Está en la página 1de 10

1.

Pengertian KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu
upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam
penguasaan ilmu dan teknologi seperti yang digariskan dalam haluan negara. Hal
tersebut diharapkan dapat dijadikan landasan dalam pengembangan pendidikan di
Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan, baik secara makro, meso maupun
mikro.
KTSP merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah
untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, dan
efisien pendidikan agar dapat memodifikasikan keinginan masyarakat setempat
serta menjalin kerjasama yang erat antara sekolah, masyarakat, industri, dan
pemerintahan dalam membentuk pribadi peserta didik. Hal tersebut dilakukan
agar sekolah dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya
sesuai prioritas kebutuhan serta tanggap terhadap kebutuhan masyarakat setempat.
Partisipasi masyarakat dituntut agar lebih memahami pendidikan membantu, serta
mengontrol pengelolaan pendidikan. Dalam konsep ini sekolah dituntut memiliki
tanggungjawab yang tinggi, baik kepada orang tua, masyarakat, maupun
pemerintah.
Tujuan utama KTSP adalah memandirikan dan memberdayakan sekolah
dalam mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan kepada peserta didik,
sesuai dengan kondisi lingkungan
2. Prinsip dan Acuan Pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta


didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral bahwa untuk dikembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang berakhlak mulia dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta berrtanggungjawab.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai
dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi dan gender.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan

kurikulum

dilakukan

dengan

melibatkan

pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan


kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, dan kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

Selain itu, KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional


sebagai berikut:
a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian

peserta

didik

secara

utuh.

Kurikulum

disusun

yang

memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman


dan takwa serta akhlak mulia.
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Kurikulum disusun agar memungkinan pengembangan keragaman potensi,
minat, kecerdasan intelektual, emosional, sepiritual, dan kinestetik peserta
didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
c. Keragaman potensi dan krakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan
kontribusi bagi pengembangan daerah.
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan tuntutan
pembangunan daerah dan nasional.
e. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali perseta didik
memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan perserta didik dan
kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke
jejang yang lebh tinggi.
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
g. Agama

Kurikulum harus dikembangkan unttuk meningkatkan toleransi dan


kerukunan umat beragama, serta memperhatikan norma agama yang berlaku
di lingkungan sekolah.
h. Dinamika perkembangan global
Kurikulum harus diperkembangkan agar perserta didik mampu bersaing
secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
k. Kesetaraan gender
Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan
mendorong tumbuh kembangnya gender.
l. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus di kembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi,
dan ciri khas satuan pendidikan.
C. Komponen KTSP
1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Rumusan tujuan tingkat satuan pendidikan mengacu kepada tujuan umum
pendidikan, antara lain:
a. Tujuan

pendidikan

dasar

adalah

meletakkan

dasar

kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup


mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
b. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan

kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup


mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
c. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri

dan

mengikuti

pendidikan

lebih

lanjut

sesuai

dengan

kejuruannya.
2. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah tertuang dalam Standar Isi, yang dikembangkan dari
kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,


Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi,
Kelompok mata pelajaran dan estetika,
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Kelompok mata pelajarann tersebut dilaksanakan melalui muatan

dan /atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP No. 19


Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7.
Muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan meliputi sejumlah mata
pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi
peserta didik pada satuan pendidikan. Disamping itu, materi muatan lokal dan
kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
3. Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender
pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan
sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.
4. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan silabus inilah guru bisa
mengembangkannya menjadi Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi siswanya.

A. Implementasi KTSP di Sekolah/Madrasah


1. Hakekat implementasi KTSP
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan,
atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik
berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap.
Berdasarkan definisi implementasi tersebut, implementasi kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) dapat didefinisikan sebagai suatu proses
penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum (kurikulum potensial) suatu
aktifitas pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi
tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Implementasi kurikulum juga dapat diartikan sebagai aktualisasi
kurikulum tertulis (written curriculum) dalam bentuk pembelajaran.
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa implementassi kurikulum
adalah operasionalisi konsep kurikulum yang masih bersifat potensial (tertulis)
menjadi aktual dalam bentuk kegiatan pembelajaran.
Implementassi kurikulum setidaknya dipengaruhi oleh tiga faktor berikut,
a. Karakteristik kurikulum, yang mencakup ruang lingkup ide baru suatu
kurikulum dan kejelasannya bagi pengguna di lapangan.
b. Strategi implementasi, yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi.
c. Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap guru terhadap kurikulum, serta kemampuannya untuk
merealisasikan kurikulum (curriculum planning) dalam pembelajaran.
Berdasarkan definisi implementasi tersebut, implementasi kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) dapat didefinisikan sebagai suatu proses
penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum (kurikulum potensial) suatu
aktifitas pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi
tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Secara garis besar, implementasi KTSP mencakup tiga kekuatan pokok,
yaitu pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi.

