Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Disusun Oleh:
Efi Mulyati
220112160020
Neni Rochmayati S
220112160110
Rasni
220112160068
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
BANDUNG
2016
I.
1.
PENGKAJIAN ANAK
Identitas Klien
Nama
Tanggal Lahir
Umur
Agama
Kultur
Diagnosa Medis
: An. V
: 07-07-2015
: 17 Bulan 9 Hari
: Islam
: Sunda
: Bronkietaksis,Bronkopneumonia,TB Paru
dalam terapi, under imunisasi global delay
2.
depellopment, anemia
Tanggal Dikaji
: 16 Desember 2016
Tanggal Masuk RS
: 04 Nopember 2016
No. Medrec
: 0001570638
Nama Ayah/Ibu
: Tn. R/ Ny. R
Pekerjaan Ayah/ Ibu
: Wiraswasta/ IRT
Pendidikan Ayah/ Ibu
: S 1 / SMA
Alamat
: Cicadas
Keluhan Utama/Alasan Masuk RS
Keluhan utama : ibu klien mengatakan an. V sesak napas
Alasan masuk RS :
Pada tanggal 20 Oktober 2016 klien sesak, dibawa ke rumah sakit Pindad
dan dirawat disana sampai tanggal 27 Oktober 2016, kemudian kontrol tgl
01 Nopember 2016. Saat kontrol klien disarankan echo, dan tgl 4
Nopember 2016 klien dibawa ke RSHS untuk diperiksa ECHO, saat itu
klien sesak, SpO2 turun sampai 84 %, akhirnya belum sempat di ECHO
kien dirawat di ruang Kenanga 1 sampai dengan hari ini klien sudah
3.
satu kali klien dirawat di ruang observasi Kenanga 2 karena PICU penuh.
4. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran
a. Prenatal
Selama kehamilan ibu klien mengatakan bahwa sangat menjaga
kehamilannya ini, selalu memeriksakan kehamilannya ke bidan. Ibu tidak
mengkonsumsi obat-obatan selain dari bidan, alkohol maupun merokok.
Pada usia kehamilan 4 bulan ibu klien mengalami perdarahan (flek)
sehingga ibu klien mengkonsumsi obat penguat janin selama 4 hari.
6.
7.
8.
sekarang klien mendapat diit cair 8 x 120 cc susu yang sudah satu
9.
air kecil tetap dalam sehari ibu klien mengganti popok 4-5 kali.
Kebutuhan tidur klien tidak dibatasi tapi semenjak klien sakit tidur
Pemeriksaan kulit
Kulit bersih, tidak terdapat luka/lesi, terpasang infus pada area
tangan kiri dengan cairan Dextrose 5% NS 4tts/mnt, lembab,
turgor baik, suhu hangat, tidak ada edema, keluar keringat dingin
Pemeriksaan kepala
Kulit kepala dan wajah bersih, tidak terdapat luka atau lecet,
rambut kepala lembut masih sedikit, wajah tampak simetris, tidak
ada edema
Kedua mata simetris, tampak alis dan bulu mata, konjungtiva tidak
anemis
Lubang telinga klien kotor, daun telinga simetris kiri dan kanan
teraba lunak, tidak bau dan tidak edema
Hidung bersih terdapat nasal kanul oksigen tampak simetrisdengan
oksigen 1 lt/menit, terpasang NGT.
Mulut tampak bersih, mukosa lembab, bibir lembab, lidah simetris
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, bersih, kulit lembab, hangat,
terdapat retraksiinterkosta, terdapat slem, auskultasi bunyi napas
area paru kanan dan kiri cracles, bunyi jantung terdengar jelas S1
Nilai hasil
10,8 g/dl
34 %
4,15 juta/Ul
8.800/mm3
277.000/mm3
Nilai normal
11,5-13.5
34-40
3,67-5,39
6000-17.500
150.000-450.000
82.9 fl
75-87
MCH
MCHC
Hitung jenis leukosit
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
Imunologi
CRV Kualitatif
Kimia Klinik
Laktat
Natrium (Na)
Kalium
Klorida (cl)
Kalsium (ca Bebas)
Analisa Gas Darah
PH
PCO2
PO2
HCO3
TCO2
Base Excess
Saturasi O2
26.0 pg
31.4 %
24-30
31-37
0
3
0
34
44
19
0.1-1
1-6
3-5
25-49
67-77
2-10
Reaktif
Non Reaktiv
2,3mmol/L
134mEq/L
5,2 mEq/L
99 mEq/L
4,21 mEq/L
0,7-2,5
136-145
3,6-5,5
98-108
4,7-5,2
7,348
68,3 mmHg
85,0 mmHg
35,9 mEq/L
70,5mmol/L
8,3 mEq/L
94,6
7,35-7,45
27-41
83-108
19,0-23,9
20-28
-7 s.d -1
95-98
II.
