Está en la página 1de 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK V DENGAN BRONCHOPNEUMONIA


DI RUANG KENANGA 1 RSUP DR HASAN SADIKIN
BANDUNG

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktik Profesi


Keperawatan Anak
Pada Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Disusun Oleh:
Efi Mulyati

220112160020

Neni Rochmayati S

220112160110

Rasni

220112160068

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
BANDUNG
2016

I.
1.

PENGKAJIAN ANAK
Identitas Klien
Nama
Tanggal Lahir
Umur
Agama
Kultur
Diagnosa Medis

: An. V
: 07-07-2015
: 17 Bulan 9 Hari
: Islam
: Sunda
: Bronkietaksis,Bronkopneumonia,TB Paru
dalam terapi, under imunisasi global delay

2.

depellopment, anemia
Tanggal Dikaji
: 16 Desember 2016
Tanggal Masuk RS
: 04 Nopember 2016
No. Medrec
: 0001570638
Nama Ayah/Ibu
: Tn. R/ Ny. R
Pekerjaan Ayah/ Ibu
: Wiraswasta/ IRT
Pendidikan Ayah/ Ibu
: S 1 / SMA
Alamat
: Cicadas
Keluhan Utama/Alasan Masuk RS
Keluhan utama : ibu klien mengatakan an. V sesak napas
Alasan masuk RS :
Pada tanggal 20 Oktober 2016 klien sesak, dibawa ke rumah sakit Pindad
dan dirawat disana sampai tanggal 27 Oktober 2016, kemudian kontrol tgl
01 Nopember 2016. Saat kontrol klien disarankan echo, dan tgl 4
Nopember 2016 klien dibawa ke RSHS untuk diperiksa ECHO, saat itu
klien sesak, SpO2 turun sampai 84 %, akhirnya belum sempat di ECHO
kien dirawat di ruang Kenanga 1 sampai dengan hari ini klien sudah

3.

dirawat selama 43 hari.


Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dikaji klien nampak sesak, nafas klien masih cepat dengan frekuensi
nafas 50 x/mnt, terdengar suara crckles, nafas cuping hidung (-), terpasang
oksigen binasalcanul 1 ltr/mnt. Selama dirawat kliensudah mengalami dua
kali perburukan, satu kali klien dipindah ke ruang PICU selama 6 hari dan

satu kali klien dirawat di ruang observasi Kenanga 2 karena PICU penuh.
4. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran
a. Prenatal
Selama kehamilan ibu klien mengatakan bahwa sangat menjaga
kehamilannya ini, selalu memeriksakan kehamilannya ke bidan. Ibu tidak
mengkonsumsi obat-obatan selain dari bidan, alkohol maupun merokok.
Pada usia kehamilan 4 bulan ibu klien mengalami perdarahan (flek)
sehingga ibu klien mengkonsumsi obat penguat janin selama 4 hari.

Tiga hari sebelum melahirkan klien, ibu mengatakan keluarcairan dari


jalan lahir klien menggunakan pembalut, saat sudah merasakan mulas ibu
klien berobat ke puskesmas dan dinyatakan pembukaannya sudah 4 namun
ketubannya sudah pecah. Ibu klien tidak mengetahui dari kapan
ketubannya pecah. Ibu klien melahirkan dengan persalinan normal
b. Natal
Klien dilahirkan pada usia 36 minggu pada tanggal 07/07/15 jam 10 WIB
dengan persalinan spontan letak kepala. Berat badan lahir 3,5 kg dan
panjang badan 51 cm
c. Postnatal
Pada jam 19.00 klien sering tertidur pulas dan jarang menangis. Saat klien
menginjak usia 1 bulan klien diberi imunisasi Hepatitis B, Polio dan
BCG,kien belum mendapatkan imunisasi lengkap. Tali pusat klien lepas
pada usia 7 hari tidak terdapat tanda-tanda infeksi. Saat usia 6 bulan BB
5.

klien meningkat menjadi 8400 gram.


