Está en la página 1de 5

JOURNAL REWIEW (JR)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SCIENTIFIC


APPROACH DENGAN SOAL HIGHER ORDER
THINKING SKILL PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK
KELAS X DI SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK
Desy Eka Wahyuni, Alimufi Arief Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: desydew@gmail.com

DISUSUN OLEH :

NAMA : HENDRI
NIM : 8166176008
KELAS : DIK FIS B 2016
MATA KULIAH : Filsafat Ilmu
DOSEN PENGAMPU : Dr.Betty Marisi Turnip, M.Pd.

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


PROGRAM PASCASARJANA
2016
JOURNAL REWIEW (JR)

1.Judul artikel : Implementasi Pembelajaran Scientific Approach Dengan Soal


Higher Order Thinking Skill Pada Materi Alat-Alat Optik
Kelas X Di Sma Nahdlatul Ulama 1 Gresik
2.Penulis artikel : Desy Eka Wahyuni, Alimufi Arief
3.Nama jurnal : Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF)

4.Volume jurnal : Vol. 04 No. 03

5.Tahun terbit jurnal : 2015

6.Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia masih bermutu rendah. Terdapat beberapa faktor yang


menyebabkan tidak berkembangnya sistem pembelajaran yang bermutu di Indonesia. Guru
berperan penting dalam pendidikan di Indonesia, metode yang digunakan oleh guru dapat
mempengaruhi ketertarikan siswa dalam belajar. Sebagian besar guru sering menggunakan
metode ceramah sehingga siswa cenderung bosan dalam proses pembelajaran, metode ini
sering digunakan karena metode ini instant tanpa persiapan yang rumit. Kurangnya siswa
dalam bertanya, hal yang sering terjadi ketika siswa ingin mangajukan pertanyaan adalah
sikap guru yang kurang sabar atau hangat sehingga siswa cenderung menyimpan pertanyaan
dan enggan bertanya, untuk perlu dilatihkan keterampilan bertanya kepada siswa.
Sarana pembelajaran yang kurang memadai membuat pembelajaran kurang maksimal
seperti alat praktikum pada pembelajaran IPA yang memerlukan banyak alat praktikum
sebagai penyelaras apa yang telah dipelajari secara teori dengan secara nyata dalam
praktikum fisika. Dalam pembelajaran fisika siswa sering dituntut untuk menghafal rumus
fisika yang sedemikian banyak untuk dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Guru
lebih banyak menerangkan, siswa hanya mencatat dan kegiatan laboratorium jarang
dilakukan. Kurikulum hanya mengacu pada buku paket, kurangnya referensi yang digunakan
dalam belajar juga menjadi salah satu faktanya, padahal pengetahuan mudah diakses melalui
internet. Sistem evaluasi seharusnya mempertimbangkan proses untuk mendapatkan ilmu,
bukan hanya hasil akhir sebagai penentu berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran yang
didapatkan. Setiap siswa memiliki tingkat kecerdasan berbeda-beda yang akan berdampak
pada pilihan strategi, teknik dan model pembelajaran guru. Proses pembelajaran harus
menekankan pada aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan
(psikomotor). Siswa dilatih untuk mampu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan
mengkomunikasikan, dengan menggunakan kapasistas berfikir tingkat tinggi (High Order
Thinking Skill/HOTS).

7.Rumusan Masalah

1. apakah Keterlaksanaan pembelajaran Scientific Approach dalam upaya untuk


meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dimiliki oleh siswa
2. bahaimana Profil keterampilan berpikir yang dimiliki oleh siswa dalam menjawab
persoalan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa
3. bagaimana Respons siswa dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dengan menerapkan pendekatan sains (scientific approach) pada materi alat-alat optik
kelas X di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik.

8.Tujuan Penelitian

1. untuk mengetahui Keterlaksanaan pembelajaran Scientific Approach dalam upaya untuk


meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dimiliki oleh siswa setelah
diterapkannya dalam pembelajaran fisika pada materi alat-alat optik kelas X di SMA
Nahdlatul Ulama 1 Gresik berkategori baik.
2. untuk menetahui Profil keterampilan berpikir yang dimiliki oleh siswa dalam menjawab
persoalan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa
3. untuk mengetahui Respons siswa berdasarkan angket dalam pelaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dengan menerapkan pendekatan sains (scientific approach) pada
materi alat-alat optik kelas X di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik.

