, semakin kurang kemanjurannya untuk menimbulkan kantuk.
Sebaliknya, semakin besar kemungkinan terjadinya efek samping. Rasa kantuk
yang ditimbulkan setelah penggunaan CTM merupakan efek samping dari obat
tersebut. Sedangkan indikasi CTM adalah sebagai antihistamin yang menghambat
pengikatan histamin pada resaptor histamine, karena CTM adalah obat yang dijual
Over the Counter bisa dibeli tanpa resep dokter, maka penggunaannya sulit
diawasi. Dosis dewasa dan remaja : Dosis oral : Dosis yang disarankan adalah 4
mg tiap 4-6 jam, hingga 24 mg/hari. Usia lajut : Mulai dengan dosis serendah
mungkin. Pasien usila lebih sensitif terhadap efek antikolinergik. Anak-anak 6-12
tahun: Dosis yang disarankan adalah 2 mg setiap 4-6 jam, hingga 12 mg/hr. Anak-
anak umur 2-5 tahun: Dosis yang disarankan adalah 1 mg setiap 4-6 jam
maksimal 4 mg/hari.

Mekanisme Kerja Obat

Menurut Dinamika Obat (ITB,1991),CTM merupakan salah satu


antihistaminika H1 (AH1) yang mampu mengusir histamin secara kompetitif dari
reseptornya (reseptor H1) dan dengan demikian mampu meniadakan kerja
histamin. Di dalam tubuh adanya stimulasi reseptor H1 dapat menimbulkan
vasokontriksi pembuluh-pembuluh yang lebih besar, kontraksi otot (bronkus,
usus, uterus), kontraksi sel-sel endotel dan kenaikan aliran limfe. Jika histamin
mencapai kulit misal pada gigitan serangga, maka terjadi pemerahan disertai rasa
nyeri akibat pelebaran kapiler atau terjadi pembengkakan yang gatal akibat
kenaikan tekanan pada kapiler. Histamin memegang peran utama pada proses
peradangan dan pada sistem imun. CTM sebagai AH1 menghambat efek histamin
pada pembuluh darah, bronkus dan bermacam-macam otot polos. AH1 juga
bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas dan keadaan lain yang
disertai pelepasan histamin endogen berlebih. Dalam Farmakologi dan Terapi
edisi IV (FK-UI,1995) disebutkan bahwa histamin endogen bersumber dari daging
dan bakteri dalam lumen usus atau kolon yang membentuk histamin dari histidin.
DAFTAR PUSTAKA

http://dewadtsca.student.umm.ac.id/2011/05/25/ctm-sebagai-antihistamin/pdf

diakses pada tanggal 11 desember 2011

http://www.dinkeskabtasik.com/20011/30/3/Chlorpheniramine-maleat,diakses

pada tanggal 11 desember 2011

http://EKSPOSnewa.com/hukum/kriminal/8 siswa SMP di Siantar terperangkap

konsumsi obat jenis CTM secara berlebihan., diakses pada tanggal 11

desember 2011

También podría gustarte