Está en la página 1de 12

1.

Laminar Air Flow (LAF) atau Biological Safety Cabinet (BSC)

Laminar Air Flow (LAF) atau Biological Safety Cabinet (BSC) adalah alat yang

berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring

aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan
Prinsip Kerja: Pengaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara laminar

(lurus/beraturan) secara horizontal dari dalam keluar sehingga kontaminasi udara dapat

diminimalkan dan dapat bekerja jika ada aliran listrik untuk mempertahankan kondisi yang

aseptis.
Fungsi: Lampu UV sebagai sterilisasi ruangan, panel kontrol, panel pengatur,

pangatur lampu dan outlet untuk mengeluarkan


Penggunaan alat : Sterilkan barang-barang yang ingin digunakan, dan sterilkan juga

badan dan pakaian yang kita gunakan. Kemudian nyalakan laminar air flow, dan jangan

keluar masuk ruangan sampai pekerjaan selesai.

Cara perawatan: Apabila Laminar Air Flow Cabinet selesai dipergunakan, untuk

langkah perawatannya yaitu antara lain :

a. Membersihkan semua sisa potongan eksplan dengan tissue.


b. Bakarlah (pisau scalpel, pinset) dengan menyemprotkan terlebih dahulu dengan alkohol 95%

dan tempatkan kembali dalam keadaan siap pakai.

c. Matikan blower dengan memijit tombol off.

d. Semprotkan ruang kerja dengan alkohol.

e. Tutup kembali pintu Laminar Air Flow Cabinet.

f. Matikan lampu TL.

g. Nyalakan kembali lampu UV.

2. Enkas

Enkas merupakan tempat penanaman mikroba dan juga sebagai tempat kondisi yang

aseptis pada saat bekerja dalam mikrobiologi. Pengaseptisan suatu ruangan berdasarkan

aliran udara laminar (lurus/beraturan) secara horizontal dari dalam keluar sehingga

kontaminasi udara dapat diminimalkan dan dapat bekerja jika ada aliran listrik untuk

mempertahankan kondisi yang aseptis.


Fungsi : Pintu tempat memasukkan atau mengeluarkan bahan, jendela enkas tempat

memasukkan tangan pada saat bekerja pada enkas, badan enkas/ ruang enkas sebagai tempat

bekerja pada enkas, lampu penerang sebagai penerang pada saat bekerja pada enkas dan

tombel power untuk mematikan atau menghidupkan enkas.

Perawatan Alat : Apabila enkas telah selesai digunakan, maka sebaiknya dibersihkan

menggunakan lap kering.

3. Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer)

Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan

suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan

sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang

magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu

menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat

dipanaskan sampai 425oC.

Prinsip Kerja : Alat yang dilengkapi fasilitas pengaduk dan pemanas sehingga dapat

digunakan untuk membantu pengadukan agar suspensi tidak mengendap dan pendistribusian
mikroba dalam media kaldu atau media fermentasi, baik pada suhu kamar maupun suhu yang

lebih tinggi.

Fungsi : Meja pemanas sebagai tempat meletakkan alat yang akan di panaskan, layar

penunjuk untuk melihat suhu yang ada, tombol power on/off digunakan sebagai untuk

menghidupkan atau mematikan alat hote plate, tombel steril untuk menstrilkan, lampu deteksi

untuk melihat alat bekerja mensterilkan atau mengeringkan.

Cara Penggunaan : Sambungkan dengan aliran listrik simpan larutan yang akan

dihomogenkan, tekan tombol pengatur lalu lihat pada layar.

Perawatan Alat : Apabila hot plate telah selesai digunakan, maka sebaiknya

dibersihkan menggunakan lap kering. Selanjutnya simpan pada tempat yang kering dan

bersih.

