Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Laminar Air Flow (LAF) atau Biological Safety Cabinet (BSC) adalah alat yang
berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring
aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan
Prinsip Kerja: Pengaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara laminar
(lurus/beraturan) secara horizontal dari dalam keluar sehingga kontaminasi udara dapat
diminimalkan dan dapat bekerja jika ada aliran listrik untuk mempertahankan kondisi yang
aseptis.
Fungsi: Lampu UV sebagai sterilisasi ruangan, panel kontrol, panel pengatur,
badan dan pakaian yang kita gunakan. Kemudian nyalakan laminar air flow, dan jangan
Cara perawatan: Apabila Laminar Air Flow Cabinet selesai dipergunakan, untuk
2. Enkas
Enkas merupakan tempat penanaman mikroba dan juga sebagai tempat kondisi yang
aseptis pada saat bekerja dalam mikrobiologi. Pengaseptisan suatu ruangan berdasarkan
aliran udara laminar (lurus/beraturan) secara horizontal dari dalam keluar sehingga
kontaminasi udara dapat diminimalkan dan dapat bekerja jika ada aliran listrik untuk
memasukkan tangan pada saat bekerja pada enkas, badan enkas/ ruang enkas sebagai tempat
bekerja pada enkas, lampu penerang sebagai penerang pada saat bekerja pada enkas dan
Perawatan Alat : Apabila enkas telah selesai digunakan, maka sebaiknya dibersihkan
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan
suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan
magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu
menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat
Prinsip Kerja : Alat yang dilengkapi fasilitas pengaduk dan pemanas sehingga dapat
digunakan untuk membantu pengadukan agar suspensi tidak mengendap dan pendistribusian
mikroba dalam media kaldu atau media fermentasi, baik pada suhu kamar maupun suhu yang
lebih tinggi.
Fungsi : Meja pemanas sebagai tempat meletakkan alat yang akan di panaskan, layar
penunjuk untuk melihat suhu yang ada, tombol power on/off digunakan sebagai untuk
menghidupkan atau mematikan alat hote plate, tombel steril untuk menstrilkan, lampu deteksi
Cara Penggunaan : Sambungkan dengan aliran listrik simpan larutan yang akan
Perawatan Alat : Apabila hot plate telah selesai digunakan, maka sebaiknya
dibersihkan menggunakan lap kering. Selanjutnya simpan pada tempat yang kering dan
bersih.
4. Colony counter
Colony counter adalah alat untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau
mikroorganisme. Bakteri yang dihitung disini adalah bakteri yang masih hidup. Dimana cara
pengerjaannya adalah dengan melakukan pengeceran dari medium bakteri misalnya sampai 3
kali dalam tabung reaksi. Kemudian ditanam bakteri, lalu diinkubasikan dalam alat inkubator.
Prinsip Kerja : Hubungkan Kabel Power ke sumber listrik, tekan tombol di sebelah kiri
belakang sampai lampu colony counter menyala dan stabil, letakkan cawan petri dengan
posisi terbalik, tekan tombol set agar angka pada display menunjukkan angka 0, hitung
jumlah colony mikroba dengan menekan koloni yang terlihat daumlah yang tertera pada
Fungsi: Layar hitung berfungsi untuk melihat jumlah koloni bakteri, tombol set untuk
menormalkan pada angka display dan tombol hitung dan tombol hitung digunakan untuk
Penggunaan Alat : Setelah kita on-kan, kita simpan cawan petri yang berisi bakteri atau
jamur kedalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada posisi dan mulia menghitung
dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar bidang
Perawatan Alat : Apabila colony conter telah selesai digunakan, maka sebaiknya
dibersihkan menggunakan lap kering. Selanjutnya simpan pada tempat yang kering dan
bersih.
5. Oven
Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan.
Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun
pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. teliti. Biasanya digunakan
Prinsip Kerja : Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar
antara 105C. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas
dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian
rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan
oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka
alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti.
Fungsi : Pintu oven sebagai tempat keluar masuknya bahan yang akan di panaskan, rak
oven untuk tempat meletakkan bahan yang akan dikeringkan, tombol power untuk mematikan
atau menghidupkan alat dan tombol pengatur sebagai tombol pengatur tinggi rendahnya
Penggunaan Alat : Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang
ingin dikeringkan dimasukkan kedalam oven dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol
POWER ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu
dengan menekan tombol SET. Layar SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu
hingga layar PV menunjukkan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan
dengan menekan tombol POWER dan alat dikeluarkan dari dalam oven.
Cara Perawatan : Sebelum oven digunakan bersihkan semua aksesori dan rak tatakan.
Selalu pastikan steker oven sudah dicabut dan oven sudah dingin sebelum dibersihkan. Buka
pintu oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam air panas atau detergen.
