Está en la página 1de 15

DIABETES MELITUS DAN INFEKSI

Diposkan oleh Darman Rasyid Baido di 21.51 Jumat, 28 Januari 2011 Label: Artikel Ilmu Penyakit Dalam

Oleh : Prof dr John MF Adam Sp PD

Bagian Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran UNHAS

Pendahuluan

Adalah suatu kenyataan bahwa penderita diabetes melitus lebih sering mengalami

infeksi baik oleh bakteri, jamur, maupun virus dibandingkan dengan populasi bukan

diabetes . Penyebab dari kondisi ini belum jelas tetapi adalah suatu kenyataan bahwa

pada kulit penderita diabetes melitus lebih banyak ditemukan bakteri stafilokokus, dan

kandida lebih banyak ditemukan pada daerah mulut dan mukosa genital dibandingkan

dengan mereka yang bukan penderita diabetes melitus .

Di negara yang sedang berkembang dimana tingkat kesadaran kesehatan belum begitu

baik, infeksi masih merupakan penyebab utama penderita rawat inap di rumah sakit.

Pada satu penelitian di Makasar mengenai sebab rawat inap pada penderita diabetes

melitus, ternyata penyebab infeksi merupakan sebab utama, dimana sekitar 45 %

diantaranya dengan kaki diabetes infeksi . Hal yang sama dilaporkan oleh Pattiiha dkk

yang meneliti sebab masuk rumah sakit penderita diabetes melitus yang dirawat inap di

rumah sakit umum. Menurut kepustakaan barat infeksi yang paling sering adalah infeksi

saluran kemih.

Infeksi pada diabetes melitus khususnya pada mereka dengan kendali glikemik yang

buruk, dan pada penderita usia lanjut sering mempunyai perlangsungan klinik yang

berat, misalnya infeksi saluran nafas dan saluran kemih, sehingga membutuhkan

perawatan rumah sakit dan penggunaan antibiotik yang spectrum luas.

Penyebab kerentanan diabetes melitus terhadap infeksi


Meningkatnya kepekaan terhadap infeksi pada diabetes melitus disebabkan oleh

berbagai faktor (multifaktorial), baik yang disebabkan oleh hiperglikemi maupun

gangguan immunitas. Salah satu bukti bahwa hiperglikemi sebagai salah satu penyebab

rentannya infeksi pada diabetes melitus ialah pada penderita dengan ketoasidosis

dimana ditemukan hiperglikemi berat sering ditemukan komplikasi infeksi. Beberapa hal

dapat menerangkan hiperglikemi sebagai penyebab kerentanan infeksi pada diabetes

melitus, yaitu :

1. Pembawa kuman

Penderita diabetes melitus ternyata lebih banyak kuman, jamur yang mengidap di

tubuhnya. Sebagai contoh penderita diabetes melitus khususnya wanita sering disertai

dengan infeksi jamur pada alat genitalia. Penderita dengan kendali glikemik yang

buruk sering dengan infeksi pada gigi dan mulut. Pada keadaan hiperglikemi kuman gram

positif akan lebih subur tumbuhnya, sedang gram negatif kurang .

2. Gangguan fungsi sel neutrofil dan monosit

Hiperglikemi dapat mengakibatkan gangguan fungsi neutrofil

dan monosit. Gangguannya dapat berupa :

a. Pergerakan - chemotaxis

Neutrofil dan monosit pada diabetes melitus terutama pada

keadaan hiperglikemi mempunyai pergerakan yang lebih lambat.

Beberapa peneliti bahkan menyebut bahwa pada penderita

diabetes melitus terlepas dari hiperglikemi atau tidak,

sel neutrofil dan monosit berperilaku malas dan disebut lazy

leucocyte disorder .

b. Kemampuan melengket menurun

Hiperglikemi juga menyebabkan menurunnya kemampuan

melengketnya neutrofil dan monosit dengan demikian akan

mengurangi daya kerja kerja sel tersebut.

c. Kemampuan fagositosis menurun

d. Menurunnya kemampuan membunuh kuman (killing).


