Está en la página 1de 4

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Setiap makhluk hidup di bumi tak tak dapat terpisahkan dengan air. Salah satu sumber
kehidupan terpenting di dunia ini yang menjadi faktor penentuan kehidupan manusia adalah
air, dan kebanyakan industri tidak akan dapat berjalan tanpa adanya air. Permintaan air
minum di Negara Indonesia pun selalu meningkat seiring dengan meningkatnya angka
populasi penduduk dan meningkatnya kebutuhan air di bidang industri (Mohajit, 2010).
Keberadaan air di muka bumi ini sangatlah berlimpah, seperti air tanah, danau, sungai, lautan,
hingga yang terbesar ialah samudera. Namun, tidak seluruhnya sumber air tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai kebutuhan hidup manusia. Salah satu jenis air permukaan yang banyak
dimanfaatkan di Indonesia adalah air sungai. Hal ini karena di Indonesia banyak terdapat
sungai besar yang dapat digunakan sebagai sumber baku untuk air minum.

Air menjadi sangat vital karena air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang sangat
mendasar bagi manusia karena diperlukan terus-menerus untuk kegiatan sehari-harinya untuk
bertahan hidup. Ketersediaan air bersih ini harus mencukupi baik dari segi kualitas, kuantitas,
maupun kontinuitas (Yuniati, 2014). Dibutuhkan sebuah pengolahan air terlebih dahulu, agar
air tidak menyebabkan penyakit, dan air tersebut hendaknya diusahakan memenuhi
persyaratan-persyaratan kesehatan, setidak-tidaknya diusahakan mendekati persyaratan yang
tercantum dalam Permenkes No 907/MENKES/SK/VII/2002., Peraturan Pemerintah No. 82
tahun 2001, Peraturan Menteri Kesehatan No 416 Tahun 1990 dan Permenkes RI
No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Air yang sehat harus
mempunyai persyaratan secara fisik, kimia dan bakteriologis (Notoatmodjo, 2003).
Pengolahan air merupakan sebuah proses untuk menghilangkan zat pencemar yang berasal
dari sumber air baku, seperti pengolahan secara fisik, kimia, dan biologi untuk menghilangkan
zat pencemar fisik, kimia, maupun biologi. Tujuan utama dari pengolahan air adalah untuk
memulihkan air yang tercemar dan membuatnya aman untuk dikonsumsi oleh manusia,
dengan menghilangkan dan membunuh bakteri patogen serta menghilangkan rasa, bau, warna,
logam terlarut yang berlebih, dan pencemar lainnya (Mohammed dkk., 2012).

1 Laporan Laboratorium Teknik Lingkungan (Sedimentasi)


Karakteristik air terutama air sungai, sebelum dilakukan pengolahan biasanya memiliki
konsentrasi TSS yang tinggi. Salah satu unit yang berfungsi untuk menurunkan konsentrasi
kekeruhan dan padatan tersuspensi ialah sedimentasi. Tujuan proses sedimentasi secara umum
pada pengolahan air konvensional ialah untuk mengurangi padatan yang terbawa setelah
proses koagulasi dan flokulasi. Aplikasi berikutnya adalah menghilangkan padatan berat yang
terendapkan dari air baku sehingga menghilangkan kekeruhan dan mengurangi beban dan
proses pengolahan selanjutnya (AWWA, 1990).

Beberapa padatan tersuspensi ini dapat langsung menggendap karena gaya gravitasi. Partikel
ini tidak mengalami perubahan bentuk, ukuran, maupun berat selama menjalani proses
pengendapan atau disebut juga partikel mandiri (discrete particle). Namun beberapa juga ada
yang sulit mengendap yang tersuspensi dalam air berupa partikel bebas dan koloid dengan
-7 -1
ukuran sangat kecil yaitu 10 mm-10 mm. Karena dimensinya inilah maka partikel tidak
dapat diendapkan secara langsung. Maka dari itu, butuh adanya teknologi agar padatan
tersuspensi tersebut dapat cepat mengendap, yaitu proses koagulasi dengan penambahan
koagulan agar partikel koloid berinteraksi membentuk partikel flok yang lebih besar, sehingga
dapat dilihat bagaimana partikel koloid/flok tersebut mengendap, yaitu dengan melihat
konsentrasi suspended solid pada beberapa titik berbeda dalam kurun waktu tertentu
(pengendapan tipe II). Pemilihan koagulan dan dosis koagulan yang tepat dapat dilakukan
dengan jar test. Data yang diperoleh nantinya dapat digunakan sebagai data input
perancangan unit prasedimentasi dan unit sedimentasi.

