Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat
muncul sebagai akibat dari pemberian wewenang oleh manajer lebih kepada manajer
yang lebih rendah untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan otoritas secara
eksplisit dari manajer pemberi wewenang pada waktu wewenang tersebut akan
penyimpangan biaya yang diperlihatkan dalam laporan kinerja manajer, tetapi yang
terutama adalah sebagai manfaat dengan memberi informasi bagaimana kegiatan
ini diharapkan akan timbul motivasi bagi manajer untuk bekerja lebih efektif dan
efisien serta dapat melakukan tindakan korektif yang diperlukan agar hasil yang
perusahaan.
dipelajari garis wewenang dan tanggung jawab pembuatan keputusan sehingga dapat
sumbangan manajer tingkat tertentu dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
prinsip pengecualian.
h. Harus ditentukan denga jelas peranan kinerja manajemen terhadap struktur
dilakukan.
yang terukur, akan tetapi juga tentang informasi material dan energi yang
digunakan.
Konsep akuntansi manajemen lingkungan digunakan untuk melakukan
maupun manajemen serta arus data tentang bahan dan energi yang saling
limbah yang tidak berbahaya, dan meningkatkan penjualan karena penguatan citra
dicapai tahun ini. Dengan membandingkan keuntungan yang didapat dengan biaya
lingkungan yang terjadi dalam periode tertentu, dapat disusun suatu laporan keuangan
Laporan keuangan lingkungan dapat juga menjadi bagian dari laporan kemajuan
lingkungan yang disediakan bagi pihak pemegang saham setiap tahunnya. Berikut ini
IDENTIFIKASI MASALAH
tahun adalah 320.000 Kwh dengan jumlah biaya listrik tersebut sebesar
PT Bentara Kasih
Anggaran Penjualan, Januari 1990
Harg
Volume
a Jual
Produk Penjual Total
Per
an
Unit
2000
1000 200
A 00
3000
1000 300
B 00
5000
2000
Jumlah 00
Tabel 2.1
Anggaran Penjualan
PT Bentara Kasih
Anggaran Penjualan, Januari 1990
Har
Volume ga
Produk Penjual Jual Total
an Per
Unit
2280
A 1200 190
00
2880
B 900 320
00
5160
Jumlah 2100
00
Tabel 2.2
Realisasi Penjualan
BAB III
KAJIAN TEORI
3.1 Manajemen Akutansi Pertanggung jawaban
manajer harus dibebani tanggung jawab atas kinerjanya sendiri dan kinerja bawahannya.
sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan
yang terjadi.
a. Struktur Organisasi
untuk setiap unit kerja dari setiap tingkat manajemen selain itu harus
b. Anggaran
rencana kerja para manajer yang akan dilaksanakan dan sebagai dasar dalam
penilaian kerjanya.
c. Penggolongan Biaya
yang terjadi di dalam satu bagian dapat dikendalikan oleh manajer, maka
Setiap tingkatan manajemen merupakan pusat biaya dan akan dibebani dengan
terkendalikan dengan biaya yang tidak terkendalikan. Oleh karena biaya yang
harus digolongkan dan diberi kode sesuai dengan tingkatan manajemen yang
menerimanya.
adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat
pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk
manajer untuk berperan aktif dalam mencapai tujuan perusahaan secara efektif
dan efesien.
c. Penyusunan anggaran dalam akuntansi pertanggungjawaban adalah
berguna bagi pemimpin dalam penyusunan rencana kerja periode mendatang, baik untuk
keseluruhan.
Dari beberapa definisi yang dikemukan para ahli dapat disimpulkan bahwa tujuan
pertanggungjawaban itu sendiri adalah individu dalam organisasi ikut berperan serta
pertanggungjawaban.
c) Informasi akuntansi sebagai pemotivasi manager.
d) Informasi akuntansi memungkinkan pengelolaan aktivitas.
pengelolaan aktivitas.
a. Pencatatan
Pusat pertanggungjawaban akan mengumpulkan semua biaya yang terjadi pada pusat
b. Pelaporan
c. Pengawasan
otoritas terhadap kepala departemen sehingga mereka dapat mencapai tujuan operasi
departemen.
b. Menyediakan manajemen puncak dengan informasi (umumnya terhadap dasar
operasi.
sebagai berikut:
hanya bisa dilakukan dengan alasan yang tepat disertai keterangan yang jelas untuk
para pemakai.
c. Laporan harus cepat dan tepat waktu.
d. Laporan harus diterbitkan secara teratur.
e. Laporan harus mudah dimengerti.
f. Laporan harus memberikan perincian yang cukup namun tidak berlebihan.
g. Laporan harus memberi angka-angka yang dapat diperbandingkan
(perbandingan antara angka aktual dengan anggaran, atau antara standar yang
dalam departemen.
Ada empat tipe pusat pertanggungjawaban yang didasarkan kepada sifat masukan
dalam bentuk biaya dan sifat keluaran dalam bentuk pendapatan ataupun secara bersama-
Pusat biaya adalah suatu pusat pertanggungjawaban atas suatu unit organisasi
dalam suatu organisasi yang kinerja manajernya dinilai atas dasar beban biaya dalam pusat
Pusat biaya teknik, sebagian besar biayanya mempunyai hubungan fisik yang erat dan
nyata dengan keluaranya. Departemen produksi merupakan contoh pusat biaya teknik.
Manajer pusat biaya teknik beretanggung jawab atas efesiensi dan efektifitas pusat biaya
yang dipimpinnya.
Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak
mempunyai hubungan fisik yang erat dengan keluaranya. Departemen administrasi dan
kinerja manajerialnya dinilai atas dasar pendapatan dalam pusat pertanggungjawaban yang
dipimpinnya. Prestasi manajer pusat pendapatan diukur atas dasar pendapatan yang dicapai
oleh unitnya. Peniliaan prestasi manajernya dapat dilihat dari anggaran pendapatan yang
sempit. Oleh karena itu disarankan untuk menganalisis prestasi manajer atas laba bruto atau
manajernya dinilai atas dasar selisih pendapatan dengan beban biayanya dalam pusat
kinerja manajernya dinilai atas dasar pendapatan, beban dan sekaligus investasi (aktiva
pemerintah seagai dampak meluasnya polusi. Dengan adanya regulasi perusahaan merasa
sangat penting untuk menerapkan prinsip TQEM secara efektif, misalnya dengan
mencakup:
a. Akutansi keuangan (pembukuan, neraca, konsolidasi, auditing dari laporan keuangan dan
laporan)
b. Akutansi biaya (disebut juga akutansi manajemen)
c. Statstik perusahaan dan indicator (orientasi masa lalu)
d. Penganggaran (orientasi masa depan)
e. Penilaian investasi (orientasi massa depan)
atau lingungan dimana suatu perusahaan tidak menurut dan bertanggungjawab secara
hukum.
2. Akutansi manajemen lingkungan menempatkan penekanan tertentu pada akutansi untuk
biaya-biaya lingkungan.
3. Akutansi manajemen lingkungan meliputi tidak hanya lingkungan dan informasi lain,
informasi juga menjelaskan tentang arus dan ketentuan-ketentuan fisik dari bahan-bahan
dan energy.
4. Informasi akutansi manajemen lingkungan dapat digunakan pada kebanyakan jenis-jenis
dari aktivitas dapat digunakan pada kebanyakan jenis-jenis dari aktivitas manajemen atau
dan pengaruh biaya lain akutansi manajemen lingkungan menempatkan pada satu
penekanan tertentu pada materi dan materi memandu biaya karena : 1) penggunaan
energy air dan materi, seperti halnya hasil dari limbah dan emisi, secata langsung terkait
merukan satu pemicu biaya utama pada beberapa organisasi. Contoh yang paling nyata
dari dampak lingkungan adalah hasil dari limbah dan emisi, yang dapat mempengaruhi
kesehatan manusia dan ekosistem alam. Lingkup luas kedua dari bahan terkait dampak
lingkungan adalah dapak potensial dari produk fisik (termasuk dengan produk dan
kemasan) yang dihasilkan oleh suatu pabrik. Untuk secara efektif mengatur dan
mengurangi dampak lingkungan yang potensial dari limbah dan emisi, sebaik seperti
setiap produk fisik, organisasi harus memiliki data yang akurat pada jumlah dan tujuan
dari seluruh energy, air, dan materi yang digunakan untuk mendukung aktivitas ini.
Informasi akutansi fisik ini tidak menyediakan semua data yang diperlukan untuk seccara
efektif mengelola seluruh dampak lingkungan potensial, tetapi informasi pokok adalah
dan pelaporan nasional, dan telah mempengaruhi jenis lingkungan terkait biaya yang
informasi keuangan penting lainnya yang memerlukan efektivitas biaya untuk mengukur
lingkungan adalah sebuah dorongan untuk melihat biaya pembelian dari seluruh sumber
Contoh dari beberapa biaya terkait dengan lingkungan dan manfaat bagi akuntansi manajemen
lingkungan meliputi : pencegahan polusi, design untuk lingkungan, penilaian daur hidup
lingkungan atau pembiayaan / design, jaringan manajemen lingkungan, pembeliaan dengan sarat
lingkungan, evaluasi kinerja lingkungan dan tolak ukur, pelaporan kinerja lingkungan. Oleh
karena itu, akuntansi manajemen lingkungan bukan hanya suatu alat manajemen lingkungan
diantara banyak alat-alat lainnya, akuntansi manajemen lingkungan adalah suatu himpunan yang
luas dari prinsip-prinsip dan pendekatan yang mempersiapkan arus bahan-bahan, energi dan
biaya.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Manajemen Akutansi Pertanggungjawaban
Berikut merupakan jawaban berdasarkan contoh soal yang terdapat dalam
PT Bentara Kasih
Rencana Anggaran Penjualan, Januari 1990
Harg
Volume
a Jual
Produk Penjual Total
Per
an
Unit
2000
1000 200
A 00
3000
1000 300
B 00
5000
2000
Jumlah 00
PT Bentara Kasih
Realisasi Anggaran Penjualan, Januari 1990
Har
Volume ga
Produk Penjual Jual Total
an Per
Unit
2280
A 1200 190
00
2880
B 900 320
00
5160
Jumlah 2100
00
DAFTAR PUSTAKA
Fita, Fione 2011, Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Salah Satu Dasar
Penilaian Prestasi Manajemen pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk, Diakses
pada tanggal 25 Agustus 2013, dari
http:// ejour nal.unsrat.ac.id/index.php/index/search/authors/view?firstName=Fione& m
iddleNa me=Fita&lastName=Pangow&affiliation=Universitas%20Sam%20Ratulangi
%20Manado&country=ID.
Hansen, D. R., Mowen, M.M. 2009, Akuntansi Manajerial, Salemba Empat, Jakarta
Krimiaji, Aryani, Y Anni 2011, Akuntansi Manajemen, Edisi Kedua, UPP STIM YKPN,
Yogyakarta.
Mulyadi 2007, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi Ketiga, Salemba
Empat,Jakarta
Pratiwi, Mega Pratiwi. 2013. Akuntansi Lingkungan Sebagai Strategi Pengelolaan dan
Pengungkapan Tanggung Jawab Lingkungan Pada Perusahaan Manufaktur. (diakses
24 februari 2017)