Está en la página 1de 7

Transportasi, Globalisasi dan Perdagangan Internasional

Penulis : Dr. Jean-Paul Rodrigue


( hal 4 6 )

Volume barang dan jasa yang diperdagangkan antar negara adalah menarik
pangsa pasar yang berkembang, terutama dengan menawarkan peluang
pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah baru dengan mengurangi biaya
beragam dari barang manufaktur. Pada tahun 2007, perdagangan
internasional untuk pertama kalinya berhasil melampaui 50% dari GDP
global, mengalami peningkatan dua kali lipat sejak tahun 1950.

3. Fasilitas Perdagangan
Fasilitas perdagangan ini meliputi bagaimana prosedur untuk mengatur
pergerakan barang di pasar internasional dapat ditingkatkan. Hal ini
tergantung pada pengurangan biaya umum perdagangan, yang
menganggap transaksi, tarif, transportasi dan waktu yang dikeluarkan,
sering dicap sebagai "Empat Ts ( Four TS )" di perdagangan
internasional. PBB memperkirakan bahwa untuk negara-negara
berkembang pengurangan 10% biaya transportasi dapat disertai
dengan pertumbuhan sekitar 20% dalam perdagangan internasional
dan domestik. Dengan demikian, kemampuan untuk bersaing dalam
ekonomi global tergantung pada sistem transportasi serta fasilitasi
kerangka kegiatan perdagangan termasuk:
Berbasis Distribusi : Sebuah sistem transportasi angkutan
multimoda dan intermoda yang terdiri dari moda, infrastruktur dan
terminal yang membentang di seluruh dunia. Ini menjamin
kapasitas fisik untuk mendukung perdagangan dan rantai pasokan
nya
Berbasis Peraturan : Meliputi prosedur kepabeanan, tarif,
peraturan dan penanganan dokumentasi. Peraturan ini memastikan
bahwa arus perdagangan harus mematuhi aturan dan peraturan
yurisdiksi di lintas negara. Izin lintas batas, khususnya di negara-
negara berkembang, bisa menjadi hambatan perdagangan dengan
berbagai penundaan, kemacetan dan lamanya waktu tunggu
Berbasis Transaksi : Kegiatan yang berhubungan dengan
perbankan, keuangan, hukum dan asuransi dapat diselesaikan
dengan cepat. Kegiatan ini memastikan bahwa penjual barang dan
jasa disepakati menerima kompensasi dimana pembeli memiliki
jalur hukum jika hasil dari transaksi tersebut dinilai tidak
memuaskan atau dapat diasuransikan jika barang tersebut hilang
sebagian atau seluruhnya.

Kualitas, biaya, dan efisiensi layanan ini mempengaruhi lingkungan


perdagangan serta biaya keseluruhan terkait dengan perdagangan
barang internasional. Banyak faktor yang menjadi konduktif bisa
memfasilitasi perdagangan dalam beberapa dekade terakhir, termasuk
proses integrasi, standardisasi, sistem produksi, efisiensi transportasi
dan efisiensi transaksional :

