Está en la página 1de 14

Pabrik Minuman Kasegaran Diduga Kuat

Ilegal
NASIONALXPOS.CO.ID, MANADO - Pabrik minuman beralkohol merk Kasegaran yang
diproduksi oleh UD. Sehat Sentosa diduga belum bisa dijamin sebagai minuman yang layak
dikonsumsi. Pasalnya, selain botol yang digunakan tak memenuhi syarat kesehatan karena tak
hygienis, kuat dugaan pabrik tersebut tidak memiliki quality control atau pengawasan kualitas
mutu minuman keras yang sesuai ketentuan dan standarisasi.

Akibatnya, minuman beralkohol yang banyak di gemari masyarakat itu, dapat digolongkan
sebagai minuman yang belum layak untuk dikonsumsi. Padahal, produksi minuman kenamaan di
Sulawesi Utara (Sulut) itu setiap harinya mencapai ribuan botol dan telah beredar luas sampai
keluar daerah.

Ini yang perlu dipertanyakan, karena setiap minuman beralkohol yang tidak memenuhi syarat
kesehatan sangat berbahaya bagi konsumennya,ujar tokoh masyarakat yang enggan disebutkan
namanya. Seharusnya pemerintah melalui instansi terkait harus lebih melakukan pengawasan
terhadap produsen minuman beralkohol, khususnya di Kota Manado.

Dari Informasi yang dikumpulkan, selain botol yang digunakan tak dicuci dengan baik, tak ada
pegawasan terhadap pengujian mutu, ditenggarai kandungan methanol yang biasa diberi nama
oleh masyarakat yakni Cap Tikus yang digunakan sebagai bahan dasar telah melebihi batas yang
ditetapkan yakni 0,5 persen. Dikhawatirkan dengan kelebihan kadar tersebut dapat
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada penggunanya.

Disamping itu, kadar alkohol yang tercantum dalam label yang terdapat pada botol Kasegaran
tak sesuai isi. Karena pada label tertulis 14 persen, namun kuat dugaan kadarnya mencapai 19
persen. Sedangkan dari hasil pantauan, setiap harinya Pabrik UD. Sentosa memproduksi kurang
lebih 20 ribu botol, yang jumlahnya sudah tidak sesuai lagi dengan ijin produksi yang telah
dikeluarkan oleh pemerintah.

Ditambah lagi, Miras Kasegaran yang keluar dari pabrik tersebut tidak dilengkapi pita cukai
sehingga rawan manipulasi pajak, untuk itu diharapkan kepada instansi terkait baik Balai POM
(Pengawasan Obat dan Makanan) pajak dan bea cukai agar dapat menindak tegas setiap
perusahaan yang melanggar aturan. (Mulyono
BLH Manado Pastikan Bahan Baku & Air Minuman KASEGARAN FO Bersih

TopikSulut.com,Manado Minuman khas yang menjadi salah satu Primadona di


Sulawesi Utara KASEGARAN FO dipastikan bersih dari kandungan kandungan yang
berbahaya. Hal ini dipastikan setelah Badan lingkungan Hidup Kota Manado turun
langsung di lokasi pabrik kasegaran yang tepatnya berada di Jl.Wayang Pusat Kota
Manado.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Manado melalui Kabid Pengawasan dan Pengendalian
Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Leidy Sekeon mengatakan UD.Sehat Sentosa sudah
mendapat kajian UKL dan UPL terkait AMDAL selain itu juga air yang dipakai serta bahan baku
pembuatan minuman kasegaran terus mendapat pengawasan secara rutin dan hingga saat ini
masih bersih dan aman dari kandungan berbahaya.

Setiap 6 bulan kami mengambil sample air di pabrik kasegaran dan hingga saat ini belum
ditemukan ada kandungan yang berbahaya yang tercampur di minuman kasegaran, proses
pengolahanya juga bersih karena bahan baku utamanya dari ramuan-ramuan yang alami, Jelas
Sekeon.