4. Colony counter

Colony counter adalah alat untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau

mikroorganisme. Bakteri yang dihitung disini adalah bakteri yang masih hidup. Dimana cara

pengerjaannya adalah dengan melakukan pengeceran dari medium bakteri misalnya sampai 3

kali dalam tabung reaksi. Kemudian ditanam bakteri, lalu diinkubasikan dalam alat inkubator.
Prinsip Kerja : Hubungkan Kabel Power ke sumber listrik, tekan tombol di sebelah kiri

belakang sampai lampu colony counter menyala dan stabil, letakkan cawan petri dengan

posisi terbalik, tekan tombol set agar angka pada display menunjukkan angka 0, hitung

jumlah colony mikroba dengan menekan koloni yang terlihat daumlah yang tertera pada

display menunjukkan dan jumlah koloni yang telah di hitung.

Fungsi: Layar hitung berfungsi untuk melihat jumlah koloni bakteri, tombol set untuk

menormalkan pada angka display dan tombol hitung dan tombol hitung digunakan untuk

menghitung jumlah koloni bakteri.

Penggunaan Alat : Setelah kita on-kan, kita simpan cawan petri yang berisi bakteri atau

jamur kedalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada posisi dan mulia menghitung

dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar bidang

Perawatan Alat : Apabila colony conter telah selesai digunakan, maka sebaiknya

dibersihkan menggunakan lap kering. Selanjutnya simpan pada tempat yang kering dan

bersih.

5. Oven
Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan.

Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun

pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. teliti. Biasanya digunakan

desikator untuk mengeringkannya.

Prinsip Kerja : Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar

antara 105C. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas

dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian

rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan

oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka

alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti.

Fungsi : Pintu oven sebagai tempat keluar masuknya bahan yang akan di panaskan, rak

oven untuk tempat meletakkan bahan yang akan dikeringkan, tombol power untuk mematikan

atau menghidupkan alat dan tombol pengatur sebagai tombol pengatur tinggi rendahnya

tingkat panas oven.

Penggunaan Alat : Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang

ingin dikeringkan dimasukkan kedalam oven dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol

POWER ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu

dengan menekan tombol SET. Layar SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu

hingga layar PV menunjukkan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan

dengan menekan tombol POWER dan alat dikeluarkan dari dalam oven.

Cara Perawatan : Sebelum oven digunakan bersihkan semua aksesori dan rak tatakan.

Selalu pastikan steker oven sudah dicabut dan oven sudah dingin sebelum dibersihkan. Buka
pintu oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam air panas atau detergen.

Zat abarsif jangan digunakan untuk membersihkan oven.

Jangan mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat dibersihkan dengan lap basah.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan menggunakan alat

gelas untuk dimasukkan kedalam oven. Jagalah agar selalu ada jarak minimal 1 antara

bagian atas dan bagian elemen pemanas. Jangan sekali-sekali menggunakan oven dalam

keadaan pintu terbuka. Hindari seringnya membuka pintu oven saat sedang digunakan, hal ini

menimbulkan panas dalam oven berkurang. Selalu gunakan gegep untuk mengambil

peralatan dari dalam oven. Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik.

Segera cabut steker dari stop kontak.

6. Autoclave

Autoclave adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan

dengan menundukkan material untuk uap tekanan tinggi jenuh pada 121 C selama sekitar

15-20 menit, tergantung pada ukuran beban dan isi. Alat ini diciptakan oleh Charles

Chamberland di 1879, meskipun prekursor yang dikenal sebagai digester uap diciptakan oleh

Denis Papin pada tahun 1679. Nama ini berasal dari bahasa Yunani auto-, pada akhirnya

berarti diri, dan Latin yang berarti Clavis kunci-perangkat self-locking.


Prinsip Kerja : Prinsip dari autoklaf adalah terjadinya koagulasi yang lebih cepat dalam

keadaan basah dibandingkan dengan keadaan kering. Harus diperhatikan bahwa dalam

sterilisasi dengan otoklaf udara harus dikeluarkan terlebih dahulu sebelum klep ditutup,

sehingga di dalamnya hanya terdapat uap panas, uap panas inilah yang memiliki daya kerja

sterilisasi. Bila terdapat udara selain uap panas, maka suhu yang dicapai tidak dapat

mematikan spora. Panas lembab sangat efektif meskipun pada suhu yang tidak begitu tinggi,

karena ketika uap air berkondensasi pada bahan-bahan yang disterilkan, dilepaskan panas

sebanyak 686 kalori per gram uap air pada suhu 121 oC. Panas ini yang akan

mendenaturasikan atau mengkoagulasikan protein pada mikrooragnisme hidup dan dengan

demikian mematikannya. Maka sterilisasi basah dapat digunakan untuk mensterilkan bahan

apa saja yang dapat ditembus uap air dan tidak rusak bila dipanaskan pada suhu 110 oC dan

120 oC.

