Está en la página 1de 20

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagal jantung adalah sindroma klinis yang kompleks yang timbul
akibat kelainan struktur dan atau fungsi jantung yang mengganggu
kemampuan ventrikel kiri dalam mengisi atau memompakan darah untuk
memberikan oksigen pada tingkat metabolisme jaringan.
Kejadian gagal jantung semakin lama semakin meningkat seiring
dengan peningkatan usia pada populasi dan semakin banyaknya pasien
dengan infark miokard yang bertahan hidup. Gagal jantung terjadi sekitar
1-2 % dari populasi orang dewasa di negara maju, dengan prevalensi yang
meningkat hingga 10 % pada pasien usia 70 tahun atau lebih. Hampir
setengah dari pasien dengan gagal jantung memiliki penurunan fraksi
ejeksi ventrikel kiri. Prevalensi gagal jantung di dunia terus meningkat,
tiap tahunnya terdapat sekitar 750.000 kasus baru gagal jantung. Data dari
Acute Decompensated Heart Failure Registry (ADHERE) Indonesia tahun
2006 menemukan 1687 kasus dalam satu tahun dirawat di 5 rumah sakit di
Indonesia. Data dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita tahun 2008
menunjukkan angka kematian di rumah sakit akibat gagal jantung 6-12%
dan perawatan rumah sakit berulang sekitar 29%. Gagal jantung
merupakan penyebab seringnya pasien dirawat di rumah sakit dan pasien
dengan gejala memiliki angka mortalitas satu tahun mendekati 45%.
Pada gagal jantung kiri terdapat perubahan hemodinamik berupa
penurunan curah jantung, volume sekuncup, dan fraksi ejeksi. Perubahan
tersebut akan menyebabkan terjadinya gejala berupa sesak napas, fatique,
dan intoleransi latihan fisik. Pada gagal jantung, berkurangnya toleransi
latihan merupakan faktor utama penurunan fungsi sosial dan fisik serta
kualitas hidup.
Pada latihan fisiologis, ambilan oksigen (VO2) berhubungan
langsung dengan curah jantung yang menggambarkan korelasi antara

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

kemampuan otot rangka

yang

terlibat

dalam

latihan

untuk

mengekstraksi oksigen dalam darah dan jumlah darah yang dipompakan


jantung setiap menit. Secara tidak langsung kemampuan tubuh dalam
membawa dan menggunakan oksigen berhubungan dengan kemampuan
jantung untuk memompakan darah setiap menit.
Peningkatan kebutuhan oksigen pada latihan akan meningkatkan
kemampuan jantung untuk memompakan darah sehingga dapat memenuhi
kebutuhan oksigenasi dan nutrisi yang meningkat. Pada gagal jantung,
gangguan kontraktilitas jantung akan dikompensasi dengan perubahan
denyut jantung, volume sekuncup dan resistensi perifer, sehingga ambilan
oksigen maksimal dan perubahan fisiologis yang terjadi pada saat latihan
menggambarkan

kemampuan

jantung

dalam

memompakan

darah

keseluruh tubuh.
Abnormalitas patofisiologi gagal jantung berhubungan dengan
penurunan kapasitas aerobik. Penelitan Arena R dkk memperlihatkan
hubungan yang signifikan antara curah jantung selama latihan dan VO2
maksimal pada populasi gagal jantung. Secara rata-rata, VO2 maksimal
menurun + 50% lebih rendah pada pasien gagal jantung dibandingkan
dengan orang sehat. Lebih lanjut, VO2 maksimal ditemukan lebih rendah
25% pada pasien gagal jantung dibandingkan dengan penyakit jantung
koroner.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengetahui tentang penyakit ADHF secara teoritis dan asuhan
keperawatannya
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tentang defenisi ADHF
2. Mengetahui tentang etiologi ADHF
3. Mengetahui tentang patofisiologi ADHF
4. Mengetahui tentang tanda dan gejala ADHF

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

5. Mengetahui pemeriksaan penunjang ADHF


6. Mengetahui tentang penatalaksanaan ADHF
7. Mengetahui askep ADHF secara teoritis
8. Mengetahui kasus ADHF pada Tn. Yang dirawat di ruang ICCU
RSUD DR. Ahmad Mukhtar Bukittinggi
C. Manfaat Penulisan
1. Akademik
Memberi informasi mengenai penyakit ADHF serta askep ADHF
pada Tn.