Sementara itu dari hasil pantauan menjelang bulan Desember para pembeli minuman kasegaran
mulai meningkat mengingat makin dekatnya Hari raya Natal & Tahun baru. (Enal)
Ormas Pemuda Siap Serang Pabrik
Kasegaran
Back To Homepage Subscribe To RSS Feed

September 09

15:03 2014

Manado Rentetan terjadinya kasus kriminal di Kota Manado dipicu akibat pengonsumsian
Minuman Keras (Miras) secara berlebihan. Dampak penyalagunaan Miras tersebut turut
berkontribusi dalam menciptakan keresahan masyarakat kota Tinutuan ini.

Setelah kami melakukan pengkajian dan menelusuri secara seksama penyebab terjadinya
tawuran dan tindak kriminal di Kota Manado, ternyata Miras merupakan faktor dibalik rentetan
kejadian yang telah memakan korban jiwa ini, tandas Yudistira Nusril, ketua Gerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (GMII) Sulut itu.

Lanjutnya, setelah dilakukan pertemuan perwakilan seluruh ormas pemuda bersama pemerintah
kota menghasilkan perlu adanya langkah tegas dalam meminimalisir peredaran Miras dan
keberadaan perusahaan Miras di Kota Manado.

Sejumlah ormas pemuda sudah melakukan pertemuan dengan pihak pemerintah kota. Dan
dalam pembicaraannya, setelah menganalisa beragam kasus yang terjadi diketahui akar
persoalannya karena miras. Jadi kami menyepakati agar peredaran miras perlu ada perhatian
khusus. Makanya dalam waktu dekat, semua elemen dan ormas pemuda akan mendesak pemilik
pabrik miras yang salah satunya Kasegaran untuk membatasi jumlah miras yang produksi,
tegasnya.

Ia pun mengkritisi keberadaan pabrik Kasegaran yang berada di tengah Kota Manado dan
berdekatan dengan sejumlah rumah ibadah yang berada di wilayah Kecamatan Wenang tepatnya
kampung cina.

Kami juga mempertegas larangan yang adanya pabrik miras di tengah kota. Karena sesuai
aturan perusahaan industri apapun tidak dibenarkan berada di tengah penduduk atau tepatnya
tengah kota. Apalagi sangat memiriskan, keberadaan pabrik Kasegaran sangat dekat dengan
rumah ibadah yaitu Klenteng dan Masjid. Alasan itulah yang juga mendorong kami untuk
meminta pemerintah menutup pabrik Kasegaran itu, tandas Nusril. (leriandokambey)
Bau Pabrik Miras Kasegaran Sari Resahkan Warga

Pabrik Kasegaran Sari

MANADO Pabrik Miras Kasegaran Sari di Kelurahan Tuminting Kecamatan Tuminting


tepatnya di samping puskesmas terus dikeluhkan warga. Pasalnya bau dari pabrik tersebut
membuat warga merasa tidak nyaman.

Baunya itu yang sangat mengganggu apalagi di tempat ini banyak anak-anak. Kami mau pabrik
itu harus dipindahkan ke tempat lain yang lebih strategis, ungkap Allen Timumu, warga
Tuminting.

Sementara Lurah Tuminting Boyke Pandean membenarkan, bahwa pihaknya sudah pernah
memperingati agar pabrik segera. Saya sudah berapa kali memperingati mereka untuk pindah
dari tempat itu, hanya saja mereka yang bersikeras tidak mau pindah dari tempat itu, seakan
mereka tidak menghargai saya sebagai Lurah di tempat ini, terang Pandean. (bondan)

BBPOM 'Obok-obok' Kasegaran

Sabtu, 5 April 2014 08:31

TRIBUNMANADO/RIZKY ADRIANSYAH

Sejumlah petugas Balai Besar POM Manado memeriksa pabrik minuman keras yang
berada di daerah Kairagi, Jumat (4/4/2014). Higienitas dan sanitasi masih menjadi
permasalahan utama pabrik-pabrik miras yang ada di Kota Manado.

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO- Tim Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM)


Manado, Jumat (4/4/2014) pagi mendatangi perusahaan yang memproduksi minuman keras.