Setelah neutrofil menangkap kuman (setelah proses fagositosis) maka kuman akan

dibunuh. Proses pembunuhan kuman (killing proses) terjadi pada keadaan oksidatif dan

non-oksidatif. Pada awal proses pembunuhan kuman selalu dimulai dengan tahap oksidatif

dan menggunakan radikal bebas toksik (toxic free radicals) seperti superoksida,

hydrogen peroksida. Dalam keadaan normal glukosa yang masuk ke dalam sel neutrofil

akan dimetabolisme melalui hexose monomonophosphate shunt (HMP shunt). Proses HMP-

shunt ini akan menghasilkan NADPH yang dibutuhkan untuk menghasilkan radikal bebas

superoksida dan hidrogen peroksida yang dibutuhkan pada proses membunuh kuman. Pada

keadaan hiperglikemi maka sebagian dari glukosa akan dimetabolisme melalui jalur

polyol (polyol pathway). Enzim aldose reduktase yang berperan pada jalur polyol akan

menggunakan NADPH, dengan demikan produksi superoksida dan hydrogen peroksida akan

menurun dan berakibat menurunnya proses pembunuhan kuman.

JENIS INFEKSI Pada tabel 1 dapat dilihat jenis infeksi yang sering ditemukan pada

penderita diabetes melitus. Pengalaman di klinik kami infeksi yang paling sering

adalah kaki diabetes infeksi, infeksi saluran kemih dan saluran nafas.

Tabel 1. Jenis infeksi yang sering ditemukan pada penderita diabetes.


Infeksi bakteri Infeksi jamur

_____________________________________________________________

Sistitis emphysematous Invasive candidiasis

Nekrosis pappilare Skin and mucosac

Necrotizing fasciitis Central nervous system

Kaki diabetes infeksi

Piliahan antibiotik

Jenis kuman yang paling sering menyebabkan infeksi pada diabetes melitus adalah

stafilokokus aureus. Tidak jarang penderita diabetes melitus disertai dengan infeksi

kuman ganda sehingga membutuhkan terapi kombinasi. Pada kaki diabetes infeksi,

sebelum mendapat hasil biakan kuman dan tes kepekaan maka terapi yang digunakan di

klinik adalah blind first line yaitu sefalosporin generasi kedua /tiga (claforan),

metronidazol, dan obat ketiga dapat clindamycin atau quinolon.(tabel 2)

Tabel 2. Kombinasi antibiotik pada infeksi berat.

Kombinasi pertama kombinasi kedua

_________________________________________________

Cephalosporin (klaforan) Cephalosporin

Flucloxacillin / clindamicyn Aminoglycocide / Quinolone

Mettronidazole Mettronidazole

Pengalaman dengan ticlopidin

Dalam beberapa tahun terakhir telah banyak dilaporkan terjadinya infeksi berat khususnya di rumah sakit

yang disebabkan oleh gram positif cocci terutama staphylococci, yang ternyata resisten terhadap antibiotik

yang biasa digunakan. Meningkatnya insidens resisten stafilokokus aureus (MRSA) dan stafilokokus

epidermedis (MRSE) terhadap methicillin menimbulkan pertanyaan apakah masih ada manfaat menggunakan
anti biotik penicillin dan sephalosporin.

Adalah suatu kenyataan bahwa banyak kuman yang resisten terhadap B-lactamase dan

aminoglikosida. Terutama pada kasus-kasus infeksi berat yang sangat sulit diobati

seperti pada endokarditis, oesteomyelitis, sepsis dan abses, dimana kondisi ini

dapat ditemukan pada penderita diabetes melitus khususnya yang kendali glikemik buruk

dengan hiperglikemi. Pada tahun 1970-an Dengan diperkenalkannya teicoplanin

(targocid), kasus-kasus MRSA dan MRSE dapat diobati. Aktifitas anti bakteri dari

teicoplanin adalah spesifik yaitu untuk kuman gram positif baik aerob maupun anaerob.

Obat ini sangat bermanfaat untuk mengobati sepsis dan infeksi berat lainnya khususnya

stafilokokus epidermidis dan coagulase negatif stafilokokus lainnya.