ANALISA DATA
No
Data
1. DO :
-
retraksiintercosta
Terdapat slem
Bunyi nafascracles
PH: 7,34
PCO2: 68,3
HCO3:35,9
Saturasi O2: 94%
Etiologi
Masalah
Masuknya
keperawatan
Gangguan
mikroorganisme ke
pola nafas
jaringan paru
tidak efektif
Terjadi proses
peradangan pada
jaringan paru
Meningkatkan
permeabilitas jaringan
parenkim paru
Terjadi gangguan
difusi gas
2. DO:
-
Jamur, bakteri,
Suhu 38,5C
Nadi 132 x/mnt
Hipertermia
protozoa
Masuk alveoli
Proses terjadinya
infeksi
Metabolisme
meningkat
3. DO:
-
BB klien 8,4 kg
(49,9 %(<70%) KEP
III (berat))
Hypertermia
Infeksi saluran
Ketidakseimb
pernafasan
angan nutrisi
Peningkatan suhu
kurang dari
4. DO:
-
tubuh
Peningkatan
metabolisme
Kebutuhan nutrisi
meningkat
Gangguan
Pada pertumbuhan:
BB klien 8,4 kg
(49,9 %(<70%) KEP
III (berat))
BB ideal sesuai usia
(1,4 x 2) + 8 = 10,8 kg
Pada perkembangan
motorik halus jika
dilihat dari
Denverseharusnya
klien sudah bisa
menata 4 kubus,
Penyakit infeksi
(bronchopneumonia)
tumbuh
kembang
Anoreksi
Intake kurang dari
kebutuhan
berhubungan
dengan
kurangnya
menata 2 kubus,
kebutuhan
stimulus dari
lingkungan
apa.
secara motorik kasar
seharusnya klien
sudah mampu berlari,
menendang bola,
berjalan menaiki
tangga, dan
melompat, klien
belum bisa tengkurap
sendiri masih harus
diberikan bantuan dan
itupun tidak bertahan
lama.
III.
1.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pola napas tidak efektif berhubungan dengan proses peradangan
2.
3.
4.
peningkatan metabolisme
Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan kurangnya stimulus dari
lingkungan
IV.
VI.
VII.
Diagnosa keperawatan
XI.
XIV.
1.
XV.
16
Des 2016
Ditandai dengan
DO :
klien tampak sesak
RR: 50X/menit
Terdapat retraksiintercosta
Terdapat slem
Bunyi nafascracles
PH: 7,34
PCO2: 68,3
HCO3:35,9
Saturasi O2: 94%
Tujuan
XXI. Tupan
XXII. Setelah
dilakukan tindakan
selama 3 hari pola
napas klien efektif
XXIII. Tupen
XXIV. Setelah
dilakukan tindakan
selama 7 jam RR
dalam batas normal
(24-48 X/ menit)
VIII.
Perencanaan
XII.
Intervensi
1. Kaji frekuensi,
XIII.
1. Memberi
kedalaman,
kemudahan
bernapas klien
2. Observasi warna
kulit, membran
mukasa bibir
3. Berikan
lingkungan
nyaman dengan
ligkungan sejuk,
ventilasi cukup
4. Atur posisi klien
dengan
meninggikan
kepala
Rasional
informasi tentang
pernafasan klien
2. Kulit kebiruan
menunjukan
sianosis
XXVII.
3. Untuk membuat
klien nyaman
XXVIII.
XXIX.
XXX.