Di ruang ICCU RSAM Bukittinggi

2. Klinik
Sebagai pedoman dalam melakukan asuhan keperawatan yang
komprehensif pada pasien dengan ADHF.

BAB II

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

TIJAUAN TEORITIS
ADHF (ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE)
I.

KONSEP DASAR
A. Definisi
Banyak definisi yang telah digunakan selama lebih 50 tahun untuk
mendefinisikan gagal jantung. Gejala gejala yang menjadi sorotan antara
lain kompleks gejala seperti haemodynamik, konsumsi oksigen atau kapasitas
melakukan kegiatan fisik. Gagal jantung merupakan gejala gejala dimana
pasien memenuhi ciri berikut: gejala gejala gagal jantung, nafas pendek
yang khas selama istirahat atau saat melakukan aktifitas, dan atau kelelahan;
tanda tanda retensi cairan seperti kongestif pulmonal atau pembengkakan
tungkai.
Selain itu gagal jantung dapat didefinisikan sebagai suatu sindroma klinis
dimana pasien memiliki beberapa gambaran antara lain gejala khas gagal
jantung (sesak napas saat aktifitas fisik atau saat istirahat, kelelahan, keletihan,
pembengkakan pada tungkai) dan tanda khas gagal jantung (takikardia,
takipnea, pulmonary rales, efusi pleura, peningkatan jugular venous pressure,
edema perifer, hepatomegali) dan temuan objektif pada abnormalitas struktur
dan fungsi jantung saat istirahat (kardiomegali, bunyi jantung ketiga, cardiac
murmur,

abnormalitas

pada

elektrokardiogram,

penigkatan

konsentrasinatriuretic peptide).
B. Etiologi
Ada beberapa keadaan yang mempengaruhi fungsi jantung.Penyebab yang
paling umum adalah kerusakan fungsional jantung dimana terjadi kerusakan
atau hilangnya otot jantung, iskemik akut dan kronik, peningkatan tahanan
vaskuler dengan hipertensi, atau berkembangnya takiaritmia seperti atrial
fibrilasi (AF).Penyakit jantung koroner yang merupakan penyebab penyakit
miokard, menjadi penyebab gagal jantung pada 70% dari pasien gagal
jantung.Penyakit katup sekitar 10% dan kardiomiopati sebanyak 10%.

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

Kardiomiopati merupakan gangguan pada miokard dimana otot jantung


secara struktur dan fungsionalnya menjadi abnormal [dengan ketiadaan
penyakit jantung koroner, hipertensi, penyakit katup, atau penyakit jantung
kongenital lainnya] yang berperan terjadinya abormalitas miokard.
C. Patofisiologi
Ketidakmampuan dan kegagalan jantung memompa darah secara langsung
menciptakan suatu keadaan hipovolemik relatif yang lebih dikenal
dengan arterial underfilling. Selain itu respon terhadap faktor faktor
neurohormonal (seperti sistem saraf

simpatis, renin angiotensin

aldosterone system, arginine vasopressin dan endotelin 1) menjadi


teraktivasi untuk mempertahankan euvolemia yang menyebabkan retensi
cairan, vasokonstriksi, atau keduanya. Pada pasien tanpa gagal jantung, respon
ini untuk mengakhiri volume cairan yang telah dipertahakan.
Aktivasi neurohormonal juga menstimulasi aktivasi sitokin proinflamasi
dan mediator mediator apoptosis miosit. Elevasi neurohormonal dan
imunomodulator yang diamati pada pasien dengan ADHF yang dikaitkan
dengan perburukan gejala gagal jantung dan perburukan prognosis pasien
D. Gejala Klinis
Gejala utama ADHF antara lain sesak napas, konngesti, dan kelelahan
yang sering tidak spesifik untuk gagal jantung dan sirkulasi. Gejala gejala
ini juga dapat disebabkan pleh kondisi lain yang mirip dengan gejala gagal
jantung, komplikasi yang diidentifikasikan pada pasien dengan gejala ini.
variasi bentuk penyakit pulmonal termasuk pneumonia, penyakit paru reaktif
dan emboli pulmonal, mungkin sangat sulit untuk dibedakan secara klinis
dengan gagal jantung.