a. Pengembangan KTSP
Pengembangan KTSP mencakup pengembangan program tahunan, program
semester, program modul (pokok bahasan), program mingguan dan harian,
program pengayaan dan remedial, serta program bimbingan konseling.
b. Pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP mencakup tiga hal,
yaitu pre tes, pembentukan kompetensi dan post tes.
c. Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar dalam KTSP dapat dilakukan dengan penilaian
kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan, dan sertifikasi, serta
penilaian program
2. Peran Guru Dalam Imlementasi KTSP di Sekolah/Madrasah
Pembuatan keputusan dalam pembinaan kurikulum bukan saja menjadi
tanggungjawab

para

perencana

kurikulum,

akan

tetapi

juga

menjadi

tanggungjawab para guru di sekolah. Para perencana kurikulum perlu membuat


keputusan yang tepat, rasional, dan sistematis. Pembuatan keputusan itu tidak
dapat dibuat secara acak-acakan, melainkan harus berdasarkan informasi dan data
yang objektif. Untuk itu terlebih dahulu perlu diadakan evaluasi yang objektif
terhadap kurikulum yang berlaku. Evaluasi memegang peranan penting dalam
membuat keputusan-keputusan kurikuer, sehingga dapat diketahui hasil-hasil
kurikulum yang telah dilaksanakan, apakah kelemahan dan kekuatannya dan
selanjutnya dapat dipikirkan mengenai perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
Demikian pula guru harus mampu membuat aneka macam keputusan
dalam pembinaan kurikulum,. Pada dasarnya betapapun baiknya suatu kurikulum,
berhasil atau tidaknya akan sangat bergantung kepada tindakan-tindakan guru di
sekolah dalam melaksanakan kurikulum itu
B. Analisis KTSP
Implementasi KTSP di setiap sekolah dan satuan pendidikan akan
memiliki warna yang sangat berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhan
wilayah dan kunci yang menentukan serta menggerakkandaerah masing-masing,

karakteristik dan kemampuan peserta didik. Keberhasilan atau kegagalan


implementasi kurikulum di sekolah sangat bergantung pada guru dan kepala
sekolah karena dua figur tersebut merupakan kunci yang menentukan serta
menggerakkan berbagai komponen dan dimensi di sekolah. Dengan KTSP guru di
tuntut untuk membuktikan profesionalismenya dan mereka dituntut untuk
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kompetensi
dasar yang telah digali dan dikembangkan oleh peserta didik. Tugas guru bukan
mencurahkan dan menyuplai peserta didik dengan berbagai ilmu pengetahuan
tetapi mereka berfungsi sebagai motifator, mediator, dan fasilitator pembelajaran.
Diakui bahwa berhasil tidaknya implementasi tersebut dalam pembelajaran
terutama dalam penyesuaian kurikulum dengan tuntutan globalisasi, perubahan
masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Disamping itu
implementasi kurikulum dalam kegiatan pembelajaran di sekolah juga sangat di
pengaruhi oleh dukungan sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai
terutama kondisi ruang pembelajaran, perpustakaan, laboratorium dan alat bantu
pembelajaran.
Dalam implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan, pembelajaran
bukan semata-mata tanggung jawab guru akan tetapi merupakan tanggung jawab
bersama antara guru, kepala sekolah, bahkan komite sekolah dan masyarakat
sehingga pembina terhadap komponen-komponen tersebut merupakan tuntunan
yang harus dipenuhi dalam mengefektifkan implementasi KTSP. Dalam hal ini
implementasi KTSP dalam pembelajaran menuntut guru dan kepala sekolah untuk
memperhatikan 3 komponen utama yaitu Standar Nasional Pendidikan, silabus
yang dikembangkan harus merumuskan secara jelas progam pembelajaran, proses
pembelajaran, hasil pembelajaran serta mekanisme dan kriteria penelitian, RPP
perlu dikembangkan secara matang untuk menentukan bahwa kegiatan
pembelajaran sudah siap dilaksanakan. Untuk menyukseskan implementasi KTSP
dalam pembelajaran guru di tuntut berjiwa mulia, berhati suci dan rela
mengorbankan kehidupanya hanya untuk kebaikan dan pendidikan semata.

Kesimpulan
1.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di


masing-masing satuan pendidikan.KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan

pendidikan,struktur

dan

muatan

kurikulum

tingkat

satuan

pendidikan,kalender pendidikan,dan silabus.


