Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Oleh:
Nur Fajar Islamiyah, S.Kep
142311101158
Asuhan Keperawatan pada Tn.S dengan Subdural Hygrioma di High Care Unit (HCU) RSD. dr
Soebandi Jember yang telah disetujui dan disahkan pada:
tanggal:
tempat: Ruang High Care Unit (HCU)
Kepala Ruang
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS
JEMBER
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
(INSTALASI RAWAT INTENSIF)
I. Identitas Klien
Status :Kawin
Perkawinan
Keterangan
: Laki laki
: Perempuan
: tinggal serumah
: pasien
: mati
III. Pengkajian Keperawatan
1. Tanda vital & nyeri
Tekanan darah : 88/52 mmHg
Nadi : 85 x/menit
Suhu : 39,9oC
RR : 23 x/menit
MAP : 64 mmHg
SPO2 : 100 %
2. Pernafasan
I : Pengembangan paru maksimal dan simetris antara kanan dan kiri, RR 22 x/menit, terdapat
trakeostomi dengan O2 masker 10 lpm.
P: tidak ada krepitasi, tidak teraba massa
P: Sonor di semua lapang paru
A: Bunyi nafas vesikuler di semua lapang paru
3. Kardiovaskuler
I : Tidak tampak ictus cordis.
P: Teraba ictus cordis.
P: Suara jantung pekak
A: Bunyi jantung S1 S2 tunggal
7. Genito urinary
Pasien terpasang kateter. Produksi urin positif : 700 cc/6jam
Kandung kemih: tidak teraba distensi.
Warna urin kuning kecoklatan, bau khas amonia.
8. Risiko keamanan
Pasien berisiko tinggi jatuh. Skala jatuh deng menggunakan skala morse dan dipatkan hasil 80
sehingga pasien dinyatakan berisiko tinggi jatuh.
Skala Jatuh Morse / Morse Fall Scale (MFS)
Nama : Tn.S
Umur : 57 tahun
Tanggal pengkajian : 09 Maret 2017
No Pengkajian Skala Nilai Ket
1. Riwayat jatuh : apakah pasien pernah jatuh Tidak 0 25
dalam 3 bulan terakhir? Ya 25
2. Diagnosa sekunder : apakah pasien Tidak 0 0
memiliki lebih dari satu penyakit? Ya 15
3. Alat Bantu jalan: 0 0
- Bed rest/ dibantu perawat
- Kruk/ tongkat/ walker 15
- Berpegangan pada benda-benda di 30
sekitar
(kursi, lemari, meja)
4. Terapi intravena: apakah pasien saat ini Tidak 0 20
terpasang infuse? Ya 20
5. Gaya berjalan/ cara berpindah: 0 20
- Normal/ bed rest/ immobile (tidak dapat
bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga) 10
- Gangguan/ tidak normal (pincang/ 20
diseret)
6. Status Mental 0 15
- Pasien menyadari kondisi dirinya
- Pasien mengalami keterbatasan daya 15
ingat
Total nilai 80 Risiko tinggi
Keterangan :
Tingkatan risiko Nilai MFS Tindakan
Risiko rendah 0 24 Perawatan dasar
Risiko sedang 25 50 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar
10. Spiritual
Pasien mengalami penurunan kesadaran, sehingga pasien tidak mampu menjalankan ibadah.