9.Teori-teori yang digunakan


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh A. Muchin pada tahun 2014 berjudul
Implementasi pendekatan saintifik, penanaman karakter dan konservasi pada pembelajaran
materi pertumbuhan menunjukkan bahwa Salah satu cara untuk menciptakan pembelajaran
yang bermakna adalah dengan menerapkan pendekatan saintifik. Menurut Fauziah (2013)
pendekatan saintifik mengajak siswa langsung dalam menginferensi masalah yang ada dalam
bentuk rumusan masalah dan hipotesis, rasa peduli terhadap lingkungan, rasa ingin tahu dan
gemar membaca. Dalam pelaksanaanya, siswa akan memperoleh kesempatan untuk
melakukan penyelidikan dan inkuiri serta mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Melalui penyelidikan dan inkuiri siswa akan dirangsang untuk berpikir secara analisis,
berperilaku jujur, disiplin, kreatif dan mandiri. Kegiatan menyajikan hasil karya akan
menimbulkan perilaku kreatif, meng-hargai prestasi yang telah ada, bertanggungjawab
terhadap hasil karya, kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi yang baik. Pada tahap
akhir siswa akan diajak menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada
tahap ini siswa akan berpikir pada tingkat analisis dan evaluasi karena harus melakukan
refleksi terhadap proses yang mereka lakukan.
Penelitian lain yaitu penelitian yang dilakukan oleh Eka Sastrawati pada tahun 2011
berjudul Problem-Based Learning, Strategi Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi Siswa menunjukkan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa yang memiliki
strategi metakognisi tinggi ada perbedaan yang signifikan secara statistik dengan siswa yang
memiliki strategi metakognisi rendah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk menerapkan pembelajaran Scientific Approach.

10.Metode penelitian yang digunakan

Penelitian ini dilakukan dengan teknik pre-experimental design. Pada jenis penelitian
ini menggunakan desain One group pretest-posttest design yang merupakan penelitian
kuantitatif yaitu memberikan analisis secara deskriptif terhadap data yang didapatkan. .
Penelitian ini dilakukan dengan mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dengan
soal yang berbasis Taksonomi Bloom yang direvisi dan pembelajaran Scientific Approach
sebagai treatment yang akan diajarkan pada materi Alat-alat Optik kelas X di SMANU 1
Gresik. Sampel ditentukan dengan purposive sampling dengan penentuan sampel karena
adanya sebab dan akibat tertentu (Sugiyono, 2012). Digunakanlah sampel kelas X MIA 3, X
MIA 4, dan X MIA 5, dengan pertimbangan bahwa kelas tersebut mendapat perlakuan yang
sama yakni diajar oleh guru fisika yang sama. Desain penelitian ini yaitu one group pretest-
posttest design, dengan 1 kelas eksperimen dan 2 kelas replikasi.

11.Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji coba soal yang telah dilaksanakan, dari masing-masing 10 soal
untuk pretest maupun posttest dengan soal yang sama, didapatkan bahwa 6 soal berkriteria
sedang dan 4 soal berkriteria sukar. Tingkat kesukaran sedang dan sukar, menunjukkan
bahwa soal termasuk dalam soal higher order thinking skill.
Berdasarkan hasil analisis pengamatan pembelajaran, dan RPP yang digunakan
sebagai acuan keterlaksanaan pembelajaran, terdapat dua kelas sampel, yaitu kelas XI A-4
yang dikenai model pengajaran langsung dan XI A-6 yang dikenai model pembelajaran
kooperatif. Untuk menilai keterlaksanaan dan kesesuaian antara pelaksanaan pembelajaran
dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat, digunakan lembar pengamatan
pembelajaran yang telah divalidasi oleh ahli. Aspek keterlaksanaan model pembelajaran
berdasarkan lembar pengamatan yang telah dibuat adalah sebagai berikut,

Tabel . Aspek Keterlaksanaan Pembelajaran

12.Simpulan

Berdasarkan analisis data hasil penelitian dan pembahasan terkait, maka kesimpulan secara
umum adalah bahwa pembelajaran dengan diterapkannya scientific approach dapat
melatihkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) siswa kelas X di
SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik. Secara khusus dapat disimpulkan bahwa:
1. Keterlaksanaan pembelajaran Scientific Approach dalam upaya untuk meningkatkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dimiliki oleh siswa setelah diterapkannya
dalam pembelajaran fisika pada materi alat-alat optik kelas X di SMA Nahdlatul Ulama
1 Gresik berkategori baik.
2. Profil keterampilan berpikir yang dimiliki oleh siswa dalam menjawab persoalan
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa adalah kemampuan problem solving sebesar
91%.
3. Respons siswa berdasarkan angket menunjukkan respons positif berkategori kuat dalam
pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan menerapkan pendekatan sains
(scientific approach) pada materi alat-alat optik kelas X di SMA Nahdlatul Ulama 1
Gresik.

También podría gustarte