2. Dalam pengembangannya, kurikulum KTSP adalah mempunyai prinsipprinsip tertentu. Diantara prinsip-prinsip tersebut yaitu: berpusat pada potensi,
beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan iptek dan seni,
menyeluruh dan berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang antara
kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional sebagai
berikut, yaitu: peningkatan IMTAQ, peningkatan potensi, kecerdasan, dan
minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik,
keragaman potensi dan krakteristik daerah dan lingkungan, tuntutan
pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, agama, dinamika perkembangan global,
persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan, kondisi sosial budaya
masyarakat setempat, kesetaraan gender, karakteristik satuan pendidikan.
3. Komponen KTSP meliputi:
a. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
b. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
c. Kalender Pendidikan
d. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran
4. Implementasi KTSP adalah suatu proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan
kurikulum (kurikulum potensial) suatu aktifitas pembelajaran sehingga peserta
didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta, Rineka Cipta, 2010.


Hamalik, Oemar, Pendidikan Guru berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta:
Bumi Aksara.
Joko Susilo, Muhammad, KTSP Manajemen Pelaksanaan Dan Kesiapan Sekolah
Menyongsongnya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Muhaimin dkk, Pengembangan Model KTSP pada Sekolah dan Madrasah,
Jakarta, PT. Raja Grafindo, 2008.
Mulyasa, E., Implementasi KTSP Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2008.
Muslih, Masnur, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Pedoman Bagi
Pengelola Pendidikan, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Komite
Sekolah, Dewan Sekolah, dan Guru, Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2007.
Syukur, Fatah, Methodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Semarang: FAI
Unwahas dan PMDC, 2006.

10

También podría gustarte

  • Penetapan TT KMTT X 2015 2016
    Penetapan TT KMTT X 2015 2016
    Documento4 páginas
    Penetapan TT KMTT X 2015 2016
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Edit Anaway
    Edit Anaway
    Documento4 páginas
    Edit Anaway
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Soal Uas Bhs Indo
    Soal Uas Bhs Indo
    Documento1 página
    Soal Uas Bhs Indo
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Naskah Telah Dipentaskan
    Naskah Telah Dipentaskan
    Documento15 páginas
    Naskah Telah Dipentaskan
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Kko Untuk RPP
    Kko Untuk RPP
    Documento1 página
    Kko Untuk RPP
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • RPP Geografi 1
    RPP Geografi 1
    Documento41 páginas
    RPP Geografi 1
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Naskah Monolog
    Naskah Monolog
    Documento6 páginas
    Naskah Monolog
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Sanggar Seni
    Sanggar Seni
    Documento1 página
    Sanggar Seni
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • BAGAIMANA KALAU Puisi
    BAGAIMANA KALAU Puisi
    Documento1 página
    BAGAIMANA KALAU Puisi
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • KKM Sms 2 Edit Revisi
    KKM Sms 2 Edit Revisi
    Documento2 páginas
    KKM Sms 2 Edit Revisi
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Struktur Organisasi
    Struktur Organisasi
    Documento2 páginas
    Struktur Organisasi
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Soal Uas Bhs Indo
    Soal Uas Bhs Indo
    Documento1 página
    Soal Uas Bhs Indo
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Cover Agama
    Cover Agama
    Documento2 páginas
    Cover Agama
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Bab 11
    Bab 11
    Documento21 páginas
    Bab 11
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • FORMULIR
    FORMULIR
    Documento2 páginas
    FORMULIR
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Lembar Observasi
    Lembar Observasi
    Documento4 páginas
    Lembar Observasi
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Tabel 1
    Tabel 1
    Documento5 páginas
    Tabel 1
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Pengertian KTSP
    Pengertian KTSP
    Documento10 páginas
    Pengertian KTSP
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Edit Anaway
    Edit Anaway
    Documento4 páginas
    Edit Anaway
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Documento11 páginas
    Tugas 2
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Documento2 páginas
    Tugas 1
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Soal Uas Bhs Indo
    Soal Uas Bhs Indo
    Documento1 página
    Soal Uas Bhs Indo
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Program Remedi
    Program Remedi
    Documento4 páginas
    Program Remedi
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Mekongga Edit.
    Mekongga Edit.
    Documento5 páginas
    Mekongga Edit.
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Cover Agama
    Cover Agama
    Documento2 páginas
    Cover Agama
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Tugas 4
    Tugas 4
    Documento6 páginas
    Tugas 4
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Kesadaran Kolektif
    Kesadaran Kolektif
    Documento7 páginas
    Kesadaran Kolektif
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Naskah Telah Dipentaskan
    Naskah Telah Dipentaskan
    Documento15 páginas
    Naskah Telah Dipentaskan
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones
  • Desa Dan Kota 1
    Desa Dan Kota 1
    Documento51 páginas
    Desa Dan Kota 1
    Nazmi Zahrani
    Aún no hay calificaciones