Está en la página 1de 20

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN NYERI PADA PASIEN GASTRITIS


DI RUANG RKPD RSUD RATU ZALEHA MARTAPURA

Oleh:
Nelly Lidyawati
(NIM. PO7120213067)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PRODI D4 JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2015
I. PENGKAJIAN
A. Biodata
Nama : Ny. N
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/WNI
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Ruang Di Rawat : Penyakit Dalam Kelas II B
No.Reg : 29/31/92
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal Masuk RS : 28/12/14
Tanggal Pengkajian : 01/01/15
Diagnosa Medis : Sindrom Dispepsia dan Alfragia
Alamat : Jl. Pintu Air No. 15, Martapura
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. R
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/WNI
Pekerjaan : Supir
Alamat : Jl. Pintu Air No. 15, Martapura
Hubungan dengan Klien : Suami
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
a. Keluhan Saat MRS
1) Pusing, tidak mau makan
2) Pasien mengatakan keluhan utama saat masuk rumah sakit adalah pasien
merasakan nyeri pada ulu hati, pinggang dan bahu

b. Keluahan saat Pengkajian


1) Pasien mengatakan nyeri ulu hati, paha, pinggang dan bahu masih terasa.
2) Pasien mengatakan pasien kesulitan untuk duduk
3) Pasien mengatakan nyeri pada kedua kaki bagian paha atas dan panggul
4) Pasien mengatakan merasa mual saat melihat makanan
5) Pasien mengatakan sudah 4 hari pasien kesulitan BAB
6) Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena berisik
7) Pasien mengatakan adanya kulit yang terkelupas pada dahi pasien
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga pasien mengatakan pasien sudah 4 kali masuk rumah sakit
dengan kasus yang berbeda-beda. Pasien mengatakan pasien pernah
mengalami keguguran sebanyak 2 kali. Pasien juga mengatakan saat
melahirkan anak yang terakhir, pasien mengalami kenaikan tekanan darah
dan mempunyai penyakit hipertensi sampai sekarang sehingga saat
melahirkan hampir tidak sadarkan diri. Dan yang terakhir karena sakit perut
dan nyeri pada ulu hati.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pernah memiliki penyakit Hipertensi, gastritis,
dan kolesterol.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan adik pasien memiliki penyakit Asma.
5. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan pasien alergi terhadap udang.
D. Kebutuhan Fisik Dan Psikososial
1. Pola Kebiasaan Klien
a. Pola aktivitas Harian
1) Di rumah : Pasien mengatakan kegiatan saat di rumah sama seperti
Ibu rumah tangga yang lainnya (mis. Memasak, mencuci,
membersihkan rumah). Namun, beliau juga ikut serta dalam kelompok
arisan di sekitar lingkungan rumah beliau.
2) Di RS : Pasien mengatakan pasien tidak dapat melakukan kegiatan
hariannya seperti biasa, pasien berbaring di tempat tidur dan kadang
berjalan ke kamar mandi dengan dibantu suami.
b. Pola makan dan minum
1) Makan
a) Di Rumah : Makan teratur 3x1 hari, dengan porsi banyak 2 piring