Proses Integrasi, seperti munculnya blok ekonomi dan penurunan


tarif pada skala global melalui perjanjian, perdagangan yang
dipromosikan sebagai rezim regulasi yang harmonis. Salah satu
ukuran langsung dari integrasi ini berkaitan dengan penundaan
kustom ( custom delays ), yang bisa menjadi hambatan
perdagangan yang signifikan karena menambah ketidakpastian
dalam manajemen rantai pasokan. Semakin tinggi tingkat integrasi
ekonomi, semakin besar kemungkinan unsur-unsur yang
bersangkutan diperdagangkan. Perdagangan internasional telah
difasilitasi oleh serangkaian factor integrase ekonomi terkait dengan
level pertumbuhan, hasil dari proses ini seperti Perjanjian
perdagangan bebas antara Uni Eropa atau Amerika Utara. Kapasitas
transaksional yang difasilitasi dengan pengembangan jaringan
transportasi dan penyesuaian arus perdagangan diikuti dengan
peningkatan. Proses integrasi juga terjadi di skala lokal dengan
diciptakannya zona perdagangan bebas di mana daerah diberikan
struktur pemerintahan yang berbeda dalam rangka untuk
mempromosikan perdagangan, khususnya kegiatan yang
berorientasi ekspor. Dalam hal ini, proses integrasi tidak seragam
karena hanya sebagian dari suatu wilayah yang terlibat. Cina
adalah contoh yang menonjol dimana pengaturan zona ekonomi
khususnya beroperasi di bawah rezim yang memiliki peraturan
berbeda.
Standardisasi menyangkut pengaturan kerangka umum dan bisa
juga referensi dari informasi umum. Standar untuk fasilitas
perdagangan dibutuhkan karena bisa mendapatkan keuntungan
dari barang dan jasa yang handal, mampu dioperasikan dan
kompatibel yang menyebabkan biaya produksi, distribusi dan
pemeliharaan yang lebih rendah. Standar ukuran yang diterima
secara global (sistem metrik) dan pengembangan teknologi
informasi akhirnya menyebabkan sistem operasi dan telekomunikasi
umum. Meskipun demikian kontainer yang dianggap sebagai
standar internasional paling signifikan untuk fasilitasi perdagangan.
Dengan menawarkan unit muatan yang dapat ditangani oleh setiap
moda dan terminal dengan peralatan yang tepat, menyebabkan
akses ke perdagangan internasional semakin meningkat.
Sistem produksi yang lebih fleksibel dan terpasang (lihat konsep
3). Hal ini lebih efektif untuk mempertahankan jaringan geografis
yang beragam, yang mendukung pertukaran komoditas, suku
cadang dan layanan. Teknologi informasi telah memainkan peran
dengan memfasilitasi transaksi dan pengelolaan operasi bisnis yang
kompleks. Investasi langsung dari luar negeri sering dikaitkan
dengan globalisasi produksi seperti perusahaan berinvestasi di luar
negeri untuk mencari biaya produksi yang lebih rendah dan pasar
baru. Cina adalah contoh terkemuka dari proses tersebut, yang
setara dengan ketersediaan barang dan jasa yang dapat
diperdagangkan di pasar global.
Efisiensi Transportasi meningkat secara signifikan karena
layanan inovasi dan perbaikan dalam moda transportasi dan
prasarana dalam hal kapasitas produksi. Pelabuhan sangat penting
dalam konteks seperti itu karena tempat ini merupakan pintu masuk
untuk perdagangan internasional melalui jaringan pelayaran
maritim. Akibatnya, pengalihan komoditas, suku cadang dan barang
semakin membaik. Penurunan biaya transportasi tidak lebih dari
meningkatkan perdagangan; juga dapat membantu mengubah
lokasi kegiatan ekonomi. Namun, masalah transportasi lintas batas
tetap lebih baik dibahas dalam hal kapasitas, efisiensi dan
keamanan.
Efisiensi Transaksional. Sektor keuangan juga memainkan peran
penting dalam mengintegrasikan perdagangan global, yaitu dengan
menyediakan modal investasi dan kredit untuk transaksi komersial
internasional. Misalnya, surat kredit dapat diterbitkan berdasarkan
kontrak ekspor. Eksportir dapat menerima jaminan pembayaran dari
bank sampai pelanggan mengkonfirmasi transaksi pada saat
pengiriman. Hal ini sangat penting karena pengiriman transaksi
melalui perdagangan internasional membutuhkan waktu beberapa
minggu karena melibatkan kondisi jarak tempuh yang jauh. Selama
transfer, secara umum bahwa kargo tersebut diasuransikan bila
terjadi kerusakan, pencurian atau penundaan. Sistem keuangan
global memungkinkan untuk mengkonversi mata uang sesuai
dengan kurs yang umum dan ditetapkan oleh kekuatan pasar,
sementara beberapa mata uang, seperti Cina Yuan, ditetapkan oleh
kebijakan moneter tertentu. Kebijakan moneter ini dapat menjadi
alat, meskipun diperdebatkan, penggunaan ini mempengaruhi
perdagangan.

4. Aliran Perdagangan Global


Sifat perdagangan internasional telah berubah, terutama dengan
munculnya istilah Rantai Nilai Global ( Global Value Chains ) dan
melibatkan perantara perdagangan barang tersebut. Tren ini jelas
mencerminkan strategi perusahaan multinasional atas posisi aset
produksi mereka dalam rangka menurunkan biaya dan
memaksimalkan peluang pasar baru. Perdagangan internasional
sedemikian rupa telah berkembang lebih cepat daripada global
merchandise production, dengan kompleksitas yang tumbuh dari
sistem distribusi yang didukung dengan konsep Supply Chain
Management.

