Está en la página 1de 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN KARSINOMA ANAPLASTIK TIROID


DI RUANG BOUGENVILLE RS Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO
PURWOKERTO

Oleh:
Tatik Noerhayati, S. Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S
DENGAN KARSINOMA ANAPLASTIK TIROID
DI RUANG BOUGENVILLE RS Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO
PURWOKERTO

Pengkajian dilakukan pada : Hari Senin, tanggal 12 Mei 2014, pukul 15.00 wib.
Di Ruang Bougenville RS Prof. Dr. Margono Soekardjo
Purwokerto

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 55 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Pliken RT 03/09 Kembaran-Banyumas
Suku Bangsa : Jawa-Sunda / Indonesia
Diagnosa Medis : Karsinoma Anaplastik Tiroid
Nomor RM : 00534353
Masuk RS : 09 Mei 2014

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan nyeri pada benjolan dilehernya
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSMS pada tanggal 09 Mei 2014 dengan keluhan nyeri
pada benjolan dilehernya. Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan sampai
menjalar ke tangan. Pasien juga mengeluhkan cemas karena mempunyai
pengalaman yang tidak mengenakan ketika operasi yang dilakukan pada bulan
januari 2014. Pasien mengatakan takut akan kematian jika pasien harus
dioperasi kembali. Pasien terlihat gelisah dan ketakutan jika akan dioperasi
kembali. Pasien juga mengelukan kurang nafsu makan. Pasien sebelum datang
di IGD RSMS, pasien dirujuk dari RS Wiradadi Husada karena ketika akan
dilakukan operasi keadaan pasien menurun dan pada bulan januari 2014 pasien
pernah dilakukan operasi pertama karena benjolan yang sama. Pada tanggal 09
Mei dari IGD, pasien dipindah ruang rawat ke ruang Bougenville untuk
dimonitor keadaannya dan dilakukan tindakan medis.
Pengkajian nyeri:
P (Provokes) : benjolan dileher
Q (Quality) : Nyeri cenut-cenut
R (Regio) : leher dan menjalar ke tangan
S (Severity) : Skala nyeri 6 (1-10)
T (Time) : nyeri muncul sewaktu-waktu
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sudah pernah dirawat di rumah sakit dan pernah dilakukan operasi
benjolan dileher pada tanggal 22 januari 2014.
1 Riwayat Keluarga
Di dalam keluarga pasien, tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
yang sama dengan pasien atau penyakit keturunan.
3. Diagnosa medik pada pasien yaitu karsinoma anaplastic tiroid.
C. Pengkajian Pola Fungsional
1. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan bahwa pasien jika mengalami penurunan kesehatan
langsung berobat ke dokter. Tidak pernah mengkonsumsi obat di warung.
Dalam keluarga pasien, sehat merupakan kegiatan sehari-hari tanpa gangguan.
Pasien berharap kondisi pasien akan semakin membaik.
2. Nutrisi pola metabolik
Sebelum sakit : Makan: nasi, lauk pauk, sayur, porsi habis 3 kali makan
sehari
Minum: 6-8 gelas/hari, minum air putih dan jarang minum
teh.
Selama sakit : Makan: pasien hanya makan 2 sendok makan bubur.
Minum: minum 3 gelas/hari jenis air putih, dan jus.
3. Pola eliminasi
a. Pola defekasi
Sebelum sakit : BAB 1x/ hari, konsistensi lunak, warna khas.
Selama sakit : BAB 1x/2hari dan BAB dengan warna khas
konsistensi lunak.

b. Pola eliminasi urin


Sebelum sakit : BAK 5-6x/hari dengan frekuensi sedikit-sedikit,
warna dan bau khas.
Selama sakit : BAK 4-5x/hari dengan frekuensi sedikit-sedikit,
warna dan bau khas.
4. Aktifitas-pola latihan
Sebelum sakit : Kemampuan perawatan diri pasien baik, dilakukan secara
mandiri baik dalam makan/minum, toileting, berpakaian
dan mobilitas fisik
Selama sakit : Kemampuan perawatan diri pasien terbatas, dijelaskan
pada tabel:
Kemampuan dlm perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum x
Mandi x
Toileting x
Berpakaian x
Mobilitas di tempat tidur x
Berpindah x
Ambulasi/ROM x
Keterangan : 0 : mandiri, 1: dengan alat, 2 : dibantu orang lain, 3 : di bantu
orang lain dan alat, 4 : tergantung total.