4. Meningkatkan
inspirasi dan
memaksimalkan
pengembangan
dada
XXV.
5. Mencegah
5. Pertahankan
istirahat tidur
XXVI.
6. Kolaborasi dengan
mempertahankan
pemberian
kehilangan energi
yang lebih banyak
6. Mempertahankan
kepatenan oksigen
dan mengurangi
distress respirasi
oksigen nasal
XXXI. 2.
XXXIII.
XXXII.
16 Des 2016
XXXV.
XXXVI.
Tupan
Setelah
dilakukan tindakan
selama 3 hari
peningkatan suhu
tubuh tidak terjadi
XXXVII.
Tupen
XXXVIII.
Setelah
dilakukan tindakan
selama 2 hari suhu
kanul 1 lt/menit
1. Monitor suhu
tubuh tiap 2 4
jam
XXXIX.
2. Berikan kompres
hangat
XL.
XLI.
XLII.
XLIII.
3. Kolaborasi
pemberian
antipiretik
XLIV.
1. Peningkatan suhu
tubuh untuk
mendeteksi adanya
infeksi
2. Kompres hangat
menurunkan panas
dengan cara
konduksi yaitu
kontak langsung
dengan objek
3. Antipiretik
menurunkan panas
4. Kolaborasi
pemberian
(100-120x/mnt),
antibiotik
XLV. 3.
XLVI. 16
Des 2016
dilakukan tindakan
metabolisme
XLVIII.
Ditandai dengan
XLIX. DO:
L.
BB klien 8,4 kg (49,9 %(<70%)
LI.
-
penyebab infeksi
1. Kaji turgor kulit
menurun
LIX.
menandakan
LX.
2. Oservasi TTV tiap
LXI.
dilakukan tindakan
LXII.
8 jam
tubuh menunjukan
metabolisme
3. Mulut bersih akan
mulut
LXIII.
4. Pantau intake dan
output cairan klien
LXIV.
LXV.
kekurangan cairan
2. Peningkatan suhu
peningkatan
3. Berikan perawatan
1. Turgor kulit
LVIII.
tidak terjadi
LV.
Tupen
LVI. Setelah
selama 2 hari berat
hypotalamus
4. Antibiotik
membunuh kuman
di pusat
meningkatkan
nafsu makan
4. Untuk
mengidentifikasi
kekurangan
volume cairan
5. Pemberian susu
5. Anjurkan ibu
sesuai kemampuan
untuk memberikan
anak akan
susu 8 x 120 cc
mengurangi resiko
dehidrasi
LXVI.
masukkan lewat
LXVII.
NGT
6. Kolaborasi
6. Membantu asupan
nutrisi cairan
pemberian cairan
infus glukosa
5%1/4 NS4
LXVIII.
4.
LXIX. 16
Des 2016
(berat))
BB ideal sesuai usia
(1,4 x 2) + 8 = 10,8 kg
LXXV.Tupan
LXXVI.
Pertum
buhan dan
n Nutrisi:
1. Ukur antropometri
perkembangan anak
sesuai usia
LXXVII.
LXXVIII.
gtt/menit
LXXIX.
Pemantaua
Tupen
Setelah
dilakukan tindakan
selama 3 x 24 jam
LXXXVI.
1. Menentukan
tingkat
pertumbuhan anak
LXXXVII.
LXXXVIII.
2. Mengetahui
gangguan/penurun
an pertumbuhan
Pertumbuhan
kecenderungan
anak sesuai
peningkatan/penur
rentang
unan BB menurut
menurut usia
Perkembangan
KMS ,
norma yang
diharapkan
menurut usia
Kematangan
perkembangan
anak dengan
fungsi
mencapai
optimal sesuai
dengan usia
fisik, kognitif,
psikososial
3. Kolaborasi dengan
tim medis, ahli
gizi atau spesialis
lain yang terkait
LXXX.
LXXXI.
LXXXII.
Perawatan
secara dini
LXXXIX.
XC.
XCI.
XCII.
3. Penanganan
adekuat
menentukan
tingkat
keberhasilan
perawatan
XCIII.
