Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian
akhir periode. Tidak semua akun-akun yang ada di neraca saldo dibuatkan jurnal penyesuaian,
akun-akun yang perlu dibuatkan jurnal penyesuaian adalah :
No
1
Macam Penyesuaian
Pemakaian perlengkapan
Jurnal Penyesuaian
Beban Perlengkapan
Perlengkapan
Piutang
Piutang
pendapatan/pendapatan
Pendapatan
Hutang
Hutang
pendapatan/pendapatan
diterima dimuka
a. Dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka
diterima
(hutang/neraca)
dimuka Pendapatan
b. Dicatat
sebagai Pendapatan
diterima dimuka
sebagai Beban
hutang/pendekatan Neraca
b. Dicatat
dibayar dimuka
sebagai
dibayar dimuka
Beban
Kerugian
Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
1.
Pemakaian Perlengkapan
Dalam pembuatan jurnal penyesuaian untuk pemakaian perlengkapan, yang perlu diingat adalah
dalam mengisi nominal dari jurnal tersebut adalah nominal perlengkapan yang sudah digunakan.
Contoh :
Pada tanggal 1 Juni 2013, saldo akun perlengkapan berjumlah Rp. 3.500.000,-. Pada akhir
periode perlengkapan yang tersisa berjumlah Rp. 500.00,Perhitungan :
Perlengkapan yang digunakan = Rp 3.500.000,- - Rp 500.000,= Rp 3.000.000,Jurnal Penyesuaian :
Beban Perlengkapan
Rp 3.000.000,-
Perlengkapan
2.
Rp 3.000.000,-
Rp 5.200.000,-
Pendapatan
3.
Rp 5.200.000,-
Contoh :
Perusahaan mempekerjakan 5 pekerja dengan upah @Rp. 50.000,- per hari. Upah dibayarkan
setiap hari Sabtu untuk masa enam hari kerja. Pembayaran upah terakhir dilakukan pada hari
Sabtu tanggal 29 Desember 2013. Beban upah yang masih harus dibayar pada tanggal 31
Desember 2013 adalah satu hari, yaitu Senin, 31 Desember 2013.
Perhitungan :
5 (pekerja) x 1 (hari) x Rp 50.000,- = Rp 250.000,Jurnal penyesuaian :
Beban Gaji
Rp 250.000,-
Hutang Gaji
4.
Rp 250.000,-
a.
Rp 2.400.000,Rp 2.400.000,-
Perhitungan :
Karena dicatat sebagai akun pendapatan sewa, maka perusahaan hanya boleh mengakui
pendapatan sebesar Rp 2.400.000,- yaitu dari 1 mei sampai dengan 31 desember, maka untuk
mengisi saldo di jurnal penyesuaian perhitungannya :
Rp 3.600.000,-- Rp 2.400.000,- = Rp 1.200.000,Jurnal penyesuaian :
Pendapatan Sewa
Rp 1.200.000,
5.
Rp 1.200.000,-
a.
Rp 1.600.000,Rp 1.600.000,-
Rp 3.200.000,-
Beban Sewa
6.
Rp 3.200.000,-
Rp 700.000,Rp 700.000,-
Rp 25.000.000,-
Rp 25.000.000,-
1. Memindahkan jumlah persediaan awal barang dagangan kea kun ikhtisar laba rugi. Akibatnya,
terjadi perubahan status akun persediaan barang dagangan yang tergolong dalam akun riil
menjadi akun nominal, hal ini karena persediaan awal merupakan bagian dari harga pokok
barang yang telah terjual.
2. Mendebet jumlah akun persediaan akhir barang dagangan dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi
untuk melihat pengurangan nilai barang dagangan yang tersedia untuk dijual.
Contoh :
Dalam neraca saldo PD NUSA 30 Desember 2013, akun persediaan barang dagang seharga Rp
145.000.000,Data penyesuaian, harga persediaan barang dagang akhir adalah Rp 122.500.000,Jurnal Penyesuaian :
Ikhtisar Laba Rugi
Rp 145.000.000,-
Rp 145.000.000,Rp 122.500.000,-
Rp 122.500.000,-
Rp.6.500.000,-
Pembelian
Rp. 35.000.000,-
Retur pembelian
Rp.
650.000,-
Rp.