Tim yang terdiri dari dua laki-laki dan tiga perempuan itu dipimpin Kepala Seksi Pemeriksaan
BBPOM Manado Sukriadi Darma.

Pertama, tim yang diikuti para wartawan media cetak dan elektronik itu mendatangi UD Sehat
Sentosa yang memproduksi minuman keras Kasegaran.
Di tempat produksi yang terletak di Jalan Wayang Kecamatan Wenang tersebut, Tim BBPOM
Manado memeriksa mulai dari ruangan pembersihan botol, penyimpanan air nira, ruangan
pencampuran, ruang laboratorium.

Dalam inspeksi mendadak tersebut, awalnya para wartawan yang ikut serta tidak diperkenankan
masuk oleh beberapa pria yang ada di tempat itu. Namun setelah 15 menunggu, akhirnya para
wartawan diizinkan masuk lokasi produksi minuman keras tersebut.

Bau khas minuman beralkohol pun langsung menyengat ketika memasuki ruangan produksi.

Di ruangan tersebut terlihat botol-botol Kasegaran yang disimpan dalam beberapa peti kayu.

Berada di sudut sebelah kanan, di dekatnya terdapat dus-dus kosong untuk membungkus.

Di dalam ruangan tersebut terdapat pintu yang dibuat dari besi anti karat, menghubungkan ke
ruangan lainnya. Bos usaha dagang tersebut, Linneke Thung dengan beberapa karyawannya
menyambut kedatangan Tim BBPOM.

Dalam keterangannya, Kepala Seksi Pemeriksaan BBPOM Manado Sukriadi Darma


mengungkapan setelah melakukan uji sampling untuk minuman beralkohol Kasegaran kadar
etanolnya sesuai dengan minuman golongan B.
Sedangkan kadar metanolnya tidak ada.

Kami melakukan pemeriksaan rutin dalam rangka penegakan Undangan-Undangan (UU) Pangan
Nomor 8 Tahun 2013. Untuk itu kami sementara ini melakukan proses pemeriksaan. Kadar
etanolnya berkisar antara 13-16 persen, sedangkan metanolnya negatif," katanya.

Sample-nya sudah dilakukan pengujian di lapangan, jadi tidak diambil pada saat produksi, tapi
diambil dari tempat-tempat yang menjual produk Kasegaran. "Kami sudah memeriksa
kadarnya," ungkap dia.

Untuk itu, setelah melakukan pengujian di lapangan pihaknya harus melakukan pemeriksaan ke
sarana produksinya.

"Bukan hanya Kasegaran, kami telah melakukan pemeriksaan di tempat lain. Kami rasa teman-
teman wartawan juga ikut," katanya.

Menurutnya, saat disidak, pemilik Kasegaran mengaku memproduksi 70 krat. Sedang untuk per
bulannya tidak ada catatan.

"Termasuk berapa banyak bahan baku cap tikus yang masuk. Saat ditanya pemiliknya mengaku
tidak memilikinya. Oleh karena itu, di sini telah terjadi pelanggaran administrasi," ungkapnya.
Selesai wawancara kemudian beberapa pria yang juga berada dalam ruangan tersebut melarang
wartawan mengambil gambar. "Sudah.. sudah..., tadi katanya cuma wawancara. Kenapa
mengambil gambar," katanya.

Kemudian wartawan pun keluar dari ruangan yang ditutup dengan pintu besi.

Sidak dilanjutkan ke PT Gunung Mas Abadi Utama, produsen minuman beralkohol Golongan B
Selera Sari yang terletak di Jalan Yos Sudarso Kairagi.

Di pabriknya, Tim BBPOM Manado beserta wartawan kemudian ditemui oleh Penanggung
Jawab Lapangan, Kharisma kemudian diantar ke tempat pembuatan, yang terletak di belakang.

BBPOM 'Obok-obok' Kasegaran

Sabtu, 5 April 2014 08:31

TRIBUNMANADO/RIZKY ADRIANSYAH

Sejumlah petugas Balai Besar POM Manado memeriksa pabrik minuman keras yang
berada di daerah Kairagi, Jumat (4/4/2014). Higienitas dan sanitasi masih menjadi
permasalahan utama pabrik-pabrik miras yang ada di Kota Manado.