1. Mengetahui
tingkat
perkembangan
anak
2. Melatih aktivitas
anak:
1. Lakukan
pengkajian
kesehatan anak
dengan DDST
2. Ajarkan dan bantu
anak
XCIV.
XCV.
XCVI.
XCVII.
XCVIII.
XCIX.
ADL : makan,
minum, BAB,
BAK, personal
hygiene dan
bertahan lama.
aktifitas sesuai
LXXIII.
LXXIV.
usia anak
LXXXIII.
Pengajaran
untuk menstimulasi
tumbuh kembang anak:
1. Kaji tumbuh
kembang anak
sesuai
tahapan/usia pola
asuh anak
2. Berikan
mainan/bendabenda yang
mendukung
tumbang sesuai
C.
CI.
1. Mengtahui tingkat
tumbuh kembang
anak
CII.
CIII.
2. Memberikan
stimulus yang
merangsang
perkembangan
anak
CIV.
CV.
CVI.
1. Menentukan
tingkat
pengetahuan orang
tua
CVII.
CVIII.
2. Orang tua akan
mendukung
usia anak
LXXXIV.
perawatan yang
Penkes
berhubungan
dengan tumbuh
kembang anak
1. Kaji pengetahuan
orang tua,
keterampilan
memahami dan
memfasilitasi
tumbang anak
2. Berikan penkes
pada orang tua
tentang tahapan
perkembangan
anak dan
demonstrasikan
aktivitas yang
dapat
meningkatkan
CIX.
CX.
CXI.
CXII.
CXIII.
3. Memantau tumbuh
kembang anak
supaya sesuai
dengan usia anak
perkembangan
anak
3. Anjurkan orang
tua untuk
membawa
anaknya ke tempat
pelayanan medis
terkait atau
posyandu setelah
pulang kerumah
LXXXV.
CXIV. IMPLEMENTASI
CXV. Tangg
al
CXVI.
CXIX. 16
CXVII.
Implementasi
CXVIII.
i
Des 2016
kemudahan bernapas klien
CXX. DX 1 mengobservasi warna kulit, membran
mukasa bibir
memberikan lingkungan nyaman
dengan ligkungan sejuk, ventilasi
cukup
mengatur posisi klien dengan
meninggikan kepala
CXXI.
mempertahankan istirahat tidur
CXXII.
Melakukan kolaborasi dengan
mempertahankan pemberian oksigen
nasal kanul 1 lt/menit
Memonitor suhu tubuh tiap 2 4 jam
CXXXIII.
16 Des 2016
Memberikan kompres hangat
CXXXII.
Melakukan kolaborasi pemberian
DX 2
antipiretik: Panadolsyr 1 cth
Melakukan kolaborasi pemberian
CXXXI.
antibiotik:
o Azytromycin 1 x 1 cc (po)
o Meropenem 3 x 350 mg (IV)
CXXXIV.
CXXIII.
Mengobservasi
TTV tiap 8 jam
CXLI. DX 3
CXLIII.
CXLIV.
klien
Klien
Suhu
turun 36,80C
CXXXVII.
Klien
munum obat panadol
sy 1 cth
CXXXVIII.
Klien
minum obat
o Azytromycin 1 x 1 cc
(po)
CXXXIX.
CXL. 16
Evaluas
Dan
masuk antibiotik IV
CXLV. tugor kulit
normal kembali dalam
3 detik
CXLVI.
Nadi :
128 X/menit
CXLVII.
Suhu :
36.20 C
klien
RR : 42
Menganjurkan ibu untuk memberi susu CXLVIII.
X/menit
8 x 120 cc per oral, jika tidak habis
CXLIX.
Mulut
berikan lewat NGT
klien dibersihkan
Melakukan kolaborasi pemberian
dengan kasa lembab
cairan infus glukosa 5%1/4 NS4
CL. Klien minum
gtt/menit
susu 120 cc per oral,
tidak ada muntah
CLI. Terpasang infus
dengan cairan glukosa
NS-4gtt/menit
CLII.
CLIII.
CLIV.
CLV. Tangg
al
CLVIII.
