Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Perusahaan
ABSTRAK
ABSTRACT
This study aimed to know whether there was significant influence of Knowledge
Management (KM ) to competitive advantage and firms performance. KM measured by five
indicators, namely knowledge acquisition, knowledge conversion, knowledge application,
and knowledge protection. Competitive advantage variables measured by five indicators,
namely price, quality, delivery dependability, product innovation, and time to market.
While the firms performance variables measured by two indicators, namely financial
performance and operational performance. The samples used in this study were 100
managers who work in companies in Surabaya that implemented KM and have had at least
1 year experience. The hypothesis tested by using Partial Least Square. The results showed
that KM has a significant influence to competitive advantage and firms performance.
bersaing mereka (Deed dan Hill, 1996 dalam management menjadi semakin penting karena
Khan, 2012). Pengetahuan mungkin menjadi menyediakan referensi untuk mengarahkan
satu-satunya sumber yang paling penting dari organisasi meningkatkan kinerja dan daya
keunggulan bersaing yang tersedia untuk saing mereka (Zaied, Hussein, dan Hassan;
sebuah organisasi di abad kedua puluh satu 2012).
(McFadyen dan Canella, 2004). Oleh karena itu, knowledge management
Abad kedua puluh satu adalah era merupakan salah satu alat manajemen yang
pengetahuan ekonomi, di mana sebagian besar dapat digunakan untuk mendukung
organisasi memiliki pengetahuan yang pencapaian tujuan organisasi dan
memungkinkan mereka untuk meningkatkan menunjukkan keunggulan bersaing sehingga
kinerja mereka (Zaied, Hussein, dan Hassan, mampu menciptakan kinerja organisasi yang
2012). Keunggulan bersaing mampu secara baik. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk
signifikan memprediksi varians dalam kinerja mengetahui pengaruh antar knowledge
organisasi (Raduan, et al., 2009 dalam Majeed, management dengan keunggulan bersaing dan
2011). Kinerja organisasi telah menjadi isu kinerja organisasi. Rumusan masalah
yang paling penting bagi setiap organisasi baik penelitian ini: (1) Apakah knowledge
itu profit atau non-profit, sehingga sangat management berpengaruh terhadap
penting bagi manajer untuk mengetahui keunggulan bersaing? (2) Apakah keunggulan
dimana faktor penyebab kinerja organisasi bersaing berpengaruh terhadap kinerja
untuk mengambil langkah-langkah yang tepat perusahaan? (3) Apakah knowledge
(Abu-Jarad, Yusof, dan Nikbin; 2010). Definisi management berpengaruh terhadap kinerja
kinerja organisasi adalah kemampuan perusahaan?
organisasi untuk mencapai tujuannya dengan
menggunakan sumber daya secara efisien dan Pengertian Knowledge Management
efektif (Daft, 2000). Knowledge management adalah
Pengetahuan dipandang sebagai sumber pengelolaan pengetahuan secara kolektif
daya yang paling penting dalam perusahaan untuk membantu organisasi mengambil
(Ling, Yih, Eze, Gan, dan Pei Ling; 2008). tindakan, bersaing secara lebih efektif dan
Pemanfaatan pengetahuan yang efektif tidak mencapai tujuan mereka (Davenport, Delong,
hanya akan menciptakan keunggulan dan Beers; 1998). Knowledge management
bersaing, tetapi juga meningkatkan kinerja merupakan formalisasi dan akses ke,
organisasi (Zaied, 2012). Untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan dan keahlian yang
manfaat sebesar-besarnya dari pengetahuan menciptakan kemampuan baru yang
yang dimiliki dan untuk mengetahui memungkinkan kinerja yang unggul,
pengetahuan-pengetahuan yang harus mendorong inovasi dan meningkatkan nilai
dimiliki, perusahaan harus mengelola pelanggan (Khan, 2012).