Riwayat Masa Lalu
Dari lahir sampai usia 3 bulan klien tidak pernah mengalami sakit, tidak
ada perubahan pola napas, tidak ada keluhan yang nampak. Mulai usia 3
bulan klien mulai mengalami batuk pilek, pada usia 10 bulan klien pernah

6.

dirawat selama 6 hari di RS Salamun karena Bronchopneumonia.


Riwayat Keluarga
Keluarga tidak ada yang mengalami riwayat penyakit Kelainan Jantung,

7.

Hipertensi, Diabetes Melitus, Sesak Napas (Asma, TB).


Riwayat Sosial
Klien berada pada keluarga di lingkungan perkotaandengan mata
pencaharian ayah klien sebagai karyawan di departemen perhubungan,
pendidikan ayah klien berada pada level SLTA dan sekarang sedang
melanjutkan pendidikan S1 kelas karyawansedangkan ibu pada level
SMA, klien dan keluarga tinggal bersama dengan orangtua dari ayah
klien.Di keluarga terdapat anggota keluarga yang merokok, yaitu ayah

8.

klien dan paman klien.


Kebutuhan Dasar (Makan, Minum, Eliminasi, Tidur, Aktivitas Bermain)
Kebutuhan makan pada klien, sebelum sakit klien makan nasi yang
diblender sehari 3 kalidan minum susu Pasi dengan menggunakan
botol susu. Klien minum ASI sampai usia satu tahun. Saat dirawat

sekarang klien mendapat diit cair 8 x 120 cc susu yang sudah satu

9.

hari ini diberikan per oral, tanpa lewat NGT.


Kebutuhan eliminasi buang air besar teratur 1 kali perhari, buang

air kecil tetap dalam sehari ibu klien mengganti popok 4-5 kali.
Kebutuhan tidur klien tidak dibatasi tapi semenjak klien sakit tidur

klien sering terbangun ( tidur sebentar-sebentar)


Kebutuhan aktivitas bermain kliensebelum sakit tidak dibatasi, saat

dirawat klien bermain di tempat tidur ditemani oleh ibunya.


Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : RR : 50 X/menit
Nadi : 132 X/menit
Suhu : 38,5C
TD : tidak diukur
Antopometri : BB : 8400 gram (49,9 %(<70%) KEP III (berat))
LK : 45 cm
LP : 49 cm
LD : 46 cm

Pemeriksaan kulit
Kulit bersih, tidak terdapat luka/lesi, terpasang infus pada area
tangan kiri dengan cairan Dextrose 5% NS 4tts/mnt, lembab,

turgor baik, suhu hangat, tidak ada edema, keluar keringat dingin
Pemeriksaan kepala
Kulit kepala dan wajah bersih, tidak terdapat luka atau lecet,
rambut kepala lembut masih sedikit, wajah tampak simetris, tidak
ada edema
Kedua mata simetris, tampak alis dan bulu mata, konjungtiva tidak
anemis
Lubang telinga klien kotor, daun telinga simetris kiri dan kanan
teraba lunak, tidak bau dan tidak edema
Hidung bersih terdapat nasal kanul oksigen tampak simetrisdengan
oksigen 1 lt/menit, terpasang NGT.
Mulut tampak bersih, mukosa lembab, bibir lembab, lidah simetris

tampak bersih, reflek menelan baik.


Pemeriksaan leher
Leher klien tampak bersih, tidak ada luka, tidak terdapat
pembengkakan pada kelenjar
Pemeriksaan dada

Bentuk dada simetris kiri dan kanan, bersih, kulit lembab, hangat,
terdapat retraksiinterkosta, terdapat slem, auskultasi bunyi napas
area paru kanan dan kiri cracles, bunyi jantung terdengar jelas S1

dan S2 tidak terdapat bunyi jantung tambahan


Pemeriksaan abdomen
Perut tampak bersih, tidak terdapat nyeri tekan, terdengar bunyi

bising usus, tidak teraba pembesaran hati


Pemeriksaan ekstrimitas
Ektrimitas tangan dan kaki normal, jumlah jari tangan dan kaki
masing-masing 5 buah jari