5. Pola kognitif dan sensori


kognitif:
a. Penglihatan
Pasien mengatakan penglihatan masih jelas dan pasien tidak menggunakan
kacamata.
b. Pendengaran
Pasien masih dapat mendengar suara dengan jelas tanpa melihat mimik
muka lawan bicara.
c. Pengecap
Pasien masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin
dengan baik.
d. Sensasi
Pasien masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.
Sensori:
Pasien masih mampu berbicara dengan baik, mampu mempraktekkan teknik
nafas dalam yang diajarkan dan dapat mengingat kapan nafas dalam dilakukan
untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh pasien.
6. Pola istirahat-tidur
Pasien sebelum dirawat tidur 7-8 jam/hari. Selama dirawat diruang Bougenville
pasien tidur 4 jam/hari.
7. Pola konsep diri
a. Gambaran diri/body image
Pasien mengatakan bahwa pasien merasa bersyukur dengan anugrah yang
Tuhan telah berikan kepadanya.
b. Identitas diri
Pasien adalah seorang perempuan, dan menurut pasien yaitu pasien merasa
kurang puas dengan keadaannya.
c. Peran
Pasien berperan sebagai seorang istri.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan, pasien harus tetap bersemangat sehingga dapat tetap
bermanfaat dan melakukan aktivitas secara mandiri.
e. Harga diri
Pasien tidak mempunyai harga diri rendah. Pasien tidak merasa malu karena
menderita penyakit tersebut.
8. Pola peran dan hubungan
Selama di rumah sakit, pasien ditunggu oleh anaknya. Keluarga Ny. S dalam
keadaan baik dan tidak ada masalah.
9. Pola reproduksi dan seksual
Pasien berjenis kelamin perempuan dan berperan sebagai istri.
10. Pola pertahanan diri/koping
Pasien mengatakan jika pasien ada masalah selalu bercerita kepada
keluarganya.

11. Pola keyakinan dan nilai


Pasien mengatakan pasien beragama Islam, dan sebelum sakit pasien rajin
beribadah. Sesudah sakit, pasien tidak beribadah karena kondisinya tersebut.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : CM dengan GCS = E4M6V5
2. Tanda vital
a. Pernafasan: 24 x/menit
b. Nadi : 98 x/menit
c. Suhu : 37 0 C
d. Tekanan darah: 150/110mmHg
3. Head to toe
a. Kepala : bentuk mesochepal
1) Rambut : lurus dan sudah beruban, tidak ada luka
2) Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik
3) Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
4) Mulut : mukosa lembab, bibir tidak sianosis, lidah kotor, tidak ada
stomatitis.
5) Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen
b. Leher : tidak ada peningkatan JVP, ada pembesaran kelenjar tiroid, ada
benjolan dan didiagnosa karsinoma anaplastik tiroid.
c. Dada
1) Paru :
- Inspeksi : tidak ada luka, simetris
- Palpasi : tidak ada krepitasi
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : suara napas vesikuler, tidak ada wheezing
2) Jantung :
- Inspeksi : pergerakan dada simetris
- Palpasi : teraba dentyut jantung
- Perkusi : pekak di ICS 2 sampai ICS 5
- Auskultasi
: tidak ada murmur, tidak ada gallop.

d. Abdomen : tympani
- Inspeksi : tidak ada luka
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Auskultasi : peristaltik = 7x/menit
- Perkusi : tympani
e. Punggung : Tidak ada lordosis, kifosis maupun skoliosis.
f. Genitalia : perempuan.
g. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas : pergerakan tidak terbatas, tidak edema ekstremitas
atas, ekstremitas teraba hangat, turgor kulit <2detik.
2) Ekstremitas bawah : tidak ada edema ekstremitas bawah, tidak ada
pitting edema, ekstremitas teraba hangat.
3) Reflek dan kekuatan motorik ekstremitas :
Tangan kanan Tangan kiri
(2) (5)
Kaki kanan Kaki kiri
(5) (5)
h. Kulit : Warna putih, turgor kulit <2detik dan lembab, akral hangat.