Pada saat masuk ke dalam ruangan tedapat botol-botol yang disimpan terbalik dalam krat-krat
yang berjumlah puluhan dan alat untuk merekatkan tutup botol.

Kemudian tim diperlihatkan drum-drum yang menurut pengelola dijadikan tempat penyimpanan
air nira.

Di ruangan berbeda, terletak di bagian belakang terdapat alat untuk mencampur, ukurannya
cukup besar.

Menurut Kharisma, per bulannya tidak bisa memastikan berapa jumlah produksinya, karena
tergantung kepada permintaan. "Kira-kira 200-300 dus. Itu juga paling tinggi," ungkapnya.

Minuman tersebut kemudian dikirim ke Manado, Gorontalo, Tahuna dan Kotamobagu.


Sedangkan karyawan lainnya mengungkapkan air nira dipasok dari Tareran, Tombatu dan
beberapa daerah lainnya. "Untuk kadar alkohol berbeda-beda, untuk itu harus ada pencampuran
dengan air," ungkapnya.

Dalam sidak ini tim BBPOM juga menemukan bahan campuran lain yang juga tak
diperkenankan. Bahan apa saja itu? Temukan jawabannya di Tribun Manado edisi cetak hari
ini, Sabtu 5 April 2014. Dan ikuti terus perkembangan berita terbaru di Tribunmanado.co.id

MANADO, NEWS METRO - Meski sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 2 tahun
2003 Pasal 5 Huruf (d) dan (g) Tentang Disiplin Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia,
nampaknya tidak digubris oleh oknum polisi berinisial Iptu RW, malah sebaliknya seakan
mengangkanginya.

Padahal pada pasal 5 huruf (d) jelas - jelas ditegaskan bahwa seorang anggota polisi dilarang
bekerja sama dengan orang lain di dalam atau di luar lingkungan kerja dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan pribadi.

Begitupun pada huruf (g) dijelaskan bahwa seorang polisi tidak boleh bertindak sebagai
pelindung di tempat perjudian, prostitusi, tempat hiburan, apa lagi pabrik minuman beralkohol.

Namun yang terjadi di Kota Manado didapati ada oknum polisi aktif yang justeru diduga
membekingi pabrik minuman anggur merek terkenal yaitu KASEGARAN.

Hal tersebut terungkap berawal pada Kamis sore (03/11) sekira jam 16.30 saat tim News Metro
akan melakukan konfirmasi kepada pemilik pabrik tersebut, tiba tiba dihadang oleh oknum
polisi tersebut.

Kepada tim News Metro, oknum polisi tersebut mengatakan bahwa pemilik pabrik itu tidak
boleh diganggu dikarenakan akan beristirahat.

Ci tidak boleh di ganggu karena mau istirahat, kalau mau ketemu Ci nanti besok aja, banyak
wartawan juga yang mau ketemu Ci tapi saya larang. Ujar oknum polisi ini kepada tim News
Metro.

Namun ketika ditanya wartawan apakah bapak selaku keamanan di kediaman pemilik pabrik
tersebut, dengan sinis oknum polisi ini mengatakan bahwa keberadaanya didepan kediaman
pamilik ANGGUR KASEGARAN hanya duduk duduk saja. Saya disini cuma duduk
duduk. Imbuh oknum polisi tersebut.

Anehnya, saat tim News Metro akan melakukan konfirmasi kepada pemilik pabrik ANGGUR
KASEGARAN, lagi lagi dihalang halagi oleh oknum polisi tersebut.
Sempat terjadi adu mulut antara wartawan dengan oknum polisi tersebut sehingga dijadikan
tontonan gratis oleh masyarakat yang kebetulan melewati kediaman pemilik pabrik anggur
KASEGARAN tersebut.

Keributan tersebut memuncak ketika oknum polisi tersebut tetap ngotot tidak mengijinkan tim
News Metro untuk melakukan konfirmasi kepada pemilik anggur KASEGARAN atas temuan
diwilayah Kota Kota Mobagu dimana didapati ratusan botol anggur KASEGARAN tidak
memiliki PITA CUKAI.