dalam sekali makan. Pasien sangat menyukai makan makanan yang
ada terasi dan sambal. Pasien mengatakan tidak berani memakan
udang.
b) Di RS : Makan tidak teratur, pasien mengatakan pasien sedikit
makan 2-3 sendok dalam sekali makan. Pasien mengatakan mual
dan muntah saat makan, dan cepat merasa kenyang.
2) Minum
a) Di Rumah : Banyak, > 8 gelas/ hari, terutama minum Es Sirup.
b) Di Rs : Jarang minum, 4 gelas/hari, terpasang infus.
c. Pola istirahat tidur
1) Di Rumah : Pasien mengatakan pasien tidur 2x1 hari yaitu
siang dan malam. Lama tidur siang 2 jam, sedangkan malam >2 jam,
dan tidak mengalami kesulitan tidur.
2) Di RS : Pasien mengatakan tidak dapat tidur karena
lingkungan yang berisik.
d. Pola eliminasi
1) BAB
a) Di Rumah : 1-2 kali/hari, >100-120 ml/hari.
b) Di RS : tidak ada BAB selam 4 hari.
2) BAK
a) Di Rumah : sesuai dengan asupan cairan, >1500 ml/hari.
b) Di RS : jarang BAK 5 x/hari, jika BAK sangat sedikit,
<500 ml/hari. Dan air kencing berwarna kemerahan.
e. Pola personal hygiene
1) Di Rumah : Pasien mengatakan pasien mandi, keramas, sikat
gigi biasanya 2 kali sehari.
2) Di RS : tidak mandi, hanya menyeka tubuh dengan air
hangat, tidak keramas, dan pasien 2 kali sehari sikat gigi.
f. Data Psikologi, Sosiologi dan spiritual
1) Psikologi : Klien ramah, saat diajak berbicara pasien menanggapinya
dengan baik. Pasien tampak gelisah, cemas, dan menahan nyeri.
2) Sosial : Komunikasi dengan orang lain, khususnya tenaga
kesehatan baik dan ramah
3) Spiritual : Klien mengatakan klien tidak bisa menjalankan shalat 5
waktu seperti biasanya, karena kondisi kesehatan pasien.
E. Pemeriksaan Fisik
1 Keadaan Umum : Klien tampak lemah, gelisah, cemas dan menahan nyeri.
Posisi pasien hanya berbaring tidak mampu duduk dan terpasang infus pada
tangan kanan pasien.
a. Kesadaran : Compos Mentis
b. Vital sign :
1) TD : 130/100 mmHg (Hipertensi derajat I)
2) Temp : 36,7 0C
3) Nadi : 81x/menit (Normal, 60-100 x/menit)
4) RR : 24 x/menit (Kusmaul)
5) MAP : 2D + S/3 = 2 x 100 +130/3 = 330/3 = 110 mmHg (Normal
70-110 mmHg)
c. GCS :
1) E (respon buka mata) : 4 ( Spontan)
Saat di panggil namanya, pasien spontan membuka mata.
2) V (Respon Verbal) : 5 ( terorientasi)
Saat di tanya mengenai nama, umur, alamat dan keluhan pasien
menjawab dengan baik dan benar.
3) M (Respon Motorik) : 6 (Mematuhi Perintah)
Saat klien diminta untuk kerja sama dengan tenaga kesehatan untuk
melakukan tindakan, klien dapat melakukannya sesuai perintah.
4) Total GCS : 15
5) Kesimpulan : Kesadaran Compos Mentis yaitu sadar sepenuhnya, dapat
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekeliling.
2 Kepala
Kebersihan` : Bersih, tidak ada lesi
Bentuk Kepala : Simetris, tidak ada benjolan.
Keadaan rambut : Bersih, lemah, tidak rapuh, tidak rontok, tidak ada
uban.
Keadaan kulit kepala : Bersih, tidak kering, dan tidak berketombe.
Nyeri kepala/pusing : Tidak ada nyeri tekan pada kepala, ada pusing.
3 Mata
Kebersihan : Bersih, tidak ada kotoran
