Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
A. PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Nama
: Ny. E
Umur
: 26 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama
: Islam
2016
Pendidikan
: PT
Alamat
: Banyuwangi
No. RM
: 16.09.76
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Status Perkawinan
: Menikah
Tanggal MRS
: 5 September
Tanggal
Pengkajian
Sumber Informasi
: 5 September 2016
: Klien, Keluarga
Keterangan
: laki-laki
: Perempuan
: tinggal satu rumah
= pasien
: Meninggal
Setelah MRS:
Ny. E patuh terhadap perawatan dan medikasi terhadap kondisinya dan
mendapat pelayanan dan perawatan yang lebih baik.
2. Pola nutrisi/metabolik:
Sebelum MRS:
Ny. E mengatakan tidak nafsu makan dan sulit untuk menelan makanan
khususnya nasi, kurang ada motivasi, BB 36 kg, dan makanan tidak masuk
sama sekali. E=34%, P=34%, L=34%, Klt=34%.
Setelah MRS:
Ny. E mengatakan masih tidak nafsu makan dan sulit untuk makan,
langsung mual dan muntah, namun bersedia untuk makan sedikit tapi
sering dengan pantauan dari perawat, kira-kira sampai 1 sendok makan.
Kebutuhan intake E = 655+(9,6 x BB)+(1,8 + TB)-(4,7 x Usia)
= 655+(9,6 x 36)+(1,8 + 150)-(4,7 x 26)
= 655+345,6+151,8+122,2
= 1.530 kkal
3. Pola eliminasi:
Sebelum MRS:
Ny. E mengatakan bahwa :
BAB:
Frekuensi : 2 hari sekali
Konsistensi : lunak
Warna : pucat
Bau : feses
Urin :
Frekuensi : 3 kali sehari
Warna : seperti teh
Bau : amoniak
Setelah MRS:
Ny. E mengatakan bahwa :
BAB:
Frekuensi : 2 hari sekali
Konsistensi : lunak
Warna : kuning kecoklatan
Bau : feses
Urin :
Frekuensi : 3 kali sehari
Warna : seperti teh
Bau : amoniak
4. Pola aktivitas & latihan:
Sebelum MRS:
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi/ROM
Setelah MRS:
Daya pikir dan dan orientasi baik dan Ny. E juga tahu tentang penyakitnya.
7. Pola konsep diri
Ny. E merasa cemas dan terlihat marah terhadap kondisinya saat ini dan
berhadap cepat sembuh dan menjalani pengobatan secara tuntas.
8. Pola seksualitas & reproduksi
Ny. E telah menikah namun pernikahan Ny. E tidak berjalan ancar terutama
setelah Ny. E sakit, sehingga pola seksualitas dan reproduksi Ny. E
terganggu.
9. Pola peran & hubungan
Peran Ny. E sebagai anak dan pekerja terhambat karena kondisi
kesehatannya dan harus MRS sehingga tidak dapat menjalani peran dan
tugasnya dengan baik.
10. Pola manajemen koping-stres
Pola mekanisme koping yang ditunjukkan adalah pola mekanisme koping
yang maladaptif, hal ini terlihat ketika Ny. E yang tidak sabaran dan
marah-marah ketika perawat memantau kondisi dan keadaan Ny. E.
11.
Sistem nilai & keyakinan
Ny. E dan keluarga beragama Islam. Ny. E yakin akan sembuh dan dapat
kembali ke keadaan normal.
IV. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Compos mentis
Tanda-tanda vital:
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 35,5oC
BB MRS : 36 kg
BB Sebelum : 36 kg
TB : 150 cm
IMT = BB/TB2
= 36/1502
= 16 kg/m
BBI = (TB-100)-10% (150-100)
= (150-100)-10%(150-100)
= 50-(10%x50)
= 50-5
= 45 kg
Status gizi : kurang
Kepala :
Mata :
Inspeksi: mata kanan dan kiri simetris, pupil isokor miosis, sklera berwarna
kuning.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan,tidak ada benjolan.
Telinga:
Inspeksi: telinga simetris kanan dan kiri, sedikit kotor, tidak ada lesi.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal.
Hidung:
Inspeksi: hidung simetris, tidak ada kelainan bentuk, terdapat septum nasi,
tidak ada lesi, sedikit kotor.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, hidung kanan kiri paten, tidak ada benjolan
abnormal.
Mulut:
Inspeksi: tidak ada lesi, bibir simetris, keadaan sedikit kotor, kondisi kering,
warna pucat.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak edema
Leher:
Inspeksi: leher simetris, pergerakan baik, terlihat ada bercak-bercak merah,
tidak ada luka, tidak terlihat pembesaran pada leher, tidak ada lipatan kulit
yang berlebihan.