Keributan tersebut baru meredah setelah direlai oleh beberapa anggota LSM dan wartawan yang
kebetulan berada di lokasi tersebut.

Diperoleh keterangan bahwa oknum polisi yang berinisial RW tersebut mendapat imbalan dari
pemilik pabrik anggur untuk mengamankan kediaman serta pabrik pemilik anggur
KASEGARAN

Dirumah Ci banyak preman yang mondar mandir mau ketemu Ci, jadi polisi ini hanya
melakukan pengamanan supaya enggak ada keributan. Jelas pria setengah baya kepada tim
News Metro membela oknum polisi itu.

Berbagai keterangan yang diperoleh tim News Metro dari beberapa masyarakat setempat,
dikatakan bahwa oknum polisi yang masih aktif tersebut sejak beberapa tahun lalu dikenal
sebagai keamanan pabrik ANGGUR KASEGARAN itu.

Yang kami tau sejak tahun 2012 lalu, ketika masih bertugas di polsek Singkil oknum polisi itu
hampir setiap hari berada di depan pabrik KASEGARAN. Jelas salah satu warga yang enggan
menyebutkan jati dirinya kepada News Metro.

Yang sangat disayangkan, ditengah gencar gencarnya polri memberantas minuman beralkohol,
malah ada konum polisi di Kota Manado yang justeru membekingi pabrik minuman ANGGUR
KASEGARAN dengan alasan mengamankan para preman.

Informasi yang sangat mengejutkan lagi, selain mengamankan pabrik anggur itu, diperoleh
keterangan bahwa istri oknum polisi itu ternyata adalah salah satu penjual anggur bermerek itu.

Terkait dengan itu, Wakil Ketua Umum (WAKETUM) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga
Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) Johnny Kuron meminta agar Kapolda Sulawesi Utara
menindak lanjuti masalah ini dengan serius. Pasalnya, kalau masalah ini tetap dibiarkan, dan
oknum polisi tersebut tidak ditindak tegas, maka tidak menutup kemungkinan akan merusak citra
polri sekaligus menurunkan reputasi Kapolda Sulawesi Utara dimata masyarakat.

Selain itu, jika tetap dibiarkan, maka dikuatirkan akan bermunculan oknum oknum polisi yang
nakal di instansi Polda Sulawesi Utara mengikuti jajak oknum polisi tersebut.

Atas Nama Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) saya minta agar Kapolda
Sulawesi Utara segera menindak lanjuti masalah ini. Kalau terbukti oknum polisi ini melakukan
tindakan indisipliner, maka harus diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku pada kepolisian.
Pinta Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia ini.

Sementara Kapolres Kota Manado, Kombes Pol. Hisar Siallagan yang dihubungi News Metro
lewat telepon selulernya Jumat pagi (4/11) sekitar jam 11.20 wita mengaku kalau oknum polisi
berpangkat IPTU berinisial RW tersebut adalah anggotanya.

Menjawab pertanyaan News Metro apa benar oknum polisi tersebut ditugaskan untuk
mengamankan pabrik anggur itu, dengan tegas Kapolres mengatakan tidak ada.

Tidak ada itu, kami tidak menugaskan oknum anggota itu disitu, tapi polisi disinikan rata rata
punya teman, punya saudara, lalu kalau objeknya merasa ada gangguan keamanan maka sah
sah aja ia meminta bantuan anggota polisi yang kebetulan temanya. Tapi masalah IPTU RW
nanti saya ceklah. Jelas Kapolres Kota Manado, Kombes Pol. Hisar Siallagan yang dikenal
akrab dengan siapa saja. TIM