250.000,-
Potongan pembelian
Rp.200.000,-
Data penyesuaian menunjukkan persediaan barang dagang akhir sebesar Rp. 10.000.000,-.
Jurnal Penyesuaian :
Harga Pokok Penjualan
Rp 41.750.000,-
Pembelian
Rp 35.000.000,-
Rp
250.000,-
Rp
6.500.000,-
Retur Pembelian
Rp
650.000,-
Potongan Pembelian
Rp
200.000,-
Diposka
Rp 10.850.000,-
Jurnal penutup adalah jurnal untuk memindahkan saldo perkiraan sementara ke perkiraan tetap
pada akhir periode akuntansi. Tujuannya adalah untuk mengenolkan semua saldo perkiraan
sementara, selanjutnya dipindahkan ke perkiraan modal. Sumber data untuk penyusunan jurnal
penutup berasal dari kertas kerja pada kolom laba rugi dan kolom neraca akun prive.
Dalam pembuatan jurnal penutup, akun-akun yang ditutup yaitu :
a.
Rp xxx
Retur Pembelian
Rp xxx
Potongan Pembelian
Rp xxx
Pendapatan Bunga
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Potongan Penjualan
Rp xxx
Pembelian
Rp xxx
Rp xxx
Beban .
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Prive
Rp xxx
Apabila laba
Ikhtisar Laba Rugi/Harga Pokok Penjualan
Rp xxx
Modal
-
Rp xxx
Apabila rugi
Modal
Rp xxx
Ikhtisar Laba Rugi/Harga Pokok Penjualan
Rp xxx
Standard
A. AYAT JURNAL PENYESUAIAN
Ayat Jurnal Penyesuaian atau yang biasa disingkat dengan AJP adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode yang
mana bertujuan untuk menyesuaikan saldo saldo perkiraan/ akun akun baik itu akun riil (harta, kewajiban, modal)
maupun akun nominal (pendapatan dan beban) agar kiranya menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Ayat jurnal
penyesuaian dibuat sebelum membuat kertas kerja (worksheet) dan juga Laporan Keuangan.
Pencatatan jurnal penyesuaian dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1.
2.
Deferal
Akrual
Pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang, pada dasarnya sama, tetapi pada
perusahaan dagang, terdapat 8 akun lagi yang perlu disesuaikan dan kedelapan akun ini tidak ada pada perusahaan
jasa. Kedelapan akun tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Proses pencatatan jurnal penyesuaian pada akun PDB, menggunakan dua metode, yaitu metode ikhtisar Laba/Rugi
dan metode Harga Pokok Penjualan (HPP).
Pencatatan penyesuaian persediaan barang dagang dengan metode ikhtisar L/R, hanya menyesuaikan akun PDB.
Pokoknya, kalau disuruh buat jurnal penyesuaian untuk akun PDB dengan metode ikhtisar L/R, ingat aja deh yang
namanya IPPI. Nah, itu adalah singkatan dari awalan huruf pada nama akunnya.
Lanjuut, contoh :
Pada akhir periode, tercatat saldo persediaan barang dagang awal sebesar Rp. 7.000.000,- dan persediaan barang
dagang akhir sebesar Rp. 8.500.000,-.
Penyesuaian :
Ikhtisar L/R
Rp. 7.000.000,-
Ikhtisar L/R
Rp. 8.500.000,-
Nah, kalau menggunakan metode HPP, akun akun yang disesuaikan bukan hanya PDB awal dan akhir ya, tetapi
ada 4 akun lagi yang harus disesuaikan, Apa aja ya? Well, keempat akun itu adalah pembelian, beban angkut
pembelian, retur pembelian & pengurangan harga (PH) dan potongan pmbelian. Oke, contoh :
Diketahui persediaan barang dagang awal sebesar Rp. 6.500.000,- , pembelian sebesar Rp. 35.000.000,- ,retur
pembelian & PH sebesar Rp. 650.000,- , beban angkut pembelian sebesar Rp. 250.000,- ,potongan pembelian
sebesar Rp. 200.000,- dan persediaan barang dagang akhir sebesar Rp. 10.000.000,-.