Ringkasan

Diabetes melitus sering disertai dengan infeksi dan tidak jarang dengan infeksi

berat / sepsis. Diketahui penderita diabetes mempunyai kerentanan terhadap infeksi

baik bakteri jamur maupun virus. Penyebab kerentanan terhadap infeksi bersifat

multifaktorial. Diketahui bahwa hiperglikemi dapat menyebabkan perubahan pada sel

netrofil maupun monosit dalam hal menurunya kemampuan pergerakan, penempelan dan

fagositosis sel. Selain itu kemampuan membunuh kuman berkurang. Dalam tahun tahun

terakhir telah dilaporkan banyak infeksi berat khususnya yang di rumah sakit yang

resisten terhadap obat-obat penicillin dan sephalosporin terutama kuman stafilokokus

aureus dan stafilokokus epidermidis yang resisten terhadap methicillin (MRSA, MRSE).

Obat teicoplanin (targocid) yang mempunyai aktifitas anti bakteri untuk kuman gram

positif baik aerob maupun anaerob. Obat ini sangat bermanfaat untuk mengobati sepsis

dan infeksi berat lainnya khususnya stafilokokus epidermidis dan coagulase negatif

stafilokokus lainnya.

Daftar pustaka

1. Wilson R. M. Infections and Diabetes. In Chronic

Complications of Diabetes. Edited By John C.Pickup &


Gareth Williams, Blackweel Scientific Publications, Oxford,

1994, 282-88.

2. Adam J.M.F, Tjindi M.R.. Sebab utama Rawat Nginap Penderita

Diabetes Melitus pada beberapa Rumah Sakit. Buku Naskah

Lengkap II KONAS II PERKENI, Surabaya 1989, 36 44.

3. Pattiiha M.Z, Supit T.M.J, Nachrawy T, Adam J.M.F. Sebab

Utama Rawat Inap Penderita Diabetes Melitus Usia Lanjut di

RSU Ternate. Dalam Kumpulan Naskah Lengkap dan Kongres

Nasional IV Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, editor

John M.F.Adam dkk. Ujungpandang, 1997, 261 67.

4. Johnston C. L.W. Infection and Diabetes Mellitus. In Texbook

of Diabetes, Volume 2, Second Edition, Edites By John Pickup

and Gareth Williams, Blackweel Science Ltd, Oxford, 1997,

70.1 70.14.

5. Schoenbaum S.C. Infection in Diabetes. In Clinical Diabetes

Mellitus, W.B. Saunders Company, Philadelphia, 1982,

327 32.

6. Jones R.L., Peterson C.M. Hematologic Alterations in Diabetes

Mellitus. In Diabetes Mellitus, Edited by Jay S.Skyler,

George F.Cahill, Jr.,M.D.New York, 1981, 179 92.

Faktor Penyebab Utama Dan Jenis Luka Diabetes


Melitus
Luka Diabetes
Faktor dan Penyebab Utama Penyakit Diabetes dan Jenis Luka
Diabetes

Diabetes atau yang acap didengar sebagai kencing manis adalah salah satu penyakit kronis yang dapat mematikan.
Penderitanya pun sudah menembus angka 382 juta tahun ini. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang
memiliki gaya hidup kurang sehat serta kurangnya berolahraga. Sebagian besar orang beranggapan bahwa
penyakit ini hanya disebabkan oleh faktor keturunan. Akan tetapi, bukan hanya itu saja, melainkan banyak unsur-
unsur lain penyebab diabetes.

Apakah Anda Tahu Penyebab Diabetes?