Pemeriksaan genetalia dan anus


Klien berjenis kelamin perempuan, labia myora sudah menutup

sempurna tidak terdapat luka, anus positif, tidak terdapat luka


10. Pemeriksaan Perkembangan
Pertumbuhan klien masih berada pada usia balita, usia 17 bulan 9 hari
dengan berat badan 8,4 kg, (49,9 %(<70%) KEP III (berat)). Pada
perkembangan motorik halus jika dilihat dari Denver seharusnya klien
sudah bisa menata 4 kubus, menata 2 kubus, mengambil manik-manik dan
corat coret. Pada tugas perkembangan sosial seharusnya klien sudah bisa
menggosok gigi dengan bantuan, menyuapi boneka, membuka pakaian
sendiri, menggunakan sendok dan garpu. Dari segi bahasa klien
seharusnya sudah mampu merangkai3 kata, dan 6 kata, kombinasi kata
kata yang dimiliki klien baru mah, yah, apa. Sedangkan secara motorik
kasar seharusnya klien sudah mampu berlari, menendang bola, berjalan
menaiki tangga, dan melompat, klien belum bisa tengkurap sendiri masih
harus diberikan bantuan dan itupun tidak bertahan lama.
11. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemerikasaan lab tanggal 04/11/2016
Pemeriksaan
Hb
Hematokrit
Eritrosit
Leukasit
Trombosit
Index eritrosit
MCV

Nilai hasil
10,8 g/dl
34 %
4,15 juta/Ul
8.800/mm3
277.000/mm3

Nilai normal
11,5-13.5
34-40
3,67-5,39
6000-17.500
150.000-450.000

82.9 fl

75-87

MCH
MCHC
Hitung jenis leukosit
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
Imunologi
CRV Kualitatif
Kimia Klinik
Laktat
Natrium (Na)
Kalium
Klorida (cl)
Kalsium (ca Bebas)
Analisa Gas Darah
PH
PCO2
PO2
HCO3
TCO2
Base Excess
Saturasi O2

26.0 pg
31.4 %

24-30
31-37

0
3
0
34
44
19

0.1-1
1-6
3-5
25-49
67-77
2-10

Reaktif

Non Reaktiv

2,3mmol/L
134mEq/L
5,2 mEq/L
99 mEq/L
4,21 mEq/L

0,7-2,5
136-145
3,6-5,5
98-108
4,7-5,2

7,348
68,3 mmHg
85,0 mmHg
35,9 mEq/L
70,5mmol/L
8,3 mEq/L
94,6

7,35-7,45
27-41
83-108
19,0-23,9
20-28
-7 s.d -1
95-98

12. Informasi Tambahan


Therapi yang diberikan
o
o
o
o
o
o
o
o

INH 1 x 100 mg P.O


Rifampycin 1 x 120 mg P.O
Pyrazinamid1 x 300 mg P.O
Ethambutol 1 x 160 mg P.O
Azytromycin 1 x 1 cc P.O
Meropenem 3 x 350 mg IV
Zinc 1 x 20 mg PO
Infus glukosa 5% NS --- 4 gtt/menit

II.

ANALISA DATA
No

Data

1. DO :
-

klien tampak sesak


RR: 50X/menit
Terdapat

retraksiintercosta
Terdapat slem
Bunyi nafascracles
PH: 7,34
PCO2: 68,3
HCO3:35,9
Saturasi O2: 94%

Etiologi

Masalah

Masuknya

keperawatan
Gangguan

mikroorganisme ke

pola nafas

jaringan paru

tidak efektif

Terjadi proses
peradangan pada
jaringan paru

Meningkatkan
permeabilitas jaringan
parenkim paru
Terjadi gangguan
difusi gas
2. DO:
-

Jamur, bakteri,
Suhu 38,5C
Nadi 132 x/mnt

Hipertermia

protozoa
Masuk alveoli
Proses terjadinya
infeksi
Metabolisme
meningkat

3. DO:
-

BB klien 8,4 kg
(49,9 %(<70%) KEP
III (berat))