Penyesuaiannya :
HPP
Rp. 6.500.000,-
Pembelian
HPP
HPP
Potongan pembelian
HPP
Persediaan barang dagang akhir
HPP
2. PERLENGKAPAN
Perlengkapan itu merupakan kelompok harta/ aktiva yang sifatnya lancar, atau biasa disebut dengan harta lancar /
aktiva lancar/ current assets. Nah, kalau disuruh buat jurnal penyesuaian untuk akun perlengkapan, yang perlu
diingat itu ialah, yang dicatat itu adalah nilai/ nominal perlengkapan yang digunakan atau sudah dipergunakan.
Lanjuuut, contoh :
Pada tanggal 1 Juni 2012, saldo akun perlengkapan berjumlah Rp. 3.500.000,-. Pada akhir periode, perlengkapan
yang tersisa berjumlah Rp. 500.00,-.
Penyelesaian :
Penjelasan
INGAT ! Yang dicatat itu adalah nominal perlengkapan yang sudah terpakai. Jadi, berdasarkan soal di atas, untuk
mengetahui nominal perlengkapan yang sudah terpakai, adalah dengan cara mengurangkan saldo akun
perlengkapan awal dengan saldo akun perlengkapan yang tersisa.
Perhitungan
Rp. 3.500.000,- Rp. 500.000,- = Rp. 3.000.000,Nah, Rp. 3.000.000,- inilah yang dicatat. Understand- kah?
Penyesusaian
Beban perlengkapan
Perlengkapan
beban dicatat sebagai sebagai beban, maka nominal yang dicatat pada jurnal penyesuaiannya adalah nominal
harta.
Okee, contoh :
Pada tanggal 1 September 2012, dibayar sewa gedung sebesar Rp. 3.000.000,- untuk masa satu tahun. Sewa yang
telah menjadi beban selama 2012 adalah selama empat bulan. (Nah, btw tau gak dari mana asal empat bulan ini?,
hehehe, caranya gini )
1 September
30 September
1 Oktober
31 Oktober
1 November
30 November
1 Desember
= 1 bulan.
= 1 bulan.
= 1 bulan.
31 Desember
= 1 bulan.
Penyelesaian :
Sewa yang telah menjadi beban, artinya sewa yang telah terpakai atau telah diperguakan.
Sewa yang masih menjadi harta, artinya bahwa perusahaan masih memiliki sewa yang belum terpakai.
Beban sewa
Rp. 1.000.000,-
Rp. 1.000.000,-
Rp. 2.p00.000,-
Beban sewa
Rp. 2.000.000,-
Utang
Well, kalau akun persekot pendapatan ini dicatat sebagai utang, artinya gini bro, perusahaan itu merasa bahwa
persekot pendapatan ini merupakan utang bagi perusahaan, bagaimana tidak? Secara, perusahaan sudah menerima
uang dari pelanggan, tapi perusahaan itu sendiri belum ngasih feedback sama pelanggan itu, jadi udah pasti hal ini
merupakan utang bagi perusahaan tersebut. Contoh penulisan untuk akun persekot pendapatan yang dicatat sebagai
utang adalah : Sewa diterima dimuka, persekot pendapatan dan juga premi pendapatan sewa.
Pendapatan
Nah, kalau akun persekot pendapatan dicatat sebagai pendapatan, artinya begini, perusahaan itu menganggap
bahwa persekot pendapatan yang diberikan oleh peanggan itu adaah tetap pendapatan untuk perusahaan itu. Nah,
otomatis penulisan untuk akun persekot pendapatan ini berbau dengan pendapatan. Contohnya : Pendapatan sewa.
Okkeehh, contooh :
Pada tanggal 1 Oktober 2012, diterima pembayaran sewa gedung sebesar Rp. 6.000.000,- untuk masa satu tahun.
Penyelesaian :
Jika dicatat sebagai utang.
Kas
Rp. 6.000.000,-
Dari
Rp. 6.000.000,-
31 Desember 2012
= 3 bulan.
Maka, pencatatan penyesuaian sewa pada akhir periode (31 Desemebr 2012) adalah :
3 x (Rp. 6.000.000,- : 12 (jumlah bulan dalam setahun)) = Rp. 1.500.000,Jika dicatat sebagai pendapatan.
Kas
Rp. 6.000.000,-
Pendapatan sewa
Dari
Rp. 6.000.000,-
31 September 2013
= 9 bulan.