pengetahuannya melalui knowledge Knowledge management sebagai sebuah
management (Munir, 2011). proses yang membantu organisasi untuk
Dalam dunia persaingan agresif menemukan, memilih, mengatur,
sekarang ini, strategi knowledge management menyebarkan, dan mentransfer informasi
menjadi kendaraan utama untuk organisasi penting dan keahlian yang diperlukan untuk
mencapai tujuan mereka, dan untuk bersaing kegiatan (Zaied, 2012). Knowledge
dengan baik (Zaied, 2012). Knowledge management sebagai pengelolaan dari
management diakui sebagai senjata penting pengetahuan perusahaan dan aset intelektual
untuk mempertahankan keunggulan bersaing yang dapat meningkatkan rentang
dan meningkatkan kinerja (Zaied, Hussein, karakteristik kinerja organisasi dan nilai
dan Hassan; 2012). tambah dengan memungkinkan suatu
Melalui knowledge management, secara perusahaan untuk bertindak lebih cerdas
sadar organisasi mengidentifikasikan (Wiig, 1993 dalam Khan, 2012). Oleh karena
pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki dan itu, manajemen pengetahuan mengubah data
memanfaatkannya untuk meningkatkan dan/atau informasi menjadi pengetahuan
kinerja dan menghasilkan berbagai inovasi ditindaklanjuti dalam format yang ketika itu
(Munir, 2011). Organisasi harus menyadari dibuat tersedia dapat dimanfaatkan secara
pentingnya knowledge management yang efektif dan efisien di seluruh organisasi
efektif karena biaya mengabaikannya sangat (Angus, Patel, dan Harty, 1998; Davenport,
besar (Ling, Yih, Eze, Gan, dan Pei Ling; Delong, dan Beers, 1998).
2008). Sehingga evaluasi kinerja knowledge
Fifi: Analisa Pengaruh Knowledge Management Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan 163
pemahaman dan pengetahuan tentang strategi Dengan interval kelas 0.8, kemudian
pengembangan perusahaan tersebut. Dalam disusun kriteria rata-rata jawaban responden
penelitian kali ini peneliti menyebarkan yang disajikan pada Tabel 4.4 di bawah ini:
kuesioner ke 100 perusahaan yang akan
dijadikan sampel dalam penelitian ini. Tabel 4.4 Kategori Rata-Rata Jawaban
Berikut adalah deskriptif jenis kelamin Responden
manajer yang menjadi responden dalam Interval Kategori
penelitian ini : 4,20 < a =< 5,00 Sangat Setuju (SS)
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden 3,40 < a =< 4,20 Setuju (S)
Jenis Kelamin Jumlah Persentase 2,60 < a =< 3,40 Netral (N)
Laki-laki 71 71 % 1,80 < a =< 2,60 Tidak Setuju (TS)
Perempuan 29 29 % 1,00 < a =< 1,80 Sangat Tidak Setuju (STS)
Total 100 100%
Berikut adalah hasil analisis deskriptif
Berikut adalah deskriptif lama jabatan pada variabel Knowledge Management :
manajer yang menjadi responden dalam Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Pada
penelitian ini : Variabel Knowledge Management
Tabel 4.2 Lama Jabatan Responden Indikator
Total Mean
Kategori
Skor
Lama Bekerja Jumlah Persentase
X1 X3 Akuisisi Pengetahuan 1.204 4,01 Setuju
0 1 Tahun 0 0% X4 X5 Konversi Pengetahuan 769 3,84 Setuju
1 5 Tahun 71 71% X6 X7 Aplikasi Pengetahuan 783 3,91 Setuju
5 10 Tahun 18 18% X8 X10
Perlindungan
1.122
3,74
Setuju
Pengetahuan
>10 Tahun 11 11% Variabel Knowledge Management 3.878 3,87 Setuju
Total 100 100%
menentukan interval kelas dengan data di Y6 Y8 Inovasi Produk 1.198 3,99 Setuju
Y9 Y10 Time to Market 735 3,67 Setuju
bawah ini: Variabel Keunggulan Bersaing 3.964 3,97 Setuju
Nilai Tertinggi = 5
Nilai Terendah = 1 Li, Nathan, dan Rao (2006) berpendapat
Jumlah Kelas = 5 bahwa banyak perusahaan mempertahankan
keunggulan bersaingnya melalui kualitas.
Terbukti dengan hasil penelitian Li, Nathan,
dan Rao (2006) dimana loading faktor dari
kualitas lebih tinggi dibanding lainnya, yaitu
165
166 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 1, NO. 2, 2013
sebesar 0,64. Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, management, keunggulan bersaing, dan
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kinerja perusahaan pada perusahaan di
keunggulan bersaing memiliki nilai rata-rata Surabaya yang dapat dilihat pada Tabel 4.8.