Fungsi : Autoclave memiliki beberapa bagian dan fungsi yaitu pentil tekanan uap

digunakan untuk menghilangkan uap yang ada didalam dandang/wadah, manometer untuk

melihat tekanan pada alat autoclave, wadah penutup berfungsi sebagai tempat meletakan alat

yang akan di sterilkan, mor untuk mengunci dari penutup autoclave, tombol pengatur tekanan

untuk mengatur tinggi atau rendah suatu tekanan autoclave, dan lampu deteksi untuk melihat

apakah alat mati atau tidak.

Penggunaan Alat : Dalam penggunaan autoclave memiliki beberapa bagian yaitu :

a) Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalm autoclave. Jika air kurang dari

batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil

destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.


b) Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus

dikendorkan.
c) Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang

keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
d) Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
e) Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan

terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan

tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
f) Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga

sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka

nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.

Cara Pemeliharaan : Apabila autoklaf telah selesai digunakan, maka air aquadest yang ada di

dalam autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian dalamnya menggunakan lap

kering. Selanjutnya simpan autoklaf pada tempat yang kering dan bersih.

7. Inkubator

Fungsi inkubator adalah untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang

terkontrol.

Prinsip kerja: Memasukkan atau menyimpan biakan murni mikroorganisme, kemudian

mengatur suhunya, biasanya hanya dapat diatur diatas suhuh tertentu. Fungsi inkubator

adalah untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.
Fungsi : pintu sebagai penutup, rak sebagai tempt menyimpan bahan, penjepit sebagai

alt untuk menjaga keseimbangan wadah,panel kontrol untuk melihat tingkat suhu, monitor

untuk milihat suhu,tombol mode untuk mengamati pengaturan power,on/off.

Penggunaan Alat : Hubungkan kabel power ke stop kontak, putar tombol power ke

arah kiri (lampu power hijau menyala atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol

set,sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebelah kanan atas tombol set hingga

mnencapai suhu yang di inginkan. lalu setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan

tombol set dan inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa

menit.

Perawatan Alat : Sebelum digunakan bersihkan semua aksesori dan rak tatakan. Selalu

pastikan steker sudah dicabut dan sudah dingin sebelum dibersihkan. Buka pintu dan bagian

dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam air panas atau detergen. Zat abarsif jangan

digunakan untuk membersihkan. Jangan mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat

dibersihkan dengan lap basah. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak

diperbolehkan menggunakan alat gelas untuk dimasukkan kedalam inkubator.

8. Neraca analitik
Neraca analitik merupakan alat yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan

digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Prinsip kerja alat ini yaitu

dengan meletakkan bahan sehingga akan tertera secara langsung pada layar berat bahan

tersebut.
Fungsi : Pintu neraca analitik sebagai tempat penutup agar udara tidak masuk ke dalam

neraca analitik, untuk menampilkan hasil pengukuran, tombol pengatur untuk mengatur,

tombol pengatur sebagai pengatur tingkat ketelitian, meja timbangan sebagai tempat untuk

meletakan bahan yang akan di timbang,water pas sebagai alat untuk mengetahui kemiringan

pada titik nol, kabel penghubung sebagai penghubung neraca analitik dengan listrik.
Penggunaan Alat : Hubungkan kabel penghubung dengan neraca analitik sampai layar

monitor menyala, tekan tombol on, buka pintu masukan wadah lalu lihat angka sampai

berhenti dan simpan bahan yang akan di ukur. Setelah selesai digunakan tekan tombol off lalu

cabut kabel penghubung.


Perawatan Alat : Apabila neraca analitik telah selesai digunakan, maka sebaiknya

dibersihkan menggunakan lap kering.

También podría gustarte