Maka, pencatatan penyesuaian sewa pada akhir periode (31 Desemebr 2012) adalah :
Penyesuaian
Rp. 1.500.000,-
Pendapatan sewa
Rp. 1.500.000,-
Rp. 4.500.000,-
Rp. 4.500.000,-
Penjelasan
Nah, pembayaran upah kan setiap hari Sabtu tuh untuk masa kerja enam hari, dari hari Senin s.d Sabtu. Eehh,
rupanya akhir tahun alias tanggal 31 Desember 2012 jatuh di hari Senin. Nah, otomatis yang satu hari ini, dibebankan
pada periode tahun 2013-nya. Loh, kenapa? Kan nanggung?. Memang sih, bener nanggung, tapi untuk hari Senin itu
tidak dapat dilakukan pembayaran upah, karena, kan pebayaran upah sudah ditetapkan hari Sabtu. Jadii ya harus
hari sabtu deh dibayarkan. Begitu.. J
Perhitungan
Penyesuaiannya
Beban gaji
Rp. 250.000,-
Utang gaji
Rp. 250.000,-
Rp. 1.000.000,-
Pendapatan
Rp. 1.000.000,-
7. PENYUSUTAN
Penyusutan adalah kerugian yang ditanggung oleh perusahaan atas penuruna nilai aktiva tetap. Contohnya :
kendaraan, gedung, peralatan, mesin, dll. Untuk apa sih disusutkan? Nah, penyusutan itu berguna untuk mengetahui
nilai ekonomis dari aktiva tetap yang sebenarnya.
Okee, contooh :
Suatu perusahaan menetapkan penyusutan 5 % per tahun atas kendaran yang bernilai Rp. 100.000.000,-.
Penyelesaian :
Perhitungan
Penyesuaian
Rp. 5.000.000,-
Rp. 5.000.000,-
Perhitungan
Penyesuaian
Kerugian piutang
Rp. 540.000,-
Rp. 540.000,-
Sumber :
http://blogpajak.com/pengertiandefinisi-biaya-dibayar-dimuka-prepaid-expenses/
http://ikkaikko.wordpress.com/pendidikan/ayat-jurnal-penyesuaian/
Berbagai sumber buku dan pejelasan guru
Dasar akuntansi
Setiap akhir periode atau akhir tahun, suatu perusahaan diwajibkan menyusun laporan keuangan
untuk disampaikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut. Dalam
menyusun laporan keuangan, suatu perusahaan harus terlebih dahulu membuat kertas kerja sebagai
pertolongan untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
Penyusunan kertas kerja diawali dengan membuat jurnal penyesuaian untuk menyesuaikan kondisi
harta, utang, dan modal agar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada setiap akhir periode. Jadi,
jurnal penyesuaian (adjustment journal) adalah jurnal untuk mengadakan penyesuaian catatan-catatan
dengan keadaan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode.
Tujuannya agar setiap perkiraan riil dan perkiraan nominal dapat menunjukkan besarnya harta,
utang, modal, pendapatan, dan beban yang sebenarnya dan seharusnya diakui pada akhir periode.
Sekadar mengingatkan kembali, dalam perusahaan jasa seperti yang telah dibahas pada kelas XI
Semester II terdapat tujuh macam jurnal penyesuaian yaitu sebagai berikut.
1. Penyesuaian untuk pemakaian perlengkapan, artinya penurunan nilai perlengkapan dikarenakan
adanya pemakaian, sehingga harus disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya pada akhir
periode.
2. Penyesuaian untuk beban yang masih harus dibayar atau utang beban, artinya beban yang sudah
saatnya untuk dibayar tetapi belum dilakukan pembayaran atau belum dilunasi.
3. Penyesuaian untuk pendapatan yang masih harus diterima atau piutang pendapatan, artinya
pendapatan yang seharusnya sudah diterima, tetapi belum diterima pelunasannya.
4. Penyesuaian untuk beban dibayar di muka atau persekot biaya, artinya beban yang sudah dibayar
tetapi sebenarnya beban tersebut untuk beban di masa yang akan datang.
5. Penyesuaian untuk pendapatan diterima di muka atau utang pendapatan, artinya pendapatan yang
sudah diterima, tetapi sebenarnya pendapatan tersebut untuk pendapatan di masa yang akan datang.