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium :
a. Hematologi : Hb, Ht, Leukosit
b. Elektrolit : K, Na, Cl, Mg
c. Enzim Jantung (CK-MB, Troponin, LDH)
d. Gangguan fungsi ginjal dan hati : BUN, Creatinin, Urine Lengkap,
SGOT, SGPT.
e. Gula darah
f. Kolesterol, trigliserida
g. Analisa Gas Darah
2. Elektrokardiografi, untuk melihat adanya :
a. Penyakit jantung koroner : iskemik, infark
b. Pembesaran jantung ( LVH : Left Ventricular Hypertrophy )
c. Aritmia
d. Perikarditis
3. Foto Rontgen Thoraks, untuk melihat adanya :
a. Edema alveolar
b. Edema interstitiels
c. Efusi pleura
d. Pelebaran vena pulmonalis
e. Pembesaran jantung
F. Penatalaksanaan
Tujuan dasar penatalaksanaan pasien dengan gagal jantung adalah :
1. Mendukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung.
2. Meningkatkan kekuatan dan efisiensi kontraksi jantung dengan bahanbahan farmakologis
3. Menghilangkan penimbunan cairan tubuh berlebihan dengan terapi
diuretik , diet dan istirahat.
4. Menghilangkan faktor pencetus ( anemia, aritmia, atau masalah medis
lainnya )
5. Menghilangkan penyakit yang mendasarinya baik secara medis maupun
bedah.
I. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1) Identitas pasien
Nama
Umur
Alamat
Agama

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

a.

Pekerjaan
Status
2) Pengkajian Primer
Airway
Kepatenan jalan nafas meliputi pemeriksaan obstruksi jalan
nafas, adanya benda asing, adanya suara nafas tambahan.
b. Breathing
Frekuensi nafas, apakah ada penggunaan otot bantu nafas,
retraksi dada, adanya sesak nafas, palpasi pengembangan paru,
auskultasi suara nafas, kaji adanya suara nafas tambahan.
c. Circulation
Pengkajian mengenai volume darah dan cardiac output serta
adanya

perdarahan.

pengkajian

juga

meliputi

status

hemodinamik, warna kulit, nadi.


3) Pengkajian Sekunder
Aktivitas/istirahat
a.

Gejala : Keletihan/kelelahan terus menerus


sepanjang hari, insomnia, nyeri dada dengan
aktivitas, dispnea pada saat istirahat.

b.

Tanda : Gelisah, perubahan status mental


mis : letargi, tanda vital berubah pada aktivitas.

Sirkulasi
a. Gejala : Riwayat HT, IM baru/akut, episode GJK
sebelumnya,

penyakit

jantung,

bedah

jantung

endokarditis, anemia, syok septik, bengkak pada kaki,


telapak kaki, abdomen.
b. Tanda : TD ; mungkin rendah (gagal pemompaan),
Tekanan Nadi ; mungkin sempit, Irama Jantung ;
Disritmia, Frekuensi jantung ; Takikardia , Nadi apical ;
PMI mungkin menyebar dan merubah, posisi secara
inferior ke kiri, Bunyi jantung ; S3 (gallop) adalah
diagnostik, S4 dapat, terjadi, S1 dan S2 mungkin
melemah, Murmur sistolik dan diastolic, Warna ;
kebiruan, pucat abu-abu, sianotik, Punggung kuku ;

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

pucat atau sianotik dengan pengisian, kapiler lambat,


Hepar ; pembesaran/dapat teraba, Bunyi napas ;
krekels, ronkhi, Edema ; mungkin dependen, umum
atau pitting , khususnya pada ekstremitas.
4) Integritas ego
a. Gejala : Ansietas, kuatir dan takut. Stres yang berhubungan
dengan penyakit/keperihatinan finansial (pekerjaan/biaya
perawatan medis)
b. Tanda : Berbagai manifestasi perilaku, mis : ansietas,
marah, ketakutan dan mudah tersinggung.
5) Eliminasi
a. Gejala : Penurunan berkemih, urine berwana gelap,
berkemih malam hari (nokturia), diare/konstipasi.
6) Nutrisi
a. Gejala :

