Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
I. Indentitas
Identitas pasien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Status
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
HASIL
NILAI RUJUKAN
SATUAN
21
1.10
10-50
L (<1.3); P (<1.1)
mg/dl
mg/dl
36
66
<38
<41
U/L
U/L
11.18
14.6
43.9
5.05
4-10
12-16
37-48%
4-6
HASIL
NILAI RUJUKAN
SATUAN
112
44
66
80-180
<35
<45
mg/dl
U/L
U/L
Jam : 30
Jam II : 90
0-22
mm/jam
19
1.1
0-53
0.6 1.3
mg/dl
mg/dl
<0.50
0-4.7ng/ml
ng/ml
HASIL
10
Kuning Keruh
2
NILAI RUJUKAN
Transudat : Jernih
SATUAN
Tes Rivalta
Positif
Hitung Sel
Hitung Jenis Sel
WBC:1.068 x 103
RBC: 0.002 x 106
MN: 1.064 x 103 (99.6%)
Berat Jenis
Ph
1.010
Glukosa
Protein
7.5
95
LDH
6.4
782
Eksudat : Keruh
Transudat : Negatif
Eksudat : Positif
Transudat: WBC < 1000
Eksudat: WBC > 1000
Transudat: MN <50
Eksudat : MN >50
Transudat: <1.018
Eksudat >1.018
Transudat: >7.3
Eksudat: <7.3
<200
Transudat: <3
Eksudat:>3
100-190
2. Pemeriksaan Radiologi
Tanggal 24 Oktober 2015
Foto Thorax Ap
Kesan : Efusi Pleura Dextra
Tanggal 30 Oktober 2015
MSCT Scan Thorax Kontras
Kesan : TB paru dextra lama aktif
Efusi pleura dextra
PROBLEM
Penumpukan
sekret, sekret
kental
Ketidakefektifan bersihan
jalan napas
2 Faktor resiko :
- WBC : 11.18 (Leukositosis)
- Prosedur invasif : terpasangnya Iv cath, luka
post punksi pleura (D) ada
- Pasien masih batuk aktif berlendir
Infeksi paru
Resiko penyebaran
Infeksi
Diagnosa Prioritas
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas beruhungan dengan penumpukan sekret, sekret kental.
2. Resiko infeksi
V. Intervensi Keperawatan
No
DIAGNOSA
TUJUAN & KRITERIA
dx
HASIL
1
Hipertermi
Suhu tubuh kembali normal
berhubungan
selama 1x24 jam dengan
dengan proses
kriteria hasil :
-Suhu
tubuh dalam rentang
inflamasi
normal (36.5oC 37.5oC)
-Nadi dan RR dalam rentang
normal
-Tidak ada peubahan warna
kulit dan tidak ada pusing
-Mukosa bibir lembab
INTERVENSI
1. observasi keadaan umum pasien, monitor
TD, nadi dan RR
2. Monitor warna dan suhu kulit, tingkatkan
intake cairan dan nutrisi
3. Anjurkan pasien untuk memakai pakaian
yang tipis, beri kompres hangat di
beberapa bagian tubuh
4. Beri health education ke pasien dan
keluarganya
mengenai
pengertian,
penanganan dan terapi yang diberikan
tentang penyakitnya
5. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik.
1. Kaji fungsi pernapasan ( bunyi napas,
kecepatan, kedalaman, penggunaan otot
bantu napas )
2. Catat kemampuan untuk mengeluarkan
mukolsa/batuk efektif, berikan posisi semi
fowler tinggi, ajarkan batuk efektif dan
latihan napas dalam
3. Bersihkan sekret dari mulut dan trakea
( penghisapan sesuai keperluan )
4. Pertahankan masukan cairan sedikitnya
2500ml/hari kecuali kontraindikasi
5. Anjurkan pasien banyak minum air putih
hangat,
6. Kolaborasi
dengan
pemberian terapi.
dokter
dalam
1. Lakukan
pengkajian
nyeri
secara
komprehensif
termasuk
lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi dan faktor
prespitasi.
2. Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan.
3. Ajarkan tentang teknik non farmakologi.
4. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
5. Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil.
1. Kaji patologi penyakit dan potensial
penyebaran infeksi melalui droplet selama
batuk, bersin, meludah, bicara, tertawa.
2. Observasi TTV
3. Identifikasi orang lain yang berisiko.
4. Anjurkan pasien untuk batuk / bersin
dengan mengeluarkan dahak di tempat
tertutup,
menghindari
meludah
di
sembarangan tempat dan cuci tangan yang
tepat.
5. Tekankan pentingnya tidak menghentikan
obat.
6. Kolaborasi
dengan
dokter
dalam
pemberian terapi dengan rasional untuk
mempercepat penyembuhan infeksi.
EVALUASI
Resiko Infeksi
EVALUASI