Hypertermia
Infeksi saluran

Ketidakseimb

pernafasan

angan nutrisi

Peningkatan suhu

kurang dari

BB ideal sesuai usia


(1,4 x 2) + 8 = 10,8 kg
Kebutuhan zat gizi :
Kalori 100kal/kg
BBI= 100 x 10,8 =
1080kkal

4. DO:
-

tubuh
Peningkatan
metabolisme
Kebutuhan nutrisi
meningkat

Gangguan
Pada pertumbuhan:
BB klien 8,4 kg
(49,9 %(<70%) KEP
III (berat))
BB ideal sesuai usia
(1,4 x 2) + 8 = 10,8 kg
Pada perkembangan
motorik halus jika
dilihat dari
Denverseharusnya
klien sudah bisa
menata 4 kubus,

Penyakit infeksi
(bronchopneumonia)

mengambil manikmanik dan corat coret


Pada tugas
perkembangan sosial
seharusnya klien
sudah bisa menggosok
gigi dengan bantuan,
menyuapi boneka,
membuka pakaian
sendiri, menggunakan
-

sendok dan garpu


Dari segi bahasa klien
seharusnya sudah
mampu merangkai 1
kata, 3 kata, dan 6
kata, kombinasi kata

tumbuh
kembang

Anoreksi
Intake kurang dari
kebutuhan

berhubungan
dengan
kurangnya

Defisiensi protein dan


kalori
Pengecilan otot
Keterlambatan
tumbuh kembang

menata 2 kubus,

kebutuhan

Kurang stimulus dari


lingkungan
Gangguan tumbuh
kembang

stimulus dari
lingkungan

kata yang dimiliki


klien baru mah, yah,
-

apa.
secara motorik kasar
seharusnya klien
sudah mampu berlari,
menendang bola,
berjalan menaiki
tangga, dan
melompat, klien
belum bisa tengkurap
sendiri masih harus
diberikan bantuan dan
itupun tidak bertahan
lama.

III.
1.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pola napas tidak efektif berhubungan dengan proses peradangan

2.
3.

pada area parenkim paru


Hypertermiaberhubungan dengan peningkatan metabolisme
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan adanya

4.

peningkatan metabolisme
Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan kurangnya stimulus dari
lingkungan

IV.
VI.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


V.
No.

VII.

Diagnosa keperawatan
XI.

XIV.

1.

XVI. Gangguan pola napas tidak

XV.

16

efektif berhubungan dengan proses

Des 2016

peradangan pada area parenkim paru


XVII.
XVIII.
XIX.
XX.

Ditandai dengan
DO :
klien tampak sesak
RR: 50X/menit
Terdapat retraksiintercosta
Terdapat slem
Bunyi nafascracles
PH: 7,34
PCO2: 68,3
HCO3:35,9
Saturasi O2: 94%

Tujuan

XXI. Tupan
XXII. Setelah
dilakukan tindakan
selama 3 hari pola
napas klien efektif
XXIII. Tupen
XXIV. Setelah
dilakukan tindakan
selama 7 jam RR
dalam batas normal
(24-48 X/ menit)

VIII.

Perencanaan

XII.

Intervensi

1. Kaji frekuensi,

XIII.

1. Memberi

kedalaman,
kemudahan
bernapas klien
2. Observasi warna
kulit, membran
mukasa bibir
3. Berikan
lingkungan
nyaman dengan
ligkungan sejuk,
ventilasi cukup
4. Atur posisi klien
dengan
meninggikan
kepala

Rasional

informasi tentang
pernafasan klien
2. Kulit kebiruan
menunjukan
sianosis
XXVII.
3. Untuk membuat
klien nyaman
XXVIII.
XXIX.
XXX.
4. Meningkatkan
inspirasi dan
memaksimalkan
pengembangan
dada

XXV.

5. Mencegah

5. Pertahankan
istirahat tidur
XXVI.
6. Kolaborasi dengan
mempertahankan
pemberian

kehilangan energi
yang lebih banyak
6. Mempertahankan
kepatenan oksigen
dan mengurangi
distress respirasi

oksigen nasal
XXXI. 2.

XXXIII.