Palpasi: tidak teraba pembesaran pembesaran gondok dan kelenjar limfa,
tidak ada fraktur, tidak ada peningkatan vena jugularis.
Dada:
Inspeksi: bentuk dada simetris, pernafasan 20 x/menit, teratur, terlihat bercakbercak merah pada dada, tidak ada benjolan dan luka, ictus cordis tidak
terlihat.
Palpasi: tidak terdapat nyeri dada, tidak ada massa atau benjolan.
Perkusi: tidak dilakukan karena ada kontraindikasi.
Auskultasi: suara paru tambahan yaitu ronkhi pada posterior kedua lapang
paru. Ictus terdengar pada perpotongan ICS 5 dan midklavikula, terdengar BJ
1 dan BJ 2 tunggal tidak ada bunyi jantung tambahan.
Abdomen:
Inspeksi: tidak ada jaringan parut, tidak terdapat asites, terdapat bercak merah
pada kulit
Palpasi: terdapat nyeri tekan pada kuadran kiri atas
Perkusi: timpani
Auskultasi: bising usus (+) 7x/menit
Urogenital
Inspeksi: tidak kelainan pada organ genital, tidak ada kemerahan, dan
benjolan.
Ekstremitas
Inspeksi : tidak ada jejas pada ekstremitas atas dan bawah, kedua tangan dan
lengan simetris, kedua tungkai dan kaki simetris.
Palpasi: tidak adanya nyeri tekan, tidak ada massa atau benjolan abnormal
Kekuatan otot
5 5
5 5
Kulit dan kuku:
Inspeksi: warna kuku merah muda, kuku pada jari kaki dan tangan tidak
tercabut dan lengkap, warna kulit kemerahan terlihat bercak-bercak, turgor
kulit baik, terlihat lesi akibat garukan di beberapa area tubuh.
Palpasi: akral hangat, CRT kurang dari 3 detik.
Keadaan lokal:
Adanya nyeri pada abdomen kuadran kiri atas terasa menusuk terasa lebih sakit
ketika digunakan bergerak terasa sangat mengganggu dengan skala nyeri 4,
kesulitan menelan makanan, mual muntah, dan nafsu makan menurun, terdapat
bercak merah pada kulit tubuh sebagai reaksi alergi OAT.
V. Terapi
No
Nama Obat
1
Infus D5 : RL
2
Injeksi Panloc
3
Injeksi Lametic
4
Pulna Tablet
5
Capsul campuran
6
Sirup campuran
Dosis
2:1 / 1000cc:500cc
1x40 mg
2x8 mg
3x1 tablet
1x1 tablet
3xCI
Rute
IV
IV
IV
Oral
Oral
Oral
Nilai Normal
L 0-15 : P 0-20 mm/jam
L 12,4-17,7 : P 11,4-15,1 gr/dl
4.000-11.000/ul
1-3/0-1/2-4/45-65/30-45/2-6
L 38-42 : P 4,0-5,0 juta/ul
150.000-450.000/ul
4,5-5,5 : P 4,0-5,0 juta/ul
80-100 fl
26-36 gr/dl
32-37 gr/dl
12-15%
0-37 U/L
0-42 U/L
10-50 mg /dl
0,7-1,2 mg/dl
Maks. 125 mg/dl
B. PROBLEM LIST
No
Hari/
Data Penunjang
Tgl/
Jam
1.
Senin/5
Sep
2016/12.
00 WIB
DO :
-BB MRS : 36 kg
-BB Sebelum : 36 kg
-TB : 150 cm
-IMT : 16 kg/m (status
gizi kurang)
-BBI : 45 kg
-kebutuhan intake :
E: 1530 kkal
-nilai intake rendah
(E=34%,
P=34%,
L=34%, Klt=34%.)
-Terdapat nyeri
abdomen
-membran mukosa
pucat
-muntah setelah makan
DS :
-Ny. E mengatakan
sulit untuk menelan
dan tidak nafsu makan
Kemungkinan
Etiologi
Masalah
Peningkatan
SGOT dan SGPT
Bersifat iritatif di
saluran cerna
Merangsang
nervus vagal (N.X
Vagus)
Menekan
rangsangan sistem
saraf parasimpatis
Penurunan
peristaltik
Akumulasi gas di
sistem pencernaan
Makanan
tertahan di
lambung
Rasa penuh
dengan gas
Pengaktifan pusat
muntah (medula
oblongata)
Pengaktifan saraf
kranialis ke
wajah,
kerongkongan,
serta neuronneuron motorik
spinalis ke otototot abdomen dan
diafragma
Ketidaksei
mbangan
nutrisi:
kurang dari
kebutuhan
tubuh.