secara keseluruhan sebesar 3,97 termasuk
dalam kategori Setuju. Hal ini sesuai dengan Tabel 4.8 Outer Loadings Knowledge
pendapat Li, Nathan, dan Rao (2006) sehingga Management
menunjukkan bahwa responden paling banyak Original Sample Standard Standard
T Statistics
Sample Mean Deviation Error
fokus melakukan keunggulan bersaing dalam (O) (M) (STDEV) (STERR)
(|O/STERR|)
keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan Y3 <- KB 0,559175 0,568011 0,073592 0,073592 7,598310
pada perusahaan di Surabaya, maka alat Y4 <- KB 0,527869 0,517184 0,108251 0,108251 4,876342
bantu statistik yang digunakan adalah Y5 <- KB 0,546777 0,546587 0,081666 0,081666 6,695290
SMART PLS. Hasil analisis adalah: Y6 <- KB 0,601571 0,590138 0,083768 0,083768 7,181382
1. Outer Model Y7 <- KB 0,769510 0,771354 0,039566 0,039566 19,448809
Hubungan antara variabel dan Y8 <- KB 0,682410 0,673701 0,076288 0,076288 8,945210
indikator dapat dilihat dari model pengukuran Y9 <- KB 0,525661 0,510954 0,103568 0,103568 5,075528
(outer model). Evaluasi outer model dilakukan
Y10 <- KB 0,690551 0,679496 0,080680 0,080680 8,559186
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas
data. Validitas meliputi convergent validity Dari tabel 4.9 di atas, outer loading
dan discriminant validity, sedangkan variabel keunggulan bersaing dapat dilihat
reliabilitas diuji menggunakan metode pada nilai original sample yang lebih besar
composite reliability. dari 0,5. Hal ini berarti setiap indikator yang
Convergent Validity mengukur keunggulan bersaing sudah
Convergent validity dari measurement memenuhi validitas konvergen (convergent
model dengan indikator refleksif dapat dilihat validity).
dari korelasi antar masing-masing skor
indicator dengan skor konstruknya (Ghozali, Tabel 4.10 Outer Loadings Kinerja Perusahaan
2008). Suatu indikator dikatakan memenuhi Original
Sample
Sample
Standard
Deviation
Standard
Error
T Statistics
Mean (M) (|O/STERR|)
convergent validity jika mempunyai nilai (O) (STDEV) (STERR)
loading di atas 0,5. Berikut ini hasil validitas Z1 <- KP 0,552576 0,556637 0,072893 0,072893 7,580690
konvergen untuk variabel knowledge Z2 <- KP 0,742745 0,740844 0,057706 0,057706 12,871166
Fifi: Analisa Pengaruh Knowledge Management Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan 167
Z3 <- KP 0,693026 0,682738 0,062880 0,062880 11,021400 Tabel 4.11 Cross Loadings Knowledge
Z4 <- KP 0,742320 0,742635 0,049561 0,049561 14,978006 Management
Z5 <- KP 0,695770 0,690175 0,062792 0,062792 11,080563 KM KB KP
Z7 <- KP 0,603144 0,600620 0,099848 0,099848 6,040612 X10 0,613235 0,190505 0,211970
Z10 <- KP 0,527407 0,539147 0,093593 0,093593 5,635130 X4 0,605751 0,207935 0,291355
nilai original sample yang lebih besar dari 0,5. X7 0,556192 0,320834 0,374402
Hal ini berarti setiap indikator yang mengukur X8 0,646974 0,174466 0,176790
tersebut sudah baik dalam mengukur variabel Dari Tabel 4.12 di atas, menunjukkan
yang diukur sehingga memenuhi validitas bahwa korelasi konstruk keunggulan bersaing
konvergen (convergent validity), sehingga tidak dengan indikatornya (YI, Y2, Y3, Y4, Y5, Y6,
ada indikator yang perlu dieliminasi dari Y7, Y8, Y9, Y10) lebih tinggi dibandingkan
model. dengan korelasi indikator keunggulan bersaing
dengan konstruk knowledge management dan
Discriminant Validity kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan
Selanjutnya akan dilakukan pengujian bahwa kolerasi antara konstruk keunggulan
discriminant validity dapat dilakukan dengan bersaing dengan indikatornya telah memiliki
beberapa cara, yaitu dinilai berdasarkan discriminant validity yang baik.