Selain metode sedimentasi konvensional, pada praktiknya, sebagai upaya untuk meningkatkan
efisiensi pengendapan, seringkali digunakan plate settler. Plate settler merupakan peralatan
pengendapan multi settler, sebagai pengembangan dari bak sedimentasi konvensional yang
telah dibangun sebelumnya. Bila plate settler ditambahkan pada bak sedimentasi maka dapat
menambah kapasitas dan memperbaiki kualitas effluen. Oleh karena itu, penelitian ini juga
bertujuan untuk membandingkan efisiensi penyisihan TSS dan turbidity, bak sedimentasi
dengan atau tanpa plate settler.

2 Laporan Laboratorium Teknik Lingkungan (Sedimentasi)


I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Sedimentasi Tipe I
Maksud dari percobaan laboratorium ini adalah untuk memahami prinsip dan proses
sedimentasi tipe I. Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Mengukur nilai turbidity dan total suspended solid (TSS) pada proses sedimentasi tipe I
2. Mengetahui total removal dari proses pengendapan partikel discrete dari sumber air baku
(air Sungai Cikapundung Dago Giri)
3. Menentukan waktu detensi dan desain bak sedimentasi I berdasarkan data yang telah
didapat dari percobaan di laboratorium.
4. Membandingkan desain yang didapat dari perhitungan bak sedimentasi I dengan kriteria
desain

1.2.2 Sedimentasi Tipe II


Maksud dari percobaan laboratorium ini adalah untuk memahami prinsip dan proses
sedimentasi tipe II. Tujuan dari percobaan sedimentasi tipe II adalah :
1. Mengukur nilai turbidity dan total suspended solid (TSS) pada proses sedimentasi tipe I
2. Menentukan dosis optimum yang akan digunakan untuk menyisihkan koloid pada air baku
(air Sungai Cikapundung) dengan menggunakan uji Jar Test.
3. Mengetahui proses koagulasi-flokulasi skala laboratorium untuk menurunkan kekeruhan
dengan menggunakan metoda Jar Test.
4. Mengetahui jumlah produksi lumpur hasil koagulasi flokulasi dari masing masing
koagulan
5. Menentukan waktu detensi dan surface loading pada efisiensi penyisihan 65 %
6. Menentukan persen penyisihan partikel flokulen dari suatu sumber air baku
7. Mengetahui waktu detensi dan desain dari bak Sedimentasi tipe II
8. Mengevaluasi desain dimensi perhitungan bak sedimentasi II dengan kriteria desain

1.2.3 Sedimentasi Dengan dan Tanpa Plate Settler


Maksud dari percobaan laboratorium ini adalah untuk memahami prinsip dan proses
sedimentasi tipe II. Tujuan dari percobaan sedimentasi tipe II adalah :
1. Mengetahui prinsip kerja dan proses yang terjadi pada bak sedimentasi menggunakan plate
settler dengan bak sedimentasi tanpa plate settler
2. Mengetahui pengaruh peningkatan efisiensi sedimentasi menggunakan plate settler.
3. Mengidentifikasi pengaruh penggunaan plate settler dalam proses pengendapan.

I.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari laporan ini mencakup :

3 Laporan Laboratorium Teknik Lingkungan (Sedimentasi)


1. Melakukan proses sedimentasi tipe I dan tipe II yang diaplikasikan pada sampel aliran
Sungai Cikapundung. Sampel yang digunakan merupakan jenis grab sampel (sampel
sesaat).
2. Pengukuran kekeruhan dan total solid pada sampel sehingga dapat ditentukan persen
penyisihannya (R).
3. Koagulan yang digunakan ialah PAC dan Aluminium Sulfat
4. Jenis koagulan dipilih dengan mempertimbangkan efisiensi removal, volume lumpur, dan
harga koagulan.
5. Melakukan analisa terhadap proses sedimentasi dengan dan tanpa menggunakan plate
settler.

I.4 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang permasalahan dan landasan pemikiran topik
dilakukannya penelitian. Bab ini terdiri dari latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup
yang akan diteliti, dan sistematika penulisan laporan penelitian ini.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang teori-teori dasar yang berhubungan dengan penelitian yang akan dipakai
sebagai dasar dari analisis yang akan dilakukan pada percobaan ini.
Bab III Metodologi Penelitian
Bab ini membahas tentang metodologi pemecahan masalah, langkah-langkah yang dilakukan
dalam penelitian ini, cara pengambilan dan pengolahan data, dan metode analisis yang
digunakan dalam penelitian.
Bab V Hasil Dan Pembahasan
Bab ini berisi pengolahan data dan hasil penelitian yang diperoleh serta analisis dan
pembahasannya.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran terkait penelitian yang telah dilakukan.

4 Laporan Laboratorium Teknik Lingkungan (Sedimentasi)

También podría gustarte