Peradangan : Tidak ada peradangan pada mata
Scelera : Kuning dan keruh
Pupil : Reflek cahaya baik, mengecil saat disinari cahaya.
Gerak bola mata : Normal, dapat mengikuti arah pergerakan tangan
Konjungtiva : Anemis
Lapang pandang :1800 , pasien mampu mengikuti arah pergerakan
tangan.
Reflek kornea :Reflek baik, berkedip secara spontan saat jari
mendekati mata.
Rasa nyeri : tidak ada nyeri tekan
Pemakaian alat Bantu : Memakai kaca mata saat membaca.
4 Hidung
Kebersihan : Bersih, tidak ada kotoran
Struktur :Simetris, lubang hidung tidak mengalami kelainan
dan tidak tersumbat.
Polip : tidak ada polip
Sinus : tidak ada tanda peradangan pada sinus
Perdarahan : tidak ada perdarahan
Peradangan : tidak ada peradangan
Fungsi penciuman :Baik, dapat menyebutkan bau alcohol saat
didekatkan alcohol pada hidung pasien.
5 Telinga
Kebersihan : Cukup bersih, ada kotoran di daun telinga
Struktur : Simetris, tidak terdapat benjolan
Nyeri : Tidak ada nyeri
Cairan : Tidak ada cairan
Tanda peradangan : Tidak ada tanda peradangan
Fungsi pendengaran : Normal, dapat mendengar suara jam tangan.
6 Mulut
Kebersihan : Bersih, tidak ada kotoran
Keadaan gigi :Lengkap, gigi terlihat putih, rapi, dan tidak
berlubang
Bibir : Agak kering, warna merah pucat
Mukosa Mulut : Agak kering
Lidah : Agak kering, warna merah
Problem menelan : Tidak ada masalah
Bicara : Tidak ada masalah
Fungsi mengunyah : Tidak terganggu, dapat mengunyah dengan baik
Fungsi pengecap : Masih bisa membedakan rasa pada makanan
7 Leher
Vena jugularis : Tidak ada pembesaran
Arteri karotis : Teraba, 75x/menit.
Pembesaran tiroid :Pergerakan tiroid tidak terlihat, tidak ada
pembesaran
Pembesaran limfe : Tidak ada pembesaran limfe
8 Dada
Bentuk dada : Normal, tidak ada benjolan
Pergerakan/
pengembangan torak : Simetris, saat kedua tangan diletakan ke dada
secara datar dan pasien bernapas, kedua tangan
terangkat secara bersamaan.
Batuk : Tidak ada batuk
Sputum : tidak ada sputum
Vokal premitus : Simetris, normal, ada getaran yang sama di seluruh
permukaan dada
Resonansi : Resonan, bunyi dada saat diperkusi sama.
Bunyi napas : Vesikuler, terdengar sama disemua lapang paru
Bunyi napas tambahan : tidak ada bunyi napas tambahan
9 Jantung
Denyut jantung : 81 x/menit
Nyeri dada : Tidak ada nyeri dada
Bunyi jantung : Cepat, terdengar S1 dan S2 tunggal
10 Abdomen
Warna kulit : Normal, bersih, tidak ada lesi
Bunyi peristaltic : peristaltik usus 19 x/menit
Keadaan permukaan abdomen : Normal, tidak ada lesi
Pembesaran abdomen : tidak ada pembesaran abdomen
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
11 Genitalia
Kebersihan : Bersih, tidak gatal dan tidak ada keputihan
Keadaan kandung kemih : tidak ada masalah
Pembesaran kelenjar : tidak ada pembesaran kelenjar
12 Ekstremitas atas dan bawah
a. Ekstremitas atas : tidak ada pembatasan gerak, tidak ada kekakuan
sendi.
b. Ekstrimitas bawah : Tidak ada pembatasan gerak, tidak ada kekakuan
sendi, hanya pasien mengaakan sakit di paha saat di tekan.
Skala Kekuatan otot