Penyebab dasar dari penyakit diabetes adalah terganggunya kerja


hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Hormon ini sangat penting bagi tubuh sebagai pengatur
metabolisme glukosa dalam darah. Ketika kerja hormon sudah terganggu, maka kadar gula dalam darah meningkat
yang dikenal dengan sebutan hyperglycemia. Selain faktor dari dalam tubuh, faktor dari luar juga sangat
berpengaruh. Berikut beberapa faktor luar yang dapat meningkatkan resiko terkena penyakit diabetes :

Faktor keturunan, Faktor ini adalah faktor utama yang dapat


menyebabkan diabetes. Resikonya akan lebih tinggi bagi orang-orang yang memiliki orang tua atau silsilah
keluarga yang memiliki diabetes. Akan tetapi, tidak 100 persen penderita diabetes berasal dari keluarganya.
Obesitas, Kelebihan berat badan yang semakin menjadi-jadi juga dapat menimbulkan resiko terkena
diabetes. Hal ini disebabkan oleh lebihnya berat badan yang dapat mengganggu kerja insulin pada tubuh.
Kurangnya olah raga, Kurangnya aktifitas fisik juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab penyakit
diabetes. Kurangnya kerja fisik menyebabkan kadar gula yang kita konsumsi akan lama terpakai. Akibatnya,
prevelansi kadar gula dalam darah akan semakin meningkat.
Pola makan, Ini adalah faktor simple yang sering diremehkan, tetapi dapat mengundang penyakit diabetes.
Pola makan yang tidak sehat dan teratur dapat menimbulkan kondisi buruk pada tubuh. Kondisi ini pun akan
mengganggu kerja hormon. Seperti pola makan yang berlemak dan mengkonsumsi karbohidrat yang
berlebihan akan meningkatkan resiko untuk terkena diabetes.

Faktor-faktor tersebut harus sangat diperhatikan, apalagi bagi orang-orang yang keluarganya memiliki sejarah
dengan penyakit ganas yang satu ini. Jika sudah terkena diabetes, akan sangat sulit untuk menyembuhkanya.
Apalagi jika sudah terkena komplikasi, seperti komplikasi luka diabetes. Akibatnya bisa sangat fatal, dari amputasi
sampai kematian.

Memahami Jenis Luka Diabetes Pada Penderita Diabetes


Luka ini adalah jenis luka diabetes rawan diderita oleh penderita diabetes.

Mulanya, luka ini termasuk luka ringan yang belum terlalu mengganggu. Tapi lambat laun, luka ringan ini berkembang
dan menyebar dan menjadi komplikasi luka diabetes atau Gangren. Jika sudah sampai tahap ini, maka
penyembuhan jenis luka diabetes ini akan sulit untuk dilakukan. Perkembangan jenis luka diabetes ini tentu saja
dipengaruhi oleh meningginya kadar gula pada penderita diabetes. Akibat terganggunya produksi insulin dan kerja
hormon insulin , darah pun terpenuhi oleh gula yang tidak berhasil dimanfaatkan menjadi cadangan makanan dan
energi untuk tubuh. Gula dalam darah inilah yang menyebabkan kesuburan perkembangan bakteri dan jamur yang
terdapat pada area luka. Bakteri dan jamur tersebut tidak akan mengakibatkan menjadi Ganggren jika
perkembangan bakteri aerob dan bakteri anaerob memiliki jumlah yang seimbang. Namun karena terdapatnya gula
dalam darah, perkembangan bakteri ini menjadi tidak seimbang. Hal inilah yang menyebabkan jenis luka diabetes
tersebut sulit untuk sembuh.
Penyebab Utama Luka Diabetes Karena Kurangnya Hormon Insulin
Di Dalam Tubuh

Pada dasarnya penyebab utama jenis luka diabetes tersebut adalah


terganggunya produksi dan fungsi serta kerja hormon insulin. Kedua permasalahan ini berdampak besar yaitu
peningkatan kadar gula yang cukup drastis. Meningkatnya kadar gula dalam darah secara otomatis menyebabkan
banyaknya gula yang ikut dalam aliran darah. Hal ini tidak berdampak baik bagi tubuh. Ketika gula ikut dengan aliran
darah, otomatis akan menyumbat aliran pembuluh darah. Apabila pembuluh darah tersumbat, pastinya akan
mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Jika tekanan darah meningkat, akan memberikan dampak negative ke
beberapa organ penting lainya seperti, jantung, ginjal dan saraf. Inilah yang menyebabkan terjadinya komplikasi
pada penderita diabetes. Jenis luka diabetes ini biasanya terdapat pada kaki. Bermula dari telapak, pergelangan atau
ujung kaki, lalu jika tidak ditindak lanjuti dengan cepat, maka akan menjalar dan berkembang menaiki bagian atas
kaki. Jika sudah sampai tahap ini, maka kemungkinan terburuknya adalah amputasi bahkan kematian. Kaki penderita
diabetes sering mendapatkan gangguan peredaran darah atau dalam istilah medik disebut vascular serta gangguan
persarafan atau neuropati yang dapat menyebabkan luka diabetes. Kedua hal ini ditambah dengan infeksi luka dapat