E. Pemeriksaan Penunjang

Hari, Tanggal: Sabtu, 10 Mei 2014

Jx. Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Interpretasi


Eos 0,030-0,440 0,1x0,557 % normal
Baso 0,00-0,080 0,2x0,688 % naik
RBC 3,60-4,69 4,2x10e6/uL normal
HGB 10,8-14,2 11,0 g/dl normal
HCT 37,7-53,7 33 % turun
MCV 81,1-96,0 79,6 fL normal
MCH 27,0-31,2 26,4 pg normal
MCHC 31,8-35,4 33,2 g/dl normal
Kimia Darah
GOT 0-50 20 u/L Normal
GPT 0-50 33 u/L Normal
Natrium 135-155 133 mmol/L turun
Kalium 3,5-5,5 3,5 mmol/L normal

Hasil PA:

- Organ : tiroid
- Makros : diterima sediaan ukuran 8x6x4,5 cm pada pembelahan tampak masa
padat putih, corak sebagian 2 kupe.
- Mikros : sediaan dari tiroid menunjukkan tumor hiperseluler tersusun atas sel-sel
atipik polimorfik berat, tersusun padat. Sel tumor berbentuk spindle seperti
gambaran sacromatous, sebagian lainnya bulat oval, tampak pula pleomorphic
giant cells. Inti besar hiperkromatik disertai banyak mitosis.
- Kesan : sesuai dengan karsinoma anaplastic tiroid

F. Program Terapi

Tanggal Obat Dosis Jalur


12 Mei 2014 - IVFD RL 20 tpm IV

13 Mei 2014 - IVFD RL 20 tpm IV

14 Mei 2014 - IVFD RL 20 tpm IV

II. ANALISA DATA

Tanggal, Data Fokus Etiologi Problem


Jam
Senin, 10 DS: Agen injury biologis Nyeri akut
Mei 2014 - Pasien mengatakan nyeri
pada benjolan dilehernya
- Pasien mengeluhkan
nyerinya menjalar sampai
ke tangan

DO:
- Pengkajian nyeri :
P (Provokes) :
benjolan dileher
Q (Quality) : Nyeri
terasa cenut-cenut
R (Regio) : leher dan
menjalar ke tangan
S (Severity) : Skala
nyeri 5 (1-10)
T (Time) : nyeri
muncul sewaktu-
waktu
- Pasien tampak gelisah
ketika nyeri timbul
- Pasien tampak meringis
ketika kesakitan

DS: Ancaman kematian Ansietas


- Pasien juga mengeluhkan
cemas karena mempunyai
pengalaman yang tidak
mengenakan ketika operasi
yang dilakukan pada bulan
januari 2014.
- Pasien mengatakan takut
akan kematian jika pasien
harus dioperasi kembali.