Peningkatan suhu tubuh

XXXII.

berhubungan dengan adanya bakteri dan

16 Des 2016

infeksi virus ditandai dengan:


XXXIV.
DO:
- Suhu 38,5C
- Nadi 132 x/mnt

XXXV.
XXXVI.

Tupan
Setelah

dilakukan tindakan
selama 3 hari
peningkatan suhu
tubuh tidak terjadi
XXXVII.
Tupen
XXXVIII.
Setelah
dilakukan tindakan
selama 2 hari suhu

kanul 1 lt/menit
1. Monitor suhu
tubuh tiap 2 4
jam
XXXIX.
2. Berikan kompres
hangat
XL.
XLI.
XLII.
XLIII.
3. Kolaborasi
pemberian

tubuh dan tanda vital


dalam batas normal

antipiretik
XLIV.

1. Peningkatan suhu
tubuh untuk
mendeteksi adanya
infeksi
2. Kompres hangat
menurunkan panas
dengan cara
konduksi yaitu
kontak langsung
dengan objek
3. Antipiretik
menurunkan panas

dengan kriteria suhu

4. Kolaborasi

(36-37C) nadi normal

pemberian

(100-120x/mnt),

antibiotik

XLV. 3.
XLVI. 16
Des 2016

XLVII. Nutrisi kurang dari kebutuhan


berhubungan dengan adanya peningkatan

dilakukan tindakan

metabolisme
XLVIII.

Ditandai dengan

XLIX. DO:
L.
BB klien 8,4 kg (49,9 %(<70%)
LI.
-

KEP III (berat))


BB ideal sesuai usia
(1,4 x 2) + 8 = 10,8 kg
Kebutuhan zat gizi :
LII.

Kalori 100kal/kg BBI=

100 x 10,8 = 1080kkal

selama 3 hari nutrisi


kurang dari kebutuhan

penyebab infeksi
1. Kaji turgor kulit

menurun

LIX.

menandakan

LX.
2. Oservasi TTV tiap
LXI.

dilakukan tindakan

LXII.

8 jam

tubuh menunjukan
metabolisme
3. Mulut bersih akan

mulut
LXIII.
4. Pantau intake dan
output cairan klien
LXIV.
LXV.

kekurangan cairan
2. Peningkatan suhu
peningkatan

3. Berikan perawatan

badan klien tetap atau


bertambah
LVII.

1. Turgor kulit

LVIII.

tidak terjadi
LV.
Tupen
LVI. Setelah
selama 2 hari berat

hypotalamus
4. Antibiotik
membunuh kuman

respirasi normal (3040 x/mnt)


LIII. Tupan
LIV. Setelah

di pusat

meningkatkan
nafsu makan
4. Untuk
mengidentifikasi
kekurangan
volume cairan
5. Pemberian susu

5. Anjurkan ibu

sesuai kemampuan

untuk memberikan

anak akan

susu 8 x 120 cc

mengurangi resiko

lewat mulut dan

dehidrasi

jika bersisa segera

LXVI.

masukkan lewat

LXVII.

NGT
6. Kolaborasi

6. Membantu asupan
nutrisi cairan

pemberian cairan
infus glukosa
5%1/4 NS4
LXVIII.

LXX. Gangguan tumbuh kembang

4.
LXIX. 16

berhubungan dengan kurangnya stimulus

Des 2016

dari lingkungan yang ditandai dengan :


LXXI. DO:
LXXII.Pada pertumbuhan BB klien 8,4
kg (49,9 %(<70%) KEP III
-

(berat))
BB ideal sesuai usia
(1,4 x 2) + 8 = 10,8 kg

LXXV.Tupan
LXXVI.
Pertum
buhan dan

n Nutrisi:
1. Ukur antropometri

perkembangan anak
sesuai usia
LXXVII.
LXXVIII.