mengakibatkan bertambah sulitnya proses penyembuhan. Banyak orang yang


percaya bahwa berjalan tanpa alas kaki dapat merangsang peredaran darah. Beberapa dari mereka bahkan berjalan
di atas kerikil yang tajam. Hal ini akan cukup berbahaya bagi penderita diabetes. Apalagi sampai terluka pada bagian
telapak kaki yang dapat menimbulkan jenis luka diabetes tersebut. Padahal, trauma atau luka pada kaki dapat
disebabkan oleh hal-hal biasa, seperti menggunting kuku yang terlalu pendek, menggunakan sepatu yang kekecilan
atau tidak pas, karena benda tajam, terkena benda panas dan sebagainya. Kekebalan tubuh yang menurun juga
dapat memicu terjadinya jenis luka diabetes ini. Tidak terkendalinya infeksi menimbulkan efek penyebaran dan
melebar. Bahkan sampai mengenai otot dan tulang. Ketika tulang sudah terkena infeksi, dibutuhkan antibiotik
khusus. Karena antbiotik biasa tidak dapat menembus tulang. Apabila luka sudah terlalu lebar, maka kulit perlu
digantikan. Biasanya dokter akan menyarankan untuk mengambil dari kulit lain. Atau jika jenis luka diabetes ini sudah
terlalu lebar, maka jalan satu-satunya adalah amputasi.
Kebiasaan Pasien Penderita Luka Diabetes

Dari pengalaman beberapa rumah sakit, penderita jenis luka diabetes ini
datang berobat ketika sudah parah atau dalam keadaan yang sudah terlambat. Biasanya pasien menangani sendiri
lukanya dengan obat merah atau obat rumahan lainya. Ketika sudah tidak bisa diobati sendiri, barulah biasanya
penderita mendatangi dokter. Ketika saat itu, jenis luka diabetes tersebut sudah parah dan biasanya diharuskan
untuk dirawat di rumah sakit. Perawatan dan pencegahan jenis luka diabetes dibawah ini juga bisa diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Saat mencuci kaki, perhatikan apakah ada terdapat hal yang


mencurigakan. Apakah terdapat bercak merah, luka, kuku yang menusuk, kapalan, kulit kering dan pecah-
pecah atau melepuh. Lihat juga apakah ada kulit kaki yang berubah warna menjadi kehitaman . Jika iya, hal ini
menandakan aliran darah yang tidak lancar dan buruk. Keadaan ini butuh penanganan segera.
Penderita diabetes sangatlah sensitive, maka agar jenis luka diabetessemacam itu tidak terjadi,
guntinglah kuku kaki secara teratur dan usahakan dengan aliran lurus. Kikirlah setelahnya. Jangan biarkan
terdapat ujung-ujung lancip pada kuku kaki.
Untuk tidak memperparah jenis luka diabetes, gunakan alas kaki yang nyaman untuk kaki. Baik ketika di
dalam rumah atau pun diluar rumah. Alas kaki haruslah sesuai dengan ukuran kaki. Jangan kekecilan atau
kebesaran. Karena hal ini dapat membuat kaki lecet.
Jagalah agar aliran darah ke kaki anda agar tetap baik. Angkatlah kaki saat duduk lalu gerakan jari-jari kaki
selama kurang lebih lima menit. Satu lagi, jangan melipat kaki anda dalam jangka waktu yang terlalu lama.
Cara Pengobatan Semua Jenis Luka Diabetes

Seperti yang dikatakan sebelumnya, jika sudah terkena luka diabetes


akan sangat membebani. Apalagi ancaman akan amputasi kaki yang menghantui. Tapi kekhawatiran tersebut bisa
diminimalisir dengan obat kompres untuk luka diabetes, TNO. Obat ini sangat mudah digunakan dan harganya pun
cukup terjangkau. Selain itu, TNO juga bisa digunakan untuk diminum. Kualitas dan mutunya pun telah
direkomendasikan oleh banyak penderita diabetes lainnya.