Kehilangan

nafsu

makan,

mual/muntah,

penambhan berat badan signifikan, pembengkakan pada


ekstremitas bawah, pakaian/sepatu terasa sesak, diet tinggi
garam/makanan yang telah diproses dan penggunaan
diuretic.
b. Tanda : Penambahan berat badan cepat dan distensi
abdomen (asites) serta edema (umum, dependen, tekanan
dn pitting).
7) Hygiene
a. Gejala : Keletihan/kelemahan, kelelahan selama aktivitas
Perawatan diri.
b. Tanda : Penampilan menandakan kelalaian perawatan
personal.
8) Neurosensori
a. Gejala : Kelemahan, pening, episode pingsan.
b. Tanda : Letargi, kusut pikir, diorientasi, perubahan perilaku
dan mudah tersinggung.

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

9) Nyeri/Kenyamanan
a. Gejala : Nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri
abdomen kanan atas dan sakit pada otot.
b. Tanda : Tidak tenang, gelisah, focus menyempit
danperilaku melindungi diri.
10) Pernapasan
a. Gejala : Dispnea saat aktivitas, tidur sambil duduk atau
dengan beberapa bantal, batuk dengn/tanpa pembentukan
sputum, riwayat penyakit kronis, penggunaan bantuan
pernapasan.
b. Tanda :
1) Pernapasan; takipnea, napas dangkal, penggunaan otot
asesori pernpasan.
2) Batuk : Kering/nyaring/non produktif atau mungkin
batuk terus

menerus

dengan/tanpa

pemebentukan

sputum.
3) Sputum ; Mungkin bersemu darah, merah muda/berbuih
(edema pulmonal)
4) Bunyi napas ; Mungkin tidak terdengar.
5) Fungsi mental; Mungkin menurun, kegelisahan, letargi.
6) Warna kulit ; Pucat dan sianosis.
11) Interaksi sosial
a. Gejala : Penurunan keikutsertaan dalam aktivitas sosial
yang biasa dilakukan.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan Curah Jantung
Batasan Karakteristik :
Perubahan kecepatan jantung.
Aritmia
Bradikardia
Perubahan EKG
Palpitasi

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

Takikardi

P erubahan preload

edema
penurunan tekanan vena central
penurunan tekanan arteri paru
kelemahan
distensi vena jugularis
murmur
peningkatan BB

Perubahan afterload

kulit berkeringat
dispnea
penurunan nadi perifer
penurunan tahanan tekanan darah sistemik
perubahan warna kulit

NOC
Keefektifan pompa jantung
Kriteria hasil yang disarankan:

NIC
Perawatan jantung akut
-

a. Menunjukkan curah jantung

Evaluasi nyeri dada


(seperti:intensitas,lokasi,penyebaran,durasi

yang memuaskan,dibuktikan

,faktor presipitasi, dan faktor yang

dengan keefektifan pompa


-

meringankan)
Pantau ritme dan denyut jantung
Auskultasi bunyi jantung
Pantau status neurologis
Pantau masukan/keluaran , keluaran urin

dan berat badan setiap hari


Pilih lead EKG terbaik untuk pemantauan

lebih lanjut
Dapatkan 12-lead EKG
Pantau fungsi ginjal
Pantau fungsi hati
Pantau tekanan darah dan parameter

hemodinamik
Pantau faktor yang menentukan dalam

pemberian oksigen
Pertahankan lingkungan yang kondusif

jantung,status sirkulasi,perfusi
jaringan(organ abdomen) dan
perfusi jaringan(perifer).
b. Status sirkulasi
Menunjukkan status sirkulasi
dibuktikan dengan indikator
kegawatan sebagai berikut:
- Denyut jantung dalam
-

batasnormal
Tekanan vena central dan
tekanan dalam paru dalam

batas normal
Hipotensi ortostatis tidak
ada

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

untuk istirahat dan penyembuhan

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

Distensi vena leher tidak

ada
Edema perifer tidak ada
Asites tidak ada
Denyut perifer kuat dan

simetris
Status kognitif dalam status

Hindari mengambil suhu rektal


Mencegah pembentukan trombus perifer
Memberikan medikasi untuk
mengurangi/mencegah nyeri

normal
2. Nyeri akut b/d agen injuri fisik
Batasan karakteristik:
Melaporan nyeri secara verbal dan non verbal
Menunjukkan kerusaan
Posisi untuk mengurangi nyeri
Gerakan untuk melindungi
Gangguan tidur
Perubahan dalam nafsu makan
Respon otonom perubahan otonom dalam tonus otot
NOC
Kriteria hasil yang disarankan:
a. Kontrol nyeri
b. Tingkat kenyamanan