gtt/menit
LXXIX.
Pemantaua

Tupen
Setelah

dilakukan tindakan
selama 3 x 24 jam

: BB, TB, Lila,


Lingkar kepala,
lingkar dada dan
turgor kulit
2. Pantau

LXXXVI.
1. Menentukan
tingkat
pertumbuhan anak
LXXXVII.
LXXXVIII.
2. Mengetahui
gangguan/penurun
an pertumbuhan

Pada perkembangan motorik

Pertumbuhan

kecenderungan

halus jika dilihat dari

anak sesuai

peningkatan/penur

Denverseharusnya klien sudah

rentang

unan BB menurut

bisa menata 4 kubus, menata 2

menurut usia
Perkembangan

KMS ,

kubus, mengambil manik-manik


-

norma yang
diharapkan

menggosok gigi dengan bantuan,

menurut usia
Kematangan

sendok dan garpu


Dari segi bahasa klien seharusnya
sudah mampu merangkai 1 kata,
3 kata, dan 6 kata, kombinasi
kata kata yang dimiliki klien baru
mah, yah, apa.
secara motorik kasar seharusnya
klien sudah mampu berlari,
menendang bola, berjalan

perkembangan

anak dengan

seharusnya klien sudah bisa

pakaian sendiri, menggunakan

dan corat coret


Pada tugas perkembangan sosial

menyuapi boneka, membuka

fungsi
mencapai
optimal sesuai
dengan usia

fisik, kognitif,
psikososial
3. Kolaborasi dengan
tim medis, ahli
gizi atau spesialis
lain yang terkait
LXXX.
LXXXI.
LXXXII.

Perawatan

secara dini
LXXXIX.
XC.
XCI.
XCII.
3. Penanganan
adekuat
menentukan
tingkat
keberhasilan
perawatan
XCIII.
1. Mengetahui
tingkat
perkembangan
anak
2. Melatih aktivitas

anak:
1. Lakukan
pengkajian
kesehatan anak
dengan DDST
2. Ajarkan dan bantu

anak
XCIV.
XCV.
XCVI.
XCVII.
XCVIII.
XCIX.

menaiki tangga, dan melompat,

ADL : makan,

klien belum bisa tengkurap

minum, BAB,

sendiri masih harus diberikan

BAK, personal

bantuan dan itupun tidak

hygiene dan

bertahan lama.

aktifitas sesuai

LXXIII.
LXXIV.

usia anak
LXXXIII.

Pengajaran

untuk menstimulasi
tumbuh kembang anak:
1. Kaji tumbuh
kembang anak
sesuai
tahapan/usia pola
asuh anak
2. Berikan
mainan/bendabenda yang
mendukung
tumbang sesuai

C.
CI.
1. Mengtahui tingkat
tumbuh kembang
anak
CII.
CIII.
2. Memberikan
stimulus yang
merangsang
perkembangan
anak
CIV.
CV.
CVI.
1. Menentukan
tingkat
pengetahuan orang
tua
CVII.
CVIII.
2. Orang tua akan
mendukung

usia anak
LXXXIV.

perawatan yang

Penkes

berhubungan

untuk orang tua:

dengan tumbuh

hubungan dengan anak:

kembang anak

1. Kaji pengetahuan
orang tua,
keterampilan
memahami dan
memfasilitasi
tumbang anak
2. Berikan penkes
pada orang tua
tentang tahapan
perkembangan
anak dan
demonstrasikan
aktivitas yang
dapat
meningkatkan

CIX.
CX.
CXI.
CXII.
CXIII.
3. Memantau tumbuh
kembang anak
supaya sesuai
dengan usia anak

perkembangan
anak
3. Anjurkan orang
tua untuk
membawa
anaknya ke tempat
pelayanan medis
terkait atau
posyandu setelah
pulang kerumah
LXXXV.

CXIV. IMPLEMENTASI
CXV. Tangg
al
CXVI.
CXIX. 16

CXVII.