DO:
- Pasien tampak gelisah ketika
menceritakan
pengalamannya
III. NCP

Diagnosa
No. Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
keperawatan
1 1. Nyeri akut b.d NOC : NIC :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 Pain management
agen injury jam, pasien membaik, - Lakukan pengkajian nyeri (P Q R S T )
biologis dengan skala : - Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
1 = Tidak pernah - Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
2 = Jarang pengalaman nyeri pasien
3 = Kadang-kadang - Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi dan
4 = Sering nonfarmakologi)
5 = Konsisten menunjukkan - Ajarkan teknik non farmakologi
yang dibuktikan dengan indikator : - Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Tingkatkan istirahat
N Tujuan - Monitor pasien tentang penerimaan manajemen nyeri
Indikator Awal
o 1 2 3 4 5 - Monitor TTV
1. Mampu mengenal 3 v
nyeri
2. Mampu 2 v
mengontrol nyeri
3. Melaporkan bahwa 2 v
nyeri berkurang
dengan manajemen
nyeri
4. Menyatakan rasa 2 v
nyaman
5. TTV dalam rentang 3 v
normal
2. Ansietas b.d NOC : NIC :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 Peningkatan komunikasi
ancaman kematian
jam, diharapkan pasien membaik - Orientasikan klien terhadap lingkungan disekitarnya
dengan skala : - Observasi tanda dan gejala disorientasi : pertahankan siderail
1 = Tidak pernah Anxiety Reduction:
2 = Jarang - Gunakan pendekatan yang menenagkan
3 = Kadang-kadang - Berikan informasi mengenai tindakan dan diagnosis klien
4 = Sering - Dorong keluarga untuk menemani klien
5 = Konsisten menunjukkan - Dengarkan dengan penuh perhatian
yang dibuktikan dengan indikator : - Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan dan
persepsi
N Tujuan - Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi napas
Indikator Awal dalam
o 1 2 3 4 5
1. Mampu 2 v
mengidentifikasi
dan mengungkapkan
gejala cemas
2. Mampu mengontrol 2 v
cemas
3. Vital sign dalam 2 v
batas normal
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tgl Dx Implementasi/Respon Evaluasi Paraf
Senin, 12 1 - Mencuci tangan sebelum tindakan keperawatan Diagnosa 1 :
Mei 2014 Respon : Tangan terbebas dari kuman S : Pasien mengeluh nyeri di benjolan leher.
- Pengkajian nyeri:
- P (Provokes) : benjolan di leher O : Pengkajian nyeri :
- Q (Quality) : Nyeri terasa cenut-cenut - P (Provokes) : benjolan di leher
- R (Regio) : leher dan sampai menjalar ke - Q (Quality) : Nyeri terasa cenut-cenut
tangan - R (Regio) : leher dan sampai menjalar ke tangan
- S (Severity) : Skala nyeri 5 (1-10) - S (Severity) : Skala nyeri 5 (1-10)
- T (Time) : nyeri muncul sewaktu-waktu - T (Time) : nyeri muncul sewaktu-waktu
- Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
Respon : pasien terlihat meringis dan gelisah
ketika nyeri timbul TTV :
- Memonitor vital sign Pernafasan: 21 x/menit
Respon : Nadi : 98 x/menit
a. Pernafasan: 21 Suhu : 37 0 C
x/menit
Tekanan darah: 110/60mmHg
b. Nadi : 98
x/menit
c. Suhu : 37 0 C
A : Masalah belum teratasi
d. Tekanan darah:
110/60mmHg Tujuan
N
Indikator Saat Awal 1 2 3 4 5
o
- Tingkatkan isitrahat pasien ini
Respon : pasien mengatakan sulit untuk tidur 1. Mampu mengenal 3 3 v
nyenyak pada malam hari nyeri
2. Mampu mengontrol 2 2 v
nyeri
3. Melaporkan bahwa 2 2 v
nyeri berkurang
dengan manajemen
nyeri
4. Menyatakan rasa 2 2 v
nyaman
5. TTV dalam rentang 3 3 v
normal
P : Lanjutkan intervensi :
- Lakukan evaluasi nyeri
- Control lingkungan
- Berikan analgesik
- Ajarkan teknik non farmakalogi
- Monitor TTV

S : Pasien mengatakan merasa takut akan dilakukan operasi, pasien


2 mengatakan sulit tidur
- mengorientasikan klien terhadap lingkungan
disekitarnya O: klien memahami lingkungan disekitarnya , klien tidak mengalami
Respon : klien memahami lingkungan disorientasi, klien dapat mengungkapkan kecemasannya , klien kurang
disekitarnya mengerti mengenai tindakan dan diagnosis klien, keluarga menemani
- mengobservasi tanda dan gejala disorientasi : klien, pasien melakukan napas dalam yang diajarkan perawat
pertahankan siderail
respon: klien tidak mengalami disorientasi
- menggunakan pendekatan yang menenangkan A : Masalah teratasi sebagian
Respon : klien dapat mengungkapkan Tujuan
kecemasannya N
Indikator Awal Saat 1 2 3 4 5
- Berikan informasi mengenai tindakan dan o
ini
diagnosis klien 1. Mampu 2 4 v
Respon : klien kurang mengerti mengenai mengidentifikasi
tindakan dan diagnosis klien dan
- mendorong keluarga untuk menemani klien mengungkapkan
respon : keluarga menemani klien gejala cemas
- mendengarkan dengan penuh perhatian 2. Mampu 2 3 v
- mendorong klien untuk mengungkapkan perasaan, mengontrol cemas
ketakutan dan persepsi
3. Vital sign dalam 2 3 v
Respon : Pasien mengatakan merasa takut akan
batas normal
dilakukan operasi, pasien mengatakan sulit tidur
- menginstruksikan pasien menggunakan teknik
relaksasi napas dalam
P : Lanjutkan intervensi :
respon : pasien melakukan napas dalam yang - Dorong keluarga untuk terus menemani dan memberikan
diajarkan perawat motivasi

