Está en la página 1de 6

Proteksi Alat Radiasi

1. Tugas, Kewajiban dan Tanggung Jawab Pengusaha Instalasi


Pengusaha Instalasi (PI) mempunyai tanggung jawab tertinggi terhadap keselamatan personil
dan anggota masyarakat lain yang mungkin berada di dekat instalasi di bawah pengawasannya.
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya Pengusaha Instalasi harus melaksanakan tindakan
tersebut di bawah ini :
a. Membentuk Organisasi Proteksi Radiasi (OPR) dan atau menunjuk Petugas Proteksi
Radiasi dan bila perlu Petugas Proteksi Radiasi pengganti
b. Hanya mengijinkan seseorang bekerja dengan sumber radiasi setelah memperhatikan segi
kesehatan, pendidikan dan pengalamannya bekerja dengan sumber radiasi
c. Memberitahukan kepada semua pekerja radiasi tentang adanya potensi bahaya radiasi
yang terkandung dalam tugas mereka dan memberikan latihan proteksi radiasi
d. Menyediakan prosedur keselamatan radiasi yang berlaku dalam lingkungan perusahaan
sendiri termasuk prosedur tentang penanggulangan keadaan darurat
e. Menyediakan prosedur kerja yang diperlukan
f.

Menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan bagi magang dan pekerja radiasi serta


pelayanan kesehatan bagi pekerja radiasi

g. Menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk bekerja dengan sumber
radiasi
h.

Memberitahukan BAPETEN dan instalasi lain terkait (misalnya Kepolisian, Dinas


Pemadam Kebakaran ) bila terjadi bahaya radiasi atau keadaan darurat

2. Tanggung Jawab & Kewajiban Petugas Proteksi Radiasi


Petugas Proteksi Radiasi disingkat PPR adalah petugas yang ditunjuk oleh pengusaha
instalasi nuklir atau instalasi lainnya yang memanfaatkan radiasi pengion yang dinyatakan
mampu oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir untuk melaksanakan pekerjaan yang berhubungan
dengan persoalan proteksi radiasi. PPR berkewajiban membantu Pengusaha Instalasi dalam
melaksanakan tanggung jawabnya di bidang proteksi radiasi. Sebagai pengemban tanggung
jawab tersebut Petugas Proteksi Radiasi diberi wewenang untuk mengambil tindakan-tindakan
sebagai berikut:

a. Memberikan instruksi dan alternatif secara lisan atau tertulis kepada pekerja radiasi
tentang keselamatan kerja radiasi yang baik. Instruksi harus mudah dimengerti dan dapat
dilaksanakan
b. Mengambil tindakan untuk menjamin agar tingkat penyinaran serendah mungkin dan
tidak akan pernah mencapai batas tertinggi yang berlaku serta menjamin agar
pelaksanaan pengelolaan limbah radioaktif sesuai dengan ketentuan yang berlaku
c.

Mencegah dilakukannya perubahan terhadap segala sesuatu sehingga dapat


menimbulkan kecelakaan radiasi

d. Mencegah zat radioaktif / sumber radiasi jatuh ketangan orang yang tidak berhak
e. Mencegah kehadiran orang yang tidak berkepentingan kedaerah pengendalian
f. Menyelenggarakan dokumentasi yang berhubungan dengan Proteksi Radiasi
g. Menyarankan pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja radiasi apabila diperlukan dan
melaksanakan pemonitoran radiasi dan tindakan proteksi radiasi
h. Memberikan penjelasan serta penyediaan perlengkapan Proteksi Radiasi yang memadai
kepada pengunjung atau tamu apabila diperlukan
Upaya Proteksi Terhadap Pemakaian Alat Radiasi bagi Tenaga Kesehatan
TanggungJawab dan kewajiban terhadap keselamatan radiasi di daerah kerja tenaga kesehatan
1. Mengetahui, memahami, dan melaksanakan semua ketentuan keselamatan kerja radiasi
2. Memanfaatkan sebaik-baiknya peralatan keselamatan radiasi yang tersedia, bertindak
secara hati-hati serta bekerja secara aman untuk melindungi dirinya sendiri dan pekerja
lain
3. Melaporkan setiap kejadian kecelakaan bagaimanapun kecilnya kepada PPR
4. Melaporkan setiap gangguan kesehatan yang dirasakan, yang diduga akibat penyinaran
lebih atau masuknya zat radioaktif ke dalam tubuh.
Upaya untuk melindungi pekerja radiasi serta masyarakat umum dari ancaman bahaya radiasi
dapat dilakukan dengan cara :
1. Mendesain ruangan radiasi sedemikian rupa sehingga paparan radiasi tidak melebihi
batas-batas yang dianggap aman.