Keterangan :

5 5 5 = Pergerakan aktif melawan tahanan penuh tanpa


adanya kelelahan otot. (kekuatan otot normal)
4 = Pergerakan aktif melawan gravitas dan sedikit tahanan
3 = pergerakan aktif melawan grafitasi dan tidak melawan
tahanan
2 = pergerakan aktif bagian tubuh dengan mengeliminasi
gravitasi
1= kontraksi otot tidak terdeteksi
5 5

13 Kulit
Kebersihan : Bersih, tidak ada lesi
Struktur : Lembut, halus
Turgor : Kembali dengan cepat
Edema : Tidak ada pitting edema
Kelembaban : Lembab, tidak kering
Lesi : Tidak ada lesi
F. Data Penunjang
1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
a. Hematologi
1) Test Time : 28/12/2014 22:14:24
2) LED : 4 mm/Jam
Item Result Pro Unit Reference
WBC 6,10 10^3/uL 4,00-10,00
NEUT# 4,11 10^3/uL 2,00-7,00
LYMPH# 1,39 10^3/uL 0,80-4,00
MONO# 0,43 10^3/uL 0,12-0,80
EO# 0,13 10^3/uL 0,02-0,50
BASO# 0,04 10^3/uL 0,00-0,10
NEUT% 67,3 % 50,0-70,0
LYMPH% 23,0 % 20,0-40,0
MONO% 7,0 % 3,0-8,0
EO% 2,1 % 0,5-5,0
BASO% 0,6 % 0,0-1,0
RBC 5,77 10^6/uL 3,50-5,00
HGB 13,3 g/dL 11,0-15,0
HCT 44,1 % 35,0-50,0
MCV 76,4 fL 80,0-100,0
MCH 23,1 pg 27,0-34,0
MCHC 30,2 g/dL 32,0-36-0
PLT 159 10^3/uL 100-300
RDW-SD 43,2 fL 35,0-56,0
RDW-CV 14,5 % 11,0-16,0
PDW 16,1 fL 15,0-18,0
MPV 10,3 fL 7,0-13,0
P-LCR 29,3 % 13,0-43,0
PCT 0,164 % 0,100-0,280
b. Serologi
1) Hasil Reaksi Widal
2) Test Date : 28/12/2014
P. Ty. A-O
1: 80 1:160 1:320 1: 640
P. Ty. B-O
1: 80 1:160 1:320 1: 640
Ty. H
1: 80 1:160 1:320 1: 640
Ty. O
1: 80 1:160 1:320 1: 640

c. Parasitologi
1) Hasil Pemeriksaan Urinalisa
2) Test Date : 02/01/2015

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL


Warna Kuning Tua Kuning Muda
Kejernihan
Jernih Jernih
Ph 6 Asam
Berat Jenis 1,020 1003-10030
Protein (+2) Negatif
Reduksi
(-) Negatif
Urobilin (-) Segar, Negatif
Bilirubin (-) Negatif
Sedimen

Ephitel (+2) Positif


Leukosit
10-20 1-2/LPB
Eritrosi 4-6 0-1/LPB
Silinder/Cash Cash granular (+) Negatif
Kristal (-) Negatif
Tes Kehamilan Negatif
Titrasi test kehamilan Negatif
G. Pengobatan
Jenis Dosis Cara Pemberian
Infus NS drip Tramadol 16 tpm Intra vena
Pumpicel 1x 40 mg Intra vena
Ketorolak 3x 1 amp Intra vena
Tomit Kalau perlu Intra vena
Ciprofloxacin 2x 200 mg Intra Vena
Braxidin 3x1 tablet Oral
Mucosta 3x1 tablet Oral
Episan 3x 500 mg Oral
Frego 2x1 tablet Oral
Alganax 1x 0,5 mg Oral

1. Terapi
a. Diet : BTKTP (Bubur Tinggi Kalori Tinggi Protein)

II. ANALISA DATA


Hari/Tanggal Data Etiologi Masalah
Kamis Ds : Pasien mengatakan
01/01/15 nyeri pada seluruh tubuh,
terutama pada ulu hati, paha,
pinggang dan bahu. Nyeri
seperti ditekan. Pasien
mengatakan nyeri pada paha,
pinggang, dan bahu Mukosa
dirasakan terus menerus. lambung Nyeri Akut
Do : Pasien tampak gelisah, teriritasi
Pasien terus meletakan
tangan pada perutnya, tidak
mampu duduk, skala nyeri 6
(Sedang), TD :130/100, N :
81x/menit, RR :24 x/menit .

Ds : Pasien mengatakan
tidak bisa makan karena
mual, ada nyeri pada ulu hati, Ketidak-
Do : Pasien terlihat lemah, Masukan seimbangan
terlihat menghindari nutrient yang nutrisi kurang
makanan, mukosa mulut tidak adekuat dari
agak kering kebutuhan

Ds : Pasien mengatakan
sudah 4 hari pasien kesulitan
BAB, pusing dan nyeri pada
ulu hati.
Do : pasien telihat lemah dan
gelisah, bising usus Kurang
Konstipasi
hipoaktif, tidak dapat makan, aktivitas fisik
mual, perubahan pola
defekasi, penurunan
frekwensi BAB, penurunan
volume feses.