NIC
Manajemen nyeri
-

Lakukan penilaian nyeri secara


komprehensif dimulai dari
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualita

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

s,intensitas dan penyebab


Kaji ketidaknyamanan secara nonverbal
Pastikan pasien mendapatkan perawatan

dengan analgetik
Pertimbangkan pengaruh budaya terhadap

respon nyeri
Tentukan dampak nyeri terhadap

kehidupan sehari-hari
Gunakan cara mengontrol nyeri sebelum

menjadi menyakitkan
Modifikasi metode kontrol nyeri sesuai

dengan respon pasien


Anjurkan untuk istirahat yang adekuat

untuk mengurangi nyeri


Dorong pasien untuk mendiskusikan

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

pengalaman terhadap nyeri


Kontrol faktor lingkungan yang dapat
menimbulkan ketidaknyamanan pada

pasien
Pilih variasi dari ukuran pengobatan

Pemberian analgesik
-

Tentukan lokasi,karakteristik,kualitas,dan

hebatnya nyeri sebelum mengobati pasien


Cek order mengenai obat,dosis dan

frekuensi analgesik yang diberikan


Pilih analgesik yang tepat
Tentukan analgesik yang disukai,rute
pemberian dan dosis untuk mencapai

analgesik yang optimal


Monitor tanda-tanda vital sebelum dan

sesudah pemberian obat


Berikan analgesik adjuvan dan atau
pengobatan ketika dibutuhkan analgesia

yang potensial
Pertimbangkan penggunaan infus yang

berkelanjutan
Pencegahan keamanan untuk pasien yang

menerima analgesik
Instruksikan untuk meminta pengobatan
nyeri PRN sebelum nyeri menjadi hebat

3. Resiko ketidakseimbangan elektrolit


NOC
Kriteria hasil yang disarankan:
a. Keseimbangan elektrolit dan
asam basa
b. Hidrasi
c. Pengetahuan:cara perawatan
d. Respon pengobatan

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

NIC
Manajemen elektrolit:hipokalemia
-

Mengambil spesimen untuk analisis kadar

potasium dan ketidakseimbangan elektrolit


Pantau nilai labor yang berhubungan
dengan hipokalemia

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

e. Kontrol resiko
f. Deteksi resiko
g. Status tanda-tanda vital

Pantau fungsi ginjal yang menyebabkan

penurunan kadar postasium


Pantau gastrointestinal yang menyebabkan

penurunan kadar postasium


Berikan suplemen postasium sesuai resep

yang diberikan
Pantau fungsi ginjal,EKG,dan serum

postasium saat penggantian


Cegah iritasi akibat suplemen postasium
Pantau keracunan digitalis
Hindari pemberian zat alkalin
Pantau manifestasi pada neurologis akibat

kondisi hipokalemia
Hindari pemberian zat alkalin
Pantau manifestasi jantung akibat kondisi

hipokalemia
Pantau manifestasi pulmonal akibat

kondisi hipokalemia
Posisikan pasien untuk bantuan ventilasi
Pantau tanda-tanda kegagalan nafas
Pantau kejadian hiperkalemia
Pantau diuresis berlebihan
Pantau status cairan,termasuk intake dan

output
Berikan

makanan

yang

mengandung

postasium tinggi

4. Intoleransi aktifitas b/d insufisiensi O2


NOC
Daya Tahan
Indikator :

NIC
Terapi aktivitas
-

Kinerja rutin yang biasa

dan / atau rekreasi dalam perencanaan dan

Aktivitas
Penampilan istirahat
Konsentrasi
Kekuatan otot

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

Kolaborasi dengan terapis kegiatan, fisik,

monitoring program aktivitas, yang sesuai.


Tentukan
komitmen
pasien
untuk
peningkatan frekuensi dan / atau berbagai
aktivitas.

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

Kadar oksigen darah

Membantu untuk mengeksplorasi makna


pribadi aktivitas biasa (misalnya, bekerja)

dan / atau aktivitas rekreasi favorit.