Implementasi

CXVIII.
i

mengkaji frekuensi, kedalaman,

Des 2016
kemudahan bernapas klien
CXX. DX 1 mengobservasi warna kulit, membran
mukasa bibir
memberikan lingkungan nyaman
dengan ligkungan sejuk, ventilasi
cukup
mengatur posisi klien dengan
meninggikan kepala
CXXI.
mempertahankan istirahat tidur
CXXII.
Melakukan kolaborasi dengan
mempertahankan pemberian oksigen
nasal kanul 1 lt/menit
Memonitor suhu tubuh tiap 2 4 jam
CXXXIII.
16 Des 2016
Memberikan kompres hangat
CXXXII.
Melakukan kolaborasi pemberian
DX 2
antipiretik: Panadolsyr 1 cth
Melakukan kolaborasi pemberian
CXXXI.

antibiotik:
o Azytromycin 1 x 1 cc (po)
o Meropenem 3 x 350 mg (IV)
CXXXIV.

CXXIII.

Mengkaji turgor kulit


CXLII.
Des 2016

Mengobservasi
TTV tiap 8 jam
CXLI. DX 3
CXLIII.
CXLIV.

klien

tampak masih sesak,


RR : 42 X/menit
CXXIV.
Kulit
normal/ tidak sianosis
CXXV.Tempat tidur
klien bersih
CXXVI.
CXXVII.

Klien

terlihat tertidur dengan


posisi semifowler
CXXVIII.
Klien
terlihat tidur siang
CXXIX.
Oksigen
nasal kanul 1lt/menit
CXXX.
CXXXV.
Kulit
teraba hangat, Suhu
38.0oC
CXXXVI.

Suhu

turun 36,80C
CXXXVII.
Klien
munum obat panadol
sy 1 cth
CXXXVIII.

Klien

minum obat
o Azytromycin 1 x 1 cc
(po)
CXXXIX.

CXL. 16

Evaluas

Dan

masuk antibiotik IV
CXLV. tugor kulit
normal kembali dalam
3 detik
CXLVI.

Nadi :

Memberikan perawatan mulut


Memantau intake dan output cairan

128 X/menit
CXLVII.
Suhu :

36.20 C
klien
RR : 42
Menganjurkan ibu untuk memberi susu CXLVIII.
X/menit
8 x 120 cc per oral, jika tidak habis
CXLIX.
Mulut
berikan lewat NGT
klien dibersihkan
Melakukan kolaborasi pemberian
dengan kasa lembab
cairan infus glukosa 5%1/4 NS4
CL. Klien minum
gtt/menit
susu 120 cc per oral,
tidak ada muntah
CLI. Terpasang infus
dengan cairan glukosa
NS-4gtt/menit
CLII.
CLIII.
CLIV.
CLV. Tangg
al
CLVIII.

CLVI. Implementasi
Mengkaji frekuensi, kedalaman,

17 Des 2016
kemudahan bernapas klien
CLIX. DX 1 Mengbservasi warna kulit, membran
mukasa bibir
Memberikan lingkungan nyaman
dengan ligkungan sejuk, ventilasi
cukup
Mengatur posisi klien dengan
meninggikan kepala
Mempertahankan istirahat tidur
Melakukan kolaborasi dengan
mempertahankan pemberian oksigen
nasal kanul 1 lt/menit

CLXX.1712-2016
CLXXI.

Mengkaji turgor kulit


CLXXII.
Mengobservasi TTV tiap 8 jam

CLVII. Evaluasi
CLX. klien tampak
masih sesak, RR : 40
X/menit
CLXI. Kulit normal/
tidak sianosis
CLXII.Kamar klien
bersih
CLXIII.
CLXIV.
CLXV.Posisi semi
fowler
CLXVI.
CLXVII.

Klien

terlihat tidur siang


CLXVIII.
Oksigen
nasal kanul 1lt/menit
CLXIX.
CLXXV.
tugor
kulit normal kembali

DX 3

CLXXIII.
CLXXIV.
memberikan perawatan mulut
Memantau intake dan output cairan

dalam 3 detik
CLXXVI.
Nadi :

klien
Menganjurkan ibu untuk memberikan

36.00 C
CLXXVIII.

RR : 40

X/menit
CLXXIX.

Klien

susu 8 x 120cc peroral jika tidak


habis berikan per NGT
Melakukan kolaborasi pemberian
cairan infus glukosa 5%1/4 NS4
gtt/menit

124 X/menit
CLXXVII.
Suhu :

dibersihkan mulutnya
dengan kasa lembab
CLXXX.
Klien
minum susu 120cc
peroral, tidak ada
muntah
CLXXXI.

