Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
REKAM MEDIS
Permenkes no. 749a tahun 1989 menyebutkan bahwa Rekam Medis memiliki 5
,manfaat yaitu:
Dalam kepustakaan dikatakan bahwa rekam medis memiliki 6 manfaat, yang untuk
mudahnya disingkat sebagai ALFRED, yaitu:
3. Fmanclal value: Rekam medis dapat dijadikan dasar untuk perincian biaya pelayanan
kesehatan yang harus dibayar oleh pasien
4. Research value: Data Rekam Medis dapat dijadikan bahan untuk penelitian dalam
lapangan kedokteran, keperawatan dan kesehatan.
5. Education value: Data-data dalam Rekam Medis dapat bahan pengajaran dan
pendidikan mahasiswa kedokteran, keperawatan serta tenaga kesehatan lainnya.
Menurut Huffman (1994): tujuan utama rekam medis adl utk secara akurat dan
lengkap mendokumentasikan riwayat kesehatan pasien, termasuk penyakit masa
lalu dan penyakit sekarang, serta pengobatannya dengan penekanan pada kejadian-
kejadian yang mempengaruhi pasien selama episode perawatan
Menurut Hatta (2008): tujuan primer rekam medis adalah untuk : 1) kepentingan
pasien; 2) kepentingan pelayanan pasien; 3) kepentingan manajemen pelayanan; 4)
kepentingan menunjang pelayanan; dan 5) kepentingan pembiayaan. tujuan
sekunder adalah untuk : edukasi, riset, peraturan dan pembuatan kebijakan
1. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi , karena isinya
menyangkut
tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga mdis dan
perawat
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
2. Aspek Medis
Catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan/perawatan
yang harus diberikan kepada pasien
Contoh :
_ Identitas pasien _ name, age, sex, address, marriage status, etc.
_ Anamnesis _ fever _ how long, every time, continuously, periodic???
_ Physical diagnosis _ head, neck, chest, etc.
_ Laboratory examination, another supporting examination. Etc
3. Aspek Hukum
Menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan ,
dalam
rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk
menegakkan
keadilan
4. Aspek Keuangan
Isi Rekam Medis dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya
pembayaran
pelayanan . Tanpa adanya bukti catatan tindakan /pelayanan , maka pembayaran
tidak
dapat dipertanggungjawabkan
5. Aspek Penelitian
Berkas Rekam medis mempunyai nilai penelitian , karena isinya menyangkut
data/informasi yang dapat digunakan sebagai aspek penelitian .
6. Aspek Pendidikan
Berkas Rekam Medis mempunyai nilai pendidikan , karena isinya menyangkut
data/informasi tentang kronologis dari pelayanan medik yang diberikan pada
pasien
7. Aspek Dokumentasi
Isi Rekam medis menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan
dipakai
sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan sarana kesehatan
1. Data medis atau data klinis: Yang termasuk data medis adalah segala data tentang riwayat
penyakit, hasil pemeriksaan fisik, diagnosis, pengobatan serta basilnya, laporan dokter,
perawat, hasil pemeriksaan laboratorium, ronsen dsb. Data-data ini merupakan data yang
bersifat rabasia (confidential) sebingga tidak dapat dibuka kepada pibak ketiga tanpa izin dari
pasien yang bersangkutan kecuali jika ada alasan lain berdasarkan peraturan atau perundang-
undangan yang memaksa dibukanya informasi tersebut.