Prioritas Masalah
1. Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
masukan nutrient yang tidak adekuat
3. Konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas fisik

III. RENCANA KEPERAWATAN


NO DIAGNOSA TUJUAN RENCANA
INTERVENSI RASIONAL
1. Nyeri akut Setelah dilakukan NIC: 1. Untuk mengetahui
berhubungan tindakan a.Pain Management : kualitas nyeri
dengan keperawatan kepada 1) Lakukan pengkajian2. Untuk mengetahui
mukosa Ny. N selama 3x24 nyeri secara reaksi nyeri bagi
lambung jam untuk mengatasi komprehensif pasien
teriritasi nyeri, masalah termasuk lokasi,3. Untuk mengetahui
pasien teratasi karakteristik, durasi, apa yang dapat
dengan kriteria frekuensi, kualitas, memperburuk
hasil : dan factor presipitasi. nyeri
a.Mampu mengontrol 2) Observasi reaksi4. Untuk menentukan
nyeri (tahu nonverbal dari pengobatan yang
penyebab nyeri, ketidaknyamanan tepat untuk pasien
mampumenggunak 3) Kaji kultur yang5. Mengalihkan
an teknik mempengaruhi respon perhatian pasien
nonfarmakologi nyeri 6. Mengurangi
untuk mengurangi 4) Evaluasi bersama pengaruh nyeri
nyeri, mencari pasien dan tim terhadap pasien
bantuan) kesehatan lain tentang7. Untuk menentukan
b.Melaporkan bahwa ketidakefektifan pengobatan yang
nyeri berkurang kontrol nyeri masa sesuai dengan
dengan lampau pasien
menggunakan 5) Bantu pasien dan8. Untuk menentukan
manajemen nyeri keluarga untuk perencanaan
c.Mampu mengenali mencari dan keperawatan yang
nyeri (skala, menemukan sesuai dengan
intensitas, dukungan pasien
frekuensi dan 6) Kontrol lingkungan9. Mengurangi nyeri
tanda nyeri) yang dapat pasien tanpa obat-
d.Mengatakan rasa mempengaruhi nyeri obatan
nyaman setelah seperti suhu ruangan, 10. Untuk
nyeri berkurang. pencahayaan dan mengurangi
kebisingan nyeri dengan
7) Pilih dan lakukan obat-obatan
penanganan nyeri 11. Mengurangi
(farmakologi, non nyeri dengan
farmakologi dan inter istirahat
personal) 12. Memberikan
8) Kaji tipe dan sumber obat yang
nyeri untuk sesuai dengan
menentukan dosis
intervensi 13. Untuk
9) Ajarkan tentang mengetahui
teknik non adakah alergi
farmakologi obat pada
10) Berikan analgetik pasien
untuk mengurangi 14. Untuk
nyeri mengurangi
11) Tingkatkan istirahat nyeri pada
b. Analgesic pasien
Administration
1) Cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
2) Cek riwayat alergi
3) Berikan analgesik
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
2. Ketidakseimb Setelah dilakukan NIC : 1. Untuk
tindakan Nutrition menghindari
angan nutrisi
keperawatan kepada Management makanan yang
kurang dari Ny. N selama 2x24 1. Kaji adanya alergi bisa
jam untuk mengatasi makanan memperburuk
kebutuhan
ketidakseimbangan 2. Kolaborasi dengan keadaan pasien
berhubungan nutrisi kurang dari ahli gizi untuk 2. Untuk
kebutuhan, masalah menentukan jumlah membatasi
dengan
pasien teratasi kalori dan nutrisi kalori dan nutrisi
masukan dengan kriteria yang dibutuhkan pasien.
hasil : pasien. 3. Memberi
nutrient yang
a. Mampu 3. Yakinkan diet yang pengetahuan
tidak adekuat mengidentifikasi dimakan pada pasien dan
kebutuhan nutrisi mengandung tinggi keluarga agar
b. Tidak ada tanda serat untuk mencegah dapat memenuhi
tanda malnutrisi konstipasi seratnya.
c. Tidak terjadi 4. Berikan makanan 4. Membatasi
penurunan berat yang terpilih ( sudah makanan pasien.
badan yang dikonsultasikan 5. Agar pasien
berarti dengan ahli gizi) Memberi
5. Berikan informasi pengetahuan
tentang kebutuhan mengenai
nutrisi pentingnya
6. Kaji kemampuan memenuhi
pasien untuk kebutuhan
mendapatkan nutrisi nutrisi setiap
yang dibutuhkan harinya.
6. Mengetahui
keadaan
ekonomi pasien,
mudah atau
tidaknya
mendapatkan
nutrisi yang
dibutuhkan.
3 Konstipasi Setelah dilakukan NIC : 1. Untuk
berhubungan tindakan Constipation/impactio mengetahui tanda
dengan keperawatan kepada n management dan gejala pada
kurang Ny. N selama 1x24 1. Kaji tanda dan gejala pasien
aktivitas fisik jam untuk mengatasi konstipasi 2. Untuk
kelebihan volume 2. Kaji fases : mengetahui
cairan, masalah frekwensi, kualitas fases
pasien teratasi konsistensi, dan 3. Untuk memenuhi
dengan kriteria volume cairan pada
hasil : 3. Dukung intake cairan pasien
a. Bebas dari 4. Kolaborasikan 4. Untuk pemberian
ketidaknyamanan pemberian laksatif obat yang sesuai
