Está en la página 1de 2

Gejala-gejala klinik

Keluhan yang diajukan tidak bergantung kepada besar kecilnya hernia. Bahkan sering
terjadi hernia yang besar tidak memberikan keluhan sama sekali, kecuali bila sudah
terjadi obstruksi.
Keluhan yang sering diajukan ialah :
Nyeri epigastrium
Perasaan nyeri tersebut kadang-kadang menjalar ke punggung, diantara kedua
scapula. Rasa neyri dapat terjadi setelah makan dan tempatnya yang sering di
restrosternal atau epigastirium.
Timbulnya regurgitasi,
terutama pada dinding hernia lebih sering terjadi.
Mual dan muntah-muntah, bahkan kadang-kadang sampai timbul perdarahan.
Sering penderita merasa puas bila setelah muntah. Dan pada sliding hernia sering
terjadi refluks asam lambung ke dalam esofagus
Kemudian ada seperti perasaan tertekan di mediastinal ( medistinal pressure ),
yang mungkin menyebabakan bertambahnya dipsnea, palpitasi atau batuk-batuk,
dan adanya iritasi diafragma, yang mungkin menyebabkan spasme.
Peranan ini timbul terutama pada rolling hernia.
Banyak sekali penderita hernia diafragmatika yang terdapat pada obesitas; keluhannya
timbul bila berat badan bertambah. Pada hiatus hernia yang sangat besar, biasanya tipe
rolling hernia, disisni selain gaster masuk juga organ lain misalnya colon transversum ke
dalam rongga dada, sehingga pada penderita ini akan timbul keluhan konstipasi. Pada tipe
ini kemungkinan dapat terjadi strangulasi, tapi untungnya hal ini sangat jarang terjadi.
Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi dari hernia diafragmatika yaitu :
1. Esofagitis dan timbulnya ulserasi pada kantong hernia
2. Timbulnya striktura fibrosis dari bagian akhir dari esofagus.
Striktura fibrosis ini terjadi terutama pada sliding hernia, mungkin karena sering
terjadi regurgitasi dan timbulnya refluks dari asam lambung. Mula mula sering
timbul esofagitis dan ulkus esofagei. Akibatnya lama kelamaan keluhan
bertambah berat, diantaranya ialah rasa nyeri di substernal, regurgitasi, dan
kesulitan menelan bertambah.
3. Perdarahan
Perdarahan yang timbul biasanya sedikit-sedikit sehingga menimbulkan anemia.
Perdarahan ini lebih sering terjadi pada anak-anak. Jarang sekali atau bahkan
tidak terjadi perdarahan yang hebat sehingga menimbulkan hematemesis dan
melena. Bila sampai timbul perdarahan masif, maka biasanya oleh karena sebab
lain, misalnya adanya ulkus ventrikuli yang kebetulan pada tempat hernia.
4. Terjadinya obstruksi pada bagian hernia secara mendadak, sehingga menyebabkan
terjadinya iskemi sampai dapat berakibat nekrose di tempat hernia. Dengan

sendirinya bila terjadi obstruksi pada hernia maka timbullah gejala yang hebat,
yaitu adanya nyeri hebat substernal.
5. Degenerasi maligna mungkin dapat timbul, tapi jarang terjadi.
Diagnosa
Diagnosa dari hernia diafragmatika didasarkan atas riwayat penyakit, hasil-hasil
pemeriksaan radialogik, dan osofaguskopik.
1. Pemeriksaan Radiologik
Penting sekali untuk memeriksa secara rontgenologi penderita yang menegluh
nyeri substernal dalam berbagai posisi, baik berdiri, tidur, maupun Trendelenburg.
Pada sliding hernia, perlu diperhatikan adanya regurgitasi bebas dari lambung ke
dalam esofagus. Sedang pada rolling hernia akan dijumpai distorsi dari lambung
yang merupakan suatu bagian dari valvuler. Bilamana hernia tersebut sangat besar
dan terdapat colon, maka akan terlihat gambaran udara di kantong hernia.
2. Esofagoskopik
Pemriksaan esofaguskopik perlu dilakukan terutama pada sliding hernia.
Sedangkan pada rolling hernia, biasanya tidak banyak memberi perubahan pada
esofagus. Pada pemeriksaan esofagoskopik pada sliding hernia, maka akan
terlihat perubahan dari bagian esofagus dan bagian gaster, yaitu akan terlihat juga
tanda-tanda esofagitis. Mungkin juga terlihat ada tanda-tanda dari ulkus di
esofagus.
Terapi
Terapi dari hiatus hernia bergantung kepada beberapa faktor, misalnya tipe hernia,
keadaan umum penderita, ada atau tidak adanya komplikasi. Diketemukan hernia secara
kebetulan yang tanpa keluhan, masih perlu dipertimbangkan lebih lanjut.
Peda sliding hernia non komplikata mungkin dapat diberikan terapi konservatif. Misalnya
saja pada penderita yang obes, maka perlu sekali penurunan berat badan. Disamping itu
dapat dianjurkan dengan memberikan diet makanan lunak. Pada makan malam, sebaiknya
waktu makan jauh sebelum tidur.
Bila tindakan tersebut tidak berhasl, maka perlu dipertimbangkan untuk dilakukan
operasi. Tindakan operasi perlu dilakukan terutama pada hernia difragmatika ynag
mengalami komplikasi, demikian juga pada rolling hernia. Operasi dijalankan terutama
untuk memperbaiki hiatus esofagei.

También podría gustarte

  • Perforasi
    Perforasi
    Documento26 páginas
    Perforasi
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • TSB Adri Blok 9 Bru
    TSB Adri Blok 9 Bru
    Documento52 páginas
    TSB Adri Blok 9 Bru
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Diafragma
    Diafragma
    Documento15 páginas
    Diafragma
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Schwabach Test
    Schwabach Test
    Documento6 páginas
    Schwabach Test
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • PLENO
    PLENO
    Documento68 páginas
    PLENO
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Pleno Skenario A Blok 17
    Pleno Skenario A Blok 17
    Documento40 páginas
    Pleno Skenario A Blok 17
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • PLENO
    PLENO
    Documento68 páginas
    PLENO
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • KOLANGITIS
    KOLANGITIS
    Documento17 páginas
    KOLANGITIS
    Nurfanida Natasya M
    100% (2)
  • Referat Fraktur
    Referat Fraktur
    Documento25 páginas
    Referat Fraktur
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones