Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
3.1Tujuan Percobaan
Tujuan pengujian adalah untuk memperoleh angka persentase dari kadar air
yang dikandung oleh agregat. Hasil pengujian kadar air agregat dapat digunakan
dalam pekerjaan perencanaan proporsi campuran dan pengendalian mutu beton. Kadar
air agregat adalah besarnya perbandingan antara berat air yang dikandung agregat
dengan agregat dalam keadaan kering, dinyatakan dalam persen (%).
3.2Dasar Teori
Kadar air adalah besarnya perbandingan antara berat air yang dikandung
agregat dalam keadaan kering dan dinyatakan dalam persen (%). Peraturan persyaratan
yang digunakan dalam American Society for Testing and Materials, yaitu 0,2% 4,0% (ASTM C70)
Di dalam campuran beton, air mempunyai dua buah fungsi. Yang pertama
untuk
memungkinkan
reaksi
kimia
yang
menyebabkan
pengikatan
dan
......................................................................................(4.1)
Percobaan
I
II
III
Berat
SEMARANG
Berat Cawan + Agregat
Cawan
Sebelum Dioven
Setelah Dioven
(a)
(b)
(c)
(gram)
50
50
50
(gram)
500
500
500
(gram)
461
473
473
Percobaan
I
II
III
Berat
SEMARANG
Berat Cawan + Agregat
Cawan
Sebelum Dioven
Setelah Dioven
(a)
(b)
(c)
(gram)
50
50
50
(gram)
750
750
750
(gram)
498
732
723
bc
x 100 ( )
ca
...................................(4.1)
a.
Percobaan I
Berat cawan (a)
Berat cawan + agregat sebelum dioven (b)
Berat cawan + agregat setelah dioven (c)
bc
x
Kadar air I
= ca 100%
=
500461
x
46150
= 50 gr
= 500 gr
= 461 gr
100%
= 9,49 %
b.
Percobaan II
Berat cawan (a)
Berat cawan + agregat sebelum dioven (b)
Berat cawan + agregat setelah dioven (c)
bc
x
Kadar air II = ca 100%
=
= 50 gr
= 500 gr
= 473 gr
500473
x
100%
47350
= 6,38 %
c.
Percobaan III
Berat cawan (a)
Berat cawan + agregat sebelum dioven (b)
Berat cawan + agregat setelah dioven (c)
bc
x
Kadar air III = ca 100%
=
= 50 gr
= 500 gr
= 473 gr
500473
x
100%
47350
= 6,38 %
Kadar Air Rata-rata
Kadar air I
Kadar air II
Kadar air III
= 9,49 %
= 6,38 %
= 6,38 %
kadar air I + kadar air II +kadar air III
=
3
= 7,42 %
Tabel 3.3 : Data analisa pemeriksaan kadar air agregat halus (pasir)
LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA)
SEMARANG
Berat Cawan
Berat Cawan +
Berat
+ Agregat
Kadar
Agregat Sebelum
Kadar
Percoba Cawan
Setelah
Air RataDioven
Air
an
(a)
Dioven
Rata
(%)
(b)
(%)
(gram)
(c)
(gram)
(gram)
I
50
500
461
9,49
II
50
500
473
6,38
7,42
III
50
500
473
6,38
Kadarair rata-rata =
bc
x
ca 100%
kadar air I + kadar air II
2
................................(4.1)
(%)
a. Percobaan I
Berat cawan (a)
Berat cawan + agregat sebelum dioven (b)
Berat cawan + agregat setelah dioven (c)
Kadar air I
................................(4.2)
= 50 gr
= 750 gr
= 723 gr
bc
x
= ca 100%
=
750723
x
100%
72350
= 4,01 %
b. Percobaan II
Berat cawan (a)
Berat cawan + agregat sebelum dioven (b)
Berat cawan + agregat setelah dioven (c)
= 50 gr
= 750 gr
= 732 gr
Kadar air II
bc
x
ca 100%
750732
x
73250
100%
= 2,64 %
c. Percobaan III
Berat cawan (a)
Berat cawan + agregat sebelum dioven (b)
Berat cawan + agregat setelah dioven (c)
= 50 gr
= 750 gr
= 723 gr
bc
x
= ca 100%
=
750723
x
72350
100%
= 4,01 %
Kadar Air Rata-rata
Kadar air I
Kadar air II
Kadar air III
= 4,01 %
= 2,64 %
= 4,01 %
kadar air I + kadar air II +kadar air III
3
=
= 3,55 %
Tabel 3.4: Data analisa pemeriksaan kadar air agregat kasar (kerikil)
LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA)
SEMARANG
Berat Cawan
Berat Cawan
Berat
+ Agregat
+ Agregat
Kadar
Kadar
Cawan
Sebelum
Setelah
Air RataPercobaan
Air
(a)
Dioven
Dioven
Rata
(%)
(%)
(gram)
(b)
(c)
(gram)
(gram)
I
50
750
723
4,01
II
50
750
732
2,64
3,55
III
50
750
723
4,01
= 7,42 %
Kadar air rata-rata untuk agregat kasar (kerikil) adalah:
4,01 +2,64 + 4,01
3
= 3,55 %
4.7 Kesimpulan
Berdasarkan peraturan atau persyaratan yang terkandung dalam American
Society for Testing and Materials(ASTM C70) kadar air yang digunakan untuk
agregat halus (pasir) maupun agregat kasar (kerikil) adalah 0,2% sampai dengan 4,0%.
Dalam contoh hasil analisa data percobaan diperoleh :
Dengan demikian untuk agregat halus (pasir) tidak memenuhi standar dan agregat kasar
(kerikil) telah memenuhi standar dari American Society for Testing and Materials(ASTM
C70), karena prosentase yang diperoleh agregat halus tidak memenuhi standar yang telah
ditetapkan, maka agregat halus (pasir) tersebut tidak boleh dipakai untuk material pembuatan
beton. Sedangkan untuk agregat kasar (kerikil) diperbolehkan karena prosentase yang
diperoleh memenuhi standar.