dan konstipasi 5. Pantau tanda-tanda pada pasien
b.Mengidentifikasi dan gejala konstipasi 5. Untuk
indicator untuk 6. Mendorong mengetahui
mencegah meningkatkan asupan setiap perubahan
konstipasi cairan, kecuali tanda-tanda
c. Fases lunak dan dikontraindikasikan konstipasi pada
berbentuk 7. Evaluasi profil obat pasien
untuk efek samping 6. Untuk
gastrointestinal mengetahui efek
8. Anjurkan samping obat
pasien/keluarga untuk pada pasien
diet tinggi serat 7. Untuk memenuhi
9. Anjurkan pasien / cairan pada
keluarga pada pasien
hubungan asupan 8. Untuk memenuhi
diet, olahraga, dan asupan serat pada
cairan pasien
sembelit/impaksi 9. Agar pasien
10. Menyarankan pasien mampu untuk
untuk berkonsultasi beraktivitas
dengan dokter jika sendiri, dan
sembelit atau melatih otot
impaksi terus ada. abdomen
10. Untuk
pengobatan lebih
lanjut
IV. CATATAN KEPERAWATAN
HARI HARI/TG DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KE- L
1 Kamis, 1 Nyeri akut 1. Melakukan S : Pasien mengatakan
Januari berhubungan pengkajian nyerimsh nyeri pada seluruh
2015 dengan secara komprehensif tubuh, terutama pada
mukosa termasuk lokasi,ulu hati, paha, pinggang
lambung karakteristik, durasi, dan bahu. Nyeri seperti
teriritasi frekuensi, kualitas, ditekan. Pasien
dan factor presipitasi. mengatakan nyeri pada
2. Mengobservasi reaksi paha, pinggang, dan
nonverbal daribahu dirasakan terus
ketidaknyamanan menerus.
3. Mengkaji kultur yang O: Pasien tampak
mempengaruhi respon gelisah, Pasien terus
nyeri meletakan tangan pada
4. Mengevaluasi perutnya, tidak mampu
bersama pasien dan duduk, skala nyeri 7
tim kesehatan lain (sakit sekali), TD :
tentang 130/100, N :81x/menit,
ketidakefektifan RR :24 x/menit .
kontrol nyeri masa A: masalah belum
lampau teratasi
5. Mengkaji tipe dan P : Lanjutkan intervensi
sumber nyeri untuk 1. Menganjurkan
menentukan pasien untuk
intervensi meningkatkan
6. Menganjurkan pasien istirahat
untuk meningkatkan 2. Mengontrol
istirahat lingkungan yang
7. Memeriksa instruksi dapat
dokter tentang jenis mempengaruhi nyeri
obat, dosis, dan seperti suhu
frekuensi ruangan,
8. memilih dan pencahayaan dan
melakukan kebisingan
penanganan nyeri3. Mengajarkan
(farmakologi, non tentang teknik non
farmakologi dan inter farmakologi
personal) 4. Kolaborasi dengan
9. Mengkaji riwayat Tim Medis untuk
alergi pada pasien memberikan obat
analgetik
Ketidakseimb 1.Mengkaji adanya alergi S : Pasien mengatakan
makanan tidak bisa makan karena
angan nutrisi
2.Memberikan informasi masih mual, dan ada
kurang dari tentang kebutuhan nyeri pada ulu hati.
nutrisi O: Pasien terlihat
kebutuhan 3.Mengkaji kemampuan lemah, terlihat
pasien untuk menghindari makanan,
berhubungan
mendapatkan nutrisi mukosa mulut agak
dengan yang dibutuhkan kering
A : Masalah belum
masukan
teratasi
nutrient yang P : Lanjutkan Intervensi
1.Memberikan informasi
tidak adekuat
tentang kebutuhan
nutrisi
2.Berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan diet yang
tepat untuk pasien.
Konstipasi 1.Mengkaji tanda dan S : Pasien mengatakan
berhubungan gejala konstipasi sudah 4 hari pasien
dengan 2.Mengkaji fases : kesulitan BAB, pusing
kurang frekwensi, konsistensi, dan nyeri pada ulu hati.
aktivitas fisik dan volume O : pasien telihat lemah
3.Menganjurkan pasien dan gelisah, bising usus
untuk banyak minum hipoaktif, tidak dapat
4.Memantau tanda-tanda makan, mual,
dan gejala konstipasi perubahan pola
5.Memeriksa profil obat defekasi, penurunan
untuk efek samping frekwensi BAB,
gastrointestinal penurunan volume
6.Menganjurkan feses.
pasien/keluarga untuk A : masalah belum
diet tinggi serat, yaitu teratasi
memakan buah-buahan P : Lanjutkan Intervensi
seperti pisang dan 1.Menganjurkan pasien
ketela untuk banyak minum
7.Menganjurkan pasien 2.Menganjurkan
untuk meningkatkan pasien/keluarga untuk
aktivitasnya, yaitu diet tinggi serat, yaitu
bergerak kekiri dan memakan buah-
kanan di tempat tidur, buahan seperti pisang
duduk di tempat tidur dan ketela
dan berjalan ke toilet. 3.Menganjurkan pasien
. untuk meningkatkan
aktivitasnya, yaitu
bergerak kekiri dan
kanan di tempat tidur,
duduk di tempat tidur
dan berjalan ke toilet.
4.Berkolaborasi dengan
tim medis untuk
memberikan obat
laksatif