CLVI. Implementasi
Mengkaji frekuensi, kedalaman,
17 Des 2016
kemudahan bernapas klien
CLIX. DX 1 Mengbservasi warna kulit, membran
mukasa bibir
Memberikan lingkungan nyaman
dengan ligkungan sejuk, ventilasi
cukup
Mengatur posisi klien dengan
meninggikan kepala
Mempertahankan istirahat tidur
Melakukan kolaborasi dengan
mempertahankan pemberian oksigen
nasal kanul 1 lt/menit
CLXX.1712-2016
CLXXI.
CLVII. Evaluasi
CLX. klien tampak
masih sesak, RR : 40
X/menit
CLXI. Kulit normal/
tidak sianosis
CLXII.Kamar klien
bersih
CLXIII.
CLXIV.
CLXV.Posisi semi
fowler
CLXVI.
CLXVII.
Klien
DX 3
CLXXIII.
CLXXIV.
memberikan perawatan mulut
Memantau intake dan output cairan
dalam 3 detik
CLXXVI.
Nadi :
klien
Menganjurkan ibu untuk memberikan
36.00 C
CLXXVIII.
RR : 40
X/menit
CLXXIX.
Klien
124 X/menit
CLXXVII.
Suhu :
dibersihkan mulutnya
dengan kasa lembab
CLXXX.
Klien
minum susu 120cc
peroral, tidak ada
muntah
CLXXXI.
Infus
kiri
Mengukur antropometri : BB, Lingkar BB: 8400 gr, LK:
kepala, lingkar dada dan turgor kulit
45cm, LD: 47 cm,
Memantau status nutrisi klien
turgor kulit baik
Mengkaji tumbuh kembang anak
(49,9 %(<70%) KEP
sesuai tahapan/usia pola asuh anak
III (berat))
Perkembangan
klien
CLXXXIV.
CLXXXV.
CLXXXVI.
CLXXXVII.
CATATAN PERKEMBANGAN
bisa mengeluarkan
kata mah, pah
Orang tua kurang
memahami tumbuh
kembang anak
Orang tua mulai
mngerti cara
menstimulus anak
CLXXXVIII.
CXC. Tan
CXCI.
CXCII.Catatan Perkembangan
ggal
CXCIII.
DX
CXCIV. CXCV.S: CXCVI.
O: klien tampak masih sesak
16-12-2016
1
CXCVII.
RR : 42 X/menit
CXCVIII.
Kulit normal/ tidak sianosis
CXCIX.
Oksigen nasal kanul 1lt/menit
CC. A: masalah belum teratasi
CCI. P: lanjutkan intervensi sesuai intervensi
CCII. 1612-2016
CCXI. 1612-2016
DX 1
CCIII. CCIV. S : CCV. O: Kulit teraba hangat
2
CCVI. Suhu 36,2C
CCVII.Nadi 128 x / mnt
CCVIII.
RR 42 x / mnt
CCIX. A: Masalah teratasi sebagian
CCX. P : Lanjutkan intervensi sesuai DX 2
CCXII. CCXIII.
S:CCXIV.
O : tugor kulit normal kembali
3
dalam 3 detik
CCXV.Nadi : 128 X/menit
CCXVI.
Suhu : 36.20 C
CCXVII.
RR : 42 X/menit
CCXVIII.
Klien minum susu 120 cc per
oral, tidak ada muntah
CCXIX.
A : masalah teratasi sebagian
CCXX.
P : lanjutkan intervensi sesuai
DX 3
CCXXII.CCXXIII.
CCXXIV.
17-12-2016
1
CCXXV.
CCXXVI.
CCXXVII.
CCXXVIII.
CCXXIX.
CCXXI.
intervensi DX 1
CCXXX.
CCXXXI.
CCXXXII.
S:CCXXXIII. O : tugor kulit normal kembali
17-12-2016
3
dalam 3 detik
CCXXXIV. Nadi : 124 X/menit, Suhu : 36.00
C, RR : 40 X/menit. Klien minum susu 120cc
peroral, tidak ada muntah
CCXXXV.
A : masalah teratasi sebagian
CCXXXVI.
3
CCXXXVII. CCXXXVIII.
CCXXXIX.
17-12-2016
CCXLIV.
CCXLV.
CCXLVI.