Selasa, 13 1 - Mencuci tangan sebelum tindakan keperawatan Diagnosa 1 :


Mei 2014 Respon : Tangan terbebas dari kuman S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang yaitu dengan skala nyeri
- Monitor skala nyeri 4 (1-10)
Respon : pasien mengatakan bahwa nyeri sudah
berkurang yaitu 4 (1-10) O : pasien mampu mengikuti dan melakukan teknik napas dalam yang
- Mengajarkan teknik napas dalam untuk diajarkan
mengurangi nyeri - Pernafasan: 23 x/menit
Respon : pasien mampu mengikuti dan - Nadi : 72 x/menit
melakukan teknik napas dalam - Suhu : 36 0 C
- Tekanan darah: 130/90mmHg
- Memonitor vital sign
Respon :
Pernafasan: 23 x/menit A : Masalah sebagian teratasi
Nadi : 72 x/menit Tujuan
N
Suhu : 36 0 C Indikator Saat Awal 1 2 3 4 5
o
Tekanan darah: 130/90mmHg ini
1. Mampu mengenal 4 3 v
- Memonitor kenyamanan pasien nyeri
Respon : pasien sudah sedikit merasakan 2. Mampu mengontrol 4 2 v
kenyamanan karena nyeri sudah berkurang nyeri
3. Melaporkan bahwa 3 2 v
nyeri berkurang
dengan manajemen
nyeri
4. Menyatakan rasa 4 2 v
nyaman
5. TTV dalam rentang 4 3 v
normal
P : Lanjutkan intervensi :
- Lakukan evaluasi nyeri
- Berikan analgesik
- Monitor teknik non farmakalogi
- Monitor TTV

2 - mendorong keluarga untuk menemani klien S : Pasien mengatakan merasa takut akan dilakukan operasi, pasien
respon : keluarga menemani klien mengatakan sulit tidur
- mendengarkan dengan penuh perhatian
- mendorong klien untuk mengungkapkan perasaan, O: klien memahami lingkungan disekitarnya , klien tidak mengalami
ketakutan dan persepsi disorientasi, klien dapat mengungkapkan kecemasannya , klien kurang
Respon : Pasien mengatakan merasa takut akan mengerti mengenai tindakan dan diagnosis klien, keluarga menemani
dilakukan operasi, pasien mengatakan sulit tidur klien, pasien melakukan napas dalam yang diajarkan perawat
- menginstruksikan pasien menggunakan teknik
relaksasi napas dalam
respon : pasien melakukan napas dalam yang A : Masalah teratasi sebagian
diajarkan perawat Tujuan
N
Indikator Awal Saat 1 2 3 4 5
o
ini
1. Mampu 2 4 v
mengidentifikasi
dan
mengungkapkan
gejala cemas
2. Mampu 2 3 v
mengontrol cemas
3. Vital sign dalam 2 3 v
batas normal