6. Penyesuaian untuk kerugian piutang tak tertagih, artinya taksiran kerugian yang timbul karena
sebagian dari jumlah piutang tidak dapat ditagih.
7. Penyesuaian untuk penyusutan aktiva tetap, artinya pembebanan akan pemakaian aktiva tetap,
sehingga susut nilai dan disesuaikan dengan harga pada setiap akhir periode.
Berbeda dengan perusahaan dagang, selain menyusun jurnal penyesuaian seperti yang telah
disebutkan di atas, masih terdapat jurnal penyesuaian untuk akun persediaan barang dagangan, yaitu
persediaan barang dagangan yang belum laku dijual dan masih terdapat di gudang, untuk dapat dijual
pada periode mendatang.
Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode,
seperti yang telah dilakukan dalam akuntansi perusahaan jasa. Untuk itu, saldosaldo yang tampak di
neraca sisa atau neraca saldo masih perlu dibuat jurnal penyesuaian. Akan tetapi tidak setiap
perkiraan dalam neraca sisa atau neraca saldo dibuat jurnal penyesuaian. Saldo-saldo yang terdapat
dalam neraca sisa yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut.
Dalam akuntansi, jurnal koreksi perlu dibuat dengan maksud untuk mengkoreksi nilai
transaksi yang telah salah dibukukan dan atau juga untuk mengkoreksi penggunaan
klasifikasi akun yang salah (salah dalam mengidentifikasi akun).
Artikel kali ini adalah tentang cara penyelesaian dari artikel sebelumnya tentang Contoh Soal Jurnal
Penyesuaian Perusahaan Dagang. Dan ini masih merupakan lanjutan dari siklus akuntansi perusahaan Mitra
Mart Milik Pak Jono. Langsung saja kita selesaikan soalnya :
2. Inventaris Toko disusutkan 5 tahun dengan nilai ekonomis akhir sebesar Rp. 20.350.000
Menghitung soal ini juga sama seperti soal pertama yaitu tentang amortisasi atau penyusutan, Neracasaldo
menunjukkan saldo Rp. 80.350.000 dan nilai akhir Rp. 20.350.000 serta penyusutan selama 5 tahun (60 bulan)
maka perhitungannya adalah :
Penyusutan Gedung disusutkan dengan perhitungan nilsi rkonomi akhir Rp. 15.000.000 yang disusutkan
selama 10 tahun.
Sedangkan untuk gedung, nilai di Neraca Saldo menunjukkan Rp. 75.000.000 disusutkan selama 10 tahun (120
Bulan) maka perhitungannya adalah :
4. Pembayaran Bank dengan Angsuran sebesar Rp. 9.250.000 dengan keterangan sebagai berikut :
Pembayaran tersebut di lakukan langsung dengan cara mendebet rekening bank oleh pihak Bank.
Untuk penyelesaian ini kita akan melihat bahwa pokok pinjaman adalah sebesar Rp. 300.000.000 sedangkan
saldo buku besar sisa Rp. 250.000.000. Berarti sejak memulai pembukuan ini, Pak Jono telah melakukan
pembayaran sebesar Rp. 50.000.000. Namun saat pembukuan di mulai sisa pinjaman sisa Rp. 250.000.000 dan
pembayaran bulanan adalah sebesar Rp. 9.850.000 maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
5. Diterima Pembayaran Via Transfer Bank belum tercatat Rp. 17.900.000 pada hari tersebut
Jurnalnya adalah :
6. Mitra Mart bekerjasama dengan pengantaran ekspedisi untuk penjualan barang mereka dan menerima
tagihan sebesar Rp. 6.750.000 dan di bayarkan hari itu juga.
Jurnalnya adalah :
Mudah-mudahan Penyelesaian Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang ini bisa di pahami dan melanjutkan
pada proses siklus berikutnya yaitu tentang Neraca Lajur perusahaan dagang namun jangan lupa untuk
memasukkan data jurnal penyesuaian ini ke buku besar.
Share this:
#Kesalahan 1:
Tanggal 4 desember 2012 ada biaya maintenance 400.000. seharusnya biaya
komisi
#Kesalahan 2:
Tanggal 12 september 2012, piutang penjualan dicatat 8.000.000. seharusnya
8.600.000. HPP ditaksir 300.000
600.000
600.000
300.000
300.000
Masuk laba ditahan karena akun pendapatan (penjualan) dan HPP sudah ditutup
ke akun laba ditahan saat jurnal penutup.