2. Melengkapi setiap ruangan radiasi dengan perlengkapan proteksi radiasi yang tepat dalam
jumlah yang cukup.
3. Melengkapi setiap pekerja radiasi dan pekerja lainnya yang karena bidang pekerjaannya
harus berada di sekitar medan radiasi dengan alat monitor radiasi.
4. Memakai pesawat radiasi yang memenuhi persyaratan keamanan radiasi.
5. Membuat dan melaksankan prosedur bekerja dengan radiasi yang baik dan aman.
Tiga Prinsip dalam proteksi radiasi yaitu:
1. Pengendalian Waktu
Pengaturan waktu adalah metode yang paling penting untuk mengurangi penerimaan
dosis radiasi. Waktu yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan dengan
menggunakan radiasi diusahakan secepat mungkin
2. Jarak
Pengendalian jarak berlaku hokum kuadrat terbalik yaitu semakin besar jarak dari
sumber maka dosis radiasi ditempat tersebut jauh semakin kecil. Pengendalian radiasi
hambur dari ruang pemeriksaan rontgen dapat dilakukan dengan menjaga jarak
minimal 3 meter dari tabung sinar-X
3. Shielding
Ruang radiologi dan kedokteran nuklir harus mempunyai dinding dari beton yang
lebih tebal atau adanya timbal pelapis sehingga dapat menyerap semua energy radiasi
yang melaluinya. Pada jendela perlu disisipkan kaca timbal sehingga petugas dapat
mengawasi pasien selama pemeriksaan dengan aman.
Upaya-upaya proteksi yang dilakukan oleh Instalasi Radiodiagnostik adalah sebagai berikut:
a. Pemerikasaan
1. Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon Pekerja Radiasi
Pemeriksaan ini meliputi penyelidikan terhadap riwayat kesehatannya termasuk semua
penyinaran terhadap radiasi pengion dari pekerjaan sebelumnya yang diketahui diterimanya atau
dari pemeriksaan dengan pengobatan medik, dan juga penyelidikan secara klinik atau lainnya
yang diperlukan untuk menentukan keadaan umum kesehatannya. Harus dilakukan juga
pemeriksaan khusus pada organ yang dianggap peka terhadap radiasi dipandang dari jenis

pekerjaan yang akan dilakukan oleh calon pekerja misalnya pemeriksaan haematologi,
dermatologi, opthalmologi, paru-paru, neurologi dan atau kandungan.
2. Pemeriksaan Kesehatan Selama Masa Kerja
a) Setiap pekerja radiasi harus menjalani pemeriksaan kesehatan sedikitnya sekali dalam
setahun atau lebih bergantung kondisi penyinaran yang diterima oleh pekerja atau apabila
keadaan kesehatan pekerja memerlukan
b) Pemeriksaan ini harus meliputi pemeriksaan umum dan juga pemeriksaan khusus pada
organ tubuh yang dianggap peka terhadap radiasi serta mengadakan pemeriksaan lanjutan
atau perawatan kesehatan yang dianggap perlu oleh dokter. Juga apabila ada pekerja yang
dalam waktu singkat telah menerima dosis lebih dari 100 mrem, harus menjalani
pemeriksaan kesehatan secara intensif dan terperinci.
3. Pemeriksaan Kesehatan Setelah Masa Kerja
Pekerjaan radiasi akan memutuskan hubungan kerja atau dipindahkan ke bagian lain harus
diperiksa kesehatannya terlebih dahulu secara teliti dan menyeluruh oleh dokter perusahaan atas
beban perusahaan. Dokter Instalasi dapat menentukan perlunya pengawasan kesehatan setelah
putusnya hubungan kerja untuk mengawasi kesehatan orang yang bersangkutan selama dianggap
perlu, atas biaya Pengusaha Instalasi.
b. Proteksi paparan radiasi
Proteksi radiasi terhadap pasien
1. Pemeriksaan radiaologi hanya bias dikerjakan atas perintah dokter
2. Menghindari pengulangan dalam pembuatan foto
3. Membuat batasan atau mengatur kolimater sedemikian rupa sehingga sedikit terjadi
hamburan sinar radiasi
4. Menggunakan proteksi atau apron untuk penderita, missal proteksi untuk gonad dan
lain-lain.
5. Menghindari pemeriksaan bagi wanita hamil

6. Apabila pemeriksaan sangat dibutuhkan kepada penderita yang sedang hamil maka
bagian janin atau perut harus ditutup dengan load, sehingga janin terhindar dari
radiasi.
7. Pemakaian filtrasi maksimum pada sinar primer.
8. Pemakaian voltage yang lebih tinggi (bila mungkin) sehingga daya tembusnya
lebih kuat
9. Daerah yang disinari harus sekecil mungkin, misalnya dengan menggunakan
konus (untuk radiografi) atau diafragma (untuk sinar tembus).
10. Waktu penyinaran sesingkat mungkin. Contoh : pemeriksaan sinar tembus tidak boleh
melebihi 5 menit pada salah satu bagian tubuh.
Proteksi Radiasi pada dokter pemeriksa dan petugas radiologi:
1. Hindari penyinaran bagian-bagian tubuh tidak terlindungi
2. Pemakaian sarung tangan, apron atau gaun pelindung yanqg berlapis Pb dengan
tebal maksimum 0,5 mm Pb.
3. Hindari melakukan sinar tembus, usahakan melakukan radiografi
4. Hindari pemeriksaan sinar tembus tulang-tulang kepala (head fluoroscopy)
5. Akomodasi mata sebelum melakukan pemekrisaan sinar tembus paling sedikit
selama 20 menit.
6. Gunakan alat-alat pengukur sinar Rontgen.
7. Pemeriksaan pesawat sebelum dipakai. Contoh: Perlindungan terhadap bahaya elektris.
Adanya kebocoran pada tabung pesawat. Voltage yang aman dan lamanya.
8. Pemeriksaan

rutin

terhadap

kemungkinan

bocor/rusaknya

perlengkapan-

perlengkapan pelindung berlapis Pb.


Tata tertib penggunaan untuk proteksi personil.
Personil dianjurkan memakai film badge terus menerus dan di ruang pesawat sinar x diagnostik
personil:
1. Diharuskan menggunakan perisai dan pakaian proteksi yang tersedia
2. Tidak boleh memegang pasien selama penyinaran

3. Bila memakai pesawat sinar x dental dan mobil x-Ray unit (tanpa perisai
pelindung) harus berdiri di luar berkas sinar dan sejauh mungkin dari pasien.
Sumber: Soraya Noor fadhila. 2011. Proteksi Radiasi Instalasi Radiodiagnostik RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

También podría gustarte