P : Lanjutkan intervensi :
- Dorong keluarga untuk terus menemani dan memberikan
motivasi
Rabu, 13 1 - Mencuci tangan sebelum tindakan keperawatan Diagnosa 1 :
Mei 2014 Respon : Tangan terbebas dari kuman S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang yaitu dengan skala nyeri
- Monitor skala nyeri 3(1-10)
Respon : pasien mengatakan bahwa nyeri sudah
berkurang yaitu 3 (1-10) O : pasien mampu melakukan teknik napas dalam yang diajarkan
- Memonitor teknik napas dalam untuk mengurangi - Pernafasan: 24 x/menit
nyeri - Nadi : 75 x/menit
Respon : pasien mampu melakukan teknik napas - Suhu : 36 0 C
dalam - Tekanan darah: 140/90mmHg
- Memonitor vital sign
Respon : Pernafasan: 24 x/menit A : Masalah sebagian teratasi
Nadi : 75 x/menit Tujuan
N
Suhu : 36 0 C Indikator Saat Awal 1 2 3 4 5
o
Tekanan darah: 120/70mmHg ini
1. Mampu mengenal 5 3 v
nyeri
2. Mampu mengontrol 5 2 v
nyeri
3. Melaporkan bahwa 4 2 v
nyeri berkurang
dengan manajemen
nyeri
4. Menyatakan rasa 5 2 v
nyaman
5. TTV dalam rentang 5 3 v
normal

P : Lanjutkan intervensi :
- Lakukan evaluasi nyeri
- Berikan analgesik
- Monitor teknik non farmakalogi
- Monitor TTV

- mendorong keluarga untuk menemani klien S : Pasien mengatakan merasa takut akan dilakukan operasi, pasien
2 mengatakan sulit tidur
respon : keluarga menemani klien
- mendengarkan dengan penuh perhatian
- mendorong klien untuk mengungkapkan perasaan, O: klien memahami lingkungan disekitarnya , klien tidak mengalami
ketakutan dan persepsi disorientasi, klien dapat mengungkapkan kecemasannya , klien kurang
Respon : Pasien mengatakan merasa takut akan mengerti mengenai tindakan dan diagnosis klien, keluarga menemani
dilakukan operasi, pasien mengatakan sulit tidur klien, pasien melakukan napas dalam yang diajarkan perawat
- menginstruksikan pasien menggunakan teknik
relaksasi napas dalam
respon : pasien melakukan napas dalam yang A : Masalah teratasi sebagian
diajarkan perawat Tujuan
N
Indikator Awal Saat 1 2 3 4 5
o
ini
1. Mampu 2 4 v
mengidentifikasi
dan
mengungkapkan
gejala cemas
2. Mampu 2 3 v
mengontrol cemas
3. Vital sign dalam 2 3 v
batas normal

P : Lanjutkan intervensi :
- Dorong keluarga untuk terus menemani dan memberikan
motivasi
V. EVALUASI
Hari/tanggal Evaluasi paraf
Rabu, 13 Mei Diagnosa 1 :
2014 S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang yaitu dengan skala nyeri 3(1-10)

O : pasien mampu melakukan teknik napas dalam yang diajarkan


- Pernafasan: 24 x/menit
- Nadi : 75 x/menit
- Suhu : 36 0 C
- Tekanan darah: 140/90mmHg

A : Masalah sebagian teratasi


Tujuan
N
Indikator Saat Awal 1 2 3 4 5
o
ini
1. Mampu mengenal 5 3 v
nyeri
2. Mampu mengontrol 5 2 v
nyeri
3. Melaporkan bahwa 4 2 v
nyeri berkurang
dengan manajemen
nyeri
4. Menyatakan rasa 5 2 v
nyaman
5. TTV dalam rentang 5 3 v
normal

P : Lanjutkan intervensi :
- Lakukan evaluasi nyeri
- Berikan analgesik
- Monitor teknik non farmakalogi
- Monitor TTV
Diagnosa 2

S : Pasien mengatakan merasa takut akan dilakukan operasi, pasien mengatakan sulit tidur

O: klien memahami lingkungan disekitarnya , klien tidak mengalami disorientasi, klien dapat mengungkapkan kecemasannya ,
klien kurang mengerti mengenai tindakan dan diagnosis klien, keluarga menemani klien, pasien melakukan napas dalam yang
diajarkan perawat

A : Masalah teratasi sebagian


Tujuan
No Indikator Awal Saat 1 2 3 4 5
ini
1. Mampu 2 4 v
mengidentifikasi
dan
mengungkapkan
gejala cemas
2. Mampu 2 3 v
mengontrol cemas
3. Vital sign dalam 2 3 v
batas normal

P : Lanjutkan intervensi :
- Dorong keluarga untuk terus menemani dan memberikan motivasi

También podría gustarte