#Kesalahan 3:
Tanggal 8 november 2012 biaya listrik 4.500.000. sudah dibayar, tapi belum
dibukukan.
4.500.000
[K] Kas
4.500.0000
Tidak perlu jurnal koreksi, karena, akun biaya sudah ditutup, dan karena
kesalahan ini akan betul dengan sendirinya (self corrected).
Tahun 2012 biaya understatement, laba ditahan overstatement
Tahun 2013 biaya overstatement, laba ditahan understatement
Tahun 2013 laba ditahan balance
#Kesalahan 4:
Tanggal 8 desember 2012 biaya telpon 8.800.000 sudah dibukukan sebagai
utang-telkom, belum dibayar.
8.800.000
[K]
00.000
Kas
8.8
#Kesalahan 5:
Tanggal 9 desember 2012 , piutang usaha 67.000.000 dicatat sebagai sewa
dibayar di muka
67.000.000
Sewa dibayar dimuka 67.000.000
Akun belum ditutup, dan tidak akan pernah ditutup selama perusahaan masih
beroperasi
eraca mengandung, aset (kekayaan perusahaan), utang, dan modal. Ketiga hal
ini sangat sensitif, karena menyangkut hak dan kewajiban perusahaan terkait
dengan pihak luar.
Referensi: jurnalakuntansikeuangan.com
Beri nama range dengan nama: Akun. Sort keseluruhan daftar akun, dari
No sampai Saldo Awal sehingga range nya menjadi A5:G284.Klik kanan,
pilih name a range
Buat 1 sheet, dengan nama jurnal. Buat format seperti ini. Dan
rumusnya juga
F5 =IF(G5<>H5,SALAH, )
Buat rmus SUM di G5 dan H5, adri awal jurnal samai akhir. Disini:
G5=SUM(G7:G14)
F7=IFERROR(VLOOKUP($E7,Akun,2,0), )
Sangat sederhana bukan? 2 point yang sangat sederhana tapi sangat memberikan
andil didalam penyusunan laporan keuangan, baik mungkin lansung saja kita bahas
yang pertama.
Jurnal Koreksi
Jurnal koreksi biasa kita sebut juga sebagai jurnal pembetulan, karena fungsi dari
jurnal ini sendiri adalah jurnal yang dipergunakan untuk membetulkan jurnal yang
terlanjur salah dibuat entah itu salah angka atau salah akun. Di dalam menyusun
laporan keuangan mustahil kita tidak melakukan kesalahan ketika sedang mencatat
jurnal, terlebih lagi ketika kita menyusunnya di atas sebuah kertas, sangat tidak
boleh menggunakan tip x, oke lansung saja kita ambil contoh kasus sederhana:
Pada tanggal 12 November 2013 Ari menerima slip tunai pembayaran sewa. Untuk
itu Ari membuat jurnal
[Debit] Beban Sewa Rp 10.130.000,[Kredit] Kas Rp 10.130.000,Keesokan harinya ari mendapat informasi manager bahwa saldo yang seharusnya
adalah Rp 10,310,000,- setelah membandingkannya antara slip dengan jurnal yang
sudah dibuat ternyata ada kesalahan angka. Sebagai gantinya, Ari memasukkan
JURNAL KOREKSI :
[Debit] Beban Sewa Rp 180.000,[Kredit] Kas Rp 180.000,Setelah jurnal koreksi di masukkan maka total beban sewa diakui menjadi benar,
yakni Rp 10.130.000,- + Rp 180.000,- = Rp 10.310.000,- sesuai dengan angka yang
tertera pada slip pembayaran sewa.
Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilai saldo
akun-akun tertentu agar sesuai dengan kondisi sebenarnya. Akun yang perlu
disesuaikan biasanya akun yang timbul karena harus menyegerakan pengakuan
biaya (biaya akrual) & untuk pengakuan biaya yang ditunda (biaya deferal) Dalam
membuat jurnal penyesuaian ada 2 metode:
1.
2.