Struktur pada arus perdagangan global telah bergeser dengan banyak


negara berkembang yang memiliki partisipasi dalam perdagangan
internasional dengan meningkatnya pangsa pasar manufaktur.
Globalisasi tumbuh dari arus barang-barang hasil manufaktur pada
perdagangan internasional. Sejak 1950, tren perdagangan minyak
bumi dan barang curah kering ( dry bulk ) mengalami penurunan.
Baru-baru ini, pangsa pasar bahan bakar minyak mengalami
peningkatan dalam perdagangan terutama kenaikan harga energy.
Arus perdagangan lain yang muncul menyangkut peningkatan impor
dari sumber daya negara berkembang, yaitu energi dan produk
komoditas pertanian. Ini merupakan indikasi dari diversifikasi ekonomi
yang meningkatkan standar hidup.

Ada fluktuasi yang cukup signifikan dalam perdagang internasional


terkait siklus pertumbuhan ekonomi dan resesi yaitu fluktuasi harga
bahan baku, peristiwa geopolitik dan keuangan. Secara geografis
perdagangan internasional masih tetap didominasi oleh beberapa blok
besar ekonomi, yaitu Amerika Utara, Eropa dan Jepang ( serta Korea
Selatan dan Taiwan ), yang sering disebut Tiga Serangkai. Kekuatan
ekonomi Amerika Serikat, Jerman dan Jepang menguasai seperempat
dari seluruh perdagangan global, dan supremasi ini ditantang oleh
negara-negara berkembang

Selanjutnya, negara-negara G7 menguasai setengah dari perdagangan


global, dominasi ini telah bertahan lebih dari 100 tahun. Sebuah
bagian tumbuh sedang diperhitungkan oleh negara-negara
berkembang di Asia, dengan Cina yang memiliki pertumbuhan paling
signifikan baik secara absolut maupun relative. Perubahan-perubahan
secara geografis dan ekonomi juga tercermin atas perdagangan Trans-
Samudera dengan Trans-Pasifik yang pertumbuhan nya lebih cepat
daripada perdagangan Trans-Atlantik.

Neo-Merkantilisme adalah refleksi dari aliran perdagangan global


beberapa negara yang aktif mengejar kebijakan pembangunan
ekonomi berorientasi ekspor dengan menggunakan pembanguna
infrastruktur, subsidi dan nilai tukar sebagai alat. Strategi ini diikuti
oleh negara-negara berkembang dimana terjadi ketidakseimbangan
antara pertumbuhan secara fisik dan arus modal pada perdagangan
internasional. Hal ini pernah terjadi pada struktur perdagangan
Kontainer di Amerika, dimana terjadi perbedaan antara komposisi
ekspor dan impor. Namun ketidakseimbangan ini harus dilihat secara
hati-hati karena produk tersebut dirakit dilokasi dengan biaya rendah
dan diekspor ke pasar utama. Dalam statistik perdagangan
internasional, lokasi diasumsikan sebagai nilai penuh barang jadi yang
diimpor ke tempat lain, sementara itu hal tersebut hanya berkontribusi
sebagian kecil dari total nilai tambah. Salah satu contohnya adalah
perangkat elektronik

Regionalisasi menjadi salah satu fitur yang dominan dalam


perdagangan global karena sebagian besar perdagangan internasional
memiliki konotasi regional ( wilayah ), terbentuk oleh kedekatan dan
pembentukan blok ekonomi seperti NAFTA dan Uni Eropa. Entitas
ekonomi ini lebih dekat, semakin besar kemungkinan mereka untuk
berdagang karena biaya transportasi yang lebih rendah, keterlambatan
pengiriman bisa dikurangi, prosedur kepabeanan lebih cepat, serta
bahasa dan budaya. Hubungan dagang paling intens adalah di Eropa
Barat dan Amerika Utara, dan tren yang berkembang baru-baru ini
yang melibatkan antara negara Asia terutama Jepang, China, Korea
dan Taiwan sebagai bagian perdagangan global yang terintegrasi

También podría gustarte