Paraf &
Nama
Muntah
Penurunan intake
dan asupan gizi
Penurunan BB
Ketidakseimban
gan nutrisi:
kurang dari
kebutuhan
tubuh
NIC
a. Manajemen Mual
Observasi tanda-tanda nonverbal
dari ketidaknyamanan
Identifikasi faktor-faktor yang
dapat
menyebabkan
atau
berkontribusi terhadap mual
Pastikan bahwa obat antiemetik
yang efektif diberikan untuk
mencegah
mual
bila
memungkinkan
Kendalikan
faktor-faktor
lingkungan
yang
mungkin
membangkitkan mual
Tingkatkan istirahat dan tidur yang
cukup
untuk
memfasilitasi
pengurangan mual
Dorong pola makan dengan porsi
sedikit makanan yang menarik bagi
pasien
Paraf &
Nama
b. Asupan makanan
berkurang
c. Output urin menurun
d. Kehilangan selera
makan
e. Perubahan status
nutrisi
f. Penurunan berat
badan
g. Gangguan aktivitas
fisik
b. Manajemen Muntah
Kaji
emesis
terkait
warna,
konsistensi, akan adanya darah,
waktu, dan sejauh mana kekuatan
emesis
Ukur atau perkirakan volume
emesis
Sarankan
membawa
kantong
plastik untuk menampung muntah
Identifikasi faktor-faktor yang
dapat
menyebabkan
atau
berkontribusi terhadap terhadap
muntah
Pastikan obat antiemetik yang
efektif diberikan untuk mencegah
muntah bila memungkinkan
Kendalikan
faktor-faktor
lingkungan
yang
mungkin
membangkitkan keinginan untuk
muntah
Posisikan untuk mencegah aspirasi
c. Manajemen Nutrisi
Tentukan status gizi pasien dan
kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan gizi
Identifikasi alergi atau intoleransi
makanan yang dimiliki pasien
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No
1.
Diagnosa
Keperawatan
Hari/
Tgl/
Jam
Implementasi
Evaluasi Normatif
Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
Senin/05
Sep
2016/12.30
WIB
a. Manajemen Mual
Mengobservasi
tanda-tanda
nonverbal dari ketidaknyamanan
Mengidentifikasi faktor-faktor yang
dapat
menyebabkan
atau
Paraf &
Nama
ketidakmampuan
makan yang ditandai
oleh kelemahan otot
untuk
menelan,
kurang minat pada
makanan,
nyeri
abdomen, membran
mukosa pucat, mual
dan muntah
b. Manajemen Muntah
Mengkaji emesis terkait warna,
konsistensi, akan adanya darah,
waktu, dan sejauh mana kekuatan
emesis
Menyarankan membawa kantong
plastik untuk menampung muntah
Mengidentifikasi faktor-faktor yang
dapat
menyebabkan
atau
berkontribusi terhadap terhadap
muntah
Memastikan obat antiemetik yang
efektif diberikan untuk mencegah
muntah bila memungkinkan
Memposisikan untuk mencegah
aspirasi
Memberikan dukungan fisik selama
muntah
c. Manajemen Nutrisi
Mengidentifikasi
alergi
atau
intoleransi makanan yang dimiliki
pasien
Menganjurkan
keluarga
untuk
membawa makanan favorit pasien
sementara berada di rumah sakit atau
fasilitas perawatan, yang sesuai
d. Manajemen Gangguan Makan
Memonitor tanda-tanda fisiologis
Memonitor
intake/asupan
dan
asupan cairan secara tepat
Memonitor
perilaku
klien
berhubungan dengan pola makan,
penambahan dan kehilangan berat
badan.