HARI HARI/TG DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KE- L
2 Jumat, 2 Nyeri akut 1. Menganjurkan pasien S : Pasien mengatakan
Januari berhubungan untuk meningkatkan nyeri punggung dan ulu
2015 dengan istirahat hati sudah berkurang,
mukosa 2. Mengontrol namun nyeri pada paha
lambung lingkungan yang dan pinggang masih
teriritasi dapat mempengaruhi terasa seperti digigit
nyeri seperti suhu semut.
ruangan, pencahayaan O : keadaan umum
dan kebisingan pasien masih
3. Mengajarkan tentang lemah,hanya berbaring
teknik non di tempat tidur, skala
farmakologi, yaitu nyeri 6 (sedang) TD :
meletakan bantal di 150/110, N :78x/menit,
bawah lutut, RR :15 x/menit .
mengompres A : Masalah belum
punggung yang sakit teratasi
dengan air es selama P : Lanjutkan
20 menit kemudian Intervensi
diseka dengan air 1.Memberikan obat
hangat. analgetik, yaitu :
4. Memberikan obat tramadol dan
analgetik, yaitu : ketorolac untuk
tramadol dan mengurangi nyeri
ketorolac untuk 2.Memberikan analgesik
mengurangi nyeri tepat waktu terutama
5. Memerikan analgesik saat nyeri hebat
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat

Ketidakseimb 1.Memberikan informasi S : Pasien mengatakan


tentang kebutuhan masih tidak nafsu
angan nutrisi
nutrisi makan, dan minum 8
kurang dari 2.Berkolaborasi dengan gelas sehari, mual dan
ahli gizi untuk muntah masih ada.
kebutuhan
menentukan jumlah O : Keadaan umum
berhubungan kalori dan nutrisi yang pasien masih lemah,
dibutuhkan pasien. terlihat masih
dengan
3.Meyakinkan diet yang menghindari makanan
masukan dimakan mengandung dan menunjukan
tinggi serat untuk adanya mual saat
nutrient yang
mencegah konstipasi. makanan didekatkan ke
tidak adekuat 4.Memberikan makanan pasien.
yang terpilih ( sudah A : masalah belum
dikonsultasikan dengan teratasi.
ahli gizi), yaitu diet P : lanjutkan intervensi
BTKP (Bubur Tinggi 1.Memberikan makanan
Kalori Tinggi Protein) yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi),
yaitu diet BTKP
(Bubur Tinggi Kalori
Tinggi Protein)

Konstipasi 1.Menganjurkan pasien S : Pasien mengatakan


berhubungan untuk banyak minum sudah bisa BAB, BAB
dengan air putih. sedikit dan tidak keras
kurang 2.Menganjurkan lagi.
aktivitas fisik pasien/keluarga untuk O : Keadaan umum
diet tinggi serat, yaitu pasien masih lemah,
memakan buah-buahan perut tidak kembung
seperti pisang dan lagi, bunyi pristaltik
ketela usus 22 x/menit.
3.Menganjurkan pasien A : Masalah teratasi
untuk meningkatkan sebagian
aktivitasnya, yaitu P: Lanjutkan Intervensi
bergerak kekiri dan 1.Menyarankan pasien
kanan di tempat tidur, untuk berkonsultasi
duduk di tempat tidur dengan dokter jika
dan berjalan ke toilet. sembelit atau impaksi
4.Menyarankan pasien terus ada
untuk berkonsultasi
dengan dokter jika
sembelit atau impaksi
terus ada

HARI HARI/TG DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KE- L
3 Sabtu, 3 Nyeri akut 1.Memberikan obat S : Pasien mengatakan
Januari berhubungan analgetik, yaitu : nyeri berkurang, hanya
2014 dengan tramadol dan ketorolac pada paha yang masih
mukosa untuk mengurangi terasa.
lambung nyeri O : Keadaan umum
teriritasi 2.Memberikan analgesik pasien masih lemah,
tepat waktu terutama namun sudah tidak
saat nyeri hebat menunjukan
kegelisahan dan sudah
tidak meringis
kesakitan lagi, skala
nyeri 6 (sedang).
A : Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan
Intervensi.
Ketidakseimb 1.Memberikan makanan S : Pasien mengatakan
yang terpilih ( sudah sudah bisa makan
angan nutrisi
dikonsultasikan dengan porsi, minum 8 gelas
kurang dari ahli gizi), yaitu diet sehari, mual muntah
BTKP (Bubur Tinggi sudah berkurang.
kebutuhan
Kalori Tinggi Protein) O : Keadaan umum
berhubungan masih lemah, duduk
masih dibantu keluarga,
dengan
menunjukan
masukan kemampuannya umtuk
makan sendiri.
nutrient yang
A : Masalah teraasi
tidak adekuat sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1.Memberikan makanan
yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi),
yaitu diet BTKP
(Bubur Tinggi Kalori
Tinggi Protein)
2.Berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
pasien.

Konstipasi 1.Menyarankan pasien S : Pasien Mengatakan


berhubungan untuk berkonsultasi sudah bisa BAB lancar
dengan dengan dokter jika dan tidak ada sembelit
kurang sembelit atau impaksi lagi
aktivitas fisik terus ada O : Keadaan umum
lemah, tidak terlihat
gelisah, bising usus 18
x/menit
A : Masalah Teratasi
P: Hentikan Intervensi
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Nelly Lidyawati
NIM : PO7120213067
Judul : Asuhan Keperawatan Gangguan Nyeri Pada Pasien Gastritis Di
RKPD RSUD Ratu Zaleha Martapura

Martapura, Januari 2015


Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Praktik

Agus Rachmadi, S.Pd, S.Kep,M.Si, Med Suriansyah

Kepala Ruangan

Suriansyah

También podría gustarte