Jurnal koreksi adalah jurnal yang dipergunakan untuk membetulkan jurnal yang
terlanjur salah dibuat entah itu salah angka atau salah akun, karena kesalahan
ketika mencatat jurnal bias terjadi di akun apa saja, sangat di anjurkan untuk
membuat jurnal koreksi ketika terjadi di periode yang sedang berjalan, bagaimana
kalau di luar periode akuntansi? Ini sangat tidak disarankan karena akan
mempengaruhi struktur laporan keuangan yang sudah terbentuk, sehingga harus
ada diskusi internal di divi accounting untuk langkah selanjutnya.
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilai saldo akunakun tertentu agar sesuai dengan kondisi sebenarnya. Akun yang perlu disesuaikan
biasanya akun yang timbul karena harus menyegerakan pengakuan biaya (biaya
akrual) & untuk pengakuan biaya yang ditunda (biaya deferal). Contoh akun akun
yang menggunakan jurnal penyesuaian sebagai berikut : biaya dibayar dimuka,
pendapatan diterima dimuka, akumulasi penyusutan, biaya di akrualkan dll.
Untuk mengetahui bagaimana jurnal dibentuk oleh software akuntansi, klik di di
sini.
JURNAL KOREKSI
02.26
AKUNTANSI
Jurnal Koreksi adalah jurnal yang dibuat untuk membetulkan jurnal yang
salah yang sudah terlanjur diposting.
Tata cara penanggulangan kesalahan dilakukan berdasarkan jenis
kesalahan yang dilakukan. Ada 4 macam tipe kesalahan :
Tipe 1 Suatu transaksi dicatat langsung ke buku besar. Implikasi
kesalahan ini adalah transaksi tersebut belum dicatat di buku jurnal. Untuk
mengatasi kesalahan ini, cukup segera dilakukan penjurnalan atas
transaksi yang bersangkutan, dengan memberikan keterangan seperlunya
pihak-pihak
yang
Pada nama rekening yang salah, atau jumlah rupiah yang salah buatlah
sebuah garis lurus. Buatlah garis tersebut dengan tinta yang relatif
mencolok, sehingga kesan tersebut segera dapat dilihat.
b)
Di atas nama rekening atau jumlah rupiah yang salah dan telah bergaris
tersebut, bubuhkan nama rekening atau jumlah rupiah yang seharusnya.
Rp.250.000
Rp.205.000
Rp.250.000
Kas
Rp.205.000
Tipe 4 Suatu transaksi dijurnal pada rekening atau jumlah rupiah yang
salah dan diketahui sesudah jurnal itu diposting ke buku besar. Untuk jenis
Rp.250.000
Kas
Rp.250.000
Rp.250.000
Kas
Rp.250.000
Rp.250.000
Rp.250.000
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha pokok membeli barang
(komoditi) dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa melakukan pengubahan terhadap sifat barang.
Kegiatan usaha pokok yang merupakan ciri khas (karakteristik) perusahaan dagang adalah membeli
barang dagangan , menyimpan untuk sementara dan kemudian menjual kembali.
Transaksi-transaksi yang biasa terjadi sehubungan dengan kegiatan usaha pokok perusahaan
dagang, secara umum adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
Pembelian : untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan baik dengan pembayaran tunai
maupun secara kredit.
2.
Retur pembelian dan pengurangan harga : untuk mencatat transaksi pengembalian barang yang sudah
dibeli kepada pihak penjual , atau pengurangan harga yang disepakati penjual. Misalnya : karena barang
yang sudah dibeli sebagian rusak
3.
Potongan pembelian : untuk mencatat potongan harga yang diterima dari penjual.
4.
Biaya angkut pembelian : untuk mencatat biaya pengangkutan barang yang dibeli.
5.
Penjualan : untuk tempat mencatat transaksi penjualan barang dagangan , baik yang dilakukan dengan
pembayaran tunai maupun dengan pembayaran kredit.
6.
Retur penjualan dan pengurangan harga : untuk tempat mencatat transaksi penerimaan kembali barang
yang telah dijual , atau pengurangan harga yang diberikan kepada pihak pembeli.
7.
Potongan penjualan : digunakan sebagai tempat mencatat potongan harga yang diberikan kepada
pembeli.
8.
Beban pemgiriman barang : untuk mencatat pengeluaran untuk pengiriman barang ke tempat pembeli.