Membantu untuk memilih aktivitas sesuai
dengan fisik, capabiliti psikologi, dan

sosial.
Membantu untuk fokus pada apa yang
dapat

pasien

lakukan,

bukan

pada

ketidakmampuan.
Membantu untuk mengidentifikasi dan
memperoleh sumber daya yang dibutuhkan

untuk aktivitas yang diinginkan


Membantu
untuk
mendapatkan

transportasi aktivitas, yang sesuai.


Membantu pasien untuk mengidentifikasi

preferensi untuk aktivitas.


Membantu pasien untuk mengidentifikasi

aktivitas yang berarti.


Membantu pasien untuk menjadwalkan
periode waktu tertentu untuk aktivitas

pengalihan ke rutinitas sehari-hari.


Membantu pasien/ keluarga
mengidentifikasi

defisit

pada

untuk
tingkat

aktivitas.
Anjurkan pasien/ keluarga tentang peran
aktivitas fisik, sosial, spiritual, dan kognitif

dalam fungsi menjaga kesehatan.


Instruksikan pasien/ keluarga bagaimana
melakukan aktivitas yang diinginkan atau

yang dianjurkan.
Membantu pasien/
beradaptasi

dengan

agarmengakomodasi
-

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

keluarga

untuk

lingkungan
aktivitas

yang

diinginkan.
Memberikan aktivitas untuk meningkatkan

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

rentang perhatian dalam konsultasi dengan


-

PL
Memfasilitasi substitusi aktivitas ketika
pasien telah terbatas dalam waktu, energi,

atau gerakan.
Rujuk
ke

masyarakat atau program aktivitas


Membantu dengan aktivitas fisik secara
teratur

pusat-pusat

(misalnya,

pelayanan

ambulasi,

tranfers,

berputar, dan perawatan pribadi), yang


-

diperlukan.
Memberikan aktivitas motorik kasar bagi

pasien hiperaktif
Buatlah lingkungan yang aman untuk
gerakan otot kontinu besar, seperti yang

ditunjukkan
Menyediakan

meredakan ketegangan otot


Menyediakan
permainan

nonkompetitif, terstruktur, dan aktif.


Mempromosikan
keterlibatan
dalam

aktivitas

motorik

untuk

kelompok

aktivitas rekreasi dan pengalihan ditujukan


untuk mengurangi kecemasan, kelompok
bernyanyi, voli, tenis meja, berjalan,
berenang, sederhana, tugas beton, game
sederhana, tugas-tugas rutin, tugas-tugas
rumah tangga, perawatan teka-teki dan

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

kartu.
Memberikan

berpartisipasi dalam aktivitas.


Membantu pasien untuk mengembangkan

motivasi diri dan penguatan


Memantau emosional, fisik, sosial, ang

respon rohani untuk aktivitas


Membantu pasien untuk

penguatan

positif

untuk

memantau

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

kemajuan

menuju

pencapaian

tujuan

sendiri
Manajemen energi
-

Tentukan keterbatasan fisik pasien


Tentukan pasien/ yang lainnya

signifikan penyebab persepsi kelelahan


Mendorong verbalisasi perasaan tentang

keterbatasan
Menentukan

penyebab

yang

kelelahan

(misalnya, perawatan, nyeri, dan obat-

obatan)
Tentukan apa dan berapa banyak aktivitas
yang

dibutuhkan

untuk

membangun

ketahanan
Memantau

memastikan sumber energi yang memadai


Konsultasikan dengan ahli gizi tentang

asupan

nutrisi

untuk

cara-cara untuk meningkatkan asupan


-

makanan berenergi tinggi


Memantau pasien untuk
kelelahan

berlebihan
Memantau

fisik

dan

respons

bukti

emosional

dari
yang

kardiorespirasi

terhadap aktivitas (misalnya, takikardia,


dysrhytmias lainnya, dispnea, diaforesis,
pucat,

tekanan

hemodinamik,

tingkat

pernapasan).
Pola tidur. Monitor / catatan pasien dan

jumlah jam tidur


Memantau
lokasi

ketidaknyamanan

atau

gerakan / aktivitas
ketidaknyamanan

fisik

dan

sifat

nyeri

selama

yang

dapat

mengganggu fungsi kognitif dan selfmonitoring / regulasi aktivitas

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

Tetapkan batas dengan hiperaktif bila


mengganggu orang lain atau dengan

pasien.
Batasi rangsangan lingkungan (misalnya,
cahaya

dan

kebisingan)

untuk

memfasilitasi relaksasi
Batasi jumlah dan

pengunjung, yang sesuai


Mempromosikan
bedrest/aktivitas
limination

interupsi

(misalnya,

oleh

meningkatkan

jumlah waktu istirahat).