You may also like:

Salep Luka Diabetes Apa Yang Paling Manjur Untuk Luka Diabetes?

Menangani Luka Kaki Diabetes Yang Tidak Kunjung Sembuh

Apa Manfaat Madu Untuk Mengobati Luka Diabetes Gangren?

Apa Saja Obat Luka Diabetes Tradisional Yang Mesti Digunakan Untuk Para Penderita?
Penyebab Kenapa Luka Diabetes Susah Sembuh

Waspada Pada Diabetes Luka Sukar Sembuh

Tips Mujarab Cara Mengeringkan Luka Diabetes Yang Basah

Mengetahui Ciri Ciri Luka Diabetes Sebagai Metode Deteksi Dini Diabetes

Luka Diabetes Mudah Sekali Disembuhkan, Selamatkan


Penderita Diabetes Dari Amputasi Luka Diabetes

Agar Luka Yang Selalu Basah Menjadi Cepat Kering

Agar Luka Yang Terbuka Lebih Cepat Menutup

Agar Penderita Diabetes Dapat Terhindari Dari Amputasi

Sembuh Dari Luka Diabetes - Asmiati

Gejala penyakit Diabetes Melitus Type 2 (DM2) yang


saya alami dimulai sekitar dua tahun yang lalu, ketika saya merasa cepat letih, sering buang
air kecil siang ataupun malam, rasa pusing yang datang tiba-tiba dan kesemutan pada
jari kaki. Saya pergi berobat ke praktek dokter dan rumah sakit di Pekanbaru selama sekitar
dua tahun. Namun, gejala penyakit DM2 justru semakin parah. Puncaknya adalah pada
tanggal 5 Juli lalu ketika saya merasakan pusing kepala yang luar biasa, muntah-muntah
dan hampir seperti mau mati saja rasanya.Walaupun saya belum tahu bagaimana rasanya
mati. Saya dibawa suami ke rumah sakit swasta dalam keadaan gawat darurat. Pada waktu
diperiksa, kadar gula darah saya adalah 700mg% (sedangkan normalnya adalah 120mg%)
sehingga saya harus dirawat inap di RS selama 10 hari. Esok harinya, badan saya
merasa lemas karena kadar gula saya drop / turun tiba-tiba jadi 70mg% akibat terlalu
banyak mengonsumsi obat penurun kadar gula darah. Penurunan kadar gula darah yang
sangat drastis ini membahayakan diri saya sehingga saya diberi minum air gula supaya kadar
gula naik lagi. Keadaan saya pada waktu itu adalah betis kaki kanan saya menggelembung
dan menghitam, panas sekali rasanya. Sehingga dokter yang merawat mengharuskan
operasi untuk betis kaki kanan saya dan dikatakan untuk satu atau dua kali operasi
belum tentu bisa sembuh dan harus bersabar serta kemungkinan juga bisa
diamputasi. Mendengar keterangan dokter tersebut saya jadi ketakutan dan minta pulang
walaupun dalam keadaan sakit semakin parah karena saya tidak mendapatkan solusi yang
aman di RS tempat di rawat inap.

Pada waktu masih di RS ada teman yang membawakan TNO. Walaupun sering dihalangi oleh
perawat RS dan dikatakan nanti kalau ketahuan dokter akan dimarahi dan ini membuat saya
kesal. Setelah pulang dirumah, saya teringat bahwa kira-kira setahun yang lalu ada yang
pernah menawarkan TNO kepada suami saya dan katanya bisa membantu berbagai macam
penyakit kronis, termasuk DM2 yang saya derita. Saya minta suami saya ke tempat nya untuk
konsultasi tentang penyakit saya disertai foto betis kaki saya yang bengkak dan menghitam
(banyak nanah dan darah kotor di dalamnya). Saya disarankan mengompresnya TNO.