Infus

terpasang pada tangan


CLXXXII.
17-12-2016
CLXXXIII.
DX 4

kiri
Mengukur antropometri : BB, Lingkar BB: 8400 gr, LK:
kepala, lingkar dada dan turgor kulit
45cm, LD: 47 cm,
Memantau status nutrisi klien
turgor kulit baik
Mengkaji tumbuh kembang anak
(49,9 %(<70%) KEP
sesuai tahapan/usia pola asuh anak
III (berat))

Perkembangan
klien
CLXXXIV.
CLXXXV.

tidak sesuai dengan

CLXXXVI.

usia, klien belum bisa

CLXXXVII.

tengkurap dan hanya

Mengkaji pengetahuan orang tua,


keterampilan memahami dan
memfasilitasi tumbang anak
Memberikan penkes pada orang tua
tentang tahapan perkembangan anak
dan demonstrasikan aktivitas yang
dapat meningkatkan perkembangan
anak
CLXXXIX.

CATATAN PERKEMBANGAN

bisa mengeluarkan
kata mah, pah
Orang tua kurang
memahami tumbuh
kembang anak
Orang tua mulai
mngerti cara
menstimulus anak
CLXXXVIII.

CXC. Tan

CXCI.

CXCII.Catatan Perkembangan

ggal
CXCIII.

DX
CXCIV. CXCV.S: CXCVI.
O: klien tampak masih sesak
16-12-2016
1
CXCVII.
RR : 42 X/menit
CXCVIII.
Kulit normal/ tidak sianosis
CXCIX.
Oksigen nasal kanul 1lt/menit
CC. A: masalah belum teratasi
CCI. P: lanjutkan intervensi sesuai intervensi
CCII. 1612-2016

CCXI. 1612-2016

DX 1
CCIII. CCIV. S : CCV. O: Kulit teraba hangat
2
CCVI. Suhu 36,2C
CCVII.Nadi 128 x / mnt
CCVIII.
RR 42 x / mnt
CCIX. A: Masalah teratasi sebagian
CCX. P : Lanjutkan intervensi sesuai DX 2
CCXII. CCXIII.
S:CCXIV.
O : tugor kulit normal kembali
3
dalam 3 detik
CCXV.Nadi : 128 X/menit
CCXVI.
Suhu : 36.20 C
CCXVII.
RR : 42 X/menit
CCXVIII.
Klien minum susu 120 cc per
oral, tidak ada muntah
CCXIX.
A : masalah teratasi sebagian
CCXX.
P : lanjutkan intervensi sesuai

DX 3
CCXXII.CCXXIII.
CCXXIV.
17-12-2016
1
CCXXV.
CCXXVI.
CCXXVII.
CCXXVIII.
CCXXIX.

CCXXI.

S:O: klien tampak masih sesak


RR : 40 X/menit
Kulit normal/ tidak sianosis
Oksigen nasal kanul 1lt/menit
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi sesuai

intervensi DX 1
CCXXX.
CCXXXI.
CCXXXII.
S:CCXXXIII. O : tugor kulit normal kembali
17-12-2016
3
dalam 3 detik
CCXXXIV. Nadi : 124 X/menit, Suhu : 36.00
C, RR : 40 X/menit. Klien minum susu 120cc
peroral, tidak ada muntah
CCXXXV.
A : masalah teratasi sebagian

CCXXXVI.
3
CCXXXVII. CCXXXVIII.
CCXXXIX.
17-12-2016

P : lanjutkan intervensi sesuai DX


S: ibu klien mengatakan mulai

mengerti cara memberi stimulus pada klien


CCXL.O: terlihat klien diberi mainan, dan
berceloteh mengeluarkan kata mah, pah,nah.
CCXLI.
Terlihat klien menunjuk dot
CCXLII.
A: masalah teratasi sebagian
CCXLIII.
P:lanjutkan intervensi sesuai DX4

CCXLIV.
CCXLV.
CCXLVI.

También podría gustarte