pengukuran cross loading dengan konstrak,
dan juga membandingkan nilai akar average Tabel 4.13 Cross Loadings Kinerja Perusahaan
variance extracted (AVE) untuk setiap KM KB KP
konstruk dengan korelasi antar konstruk. Z1 0,282530 0,228187 0,552576
Pengujian dengan kedua cara tersebut Z10 0,319702 0,336745 0,527407
dapat dilihat pada tiga tabel di bawah ini :
Z2 0,439391 0,497610 0,742745
167
168 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 1, NO. 2, 2013
Tabel 4.14 Korelasi Antar Konstruk dan Goodness of fit pada PLS dapat
Average Variance Extracted (AVE) diketahui dari nilai Q2. Nilai Q2 memiliki arti
Knowledge
Management
Keunggula
n Bersaing
Kinerja
Perusahaan
AVE
AKAR
AVE
yang sama dengan koefisien determinasi (R-
Knowledge
Management
1,000000 0,351 0,593 square / R2 ) dalam analisis regresi. Perubahan
Keunggulan
0,609 1,000000 0,372 0,610
nilai R-square dapat digunakan untuk menilai
Bersaing
Kinerja
0,626 0,697 1,000000 0,411 0,641
pengaruh variabel laten terhadap variabel
Perusahaan
laten independen tertentu terhadap variabel
Jika nilai AVE setiap konstruk lebih
laten dependen apakah mempunyai pengaruh
besar daripada nilai korelasi antar konstruk
yang substantif (Ghozali, 2006). Semakin
dengan konstruk lainnya dalam model, maka
tinggi R2, maka model dapat dikatakan
dikatakan memiliki nilai discriminant validity
semakin fit dengan data.
yang baik (Ghozali, 2008). Maka dari hasil
Dari tabel di atas, dapat diketahui nilai
output di atas dapat dikatakan bahwa model
Q2 sebagai berikut :
memiliki discriminant validity yang kurang Nilai Q2 = 1- [(1- 0,3712) x (1- 0,5502)] = 0,3985 = 39,85%
baik karena belum memenuhi kriteria yang Pada model penelitian ini nilai R-square
telah ditentukan. yang dihasilkan pada persamaan keunggulan
bersaing adalah 0,371, artinya pengaruh
Composite Reliability knowledge management terhadap keunggulan
Pada bagian terakhir untuk outer model bersaing sebesar 39,85%. Nilai R-square yang
adalah uji composite reliability. Composite dihasilkan pada persamaan kinerja
reliability dilakukan untuk menguji nilai perusahaan adalah sebesar 0,550, artinya
reliabilitas antara blok indikator dari kontruk pengaruh knowledge management terhadap
yang membentuknya. kinerja perusahaan sebesar 55%.
Berikut adalah tabel hasil output Nilai Q-square lebih besar dari 0
composite reliability dari PLS: menunjukan bahwa model mempunyai nilai
Tabel 4.15 Composite Reliability predictive relevance, sedangkan nilai Q-square
Composite Reliability
Knowledge Management 0,843 predictive relevance kurang dari 0
Keunggulan Bersaing 0,853
Kinerja Perusahaan 0,873
menunjukan bahwa model kurang memiliki
Suatu variabel dikatakan telah predictive relevance (Ghozali, 2008). Dari
memenuhi pengujian composite reliability model pada penelitian ini, diketahui bahwa
apabila memiliki nilai yang lebih besar dari nilai Q2 sebesar 39,85%, artinya model yang
0,70 Ghozali (2008). Berdasarkan tabel di atas, digunakan dalam penelitian ini dapat
tampak terlihat dari output bahwa nilai
Fifi: Analisa Pengaruh Knowledge Management Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan 169
Al-alak, B.A., & Tarabieh, S.A.. (2011). Gaining practices on competitive advantage and
Competitive Advantage and Organizational organizational performance. Omega, vol. 34 (2), p.
Performance Through Customer Orientation, 107-124.
Innovation Differentiation and Market Liebeskind, J.P.. (1996). Knowledge, Strategy, and the
Differentiation. International Journal of Economics Theory of the Firm. Strategic Management Journal
and Management Sciences, vol. 1 (5), pp 80-91. 17, 93-107.
Aldi, B.E. (2005). Menjadikan Manajemen Pengetahuan Ling, T.N., Yih, G.C., Eze, U.C., Gan, G.G.G., & Ling, L.P..
Sebagai Keunggulan Kompetitif Perusahaan (2008). Knowledge Management Drivers For
Melalui Strategi Berbasis Pengetahuan. Jurnal Organisational Competitive Advantage.
Studi Manajemen & Organisasi, vo.l 2 (1), Januari Proceedings of Applied International Business
2005. Conference 2008. Malaysia.
Angus, J., Patel, J., & Harty, J.. (1998). Knowledge Majeed, Sadia. (2011). The Impact of Competitive
Management: Great ConceptBut What Is It? Advantage on Organizational Performance.