Selasa, 6 a. Manajemen Mual
September Mengobservasi
tanda-tanda
2016
nonverbal dari ketidaknyamanan
Memastikan bahwa obat antiemetik
yang efektif diberikan untuk
mencegah mual bila memungkinkan
Meningkatkan istirahat dan tidur
b. Manajemen Muntah
Mengidentifikasi faktor-faktor yang
dapat
menyebabkan
atau
berkontribusi terhadap terhadap
muntah
Memastikan obat antiemetik yang
efektif diberikan untuk mencegah
muntah bila memungkinkan
Mendorong istirahat
Menimbang BB secara teratur
c. Manajemen Nutrisi
Menganjurkan
keluarga
untuk
membawa makanan favorit pasien
sementara berada di rumah sakit atau
-N : 89 x/menit
-RR : 28 x/menit
-S : 36,5 C
-BB : 36,5 kg
-IMT : 16 kg/m
-TOT E : 700 kkal,
asupan kurang
Rabu,
7 a. Manajemen Mual
keadaan umum lemah
September Mengidentifikasi faktor-faktor yang -kesadaran
compos
dapat
menyebabkan
atau
berkontribusi terhadap mual
Memastikan bahwa obat antiemetik
yang efektif diberikan untuk
mencegah mual bila memungkinkan
Meningkatkan istirahat dan tidur
yang cukup untuk memfasilitasi
pengurangan mual
Mendorong pola makan dengan
porsi sedikit makanan yang menarik
bagi pasien
b. Manajemen Muntah
Mengidentifikasi faktor-faktor yang
dapat
menyebabkan
atau
berkontribusi terhadap terhadap
muntah
Memastikan obat antiemetik yang
efektif diberikan untuk mencegah
muntah bila memungkinkan
Mendorong istirahat
c. Manajemen Nutrisi
mentis
-pasien masih merasa
mual terhadap nasi atau
bubur
-TD : 100/60 mmHg
-N : 96 x/menit
-RR : 24 x/menit
-S : 38,7 C
-BB : 36 kg
-IMT : 16 kg/m
-TOT E : 670 kkal,
-asupan kurang
b. Manajemen Muntah
Mengidentifikasi faktor-faktor yang
dapat
menyebabkan
atau
berkontribusi terhadap terhadap
muntah
Memastikan obat antiemetik yang
efektif diberikan untuk mencegah
muntah bila memungkinkan
Mendorong istirahat
c. Manajemen Nutrisi
Jumat,
9 a. Manajemen Mual
-keadaan umum lemah
September Mengidentifikasi faktor-faktor yang -kesadaran
compos
2016
dapat
menyebabkan
atau mentis
b. Manajemen Muntah
Mengidentifikasi faktor-faktor yang
dapat
menyebabkan
atau
berkontribusi terhadap terhadap
muntah
Memastikan obat antiemetik yang
efektif diberikan untuk mencegah
muntah bila memungkinkan
Mendorong istirahat
c. Manajemen Nutrisi
badan
F. Catatan Perkembangan
G.
Paraf
&
Nam
a
H.
I.
AC.
AD.
K.
S
:
Pasien
mengatakan bahwa masih
mual dan muntah. Urin
masih seperti teh.
L.
M.
O : keadaan umum
lemah, kesadarn compos
mentis, porsi makan habis
satu sendok makan langsung
muntah, roti sisir habis 1/3
tidak muntah.
N.
TD : 100/60 mmHg
O.
N : 80 x/menit
P.
RR : 20 x/menit
Q.
S : 35,9 C
R.
IMT : 16 kg/m
S.
TOT E : 610 kkal,
asupan kurang
T.
U.
A : nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
V.
W.
P:
X.
-monitor intake dan
asuan cairan
Y.
-monitor
mual
muntah
Z.
-kolaborasi dengan
terapi medis dan gizi
AE.
S
:
Pasien
mengatakan bahwa masih
mual dan muntah. BAB
berwarna kuning kecoklatan.
Urin seperti teh.
AF.
AG. O : keadaan umum
lemah, kesadaran compos
mentis, porsi makan tidak
dimakan
sama
sekali,
AA.
AV.
AX.
AY.
BQ.
BR.
BS.
BT.
CM.
CN.
CO.
BM. P :
BN.
-monitor intake dan
asuan cairan
BO.
-monitor
mual
muntah
BP.
-kolaborasi dengan
terapi medis dan gizi
BU.
S
:
Pasien
mengatakan bahwa masih
mual dan muntah. Nafsu
makan turun.
BV.
BW. O : keadaan umum
lemah, kesadaran compos
mentis, porsi makan tidak
dimakan
sama
sekali,
makanan selingan dimakan
dan makanan dari luar rumah
sakit.
BX.
TD : 100/70 mmHg
BY.
N : 96 x/menit
BZ.
RR : 28 x/menit
CA.
S : 35,8 C
CB.
BB : 36 kg
CC.
IMT : 16 kg/m
CD.
TOT E : 700 kkal,
asupan kurang
CE.
CF.
A : nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
CG.
CH.
P:
CI.
-monitor intake dan
asuan cairan
CJ.
-monitor
mual
muntah
CK.
-kolaborasi dengan
terapi medis dan gizi
CP.
S
:
Pasien
mengatakan bahwa masih
mual dan muntah. Nafsu
makan turun.
CQ.
CR.
O : keadaan umum
lemah, kesadaran compos
mentis, porsi makan tidak
CL.
DG.
dimakan
sama
sekali,
makanan selingan dimakan
dan makanan dari luar rumah
sakit.
CS.
TD : 90/60 mmHg
CT.
N : 120 x/menit
CU.
RR : 32 x/menit
CV.
S : 35,5 C
CW. BB : 36 kg
CX.
IMT : 16 kg/m
CY.
TOT E : 755 kkal,
asupan kurang
CZ.
DA. A : nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
DB.
DC.
P:
DD. -monitor intake dan
asuan cairan
DE.
-monitor
mual
muntah
DF.
-kolaborasi dengan
terapi medis dan gizi
DH.