Está en la página 1de 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn E DENGAN MASALAH KEPERAWATAN TB PARU

DI RUANG PEAWATAN KELAS 1

I. Indentitas
Identitas pasien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Status
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

Catatan masuk rumah sakit :


: Tn. E
: 31 tahun
Tanggal masuk : 24 / 10 / 2015
: laki-laki
Nomor RM
: 048329
: Islam
Ruang : Kelas 1
: Belum menikah
Diagnosa medis : TB Paru.
: Sarjana
: swasta
: Btn Mangga tiga permai blok D 1 no. 7

II. Riwayat Kesehatan


Keluhan utama : batuk berlendir
Riwayat Penyakit Sekarang
batuk disertai lendir berwarna kuning dan sesak yang tidak dipengaruhi oleh ativitas dan tidak
bertambah berat dengan cuaca dingin, nyeri dada sebelah kanan saat batuk seperti tertarik
dengan skala nyeri 4,riwayat berobat 6 bulan tidak ada. Demam sudah tidak dirasakan.
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Batuk 2 bulan yang lalu disertai lender, terakhir demam dirasakan 2 hari yang lalu,demam
sebelumnya dialami sejak 10 hari sebelum masuk rumah sakit, demam tinggi terutama pada
sore dan malam hari,
III. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil Laboratorium
Tanggal 19 Oktober 2015
PEMERIKSAAN
KIMIA DARAH
Fungsi ginjal
- Ureum
- Kreatinin
Fungsi Hati
- SGOT
- SGPT
Hematologi rutin
WBC
HB
HCT
RBC

HASIL

NILAI RUJUKAN

SATUAN

21
1.10

10-50
L (<1.3); P (<1.1)

mg/dl
mg/dl

36
66

<38
<41

U/L
U/L

11.18
14.6
43.9
5.05

4-10
12-16
37-48%
4-6

Tanggal 24 Oktober 2015


PEMERIKSAAN
KIMIA DARAH
Glukosa sewaktu
- Glukosa sewaktu
- SGOT
- SGPT
HEMATOLOGI
- LED (Laju Endap Darah )
KIMIA DARAH
- Ureum
- Kreatinin
TUMOR MARKER
- CEA

HASIL

NILAI RUJUKAN

SATUAN

112
44
66

80-180
<35
<45

mg/dl
U/L
U/L

Jam : 30
Jam II : 90

0-22

mm/jam

19
1.1

0-53
0.6 1.3

mg/dl
mg/dl

<0.50

0-4.7ng/ml

ng/ml

Tanggal 27 Oktober 2015


Pemeriksaan Sitologi
Lokasi / bahan cairan : cairan pleura
Cara mendapatkan jaringan : pungsi
Kesimpulan : radang kronik dengan sel masotel reaktif dengna kausa yang tidak bisa ditentukan
Pemeriksaan Mikroskopik
A. Pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) Sputum :
Sputum 1 : BTA Negatif, Leukosit 2-3 l/p
Sputum 2 : BTA Negatif, Leukosit 3-4 l/p
Sputum 3 : BTA Negatif, Leukosit 1-2 l/p
B. Pewarnaan Gram
Ditemukan gambaran baktere berupa hasil gram negatif dan coccus gram positif
C. Pewarnaan Jamur
Tidak ditemukan adanya gambaran jamur.

Analisa Cairan Pleura


PEMERIKSAAN
Volume
Warna / kekeruhan

HASIL
10
Kuning Keruh
2

NILAI RUJUKAN
Transudat : Jernih

SATUAN

Tes Rivalta

Positif

Hitung Sel
Hitung Jenis Sel

WBC:1.068 x 103
RBC: 0.002 x 106
MN: 1.064 x 103 (99.6%)

Berat Jenis

PMN : 0.004 x 103 (0.4%)

Ph

1.010

Glukosa
Protein

7.5
95

LDH

6.4
782

Eksudat : Keruh
Transudat : Negatif
Eksudat : Positif
Transudat: WBC < 1000
Eksudat: WBC > 1000
Transudat: MN <50
Eksudat : MN >50
Transudat: <1.018
Eksudat >1.018
Transudat: >7.3
Eksudat: <7.3
<200
Transudat: <3
Eksudat:>3
100-190

2. Pemeriksaan Radiologi
Tanggal 24 Oktober 2015
Foto Thorax Ap
Kesan : Efusi Pleura Dextra
Tanggal 30 Oktober 2015
MSCT Scan Thorax Kontras
Kesan : TB paru dextra lama aktif
Efusi pleura dextra

IV. Analisa Data


Keadaan Saat Masuk di kelas I ( tanggal 26 Oktober 2015 )
No
DATA
ETIOLOGI
Dx

PROBLEM

DS : Pasien mengatakan batuk berlendir dirasakan


sudah berkurang.
DO : RR : 20x/menit, pernapasan spontan
Sputum berkurang

Penumpukan
sekret, sekret
kental

Ketidakefektifan bersihan
jalan napas

2 Faktor resiko :
- WBC : 11.18 (Leukositosis)
- Prosedur invasif : terpasangnya Iv cath, luka
post punksi pleura (D) ada
- Pasien masih batuk aktif berlendir

Infeksi paru

Resiko penyebaran
Infeksi

Diagnosa Prioritas
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas beruhungan dengan penumpukan sekret, sekret kental.
2. Resiko infeksi
V. Intervensi Keperawatan
No
DIAGNOSA
TUJUAN & KRITERIA
dx
HASIL
1
Hipertermi
Suhu tubuh kembali normal
berhubungan
selama 1x24 jam dengan
dengan proses
kriteria hasil :
-Suhu
tubuh dalam rentang
inflamasi
normal (36.5oC 37.5oC)
-Nadi dan RR dalam rentang
normal
-Tidak ada peubahan warna
kulit dan tidak ada pusing
-Mukosa bibir lembab