Information Week, March 16. European Journal of Business and Management,
Baker, W.E., & Sinkula, J.M.. (2005). Market Orientation vol. 3 (4).
and the New Product Paradox. Journal Product Malhotra, Nares K., & Birks, David F. (2006). Marketing
Innovation Management, 22, 483-502. research: An applied approach. Harlow: Prentice
Chuang, S.H.. (2004). A resource-based perspective on Hall.
knowledge management capability and competitive McFadyen, M.A. & Canella JR, A.A. (2004). Social capital
advantage: An empirical investigation. Expert and knowledge creation: Diminishing returns of
Systems with Applications 27, 459-465. the number and strength of exchange
Cohen, W.M., & Levinthal, D.A.. (1990). Absorptive relationships. Academy of Management Journal,
capacity: a new perspective on learning and 47(5): 735-746.
innovation. Administrative Science Quarterly, Vol. Mills, A., & Smith T.. (2010). Knowledge management and
35 (1), 128-152. organizational performance: a decomposed view.
Daft,R.L.(2000). Organization Theory and Design. (7th ed.) Journal of Knowledge Management, 2011, vol.
South-Western College Publishing, Thomson 15(1): 156-171.
Learning. U.S.A. Munir, N.S. (2011). Penerapan Manajemen Pengetahuan
Davenport, T., Delong, W., & Beers, M. C.. (1998). di Perusahaan di Indonesia.
Successful Knowledge Management Projects. Sloan Nguyen Q., Neck P., & Nguyen T., (2008). The Critical Role
Management Review, Vol. 39 (2). of Knowledge Management in Achieving and
Davenport, T. H., & Prusak, L.. (1998). Working Sustaining Organizational Competitive Advantage.
Knowledge: How Organizations Manage What International Business Research, 2009, vol. 2 (3): 3-
They Know. Boston: Harvard Business School 16.
Press. Porter, M.E.. (1985). Competitive advantage: creating and
Deed, D. L., & Hill, C.. (1996). Strategic alliances and rate sustaining superior performance. New York: Free
of new product development: An empirical study of Press.
new biotechnology firms. Journal of Business Rondeau, P.J., Vonderembse, M.A., & Ragu-Nathan, T.S..
Venturing, 11 (1), 4849. (2000). Exploring work system practices for time-
Gold, A.H., Malhotra, A., & Segars, A.H.. (2001). based manufacturers: their impact on competitive
Knowledge management: An organisational advantage. Journal of Operations Management,
capabilities perspective. Journal of Management Vol. 18 (5), pp.509529.
Information Systems, 18 (1), 185-214. Tracey, M., Vonderembse, M.A., & Lim, J.S.. (1999).
Ghozali, Imam. (2006). Structural equation modelling Manufacturing technology and strategy
Partial Least Square. Semarang: Badan Penerbit formulation: keys to enhancing competitiveness
Universitas Diponegoro. and improving performance. Journal of Operations
Ghozali, Imam. (2008). Structural equation modelling Management, vol. 17, 41128.
metode alternatif dengan Partial Least Square, Waskita, J., Purwanto, M.T.. (n.d.). Analisis Penilaian Kinerja
edisi kedua. Semarang: Badan Penerbit Organisasi dengan Menggunakan Konsep Balance
Universitas Diponegoro. Scorecard pada PD. BPR BKK Banjarharjo.
Jahanshahi, A.A., Rezaei, M., Nawaser, K., Ranjbar, V., & Zahra, S.A., & George, G.. (2002). Absorptive capacity: a
Pitamber, B.K.. (2012). Analyzing the effects of review, reconceptualization, and extension.
electronic commerce on organizational Academy of Management Review, Vol. 27 (2), pp.
performance: Evidence from small and medium 185-203.
enterprises. African Journal of Business Zaied, A.N.H. (2012). An Integrated Knowledge
Management Vol.6 (15), pp. 6486-6496, 6 June, Management Capabilities Framework for
2012. Assessing Organizational Performance.
Jie, F., Parton, K., Cox, R.. (2007). Supply Chain Practice, International Journal Information Technology and
Supply Chain Performance Indicators and Computer Science, vol. 2, 1-10.
Competitive Advantage of Australian Beef Zaied, A.N.H., Hussein, G.S., & Hassan, M.M.. (2012). The
Enterprises: A Conceptual Framework. Role of Knowledge Management in Enhancing
Khan, R.A. (2012). Knowledge Management: A Framework Organizational Performance. International Journal
for Competitive Advantage. Global Journal for Information Engineering and Electronic Business,
Information Technology and Computer Science, vol. 2012, vol. 5, 27-35.
1 (1).
Lee, H. and Suh, Y. (2003), Knowledge conversion with
information technology of Korean companies,
Business Process Management Journal, Vol. 9 No.
3, pp. 317-36.
Li, S., Ragu-Nathan, B., Ragu-Nathan, T.S., & Rao, S..
(2006). The impact of supply chain management
171