Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Prosedur medikolegal adalah aspek hukum dari dunia medis atau dari profesi dokter,
di dalam medikolegal dokter berkewajiban menjalankan praktek profesi dan membantu
penyidik dalam menangani suatu kasus pidana.
1.
Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seorang karena hak atau
kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang berwenang tentang telah atau
sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana.
2.
Penyelidikan
Penyidikan
penyidik yaitu pejabat polisi Negara RI dan pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang
diberi wewenang khusus oleh undang-undang sebagaimana diatur di dalam pasal 6
KUHAP. Penyidik dapat meminta bantuan seorang ahli dan didalam hal kejadian
mengenai tubuh manusia, maka penyidik dapat meminta bantuan dokter untuk dilakukan
penanganan secara kedokteran forensik. Kewajiban seorang dokter antara lain:
1.Melakukan pemeriksaan kedokteran forensik atas korban apabila diminta secara
resmi oleh penyidik.
2.Menolak melakukan kedokteran pemeriksaan kedokteran forensik tersebut diatas
dapat dikenai pidana penjara , selama lamanya 9 bulan.
Kewajiban untuk membantu peradilan sebagai seorang dokter forensik itu diatur
dalam asal 133 KUHAP dimana seperti yang disebutkan diatas penyidik berwenang
muntuk mengajukan permintaan keterangan ahli pada dokter forensik atau kedokteran
kehakiman. Untuk Hak dokter menolak menjadi saksi/ahli diatur dalam Pasal 120, 168,
170 KUHAP. Sedangkan sangsi bagi pelanggar kewajiban dokter diatur di dalam Pasal
216, 222, 224, 522 KUHP.
4.
Pemberkasan Perkara
Penuntutan
Sesuai dengan pasal 1 ayat 7 KUHAP. Penuntutan yaitu tindakan penuntut Umum
untuk melimpahkan perkara pidana ke Pengadilan Negeri yang berwenang dalam hal dan
menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini dengan permintaan supaya diperiksa
dan diputus oleh Hakim di sidang Pengadilan.
6.
Persidangan
Didalam persidangan dipimpin oleh hakim atau majelis hakim. Dimana didalam
persidangan itu dilakukan pemeriksaan terhadap terdakwa, para saksi dan juga para ahli.
Dokter dapat dihadirkan di sidang pengadilan untuk bertindak selaku saksi ahli atau
selaku dokter pemeriksa. Dokter pun berhak menolak menjadi saksi/ahli yang
sebagaimana diatur dalam pasal 120, 168, 179 KUHAP.
7.
Vonis
Vonis dijatuhkan oleh hakim dengan ketentuan sebagai berikut:
Keyakinan pada diri hakim bahwa memang telah terjadi suatu tindak pidana dan bahwa
terdakwa memang bersalah melakukan tindak pidana tersebut