Mendorong alternatif istirahat dan periode

aktivitas.
Aturlah aktivitas fisik untuk mengurangi
kompetisi untuk suplai oksigen ke fungsi
tubuh yang vital (misalnya, menghindari

aktivitas segera setelah makan)


Gunakan pasif dan / atau rentang aktif-ofgerakan

latihan

untuk

ketegangan otot
Menyediakan menenangkan
pengalihan

untuk

meredakan
aktivitas

mempromosikan

relaksasi
Mendorong tidur siang, jika sesuai
Membantu pasien untuk menjadwalkan

waktu istirahat
Hindari aktivitas perawatan selama waktu

istirahat yang dijadwalkan


Rencana aktivitas untuk perods ketika

pasien memiliki energi yang paling


Membantu pasien untuk duduk di sisi
tempat tidur (misalnya, ambulasi, transfer,
berputar, dan perawatan pribadi), yang

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

diperlukan
Memantau administrasi dan efek stimulan

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

dan depresi.
Mendorong aktivitas

fisik

(misalnya,

ambulasi kinerja aktivitas hidup seharihari, konsisten dengan sumber-sumber


-

energi pasien)
Memantau
oksigen

pasien

respon

(misalnya, denyut nadi, irama jantung, dan


tingkat pernapasan) untuk perawatan diri
-

atau menyusui aktivitas


Ajarkan teknik lain pasien dan signifikan
dari

perawatan

meminimalkan

diri

yang

konsumsi

akan
oksigen

(misalnya, teknik ang pemantauan diri


mondar-mandir untuk kinerja aktivitas
-

hidup sehari-hari)
Anjurkan pasien / signifikan lainnya untuk
mengenali tanda dan gejala kelelahan
bahwa

pengurangan

yang

diperlukan

dalam aktivitas
Perawatan jantung : Rehabilitasi
-

Memantau toleransi aktivitas pasien


Menjaga ambulasi jadwal, sebagai

ditoleransi
Mendorong harapan yang realistis untuk

pasien dan keluarga


Anjurkan pasien dan keluarga pada obat
yang diresepkan dan over-the-counter yang

sesuai
Anjurkan pasien dan keluarga pada faktor
risiko modifikasi jantung (misalnya,
merokok cessations, diet, dan olahraga),

yang sesuai.
Anjurkan pasien pada perawatan diri nyeri
dada (misalnya, mengambil nitrogliserin

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

sublingual setiap 5 menit tiga kali, jika


nyeri dada tak henti-hentinya, mencari
-

perawatan darurat medis)


Anjurkan pasien dan keluarga pada latihan,
termasuk pemanasan, daya tahan, dan

pendinginan, yang sesuai


Anjurkan pasien dan keluarga pada setiap
mengangkat / mendorong batas berat, jika

sesuai.
Anjurkan pasien dan keluarga pada setiap
pertimbangan khusus dengan aktivitas
hidup sehari-hari (misalnya, mengisolasi
aktivitas dan memungkinkan waktu

istirahat), jika sesuai.


Anjurkan pasien dan keluarga tentang
perawatan luka dan tindakan (misalnya,
sayatan sternum atau situs kateterisasi),

jika sesuai
Anjurkan pasien dan keluarga pada

perawatan lanjutan
Koordinat pasien rujukan (misalnya,
makanan, pelayanan sosial, dan terapi

fisik)
Anjurkan pasien dan keluarga terhadap
akses layanan darurat yang tersedia di
komunitas mereka, yang sesuai.

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

Tugas Seminar Kelompok I Tentang: ADHF

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, E.J. 2009.Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.


Dochterman, JM., Bullechek, GM. 2006. Nursing

Classification (NIC) Edisi Keempat. St. Louis: Mosby .