IV. Terapi
NaCl 0,9 % 1000 cc/24 jam
Vascon 0,1 g dalam 50 cc kecepatan 4,5 cc/jam
Ceftriaxone 3 x 1 gr
Omeprazole 2 x 40 mg
Novalgin 3 x 1 gr
Kutoin 3 x 100 mg
V. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium
Tanggal 08 Maret 2017
Pemeriksaan Hasil Normal
Faal Hati 3,3 3,4 4,8 gr/dl
Elektrolit
Natrium 146,1 135 155 mmol/L
Kalium 3,5 3,5 5,0 mmol/L
Chlorida 114,5 90 110 mmol/L
Calsium 2,21 2,15 2,57 mmol/L
Magnesium 0,81 0,73 1,06 mmol/L
1. Ketidakefektifan NOC : 1) Kaji status neurologis setiap 1-2 jam 1)Mengetahui adanya perubahan
perfusi jaringan Tissue Perfusion : Cerebral sekali tingkat neurologis dan status
cerebral Setelah dilakukan tindakan 2) Ukur TTV tiap 1-2 jam sekali. neurologis
keperawatan selama 3 x 7 3) Tinggikan bagian kepala pada tempat 2)Memantau ttv, penurunan tekanan
jam diharapkan tidak terjadi tidur klien 30. perfusi jaringan, peningkatan tik
4) Beri antiemetik atau pengisapan
ketidak efektifan perfusi 3)Mencegah peningkatan tekanan intra
nasogastrik
jaringan otak dengan kriteria srebral
5) Pantau ukuran pupil, bentuk,
hasil: 4)Mencegah terjadinya mual-muntah,
kesimetrisan dan reaktivitas
1. Tanda vital dalam batas yang memungkinkan terjadinya
normal. peningkatan tik dan aspirasi
2. Terjadi peningkatan 5)5. Mengetahui adanya perubahan
status kesadaran. pada nervus kranial.
2. Ketidakefektifan NOC : NIC : 1)Mengetahui tingkat gangguan yang
bersihan jalan nafas Respiratory Status: Respiratory Monitoring terjadi dan membantu dalam
Ventilation 1) Pantau rate, irama, kedalaman, dan menetukan intervensi yang akan
Setelah dilakukan tindakan usaha respirasi diberikan.
keperawatan selama 3 x 7 2) Perhatikan gerakan dada, amati 2)menunjukkan keparahan dari
jam diharapkan pernafasan simetris, penggunaan otot aksesori, gangguan respirasi yang terjadi dan
pasien paten dengan kriteria retraksi otot supraclavicular dan menetukan intervensi yang akan
hasil: interkostal diberikan
1. Irama nafas normal 3) Monitor suara napas tambahan 3)suara napas tambahan dapat menjadi
2. RR 16-24x/menit 4) Monitor pola napas indikator gangguan kepatenan jalan
3. Tidak ada secret 5) Kolaborasi pemberian oksigen napas yang tentunya akan
Airway suctioning berpengaruh terhadap kecukupan
1) Putuskan kapan dibutuhkan oral pertukaran udara.
dan/atau trakea suction 4)mengetahui permasalahan jalan
2) Auskultasi sura nafas sebelum dan napas yang dialami dan keefektifan
sesudah suction pola napas klien untuk memenuhi
3) Monitor status oksigen pasien (SaO2 kebutuhan oksigen tubuh.
dan SvO2) dan status hemodinamik 5)Meringankan kerja paru untuk
(MAP dan irama jantung) sebelum, memenuhi kebutuhan oksigen serta
saat, dan setelah suction memenuhi kebutuhan oksigen
dalam tubuh.
6)waktu tindakan suction yang tepat
membantu melapangan jalan nafas
pasien
7)Mengetahui adanya suara nafas
tambahan dan kefektifan jalan
nafas untuk memenuhi O2 pasien
8)Mengetahui adanya perubahan nilai
SaO2 dan satus hemodinamik, jika
terjadi perburukan suction bisa
dihentikan.
3. Defisit perawatan diri NOC : Perawatan diri mandi NIC : Membentu perawatan diri pasien 1)Memudahkan perawat untuk
Setelah dilakukan asuhan 1) Tempatkan alat-alat mandi di samping melakukan perawatan diri pada
keperawatan selama 1x30 tempat tidur pasien pasien
menit pasien terlihat bersih 2) Bantu pasien membersihkan tubuhnya 2)Memberikan bantuan pada pasien
dengan kriteria hasil : 3) Lakukan oral hygiene. yang mengalami keterbatasan fisik
4) Memantau integritas kulit pasien
1. Tubuh terlihat bersih dan 3)Mengurangi bau mulut pada pasien
segar yang bedrest
2. Tubuh bebas dari bau dan 4)Mengetahui adanya kerusakan kulit
menjaga keutuhan kulit akibat bedrest