Yang termasuk data ini adalah segala data lain yang tidak berkaitan langsung dengan data
medis, seperti data identitas, data sosial ekonomi, alamat dsb. Data ini oleh sebagian orang
dianggap bukan rahasia, tetapi menurut sebagian lainnya merupakan data yang juga bersifat
rahasia (confidensial)
3. Jenis2 rekam medis?
9. Sasaran SIK?
Hambatan
o Otonomi daerah, khususnya dalam aplikasi kebijakan Sistem Informasi di tingkat provinsi
o Masih diperlukan catatan Rekam medik, sehingga kegiatan ini menjadi kerja dua kali
(Sistem ini dianggap beban kerja tambahan)
o Kurangnya dukungan kabupaten dalam pengembangan SIK Puskesmas
Kendala
o Belum dialokasi dana yang cukup untuk pengembangan SIK puskesmas di kabupaten
o Sumber daya yang terbatas di puskesmas.
o Penggunaan SIK ini berakibat pada meningkatnya biaya operasional di tingkat puskesmas
http://pkko.fik.ui.ac.id
Puskesmas sebagai pemegang kekuasaan mengenai permasalahan kesehatan yang
terjadi tingkat kecamatan harus memberikan data seakurat mungkin dan tepat
waktu kepada Dinas Kesehatan Kabupaten yang kemudian akan dilanjutkan ke
Dinas Kesehatan Propinsi. Permasalahan manajemen data yang masih menjadi
permasalahan di tingkat Puskesmas adalah terletak pada human, teknologi dan
organisasinya. Hal ini karena manusia didalamnya belum mampu menggunakan
teknologi informasi yang ada didalam organisasinya sebagai alat untuk
mempermudah dan memperlancar dalam menajemen data di tingkat Puskesmas.
Perlu adanya pelatihan pelatihan kepada para petugas kesehatan yang bertugas
agar dapat meningkatkan kemampuan dalam penggunaan teknologi informasi.
Penguasaan teknologi informasi seperti dalam penggunaan komputer untuk
memasukkan data dan penggunaan akses internet untuk mengirimkan data kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten membutuhkan perhatian lebih karena ini merupakan
hal penting tentang bagaimana menyampaikan suatu informasi mengenai
kesehatan kepada tingkat selanjutnya agar bisa diambil keputusan penting dalam
penanganan masalah kesehatan yang terjadi diwilayah kerjanya.
1. Upaya kesehatan
2. Penelitian dan pengembangan kesehatan
3. Pembiayaan kesehatan
4. Sumber daya manusia (SDM) kesehatan
5. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
7. Pemberdayaan masyarakat.
a. Kebijakan Kesehatan
Kebijakan kesehatan merupakan pedoman yang
menjadi acuan bagi semua pelaku pembangunan
kesehatan, baik pemerintah, swasta, dan
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan dengan memperhatikan kerangka
desentralisasi dan otonomi daerah.
b. Administrasi Kesehatan
Administrasi kesehatan merupakan kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian serta
pengawasan dan pertanggung-jawaban
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
c. Hukum Kesehatan
Hukum kesehatan merupakan keseluruhan
peraturan perundangan di bidang kesehatan dan
segala tindakan penyebarluasan, penerapan, dan
penegakan aturan tersebut dalam rangka
memberikan perlindungan, terutama kepada
individu dan masyarakat dan sebagai sarana untuk
memfasilitasi penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.
d. Informasi Kesehatan
Informasi kesehatan merupakan hasil pengumpulan
dan pengolahan data sebagai masukan bagi
pengambilan keputusan di bidang kesehatan.
penterapan suatu prosedur yang logis dan rasional dalam merancang suatu
rangkaian komponen-komponen yang berhubungan sehingga dapat berfungsi
sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (L. James
Harvey)
b. pendekatan sistem
suatu strategi yang menggunakan metoda analisa, desain dan manajemen untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
c. Pendekatan sistem
penterapan dari cara berpikir yang sistematis dan logis dalam membahas dan
mencari pemecahan dari suatu masalah atau keadaan yang dihadapi.