Jangan mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat dibersihkan dengan lap basah.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan menggunakan alat
gelas untuk dimasukkan kedalam oven. Jagalah agar selalu ada jarak minimal 1 antara
bagian atas dan bagian elemen pemanas. Jangan sekali-sekali menggunakan oven dalam
keadaan pintu terbuka. Hindari seringnya membuka pintu oven saat sedang digunakan, hal ini
menimbulkan panas dalam oven berkurang. Selalu gunakan gegep untuk mengambil
peralatan dari dalam oven. Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik.
6. Autoclave
Autoclave adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan
dengan menundukkan material untuk uap tekanan tinggi jenuh pada 121 C selama sekitar
15-20 menit, tergantung pada ukuran beban dan isi. Alat ini diciptakan oleh Charles
Chamberland di 1879, meskipun prekursor yang dikenal sebagai digester uap diciptakan oleh
Denis Papin pada tahun 1679. Nama ini berasal dari bahasa Yunani auto-, pada akhirnya
keadaan basah dibandingkan dengan keadaan kering. Harus diperhatikan bahwa dalam
sterilisasi dengan otoklaf udara harus dikeluarkan terlebih dahulu sebelum klep ditutup,
sehingga di dalamnya hanya terdapat uap panas, uap panas inilah yang memiliki daya kerja
sterilisasi. Bila terdapat udara selain uap panas, maka suhu yang dicapai tidak dapat
mematikan spora. Panas lembab sangat efektif meskipun pada suhu yang tidak begitu tinggi,
karena ketika uap air berkondensasi pada bahan-bahan yang disterilkan, dilepaskan panas
sebanyak 686 kalori per gram uap air pada suhu 121 oC. Panas ini yang akan
demikian mematikannya. Maka sterilisasi basah dapat digunakan untuk mensterilkan bahan
apa saja yang dapat ditembus uap air dan tidak rusak bila dipanaskan pada suhu 110 oC dan
120 oC.
Fungsi : Autoclave memiliki beberapa bagian dan fungsi yaitu pentil tekanan uap
digunakan untuk menghilangkan uap yang ada didalam dandang/wadah, manometer untuk
melihat tekanan pada alat autoclave, wadah penutup berfungsi sebagai tempat meletakan alat
yang akan di sterilkan, mor untuk mengunci dari penutup autoclave, tombol pengatur tekanan
untuk mengatur tinggi atau rendah suatu tekanan autoclave, dan lampu deteksi untuk melihat
a) Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalm autoclave. Jika air kurang dari
batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil
dikendorkan.
c) Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang
keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
d) Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
e) Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan
terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan
tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
f) Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga
sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka
nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.
Cara Pemeliharaan : Apabila autoklaf telah selesai digunakan, maka air aquadest yang ada di
dalam autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian dalamnya menggunakan lap
kering. Selanjutnya simpan autoklaf pada tempat yang kering dan bersih.
7. Inkubator
Fungsi inkubator adalah untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang
terkontrol.
mengatur suhunya, biasanya hanya dapat diatur diatas suhuh tertentu. Fungsi inkubator
adalah untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.
Fungsi : pintu sebagai penutup, rak sebagai tempt menyimpan bahan, penjepit sebagai
alt untuk menjaga keseimbangan wadah,panel kontrol untuk melihat tingkat suhu, monitor
Penggunaan Alat : Hubungkan kabel power ke stop kontak, putar tombol power ke
arah kiri (lampu power hijau menyala atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol
set,sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebelah kanan atas tombol set hingga
mnencapai suhu yang di inginkan. lalu setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan
tombol set dan inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa
menit.
Perawatan Alat : Sebelum digunakan bersihkan semua aksesori dan rak tatakan. Selalu
pastikan steker sudah dicabut dan sudah dingin sebelum dibersihkan. Buka pintu dan bagian
dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam air panas atau detergen. Zat abarsif jangan
digunakan untuk membersihkan. Jangan mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat
dibersihkan dengan lap basah. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak
8. Neraca analitik
Neraca analitik merupakan alat yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan
digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Prinsip kerja alat ini yaitu
dengan meletakkan bahan sehingga akan tertera secara langsung pada layar berat bahan
tersebut.
Fungsi : Pintu neraca analitik sebagai tempat penutup agar udara tidak masuk ke dalam
neraca analitik, untuk menampilkan hasil pengukuran, tombol pengatur untuk mengatur,
tombol pengatur sebagai pengatur tingkat ketelitian, meja timbangan sebagai tempat untuk
meletakan bahan yang akan di timbang,water pas sebagai alat untuk mengetahui kemiringan
pada titik nol, kabel penghubung sebagai penghubung neraca analitik dengan listrik.
Penggunaan Alat : Hubungkan kabel penghubung dengan neraca analitik sampai layar
monitor menyala, tekan tombol on, buka pintu masukan wadah lalu lihat angka sampai
berhenti dan simpan bahan yang akan di ukur. Setelah selesai digunakan tekan tombol off lalu