Kadar Alkohol Minuman Kasegaran Diduga Melebihi Batas 23.19 Tomohonnews.com


Manado - Pabrik minuman beralkohol merk Kasegaran yang diproduksi UD Sehat Sentosa (UD
SS), ternyata belum bisa dijamin sebagai minuman yang layak dikonsumsi. Pasalnya, selain
botol yang digunakan diduga tak memenuhi syarat kesehatan karena tak hygienis, kuat dugaan
pabrik tersebut tidak memiliki quality control atau pengawasan kualitas minuman keras yang
sesuai ketentuan. Akibatnya, minuman beralkohol yang banyak digemari masyarakat itu, dapat
digolongkan sebagai minuman yang belum layak untuk dikonsumsi. Padahal, produksi minuman
kenamaan di Sulawesi Utara (Sulut) itu setiap harinya mencapai ribuan botol dan telah beredar
luas sampai keluar daerah. Ini yang perlu dipertanyakan, karena setiap minuman beralkohol
yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan sangat berbahaya bagi konsumennya,ujar tokoh
pemuda Widdy Rorimpandey kepada manadotoday Senin (14/03/2011). Olehnya, pemerintah
melalui instansi terkait harusnya terus melakukan pengawasan terhadap produsen minuman
beralkohol di kota Manado. Hal ini perlu dilakukan supaya peristiwa keracunan minuman keras
pada beberapa waktu lalu yang mengakibatkan kematian konsumen tidak terjadi lagi. Informasi
yang dirangkum harian ini menyebutkan, selain botol yang digunakan tak dicuci dengan baik,
juga tak ada pegawasan terhadap pengujian mutu, ditenggarai kandungan metanol yang
digunakan telah melebihi batas yang ditetapkan yakni 0,5 persen. Dikuatirkan dengan kelebihan
kadar tersebut dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada penggunanya.
Disamping itu, kadar alkohol yang tercantum dalam label yang terdapat pada botol Kasegaran
tak sesuai isi. Karena pada label tertulis 14 persen kenyataannya setelah diuji dilaboratorium
kadarnya mencapai 19 persen. Sehingga, produsen minuman beralkohol itu terindikasi
melakukan pembohongan publik.
Sumber : http://manadotoday.com/kadar-metanol-minuman-beralkohol-kasegaran-diduga-
melebihi-batas/ Share

Here is a US $4.00 coupon: https://goo.gl/efW8Ef

MINUMAN KASEGARAN TANPA PITA CUKAI

DIDUGA OKNUM BEA CUKAI MANADO BACKING PERUSAHAN MINUMAN KERAS


FO.KASEGARAN YANG MERUGIKAN NEGARA Rp 360.000.000.PER BULAN

Kasegaran minuman beralkohol yang beredar luas dikota Manado dan bahkan
sampai keluar daerah sangat terkenal,begitu pula nama pemilik perusahan berinsial
LT alias CI KASEGARAN,ai sapaan akrab pengusaha ini yang tiadak henti hentinya
memproduksi minuman alkohol walaupun diketahui pasti sebagian besar tidak
menggunakan pitacukai dari hasil pantauan langsung dipabrik terbukti yang
menggunakan pita cukai hanya 1200,botol sedangkan puluhan ribu botol lainnya
tidak meggunakan pita cukai namun tetap diproduksi.