Selain mengikuti suatu siklus hidup, dalam pengembangan sistem informasi, perlu dilakukan
beberapa pendekatan, seperti:
1. Systems Approach
2. Top-Down Approach
Pendekatan ini dimulai dari tingkatan atas organisasi (strategic planning level), yaitu dimulai
dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya adalah
melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi dapat ditentukan,
maka proses turun ke penentuan output, input basis data, prosedur-prosedur operasi dan
kontrol. Pendekatan dari atas ke bawah ini sesuai dengan pendekatan sistem.
3. Modular Approach
Pendekatan moduler memecah-mecah sistem yang rumit menjadi bagian modul-modul yang
lebih sederhana. Sebagai akibatnya, tiap-tiap modul dapat dikembangkan dalam waktu yang
tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan mudah dipelihara.
4. Evolutionary Approach
Pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem yang mampu beradaptasi dengan
perkembangan-perkembangan organisasi di masa yang akan datang, sehingga didapatkan
suatu sistem yang mempunyai biaya pemeliharaan yang rendah
(PENGANTAR ADMINISTRASI KESEHATAN, DR. AZRUL AZWAR, ed.2,
BINARUPA ANGKASA, 1988)
a. Menambah pengetahuan
b. Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi
c. Mengurangi keanekaragaman
d. Mengurangi ketidakpastian utk menyebabkan diambilnya
suatu keputusan yg baik
e. Memberikan standar-standar/aturan keputusan untuk
penentuan
Sistem Informasi Manajemen, Edhy sutanta
Manajemen dan administrasi sering dipersamakan , namun yang jelas memang tidak
dapat dipisahkan. Perlu dibedakan pengertian Administrasi dalam arti sempit (Tata usaha,
pekerjaan Perkantoran - office work) dan Administrasi dalam arti luas (manajemen
keseluruhan: Asas manajemen, proses manajemen, fungsi manajemen dan kelembagaan.
(Suarli,Yayan ,2009)
Manajemen adalah proses untuk mendefenisikan tujuan dan membuatnya efektif
melalui organisasi untuk mencapai satu tujuan.(Tulchinsky,Varavikova, 2000) Berdasarkan
pengertian, peranan dan fungsinya administrasi sering di samakan dengan manjemen, karena
manajemen memiliki peranan dan fungsi yang tidak jauh berbeda dari administrasi.
Administrasi atau manjemen dalam dunia kesehatan sangat diperlukan agar dalam
pelaksanaan program kesehatan dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Administrasi pada
dasarnya merupakan usaha tertentu untuk mencapai suatu tujuan(Maidin Alimin,2004). Para
penyedia ataupun tenaga kesehatan dalam mempergunakan administrasi kesehatan
memerlukan persiapan baik dalam teori maupun praktek.( Tulchinsky,Varavikova, 2000)
Mengenai manajemen hendaknya disadari bahwa ilmu ini adalah alat dan bukan
tujuan organisasi; sekaligus dalam alam pikiran kita tertera antara lain fungsi manajemen,
unsur manajemen, asap/prinsip organisasi (manajemen), teknik manajemen, dan berkaitan
dengan kepemimpinan (managerial atau leadership). Dengan memahami perkembangan
konsep manajemen, pengertian manajemen, organisasi dan kepemimpinan seorang manajer
dengan kepemimpinannya diharapkan dapat mencapai hasil kegiatan secara optimal untuk
mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. ( Azwar Azrul,1993 )
29. Fungsi manajemen dan bagaimana penerapannya di bid kesehatan
2. manajemen keuangan
Ketelitian (accuracy)
Ketepatan waktu
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat
diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga
dan penting menjadi bernilai jika terlambat diterima/usang, karena
tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
Informasi tepat waktu dapat diperoleh jika ada dukungan system
informasi yang mampu mengolah data secara cepat. Penggunaan
system computer dalam system informasi akan memberikan
dukungan yang sangat berarti untuk memperoleh data tepat waktu,
karena computer mampu mengolah data dengan kecepatan yang
sangat tinggi.
Kejelasan (clarity)
Fleksibilitas/keluwesannya
Dapat dibuktikan
Dapat diukur