Kirimkan Ini lewat Email
Pada akhir periode pembukuan kita sering dihadapkan pada beberapa jurnal
atau transaksi yang tidak sesuai dan selisih. Untuk itu kita perlu beberapa jurnal
perbaikan agar laporan keuangan yang kita buat menjadi balance. Terkadang yang
kita butuhkan jurnal penyesuaian, tetapi tak jarang pula kita memerlukan junal
koreksi untuk mengoreksi transaksi yang sudah kita bukukan.
Berikut ini akan kita lihat perbedaan antara jurnal koreksi dengan jurnal
penyesuaian sehingga akan mempermudah kita untuk memisahkan transaksi mana
yang harus dikoreksi dan mana yang penyesuaian. Adalah penting untuk dapat
membedakan antara jurnal koreksi dengan jurnal penyesuaian.
Ayat jurnal penyesuaian atau adjusting journal entry adalah jurnal yang
disusun pada akhir periode akuntansi untuk menandingkan pendapatan dan beban
pada periode pengakuan yang sama. Ayat jurnal penyesuaian memastikan bahwa
prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle) dan prinsip
penandingan (matching principle) telah dipenuhi.
Prinsip penandingan mendukung pelaporan pendapatan dan beban terkait
dalam periode yang sama. Proses biaya (cost) menjadi beban (expenses) termasuk
dalam konsep penandingan. Dalam proses ini perlu dipahami perbedaan antara
biaya dan beban.
Prinsip penandingan sendiri memenuhi asumsi dasar akuntansi, yaitu periodik
(periodicity). Penandingan pendapatan dan beban memenuhi pelaporan keuangan
yang harus dibagi dalam periode akuntansi. Untuk menentukan dalam periode
mana pelaporan pendapatan atau beban dilakukan bergantung pada apakah
akuntan menerapkan cash basis atau accrual basis. Dalam asumsi akuntansi akrual,
pengakuan terhadap pendapatan atau beban diakui saat terjadi bukan pada saat
penerimaan atau pengeluaran kas. Konsep pengakuan pendapatan berdasarkan
akuntansi akrual mengharuskan organisasi mengakui pendapatan untuk setiap kas
yang diterima atau akan diterima dari transaksi penghasilan. Proses menandingkan
antara pendapatan dan beban terkait pada periode yang sama menuntut
disusunnya ayat jurnal penyesuaian untuk memutakhirkan data sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya.
waktu sewa tiga tahun pada 1 Januari 2010. Pada saat pembayaran sewa dibukukan
jurnal :
Sewa Dibayar di Muka
36.000.000
Bank
36.000.000
Maka setiap akhir bulan, organisasi akan menyusun jurnal penyesuaian karena
jangka waktu sewa dibayar di muka tersebut berkurang setiap bulannya. Misalnya,
per 31 Januari 2010, dibukukan jurnal penyesuaian sebagai berikut.
Biaya Sewa Kantor
Sewa Dibayar di Muka
1.000.000
1.000.000
Kesalahan Klasifikasi Untuk kesalahan klasifikasi, tinggal dibuatkan jurnal reklasifikasi. Misalnya: PT.
RSUP menggunakan periode buku tahunan. Tanggal 25 Agustus 2011 diketahui terjadi kesalahan
pencatatan atas transaksi tanggal 10 Juli 2011 berupa pembelian mesin senilai Rp 60,000,000 yang
dimasukan ke dalam kelompok Aktiva Tetap Bangunan. Karena kesalahan diketahui di periode yang
sama dimana penyusutan atas aktiva tetap tersebut belum dicatat, maka yang di reklasifikasi hanya nilai
perolehannya, sehingga jurnal reklasifikasinya adalah sbb:
Aktiva Tetap Mesin = Rp 60,000,000
Aktiva Tetap Bangunan = Rp 60,000,000
2.
Kesalahan Jumlah Misalnya: Pada tanggal 25 Agustus diketahui telah terjadi kesalahan pencatatan
atas pembayaran listrik tanggal 15 Agustus 2011 yang sebesar Rp 15,000,000 dimasukkan hanya Rp
1,500,000. Koreksi atas kesalahan jumlah bisa dilakukan dengan cara memasukan jumlah selisihnya:
Biaya Listrik = Rp 13,500,000
Kas/Utang PLN = Rp 13,500,000
(Rp 15,000,000 Rp 1,500,000 = Rp 13,500,000)