Setelah hari pertama saya mengompresnya dengan TNO, besoknya borok atau luka di
betis kaki kanan saya tersebut pecah dan mengeluarkan nanah dan darah kotor hampir
satu gelas. Selama 14 hari terus keluar nanah dan darah kotor, namun saya tetap
mengompresnya dengan TNO seperti yang disarankan dan akhirnya di hari ke 15 luka
diabetes di kaki saya mulai mengering. Pada tanggal 3 Oktober lalu, luka diabetes saya
sembuh 100% dan saya sangat berterima kasih sekali kepada TNO, sehingga luka diabetes
saya bisa sembuh total dan terhindar dari amputasi kaki. Kesembuhan ini tidak bisa dinilai
dengan uang. Terima kasih juga kepada perusahaan tetap jaya dan menolong jutaan orang di
Indonesia.
Testimoni Sriyati : Kaki Saya Tidak Jadi Diamputasi

Vonis amputasi sudah sempat dilayangkan pihak medis kepada Ibunda kami, Sriyati, ujar
M. S. Yahya, putra Sriyati yang menetap di Blitar, Jawa Timur. Sejak saya duduk dibangku
SMA, ibu sudah menderita kencing manis. Selama ini kami hanya mengupayakan upaya medis
sederhana dan pengobatan alternatif, untuk menanggulangi derita kencing manis yang ibu
alami.

Menjelang bulan puasa tahun lalu, kami dipertemukan dengan TNO sebagai mediasi
kesembuhan ibu.

Bulan puasa lalu menjadi puncak penderitaan ibu kami. Gula darah dalam tubuhnya
mencapai angka 474. Ibu sempat tak bisa berjalan karena bengkak dan luka dikakinya. Hal
tersebut juga membuatnya mendapatkan vonis amputasi oleh dokter. Sebuah solusi yang tidak
diinginkan oleh ibu kami dan kami semua. Sambil mencari alternatif pengobatan lain, kami
diperkenalkan oleh TNO Juice.

Sebulan kemudian, bengkak serta luka dikaki ibu berangsur-angsur membaik. ibu sudah
bisa berjalan, bahkan keluhan penglihatan dimatanya juga semakin berkurang. dari sinilah
saya yakin bahwa kandungan di dalam TNO Juice yang bisa mengatasi masalah luka diabetes
adalah benar adanya. Saya hanya ingin menekankan, jika Allah SWT menciptakan sesuatu
pasti ada manfaatnya, buah dari tahiti bisa menjadi penawar luka diabetes yang dialami ibu
saya.
Testimoni Ibu Kasminten : Luka Diabetes Langsung

Kering
Ibu Kasminten (82th) jatuh dari kamar mandi dan mengalami patah tulang pada
lengan sehingga harus dioperasi. Karena beliau menderita diabetes, bekas jahitan operasi
menjadi luka yang susah kering, memborok, gatal dan bernanah. Berbulan-bulan kami
sekeluarga sangat prihatin dengan keadaan ini. Apalagi keadaan beliau juga sangat lemah
sehingga harus sering berbaring dan menggunakan kursi roda. Hingga akhirnya saya mengenal
TNO dalam sebuah seminar di Sidoarjo. Awalnya saya tidak yakin dan tidak suka produk MLM.
Namun karena penjelasan produk yang masuk akal akhirnya kami mengompres TNO pada
lukanya.

Dua hari setelah mengompres luka dengan TNO luka mulai mengering meski belum
sempurna. Seminggu kemudian botol pertama habis, kami membelikan TNO lagi untuk beliau
dan kami sangat terkejut saat menjenguk beliau karena lukanya sudah sembuh, bersih
dan halus. Betapa bahagianya ayah saya ketika melihat Ibu nya sudah sehat kembali setelah
selama kurang lebih 6 bulan keadaannya sungguh memprihatinkan. Kini keadaan nenek saya
jauh lebih baik dari sebelumnya. Betapa bahagianya saya dan keluarga dengan keadaan
ini. Terima kasih Allah, terima kasih TNO.

También podría gustarte