Ketidakefektifan Jalan napas paten dalam waktu


bersihan jalan
3x24 jam dengan kriteria
napas
hasil :
berhubungan -Mendemonstrasikan
batuk
dengan
efektif dan suara nafas yang
penumpukan
bersih
(
mampu
sekret, sekret
mengeluarkan
sputum
kental.
bernafas dengan mudah)
-Menunjukkan jalan nafas
paten ( Pasien tidak merasa
tercekik,
irama
nafas,
frekuensi pernafasan dalam
rentang normal, tidak ada
4

INTERVENSI
1. observasi keadaan umum pasien, monitor
TD, nadi dan RR
2. Monitor warna dan suhu kulit, tingkatkan
intake cairan dan nutrisi
3. Anjurkan pasien untuk memakai pakaian
yang tipis, beri kompres hangat di
beberapa bagian tubuh
4. Beri health education ke pasien dan
keluarganya
mengenai
pengertian,
penanganan dan terapi yang diberikan
tentang penyakitnya
5. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik.
1. Kaji fungsi pernapasan ( bunyi napas,
kecepatan, kedalaman, penggunaan otot
bantu napas )
2. Catat kemampuan untuk mengeluarkan
mukolsa/batuk efektif, berikan posisi semi
fowler tinggi, ajarkan batuk efektif dan
latihan napas dalam
3. Bersihkan sekret dari mulut dan trakea
( penghisapan sesuai keperluan )
4. Pertahankan masukan cairan sedikitnya
2500ml/hari kecuali kontraindikasi
5. Anjurkan pasien banyak minum air putih
hangat,

suara nafas abnormal)


-Mampu
mengidentifikasi
faktor
yang
dapat
menghambat jalan nafas.
-Tidak ada sesak
Nyeri
Nyeri
berkurang
dengan
berhubungan
kriteria hasil :
dengan
- Mampu mengontrol nyeri.
inflamasi paru, - Skla nyeri 1-3
nyeri
batuk menetap. - Melaporkan
berkurang
dengan
menggunakan manajemen
nyeri.
- Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang.
Resiko Infeksi
Tidak terjadi resiko infeksi
selama 3x24 jam dengan
kriteria hasil :
- Menunjukkan
kemampuan
untuk mencegah timbulnya
infeksi.
- Jumlah leukosit dbn
- Menunjukkan perilaku hidup
sehat.

VI. Evaluasi keperawatan


Hari pertama perawatan di ruang perawatan kelas 1
DIAGNOSA
Ketidakefektifan bersihan jalan
napas berhubungan dengan
penumpukan sekret, sekret kental.

6. Kolaborasi
dengan
pemberian terapi.

dokter

dalam

1. Lakukan
pengkajian
nyeri
secara
komprehensif
termasuk
lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi dan faktor
prespitasi.
2. Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan.
3. Ajarkan tentang teknik non farmakologi.
4. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
5. Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil.
1. Kaji patologi penyakit dan potensial
penyebaran infeksi melalui droplet selama
batuk, bersin, meludah, bicara, tertawa.
2. Observasi TTV
3. Identifikasi orang lain yang berisiko.
4. Anjurkan pasien untuk batuk / bersin
dengan mengeluarkan dahak di tempat
tertutup,
menghindari
meludah
di
sembarangan tempat dan cuci tangan yang
tepat.
5. Tekankan pentingnya tidak menghentikan
obat.
6. Kolaborasi
dengan
dokter
dalam
pemberian terapi dengan rasional untuk
mempercepat penyembuhan infeksi.

EVALUASI

S : Pasien mengatakan masih batuk disertai lendir


O : - Terdapat sputum berwarna kuning kental
- Frekwensi napas : 22x/menit
- Batuk tidak efektif
A : Ketidakefektifan bersihan jalan napas beruhubungan dengan
penumpukan sekret, sekret kental tidak teatasi.
P : Lanjutkan intervensi :
- Kaji fungsi pernapasan ( bunyi napas, kecepatan, kedalaman,
penggunaan otot bantu napas )
- Catat kemampuan untuk mengeluarkan mukolsa/batuk efektif,
berikan posisi semi fowler tinggi, ajarkan batuk efektif dan
latihan napas dalam
5

Resiko Infeksi

- Anjurkan pasien banyak minum air putih hangat,


- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi.
S : Pasien mengatakan masih demam, batuk berlendir berwarna
kuning
O : WBC 11.18 (Leukositosis)
- Prosedur inv asif : terpasangnya Iv cath
- X-ray thorax : efusi pleura (D)
A : Resiko infeksi berhubungan dengan infeksi paru
P : Lanjutkan intervensi

Hari terakhir perawatan di ruang perawatan kelas 1


DIAGNOSA
Ketidakefektifan bersihan jalan
napas berhubungan dengan
penumpukan sekret, sekret kental.

Resiko penyebaran infeksi

EVALUASI

S : Pasien mengatakan batuk berlendir tidak ada


O
- Sesak tidak ada
- Frekwensi napas : 20x/menit
- Prosedurl Batuk efektif telh dilkukan baik dan benar oleh
pasien.
A : Ketidakefektifan bersihan jalan napas beruhubungan dengan
asekret, sekret kental teratasi.
P :S : Pasien mengatakan demam tidak ada, batuk tidak ada
O : WBC : 6,02 (1/10/2015)
Suhu badan : 36,5 C
A : Resiko penyebaran infeksi teratasi
P :-

También podría gustarte