Morhead, S., Jhonson, M., Maas.ML., Swanson, E.

Outcomes Classification (NOC) Edisi Keempat. St. Louis: Mosby


North American Nursing Diagnosis Association. 2012. Nursing Diagnoses

: Definition & Classification 2012-2014. Philadelphia


Price & Wilson, 1995, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, EGC,

STIKes Fort De Kock Bukittinggi 2016

Interventions
2006. Nursing

También podría gustarte

  • Metabolisme Lipid For Tarbiyah
    Metabolisme Lipid For Tarbiyah
    Documento19 páginas
    Metabolisme Lipid For Tarbiyah
    Rama Dewa
    Aún no hay calificaciones
  • LP RBD
    LP RBD
    Documento7 páginas
    LP RBD
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • Makalah PK
    Makalah PK
    Documento15 páginas
    Makalah PK
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • Biodata
    Biodata
    Documento1 página
    Biodata
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • Metabolisme Lipid For Tarbiyah
    Metabolisme Lipid For Tarbiyah
    Documento19 páginas
    Metabolisme Lipid For Tarbiyah
    Rama Dewa
    Aún no hay calificaciones
  • Rencana Harian
    Rencana Harian
    Documento2 páginas
    Rencana Harian
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • Waham
    Waham
    Documento14 páginas
    Waham
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • LP BBL
    LP BBL
    Documento31 páginas
    LP BBL
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • Seminar Adhf
    Seminar Adhf
    Documento10 páginas
    Seminar Adhf
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • Post SC Peb
    Post SC Peb
    Documento7 páginas
    Post SC Peb
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • Format Evaluasi Sikap
    Format Evaluasi Sikap
    Documento5 páginas
    Format Evaluasi Sikap
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • LP Inc
    LP Inc
    Documento24 páginas
    LP Inc
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • ICCU
    ICCU
    Documento10 páginas
    ICCU
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • Obat Digestan
    Obat Digestan
    Documento20 páginas
    Obat Digestan
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • LP
    LP
    Documento28 páginas
    LP
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • Blanko Resuma Kasus
    Blanko Resuma Kasus
    Documento3 páginas
    Blanko Resuma Kasus
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • Askep Lansia Kardiovaskuler
    Askep Lansia Kardiovaskuler
    Documento28 páginas
    Askep Lansia Kardiovaskuler
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • LP Inc
    LP Inc
    Documento24 páginas
    LP Inc
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • ASKEP CA Colon
    ASKEP CA Colon
    Documento17 páginas
    ASKEP CA Colon
    mitra dwi
    Aún no hay calificaciones
  • Bab II Tinjauan Teoritis
    Bab II Tinjauan Teoritis
    Documento21 páginas
    Bab II Tinjauan Teoritis
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • Seminar Peb
    Seminar Peb
    Documento5 páginas
    Seminar Peb
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • ASKEP Amputasi
    ASKEP Amputasi
    Documento13 páginas
    ASKEP Amputasi
    Rahmatul Fajra
    Aún no hay calificaciones
  • Askep Ima & CHF
    Askep Ima & CHF
    Documento26 páginas
    Askep Ima & CHF
    rudi-audia-1968
    Aún no hay calificaciones
  • Askep Hernia Inguinalis
    Askep Hernia Inguinalis
    Documento5 páginas
    Askep Hernia Inguinalis
    Julian_Cristy
    Aún no hay calificaciones
  • Askep Isk
    Askep Isk
    Documento12 páginas
    Askep Isk
    Dwi Abdul Rohman
    Aún no hay calificaciones
  • Materi Perawatan Kateter
    Materi Perawatan Kateter
    Documento2 páginas
    Materi Perawatan Kateter
    ixanz
    Aún no hay calificaciones
  • Askep Cedera Otak Berat
    Askep Cedera Otak Berat
    Documento14 páginas
    Askep Cedera Otak Berat
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones
  • Laporan Pendahuluan BPH
    Laporan Pendahuluan BPH
    Documento14 páginas
    Laporan Pendahuluan BPH
    Ayu Zibolobolo
    Aún no hay calificaciones
  • Askep Batu Ginjal
    Askep Batu Ginjal
    Documento9 páginas
    Askep Batu Ginjal
    Putri Yolla Dwi Meydani
    Aún no hay calificaciones