produksi minuman setiap hari mencapai 23840 botol perhari. perhitungan 1 krat =
24 botol,50 krat yang terlihat ada pita cukai,sedangkan 240 krat tanpa pita
cukai diproduksi tiap hari,walaupun hal ini telah berlangsung lama pihak Bea &
Cukai mengakui tahu akan tetap selalu beralasan kekurangan personil untuk
memeriksa dan tak ada waktu untuk menyita minumam beralkohol. kami sangat
sibuk mengurus hal lain yang lebih penting,ungkap Anton Arsad.Aktifitas produksi
perusahan bernama UD Sehat Sentosa, dinilai banyak kalangan, telah melebihi
kontrak resmi dengan pemerintah. Perusahan yang memproduksi minuman
beralkohol Golongan B,sampai saat ini terus berlangsung dapat di lihat dari pabrik
yang berada di tengah tengah kota manado,diperkirakan negara dirugikan tiga
ratus enam puluh juta rupiah per bulan dan jelang Bulan Desember harga jual di
toko serta warung kini menembus kisaran Rp 35-38 ribu per botol. Meski demikian,
miras favorit ini tetap diburu para konsumen apalagi menjelang Natal dan Tahun
Baru,Komisi B DPRD Manado bakal melakukan sidak ke perusahan Kasegaran yang
terletak di Jalan Wayang. Sidak ini dilakukan terkait volume produksi minuman
beralkhol yang paling laris di kota Manado ini.
Sekretaris Komisi B DPRD Kota Manado, Hengky Kawalo menegaskan, produksi
minuman Kasegaran telah diatur dalam izin usaha yang dikeluarkan pemerintah
kota Manado melalui BP2T.
Informasi dari masyarakat bahwa produksi minuman Kasegaran telah melebihi
kapasitas yang ada, oleh sebab itu, Komisi B akan melakukan tinjauan lapangan
untuk mengklarifikasi kepada pihak perusahan itu, tukas legislator dari Dapil
Wenang-Wanea ini.
Lanjut dikatakan personil Fraksi PDI-Perjuangan ini, pihaknya akan memeriksa
dokumen izin usaha yang dikeluarkan pemerintah agar mengetahui jelas kapasitas
produksi perusahan tersebut.
Dalam izin usaha itu sudah dikantongi kapasitas produksi selama 1 tahun berapa
banyak liter atau dalam kemasan botol, jelas legislator populis di kota Manado ini.
Dikatakannya, pihaknya tidak segan-segan merekomendasikan pemberhentian
sementara operasional perusahan Miras itu produksinya telah melebihi volume yang
sudah ditentukan oleh pemerintah.
Ini juga terkait kontribusi pajak kepada daerah, ungkap Kawalo
Trio Komisi A Kepergok di Pabrik Kasegaran Tanpa Surat Tugas
Oleh : Redaksi, beritakawanua.com 0 0 0

Friday, 15 March 2013 20:36 819


kali

Mobil ini yang digunakan 3 oknum anggota DPRD Manado mengangkut minuman
keras. Tampak jelas kendaraan ini berada di depan pabrik minuman kasegaran
MANADO (BK): Trio Komisi A DPRD Kota Manado yang kepergok berada di pabrik
Kasegaran di bilangan jalan Wayang, Kamis 14 Maret 2013 kemarin rupanya memang tak ada
dalam schedule kunjungan Komisi yang membidangi perijinan dan pemerintahan tersebut.

Hal ini dikarenakan kedatangan ketiga orang personil Komisi A masing-masing MT


aliar Markho, SS alias Stenly dan RS alias Ronald ini ternyata tak mengantongi surat
tugas sebagai anggota DPRD Kota Manado dalam hal ini Komisi A.

Hal ini tampak jelas dari pernyataan Wakil Ketua Komisi A Revani Parasan. Kepada
beritakawanua.com, Parasan mengaku jika pihak Komisi A memang berencana
untuk melakukan kunjungan ke pabrik-pabrik minuman keras di Manado sebagai
kunjungan rutin dari Komisinya.

Namun menurut Parasan, itu belum dilakukan karena belum ada surat resmi dari
DPRD Manado dan juga belum ada kesepakatan di antara internal Komisi A.

"Saya baru tahu di media soal adanya oknum Komisi A ke pabrik kasegaran. Setahu
saya memang ada rencana Komisi A ke semua pabrik minuman keras. Tetapi itu
belum dilakukan karena memang belum ada surat tugas," kata Parasan.

Parasan sendiri mengaku jika kemungkinan besar kedatangan ketiga anggota


Komisi A ke pabrik Kasegaran karena ada alasan lain yang diluar dari posisi mereka
sebagai Anggota DPRD Manado.

Sekadar diinformasikan, ketiga anggota DPRD Kota Manado yang kepergok


menggunakan 2 kendaraan tersebut terlihat mengangkat 6 dus dari dalam pabrik
tersebut.

MT alias Tampi yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut dan hanya


mengatakan jika kedatangan mereka ke pabrik kasegaran untuk membeli minuman
karena dirinya akan berulang tahun.
"Saya beli untuk keperluan ulang tahun saya," kata Tampi.

También podría gustarte